SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Clinical Approach :
Nyeri Sendi
Setyo Galih Rahmadi
1522321012
Definisi
Definisi Nyeri Sendi
Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau yang
berpotensial untuk menimbulkan kerusakan jaringan. Nyeri didefinisikan
sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan eksistensinya
diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. Menurut International
Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah pengalaman perasaan
emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual
maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.
Sendi adalah pertemuan antara dua tulang atau lebih, sendi
memberikan adanya segmentasi pada rangka manusia dan memberikan
kemungkinan variasi pergerakan diantara segmen-segmen serta kemungkinan
variasi pertumbuhan. Nyeri sendi adalah suatu akibat yang diberikan tubuh
karena pengapuran atau akibat penyakit lain.
Etiologi Nyeri Sendi
a. Mekanisme imunitas
Penderita nyeri sendi mempunyai auto anti body di dalam serumnya yang di kenal sebagai
faktor rematoid anti bodynya adalah suatu faktor antigama globulin (IgM) yang bereaksi
terhadap perubahan IgG titer yang lebih besar 1:100, Biasanaya di kaitkan dengan vaskulitis
dan prognosis yang buruk.
b. Faktor metabolik
Faktor metabolik dalam tubuh erat hubungannya dengan proses autoimun.
c. Faktor genetik dan faktor pemicu lingkungan
Penyakit nyeri sendi terdapat kaitannya dengan pertanda genetik. Juga dengan masalah
lingkungan, Persoalan perumahan dan penataan yang buruk dan lembab juga memicu
pennyebab nyeri sendi.
d. Faktor usia
Degenerasi dari organ tubuh menyebabkan usia lanjut rentan terhadap penyakit baik yang
bersifat akut maupun kronik
Patofisiologi Nyeri Sendi
Sinovitis
Penebalan Sinovium
Hiperemis
Akumulasi cairan
dalam ruang sendi
Edema + Proliferasi
membrane sinovial
Pannus
Kista
Anamnesis
• Usia ?
• Jenis kelamin ?
• Nyeri artikuler atau non artikuler ?
• Sejak kapan ? > 6 minggu ?
• Apakah terdapat inflamasi ?
Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi :
• Apakah terdapat pembengkakan, eritema, deformitas atau kelainan
otot-otot periartikuler.
 Palpasi :
• Palpasi sendi untuk menilai tanda-tanda inflamasi (kehangatan,
hiprtrofi synovial, efusi sendi, nyeri tekan)
• Tanda-tanda kerusakan sendi (pembengkakan tulang, krepitasi)
 Penilaian gerak sendi :
• Membandingkan sendi kontralateral atau sendi pada orang sehat
Diagnosis Banding
• Rheumatoid Arthritis
• Gout Artrhitis
• Osteoarthritis (OA)
Algoritma nyeri sendi
Rheumatoid Arthritis
(RA)
Rheumatoid Arthritis merupakan penyakit inflamasi autoimun sistemik, kronik dan ekstraserbatif pada
persendian dengan target jaringan synovial.
Patofisiologi
• Serangan pertama karakteristiknya berupa SINOVITIS (inflamasi pada jaringan synovial sendi)
• Sinovium menebal  Hiperemisis  Akumulasi cairan dalam ruang sendi  Pannus
• Pannus : granulasi jaringan vasculer, berisi sel inflamasi yang mengikis “Articular Cartilage”
dan pada akhirnya merusak tulang  adhesi jaringan ikat
Rheumatoid Arthritis (RA)
Etiologi dan Faktor risiko
Arthritis RA terjadi akibat adanya predisposisi genetic, terutama HLA-DR4 dan
