Osteoartritis (OA) adalah gangguan yang ditandai dengan kerusakan sendi yang progresif dimana semua struktur sendi telah mengalami perubahan patologis. (Fauci, 2009)
Osteoarthritis merupakan kelainan sendi noninflamasi yang mengenai sendi-sendi penumpu berat badan dengan gambaran patologis yang berupa memburuknya tulang rawan sendi (Dharmawirya, 2000).
Gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).
Osteoartritis (OA) adalah gangguan yang ditandai dengan kerusakan sendi yang progresif dimana semua struktur sendi telah mengalami perubahan patologis. (Fauci, 2009)
Osteoarthritis merupakan kelainan sendi noninflamasi yang mengenai sendi-sendi penumpu berat badan dengan gambaran patologis yang berupa memburuknya tulang rawan sendi (Dharmawirya, 2000).
Gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).
Tubuh manusia tersusun atas beberapa system,yaitu sisem tubuh yang lunak dan system tubuh yang keras. System tubuh yang keras meliputi system intergumen dan system rangka. Manusia tidak dapat berdiri dengan tegak apabila tidak memiliki sistem tubuh yang yang keras,yaitu tulang. Mulai dari kepala sampai jari-jari didalamnya terdapat tulang yang menopang tubuh.jumlah tulang waktu masih bayi dan dewasa berbeda. Pada waktu kecil lebih banyak tulang rawan dibandingkan pada waktu dewasa.rangka tidak hanya terdapat pada manusia saja,namun juga terdapat pada hewan
Asuhan Keperawatan GGA (gagal ginjal akut) pada pasien di rumah sakit umum. preferensi lengkap pengobatan GGA yang dapat dilakukan di rumah sakit guna mencegah terjadinya proses berkelanjutan.
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan
dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal
kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan
demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan
lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan
penyakit misalnya penyakit gout arthritis.
Gout akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan
sesudah menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak
diternui pada usia 50-60. Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95
persen penderita gout adalah pria. Urat serum wanita normal jumahnya sekitar
1 mg per 100 mI, lebih sedikit jika dibandingkn dengan pria. Tetapi sesudah
menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada pria hiperurisemia biasanya
tidak timbul sebelurn mereka mencapai usia remaja
Gout Akut biasanya monoartikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda-
tanda awitan serangan gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal.
Pasien mungkin juga menderita demam dan jumlah sel darah putih meningkat.
Serangan akut mungkin didahului oleh tindakan pembedahan, trauma lokal,
obat, alkohol dan stres emosional. Meskipun yang paling sering terserang
mula-mula adalah ibu jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang.
Dengan semakin lanjutnya penyakit maka sendi jari, lutut, pergelangan
tangan, pergelangan kaki dan siku dapat terserang gout. Serangan gout akut
biasanya dapat sembuh sendiri. Kebanyakan gejala-gejala serangan Akut akan
berkurang setelah 10-14 hari walaupun tanpa pengobatan.
1.2. Tujuan
Untuk memahami serta melakukan Asuhan Keperawatan pada klien dengan penyakit
GOUT.
1
2. 1.3. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan pada klien dengan penyakit
GOUT.
2. Bagi Pendidikan
Kepada institusi pendidikan, makalah ini diharapkan dapat dijadikan bahan
literature atau referensi pembuatan makalah selanjutnya.
2
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Penyakit
2.1.1 Pengertian
Gout berasal dari bahasa latin yaitu gutta yang artinya tetesan.
Menurut kepercayaan kuno penyakit ini disebabkan oleh luka, yang jatuh tetes
demi tetes kedalam sendi.
Gout atau pirai adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat
didalam tubuh secara berlebihan, dengan gejala utamanya berupa radang sendi
atau atritis. (Vita Health : 2008).
Gout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada
sendi (pusdiknakes : 1995)
Gout adalah kerusakan metabolic yang ditandai dengan peningkatan
konsentrasi serum asam urat dan deposit kristal asam urat dalam cairan
sinovial dan disekitar jaringan sendi.
Gout juga dapat didefinisikan sebagai kerusakan metabolisme purin
herediter yang menyebabkan Peningkatan asam urat yang terakumulasi dalam
jaringan tubuh dan sendi.
2.1.2 Etiologi
Gout disebabkan oleh Alkohol, Makanan, Penyakit dan obat-obatan.
Dan juga disebabkan oleh adanya kelainan metabolik dalam
pembentukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari ginjal yang
menyebakan hyperuricemia.
Hyperuricemia pada penyakit ini disebabakan oleh :
a. Pembentukan asam urat yang berlebih.
Gout primer metabolik disebabkan sistensi langsung yang
bertambah.
Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat
berlebih karana penyakit lain, seperti leukimia.
b. Kurang asam urat melalui ginjal.
