SlideShare a Scribd company logo
BAB I
                               PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
           Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan
   dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal
   kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan
   demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan
   lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan
   penyakit misalnya penyakit gout arthritis.

           Gout akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan
   sesudah menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak
   diternui pada usia 50-60. Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95
   persen penderita gout adalah pria. Urat serum wanita normal jumahnya sekitar
   1 mg per 100 mI, lebih sedikit jika dibandingkn dengan pria. Tetapi sesudah
   menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada pria hiperurisemia biasanya
   tidak timbul sebelurn mereka mencapai usia remaja

           Gout Akut biasanya monoartikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda-
   tanda awitan serangan gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal.
   Pasien mungkin juga menderita demam dan jumlah sel darah putih meningkat.
   Serangan akut mungkin didahului oleh tindakan pembedahan, trauma lokal,
   obat, alkohol dan stres emosional. Meskipun yang paling sering terserang
   mula-mula adalah ibu jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang.
   Dengan semakin lanjutnya penyakit maka sendi jari, lutut, pergelangan
   tangan, pergelangan kaki dan siku dapat terserang gout. Serangan gout akut
   biasanya dapat sembuh sendiri. Kebanyakan gejala-gejala serangan Akut akan
   berkurang setelah 10-14 hari walaupun tanpa pengobatan.

1.2. Tujuan
   Untuk memahami serta melakukan Asuhan Keperawatan pada klien dengan penyakit
   GOUT.




                                                                              1
1.3. Manfaat
   1. Bagi Mahasiswa
   Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan pada klien dengan penyakit
   GOUT.


   2. Bagi Pendidikan
       Kepada institusi pendidikan, makalah ini diharapkan dapat dijadikan bahan

       literature atau referensi pembuatan makalah selanjutnya.




                                                                                2
BAB II
                               TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Penyakit
   2.1.1   Pengertian
           Gout berasal dari bahasa latin yaitu gutta yang artinya tetesan.
   Menurut kepercayaan kuno penyakit ini disebabkan oleh luka, yang jatuh tetes
   demi tetes kedalam sendi.
           Gout atau pirai adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat
   didalam tubuh secara berlebihan, dengan gejala utamanya berupa radang sendi
   atau atritis. (Vita Health : 2008).
           Gout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada
   sendi (pusdiknakes : 1995)
           Gout adalah kerusakan metabolic yang ditandai dengan peningkatan
   konsentrasi serum asam urat dan deposit kristal asam urat dalam cairan
   sinovial dan disekitar jaringan sendi.
           Gout juga dapat didefinisikan sebagai kerusakan metabolisme purin
   herediter yang menyebabkan Peningkatan asam urat yang terakumulasi dalam
   jaringan tubuh dan sendi.


   2.1.2   Etiologi
   Gout disebabkan oleh Alkohol, Makanan, Penyakit dan obat-obatan.
           Dan juga disebabkan oleh adanya kelainan metabolik dalam
   pembentukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari ginjal yang
   menyebakan hyperuricemia.
           Hyperuricemia pada penyakit ini disebabakan oleh :
       a. Pembentukan asam urat yang berlebih.
               Gout primer metabolik disebabkan sistensi langsung yang
               bertambah.
               Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat
               berlebih karana penyakit lain, seperti leukimia.
       b. Kurang asam urat melalui ginjal.
               Gout primer renal terjadi karena ekresi asam urat di tubulus distal
               ginjal yang sehat.


                                                                                3
Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal,
              misalnya glumeronefritis kronik atau gagal ginjal kronik.
2.1.3     Patofisiologi
    Adanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang
mengandung asam urat tinggi, dan sistem ekskresi asam urat yang tidak
adequat akan menghasilkan akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam
plasma darah (Hiperurecemia), sehingga mengakibatkan kristal asam urat
menumpuk dalam tubuh. Penimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan
menimbulkan respon inflamasi.
Hiperurecemia merupakan hasil :
     Meningkatnya produksi asam urat akibat metabolisme purine abnormal.
     Menurunnya ekskresi asam urat.
     Kombinasi keduanya.
    Saat asam urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain,
maka asam urat tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam-garam
urat yang akan berakumulasi atau menumpuk di jaringan konectiv diseluruh
tubuh, penumpukan ini disebut tofi. Adanya kristal akan memicu respon
inflamasi akut dan netrofil melepaskan lisosomnya. Lisosom tidak hanya
merusak jaringan, tapi juga menyebabkan inflamasi.
    Pada penyakit gout akut tidak ada gejala-gejala yang timbul. Serum urat
maningkat tapi tidak akan menimbulkan gejala. Lama kelamaan penyakit ini
akan menyebabkan hipertensi karena adanya penumpukan asam urat pada
ginjal.
    Serangan akut pertama biasanya sangat sakit dan cepat memuncak.
Serangan ini meliputi hanya satu tulang sendi. Serangan pertama ini sangat
nyeri yang menyebabkan tulang sendi menjadi lunak dan terasa panas, merah.
Tulang sendi metatarsophalangeal biasanya yang paling pertama terinflamasi,
kemudian mata kaki, tumit, lutut, dan tulang sendi pinggang. Kadang-kadang
gejalanya disertai dengan demam ringan. Biasanya berlangsung cepat tetapi
cenderung berulang dan dengan interval yang tidak teratur.
    Periode intercritical adalah periode dimana tidak ada gejala selama
serangan gout. Kebanyakan pasien mengalami serangan kedua pada bulan ke-



                                                                          4
6 sampai 2 tahun setelah serangan pertama. Serangan berikutnya disebut
dengan polyarticular yang tanpa kecuali menyerang tulang sendi kaki maupun
lengan yang biasanya disertai dengan demam. Tahap akhir serangan gout atau
gout kronik ditandai dengan polyarthritis yang berlangsung sakit dengan tofi
yang besar pada kartilago, membrane synovial, tendon dan jaringan halus.
Tofi terbentuk di jari, tangan, lutut, kaki, ulnar, helices pada telinga, tendon
achiles dan organ internal seperti ginjal. Kulit luar mengalami ulcerasi dan
mengeluarkan pengapuran, eksudat yang terdiri dari Kristal asam urat.




