SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
S E M
( SCANNING ELECTRON MICROSCOPE )
Disusun Oleh :
Kelompok 7
Denis Rocky Pradana ( 11.2017.1.00667 )
Chris Toding Allo ( 11.2017.1.90095 )
Yohanes Gilbert Tampaty ( 11.2017.1.00656 )
Meilinda Makmara ( 11.2017.1.00677 )
Apa itu SEM
Fungsi dan
Cara Kerja SEM
Prinsip Dasar
dari SEM serta
Kelebihan dan
Kekurangan
1. Pengertian Scanning Electron Microscope (SEM)
Scanning Electron Microscope (SEM) adalah sebuah mikroskop elektron yang didesain untuk
menyelidiki permukaan dari objek solid secara langsung. SEM memiliki perbesaran 10 –
3000000x, depth of field 4 – 0.4 mm dan resolusi sebesar 1 – 10 nm. Kombinasi dari perbesaran yang
tinggi, depth of field yang besar, resolusi yang baik, kemampuan untuk mengetahui komposisi dan
informasi kristalografi membuat SEM banyak digunakan untuk keperluan penelitian dan industri.
2. Fungsi dari Scanning Electron Microscope (SEM)
Adapun fungsi utama dari SEM antara lain dapat digunakan untuk mengetahui informasi-informasi
mengenai:
a. Topografi
b. Morfologi
c. Komposisi
d. Informasi Kristalografi
3. Cara Kerja Scanning Electron Microscope (SEM)
 Electron gun menghasilkan electron beam dari filamen. Pada
umumnya electron gun yang digunakan adalah tungsten
hairpin gun dengan filamen berupa lilitan tungsten yang
berfungsi sebagai katoda. Tegangan yang diberikan kepada
lilitan mengakibatkan terjadinya pemanasan. Anoda
kemudian akan membentuk gaya yang dapat menarik
elektron melaju menuju ke anoda.
 Lensa magnetik memfokuskan elektron menuju suatu titik
pada permukaan sampel.
 Sinar elektron yang terfokus memindai (scan) keseluruhan
sampel dengan diarahkan oleh koil pemindai.
 Ketika elektron mengenai sampel, maka akan terjadi
hamburan elektron, baik Secondary Electron (SE) atau Back
Scattered Electron (BSE) dari permukaan sampel dan akan
dideteksi oleh detektor dan dimunculkan dalam bentuk
gambar pada monitor CRT.
SEM memiliki beberapa detektor yang berfungsi untuk menangkap hamburan elektron dan
memberikan informasi yang berbeda-beda. Detektor-detektor tersebut antara lain:
1. Detektor EDX, yang berfungsi untuk menangkap informasi mengenai komposisi sampel
pada skala mikro.
2. Backscatter detector, yang berfungsi untuk menangkap informasi mengenai nomor atom dan
topografi.
3. Secondary detector, yang berfungsi untuk menangkap informasi mengenai topografi.
Pada SEM, terdapat sistem vakum pada electron-optical column dan sample chamber yang
bertujuan antara lain:
1. Menghilangkan efek pergerakan elektron yang tidak beraturan karena adanya molekul gas
pada lingkungan tersebut, yang dapat mengakibatkan penurunan intensitas dan stabilitas.
2. Meminimalisasi gas yang dapat bereaksi dengan sampel atau mengendap pada sampel, baik
gas yang berasal dari sampel atau pun mikroskop.
4. Prinsip Dasar Scanning Electron Microscope (SEM)
• Dipercepat elektron dalam suatu SEM membawa sejumlah besar energi kinetik, dan energi ini dihamburkan sebagai
berbagai sinyal yang dihasilkan oleh interaksi elektron-sampel ketika elektron insiden diperlambat dalam sampel
padat. Sinyal-sinyal ini termasuk elektron sekunder (yang menghasilkan gambar SEM), elektron backscattered