HLA-DR1, yang menimbulkan reaksi imunologis pada membrane synovium. RA
lebih sering terjadi pada perempuan dengan rasio 3:1 jika dibandingkan
dengan laki-laki, serta insidensitertinggi ditemukan pada usia 20-45 tahun.
Selain pengaruh genetic, factor RA yang lain ialah kemungkinan infeksi
bacterial, virus serta kebiasaan merokok
Rheumatoid Arthritis (RA)
Klinis
• Gejala konstitusional : penurunan berat badan, malaise, depresi, demam, dan kakeksia
• Kekakuan sendi pada pagi hari
• Sinovitis : kemerahan, bengkak, panas, maupun nyeri.
• Keterbatasan gerak
Pemeriksaan Penunjang
• Darah perifer : anemia, trombositosis, peningkatan LED dan C-reactive protein
• Analisis cairan sendi inflamasi : leukosit 5.000-50.000/L, PMN >50%, protein meningkat, glukosa
menurun, uji bekuan mucin buruk, kristal (-), kultur bakteri (-)
• Faktor rheumatoid (RF) serum umumnya positif.
Rheumatoid Arthritis (RA)
Gout Arthritis
Gout Arthritis
Gout adalah suatu kumpulan gejala yang timbul akibat adanya deposisi kristal monosodium
urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat didalam cairan ekstraseluler .
Disebut gout apabila serangan inflamasi terjadi pada articular atau periarticular seperti
bursa dan tendon.
Patogenesis
Apabila konsentrasi asam urat dalam serum lebih besar dari 7 mg/dl Monosodium urat
membentuk kristal dan dapat menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat. Kristal
monosodium urat yang menumpuk akan berinteraksi dengan fagosit yang memicu reaksi
inflamasi untuk mencegah kerusakan jaringan.
Gout Arthritis
Etiologi
• Usia dan jenis kelamin
• Riwayat medikasi
• Obesitas
• Konsumsi purin dan alcohol
Gout Arthritis
Rekomendasi diagnosis
1. Hiperurisemia tanpa gejala klinis ditandai dengan kadar asam urat serum > 6.8 mg/dl.
2. Serangan artritis gout akut ditandai dengan nyeri hebat, nyeri sentuh/tekan, onset tiba-tiba, disertai bengkak
dengan atau tanpa eritema yang mencapai puncak dalam 6−12 jam pada satu sendi (monoartritis akut). Manifestasi
klinis gout yang tipikal, yaitu podagra berulang disertai hiperurisemia.
3. Diagnosis definitif gout ditegakkan apabila ditemukan kristal MSU pada cairan sendi atau aspirasi tofi.
4. Penemuan kristal MSU dari sendi yang tidak mengalami radang dapat menjadi diagnosis definitif gout pada fase
interkritikal.
5. Direkomendasikan pemeriksaan rutin kristal MSU terhadap semua sampel cairan sendi bersumber dari sendi
dengan inflamasi terutama pada kasus yang belum terdiagnosis.
6. Diagnosis gout akut, gout fase interkritikal, gout kronis dapat ditegakkan dengan kriteria ACR/EULAR 2015.
7. Harus dilakukan evaluasi terhadap faktor risiko gout, penyakit komorbiditas termasuk gambaran sindrom metabolik
(obesitas, hiperglikemia, hiperlipidemia, hipertensi).
8. Gout dan artritis septik bisa merupakan kejadian koinsiden, sehingga pada saat dicurigai terjadi artritis septik harus
dilakukan pemeriksaan pengecatan Gram dan kultur cairan sendi, walaupun telah didapatkan kristal MSU.
Gout Arthritis
Rekomendasi diagnosis
9. Kadar asam urat serum merupakan faktor risiko penting gout, namun nilai kadarnya dalam serum tidak dapat
memastikan maupun mengeksklusi adanya gout oleh karena banyak orang mengalami hiperurisemia namun tidak