                                                                              5
2.1.4   Woc




              6
2.1.5   Gejala klinik
    a. Fase akut
           Biasanya timbul tiba-tiba, tanda-tanda awitan serangan gout adalah
        rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Kulit diatasnya mengkilat
        dengan reaksi sistemik berupa demam, menggigil, malaise dan sakit
        kepala. Yang paling sering terserang mula-mula adalah ibu jari kaki
        (sendi metatarsofalangeal) tapi sendi lainnya juga dapat terserang.
        Serangan ini cenderung sembuh spontan dalam waktu 10-14 hari
        meskipun tanpa terapi.
    c. Fase kronis
           Timbul dalam jangka waktu beberapa tahun dan ditandai dengan
        rasa nyeri, kaku, dan pegal. Akibat adanya kristal-kristal urat maka
        terjadi peradangan kronik. Sendi yang bengkak akibai gout kronik
        sering besar dan berbentuk noduler. Tanda yang mungkin muncul :
               Tampak deformitas dan tofus subkutan.
               Terjadi pemimbunan kristal urat pada sendi-sendi dan juga
               pada ginjal.
               Terjadi uremi akibat penimbunan urat pada ginjal.
               Mikroskofik tanpak kristal-kristal urat disekitar daerah
               nekrosisi.


2.1.6   Pemeriksaan diagnostik
    a. Serum asam urat
        Umumnya         meningkat,   diatas   7,5   mg/dl.   Pemeriksaan   ini
        mengindikasikan hiperuricemia, akibat peningkatan produksi asam urat
        atau gangguan ekskresi.
    b. Angka leukosit
        Menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3
        selama serangan akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit
        masih dalam batas normal yaitu 5000 - 10.000/mm3.




                                                                            7
c. Eusinofil Sedimen rate (ESR)
          Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate
          mengindikasikan proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam
          urat di persendian.
    d. Urin spesimen 24 jam
          Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan
          ekskresi dan asam urat. Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 -
          750 mg/24 jam asam urat di dalam urin. Ketika produksi asam urat
          meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang dari
          800 mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien
          dengan peningkatan serum asam urat.
    e. Pemeriksaan radiografi
          Dilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan
          menunjukkan tidak terdapat perubahan pada awal penyakit, tetapi
          setelah penyakit berkembang progresif maka akan terlihat jelas/area
          terpukul pada tulang yang berada di bawah sinavial sendi.


2.1.7     Terapi medic
              Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai
        untuk mengobati serangan gout akut, dan untuk mencegah serangan gout
        Akut di kemudian hari. Obat ini juga dapat digunakan sebagai sarana
        diagnosis. Pengobatan serangan akut biasanya tablet 0,5 mg setiap jam,
        sampai gejala-gejala serangan Akut dapat dikurangi atau kalau ternyata
        ada bukti timbulnya efek samping gastrointestinal. Dosis maksimurn
        adalah 4-8 rng, tergantung dari berat pasien bersangkutan. Beberapa
        pasien mengalami rasa mual yang hebat, muntah-muntah dan diarhea, dan
        pada keadaan ini pemberian obat harus dihentikan.
              Gejala-gejala pada sebagian besar pasien berkurang dalam waktu
        10-24 jam sesudah pemberian obat. Kolkisin dengan dosis 0,5-2 mg per
        hari ternyata cukup efektif untuk mencegah serangan gout berikutnya
        secara sempurna atau mendekati sempurna. Penggunaan kolkisin setiap
        hari cenderung memperingan episode gout berikutnya, kalau memang



                                                                            8
serangan gout terjadi lagi. Penggunaan kolkisin jangka panjang tak
memperlihatkan efek samping yang berat.
      Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan unluk
mengobati artritis gout akut. Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan
efek samping, maka kolkisin digunakan sebagai terapi pencegahan.
Indometasin juga cukup efektif.
      Terdapat tiga obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau
terapi pencegahan. Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asam urat.
Dosis 100-400 mg per hari dapat menurunkan kadar asam urat serum.
Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen urikosurik, artinya mereka
dapat menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dan dengan
dernikian meningkatkan ekskresi asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat
serum berguna untuk menentukan etektivitas suatu terapi.
      Mungkin     dianjurkan      untuk   menghindari   makanan   yang
mengandung kadar purin yang tinggi. Di antara jenis makanan ini
termasuk jerohan seperti hati, ginjal, roti manis dan otak. Sardin dan
anchovy (ikan kecfi semacarn haring) sebaiknya dibatasi.
      Untuk membuang tofi yang besar, terutama kalau tofi mengganggu
gerakan sendi, maka dilakukan pembedahan.




                                                                     9
BAB III
                                 ASKEP TEORITIS
3.1 Pengkajian
   a. Identitas
                 Meliputi nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, status
       perkawinan, pendidikan, pekerjaan, nomor register, tanggal MRS dan
       diagnose medis.
   b. Keluhan utama
       Kemungkinan yang di temukan pada klien Gout yaitu nyeri pada daerah
       persendian, bengkak pada jari dan kaki.
   c. Riwayat penyakit sekarang
       Biasanya mengeluh nyeri pada bagian sendi.
   d. Riwayat penyakit dahulu
       Kemungkinan sebelumnya klien pernah mengalami penyakit yang sama
       dengan penyakit sekarang.
   e. Riwayat penyakit keluarga
       Kemungkinan ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama
       dengan klien.
   f. Data Spritual
       Biasanya klien yang mengalami gout ibadahnya menjadi terganggu karna
       klian merasakan nyeri.
   g. Data Ekonomi
       Biasanya klien penyakit gout bisa terjadi di kalangan ekonomi rendah
       maupun ekonnomi tinggi.
   h. Pola aktivitas
       Biasanya pada klien yang mengalami penyakit gout aktivitas bias
       tergganggu.
   i. Pemeriksaan Fisik
       Pemeriksaan fisik berdasarkan pengkajin fungsi muskuluskletal dapat
       menunjukan :
                 - Ukuran sendi normal dengan mobilitas penuh bila pada remisi.
                 - Tofu dengan gout kronis. Ini temuan paling bermakna.
                 - Laporan episode serangan gout.


