SlideShare a Scribd company logo
NEONATUS DENGAN KELAINAN BAWAAN
ATRESIA ANI
 Definisi: yaitu suatu keadaan dimana
lubang anus & rekti tertutup oleh
membran
 Gambaran klinik
Bayi muntah-muntah dalam 24-48 jam
setelah lahir dan tidak dapat defekasi
mekonium
PEMERIKSAAN FISIK
 Anus tampak merah
 Usus melebar
 Kadang-kadang tampak ileus obstruksi
 Termometer/colok dubur yang dilakukan tertahan
 Pada penyumbatan yang lebih tinggi, dimana ia
muncul 24-48 jam dengan gejala perut kembung,
muntah berwarna hijau
LANJUTAN
 Mungkin dapat terjadi fistula
rektovaginal (pada wanita)/
rektourinarius (pada laki-laki)
 Pemeriksaan foto rontgen stelah 24
jam, pemeriksaan urin untuk
mengetahui adanya mekonium
PENATALAKSANAAN MEDIK
 Eksisi membran anal
 Fistula: kolostomi sementara SP >3 bulan
kemudian dilaksanakan koreksi
Asuhan yang diberikan
 Rehidrasi: infus
 Isap cairan lambung
 Observasi TTV
 Informasi dan penjelasan ortu
LABIOPALATOSKISIS
Labiopalatoskisis: bibir sumbing
DEFINISI
 Yaitu kelainan yang disebabkan
karena struktur embrionik wajah
gagal untuk bersatu
 >>> labia& palatum durum >>>
kesulitan minum >> resiko tersedak
>> resiko infeksi saluran
pernapasana >> gangguan
pertumbuhan
ASUHAN YANG DIBERIKAN
 Resiko tersedak >> mengangkat kepala saat
minum dg menggunakan dot khusus (dot
panjang dengan lubang dipinggir) atau
dengan menggunakan pipet
 Atau menggunakan palatum buatan
 Ibu dilatih memberikan ASI secara hati-hati
dan sering istirahat
LANJUTAN
 Informasi kepada ortu & dukungan
 Hindari kontak dengan orang yang pilek >>
resti tertular
 Koreksi setelah kondisi baik, 2 bulan
pertama & 6 bulan (langit-langit)
HIDROSEFALUS
DEFINISI
 Yaitu keadaan patologik yang mengakibatkan
bertambahnya cairan CSS, dg TIK yg
meninggi shg terdapat pelebaran ruangan
tempat mengalirnya CSS
 >> bedakan dengan pengumpulan cairan tanpa
peningkatan TIK mis. Kista paronsefali
PEMBAGIAN HIDROSEFALUS
 Hidrosefalus obstruktif: yaitu
obstruktif pada salah satu tempat
pembentukan CSS
 Hidrosefalus komunikans:
peningkatan TIK tanpa penyumbatan
sistem ventrikel
PENYEBAB
 Kelainan bawaan: stenosis akuaduktus
silvii, spina bifida, sindrom dandy walker
(atresia kongenital foramen luskha &
megendhie), kista arakhnoid, anomali
pembuluh darah
 Infeksi >>> perlengketan
 Neoplasma
 Perdarahan
GAMBARAN KLINIK
 Akibat peningkatan TIK >>> pembesaran tulang
tengkorak, pd sutura yg belum menutup
 Muntah, nyeri kepala, edema pupil
 Pada pemeriksaan funduscopi (chocked disk)
 UUB melebar, teraba tegang & menonjol
 Kulit kepaa menegang, tipis dan mengkilat, tampak
pelebaran vena
LANJUTAN
 Perkusi kepala >> cracked pot design
 Bola mata terdorong ke bawah >> sunset sign
 Pergerakan bola mata tdk teratur (nistagmus)
 Gangguan kesadaran, motorik, atau kejang
 Gangguan lain tergantung pembesaran & tekanan
PENATALAKSANAAN MEDIK
 Sebagian besar pembesaran kepala
berhenti sendiri
Prinsip pengobatan:
 Mengurangi produksi CSS: reseksi atau
koagulasi
 Memperbaiki tempat produksi & absorbsi
>> menghub. Ventrikel subarakhnoid
 Pengeluaran CSS ke organ ekstra kranial
ASUHAN PADA BAYI DG HIDROSEFALUS
 Gengguan neurologist: kesadaran menurun >>
pemenuhan keb. Nutrisi
 Observasi terjadinya dekubitus pd kepala, kondisi
kulit kepala tipis
 Trauma mata >> kondisi sll terbuka >> tutup
dengan kasa steril dibasahi boorwater
 Kurangnya pengetahuan orangtua >> perlu
konseling
ATRESIA ESOFAGUS
By Murni Ningsih, S.SiT
ATRESIA ESOFAGUS
 Yaitu penyumbatan pada esofagus
Penyebab:
 Tumor esofagus
 Strutura esofagus
 Fistula trakeo esofagus
GEJALA DAN TANDA
 Air ludah terkumpul dan meleleh atau
berbusa
 Setiap diberi minum bayi nampak sesak
napas
 Batuk-batuk
 Muntah dan biru
………….DIAGNOSIS DAPAT
DITEGAKKAN DG CARA
 Pemeriksaan radiografi barium
 Asofagus copi
 Pemeriksaan USG pada kehamialn
polihidramnion
Penatalaksaan:
 Pembedahan segera/operasi anastomosis
esofagus dan gastrostomi
KOMPLIKASI
 Kelainan kardiovaskuler
 Kelainan gastrointestinal
 Pneumonia aspirasi
Prognosis tergantung dari beberapa faktor:
 Masa gestasi bayi
 Cepat/lambat diagnosis
 Ada atau idaknya komplikasi sesudah atau
sebelum operasi
ASUHAN KEBIDANAN
Data subjektif
 Ibu mengatakan anaknya:
 Sulit minum
 Sulit menelan
 Sering mengeluarkan air liur
 Kalau minum muntah
 Kadang-kadang sesak
DATA OBJEKTIF
 Bayi terlihat muntah sehabis minum
 Sering batuk-batuk
 Timbul sesak napas, kadang-kadang sianotik
 Banyak air liur yang keluar
 Dari pemeriksaan radiologi didapatkan hasil
penyempitan esofagus
ASSESTMENT………
 Resiko terjadinya pneumonia