(BSE), elektron terdistorsi backscattered (EBSD yang digunakan untuk menentukan struktur kristal dan orientasi
mineral).
• Elektron sekunder dan elektron backscattered biasanya digunakan untuk pencitraan sampel: elektron sekunder
paling berharga untuk menunjukkan morfologi dan topografi pada sampel dan backscattered electron yang paling
berharga untuk mengilustrasikan kontras dalam komposisi dalam sampel multifase (yaitu untuk diskriminasi fase
cepat).
5. Kelebihan dan kekurangan Scanning Electron Microscope (SEM)
a. Adapun kelebihan teknik SEM yaitu terdapat sistem vakum pada electron-optical column dan sample chamberyang
bertujuan antara lain:
1. Menghilangkan efek pergerakan elektron yang tidak beraturan
2. Meminimalisasi gas yang dapat bereaksi dengan sampel atau mengendap pada sampel, baik gas yang berasal dari
sampel atau pun mikroskop
b. Sedangkan kelemahan dari teknik SEM antara lain:
1. Memerlukan kondisi vakum
2. Hanya menganalisa permukaan
3. Resolusi lebih rendah dari TEM
4. Sampel harus bahan yang konduktif, jika tidak konduktor maka perlu dilapis logam seperti emas
SCANNING ELECTRON MICROSCOPY STUDIED TO
CHARACTERIZE OXIDATION PROCESS OF ZIRCONIUM ALLOY
HASIL
Hasil SEM untuk uji struktur mikro pada sampel paduan ZrNbMoGe standar tampak
atas ditunjukkan pada Gambar 1. terlihat bahwa sampel ini memiliki mikrostruktur
terdiri dari fasa martensite dan sedikit bainite dengan struktur lancette yang khas.
Dapat terlihat dengan jelas presipitasi fasa kedua di dalam dan batas butiran.
Kedudukan fasa kedua ini lebih tinggi dari matriks, menunjukan sifatnya yang lebih
keras dibanding bahan dasarnya.
Dari hasil EDS yang diambil dengan dead time 40% dan sudut akuisisi sekitar 1500
serta jumlah pencacahan total 2500 counts, diketahui bahwa presipitasi tersebut
adalah fasa Zr-Ge dengan kandungan masing-masing 89 dan 1 % berat, lihat Gambar
2. Jika memperhitungkan persen atom dan mengabaikan kehilangan
sinyal akibat absorpsi dan efisiensi akusisi detektor SiLi EDX, maka
dapat diperkirakan rumus kimia fasa tersebut adalah Zr55.54Ge0.8
ZrNbMoGe setelah oksidasi
Gambar 3 disamping menunjukan penampang lintang sampel paduan setelah
oksidasi pada temperatur 5000C diambil dengan detektor BSE. Bagian atas
yang untuk sementara diasumsikan sebagai lapisan oksida menunjukan kesan
warna gelap, sedangkan matriks di bawahnya berwarna terang. Analisis
pembentukan sinyal BSE mengindikasikan bahwa bagian matriks memiliki
densitas yang lebih besar atau adalah fasa dengan susunan atom yang lebih
berat dari bagian lapisan atas.
Akusisi spektrum EDS pada Gambar 4 memberikan verifikasi bahwa lapisan
bagian atas merupakan oksida Zr-O. Hal ini bersesuaian dengan hasil image
BSE, karena densitas Zr-O lebih rendah dari pada paduan ZrNbMoGe.
KESIMPULAN
Pengujian SEM menghasilkan gambar mikrostruk- tur dan komposisi unsur
kimia dalam paduan material. Lapisan oksida hasil oksidasi paduan
zirkonium juga dapat terdeteksi dengan jelas menggunakan detektor BSE.
Hasil uji EDS dapat digunakan untuk memprediksi fasa yang terjadi setelah
oksidasi serta dapat mendukung hasil analisis karakteristik dan ketahanan
oksidasi material paduan.
THANK YOU