Gout primer renal terjadi karena ekresi asam urat di tubulus distal
ginjal yang sehat.
3
4. Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal,
misalnya glumeronefritis kronik atau gagal ginjal kronik.
2.1.3 Patofisiologi
Adanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang
mengandung asam urat tinggi, dan sistem ekskresi asam urat yang tidak
adequat akan menghasilkan akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam
plasma darah (Hiperurecemia), sehingga mengakibatkan kristal asam urat
menumpuk dalam tubuh. Penimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan
menimbulkan respon inflamasi.
Hiperurecemia merupakan hasil :
Meningkatnya produksi asam urat akibat metabolisme purine abnormal.
Menurunnya ekskresi asam urat.
Kombinasi keduanya.
Saat asam urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain,
maka asam urat tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam-garam
urat yang akan berakumulasi atau menumpuk di jaringan konectiv diseluruh
tubuh, penumpukan ini disebut tofi. Adanya kristal akan memicu respon
inflamasi akut dan netrofil melepaskan lisosomnya. Lisosom tidak hanya
merusak jaringan, tapi juga menyebabkan inflamasi.
Pada penyakit gout akut tidak ada gejala-gejala yang timbul. Serum urat
maningkat tapi tidak akan menimbulkan gejala. Lama kelamaan penyakit ini
akan menyebabkan hipertensi karena adanya penumpukan asam urat pada
ginjal.
Serangan akut pertama biasanya sangat sakit dan cepat memuncak.
Serangan ini meliputi hanya satu tulang sendi. Serangan pertama ini sangat
nyeri yang menyebabkan tulang sendi menjadi lunak dan terasa panas, merah.
Tulang sendi metatarsophalangeal biasanya yang paling pertama terinflamasi,
kemudian mata kaki, tumit, lutut, dan tulang sendi pinggang. Kadang-kadang
gejalanya disertai dengan demam ringan. Biasanya berlangsung cepat tetapi
cenderung berulang dan dengan interval yang tidak teratur.
Periode intercritical adalah periode dimana tidak ada gejala selama
serangan gout. Kebanyakan pasien mengalami serangan kedua pada bulan ke-
4
5. 6 sampai 2 tahun setelah serangan pertama. Serangan berikutnya disebut
dengan polyarticular yang tanpa kecuali menyerang tulang sendi kaki maupun
lengan yang biasanya disertai dengan demam. Tahap akhir serangan gout atau
gout kronik ditandai dengan polyarthritis yang berlangsung sakit dengan tofi
yang besar pada kartilago, membrane synovial, tendon dan jaringan halus.
Tofi terbentuk di jari, tangan, lutut, kaki, ulnar, helices pada telinga, tendon
achiles dan organ internal seperti ginjal. Kulit luar mengalami ulcerasi dan
mengeluarkan pengapuran, eksudat yang terdiri dari Kristal asam urat.
5
7. 2.1.5 Gejala klinik
a. Fase akut
Biasanya timbul tiba-tiba, tanda-tanda awitan serangan gout adalah
rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Kulit diatasnya mengkilat
dengan reaksi sistemik berupa demam, menggigil, malaise dan sakit
kepala. Yang paling sering terserang mula-mula adalah ibu jari kaki
(sendi metatarsofalangeal) tapi sendi lainnya juga dapat terserang.
Serangan ini cenderung sembuh spontan dalam waktu 10-14 hari
meskipun tanpa terapi.
c. Fase kronis
Timbul dalam jangka waktu beberapa tahun dan ditandai dengan
rasa nyeri, kaku, dan pegal. Akibat adanya kristal-kristal urat maka
terjadi peradangan kronik. Sendi yang bengkak akibai gout kronik
sering besar dan berbentuk noduler. Tanda yang mungkin muncul :
Tampak deformitas dan tofus subkutan.
Terjadi pemimbunan kristal urat pada sendi-sendi dan juga
pada ginjal.
Terjadi uremi akibat penimbunan urat pada ginjal.
Mikroskofik tanpak kristal-kristal urat disekitar daerah
nekrosisi.
2.1.6 Pemeriksaan diagnostik
a. Serum asam urat
Umumnya meningkat, diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini
mengindikasikan hiperuricemia, akibat peningkatan produksi asam urat
atau gangguan ekskresi.
b. Angka leukosit
Menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3
selama serangan akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit
masih dalam batas normal yaitu 5000 - 10.000/mm3.
7
8. c. Eusinofil Sedimen rate (ESR)
Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate
mengindikasikan proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam
urat di persendian.
d. Urin spesimen 24 jam
Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan
ekskresi dan asam urat. Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 -
750 mg/24 jam asam urat di dalam urin. Ketika produksi asam urat
meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang dari
800 mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien
dengan peningkatan serum asam urat.
e. Pemeriksaan radiografi
Dilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan
menunjukkan tidak terdapat perubahan pada awal penyakit, tetapi
setelah penyakit berkembang progresif maka akan terlihat jelas/area
terpukul pada tulang yang berada di bawah sinavial sendi.