                                                                                  10
3.2 Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses inflamasi.


   Tujuan : Rasa nyaman pasien terhindari dari nyeri.


   Kriteria hasil :
      • Nyeri Hilang atau nyeri terkontrol.
      • Pasien terlihat rilex
      • Pasien dapat istirahat atau tidur dengan nyaman


   Intervensi dan rasional
      1. I/ Kaji keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10). Catat

          faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit yang

          nonverbal.

          R/ Membantu dalam mengendalikan kebutuhan manajemen nyeri dan

          keefektifan program.

      2. I/ Berikan posisi yang nyaman, sendi yang nyeri (kaki) diistirahatkan

          dan diberikan bantalan.

          R / Istirahat dapat menurunkan metabolisme setempat dan mengurangi

          pergerakan pada sendi yang sakit.Bantalan yang empuk/lembut akan

          mencegah      pemeliharaan   kesejajaran    tubuh   yang   tepat   dan

          menempatkan stress pada sendi yang sakit.

      3. I/ Berikan kompres hangat.

          R/ Pemiberian kompres dapat memberikan efek vasodilatasi dan

          keduanya mempunyai efek vasodilatasi dan keduanya mempunyai efek

          membantu pengeluaran endortin dan dingin dapat menghambat

          impuls-impuls nyeri.



                                                                              11
4. I/ Ajarkan klien untuk sering mengubah posisi tidur.Mencegah

          terjadinya kelelahan umum dan kekakuan sendi.

          R/ Menstabilkan sendi, mengurangi gerakan atau rasa sakit pada sendi.

      5. R/ Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan colchille,

          Allopurinol (Zyloprin).

          I/ Menurunkan kristal asam urat yang mempunyai efek samping,

          nausea, vomitus, diare, oliguri, hematuri.Allopurinol menghambat

          asam urat.

2. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan kekakuan pada sendi.


   Tujuan: Pasien dapat meningkatkan aktivitas sesuai kemampuan.


   Kretaria Hasil: Kekuatan otot bertambah, tidak mengalami kontraktur sendi.


   Intervensi dan Rasional
      1. I/ Kaji tingkat inflamasi atau rasa sakit pada sendi.

          R/ Tingkat aktifitas / latihan tergantung dari perkembangan atau

          resolusi dan proses inflamasi.

      2. I/ Ajarkan pada klien untuk latihan ROM pada sendi yang terkena gout

          jika memungkinkan.

          R/ Meningkatkan atau mempertahankan fungsi sendi, kekuatan otot

          dan stamina umum. Latihan yang tidak adekuat dapat menimbulkan

          kakakuan sendi dan aktifitas yang berlebihan dapat merusak sendi.

      3. I/ Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan. Jadwal

          aktifitas untuk memberikan periode istirahat yang terus menerus dan

          tidur malam hari yang tidak terganggu.



                                                                              12
R/ Untuk mencegah kelelahan, mempertahankan kekuatan.

     4. I/ Lakukan ambulasi dengan bantuan misal dengan menggunakan

         tongkat dan berikan lingkungan yang aman misalnya menggunakan

         pegangan tangga pada bak atau pancuran dan toilet.

         R/ Menghindari cedera akibat kecelakaan atau jatuh.

     5. I/ Kolaborasi

         Konsul dengan ahli terapi fisik/okupasi dan spesialis vokasional.

         R/ Berguna dalam memformulasikan program latihan/aktifitas yang

         berdasarkan pada kebutuhan, individual dan dalam mengidentifikasi

         mobilisasi.

3. Gangguan citra diri berhubungan dengan perubahan bentuk tubuh,
  tulang dan sendi


  Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien dapat meningkatkan percaya
  diri nya dan mulai menerima keadaan patologisnya.


  Kreteria Hasil : Klien menyatakan penerimaan diri dalam situasi, bekerja sama
  dalam perubahan konsep diri tanpa pandangan negative harga diri


  Intervensi dan Rasional :
     1. I/ Kaji respon klien terhadap penyakit yang di alami.

         R/ Mengetahui keluhan klien dan mempermudah melakukan asuhan

         keperawatan selanjutnya.

     2. I/ Bersikap realistis dan positif selama pengobatan dan pada penyuluhan

         kesehatan.

         R/Meningkatkan kepercayaan dan mengadakan hubungan antara pasien dan

         perawat.




                                                                                  13
3. I/ Berikan harapan dalam parameter situasi individu, jangan memberikan

           keyakinan yang salah.

           R/ Meningkatkan perilaku positif dan memberikan kesempatan untuk

           menyusun tujuan dan rencana untuk masa depan berdasarkan realitas.

       4. I/ Berikan penguatan positif terhadap kemajuan dan dorong usaha untuk

           mengikut tujuan rehabilitasi.

           R/ Kata-kata penguatan dapat mendukung terjadinya perilaku koping positif.

       5. I/ Dorong interaksi keluarga dan dengan tim rehabilitasi.

           R/ Mempertahankan komunikasi dan memberikakn dukungan terus menerus

           pada pasien dan keluarga



3.3 Implementasi
          Implementasi merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam
   rencana keperawatan,tindakan keperawatan mencakup tindakan mandiri dan
   tindakan kolaborasi.



3.4 Evaluasi
           Evaluasi perkembangan kesehatan pasien dapat dilihat dari hasilnya,
   tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana tujuan keperawatan dapat dicapai
   dan memberikan umpan balik terhadap asuhan keperawatan yang telah diberikan.