 Resiko terjadinya aspirasi
 Resiko terjadinya gangguan/kelainan gastrointestinal
 Gangguan nutrisi
 Orang tua cemas
 Planning
 Bayi dirawat di ruang yg mendapatkan pengawasan
ketat
 Awasi keadaan umum
 Lingkungan bayi harus dalam keadaan baik
…………LANJUTAN
 Pasang infus untuk pemberian nutrisi
 Apabila memberikan minum lebih hati-hati, berikan
minum dengan menggunakan sedotan/pipet
 Menghisap lendir bila bnyk slym
 Observasi tanda-tanda pneumonia
 Pemberian terapi ssuai dengan prosedur
 Mencegah terjadinya infeksi dengan personal
hygiene yang baik
………..LANJUTAN
 Persiapan untuk tindakan operasi
 Mengurangi kecemasan orang tua dengan
memberikan penyuluhan kepada orang tua
tentang:
 Perawatan bayi sehari-hari
 Cara memerikan minuman yang benar dan baik
 Perhatikan setelah memberi minum jangan cepat-
cepat ditidurkan
 Bila batuk-batuk minum dihentikan dulu
OMFALOKEL
OMFALOKEL
 Pengertian
Suatu kelainan kongenital. Malformasi
yang ditemui sejak lahir berupa
penonjolan usus diluar abdomen yang
dilapisi peritoneum dan lapisan amnion
yang keduanya tampak bening dan
tampak dari luar
PATOFISIOLOGI
. Proses embrionik
5-6 mgg
Isi abdomen berada di luar embrio di rongga
seloma
Pada usia 10 mgg
pengembangan
lumen abdomen
Usus ekstra peritoneum
masuk ke rongga perut
Gagal/terlambat
Intestine kembali
ke rongga perut
Herniasi isi perut
berupa defek
Isi kantung
tampak dari luar
MASALAH
 Resiko tinggi infeksi luka operasi
 Pola napas tidak efektif: kelemahan otot
pernapasan
 Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan:
absorbsi yang tidak adekuat
 Resiko injury:skin impairment
MANAJEMEN KEBIDANAN
Pengkajian:
 Terlihat adanya herniasi intestinal di umbilikus
 Pola pernapasan
 Volume cairan/status nutrisi
Identifikasi masalah:
Masalah antisipasi;
 Melindungi kantung peritoneum dan mencegah ruptur
 Kompres kantung hernia dg cairan mertiolat 2%/ NaCl 4%
 Pasang IV line sesuai indikasi
 Pertahankan oksigenasi
RENCANA ASUHAN
 Monitor tanda-tanda infeksi
 Beri AB sesuai rekomendasi ahli bedah
 Monitor dan catat perubahan usaha nafas
 Perhatikan pposisi tidur semi fowler
 K/p pemberian )2 sesuai indikasi
 Monitor BB setiap hari
 Mantenen ketat intake dan output
 Kaji turgor kulit, mucosa membrane
 Pertahankan perawatan luka dan penyembuhan luka
fisiologis
PELAKSANAAN MEDIS
 Menutupi usus yang mengalami prolaps dg
kantung drakon
 Setelah usia 7-12 hari mengoperasi
perbaikan cacat
 Tujuan: mengembalikan visera ke dalam
cavum abdomen dan menutup abdomen
EVALUASI
 Tidak di dapatkan tanda-tanda infeksi
 Pernapasan stabil. Suara nafas bersih
 BB sesuai dengan umur
 Balance cairan normal
 Penyembuhan luka tanpa komplikasi
HERNIA DIAFRAGMA
By Murni Ningsih, S.SiT
HERNIA DIAFRAGMA
 Pengertian: masuknya isi abdomen ke dalam
rongga thorax melalui diafragma
 Organ-organ yang sering mengalami diafragma
antara lain: lambung, usus halus, colon dan
sebagian hati
 Etiologi: adanya gangguan penutupan pada lipatan
pleuro peritoneal pada minggu ke VII-IX kehidupan
intrauterine
PATOFISIOLOGI
 Pada minggu VII-IX intrauterine terjadi
gangguan penutupan lipatan
pleuruperitoneal sehingga terdapat lubang
diafragma yang tidak hanya ditutupi oleh
lapisan pleura dan peritoneum yang
memungkinkan sebagian isi rongga perut
masuk ke dalam rongga dada
MENIFESTASI KLINIS
Tergantung berapa banyak bagian perut yang
masuk ke rongga dada, bila sebagian besar isi
perut masuk ke dalam rongga dada, akan muncul
gejala ganguan pernapasan seperti:
 Sianosis
 Sesak napas
 Sakit perut berulang
 Retraksi sela iga
 Perut cekung
 Pekak (perkusi)
 Bunyi pernapasan paru yg sakit akan melemah
 Muntah
PENATALAKSANAAN
 Beri O2 bila tampak sianosis dg ETT
 Posisikan bayi ½ duduk= tekanan isi perut
berkurang= paru =diafragma akan bebas
 Pasang NGT untuk kompresi perut
 Jika keadaan bayi sudah stabil tindakan
operatif dapat dilakukan
ASUHAN KEBIDANAN
 S: -
 O:
 Bayi tampak sianotik
 Bayi trelihat sesak
 Perut cekung
 Adanya retraksi sela iga
 Pada perkusi terdengar lebih pekak
 A: diagnosa: bayi dg kelainan bawaan pada diafragma.
Kebutuhan:
Pemberian O2
Tindakan operatif
……………LANJUTAN
 P:
 Beritahukan kepada ibu dan keluarga ttg
keadaan bayinya saat ini
 Beri O2 dg ETT, posisikan ½ duduk
 Observasi keadan bayi dan TTV
 Beri dukungan pada ibu dan keluarga
 Rujuk ke dokter ahli bedah untuk
tindakan selanjutnya
HIPOSPADIA
HIPOSPADIA
 Pengertian
Kelainan bawaan berupa orifisium
urethtra yang terletak di bagian bawah
dekat pangkal penis
 Kasus ini terjadi 1:500 BBL.
 Berdasarkan letak orifisium urethra