2.1.7 Terapi medic
Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai
untuk mengobati serangan gout akut, dan untuk mencegah serangan gout
Akut di kemudian hari. Obat ini juga dapat digunakan sebagai sarana
diagnosis. Pengobatan serangan akut biasanya tablet 0,5 mg setiap jam,
sampai gejala-gejala serangan Akut dapat dikurangi atau kalau ternyata
ada bukti timbulnya efek samping gastrointestinal. Dosis maksimurn
adalah 4-8 rng, tergantung dari berat pasien bersangkutan. Beberapa
pasien mengalami rasa mual yang hebat, muntah-muntah dan diarhea, dan
pada keadaan ini pemberian obat harus dihentikan.
Gejala-gejala pada sebagian besar pasien berkurang dalam waktu
10-24 jam sesudah pemberian obat. Kolkisin dengan dosis 0,5-2 mg per
hari ternyata cukup efektif untuk mencegah serangan gout berikutnya
secara sempurna atau mendekati sempurna. Penggunaan kolkisin setiap
hari cenderung memperingan episode gout berikutnya, kalau memang
8
9. serangan gout terjadi lagi. Penggunaan kolkisin jangka panjang tak
memperlihatkan efek samping yang berat.
Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan unluk
mengobati artritis gout akut. Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan
efek samping, maka kolkisin digunakan sebagai terapi pencegahan.
Indometasin juga cukup efektif.
Terdapat tiga obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau
terapi pencegahan. Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asam urat.
Dosis 100-400 mg per hari dapat menurunkan kadar asam urat serum.
Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen urikosurik, artinya mereka
dapat menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dan dengan
dernikian meningkatkan ekskresi asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat
serum berguna untuk menentukan etektivitas suatu terapi.
Mungkin dianjurkan untuk menghindari makanan yang
mengandung kadar purin yang tinggi. Di antara jenis makanan ini
termasuk jerohan seperti hati, ginjal, roti manis dan otak. Sardin dan
anchovy (ikan kecfi semacarn haring) sebaiknya dibatasi.
Untuk membuang tofi yang besar, terutama kalau tofi mengganggu
gerakan sendi, maka dilakukan pembedahan.
9
10. BAB III
ASKEP TEORITIS
3.1 Pengkajian
a. Identitas
Meliputi nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, status
perkawinan, pendidikan, pekerjaan, nomor register, tanggal MRS dan
diagnose medis.
b. Keluhan utama
Kemungkinan yang di temukan pada klien Gout yaitu nyeri pada daerah
persendian, bengkak pada jari dan kaki.
c. Riwayat penyakit sekarang
Biasanya mengeluh nyeri pada bagian sendi.
d. Riwayat penyakit dahulu
Kemungkinan sebelumnya klien pernah mengalami penyakit yang sama
dengan penyakit sekarang.
e. Riwayat penyakit keluarga
Kemungkinan ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama
dengan klien.
f. Data Spritual
Biasanya klien yang mengalami gout ibadahnya menjadi terganggu karna
klian merasakan nyeri.
g. Data Ekonomi
Biasanya klien penyakit gout bisa terjadi di kalangan ekonomi rendah
maupun ekonnomi tinggi.
h. Pola aktivitas
Biasanya pada klien yang mengalami penyakit gout aktivitas bias
tergganggu.
i. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik berdasarkan pengkajin fungsi muskuluskletal dapat
menunjukan :
- Ukuran sendi normal dengan mobilitas penuh bila pada remisi.
- Tofu dengan gout kronis. Ini temuan paling bermakna.
- Laporan episode serangan gout.
10
11. 3.2 Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses inflamasi.
Tujuan : Rasa nyaman pasien terhindari dari nyeri.
Kriteria hasil :
• Nyeri Hilang atau nyeri terkontrol.
• Pasien terlihat rilex
• Pasien dapat istirahat atau tidur dengan nyaman
Intervensi dan rasional
1. I/ Kaji keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10). Catat
faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit yang
nonverbal.
R/ Membantu dalam mengendalikan kebutuhan manajemen nyeri dan
keefektifan program.
2. I/ Berikan posisi yang nyaman, sendi yang nyeri (kaki) diistirahatkan
dan diberikan bantalan.
R / Istirahat dapat menurunkan metabolisme setempat dan mengurangi
pergerakan pada sendi yang sakit.Bantalan yang empuk/lembut akan
mencegah pemeliharaan kesejajaran tubuh yang tepat dan
menempatkan stress pada sendi yang sakit.