                                                                                   14
BAB IV
                                   PENUTUP


4.1 Kesimpulan
            Gout   adalah cairan asam urat dalam tubuh yang mengalami
   peningkatan yang disebabkan oleh hiperproduksi dan hiposekresi asam urat
   yang menimbulkan hyperurisemia.
            Cairan asam urat tersebut terakumulasi dan membentuk Kristal-kristal
   yang bersifat korosif sehingga menimbulkan peradangan, tofus dan nyeri pada
   tulang dan juga persendian.


4.2 Saran
            Kami dari kelompok mengharapkan saran dari pembaca agar dapat
   member kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah Asuhan Keperawatan
   pada klien dengan GOUT




                                                                             15
DAFTAR PUSTAKA


Doenges, Marilynn, dkk. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, edisi 3 . Jakarta : EGC
Mansjoer Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. FKUI : Jakarta.
http://hstw4n.blogspot.com/2012/08/laporan-pendahuluan-atritis-gout-asam.html

http://khanzae90.blogspot.com/2012/12/laporan-pendahuluan-pada-klien-
dengan.html

http://nsyadi.blogspot.com/2012/01/askep-pasien-gout.html

http://www.scribd.csom/doc/91780108/Pathway-Gout-Kelompok-5




                                                                                    16

More Related Content

What's hot

Artritis Gout
Artritis GoutArtritis Gout
Artritis Gout
Dian Sheila Aprilia
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
fikri asyura
 
Ppt gout
Ppt goutPpt gout
Ppt gout
AstriedAmalia
 
Gout arthritis mine
Gout arthritis mineGout arthritis mine
Gout arthritis mine
Pharmacy
 
Osteoarthritis dan Artritis Gout
Osteoarthritis dan Artritis GoutOsteoarthritis dan Artritis Gout
Osteoarthritis dan Artritis Gout
Rindang Abas
 
Gouth Athritis (Asam Urat)
Gouth Athritis (Asam Urat)Gouth Athritis (Asam Urat)
Gouth Athritis (Asam Urat)
Rahma Setya
 
Apa itu artritis gout
Apa itu artritis goutApa itu artritis gout
Apa itu artritis gout
Mona Indah
 
Makalah biokim kelompok 1
Makalah biokim kelompok 1Makalah biokim kelompok 1
Makalah biokim kelompok 1
Daniele Tegar Abadi
 
Asam Urat
Asam UratAsam Urat
Asam urat 2
Asam urat 2Asam urat 2
Asam urat 2
malja
 
Pp seminar asam urat
Pp seminar asam uratPp seminar asam urat
Pp seminar asam urat
rianii bintang
 
Gout arhtritis
Gout arhtritis Gout arhtritis
Gout arhtritis
firdha aulia
 
Referensi nilai kolesterol normal
Referensi nilai kolesterol normalReferensi nilai kolesterol normal
Referensi nilai kolesterol normal
arie anang
 
Gout
GoutGout

What's hot (19)

Artritis Gout
Artritis GoutArtritis Gout
Artritis Gout
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
Ppt gout
Ppt goutPpt gout
Ppt gout
 
Gout arthritis mine
Gout arthritis mineGout arthritis mine
Gout arthritis mine
 
Osteoarthritis dan Artritis Gout
Osteoarthritis dan Artritis GoutOsteoarthritis dan Artritis Gout
Osteoarthritis dan Artritis Gout
 
Askep gout (asam urat)
Askep gout (asam urat)Askep gout (asam urat)
Askep gout (asam urat)
 
Asam urat
Asam uratAsam urat
Asam urat
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Gouth Athritis (Asam Urat)
Gouth Athritis (Asam Urat)Gouth Athritis (Asam Urat)
Gouth Athritis (Asam Urat)
 
Apa itu artritis gout
Apa itu artritis goutApa itu artritis gout
Apa itu artritis gout
 
Makalah biokim kelompok 1
Makalah biokim kelompok 1Makalah biokim kelompok 1
Makalah biokim kelompok 1
 
Asam Urat
Asam UratAsam Urat
Asam Urat
 
Bab i gout AKPER PEMKAB MUNA
Bab i gout AKPER PEMKAB MUNA Bab i gout AKPER PEMKAB MUNA
Bab i gout AKPER PEMKAB MUNA
 
Asam urat 2
Asam urat 2Asam urat 2
Asam urat 2
 
gout rie
gout riegout rie
gout rie
 
Pp seminar asam urat
Pp seminar asam uratPp seminar asam urat
Pp seminar asam urat
 
Gout arhtritis
Gout arhtritis Gout arhtritis
Gout arhtritis
 
Referensi nilai kolesterol normal
Referensi nilai kolesterol normalReferensi nilai kolesterol normal
Referensi nilai kolesterol normal
 
Gout
GoutGout
Gout
 

Viewers also liked

Asuhan keperwatan pada pasien dengan fraktur
Asuhan keperwatan pada pasien dengan frakturAsuhan keperwatan pada pasien dengan fraktur
Asuhan keperwatan pada pasien dengan frakturYuni Wulandari
 
Presentasi referat geriatri
Presentasi referat geriatriPresentasi referat geriatri
Presentasi referat geriatri
Aihara Tsukiyama
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Catur Rini
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalPrastuti Waraharini
 
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan RangkaAnatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Anatomi Fisiologi Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Integumen dan MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
ellyannur asmar
 
Asam urat
Asam uratAsam urat
Asam urat
Adit Setiyawan
 
Sains Sukan STPM: Anatomi & Fisiologi
Sains Sukan STPM: Anatomi & FisiologiSains Sukan STPM: Anatomi & Fisiologi
Sains Sukan STPM: Anatomi & FisiologiPresley Marcel
 
Gout presentation
Gout presentationGout presentation
Gout presentation
Kochi Chia
 

Viewers also liked (10)

Asuhan keperwatan pada pasien dengan fraktur
Asuhan keperwatan pada pasien dengan frakturAsuhan keperwatan pada pasien dengan fraktur
Asuhan keperwatan pada pasien dengan fraktur
 