menderita gout, disamping itu pada serangan gout akut sangat mungkin terjadi saat kadar serum akan normal.
10. Ekskresi asam urat dari ginjal sebaiknya diukur kadarnya pada pasien gout dengan kondisi khusus, terutama pada
mereka yang memiliki riwayat keluarga, gout onset muda yaitu usia <25 tahun atau yang memiliki riwayat batu
ginjal.
11. Pemeriksaan radiografi dapat memberikan gambaran tipikal pada gout kronis dan sangat berguna untuk melakukan
diagnosis banding. Namun, tidak banyak manfaat untuk mengkonfirmasi diagnosis pada fase dini atau gout akut
Gout Arthritis
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan lab serum urat darah, asam urat urine 24 jam
• Pemeriksaan analisis cairan sendi :
 Temuan kristal monosodium urat
 Cairan sendi sesuai kondisi inflamasi (leukosit 5000-80.000/mm3). Predominan
neutrophil kultur (-)
• Pemeriksaan radiografi dapat memberikan gambaran tipikal pada gout kronis dan sangat
berguna untuk melakukan diagnosis banding. Namun, tidak banyak manfaat untuk
mengkonfirmasi diagnosis pada fase dini atau gout akut.
Osteoarthritis
Osteoarthritis
Osteoarthritis merupakan suatu penyakit degenerative akibat kegagalan sendi yang bersifat
kronis dan menyerang persendian, terutama kartilago sendi.
Patogenesis
Osteoarthritis timbul akibat gangguan metabolisme kartilago dan kerusakan proteoglikan
dengan etiologic beragam, salah satunya jejas mekanis dan kimiawi pada synovial sendi.
Ketika sendi mengalami jejas, akan terjadi replikasi kondrosit dan produksi matriks baru.
Kondrosit akan mensintesis DNA dan kolagen serta proteoglikan. Akan tetapi, terjadi ketidak
seimbangan antara sintesis dengan degradasi kolagen dan protein tersebut. Peningkatan
produk hasil degradasi matriks kartilago akan berkumpul di sendi sehingga mengakiatkan
inflamasi.
Osteoarthritis
Etiologi
• Usia lebih dari 40
• Jenis kelamin : Wanita sering pada lutut, pria sering pada panggul
• Obesitas
• Abnormalitas metabolic (predisposisi penyakit jantung coroner, dm, hipertensi)
• Cedera sendi (aktivitas, pekerjaan, olahraga dll)
• Kepadatan tulang
Manifestasi klinis
• Nyeri sendi yang bertambah saat aktivitas dan berkurang saat beristirahat
• Kekakuan sendi pada pagi hari
• Deformitas sendi yang permanen
• Perubahan gaya berjalan dan ganguan fungsi sendi
• Pembengkakan sendi yang asimetris akibat adanya efusi dan osteofit
• Tanda inflamasi akut sendi : peningkatan sushu, nyeri tekan, gangguan gerak, kemerahan
Osteoarthritis
Pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan laboratorium dapat ditemui tanda peradangan. Tidak ditemukan abnomalitas pada
pemeriksaan imunologi. Hasil pemeriksaan lab pada OA umumnya menunjukkan hasil yang
normal, begitu pula pada pemriksaan imunologinya.
 Pemeriksaan Radiologi: rontgen genu untuk mengetahui:
o Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada daerah yang
menanggung beban)
o Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral
o Adanya kecurigaan Kista tulang
o Osteofit pada pinggir sendi
o Perubahan struktur anatomi sendi
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Morbus hansen ppt
Morbus hansen pptMorbus hansen ppt
Morbus hansen ppt
Salimah Aj
 
