SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
XRD dan FT-IR
Oleh :
Ahmad Saiffulah 2711100010
Rizky Indra S 2711100032
Stefanus Laga Suban 2711100083
PENGERTIAN XRD
 XRD merupakan salah satu alat pengujian material yang biasanya
digunakan untuk identifikasi unsur/senyawa (analisis kualitatif) dan
penentuan komposisi (analisis kuantitatif). Analisis yang dilakukan
berhubungan dengan alat ukur yang lain misal MO, SEM ataupun
TEM. Pengamatan dengan mikroskop akan menjelaskan bagaimana
distribusi fasa yang teridentifikasi berdasarkan hasil XRD. Sehingga
untuk keperluan identifikasi material yang tidak diketahui, e.g.
material baru hasil reaksi, maka cukup dilakukan dua pengujian
tersebut.
 Berikut ini adalah bagian dalam dari difraktometer :Holder sampel
Detektor
Tube Penghasil
Sinar-X
Gambar 2 Difraktometer sinar-X
RUMUSAN MASALAH
 Fasa apa saja yang terlihat pada
spesimen uji ?
 Bagaimana aplikasi atau penggunaan
dari spesimen uji tersebut ?
 Bagaimana bilangan besar butir atau
ukuran butir yang terjadi pada struktur
mikro yang dihasilkan oleh benda uji ?
TUJUAN PERCOBAAN
 Tujuan dari pengujian XRD antara lain
:
 Mengetahui cara analisa XRD untuk
mengetahui struktur mikro dan fasa
yang terkandung pada sampel uji.
 Mengetahui struktur kristal dari tiap
fasa yang terkandung pada sampel uji
 Mengetahui ukuran kristal sampel uji.
METODOLOGI
 ALAT DAN BAHAN PENGUJIAN
 Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah satu set XRD
sedangkan Spesimen uji yang digunakan adalah serbuk sampel
WO3.
 DIAGRAM ALIR PENGUJIAN
HASIL PENGUJIAN
 Dari Pengujian XRD yang dilakukan
didapatkan hasil sebagai berikut :
Position [°2Theta] (Copper (Cu))
10 20 30 40 50 60 70 80
Counts
0
200
400
600
800
WO3
Gambar 4.1 Hasil Pengujian XRD sampel uji
 ANALISA DENGAN SOFTWARE
MATCH
Gambar 4.5 Hasil Match!
 Untuk Peak tertinggi (intensity=1000) dipeloreh data sebagai berikut :
 FWHM (B) = 0,1671o
 2θ = 23,78o jadi θB = 23,78o/2 =11,89o
 λ = 1.540598 Ȧ
 dari Scherrer’s Formula
 B = Bm2- Bs2
 Dimana :
 D = Ukuran kristal………………………(Ȧ)
 λ = Panjang gelombang X-Ray………..…(Ȧ)
 B = FWHM (Full Width at Half Maximum)(o)
 θB = Sudut difraksi……….……………….(o)
 D= (1.3865382)/(5,085.10-5 – 7,65625 10-7) 0,9785
 D=(1.3865382)/( 500.84375x10-7) x 0,9785
 D=(1.3865382)/( 490.075609375x 10-7)
 D = 0,00283 x 10-7
 D = 2,83 Ȧ
 Sehingga ukuran kristal pada puncak tertinggi WO3 sebesar 2.83 Ȧ
PEMBAHASAN
 XRD yang digunakan Diffractometer system XPERT-PRO,dengan posisi awal
(°2Th.) sebesar 9.9994°, dengan Step Size (°2Th.) sebesar 0.0170° dan berakhir
pada (°2Th.) sebesar 89.9844°
 Analisa hasil uji XRD menggunakan software Match! untuk mengetahui fasa yang
terkandung, sistem kristal serta ukuran kristal dalam sampel uji. Dari hasil uji XRD
didapatkan 21 peak. Untuk menganalisa cukup memasukkan 3 data dari letak dan
intensitas puncak tertinggi sehingga dengan fitting dalam software Match!
didapatkan hasil bahwa sampel uji berupa WO3 dengan fasa Tungsten trioxide
dengan sistem kristal Triclinic (anorthic). Ukuran sel parameter dari kristal sebesar
a= 7.2800 Å b= 7.4800 Å c= 3.8200 Å. Densitas dari kristal sebesar 7.40300
g/cm³.
 Tungsten (VI) oksida, juga dikenal sebagai tungsten trioksida atau anhidrida
tungstic, WO3, adalah senyawa kimia yang mengandung oksigen dan logam