Woc gout
Woc goutWoc gout
Woc gout
 
Presentasi referat geriatri
Presentasi referat geriatriPresentasi referat geriatri
Presentasi referat geriatri
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-saraf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
 
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan RangkaAnatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
 
Anatomi Fisiologi Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Integumen dan MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
 
Asam urat
Asam uratAsam urat
Asam urat
 
Sains Sukan STPM: Anatomi & Fisiologi
Sains Sukan STPM: Anatomi & FisiologiSains Sukan STPM: Anatomi & Fisiologi
Sains Sukan STPM: Anatomi & Fisiologi
 
Gout presentation
Gout presentationGout presentation
Gout presentation
 

Similar to Bab 1 askep gout

Nyeri Sendi (Revisi).pptx
Nyeri Sendi (Revisi).pptxNyeri Sendi (Revisi).pptx
Nyeri Sendi (Revisi).pptx
GalihShift1
 
Gout
GoutGout
Nefritis dari all
Nefritis dari allNefritis dari all
Nefritis dari all
Heri Zalmes Dodge Tomahawk
 
Penyakit gangguan pada ginjal
Penyakit gangguan pada ginjalPenyakit gangguan pada ginjal
Penyakit gangguan pada ginjal
Helmon Chan
 
424603177-Diabetic-Foot.pptx
424603177-Diabetic-Foot.pptx424603177-Diabetic-Foot.pptx
424603177-Diabetic-Foot.pptx
redhabiby
 
Kelainan sistem ekskresi
Kelainan sistem ekskresiKelainan sistem ekskresi
Kelainan sistem ekskresiVJ Asenk
 
Gagal ginjal
Gagal ginjalGagal ginjal
Gagal ginjal
heri herijav
 
Luka diabetik
Luka diabetikLuka diabetik
Luka diabetik
Herianto Elbcome 300
 
Penyakit gagal ginjal kronis
Penyakit gagal ginjal kronisPenyakit gagal ginjal kronis
Penyakit gagal ginjal kronisasfar12
 
oDifferential diagnosis oa
oDifferential diagnosis oaoDifferential diagnosis oa
oDifferential diagnosis oa
Brenda Panjaitan
 
Bab_8_Gangguan_Sistem_Eksresi.pptx
Bab_8_Gangguan_Sistem_Eksresi.pptxBab_8_Gangguan_Sistem_Eksresi.pptx
Bab_8_Gangguan_Sistem_Eksresi.pptx
ssuserac65fd1
 
Askep GGA oleh herianto.pptx
Askep GGA oleh herianto.pptxAskep GGA oleh herianto.pptx
Askep GGA oleh herianto.pptx
Herianto Elbcome 300
 
Penyakit ginjal kronik
Penyakit ginjal kronikPenyakit ginjal kronik
Penyakit ginjal kronik
umicamediarman
 
GAGAL GINJAL AKUT DAN KRONIS
GAGAL GINJAL AKUT DAN KRONISGAGAL GINJAL AKUT DAN KRONIS
GAGAL GINJAL AKUT DAN KRONISryankoko11
 
Makalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronikMakalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronik
Septian Muna Barakati
 

Similar to Bab 1 askep gout (20)

Nyeri Sendi (Revisi).pptx
Nyeri Sendi (Revisi).pptxNyeri Sendi (Revisi).pptx
Nyeri Sendi (Revisi).pptx
 
Askep gout (asam urat)
Askep gout (asam urat)Askep gout (asam urat)
Askep gout (asam urat)
 
Bab i gout AKPER PEMKAB MUNA
Bab i gout AKPER PEMKAB MUNA Bab i gout AKPER PEMKAB MUNA
Bab i gout AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan gangguan muskuloskeletal
Asuhan gangguan muskuloskeletalAsuhan gangguan muskuloskeletal
Asuhan gangguan muskuloskeletal
 
Gout
GoutGout
Gout
 
Nefritis dari all
Nefritis dari allNefritis dari all
Nefritis dari all
 
Penyakit gangguan pada ginjal
Penyakit gangguan pada ginjalPenyakit gangguan pada ginjal
Penyakit gangguan pada ginjal
 
424603177-Diabetic-Foot.pptx
424603177-Diabetic-Foot.pptx424603177-Diabetic-Foot.pptx
424603177-Diabetic-Foot.pptx
 
Kelainan sistem ekskresi
Kelainan sistem ekskresiKelainan sistem ekskresi
Kelainan sistem ekskresi
 
Gagal ginjal
Gagal ginjalGagal ginjal
Gagal ginjal
 
Luka diabetik
Luka diabetikLuka diabetik
Luka diabetik
 
Penyakit gagal ginjal kronis
Penyakit gagal ginjal kronisPenyakit gagal ginjal kronis
Penyakit gagal ginjal kronis
 
oDifferential diagnosis oa
oDifferential diagnosis oaoDifferential diagnosis oa
oDifferential diagnosis oa
 
Askep glomerulonefritis AKPER PEMDA MUNA
Askep glomerulonefritis AKPER PEMDA MUNA Askep glomerulonefritis AKPER PEMDA MUNA
Askep glomerulonefritis AKPER PEMDA MUNA
 
Bab_8_Gangguan_Sistem_Eksresi.pptx
Bab_8_Gangguan_Sistem_Eksresi.pptxBab_8_Gangguan_Sistem_Eksresi.pptx
Bab_8_Gangguan_Sistem_Eksresi.pptx
 
Askep GGA oleh herianto.pptx
Askep GGA oleh herianto.pptxAskep GGA oleh herianto.pptx
Askep GGA oleh herianto.pptx
 
Penyakit ginjal kronik
Penyakit ginjal kronikPenyakit ginjal kronik
Penyakit ginjal kronik
 
GAGAL GINJAL AKUT DAN KRONIS
GAGAL GINJAL AKUT DAN KRONISGAGAL GINJAL AKUT DAN KRONIS
GAGAL GINJAL AKUT DAN KRONIS
 
Askep glomerulonefritis akut
Askep glomerulonefritis akutAskep glomerulonefritis akut
Askep glomerulonefritis akut
 
Makalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronikMakalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronik
 

More from efridorkerinci

Bab ii
Bab iiBab ii
Woc stroke
Woc strokeWoc stroke
Woc stroke
efridorkerinci
 

More from efridorkerinci (6)

Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Woc stroke
Woc strokeWoc stroke
Woc stroke
 
Stroke
StrokeStroke
Stroke
 
Woc kista ovarium
Woc kista ovariumWoc kista ovarium
Woc kista ovarium
 
Woc GOUT
Woc GOUTWoc GOUT
Woc GOUT
 
Kista ovarium
Kista ovariumKista ovarium
Kista ovarium
 

Bab 1 askep gout

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan penyakit misalnya penyakit gout arthritis. Gout akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan sesudah menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak diternui pada usia 50-60. Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95 persen penderita gout adalah pria. Urat serum wanita normal jumahnya sekitar 1 mg per 100 mI, lebih sedikit jika dibandingkn dengan pria. Tetapi sesudah menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada pria hiperurisemia biasanya tidak timbul sebelurn mereka mencapai usia remaja Gout Akut biasanya monoartikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda- tanda awitan serangan gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien mungkin juga menderita demam dan jumlah sel darah putih meningkat. Serangan akut mungkin didahului oleh tindakan pembedahan, trauma lokal, obat, alkohol dan stres emosional. Meskipun yang paling sering terserang mula-mula adalah ibu jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang. Dengan semakin lanjutnya penyakit maka sendi jari, lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan siku dapat terserang gout. Serangan gout akut biasanya dapat sembuh sendiri. Kebanyakan gejala-gejala serangan Akut akan berkurang setelah 10-14 hari walaupun tanpa pengobatan. 1.2. Tujuan Untuk memahami serta melakukan Asuhan Keperawatan pada klien dengan penyakit GOUT. 1
  • 2. 1.3. Manfaat 1. Bagi Mahasiswa Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan pada klien dengan penyakit GOUT. 2. Bagi Pendidikan Kepada institusi pendidikan, makalah ini diharapkan dapat dijadikan bahan literature atau referensi pembuatan makalah selanjutnya. 2
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Penyakit 2.1.1 Pengertian Gout berasal dari bahasa latin yaitu gutta yang artinya tetesan. Menurut kepercayaan kuno penyakit ini disebabkan oleh luka, yang jatuh tetes demi tetes kedalam sendi. Gout atau pirai adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat didalam tubuh secara berlebihan, dengan gejala utamanya berupa radang sendi atau atritis. (Vita Health : 2008). Gout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada sendi (pusdiknakes : 1995) Gout adalah kerusakan metabolic yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi serum asam urat dan deposit kristal asam urat dalam cairan sinovial dan disekitar jaringan sendi. Gout juga dapat didefinisikan sebagai kerusakan metabolisme purin herediter yang menyebabkan Peningkatan asam urat yang terakumulasi dalam jaringan tubuh dan sendi. 2.1.2 Etiologi Gout disebabkan oleh Alkohol, Makanan, Penyakit dan obat-obatan. Dan juga disebabkan oleh adanya kelainan metabolik dalam pembentukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari ginjal yang menyebakan hyperuricemia. Hyperuricemia pada penyakit ini disebabakan oleh : a. Pembentukan asam urat yang berlebih. Gout primer metabolik disebabkan sistensi langsung yang bertambah. Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat berlebih karana penyakit lain, seperti leukimia. b. Kurang asam urat melalui ginjal. Gout primer renal terjadi karena ekresi asam urat di tubulus distal ginjal yang sehat. 3
  • 4. Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal, misalnya glumeronefritis kronik atau gagal ginjal kronik. 2.1.3 Patofisiologi Adanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang mengandung asam urat tinggi, dan sistem ekskresi asam urat yang tidak adequat akan menghasilkan akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam plasma darah (Hiperurecemia), sehingga mengakibatkan kristal asam urat menumpuk dalam tubuh. Penimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan menimbulkan respon inflamasi. Hiperurecemia merupakan hasil :  Meningkatnya produksi asam urat akibat metabolisme purine abnormal.  Menurunnya ekskresi asam urat.  Kombinasi keduanya. Saat asam urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain, maka asam urat tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam-garam urat yang akan berakumulasi atau menumpuk di jaringan konectiv diseluruh tubuh, penumpukan ini disebut tofi. Adanya kristal akan memicu respon inflamasi akut dan netrofil melepaskan lisosomnya. Lisosom tidak hanya merusak jaringan, tapi juga menyebabkan inflamasi. Pada penyakit gout akut tidak ada gejala-gejala yang timbul. Serum urat maningkat tapi tidak akan menimbulkan gejala. Lama kelamaan penyakit ini akan menyebabkan hipertensi karena adanya penumpukan asam urat pada ginjal. Serangan akut pertama biasanya sangat sakit dan cepat memuncak. Serangan ini meliputi hanya satu tulang sendi. Serangan pertama ini sangat nyeri yang menyebabkan tulang sendi menjadi lunak dan terasa panas, merah. Tulang sendi metatarsophalangeal biasanya yang paling pertama terinflamasi, kemudian mata kaki, tumit, lutut, dan tulang sendi pinggang. Kadang-kadang gejalanya disertai dengan demam ringan. Biasanya berlangsung cepat tetapi cenderung berulang dan dengan interval yang tidak teratur. Periode intercritical adalah periode dimana tidak ada gejala selama serangan gout. Kebanyakan pasien mengalami serangan kedua pada bulan ke- 4