externum/meatusnya dibagi menjadi 3 tipe:
 Tipe balanitik/glandular (sederhana):
Meatusnya terletak pada pangkal glands
penis (asimptomatik, tidak perlu tindakan
bedah dilatasi/meatotomi)
…………LANJUTAN
 Tipe penil:
Meatusnya terletak antara glands penis dan
skrotum (kelainan penyerta = tidak ada preputium
bagian ventral, perlu tindakan bedah)
 Tipe peoskrotal dan perineal
Kelainan yang agak berat, umumnya pertumbuhan
penis terganggu, disertai penis bifida, orifisium
urethra tidak terbentuk lebar dan umumnya testis
tidak turun.
…………….ETIOLOGI:
 Kerena adanya hambatan pada penutupan
urethra penis pada kehamilan minggu ke-10-14
 Patofisiologi
Pada kehamilan minggu ke 10-14 terjadi
hambatan penutupan urethra penis = orifisium
urethra tertinggal di suatu tempat di bagian
ventral penis antara skrotum dan glands penis
 Menifestasi klinis:
 testis tidak turun,
 sering adanya hernia inguinalis
PENATALAKSANAAN
 Tergantung dari derajat keparahan:
 Jika orifisium kecil = tidak perlu = menutup
senidri
 Jika orifisium besar = tindakan bedah = usia
remaja + 18 th
ASUHAN KEBIDANAN
 S: -
 O:
• Testis belum turun
• Adanya orifisium urethra yang terletak di bagian
bawah dekat pangkal penis
 A: diagnosa: bayi dengan kelainan bawaan pada letak
orifisium urethra
 P: jelaskan kepada ibu & keluarga ttg keadaan bayi saat
ini
• Berikan dukungan moril pd ibu & keluarga
• Berikan informasi cara merawat bayinya
• Siapkan rujukan ke dokter ahli bedah untuk
mnegetahui tindakan selanjutnya
MENINGOKEL & ENSEFALOKEL
Yaitu kelainan yang disebabkan
adanya defek pada penutupan spina
akibat pertumbuhan yang tidak
normal, misal pada korda spinalis
atau penutupannya. Kelainan
biasanya di garis tengah
MENINGOKEL & ENSEFALOKEL
 Meningokel biasanya terdapat di daerah servikal atau
daerah torakal atas berupa kantong yang hanya berisi
selaput otak, sedangkan korda tetap dalam kanalis spinalis
(dalam duramater tidak terdapat syaraf), tidak terdapat
gangguan sensorik dan motorik. Bayi akan menjadi normal
setelah operasi
 Ensefalokel lebih jarang daripada meningokel. Jika ada
biasanya didapatkan di daerah oksipital. Kantong berisi
cairan, jaringan syaraf, atau sebagian otak. Ensefalokel di
daerah oksipita ini sering berhubungan dengan kelainan
mental yang berat & mikrosefali
PENATALAKSANAAN
 Medik: operasi
 Keperawatan: perhatikan gangguan
eleminasi (anuresis o/k g3 syaraf pd spingter
urine), gangguan neurologik (kelumpuhan
anggota gerak), resiko komplikasi
(meningitis, hidrosefalus, kelainan kulit) dan
pengetahuan ibu tentang penyakit
HICHSPRUNG
 Definisi
Yaitu obstipasi sejak lahir (suatu kelainan tidak
adanya sel ganglion parasimpatis pada usus
dapat dari kolon s/d usus halus
 Penyebab:
Dilatasi megakolon (aganglionosis konginetal)
tidak ditemukannya sel ganglion auerbach &
meissner, serabut syarafnya menebal dan
serabut ototnya hipertrofik
TIPE
 Hichsprung segmen pendek: segmen
aganglionosis mulai dari anus sampai sigmoid anak
laki-laki > anak perempuan
 Hirchsprung segmen panjang: kelainan dapat
melebihi sigmoid, bahkan dapat mengenai seluruh
kolon atau usus halus. Anak laki-laki sama banyak
dg anak perempuan
PATOFISIOLOGI
 Penyakit ini sebagian besar ditemukan
pada bayi cukup bulan dan merupakan
kelainan bawaan tunggal. Jarang sekali
pada bayi premature atau bersamaan
dengan kelainan bawaan yang lainnya
TANDA DAN GEJALA
 Obstipasi: gejala utama pada BBL
 Trias yang sering ditemukan (mekonium
lambat keluar, perut kembung, muntah warna
hijau)
 Pada anak yang besar kadang terdapat diare
yang lebih menonjol daripada obstipasi
PENATALAKSANAAN
MEDIK
 Operasi
 Pemasangan pipa rectum (tindakan
sementara)
KEPERAWATAN
 Melakukan spuling dg air garam fisiologis
hangat setiap hari (bila ada persetujuan
dokter)
 Memberikan makanan yang bergizi
 Mencegah terjadinya infeksi
FIMOSIS
FIMOSIS
 Definisi: adalah penyempitan pada prupesium
yang dapat menyebabkan bayi/anak sukar
berkemih
 Tanda dan gejala:
 Bayi sukar berkemih
 Kulit prepusium menggelembung seperti
balon
 Bayi atau anak menangis keras sebelum urin
keluar
PENYEBAB: ADANYA SMEGMA PADA UJUNG
PREPUTIUM
 Penatalaksanaan
 Sunat
 Melebarkan lubang prepusium dengan
cara mendorong ke belakang kulit
prepusium dan kemudian ujungnya
dibersihkan dengan kapas
 Pencegahan infeksi luka dengan saleb
antibiotik
…………PES VAKUS
 KAKI
MEMBENGKOK
KE DALAM
PES VALGUS……….
Kaki
membengkok
keluar
………POLIDAKTILI
TERDAPAT
KELEBIHAN
JARI
SINDAKTILI……
 JARI MELEKAT
SATU SAMA
LAIN
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt

More Related Content

Similar to KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt

Asuhan keperawatan anak dengan masalah penyakit hisprung.pptx
Asuhan keperawatan anak dengan masalah penyakit hisprung.pptxAsuhan keperawatan anak dengan masalah penyakit hisprung.pptx
Asuhan keperawatan anak dengan masalah penyakit hisprung.pptx
UungKuriyah
 
ka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdf
ka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdfka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdf
ka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdf
TyaraRahma
 
Askep postmatur
Askep postmaturAskep postmatur
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASIPEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI
AstriYuliaSariLubis1
 
Aterisa Ani.pptx
Aterisa Ani.pptxAterisa Ani.pptx
Aterisa Ani.pptx
AnisaFitri518686
 
Atresia Esofagus
Atresia EsofagusAtresia Esofagus
Atresia Esofagus
Hanifa Rahmadilla
 
Askep anak dengan gangguan sistem neurologi
Askep anak dengan gangguan sistem neurologiAskep anak dengan gangguan sistem neurologi
Askep anak dengan gangguan sistem neurologi
Bintang Kejora
 
CR Naura - Intususepsi.pptx
CR Naura - Intususepsi.pptxCR Naura - Intususepsi.pptx
CR Naura - Intususepsi.pptx
DiwantiAuliaHasanah
 
Makalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNAMakalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Gangguan nafas pada bayi baru lahir
Gangguan nafas pada bayi baru lahirGangguan nafas pada bayi baru lahir
Gangguan nafas pada bayi baru lahir
octaviasulistya
 
150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama
Ella Meilani
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Operator Warnet Vast Raha
 
Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)
Dea Laras Cynthia
 
Askep pasien infeksi.Egas
Askep pasien infeksi.EgasAskep pasien infeksi.Egas
Askep pasien infeksi.Egas
Egas Xavier
 
Askep pasien ISK.Egas
Askep pasien ISK.EgasAskep pasien ISK.Egas
Askep pasien ISK.Egas
Egas Xavier
 