More Related Content

What's hot

Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)Dionisius Kristanto
 
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriPenetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriUNIMUS
 
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)yusbarina
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
 
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3yunita97544748
 
Laporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriLaporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriDila Adila
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Windha Herjinda
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
Ikatan van der walls
Ikatan van der wallsIkatan van der walls
Ikatan van der wallsidahamidah
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visWidya Wirandika
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visHafifa Marza
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 

What's hot (20)

Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)
 
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriPenetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
 
Nanopartikel, nanosains, nanoteknologi
Nanopartikel, nanosains, nanoteknologiNanopartikel, nanosains, nanoteknologi
Nanopartikel, nanosains, nanoteknologi
 
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
 
indeks miller
indeks millerindeks miller
indeks miller
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
Laporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriLaporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum Konduktometri
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Ikatan van der walls
Ikatan van der wallsIkatan van der walls
Ikatan van der walls
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Spektrometri massa
Spektrometri massaSpektrometri massa
Spektrometri massa
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-vis
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 

Similar to SCANNING ELECTRON MICROSCOPY STUDIED TO CHARACTERIZE OXIDATION

Transmission electron microscopy
Transmission electron microscopyTransmission electron microscopy
Transmission electron microscopyfarid hasannudin
 
Mikroskop elektron#fisika presentasi
Mikroskop elektron#fisika presentasiMikroskop elektron#fisika presentasi
Mikroskop elektron#fisika presentasiGlennaldo Kurniawan
 
Analisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ongAnalisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ongEva Musifa
 
Eva musifa anor1 copy
Eva musifa anor1   copyEva musifa anor1   copy
Eva musifa anor1 copyEva Musifa
 
10_Spektroskopi Massa (MS).pdf
10_Spektroskopi Massa (MS).pdf10_Spektroskopi Massa (MS).pdf
10_Spektroskopi Massa (MS).pdfdedenindradinata
 
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
153704375 xrd-dan-ft-ir-pptmuhammad Mukri
 
APLIKASI SPEKTROFOTOMETER UV-EDIT....ppt
APLIKASI SPEKTROFOTOMETER UV-EDIT....pptAPLIKASI SPEKTROFOTOMETER UV-EDIT....ppt
APLIKASI SPEKTROFOTOMETER UV-EDIT....pptDewiLidiawati1
 
5-KULIAH SPEKTROMETRI IR.ppt
5-KULIAH SPEKTROMETRI IR.ppt5-KULIAH SPEKTROMETRI IR.ppt
5-KULIAH SPEKTROMETRI IR.pptKetutPuja3
 
PPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptx
PPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptxPPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptx
PPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptxAAinurFadilla
 
PPT Nano teknologi.ppsx
PPT Nano teknologi.ppsxPPT Nano teknologi.ppsx
PPT Nano teknologi.ppsxNiniNurviani3
 
Spektrofotometer serapan atom (AAS).pptx
Spektrofotometer serapan atom (AAS).pptxSpektrofotometer serapan atom (AAS).pptx
Spektrofotometer serapan atom (AAS).pptxrahmat267549
 
PUSPITA WIDYASARI TUGAS 1 FISIKA.pptx
PUSPITA WIDYASARI TUGAS 1 FISIKA.pptxPUSPITA WIDYASARI TUGAS 1 FISIKA.pptx
PUSPITA WIDYASARI TUGAS 1 FISIKA.pptxPuspitaWidyasari2
 
Nanochemistry in Supramolecule.pptx
Nanochemistry in Supramolecule.pptxNanochemistry in Supramolecule.pptx
Nanochemistry in Supramolecule.pptxriri891544
 

Similar to SCANNING ELECTRON MICROSCOPY STUDIED TO CHARACTERIZE OXIDATION (20)

Transmission electron microscopy
Transmission electron microscopyTransmission electron microscopy
Transmission electron microscopy
 
Mikroskop elektron#fisika presentasi
Mikroskop elektron#fisika presentasiMikroskop elektron#fisika presentasi
Mikroskop elektron#fisika presentasi
 
Analisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ongAnalisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ong
 
Mikroskop elektron
Mikroskop elektronMikroskop elektron
Mikroskop elektron
 
Eva musifa anor1 copy
Eva musifa anor1   copyEva musifa anor1   copy
Eva musifa anor1 copy
 
10_Spektroskopi Massa (MS).pdf
10_Spektroskopi Massa (MS).pdf10_Spektroskopi Massa (MS).pdf
10_Spektroskopi Massa (MS).pdf
 
Mikroscop screening
Mikroscop screeningMikroscop screening
Mikroscop screening
 
Ilovepdf merged (4)
Ilovepdf merged (4)Ilovepdf merged (4)
Ilovepdf merged (4)
 
Nanopartikel
NanopartikelNanopartikel
Nanopartikel
 
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
 
KONFIGURASI ELEKTRON
KONFIGURASI ELEKTRONKONFIGURASI ELEKTRON
KONFIGURASI ELEKTRON
 
APLIKASI SPEKTROFOTOMETER UV-EDIT....ppt
APLIKASI SPEKTROFOTOMETER UV-EDIT....pptAPLIKASI SPEKTROFOTOMETER UV-EDIT....ppt
APLIKASI SPEKTROFOTOMETER UV-EDIT....ppt
 
5-KULIAH SPEKTROMETRI IR.ppt
5-KULIAH SPEKTROMETRI IR.ppt5-KULIAH SPEKTROMETRI IR.ppt
5-KULIAH SPEKTROMETRI IR.ppt
 
1107100025 chapter1
1107100025 chapter11107100025 chapter1
1107100025 chapter1
 
PPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptx
PPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptxPPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptx
PPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptx
 