  • 5. 6 sampai 2 tahun setelah serangan pertama. Serangan berikutnya disebut dengan polyarticular yang tanpa kecuali menyerang tulang sendi kaki maupun lengan yang biasanya disertai dengan demam. Tahap akhir serangan gout atau gout kronik ditandai dengan polyarthritis yang berlangsung sakit dengan tofi yang besar pada kartilago, membrane synovial, tendon dan jaringan halus. Tofi terbentuk di jari, tangan, lutut, kaki, ulnar, helices pada telinga, tendon achiles dan organ internal seperti ginjal. Kulit luar mengalami ulcerasi dan mengeluarkan pengapuran, eksudat yang terdiri dari Kristal asam urat. 5
  • 6. 2.1.4 Woc 6
  • 7. 2.1.5 Gejala klinik a. Fase akut Biasanya timbul tiba-tiba, tanda-tanda awitan serangan gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Kulit diatasnya mengkilat dengan reaksi sistemik berupa demam, menggigil, malaise dan sakit kepala. Yang paling sering terserang mula-mula adalah ibu jari kaki (sendi metatarsofalangeal) tapi sendi lainnya juga dapat terserang. Serangan ini cenderung sembuh spontan dalam waktu 10-14 hari meskipun tanpa terapi. c. Fase kronis Timbul dalam jangka waktu beberapa tahun dan ditandai dengan rasa nyeri, kaku, dan pegal. Akibat adanya kristal-kristal urat maka terjadi peradangan kronik. Sendi yang bengkak akibai gout kronik sering besar dan berbentuk noduler. Tanda yang mungkin muncul : Tampak deformitas dan tofus subkutan. Terjadi pemimbunan kristal urat pada sendi-sendi dan juga pada ginjal. Terjadi uremi akibat penimbunan urat pada ginjal. Mikroskofik tanpak kristal-kristal urat disekitar daerah nekrosisi. 2.1.6 Pemeriksaan diagnostik a. Serum asam urat Umumnya meningkat, diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini mengindikasikan hiperuricemia, akibat peningkatan produksi asam urat atau gangguan ekskresi. b. Angka leukosit Menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3 selama serangan akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batas normal yaitu 5000 - 10.000/mm3. 7
  • 8. c. Eusinofil Sedimen rate (ESR) Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate mengindikasikan proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat di persendian. d. Urin spesimen 24 jam Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi dan asam urat. Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 - 750 mg/24 jam asam urat di dalam urin. Ketika produksi asam urat meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang dari 800 mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien dengan peningkatan serum asam urat. e. Pemeriksaan radiografi Dilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan menunjukkan tidak terdapat perubahan pada awal penyakit, tetapi setelah penyakit berkembang progresif maka akan terlihat jelas/area terpukul pada tulang yang berada di bawah sinavial sendi. 2.1.7 Terapi medic Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk mengobati serangan gout akut, dan untuk mencegah serangan gout Akut di kemudian hari. Obat ini juga dapat digunakan sebagai sarana diagnosis. Pengobatan serangan akut biasanya tablet 0,5 mg setiap jam, sampai gejala-gejala serangan Akut dapat dikurangi atau kalau ternyata ada bukti timbulnya efek samping gastrointestinal. Dosis maksimurn adalah 4-8 rng, tergantung dari berat pasien bersangkutan. Beberapa pasien mengalami rasa mual yang hebat, muntah-muntah dan diarhea, dan pada keadaan ini pemberian obat harus dihentikan. Gejala-gejala pada sebagian besar pasien berkurang dalam waktu 10-24 jam sesudah pemberian obat. Kolkisin dengan dosis 0,5-2 mg per hari ternyata cukup efektif untuk mencegah serangan gout berikutnya secara sempurna atau mendekati sempurna. Penggunaan kolkisin setiap hari cenderung memperingan episode gout berikutnya, kalau memang 8
  • 9. serangan gout terjadi lagi. Penggunaan kolkisin jangka panjang tak memperlihatkan efek samping yang berat. Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan unluk mengobati artritis gout akut. Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka kolkisin digunakan sebagai terapi pencegahan. Indometasin juga cukup efektif. Terdapat tiga obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau terapi pencegahan. Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asam urat. Dosis 100-400 mg per hari dapat menurunkan kadar asam urat serum. Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen urikosurik, artinya mereka dapat menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dan dengan dernikian meningkatkan ekskresi asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat serum berguna untuk menentukan etektivitas suatu terapi. Mungkin dianjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung kadar purin yang tinggi. Di antara jenis makanan ini termasuk jerohan seperti hati, ginjal, roti manis dan otak. Sardin dan anchovy (ikan kecfi semacarn haring) sebaiknya dibatasi. Untuk membuang tofi yang besar, terutama kalau tofi mengganggu gerakan sendi, maka dilakukan pembedahan. 9
  • 10. BAB III ASKEP TEORITIS 3.1 Pengkajian a. Identitas Meliputi nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, nomor register, tanggal MRS dan diagnose medis. b. Keluhan utama Kemungkinan yang di temukan pada klien Gout yaitu nyeri pada daerah persendian, bengkak pada jari dan kaki. c. Riwayat penyakit sekarang Biasanya mengeluh nyeri pada bagian sendi. d. Riwayat penyakit dahulu Kemungkinan sebelumnya klien pernah mengalami penyakit yang sama dengan penyakit sekarang. e. Riwayat penyakit keluarga Kemungkinan ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama dengan klien. f. Data Spritual Biasanya klien yang mengalami gout ibadahnya menjadi terganggu karna klian merasakan nyeri. g. Data Ekonomi Biasanya klien penyakit gout bisa terjadi di kalangan ekonomi rendah maupun ekonnomi tinggi. h. Pola aktivitas Biasanya pada klien yang mengalami penyakit gout aktivitas bias tergganggu. i. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik berdasarkan pengkajin fungsi muskuluskletal dapat menunjukan : - Ukuran sendi normal dengan mobilitas penuh bila pada remisi. - Tofu dengan gout kronis. Ini temuan paling bermakna. - Laporan episode serangan gout. 10