Askep bayi resiko tinggi
Askep bayi resiko tinggiAskep bayi resiko tinggi
Askep bayi resiko tinggiYudha Satrya
 
Krem dan Coklat Lucu Estetik Makalah Presentasi.pdf
Krem dan Coklat Lucu Estetik Makalah Presentasi.pdfKrem dan Coklat Lucu Estetik Makalah Presentasi.pdf
Krem dan Coklat Lucu Estetik Makalah Presentasi.pdf
SitinuraeniHamzah
 
Makalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawalMakalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawalWarnet Raha
 
Asuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan HirschprungAsuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan Hirschprung
Nida Sitorus
 

Similar to KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt (20)

Asuhan keperawatan anak dengan masalah penyakit hisprung.pptx
Asuhan keperawatan anak dengan masalah penyakit hisprung.pptxAsuhan keperawatan anak dengan masalah penyakit hisprung.pptx
Asuhan keperawatan anak dengan masalah penyakit hisprung.pptx
 
ka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdf
ka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdfka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdf
ka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdf
 
Askep postmatur
Askep postmaturAskep postmatur
Askep postmatur
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASIPEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI
 
Aterisa Ani.pptx
Aterisa Ani.pptxAterisa Ani.pptx
Aterisa Ani.pptx
 
Atresia Esofagus
Atresia EsofagusAtresia Esofagus
Atresia Esofagus
 
Askep anak dengan gangguan sistem neurologi
Askep anak dengan gangguan sistem neurologiAskep anak dengan gangguan sistem neurologi
Askep anak dengan gangguan sistem neurologi
 
CR Naura - Intususepsi.pptx
CR Naura - Intususepsi.pptxCR Naura - Intususepsi.pptx
CR Naura - Intususepsi.pptx
 
Makalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNAMakalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNA
 
Gangguan nafas pada bayi baru lahir
Gangguan nafas pada bayi baru lahirGangguan nafas pada bayi baru lahir
Gangguan nafas pada bayi baru lahir
 
150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
 
Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)
 
Askep pasien infeksi.Egas
Askep pasien infeksi.EgasAskep pasien infeksi.Egas
Askep pasien infeksi.Egas
 
Askep pasien ISK.Egas
Askep pasien ISK.EgasAskep pasien ISK.Egas
Askep pasien ISK.Egas
 
Askep bayi resiko tinggi
Askep bayi resiko tinggiAskep bayi resiko tinggi
Askep bayi resiko tinggi
 
Krem dan Coklat Lucu Estetik Makalah Presentasi.pdf
Krem dan Coklat Lucu Estetik Makalah Presentasi.pdfKrem dan Coklat Lucu Estetik Makalah Presentasi.pdf
Krem dan Coklat Lucu Estetik Makalah Presentasi.pdf
 
Makalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawalMakalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawal
 
Makalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawalMakalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawal
 
Asuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan HirschprungAsuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan Hirschprung
 

Recently uploaded

441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 

Recently uploaded (20)