PPT Nano teknologi.ppsx
PPT Nano teknologi.ppsxPPT Nano teknologi.ppsx
PPT Nano teknologi.ppsx
 
Spektrofotometer serapan atom (AAS).pptx
Spektrofotometer serapan atom (AAS).pptxSpektrofotometer serapan atom (AAS).pptx
Spektrofotometer serapan atom (AAS).pptx
 
Laporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atomLaporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atom
 
PUSPITA WIDYASARI TUGAS 1 FISIKA.pptx
PUSPITA WIDYASARI TUGAS 1 FISIKA.pptxPUSPITA WIDYASARI TUGAS 1 FISIKA.pptx
PUSPITA WIDYASARI TUGAS 1 FISIKA.pptx
 
Nanochemistry in Supramolecule.pptx
Nanochemistry in Supramolecule.pptxNanochemistry in Supramolecule.pptx
Nanochemistry in Supramolecule.pptx
 

Recently uploaded

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 

Recently uploaded (10)

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 

SCANNING ELECTRON MICROSCOPY STUDIED TO CHARACTERIZE OXIDATION

  • 1. S E M ( SCANNING ELECTRON MICROSCOPE ) Disusun Oleh : Kelompok 7 Denis Rocky Pradana ( 11.2017.1.00667 ) Chris Toding Allo ( 11.2017.1.90095 ) Yohanes Gilbert Tampaty ( 11.2017.1.00656 ) Meilinda Makmara ( 11.2017.1.00677 )
  • 2. Apa itu SEM Fungsi dan Cara Kerja SEM Prinsip Dasar dari SEM serta Kelebihan dan Kekurangan
  • 3. 1. Pengertian Scanning Electron Microscope (SEM) Scanning Electron Microscope (SEM) adalah sebuah mikroskop elektron yang didesain untuk menyelidiki permukaan dari objek solid secara langsung. SEM memiliki perbesaran 10 – 3000000x, depth of field 4 – 0.4 mm dan resolusi sebesar 1 – 10 nm. Kombinasi dari perbesaran yang tinggi, depth of field yang besar, resolusi yang baik, kemampuan untuk mengetahui komposisi dan informasi kristalografi membuat SEM banyak digunakan untuk keperluan penelitian dan industri. 2. Fungsi dari Scanning Electron Microscope (SEM) Adapun fungsi utama dari SEM antara lain dapat digunakan untuk mengetahui informasi-informasi mengenai: a. Topografi b. Morfologi c. Komposisi d. Informasi Kristalografi
  • 4. 3. Cara Kerja Scanning Electron Microscope (SEM)  Electron gun menghasilkan electron beam dari filamen. Pada umumnya electron gun yang digunakan adalah tungsten hairpin gun dengan filamen berupa lilitan tungsten yang berfungsi sebagai katoda. Tegangan yang diberikan kepada lilitan mengakibatkan terjadinya pemanasan. Anoda kemudian akan membentuk gaya yang dapat menarik elektron melaju menuju ke anoda.  Lensa magnetik memfokuskan elektron menuju suatu titik pada permukaan sampel.  Sinar elektron yang terfokus memindai (scan) keseluruhan sampel dengan diarahkan oleh koil pemindai.  Ketika elektron mengenai sampel, maka akan terjadi hamburan elektron, baik Secondary Electron (SE) atau Back Scattered Electron (BSE) dari permukaan sampel dan akan dideteksi oleh detektor dan dimunculkan dalam bentuk gambar pada monitor CRT.
  • 5. SEM memiliki beberapa detektor yang berfungsi untuk menangkap hamburan elektron dan memberikan informasi yang berbeda-beda. Detektor-detektor tersebut antara lain: 1. Detektor EDX, yang berfungsi untuk menangkap informasi mengenai komposisi sampel pada skala mikro. 2. Backscatter detector, yang berfungsi untuk menangkap informasi mengenai nomor atom dan topografi. 3. Secondary detector, yang berfungsi untuk menangkap informasi mengenai topografi. Pada SEM, terdapat sistem vakum pada electron-optical column dan sample chamber yang bertujuan antara lain: 1. Menghilangkan efek pergerakan elektron yang tidak beraturan karena adanya molekul gas pada lingkungan tersebut, yang dapat mengakibatkan penurunan intensitas dan stabilitas. 2. Meminimalisasi gas yang dapat bereaksi dengan sampel atau mengendap pada sampel, baik gas yang berasal dari sampel atau pun mikroskop.