transisi tungsten . Senyawa ini diperoleh sebagai hasil sampingan dalam
pemurnian Tungsten dari mineralnya. [1] bijih Tungsten direaksikan dengan alkali
untuk menghasilkan WO3. Reaksi selanjutnya dengan karbon atau gas hidrogen
untuk mereduksi tungsten trioksida menjadi logam murni.
 2 WO3 + 3 C + heat → 2 W + 3 CO2
 WO3 + 3 H2 + heat → W + 3 H2O
 Tungsten (VI) oksida terjadi secara alami dalam bentuk hidrat, yang meliputi
mineral: tungstite WO3 · H2O, meymacite WO3 · 2H2O dan hydrotungstite
(komposisi yang sama seperti meymacite, namun kadang-kadang ditulis sebagai
H2WO4). Mineral ini sangat jarang ditemui sebagai mineral tungsten sekunder
 Gambar 4.2 Sistem Kristal Triclinic (anorthic)
 Perhitungan untuk ukuran kristal dapat dilihat dari
puncak tertinggi, yaitu menggunakan ketika (°2Th.)
sebesar 23,78o. Dan menggunakan persamaan hukum
Scherrer’s Formula, dengan mengolah data FWHM dan
sudut 2θ. Besar ukuran Kristal pada peak tertinggi yaitu
2,83 Ȧ
KESIMPULAN
 Berdasarkan pengujian XRD dan analisa
yang telah dilakukan ,didapatkan kesimpulan
sebagai berikut :
 Analisa XRD ada 2 jenis yaitu Analisa
Kualitatif (Identifikasi unsur / senyawa dalam
sampel) dan Analisa Kuantitatif (Penentuan
Komposisi serta fasa dalam sampel)
 Sampel Uji berupa serbuk WO3 dengan fasa
Tungsten trioxide.
 Sistem Kristal WO3 berupa Triclinic dengan
ukuran a= 7.2800 Å b= 7.4800 Å c= 3.8200
Å. Densitas dari kristal sebesar 7.40300
g/cm³.
 Besar ukuran kristal untuk peak tertinggi
dengan menggunakan Scherrer’s Formula
PENGERTIAN FT-IR
 FTIR digunakan untuk menganalisa senyawa organik
dan anorganik.FTIR juga dapat digunakan untuk
analisa kualitatif meliputi analisa gugus fungsi (adanya
„peak‟ dari gugus fungsi spesifik) beserta polanya dan
analisa kuantitatif dengan melihat kekuatan absorbsi
senyawa pada panjang gelombang
Gambar 1 Spektrofotometer FTIR
RUMUSAN MASALAH
 Bagaimana prinsip dasar uji FTIR?
 Apa saja yang dapat dianalisa dari uji
FTIR?
 Bagaimana ikatan kimia yang ada
dalam sampel uji dan menentukan
nama sampel?
TUJUAN PERCOBAAN
 Mengetahui prinsip dasar uji FTIR
 Mengetahui hasil yang didapatkan
pada uji FTIR.
 Mengetahui ikatan kimia yang ada di
dalam sampel uji FTIR dan
menentukan nama sampel
Cara Kerja FTIR
 Sistem optik Spektrofotometer Fourier Transform
Infra Red dilengkapi dengan cermin yang
bergerak tegak lurus dan cermin yang diam.
 Dengan demikian radiasi infra merah akan
menimbulkan perbedaan jarak yang ditempuh
menuju cermin yang bergerak ( M ) dan jarak
cermin yang diam ( F ). Perbedaan jarak tempuh
radiasi tersebut adalah 2 yang selanjutnya
disebut sebagai retardasi (δ). Hubungan antara
intensitas radiasi IR yang diterima detektor
terhadap retardasi disebut sebagai
interferogram. Sedangkan sistem optik dari
Spektrofotometer Infra Red yang didasarkan atas
bekerjanya interferometer disebut sebagai sistem
optik Fourier Transform Infra Red.
METODOLOGI
Alat yang digunakan pada
pengujian ini adalah Alat Uji
FTIR, sedangkan bahan yang
digunakan adalah Mika untuk
pembungkus baterai.
ANALISA DATA DAN
PEMBAHASAN
Gambar diatas adalah hasil percobaan yang dilakukan. Pada gambar ini spektrum infrared untuk sampel
mika terdapat 16 peak yang tampak menonjol.