Kista Bartholini
Kista BartholiniKista Bartholini
Kista Bartholini
Winda Permatasari
 
Tokyo guidline 13 (kolesistitis &amp; kolangitis)
Tokyo guidline 13 (kolesistitis &amp; kolangitis)Tokyo guidline 13 (kolesistitis &amp; kolangitis)
Tokyo guidline 13 (kolesistitis &amp; kolangitis)
fikri asyura
 

What's hot (20)

Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Migrain
MigrainMigrain
Migrain
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
 
Morbus hansen ppt
Morbus hansen pptMorbus hansen ppt
Morbus hansen ppt
 
Trauma abdomen
Trauma abdomenTrauma abdomen
Trauma abdomen
 
Px neurologi fix
Px neurologi fixPx neurologi fix
Px neurologi fix
 
Referat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalReferat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur Ginjal
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
Kista Bartholini
Kista BartholiniKista Bartholini
Kista Bartholini
 
Forensik - Traumatologi
Forensik - TraumatologiForensik - Traumatologi
Forensik - Traumatologi
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroikDermatitis seboroik
Dermatitis seboroik
 
vaginal discharge (syndrome management)
vaginal discharge (syndrome management)vaginal discharge (syndrome management)
vaginal discharge (syndrome management)
 
Osteoarthritis dan Artritis Gout
Osteoarthritis dan Artritis GoutOsteoarthritis dan Artritis Gout
Osteoarthritis dan Artritis Gout
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
Laporan PBL 1 Modul Hemiparesis
Laporan PBL 1 Modul HemiparesisLaporan PBL 1 Modul Hemiparesis
Laporan PBL 1 Modul Hemiparesis
 
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
 
Tokyo guidline 13 (kolesistitis &amp; kolangitis)
Tokyo guidline 13 (kolesistitis &amp; kolangitis)Tokyo guidline 13 (kolesistitis &amp; kolangitis)
Tokyo guidline 13 (kolesistitis &amp; kolangitis)
 
Stroke
StrokeStroke
Stroke
 

Similar to Nyeri Sendi (Revisi).pptx

Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Fariz Fadhly
 
asuhan keperawatan pada pasien GOUT
asuhan keperawatan pada pasien GOUTasuhan keperawatan pada pasien GOUT
asuhan keperawatan pada pasien GOUT
efridorkerinci
 

Similar to Nyeri Sendi (Revisi).pptx (20)

oDifferential diagnosis oa
oDifferential diagnosis oaoDifferential diagnosis oa
oDifferential diagnosis oa
 
Catatan pbl 2
Catatan pbl 2Catatan pbl 2
Catatan pbl 2
 
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaanyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
 
Bab 1 askep gout
Bab 1 askep goutBab 1 askep gout
Bab 1 askep gout
 
Bab ii uap artritis gout.pdf
Bab ii uap artritis gout.pdfBab ii uap artritis gout.pdf
Bab ii uap artritis gout.pdf
 
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
 
Nyeri sendi
Nyeri sendiNyeri sendi
Nyeri sendi
 
Osteoatritis irahmal
Osteoatritis irahmalOsteoatritis irahmal
Osteoatritis irahmal
 
asuhan keperawatan pada pasien GOUT
asuhan keperawatan pada pasien GOUTasuhan keperawatan pada pasien GOUT
asuhan keperawatan pada pasien GOUT
 
Osteo artritis
Osteo artritisOsteo artritis
Osteo artritis
 
Gout
GoutGout
Gout
 
Askep gout (asam urat)
Askep gout (asam urat)Askep gout (asam urat)
Askep gout (asam urat)
 
7 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-737 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-73
 
Artritis reumatik [autosaved]
Artritis reumatik [autosaved]Artritis reumatik [autosaved]
Artritis reumatik [autosaved]
 
Artritis Gout
Artritis GoutArtritis Gout
Artritis Gout
 
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
 
Gouth Athritis (Asam Urat)
Gouth Athritis (Asam Urat)Gouth Athritis (Asam Urat)
Gouth Athritis (Asam Urat)
 
Askep gout (asam urat)
Askep gout (asam urat)Askep gout (asam urat)
Askep gout (asam urat)
 
Laporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis
Laporan Pendahuluan Rheumatoid ArthritisLaporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis
Laporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis
 
Gout (asam urat) AKPER PEMKAB MUNA
Gout (asam urat) AKPER PEMKAB MUNA Gout (asam urat) AKPER PEMKAB MUNA
Gout (asam urat) AKPER PEMKAB MUNA
 