441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 

KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt

  • 2. ATRESIA ANI  Definisi: yaitu suatu keadaan dimana lubang anus & rekti tertutup oleh membran  Gambaran klinik Bayi muntah-muntah dalam 24-48 jam setelah lahir dan tidak dapat defekasi mekonium
  • 3. PEMERIKSAAN FISIK  Anus tampak merah  Usus melebar  Kadang-kadang tampak ileus obstruksi  Termometer/colok dubur yang dilakukan tertahan  Pada penyumbatan yang lebih tinggi, dimana ia muncul 24-48 jam dengan gejala perut kembung, muntah berwarna hijau
  • 4. LANJUTAN  Mungkin dapat terjadi fistula rektovaginal (pada wanita)/ rektourinarius (pada laki-laki)  Pemeriksaan foto rontgen stelah 24 jam, pemeriksaan urin untuk mengetahui adanya mekonium
  • 5. PENATALAKSANAAN MEDIK  Eksisi membran anal  Fistula: kolostomi sementara SP >3 bulan kemudian dilaksanakan koreksi Asuhan yang diberikan  Rehidrasi: infus  Isap cairan lambung  Observasi TTV  Informasi dan penjelasan ortu
  • 7. DEFINISI  Yaitu kelainan yang disebabkan karena struktur embrionik wajah gagal untuk bersatu  >>> labia& palatum durum >>> kesulitan minum >> resiko tersedak >> resiko infeksi saluran pernapasana >> gangguan pertumbuhan
  • 8. ASUHAN YANG DIBERIKAN  Resiko tersedak >> mengangkat kepala saat minum dg menggunakan dot khusus (dot panjang dengan lubang dipinggir) atau dengan menggunakan pipet  Atau menggunakan palatum buatan  Ibu dilatih memberikan ASI secara hati-hati dan sering istirahat
  • 9. LANJUTAN  Informasi kepada ortu & dukungan  Hindari kontak dengan orang yang pilek >> resti tertular  Koreksi setelah kondisi baik, 2 bulan pertama & 6 bulan (langit-langit)
  • 11. DEFINISI  Yaitu keadaan patologik yang mengakibatkan bertambahnya cairan CSS, dg TIK yg meninggi shg terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya CSS  >> bedakan dengan pengumpulan cairan tanpa peningkatan TIK mis. Kista paronsefali
  • 12. PEMBAGIAN HIDROSEFALUS  Hidrosefalus obstruktif: yaitu obstruktif pada salah satu tempat pembentukan CSS  Hidrosefalus komunikans: peningkatan TIK tanpa penyumbatan sistem ventrikel
  • 13. PENYEBAB  Kelainan bawaan: stenosis akuaduktus silvii, spina bifida, sindrom dandy walker (atresia kongenital foramen luskha & megendhie), kista arakhnoid, anomali pembuluh darah  Infeksi >>> perlengketan  Neoplasma  Perdarahan
  • 14. GAMBARAN KLINIK  Akibat peningkatan TIK >>> pembesaran tulang tengkorak, pd sutura yg belum menutup  Muntah, nyeri kepala, edema pupil  Pada pemeriksaan funduscopi (chocked disk)  UUB melebar, teraba tegang & menonjol  Kulit kepaa menegang, tipis dan mengkilat, tampak pelebaran vena
  • 15. LANJUTAN  Perkusi kepala >> cracked pot design  Bola mata terdorong ke bawah >> sunset sign  Pergerakan bola mata tdk teratur (nistagmus)  Gangguan kesadaran, motorik, atau kejang  Gangguan lain tergantung pembesaran & tekanan
  • 16. PENATALAKSANAAN MEDIK  Sebagian besar pembesaran kepala berhenti sendiri Prinsip pengobatan:  Mengurangi produksi CSS: reseksi atau koagulasi  Memperbaiki tempat produksi & absorbsi >> menghub. Ventrikel subarakhnoid  Pengeluaran CSS ke organ ekstra kranial
  • 17. ASUHAN PADA BAYI DG HIDROSEFALUS  Gengguan neurologist: kesadaran menurun >> pemenuhan keb. Nutrisi  Observasi terjadinya dekubitus pd kepala, kondisi kulit kepala tipis  Trauma mata >> kondisi sll terbuka >> tutup dengan kasa steril dibasahi boorwater  Kurangnya pengetahuan orangtua >> perlu konseling
  • 18. ATRESIA ESOFAGUS By Murni Ningsih, S.SiT
  • 19. ATRESIA ESOFAGUS  Yaitu penyumbatan pada esofagus Penyebab:  Tumor esofagus  Strutura esofagus  Fistula trakeo esofagus
  • 20. GEJALA DAN TANDA  Air ludah terkumpul dan meleleh atau berbusa  Setiap diberi minum bayi nampak sesak napas  Batuk-batuk  Muntah dan biru
  • 21. ………….DIAGNOSIS DAPAT DITEGAKKAN DG CARA  Pemeriksaan radiografi barium  Asofagus copi  Pemeriksaan USG pada kehamialn polihidramnion Penatalaksaan:  Pembedahan segera/operasi anastomosis esofagus dan gastrostomi
  • 22. KOMPLIKASI  Kelainan kardiovaskuler  Kelainan gastrointestinal  Pneumonia aspirasi Prognosis tergantung dari beberapa faktor:  Masa gestasi bayi  Cepat/lambat diagnosis  Ada atau idaknya komplikasi sesudah atau sebelum operasi
  • 23. ASUHAN KEBIDANAN Data subjektif  Ibu mengatakan anaknya:  Sulit minum  Sulit menelan  Sering mengeluarkan air liur  Kalau minum muntah  Kadang-kadang sesak
  • 24. DATA OBJEKTIF  Bayi terlihat muntah sehabis minum  Sering batuk-batuk  Timbul sesak napas, kadang-kadang sianotik  Banyak air liur yang keluar  Dari pemeriksaan radiologi didapatkan hasil penyempitan esofagus