Peak-peak tersebut memiliki nilai masing-masing seperti yang tertera pada tabel 3
Analisa Gugus Fungsi pada
sampel uji
PEMBAHASAN
 Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan FTIR pada
sampel mika menunjukkan adanya 16 buah peak yaitu
pada frekuensi 3421,05 cm-1disebabkan vibrasi dari O-
H Stretch Alkohol, Phenols. Pada frekuensi 2918,14
cm-1 dan frekuensi 2851,23 cm-1 disebabkan oleh
vibrasi C-H Stretch (Alkana). Pada frekuensi 1734,62
cm-1 disebabkan oleh vibrasi C=O strestch Aldehydes,
Ketones, Carboxylic acids, Esters, pada frekuensi
1653,97 cm-1disebabkan oleh vibrasi -C=C- strestch
Alkenes. Pada frekuensi 1425,29disebabkan oleh
vibrasi C-H scissoring and bending Alkanes . Pada
frekuensi 1327,93cm-1 disebabkan oleh vibrasi C-N
stretch Amines. Pada frekuensi 1252,68, 1195,19 dan
1096,08 disebabkan oleh vibrasi C-O Stretch Alkohols,
Ethers, Karboxylic acids, Esters. Pada fekuensi 964,47
disebabkan oleh vibrasi C-H bend Alkenes. Pada
frekuensi 688,50 disebabkan oleh vibrasi C-H “oop”
Aromantic. Pada frekuensi 611,49 disebabkan oleh
vibrasi C-H b Alkynes.
KESIMPULAN
 Prinsip Dasar penguian FTIR, dengan dilengkapi
cermin yang bergerak tegak lurus dan cermin yang
diam. Dengan demikian radiasi infra merah akan
menimbulkan perbedaan jarak yang ditempuh menuju
cermin yang bergerak ( M ) dan jarak cermin yang diam
( F ). Perbedaan jarak tempuh radiasi tersebut adalah 2
yang selanjutnya disebut sebagai retardasi (δ).
Hubungan antara intensitas radiasi IR yang diterima
detektor terhadap retardasi disebut sebagai
interferogram. Sedangkan sistem optik dari
Spektrofotometer Infra Red yang didasarkan atas
bekerjanya interferometer disebut sebagai sistem optik
Fourier Transform Infra Red.
 Pada sistem optik Fourier Transform Infra Red
digunakan radiasi LASER (Light Amplification by
Stimulated Emmission of Radiation) yang berfungsi
sebagai radiasi yang diinterferensikan dengan radiasi
infra merah agar sinyal radiasi infra merah yang
diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik.
KESIMPULAN
 Dari hasil pengujian sampel menggunakan FTIR maka diperoleh
data berupa spektrum Infrared untuk spesimen mika. Spektrum
infrared untuk sampel mika terdapat 16 peak yang tampak menonjol.
Peak-peak tersebut memiliki nilai masing-masing.Dari hasil
pengujian yang dilakukan dengan FTIR pada sampel mika
menunjukkan adanya 16 buah peak yaitu pada frekuensi 3421,05
cm-1disebabkan vibrasi dari O-H Stretch Alkohol, Phenols. Pada
frekuensi 2918,14 cm-1 dan frekuensi 2851,23 cm-1 disebabkan oleh
vibrasi C-H Stretch (Alkana). Pada frekuensi 1734,62 cm-1
disebabkan oleh vibrasi C=O strestch Aldehydes, Ketones,
Carboxylic acids, Esters, pada frekuensi 1653,97 cm-1disebabkan
oleh vibrasi -C=C- strestch Alkenes. Pada frekuensi
1425,29disebabkan oleh vibrasi C-H scissoring and bending Alkanes
. Pada frekuensi 1327,93cm-1 disebabkan oleh vibrasi C-N stretch
Amines. Pada frekuensi 1252,68, 1195,19 dan 1096,08 disebabkan
oleh vibrasi C-O Stretch Alkohols, Ethers, Karboxylic acids, Esters.
Pada fekuensi 964,47 disebabkan oleh vibrasi C-H bend Alkenes.
Pada frekuensi 688,50 disebabkan oleh vibrasi C-H “oop” Aromantic.
Pada frekuensi 611,49 disebabkan oleh vibrasi C-H b Alkynes.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)Munaw2802
 
spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)voni cherli
 
Contoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merahContoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merahIlham Saputra
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanDokter Tekno
 
Struktur kristal ionik
Struktur  kristal ionik Struktur  kristal ionik
Struktur kristal ionik Ida Farida Ch
 
Presentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv visPresentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv visAdha Ningrum
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visWidya Wirandika
 
Atomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerAtomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerYusrizal Azmi
 
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan risyanti ALENTA
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)Farikha Uly
 
Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)Dionisius Kristanto
 
Differential thermal analysis - widyaningsih bungin sura' - 1406532974.
Differential thermal analysis -  widyaningsih bungin sura' - 1406532974.Differential thermal analysis -  widyaningsih bungin sura' - 1406532974.
Differential thermal analysis - widyaningsih bungin sura' - 1406532974.Widyaningsih Bungin Sura'
 

What's hot (20)

Ir dan ftir
Ir dan ftirIr dan ftir
Ir dan ftir
 
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
Aes(Atomic Emission Spectroscopy)
 
spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)
 
Contoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merahContoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merah
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
Struktur kristal ionik
Struktur  kristal ionik Struktur  kristal ionik
Struktur kristal ionik
 
Presentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv visPresentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv vis
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Kolorimetri
KolorimetriKolorimetri
Kolorimetri
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
 
Atomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerAtomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption Spectrophotometer
 
Uv vis ppt
Uv vis pptUv vis ppt
Uv vis ppt
 
Spektrofotometri uv vis - instrumentasi
Spektrofotometri uv vis - instrumentasiSpektrofotometri uv vis - instrumentasi
Spektrofotometri uv vis - instrumentasi
 
Analisa material spektrofotometer FTIR
Analisa material spektrofotometer FTIRAnalisa material spektrofotometer FTIR
Analisa material spektrofotometer FTIR
 
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)
 
Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)
 
Differential thermal analysis - widyaningsih bungin sura' - 1406532974.
Differential thermal analysis -  widyaningsih bungin sura' - 1406532974.Differential thermal analysis -  widyaningsih bungin sura' - 1406532974.
Differential thermal analysis - widyaningsih bungin sura' - 1406532974.
 
Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
 

Viewers also liked

Difraksi Sinar X (3)
Difraksi Sinar X (3)Difraksi Sinar X (3)
Difraksi Sinar X (3)jayamartha
 
2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar x2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar xIrfan Rifa'i
 
Difraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-XDifraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-Xnail fisika
 
Bab iii difraksi kristal
Bab iii difraksi kristalBab iii difraksi kristal
Bab iii difraksi kristalCha Item Dong
 
Introduction to High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Introduction to High Performance Liquid Chromatography (HPLC)Introduction to High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Introduction to High Performance Liquid Chromatography (HPLC)Saurabh Arora
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikwindyramadhani52
 

Viewers also liked (9)

Xrd
XrdXrd
Xrd
 
Difraksi Sinar X (3)
Difraksi Sinar X (3)Difraksi Sinar X (3)
Difraksi Sinar X (3)
 
2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar x2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar x
 
Difraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-XDifraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-X
 
Bab iii difraksi kristal
Bab iii difraksi kristalBab iii difraksi kristal
Bab iii difraksi kristal
 
Hplc ppt
Hplc pptHplc ppt
Hplc ppt
 
Introduction to High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Introduction to High Performance Liquid Chromatography (HPLC)Introduction to High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Introduction to High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
 