  • 11. 3.2 Diagnosa keperawatan 1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses inflamasi. Tujuan : Rasa nyaman pasien terhindari dari nyeri. Kriteria hasil : • Nyeri Hilang atau nyeri terkontrol. • Pasien terlihat rilex • Pasien dapat istirahat atau tidur dengan nyaman Intervensi dan rasional 1. I/ Kaji keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10). Catat faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit yang nonverbal. R/ Membantu dalam mengendalikan kebutuhan manajemen nyeri dan keefektifan program. 2. I/ Berikan posisi yang nyaman, sendi yang nyeri (kaki) diistirahatkan dan diberikan bantalan. R / Istirahat dapat menurunkan metabolisme setempat dan mengurangi pergerakan pada sendi yang sakit.Bantalan yang empuk/lembut akan mencegah pemeliharaan kesejajaran tubuh yang tepat dan menempatkan stress pada sendi yang sakit. 3. I/ Berikan kompres hangat. R/ Pemiberian kompres dapat memberikan efek vasodilatasi dan keduanya mempunyai efek vasodilatasi dan keduanya mempunyai efek membantu pengeluaran endortin dan dingin dapat menghambat impuls-impuls nyeri. 11
  • 12. 4. I/ Ajarkan klien untuk sering mengubah posisi tidur.Mencegah terjadinya kelelahan umum dan kekakuan sendi. R/ Menstabilkan sendi, mengurangi gerakan atau rasa sakit pada sendi. 5. R/ Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan colchille, Allopurinol (Zyloprin). I/ Menurunkan kristal asam urat yang mempunyai efek samping, nausea, vomitus, diare, oliguri, hematuri.Allopurinol menghambat asam urat. 2. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan kekakuan pada sendi. Tujuan: Pasien dapat meningkatkan aktivitas sesuai kemampuan. Kretaria Hasil: Kekuatan otot bertambah, tidak mengalami kontraktur sendi. Intervensi dan Rasional 1. I/ Kaji tingkat inflamasi atau rasa sakit pada sendi. R/ Tingkat aktifitas / latihan tergantung dari perkembangan atau resolusi dan proses inflamasi. 2. I/ Ajarkan pada klien untuk latihan ROM pada sendi yang terkena gout jika memungkinkan. R/ Meningkatkan atau mempertahankan fungsi sendi, kekuatan otot dan stamina umum. Latihan yang tidak adekuat dapat menimbulkan kakakuan sendi dan aktifitas yang berlebihan dapat merusak sendi. 3. I/ Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan. Jadwal aktifitas untuk memberikan periode istirahat yang terus menerus dan tidur malam hari yang tidak terganggu. 12
  • 13. R/ Untuk mencegah kelelahan, mempertahankan kekuatan. 4. I/ Lakukan ambulasi dengan bantuan misal dengan menggunakan tongkat dan berikan lingkungan yang aman misalnya menggunakan pegangan tangga pada bak atau pancuran dan toilet. R/ Menghindari cedera akibat kecelakaan atau jatuh. 5. I/ Kolaborasi Konsul dengan ahli terapi fisik/okupasi dan spesialis vokasional. R/ Berguna dalam memformulasikan program latihan/aktifitas yang berdasarkan pada kebutuhan, individual dan dalam mengidentifikasi mobilisasi. 3. Gangguan citra diri berhubungan dengan perubahan bentuk tubuh, tulang dan sendi Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien dapat meningkatkan percaya diri nya dan mulai menerima keadaan patologisnya. Kreteria Hasil : Klien menyatakan penerimaan diri dalam situasi, bekerja sama dalam perubahan konsep diri tanpa pandangan negative harga diri Intervensi dan Rasional : 1. I/ Kaji respon klien terhadap penyakit yang di alami. R/ Mengetahui keluhan klien dan mempermudah melakukan asuhan keperawatan selanjutnya. 2. I/ Bersikap realistis dan positif selama pengobatan dan pada penyuluhan kesehatan. R/Meningkatkan kepercayaan dan mengadakan hubungan antara pasien dan perawat. 13
  • 14. 3. I/ Berikan harapan dalam parameter situasi individu, jangan memberikan keyakinan yang salah. R/ Meningkatkan perilaku positif dan memberikan kesempatan untuk menyusun tujuan dan rencana untuk masa depan berdasarkan realitas. 4. I/ Berikan penguatan positif terhadap kemajuan dan dorong usaha untuk mengikut tujuan rehabilitasi. R/ Kata-kata penguatan dapat mendukung terjadinya perilaku koping positif. 5. I/ Dorong interaksi keluarga dan dengan tim rehabilitasi. R/ Mempertahankan komunikasi dan memberikakn dukungan terus menerus pada pasien dan keluarga 3.3 Implementasi Implementasi merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam rencana keperawatan,tindakan keperawatan mencakup tindakan mandiri dan tindakan kolaborasi. 3.4 Evaluasi Evaluasi perkembangan kesehatan pasien dapat dilihat dari hasilnya, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana tujuan keperawatan dapat dicapai dan memberikan umpan balik terhadap asuhan keperawatan yang telah diberikan. 14
  • 15. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Gout adalah cairan asam urat dalam tubuh yang mengalami peningkatan yang disebabkan oleh hiperproduksi dan hiposekresi asam urat yang menimbulkan hyperurisemia. Cairan asam urat tersebut terakumulasi dan membentuk Kristal-kristal yang bersifat korosif sehingga menimbulkan peradangan, tofus dan nyeri pada tulang dan juga persendian. 4.2 Saran Kami dari kelompok mengharapkan saran dari pembaca agar dapat member kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah Asuhan Keperawatan pada klien dengan GOUT 15
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Doenges, Marilynn, dkk. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, edisi 3 . Jakarta : EGC Mansjoer Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. FKUI : Jakarta. http://hstw4n.blogspot.com/2012/08/laporan-pendahuluan-atritis-gout-asam.html http://khanzae90.blogspot.com/2012/12/laporan-pendahuluan-pada-klien- dengan.html http://nsyadi.blogspot.com/2012/01/askep-pasien-gout.html http://www.scribd.csom/doc/91780108/Pathway-Gout-Kelompok-5 16