Recently uploaded

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
jualobat34
 
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandunganKimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
FotocameraM10
 
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandunganKimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ][ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
moratmaret503
 
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
ZulAzhri
 
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandunganKimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
jualobat34
 
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandunganKimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janin
Kimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janinKimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janin
Kimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janin
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandunganKimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptKEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
UmiIstiqomah4
 
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandunganKimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kimia Farma Samarinda jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Samarinda jual obat penggugur kandunganKimia Farma Samarinda jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Samarinda jual obat penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
 
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandunganKimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
 
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandunganKimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
 
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ][ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
 
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
 
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docxBukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
 
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandunganKimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
 
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandunganKimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
 
Kimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janin
Kimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janinKimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janin
Kimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janin
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxmateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
 
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandunganKimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
 
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptKEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandunganKimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
 
Kimia Farma Samarinda jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Samarinda jual obat penggugur kandunganKimia Farma Samarinda jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Samarinda jual obat penggugur kandungan
 

Nyeri Sendi (Revisi).pptx

  • 1. Clinical Approach : Nyeri Sendi Setyo Galih Rahmadi 1522321012
  • 3. Definisi Nyeri Sendi Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau yang berpotensial untuk menimbulkan kerusakan jaringan. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah pengalaman perasaan emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Sendi adalah pertemuan antara dua tulang atau lebih, sendi memberikan adanya segmentasi pada rangka manusia dan memberikan kemungkinan variasi pergerakan diantara segmen-segmen serta kemungkinan variasi pertumbuhan. Nyeri sendi adalah suatu akibat yang diberikan tubuh karena pengapuran atau akibat penyakit lain.