FTIR
FTIRFTIR
FTIR
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 

Similar to XRD dan FT-IR Analisis

laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4mila_indriani
 
PPT KIMIA INSTRUMENTASI IR DIAN PUTRIAN PERMATA SARI.pptx
PPT KIMIA INSTRUMENTASI IR DIAN PUTRIAN PERMATA SARI.pptxPPT KIMIA INSTRUMENTASI IR DIAN PUTRIAN PERMATA SARI.pptx
PPT KIMIA INSTRUMENTASI IR DIAN PUTRIAN PERMATA SARI.pptxDianPutrianPermataSa
 
Analisis Spektrofotometri.pdf
Analisis Spektrofotometri.pdfAnalisis Spektrofotometri.pdf
Analisis Spektrofotometri.pdfDimasAjidinata
 
Presentasi kimia analitik 2
Presentasi kimia analitik 2Presentasi kimia analitik 2
Presentasi kimia analitik 2Widya Wirandika
 
437072886 spektrofotometri-infra-red
437072886 spektrofotometri-infra-red437072886 spektrofotometri-infra-red
437072886 spektrofotometri-infra-red20010DindaAnggraini
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visHafifa Marza
 
ppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptxppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptxRike Adliana
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroFransiska Puteri
 
analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1mila_indriani
 
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2 mila_indriani
 
Analisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ongAnalisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ongEva Musifa
 
SPEKTROSKOPI.pptx
SPEKTROSKOPI.pptxSPEKTROSKOPI.pptx
SPEKTROSKOPI.pptxTiaNoors
 

Similar to XRD dan FT-IR Analisis (20)

laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4
 
O3 difraksi
O3 difraksiO3 difraksi
O3 difraksi
 
PPT KIMIA INSTRUMENTASI IR DIAN PUTRIAN PERMATA SARI.pptx
PPT KIMIA INSTRUMENTASI IR DIAN PUTRIAN PERMATA SARI.pptxPPT KIMIA INSTRUMENTASI IR DIAN PUTRIAN PERMATA SARI.pptx
PPT KIMIA INSTRUMENTASI IR DIAN PUTRIAN PERMATA SARI.pptx
 
Spectrofotometer
SpectrofotometerSpectrofotometer
Spectrofotometer
 
Analisis Spektrofotometri.pdf
Analisis Spektrofotometri.pdfAnalisis Spektrofotometri.pdf
Analisis Spektrofotometri.pdf
 
Materi_9_Spectrofotometri.pptx
Materi_9_Spectrofotometri.pptxMateri_9_Spectrofotometri.pptx
Materi_9_Spectrofotometri.pptx
 
Presentasi kimia analitik 2
Presentasi kimia analitik 2Presentasi kimia analitik 2
Presentasi kimia analitik 2
 
Laporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atomLaporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atom
 
437072886 spektrofotometri-infra-red
437072886 spektrofotometri-infra-red437072886 spektrofotometri-infra-red
437072886 spektrofotometri-infra-red
 
Final acara 3 spektrofotometri
Final acara 3 spektrofotometriFinal acara 3 spektrofotometri
Final acara 3 spektrofotometri
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-vis
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merah
 
ppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptxppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptx
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
 
analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1
 
Spektrofotometer
SpektrofotometerSpektrofotometer
Spektrofotometer
 
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
 
Analisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ongAnalisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ong
 
