SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
www.futurumcorfinan.com
Page 1
PSAK 22 (revisi 2010) tentang Kombinasi
Bisnis (adopsi International Financial
Reporting Standard 3 “Business
Combinations” (revisi 2008):
Beberapa Implikasi terhadap Perpajakan – BAGIAN 1
BAB 1
PENGANTAR
Kombinasi Bisnis diberi definisi oleh International Accounting Standard Board (IASB)
sebagai
“suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian
atas satu atau lebih bisnis”,
dan Bisnis sendiri didefinisikan sebagai
“suatu rangkaian terpadu dari kegiatan dan aset yang mampu diadakan dan dikelola
dengan tujuan memberikan hasil dalam bentuk dividen, biaya yang lebih rendah, atau
Sukarnen
DILARANG MENG-COPY, MENYALIN,
ATAU MENDISTRIBUSIKAN
SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN
INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS
DARI PENULIS
Untuk pertanyaan atau komentar bisa
diposting melalui website
www.futurumcorfinan.com
www.futurumcorfinan.com
Page 2
manfaat ekonomi lainnya secara langsung kepada investor atau pemilik, anggota, atau
peserta lainnya” [PSAK 22 (revisi 2010) Lampiran A tentang Istilah]
Sejak lama, kombinasi bisnis telah didefinisikan dengan berbagai cara [contoh_______],
namun apapun definisi yang diberikan, dapat diperhatikan bahwa kombinasi bisnis tidak
hanya terjadi ketika status suatu entitas berubah menjadi entitas anak dari suatu entitas
induk, tetapi juga terjadi dimana suatu entitas memperoleh pengendalian atas suatu
rangkaian terpadu dari kegiatan dan aset-aset yang membentuk suatu bisnis.
Dari perjalanan akuntansi untuk mencatat dan melaporkan dampak dari suatu kombinasi
bisnis, terdapat 2 (dua) metode yang paling dikenal dan diterima oleh para akuntan dan
komunitas bisnis:
 Metode pembelian (purchase method of accounting) atau disebut juga sebagai
metode akuisisi (acquisition method of accounting).
 Metode penyatuan kepentingan (pooling-of-interests atau uniting-of-interests
method) atau metode penggabungan usaha (merger accounting).
Kedua metode akuntansi ini melihat suatu kombinasi bisnis dari sudut pandang yang sangat
berbeda.
Suatu akuisisi dipandang sebagai suatu penyerapan (absorption) atas entitas target oleh
pihak pengakuisisi, dimana terdapat kelanjutan usaha hanya pada pihak pengakuisisi.
Sebagai konsekuensi, hanya hasil usaha paska-akuisisi dari entitas target yang dilaporan
sebagai laba dari pihak pengakuisisi dan angka-angka komparatif dalam laporan keuangan
pihak pengakuisisi hanya yang terkait dengan angka-angka laporan keuangan milik pihak
pengakuisisi.
Metode penyatuan kepentingan atau penggabungan usaha lebih dipahami sebagai
menggabungkan (pooling) bersama-sama dua kelompok pemegang saham yang
sebelumnya berbeda. Keberlangsungan atau kelanjutan usaha dari kedua pemegang
saham atau perusahaan tersebut dilakukan melalui penyajian kembali retroaktif
(retrospective restatement) laporan keuangan periode-periode sebelumnya yang
menunjukkan entitas hasil penggabungan yang lebih besar seakan-akan penggabungan
tersebut sudah terjadi sebelumnya, dimana telah terjadi penggabungan hasil usaha dari
kedua entitas pra-akuisisi dan paska-akuisisi dan juga penyajian kembali laporan keuangan
periode-periode sebelumnya (sebagai komparatif).