  • 4. Etiologi Nyeri Sendi a. Mekanisme imunitas Penderita nyeri sendi mempunyai auto anti body di dalam serumnya yang di kenal sebagai faktor rematoid anti bodynya adalah suatu faktor antigama globulin (IgM) yang bereaksi terhadap perubahan IgG titer yang lebih besar 1:100, Biasanaya di kaitkan dengan vaskulitis dan prognosis yang buruk. b. Faktor metabolik Faktor metabolik dalam tubuh erat hubungannya dengan proses autoimun. c. Faktor genetik dan faktor pemicu lingkungan Penyakit nyeri sendi terdapat kaitannya dengan pertanda genetik. Juga dengan masalah lingkungan, Persoalan perumahan dan penataan yang buruk dan lembab juga memicu pennyebab nyeri sendi. d. Faktor usia Degenerasi dari organ tubuh menyebabkan usia lanjut rentan terhadap penyakit baik yang bersifat akut maupun kronik
  • 5. Patofisiologi Nyeri Sendi Sinovitis Penebalan Sinovium Hiperemis Akumulasi cairan dalam ruang sendi Edema + Proliferasi membrane sinovial Pannus Kista
  • 6. Anamnesis • Usia ? • Jenis kelamin ? • Nyeri artikuler atau non artikuler ? • Sejak kapan ? > 6 minggu ? • Apakah terdapat inflamasi ?
  • 7. Pemeriksaan Fisik  Inspeksi : • Apakah terdapat pembengkakan, eritema, deformitas atau kelainan otot-otot periartikuler.  Palpasi : • Palpasi sendi untuk menilai tanda-tanda inflamasi (kehangatan, hiprtrofi synovial, efusi sendi, nyeri tekan) • Tanda-tanda kerusakan sendi (pembengkakan tulang, krepitasi)  Penilaian gerak sendi : • Membandingkan sendi kontralateral atau sendi pada orang sehat
  • 8. Diagnosis Banding • Rheumatoid Arthritis • Gout Artrhitis • Osteoarthritis (OA)
  • 11. Rheumatoid Arthritis merupakan penyakit inflamasi autoimun sistemik, kronik dan ekstraserbatif pada persendian dengan target jaringan synovial. Patofisiologi • Serangan pertama karakteristiknya berupa SINOVITIS (inflamasi pada jaringan synovial sendi) • Sinovium menebal  Hiperemisis  Akumulasi cairan dalam ruang sendi  Pannus • Pannus : granulasi jaringan vasculer, berisi sel inflamasi yang mengikis “Articular Cartilage” dan pada akhirnya merusak tulang  adhesi jaringan ikat Rheumatoid Arthritis (RA)
  • 12. Etiologi dan Faktor risiko Arthritis RA terjadi akibat adanya predisposisi genetic, terutama HLA-DR4 dan HLA-DR1, yang menimbulkan reaksi imunologis pada membrane synovium. RA lebih sering terjadi pada perempuan dengan rasio 3:1 jika dibandingkan dengan laki-laki, serta insidensitertinggi ditemukan pada usia 20-45 tahun. Selain pengaruh genetic, factor RA yang lain ialah kemungkinan infeksi bacterial, virus serta kebiasaan merokok Rheumatoid Arthritis (RA)
  • 13. Klinis • Gejala konstitusional : penurunan berat badan, malaise, depresi, demam, dan kakeksia • Kekakuan sendi pada pagi hari • Sinovitis : kemerahan, bengkak, panas, maupun nyeri. • Keterbatasan gerak Pemeriksaan Penunjang • Darah perifer : anemia, trombositosis, peningkatan LED dan C-reactive protein • Analisis cairan sendi inflamasi : leukosit 5.000-50.000/L, PMN >50%, protein meningkat, glukosa menurun, uji bekuan mucin buruk, kristal (-), kultur bakteri (-) • Faktor rheumatoid (RF) serum umumnya positif. Rheumatoid Arthritis (RA)
  • 15. Gout Arthritis Gout adalah suatu kumpulan gejala yang timbul akibat adanya deposisi kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat didalam cairan ekstraseluler . Disebut gout apabila serangan inflamasi terjadi pada articular atau periarticular seperti bursa dan tendon. Patogenesis Apabila konsentrasi asam urat dalam serum lebih besar dari 7 mg/dl Monosodium urat membentuk kristal dan dapat menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat. Kristal monosodium urat yang menumpuk akan berinteraksi dengan fagosit yang memicu reaksi inflamasi untuk mencegah kerusakan jaringan.
  • 16. Gout Arthritis Etiologi • Usia dan jenis kelamin • Riwayat medikasi • Obesitas • Konsumsi purin dan alcohol