SPEKTROSKOPI.pptx
SPEKTROSKOPI.pptxSPEKTROSKOPI.pptx
SPEKTROSKOPI.pptx
 
Spektrofotometri
SpektrofotometriSpektrofotometri
Spektrofotometri
 

XRD dan FT-IR Analisis

  • 1. XRD dan FT-IR Oleh : Ahmad Saiffulah 2711100010 Rizky Indra S 2711100032 Stefanus Laga Suban 2711100083
  • 2. PENGERTIAN XRD  XRD merupakan salah satu alat pengujian material yang biasanya digunakan untuk identifikasi unsur/senyawa (analisis kualitatif) dan penentuan komposisi (analisis kuantitatif). Analisis yang dilakukan berhubungan dengan alat ukur yang lain misal MO, SEM ataupun TEM. Pengamatan dengan mikroskop akan menjelaskan bagaimana distribusi fasa yang teridentifikasi berdasarkan hasil XRD. Sehingga untuk keperluan identifikasi material yang tidak diketahui, e.g. material baru hasil reaksi, maka cukup dilakukan dua pengujian tersebut.  Berikut ini adalah bagian dalam dari difraktometer :Holder sampel Detektor Tube Penghasil Sinar-X Gambar 2 Difraktometer sinar-X
  • 3. RUMUSAN MASALAH  Fasa apa saja yang terlihat pada spesimen uji ?  Bagaimana aplikasi atau penggunaan dari spesimen uji tersebut ?  Bagaimana bilangan besar butir atau ukuran butir yang terjadi pada struktur mikro yang dihasilkan oleh benda uji ?
  • 4. TUJUAN PERCOBAAN  Tujuan dari pengujian XRD antara lain :  Mengetahui cara analisa XRD untuk mengetahui struktur mikro dan fasa yang terkandung pada sampel uji.  Mengetahui struktur kristal dari tiap fasa yang terkandung pada sampel uji  Mengetahui ukuran kristal sampel uji.
  • 5. METODOLOGI  ALAT DAN BAHAN PENGUJIAN  Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah satu set XRD sedangkan Spesimen uji yang digunakan adalah serbuk sampel WO3.  DIAGRAM ALIR PENGUJIAN
  • 6. HASIL PENGUJIAN  Dari Pengujian XRD yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut : Position [°2Theta] (Copper (Cu)) 10 20 30 40 50 60 70 80 Counts 0 200 400 600 800 WO3 Gambar 4.1 Hasil Pengujian XRD sampel uji
  • 7.  ANALISA DENGAN SOFTWARE MATCH Gambar 4.5 Hasil Match!
  • 8.  Untuk Peak tertinggi (intensity=1000) dipeloreh data sebagai berikut :  FWHM (B) = 0,1671o  2θ = 23,78o jadi θB = 23,78o/2 =11,89o  λ = 1.540598 Ȧ  dari Scherrer’s Formula  B = Bm2- Bs2  Dimana :  D = Ukuran kristal………………………(Ȧ)  λ = Panjang gelombang X-Ray………..…(Ȧ)  B = FWHM (Full Width at Half Maximum)(o)  θB = Sudut difraksi……….……………….(o)  D= (1.3865382)/(5,085.10-5 – 7,65625 10-7) 0,9785  D=(1.3865382)/( 500.84375x10-7) x 0,9785  D=(1.3865382)/( 490.075609375x 10-7)  D = 0,00283 x 10-7  D = 2,83 Ȧ  Sehingga ukuran kristal pada puncak tertinggi WO3 sebesar 2.83 Ȧ
  • 9. PEMBAHASAN  XRD yang digunakan Diffractometer system XPERT-PRO,dengan posisi awal (°2Th.) sebesar 9.9994°, dengan Step Size (°2Th.) sebesar 0.0170° dan berakhir pada (°2Th.) sebesar 89.9844°  Analisa hasil uji XRD menggunakan software Match! untuk mengetahui fasa yang terkandung, sistem kristal serta ukuran kristal dalam sampel uji. Dari hasil uji XRD didapatkan 21 peak. Untuk menganalisa cukup memasukkan 3 data dari letak dan intensitas puncak tertinggi sehingga dengan fitting dalam software Match! didapatkan hasil bahwa sampel uji berupa WO3 dengan fasa Tungsten trioxide dengan sistem kristal Triclinic (anorthic). Ukuran sel parameter dari kristal sebesar a= 7.2800 Å b= 7.4800 Å c= 3.8200 Å. Densitas dari kristal sebesar 7.40300 g/cm³.  