Sekalipun hanya terdapat 2 (dua) metode akuntansi, namun para penyusun standar
akuntansi tetap mengalami kesulitan terkait bagaimana menterjemahkan kedua metode
yang berbeda tersebut secara prinsip kedalam kriteria yang akan menentukan transaksi-
www.futurumcorfinan.com
Page 3
transaksi tertentu mana yang akan dikategorikan dalam salah satu metode pembukuan dan
pelaporan tersebut. Namun demikian, sejak tahun ____, para penyusun standar akuntansi,
termasuk IASB, cenderung tidak memilih metode penyatuan kepentingan, dimana mereka
menganggap bahwa hampir seluruh kombinasi bisnis merupakan transaksi akuisisi. Dengan
demikian, metode pembelian telah menjadi metode yang dipilih untuk membukukan
transaksi kombinasi bisnis. Sekalipun demikian, metode penyatuan kepentingan masih
kadangkala digunakan untuk membukukan transaksi kombinasi bisnis yang melibatkan
entitas atau bisnis sepengendali dimana transaksi tersebut dikeluarkan dari ruang lingkup
standar tentang kombinasi bisnis1
.
Isu utama lainnya yang dihadapi oleh para akuntan dan penyusun standar akuntansi adalah
mengenai bagaimana membukukan suatu transaksi akuisisi. Secara umum, pada tanggal
akuisisi, entitas pengakuisisi wajib menentukan nilai wajar dari aset teridentifikasi yang
diperoleh, dan liabilitas yang diambil-alih dari pihak yang diakuisisi. Tergantung pada item-
item apa yang ada dalam proses alokasi ini (purchase price allocation – prinsip pengakuan
dan pengukuran) dan nilai yang diberikan ke masing-masing item, dapat terjadi selisih
dengan besarnya pembayaran atau imbalan yang dialihkan. Ketika jumlah-jumlah yang
dialokasikan ke item-item aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih, totalnya lebih
rendah daripada imbalan secara keseluruhan yang dialihkan, selisih tersebut akan
dibukukan sebagai goodwill. Pendekatan umum terhadap goodwill adalah memperlakukan
goodwill seakan-akan sebagai suatu aset2
yang tidak diamortisasi sama sekali, tetapi wajib
dilakukan uji penurunan nilai (impairment test). Namun demikian, beberapa standar
akuntansi negara-negara tertentu masih memperbolehkan amortisasi goodwill, contohnya:
___________. Akan tetapi kalau jumlah pembayaran atau imbalan yang dialihkan lebih
rendah daripada nilai agregat yang dialokasikan ke aset teridentifikasi yang diperoleh dan
liabilitas yang diambil-alih, maka apakah ia merupakan suatu pembelian dengan diskon, dan
apakah keuntungan yang terjadi kapan diakui di laporan laba rugi.
Pada tanggal 10 Januari 2008, the International Accounting Standards Board (IASB)
menerbitkan IFRS 3 tentang Business Combinations (2008), menggantikan IFRS 3 yang
diterbitkan pada tahun 2004, bersamaan dengan perubahan terhadap IAS 27 tentang
Consolidated and Separate Financial Statements (2008).
1
[Lampiran B Panduan Aplikasi Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali (Penerapan Paragraf 2(c)
PSAK 22 (revisi 2010)]
B01. Pernyataan ini tidak diterapkan untuk kombinasi bisnis dari entitas atau bisnis sepengendali.
Kombinasi bisnis yang melibatkan entitas atau bisnis sepengendali adalah kombinasi bisnis yang
semua entitas atau bisnis yang bergabung, pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama (baik
sebelum maupun sesudah kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat sementara.
2
Goodwill adalah suatu aset yang mencerminkan manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari
aset lainnya yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak dapat diidentifikasi secara individual
dan diakui secara terpisah. [PSAK 22 (revisi 2010) Lampiran A: Istilah]
www.futurumcorfinan.com
Page 4
IFRS 3 (2008) merupakan hasil dari fase kedua proyek kombinasi bisnis yang dilakukan
bersama-sama antara IASB dan U.S. Financial Accounting Standards Board (FASB). Fase
pertama menghasilkan diterbitkannya IFRS 3 tentang Business Combinations pada tahun
2004 dan SFAS 141 tentang Business Combinations pada tahun 2001. Fase kedua
mempertimbangkan kembali penerapan akuntansi akuisisi atas kombinasi bisnis.