3. I/ Berikan kompres hangat.
R/ Pemiberian kompres dapat memberikan efek vasodilatasi dan
keduanya mempunyai efek vasodilatasi dan keduanya mempunyai efek
membantu pengeluaran endortin dan dingin dapat menghambat
impuls-impuls nyeri.
11
12. 4. I/ Ajarkan klien untuk sering mengubah posisi tidur.Mencegah
terjadinya kelelahan umum dan kekakuan sendi.
R/ Menstabilkan sendi, mengurangi gerakan atau rasa sakit pada sendi.
5. R/ Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan colchille,
Allopurinol (Zyloprin).
I/ Menurunkan kristal asam urat yang mempunyai efek samping,
nausea, vomitus, diare, oliguri, hematuri.Allopurinol menghambat
asam urat.
2. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan kekakuan pada sendi.
Tujuan: Pasien dapat meningkatkan aktivitas sesuai kemampuan.
Kretaria Hasil: Kekuatan otot bertambah, tidak mengalami kontraktur sendi.
Intervensi dan Rasional
1. I/ Kaji tingkat inflamasi atau rasa sakit pada sendi.
R/ Tingkat aktifitas / latihan tergantung dari perkembangan atau
resolusi dan proses inflamasi.
2. I/ Ajarkan pada klien untuk latihan ROM pada sendi yang terkena gout
jika memungkinkan.
R/ Meningkatkan atau mempertahankan fungsi sendi, kekuatan otot
dan stamina umum. Latihan yang tidak adekuat dapat menimbulkan
kakakuan sendi dan aktifitas yang berlebihan dapat merusak sendi.
3. I/ Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan. Jadwal
aktifitas untuk memberikan periode istirahat yang terus menerus dan
tidur malam hari yang tidak terganggu.
12
13. R/ Untuk mencegah kelelahan, mempertahankan kekuatan.
4. I/ Lakukan ambulasi dengan bantuan misal dengan menggunakan
tongkat dan berikan lingkungan yang aman misalnya menggunakan
pegangan tangga pada bak atau pancuran dan toilet.
R/ Menghindari cedera akibat kecelakaan atau jatuh.
5. I/ Kolaborasi
Konsul dengan ahli terapi fisik/okupasi dan spesialis vokasional.
R/ Berguna dalam memformulasikan program latihan/aktifitas yang
berdasarkan pada kebutuhan, individual dan dalam mengidentifikasi
mobilisasi.
3. Gangguan citra diri berhubungan dengan perubahan bentuk tubuh,
tulang dan sendi
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien dapat meningkatkan percaya
diri nya dan mulai menerima keadaan patologisnya.
Kreteria Hasil : Klien menyatakan penerimaan diri dalam situasi, bekerja sama
dalam perubahan konsep diri tanpa pandangan negative harga diri
Intervensi dan Rasional :
1. I/ Kaji respon klien terhadap penyakit yang di alami.
R/ Mengetahui keluhan klien dan mempermudah melakukan asuhan
keperawatan selanjutnya.
2. I/ Bersikap realistis dan positif selama pengobatan dan pada penyuluhan
kesehatan.
R/Meningkatkan kepercayaan dan mengadakan hubungan antara pasien dan
perawat.
13
14. 3. I/ Berikan harapan dalam parameter situasi individu, jangan memberikan
keyakinan yang salah.
R/ Meningkatkan perilaku positif dan memberikan kesempatan untuk
menyusun tujuan dan rencana untuk masa depan berdasarkan realitas.
4. I/ Berikan penguatan positif terhadap kemajuan dan dorong usaha untuk
mengikut tujuan rehabilitasi.
R/ Kata-kata penguatan dapat mendukung terjadinya perilaku koping positif.
5. I/ Dorong interaksi keluarga dan dengan tim rehabilitasi.
R/ Mempertahankan komunikasi dan memberikakn dukungan terus menerus
pada pasien dan keluarga
3.3 Implementasi
Implementasi merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam
rencana keperawatan,tindakan keperawatan mencakup tindakan mandiri dan
tindakan kolaborasi.
3.4 Evaluasi
Evaluasi perkembangan kesehatan pasien dapat dilihat dari hasilnya,
tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana tujuan keperawatan dapat dicapai
dan memberikan umpan balik terhadap asuhan keperawatan yang telah diberikan.
14
15. BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Gout adalah cairan asam urat dalam tubuh yang mengalami
peningkatan yang disebabkan oleh hiperproduksi dan hiposekresi asam urat
yang menimbulkan hyperurisemia.
Cairan asam urat tersebut terakumulasi dan membentuk Kristal-kristal
yang bersifat korosif sehingga menimbulkan peradangan, tofus dan nyeri pada
tulang dan juga persendian.
4.2 Saran
Kami dari kelompok mengharapkan saran dari pembaca agar dapat
member kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah Asuhan Keperawatan
pada klien dengan GOUT
15