Tungsten (VI) oksida, juga dikenal sebagai tungsten trioksida atau anhidrida tungstic, WO3, adalah senyawa kimia yang mengandung oksigen dan logam transisi tungsten . Senyawa ini diperoleh sebagai hasil sampingan dalam pemurnian Tungsten dari mineralnya. [1] bijih Tungsten direaksikan dengan alkali untuk menghasilkan WO3. Reaksi selanjutnya dengan karbon atau gas hidrogen untuk mereduksi tungsten trioksida menjadi logam murni.  2 WO3 + 3 C + heat → 2 W + 3 CO2  WO3 + 3 H2 + heat → W + 3 H2O  Tungsten (VI) oksida terjadi secara alami dalam bentuk hidrat, yang meliputi mineral: tungstite WO3 · H2O, meymacite WO3 · 2H2O dan hydrotungstite (komposisi yang sama seperti meymacite, namun kadang-kadang ditulis sebagai H2WO4). Mineral ini sangat jarang ditemui sebagai mineral tungsten sekunder
  • 10.  Gambar 4.2 Sistem Kristal Triclinic (anorthic)  Perhitungan untuk ukuran kristal dapat dilihat dari puncak tertinggi, yaitu menggunakan ketika (°2Th.) sebesar 23,78o. Dan menggunakan persamaan hukum Scherrer’s Formula, dengan mengolah data FWHM dan sudut 2θ. Besar ukuran Kristal pada peak tertinggi yaitu 2,83 Ȧ
  • 11. KESIMPULAN  Berdasarkan pengujian XRD dan analisa yang telah dilakukan ,didapatkan kesimpulan sebagai berikut :  Analisa XRD ada 2 jenis yaitu Analisa Kualitatif (Identifikasi unsur / senyawa dalam sampel) dan Analisa Kuantitatif (Penentuan Komposisi serta fasa dalam sampel)  Sampel Uji berupa serbuk WO3 dengan fasa Tungsten trioxide.  Sistem Kristal WO3 berupa Triclinic dengan ukuran a= 7.2800 Å b= 7.4800 Å c= 3.8200 Å. Densitas dari kristal sebesar 7.40300 g/cm³.  Besar ukuran kristal untuk peak tertinggi dengan menggunakan Scherrer’s Formula
  • 12. PENGERTIAN FT-IR  FTIR digunakan untuk menganalisa senyawa organik dan anorganik.FTIR juga dapat digunakan untuk analisa kualitatif meliputi analisa gugus fungsi (adanya „peak‟ dari gugus fungsi spesifik) beserta polanya dan analisa kuantitatif dengan melihat kekuatan absorbsi senyawa pada panjang gelombang Gambar 1 Spektrofotometer FTIR
  • 13. RUMUSAN MASALAH  Bagaimana prinsip dasar uji FTIR?  Apa saja yang dapat dianalisa dari uji FTIR?  Bagaimana ikatan kimia yang ada dalam sampel uji dan menentukan nama sampel?
  • 14. TUJUAN PERCOBAAN  Mengetahui prinsip dasar uji FTIR  Mengetahui hasil yang didapatkan pada uji FTIR.  Mengetahui ikatan kimia yang ada di dalam sampel uji FTIR dan menentukan nama sampel
  • 15. Cara Kerja FTIR  Sistem optik Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red dilengkapi dengan cermin yang bergerak tegak lurus dan cermin yang diam.  Dengan demikian radiasi infra merah akan menimbulkan perbedaan jarak yang ditempuh menuju cermin yang bergerak ( M ) dan jarak cermin yang diam ( F ). Perbedaan jarak tempuh radiasi tersebut adalah 2 yang selanjutnya disebut sebagai retardasi (δ). Hubungan antara intensitas radiasi IR yang diterima detektor terhadap retardasi disebut sebagai interferogram. Sedangkan sistem optik dari Spektrofotometer Infra Red yang didasarkan atas bekerjanya interferometer disebut sebagai sistem optik Fourier Transform Infra Red.
  • 16. METODOLOGI Alat yang digunakan pada pengujian ini adalah Alat Uji FTIR, sedangkan bahan yang digunakan adalah Mika untuk pembungkus baterai.