Pada bulan Januari 2008, IASB menerbitkan versi revisi baik IFRS 3 tentang Kombinasi
Bisnis (Business Combinations) dan IAS 27 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian dan
Laporan Keuangan Tersendiri (Consolidated and Separate Financial Statements). Sejak
tahun ____, IASB dan FASB memutuskan bahwa peningkatan signifikan dapat dilakukan
atas pelaporan keuangan jika mereka memiliki standar untuk akuntansi kombinasi bisnis
yang mirip (similar). Dengan demikian, revisi terhadap IFRS 3 dilakukan sebagai bagian dari
usaha bersama dengan tujuan untuk mencapai kesimpulan yang sama [IFRS 3.IN2].
Sekalipun demikian, usaha bersama ini tetap memunculkan perbedaan kesimpulan atas
beberapa hal antara IASB dan FASB. Perbedaan substantive antara IFRS 3 (revisi 2008)
dan US GAAP dituangkan dalam IFRS 3 [IFRS 3, Comparison of IFRS 3 (as revised in
2008) and SFAS 141(R) (atau dikodifikasikan sekarang dalam FASB ASC 805)).
Akuntansi kombinasi bisnis berdasarkan versi sebelumnya IFRS 3 adalah pendekatan
berdasarkan biaya (cost-based approach), dimana biaya (cost) dari entitas yang diakuisisi
dialokasikan ke aset yang diperoleh dan liabilitas (serta liabilitas kontinjensi) yang diambil-
alih. Contoh:
Sebaliknya, versi revisi IFRS 3 mengadopsi suatu pendekatan dimana berbagai komponen
dari suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar tanggal akuisisi, dengan sejumlah
pengecualian, termasuk yang terkait dengan pengukuran kepentingan nonpengendali.
Perubahan-perubahan utama yang ada dalam IFRS 3 revisi 2008 adalah sebagai berikut
[IFRS 3, Table of Corcondance]:
 Ruang lingkup diperluas mencakup kombinasi bisnis melibatkan mutual entities dan
kombinasi bisnis yang dicapai dengan menggunakan kontrak saja;
 Definisi suatu bisnis dan suatu kombinasi bisnis mengalami perubahan dan panduan
aplikasi ditambahkan guna identifikasi kapan suatu kelompok aset merupakan suatu
bisnis.
 Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi dapat mengukur kepentingan
nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik menggunakan nilai wajar ataupun
menggunakan proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto
teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Dalam versi sebelumnya IFRS 3, hanya
prinsip pengukuran yang terakhir yang diperbolehkan.
www.futurumcorfinan.com
Page 5
 Ketentuan mengenai bagaimana pihak pengakuisisi melakukan klasifikasi, pengakuan
atau review atas aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih
dalam suatu kombinasi bisnis mengalami klarifikasi.
 Periode dimana perubahan atas manfaat pajak tangguhan yang diperoleh dalam suatu
kombinasi bisnis dapat disesuaikan terhadap goodwill, telah dibatasi ke periode
pengukuran melalui perubahan lanjutan atas IAS 12 tentang Pajak Penghasilan
(Income Taxes).
 Pihak pengakuisisi tidak diperbolehkan lagi untuk mengakui kontinjensi yang diperoleh
dalam suatu kombinasi bisnis yang tidak memenuhi definisi suatu liabilitas.
 Biaya-biaya dikeluarkan oleh pihak pengakuisisi terkait dengan kombinasi bisnis wajib
dibukukan secara terpisah dari kombinasi bisnis itu sendiri, dimana ini akan berarti
bahwa biaya-biaya tersebut akan dibebankan ke laporan laba rugi, dan bukannya
dimasukkan menjadi bagian dari goodwill.
 Imbalan yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi, termasuk imbalan kontinjensi, wajib
diukur dan diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya yang
terjadi pada nilai wajar imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai liabilitas akan
diakui sesuai dengan IAS 39 tentang Financial Instruments: Recognition and
Measurement, IAS 37 tentang Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
– atau IFRS lainnya yang sesuai, dan bukannya dengan melakukan penyesuaian
(adjustment) atas goodwill. Pengungkapan yang diwajibkan terkait dengan imbalan
kontinjensi ditingkatkan.