  • 6. 4. Prinsip Dasar Scanning Electron Microscope (SEM) • Dipercepat elektron dalam suatu SEM membawa sejumlah besar energi kinetik, dan energi ini dihamburkan sebagai berbagai sinyal yang dihasilkan oleh interaksi elektron-sampel ketika elektron insiden diperlambat dalam sampel padat. Sinyal-sinyal ini termasuk elektron sekunder (yang menghasilkan gambar SEM), elektron backscattered (BSE), elektron terdistorsi backscattered (EBSD yang digunakan untuk menentukan struktur kristal dan orientasi mineral). • Elektron sekunder dan elektron backscattered biasanya digunakan untuk pencitraan sampel: elektron sekunder paling berharga untuk menunjukkan morfologi dan topografi pada sampel dan backscattered electron yang paling berharga untuk mengilustrasikan kontras dalam komposisi dalam sampel multifase (yaitu untuk diskriminasi fase cepat). 5. Kelebihan dan kekurangan Scanning Electron Microscope (SEM) a. Adapun kelebihan teknik SEM yaitu terdapat sistem vakum pada electron-optical column dan sample chamberyang bertujuan antara lain: 1. Menghilangkan efek pergerakan elektron yang tidak beraturan 2. Meminimalisasi gas yang dapat bereaksi dengan sampel atau mengendap pada sampel, baik gas yang berasal dari sampel atau pun mikroskop b. Sedangkan kelemahan dari teknik SEM antara lain: 1. Memerlukan kondisi vakum 2. Hanya menganalisa permukaan 3. Resolusi lebih rendah dari TEM 4. Sampel harus bahan yang konduktif, jika tidak konduktor maka perlu dilapis logam seperti emas
  • 7. SCANNING ELECTRON MICROSCOPY STUDIED TO CHARACTERIZE OXIDATION PROCESS OF ZIRCONIUM ALLOY HASIL Hasil SEM untuk uji struktur mikro pada sampel paduan ZrNbMoGe standar tampak atas ditunjukkan pada Gambar 1. terlihat bahwa sampel ini memiliki mikrostruktur terdiri dari fasa martensite dan sedikit bainite dengan struktur lancette yang khas. Dapat terlihat dengan jelas presipitasi fasa kedua di dalam dan batas butiran. Kedudukan fasa kedua ini lebih tinggi dari matriks, menunjukan sifatnya yang lebih keras dibanding bahan dasarnya. Dari hasil EDS yang diambil dengan dead time 40% dan sudut akuisisi sekitar 1500 serta jumlah pencacahan total 2500 counts, diketahui bahwa presipitasi tersebut adalah fasa Zr-Ge dengan kandungan masing-masing 89 dan 1 % berat, lihat Gambar 2. Jika memperhitungkan persen atom dan mengabaikan kehilangan sinyal akibat absorpsi dan efisiensi akusisi detektor SiLi EDX, maka dapat diperkirakan rumus kimia fasa tersebut adalah Zr55.54Ge0.8
  • 8. ZrNbMoGe setelah oksidasi Gambar 3 disamping menunjukan penampang lintang sampel paduan setelah oksidasi pada temperatur 5000C diambil dengan detektor BSE. Bagian atas yang untuk sementara diasumsikan sebagai lapisan oksida menunjukan kesan warna gelap, sedangkan matriks di bawahnya berwarna terang. Analisis pembentukan sinyal BSE mengindikasikan bahwa bagian matriks memiliki densitas yang lebih besar atau adalah fasa dengan susunan atom yang lebih berat dari bagian lapisan atas. Akusisi spektrum EDS pada Gambar 4 memberikan verifikasi bahwa lapisan bagian atas merupakan oksida Zr-O. Hal ini bersesuaian dengan hasil image BSE, karena densitas Zr-O lebih rendah dari pada paduan ZrNbMoGe. KESIMPULAN Pengujian SEM menghasilkan gambar mikrostruk- tur dan komposisi unsur kimia dalam paduan material. Lapisan oksida hasil oksidasi paduan zirkonium juga dapat terdeteksi dengan jelas menggunakan detektor BSE. Hasil uji EDS dapat digunakan untuk memprediksi fasa yang terjadi setelah oksidasi serta dapat mendukung hasil analisis karakteristik dan ketahanan oksidasi material paduan.