  • 25. ASSESTMENT………  Resiko terjadinya pneumonia  Resiko terjadinya aspirasi  Resiko terjadinya gangguan/kelainan gastrointestinal  Gangguan nutrisi  Orang tua cemas  Planning  Bayi dirawat di ruang yg mendapatkan pengawasan ketat  Awasi keadaan umum  Lingkungan bayi harus dalam keadaan baik
  • 26. …………LANJUTAN  Pasang infus untuk pemberian nutrisi  Apabila memberikan minum lebih hati-hati, berikan minum dengan menggunakan sedotan/pipet  Menghisap lendir bila bnyk slym  Observasi tanda-tanda pneumonia  Pemberian terapi ssuai dengan prosedur  Mencegah terjadinya infeksi dengan personal hygiene yang baik
  • 27. ………..LANJUTAN  Persiapan untuk tindakan operasi  Mengurangi kecemasan orang tua dengan memberikan penyuluhan kepada orang tua tentang:  Perawatan bayi sehari-hari  Cara memerikan minuman yang benar dan baik  Perhatikan setelah memberi minum jangan cepat- cepat ditidurkan  Bila batuk-batuk minum dihentikan dulu
  • 29. OMFALOKEL  Pengertian Suatu kelainan kongenital. Malformasi yang ditemui sejak lahir berupa penonjolan usus diluar abdomen yang dilapisi peritoneum dan lapisan amnion yang keduanya tampak bening dan tampak dari luar
  • 30. PATOFISIOLOGI . Proses embrionik 5-6 mgg Isi abdomen berada di luar embrio di rongga seloma Pada usia 10 mgg pengembangan lumen abdomen Usus ekstra peritoneum masuk ke rongga perut Gagal/terlambat Intestine kembali ke rongga perut Herniasi isi perut berupa defek Isi kantung tampak dari luar
  • 31. MASALAH  Resiko tinggi infeksi luka operasi  Pola napas tidak efektif: kelemahan otot pernapasan  Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan: absorbsi yang tidak adekuat  Resiko injury:skin impairment
  • 32. MANAJEMEN KEBIDANAN Pengkajian:  Terlihat adanya herniasi intestinal di umbilikus  Pola pernapasan  Volume cairan/status nutrisi Identifikasi masalah: Masalah antisipasi;  Melindungi kantung peritoneum dan mencegah ruptur  Kompres kantung hernia dg cairan mertiolat 2%/ NaCl 4%  Pasang IV line sesuai indikasi  Pertahankan oksigenasi
  • 33. RENCANA ASUHAN  Monitor tanda-tanda infeksi  Beri AB sesuai rekomendasi ahli bedah  Monitor dan catat perubahan usaha nafas  Perhatikan pposisi tidur semi fowler  K/p pemberian )2 sesuai indikasi  Monitor BB setiap hari  Mantenen ketat intake dan output  Kaji turgor kulit, mucosa membrane  Pertahankan perawatan luka dan penyembuhan luka fisiologis
  • 34. PELAKSANAAN MEDIS  Menutupi usus yang mengalami prolaps dg kantung drakon  Setelah usia 7-12 hari mengoperasi perbaikan cacat  Tujuan: mengembalikan visera ke dalam cavum abdomen dan menutup abdomen
  • 35. EVALUASI  Tidak di dapatkan tanda-tanda infeksi  Pernapasan stabil. Suara nafas bersih  BB sesuai dengan umur  Balance cairan normal  Penyembuhan luka tanpa komplikasi
  • 36. HERNIA DIAFRAGMA By Murni Ningsih, S.SiT
  • 37. HERNIA DIAFRAGMA  Pengertian: masuknya isi abdomen ke dalam rongga thorax melalui diafragma  Organ-organ yang sering mengalami diafragma antara lain: lambung, usus halus, colon dan sebagian hati  Etiologi: adanya gangguan penutupan pada lipatan pleuro peritoneal pada minggu ke VII-IX kehidupan intrauterine
  • 38. PATOFISIOLOGI  Pada minggu VII-IX intrauterine terjadi gangguan penutupan lipatan pleuruperitoneal sehingga terdapat lubang diafragma yang tidak hanya ditutupi oleh lapisan pleura dan peritoneum yang memungkinkan sebagian isi rongga perut masuk ke dalam rongga dada
  • 39. MENIFESTASI KLINIS Tergantung berapa banyak bagian perut yang masuk ke rongga dada, bila sebagian besar isi perut masuk ke dalam rongga dada, akan muncul gejala ganguan pernapasan seperti:  Sianosis  Sesak napas  Sakit perut berulang  Retraksi sela iga  Perut cekung  Pekak (perkusi)  Bunyi pernapasan paru yg sakit akan melemah  Muntah
  • 40. PENATALAKSANAAN  Beri O2 bila tampak sianosis dg ETT  Posisikan bayi ½ duduk= tekanan isi perut berkurang= paru =diafragma akan bebas  Pasang NGT untuk kompresi perut  Jika keadaan bayi sudah stabil tindakan operatif dapat dilakukan
  • 41. ASUHAN KEBIDANAN  S: -  O:  Bayi tampak sianotik  Bayi trelihat sesak  Perut cekung  Adanya retraksi sela iga  Pada perkusi terdengar lebih pekak  A: diagnosa: bayi dg kelainan bawaan pada diafragma. Kebutuhan: Pemberian O2 Tindakan operatif
  • 42. ……………LANJUTAN  P:  Beritahukan kepada ibu dan keluarga ttg keadaan bayinya saat ini  Beri O2 dg ETT, posisikan ½ duduk  Observasi keadan bayi dan TTV  Beri dukungan pada ibu dan keluarga  Rujuk ke dokter ahli bedah untuk tindakan selanjutnya