  • 17. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Gambar diatas adalah hasil percobaan yang dilakukan. Pada gambar ini spektrum infrared untuk sampel mika terdapat 16 peak yang tampak menonjol. Peak-peak tersebut memiliki nilai masing-masing seperti yang tertera pada tabel 3
  • 18. Analisa Gugus Fungsi pada sampel uji
  • 19. PEMBAHASAN  Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan FTIR pada sampel mika menunjukkan adanya 16 buah peak yaitu pada frekuensi 3421,05 cm-1disebabkan vibrasi dari O- H Stretch Alkohol, Phenols. Pada frekuensi 2918,14 cm-1 dan frekuensi 2851,23 cm-1 disebabkan oleh vibrasi C-H Stretch (Alkana). Pada frekuensi 1734,62 cm-1 disebabkan oleh vibrasi C=O strestch Aldehydes, Ketones, Carboxylic acids, Esters, pada frekuensi 1653,97 cm-1disebabkan oleh vibrasi -C=C- strestch Alkenes. Pada frekuensi 1425,29disebabkan oleh vibrasi C-H scissoring and bending Alkanes . Pada frekuensi 1327,93cm-1 disebabkan oleh vibrasi C-N stretch Amines. Pada frekuensi 1252,68, 1195,19 dan 1096,08 disebabkan oleh vibrasi C-O Stretch Alkohols, Ethers, Karboxylic acids, Esters. Pada fekuensi 964,47 disebabkan oleh vibrasi C-H bend Alkenes. Pada frekuensi 688,50 disebabkan oleh vibrasi C-H “oop” Aromantic. Pada frekuensi 611,49 disebabkan oleh vibrasi C-H b Alkynes.
  • 20. KESIMPULAN  Prinsip Dasar penguian FTIR, dengan dilengkapi cermin yang bergerak tegak lurus dan cermin yang diam. Dengan demikian radiasi infra merah akan menimbulkan perbedaan jarak yang ditempuh menuju cermin yang bergerak ( M ) dan jarak cermin yang diam ( F ). Perbedaan jarak tempuh radiasi tersebut adalah 2 yang selanjutnya disebut sebagai retardasi (δ). Hubungan antara intensitas radiasi IR yang diterima detektor terhadap retardasi disebut sebagai interferogram. Sedangkan sistem optik dari Spektrofotometer Infra Red yang didasarkan atas bekerjanya interferometer disebut sebagai sistem optik Fourier Transform Infra Red.  Pada sistem optik Fourier Transform Infra Red digunakan radiasi LASER (Light Amplification by Stimulated Emmission of Radiation) yang berfungsi sebagai radiasi yang diinterferensikan dengan radiasi infra merah agar sinyal radiasi infra merah yang diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik.
  • 21. KESIMPULAN  Dari hasil pengujian sampel menggunakan FTIR maka diperoleh data berupa spektrum Infrared untuk spesimen mika. Spektrum infrared untuk sampel mika terdapat 16 peak yang tampak menonjol. Peak-peak tersebut memiliki nilai masing-masing.Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan FTIR pada sampel mika menunjukkan adanya 16 buah peak yaitu pada frekuensi 3421,05 cm-1disebabkan vibrasi dari O-H Stretch Alkohol, Phenols. Pada frekuensi 2918,14 cm-1 dan frekuensi 2851,23 cm-1 disebabkan oleh vibrasi C-H Stretch (Alkana). Pada frekuensi 1734,62 cm-1 disebabkan oleh vibrasi C=O strestch Aldehydes, Ketones, Carboxylic acids, Esters, pada frekuensi 1653,97 cm-1disebabkan oleh vibrasi -C=C- strestch Alkenes. Pada frekuensi 1425,29disebabkan oleh vibrasi C-H scissoring and bending Alkanes . Pada frekuensi 1327,93cm-1 disebabkan oleh vibrasi C-N stretch Amines. Pada frekuensi 1252,68, 1195,19 dan 1096,08 disebabkan oleh vibrasi C-O Stretch Alkohols, Ethers, Karboxylic acids, Esters. Pada fekuensi 964,47 disebabkan oleh vibrasi C-H bend Alkenes. Pada frekuensi 688,50 disebabkan oleh vibrasi C-H “oop” Aromantic. Pada frekuensi 611,49 disebabkan oleh vibrasi C-H b Alkynes.