2. Gout Atritis
• Suatu peradangan sendi sebagai
manifestasi dari akumulasi endapan
kristal monosodium urat, yang
berkumpul didalam sendi sebagai akibat
dari tingginya kadar asam urat di dalam
darah ( hiperurisemia)
3. Etiologi
1. Pembentukan asam urat yang berlebihan.
• Gout primer metabolik, disebabkan sintesis langsung yang bertambah.
• Gout sekunder metabolik, disebabkan oleh pembentukan asam urat yang berlebihan karena
penyakit lain seperti leukemia, terutama bila diobati dengan sitostatika, psoriasis,polisitemia vera,
dan mielofibrosis.
2.Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal.
• Gout primer renal, terjadi karena gangguan ekskresi asam urat di tubuli distal ginjal yang sehat.
• Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal, misalnya gagal ginjal kronik.
4. Manifestasi Klinis
• Atritis
• Tofi sering pada daerah telinga, siku, lutut, pedis.
• Serangan sering pada malam hari.
• Bengkak, merah, dan nyeri.
• Batu Ginjal
5. Rematoid Atritis
• Merupakan :
Penyakit peradangan sistemis kronis yang
tidak diketahui penyebabnya dengan
manifestasi pada sendi perifer dengan pola
simetris. (Autoimun)
• Etiologi
Faktor Genetik : HLA- DR
Infeksi : Virus Epstain Barr
6. Tabel. Kriteria American Rheumatism Association untuk Artritis Reumatoid, Revisi Tahun 1987
No. Kriteria Definisi
1. Kaku pagi hari Kekakuan pada pagi hari pada persendian dan sekitarnya, sekurangnya selama 1 jam sebelum
perbaikan maksimal.
2. Artritis pada 3 daerah persendian atau lebih Pembengkakan jaringan lunak atau persendian atau lebih efusi (bukan pertumbuhan tulang) pada
sekurang-kurangnya 3 sendi secara bersamaan yang diobservasi oleh seorang dokter.
3. Artritis pada persendian tangan Sekurang-kurangnya terjadi pembengkakan satu persendian tangan seperti yang tertera di atas.
4. Artritis simetris Keterlibatan sendi yang sama seperti yang tertera pada kriteria 2 pada kedua belah sisi
(keterlibatan PIP, MCP atau MTP bilateral dapat diterima walaupun tidak mutlak bersifat
simetris).
5. Nodul reumatoid Nodul subkutan pada penonjolan tulang atau permukaan ekstensor atau daerah juksta artikular
yang diobservasi oleh seorang dokter.
6. Faktor reumatoid serum positif Terdapatnya titer abnormal faktor reumatoid serum yang diperiksa dengan cara yang memberikan
hasil positif kurang dari 5% kelompok kontrol yang diperiksa.
7. Perubahan gambaran radiologis Perubahan gambaran radiologis yang radiologis khas bagi artritis reumatoid pada pemeriksaan
sinar-X tangan posterior atau pergelangan tangan yang harus menunjukkan adanya erosi atau
dekalsifikasi tulang yang berlokasi pada sendi atau daerah yang berdekatan dengan sendi
(perubahan akibat osteoartritis saja tidak memenuhi persyaratan).
7.
8. Osteoporosis
• Suatu keadaan penyakit yang ditandai
dengan rendahnya massa tulang dan
memburuknya mikroarsitektural
jaringan tulang, menyebabkan kerapuhan
tulang sehingga meningkatkan risiko
terjadinya fraktur.
9. Faktor Risiko Osteoporosis
Tidak dapat diubah
• Usia lebih tua.
• Perempuan
• Ethnicity
• Struktur tulang yang kecil
• Family history
Dapat diubah
• Hormon sex yang rendah,
(esterogen atau testosteron).
• Malnutrisi / intake kurang
• Alkoholism
• Merokok
• Kadar Vit D dan Kalsium
• Kurang aktivitas.
• Prolong Imobilization
• Kurang terpapar sinar matahari
10. Gambaran Klinis
• Tinggi badan berkurang
• Bungkuk atau bentuk tubuh berubah
• Fraktur dengan energi trauma yg tdk significant (trivial injury)
• Back pain
Editor's Notes
Manifestasi klinik selanjutnya adalah tofi, tofi merupakan penimbunan asam urat yang dikelilingi reaksi radang pada sinovia, tulang rawan, bursa, dan jaringan lunak. Sering timbul di tulang rawan telinga sebagai benjolan keras. Tofi ini merupakan manifestasi lanjut dari gout yang timbul 5-10 tahun setelah serangan arthritis pertama. Tofi ini sering pecah dan agak sulit disembuhkan dengan obat sehingga dapat menyebabkan infeksi sekunder.
. Daerah khas yang paling sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari kaki sebelah dalam, disebut podagra. Bagian ini tampak membengkak, kemerahan, dan nyeri sekali bila disentuh. Rasa nyeri berlangsung beberapa hari sampai satu minggu namun kemudian menghilang.
Etiologi :
Walaupun faktor penyebab maupun patogenesis AR yang sebenarnya hingga kini tetap belum diketahui dengan pasti, faktor genetik seperti produk kompleks histokompatibilitas utama kelas II (HLA-DR) dan beberapa faktor lingkungan telah lama diduga berperanan dalam timbulnya penyakit ini. Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jld II Ed IV, FKUI. Â Diduga penyakit ini disebabkan atau diawali oleh infeksi; salah satu yang diduga penyebabnya adalah virus Epstein-Barr (EBV) walaupun bukti ke arah itu belum nyata. Dugaan ini timbul karena EBV dapat menyebabkan infeksi laten dan persisten, dan dapat menyebabkan proliferasi limfosit B in vitro