  • 44. HIPOSPADIA  Pengertian Kelainan bawaan berupa orifisium urethtra yang terletak di bagian bawah dekat pangkal penis  Kasus ini terjadi 1:500 BBL.  Berdasarkan letak orifisium urethra externum/meatusnya dibagi menjadi 3 tipe:  Tipe balanitik/glandular (sederhana): Meatusnya terletak pada pangkal glands penis (asimptomatik, tidak perlu tindakan bedah dilatasi/meatotomi)
  • 45. …………LANJUTAN  Tipe penil: Meatusnya terletak antara glands penis dan skrotum (kelainan penyerta = tidak ada preputium bagian ventral, perlu tindakan bedah)  Tipe peoskrotal dan perineal Kelainan yang agak berat, umumnya pertumbuhan penis terganggu, disertai penis bifida, orifisium urethra tidak terbentuk lebar dan umumnya testis tidak turun.
  • 46. …………….ETIOLOGI:  Kerena adanya hambatan pada penutupan urethra penis pada kehamilan minggu ke-10-14  Patofisiologi Pada kehamilan minggu ke 10-14 terjadi hambatan penutupan urethra penis = orifisium urethra tertinggal di suatu tempat di bagian ventral penis antara skrotum dan glands penis  Menifestasi klinis:  testis tidak turun,  sering adanya hernia inguinalis
  • 47. PENATALAKSANAAN  Tergantung dari derajat keparahan:  Jika orifisium kecil = tidak perlu = menutup senidri  Jika orifisium besar = tindakan bedah = usia remaja + 18 th
  • 48. ASUHAN KEBIDANAN  S: -  O: • Testis belum turun • Adanya orifisium urethra yang terletak di bagian bawah dekat pangkal penis  A: diagnosa: bayi dengan kelainan bawaan pada letak orifisium urethra  P: jelaskan kepada ibu & keluarga ttg keadaan bayi saat ini • Berikan dukungan moril pd ibu & keluarga • Berikan informasi cara merawat bayinya • Siapkan rujukan ke dokter ahli bedah untuk mnegetahui tindakan selanjutnya
  • 49. MENINGOKEL & ENSEFALOKEL Yaitu kelainan yang disebabkan adanya defek pada penutupan spina akibat pertumbuhan yang tidak normal, misal pada korda spinalis atau penutupannya. Kelainan biasanya di garis tengah
  • 50. MENINGOKEL & ENSEFALOKEL  Meningokel biasanya terdapat di daerah servikal atau daerah torakal atas berupa kantong yang hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam kanalis spinalis (dalam duramater tidak terdapat syaraf), tidak terdapat gangguan sensorik dan motorik. Bayi akan menjadi normal setelah operasi  Ensefalokel lebih jarang daripada meningokel. Jika ada biasanya didapatkan di daerah oksipital. Kantong berisi cairan, jaringan syaraf, atau sebagian otak. Ensefalokel di daerah oksipita ini sering berhubungan dengan kelainan mental yang berat & mikrosefali
  • 51. PENATALAKSANAAN  Medik: operasi  Keperawatan: perhatikan gangguan eleminasi (anuresis o/k g3 syaraf pd spingter urine), gangguan neurologik (kelumpuhan anggota gerak), resiko komplikasi (meningitis, hidrosefalus, kelainan kulit) dan pengetahuan ibu tentang penyakit
  • 52. HICHSPRUNG  Definisi Yaitu obstipasi sejak lahir (suatu kelainan tidak adanya sel ganglion parasimpatis pada usus dapat dari kolon s/d usus halus  Penyebab: Dilatasi megakolon (aganglionosis konginetal) tidak ditemukannya sel ganglion auerbach & meissner, serabut syarafnya menebal dan serabut ototnya hipertrofik
  • 53. TIPE  Hichsprung segmen pendek: segmen aganglionosis mulai dari anus sampai sigmoid anak laki-laki > anak perempuan  Hirchsprung segmen panjang: kelainan dapat melebihi sigmoid, bahkan dapat mengenai seluruh kolon atau usus halus. Anak laki-laki sama banyak dg anak perempuan
  • 54. PATOFISIOLOGI  Penyakit ini sebagian besar ditemukan pada bayi cukup bulan dan merupakan kelainan bawaan tunggal. Jarang sekali pada bayi premature atau bersamaan dengan kelainan bawaan yang lainnya
  • 55. TANDA DAN GEJALA  Obstipasi: gejala utama pada BBL  Trias yang sering ditemukan (mekonium lambat keluar, perut kembung, muntah warna hijau)  Pada anak yang besar kadang terdapat diare yang lebih menonjol daripada obstipasi
  • 56. PENATALAKSANAAN MEDIK  Operasi  Pemasangan pipa rectum (tindakan sementara) KEPERAWATAN  Melakukan spuling dg air garam fisiologis hangat setiap hari (bila ada persetujuan dokter)  Memberikan makanan yang bergizi  Mencegah terjadinya infeksi
  • 58. FIMOSIS  Definisi: adalah penyempitan pada prupesium yang dapat menyebabkan bayi/anak sukar berkemih  Tanda dan gejala:  Bayi sukar berkemih  Kulit prepusium menggelembung seperti balon  Bayi atau anak menangis keras sebelum urin keluar
  • 59. PENYEBAB: ADANYA SMEGMA PADA UJUNG PREPUTIUM  Penatalaksanaan  Sunat  Melebarkan lubang prepusium dengan cara mendorong ke belakang kulit prepusium dan kemudian ujungnya dibersihkan dengan kapas  Pencegahan infeksi luka dengan saleb antibiotik