  • 17. Gout Arthritis Rekomendasi diagnosis 1. Hiperurisemia tanpa gejala klinis ditandai dengan kadar asam urat serum > 6.8 mg/dl. 2. Serangan artritis gout akut ditandai dengan nyeri hebat, nyeri sentuh/tekan, onset tiba-tiba, disertai bengkak dengan atau tanpa eritema yang mencapai puncak dalam 6−12 jam pada satu sendi (monoartritis akut). Manifestasi klinis gout yang tipikal, yaitu podagra berulang disertai hiperurisemia. 3. Diagnosis definitif gout ditegakkan apabila ditemukan kristal MSU pada cairan sendi atau aspirasi tofi. 4. Penemuan kristal MSU dari sendi yang tidak mengalami radang dapat menjadi diagnosis definitif gout pada fase interkritikal. 5. Direkomendasikan pemeriksaan rutin kristal MSU terhadap semua sampel cairan sendi bersumber dari sendi dengan inflamasi terutama pada kasus yang belum terdiagnosis. 6. Diagnosis gout akut, gout fase interkritikal, gout kronis dapat ditegakkan dengan kriteria ACR/EULAR 2015. 7. Harus dilakukan evaluasi terhadap faktor risiko gout, penyakit komorbiditas termasuk gambaran sindrom metabolik (obesitas, hiperglikemia, hiperlipidemia, hipertensi). 8. Gout dan artritis septik bisa merupakan kejadian koinsiden, sehingga pada saat dicurigai terjadi artritis septik harus dilakukan pemeriksaan pengecatan Gram dan kultur cairan sendi, walaupun telah didapatkan kristal MSU.
  • 18. Gout Arthritis Rekomendasi diagnosis 9. Kadar asam urat serum merupakan faktor risiko penting gout, namun nilai kadarnya dalam serum tidak dapat memastikan maupun mengeksklusi adanya gout oleh karena banyak orang mengalami hiperurisemia namun tidak menderita gout, disamping itu pada serangan gout akut sangat mungkin terjadi saat kadar serum akan normal. 10. Ekskresi asam urat dari ginjal sebaiknya diukur kadarnya pada pasien gout dengan kondisi khusus, terutama pada mereka yang memiliki riwayat keluarga, gout onset muda yaitu usia <25 tahun atau yang memiliki riwayat batu ginjal. 11. Pemeriksaan radiografi dapat memberikan gambaran tipikal pada gout kronis dan sangat berguna untuk melakukan diagnosis banding. Namun, tidak banyak manfaat untuk mengkonfirmasi diagnosis pada fase dini atau gout akut
  • 19. Gout Arthritis Pemeriksaan penunjang • Pemeriksaan lab serum urat darah, asam urat urine 24 jam • Pemeriksaan analisis cairan sendi :  Temuan kristal monosodium urat  Cairan sendi sesuai kondisi inflamasi (leukosit 5000-80.000/mm3). Predominan neutrophil kultur (-) • Pemeriksaan radiografi dapat memberikan gambaran tipikal pada gout kronis dan sangat berguna untuk melakukan diagnosis banding. Namun, tidak banyak manfaat untuk mengkonfirmasi diagnosis pada fase dini atau gout akut.
  • 21. Osteoarthritis Osteoarthritis merupakan suatu penyakit degenerative akibat kegagalan sendi yang bersifat kronis dan menyerang persendian, terutama kartilago sendi. Patogenesis Osteoarthritis timbul akibat gangguan metabolisme kartilago dan kerusakan proteoglikan dengan etiologic beragam, salah satunya jejas mekanis dan kimiawi pada synovial sendi. Ketika sendi mengalami jejas, akan terjadi replikasi kondrosit dan produksi matriks baru. Kondrosit akan mensintesis DNA dan kolagen serta proteoglikan. Akan tetapi, terjadi ketidak seimbangan antara sintesis dengan degradasi kolagen dan protein tersebut. Peningkatan produk hasil degradasi matriks kartilago akan berkumpul di sendi sehingga mengakiatkan inflamasi.
  • 22. Osteoarthritis Etiologi • Usia lebih dari 40 • Jenis kelamin : Wanita sering pada lutut, pria sering pada panggul • Obesitas • Abnormalitas metabolic (predisposisi penyakit jantung coroner, dm, hipertensi) • Cedera sendi (aktivitas, pekerjaan, olahraga dll) • Kepadatan tulang Manifestasi klinis • Nyeri sendi yang bertambah saat aktivitas dan berkurang saat beristirahat • Kekakuan sendi pada pagi hari • Deformitas sendi yang permanen • Perubahan gaya berjalan dan ganguan fungsi sendi • Pembengkakan sendi yang asimetris akibat adanya efusi dan osteofit • Tanda inflamasi akut sendi : peningkatan sushu, nyeri tekan, gangguan gerak, kemerahan
  • 23. Osteoarthritis Pemeriksaan penunjang  Pemeriksaan laboratorium dapat ditemui tanda peradangan. Tidak ditemukan abnomalitas pada pemeriksaan imunologi. Hasil pemeriksaan lab pada OA umumnya menunjukkan hasil yang normal, begitu pula pada pemriksaan imunologinya.  Pemeriksaan Radiologi: rontgen genu untuk mengetahui: o Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada daerah yang menanggung beban) o Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral o Adanya kecurigaan Kista tulang o Osteofit pada pinggir sendi o Perubahan struktur anatomi sendi