 Panduan aplikasi ditambahkan terkait dengan kapan pihak pengakuisisi diwajibkan
untuk mengganti hadiah pembayaran berbasis-saham (share-based payment awards);
mengukur aset indemnifikasi; hak-hak yang dijual sebelumnya yang diperoleh kembali
dalam suatu kombinasi bisnis; sewa operasi (operating lease); dan penyisihan
penilaian terkait aset keuangan seperti piutang dan pinjaman yang diberikan.
 Untuk kombinasi bisnis bertahap, penentuan tanggal akuisisi sebagai tanggal
pengukuran satu-satunya diperluas mencakup pengukuran goodwill. Pihak
pengakuisisi wajib mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimilikinya atas pihak
yang diakuisisi sesaat sebelum diperolehnya pengendalian, yang diukur pada nilai
wajar tanggal-akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian (gain or loss) yang
terjadi, jika ada, sebagai laba atau rugi periode berjalan.
Dalam buku ini, akan difokuskan hanya pada area-area dalam ketentuan PSAK 22 (revisi
2010) atau IFRS 3 (as revised and amended) yang kemungkinan memiliki implikasi terhadap
pembukuan dan pelaporan perpajakan. Area-area tersebut adalah sebagai berikut:
www.futurumcorfinan.com
Page 6
1. Biaya yang terkait dengan perolehan akuisisi (acquisition costs)
2. Liabilitas kontinjen (contingent liability)
3. Pengukuran kepentingan non-pengendali yang menentukan nilai goodwill
4. Penurunan nilai goodwill vs amortisasi goodwill
5. Goodwill negative – Pembelian dengan Diskon
Diakui sebagai keuntungan periode berjalan
6. Akuisisi bertahap
Mengukur kembali (remeasure) kepemilikan sebelumnya pada nilai wajar tanggal
akuisisi. Selisih antara hasil pengukuran kembali tersebut dengan nilai tercatat
sebelumnya diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi.
7. Transaksi dengan kepentingan non-pengendali
8. Akuisisi Terbalik (Reverse Acquisition)
9. Penilaian bisnis sesuai dengan IFRS, bukan hanya berdasarkan laporan appraisal
10. Transaksi yang dikecualikan dari IFRS 3
11. Akuisisi aset
12. Membedakan bisnis dari aset atau suatu kelompok aset
13. Kombinasi bisnis yang dilakukan tanpa pengalihan imbalan
~~~~~~ ####### ~~~~~~
www.futurumcorfinan.com
Page 7
Disclaimer
This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of
writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have
been compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any
representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising
from the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is
not intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your
advisors for specific advice.
This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the
authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com
© FUTURUM. All Rights Reserved

More Related Content

What's hot

Akuntansi sewa
Akuntansi sewa Akuntansi sewa
Akuntansi sewa FahriA4
 
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lainakuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lainNurmansyah Arif W
 
Akuntansi Internasional, BAB IV AKUNTANSI KOMPARATIF:AMERIKA DAN ASIA
Akuntansi Internasional, BAB IV AKUNTANSI KOMPARATIF:AMERIKA DAN ASIAAkuntansi Internasional, BAB IV AKUNTANSI KOMPARATIF:AMERIKA DAN ASIA
Akuntansi Internasional, BAB IV AKUNTANSI KOMPARATIF:AMERIKA DAN ASIAEllvinna Marikar
 
Ch05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - INDCh05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - INDMaiya Maiya
 
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiBab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiAndiErwinGhozali
 
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan KeuanganPSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuanganluthfi nk
 
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAnalisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAbdi Az
 
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrs
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrsCh16 dilutive sucurities kieso ifrs
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrsalif radix
 
Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMENPenentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMENADE MAYA SARASWATI
 
Kode etik profesi akuntan menuju era global
Kode etik profesi akuntan menuju era globalKode etik profesi akuntan menuju era global
Kode etik profesi akuntan menuju era global20ianpratama
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian auditagunghery19
 
Ch04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrsCh04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrsalif radix
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganRose Meea
 
Resume Teori Akuntansi Postulat, Prinsip dan Konsep
Resume Teori Akuntansi Postulat, Prinsip dan KonsepResume Teori Akuntansi Postulat, Prinsip dan Konsep
Resume Teori Akuntansi Postulat, Prinsip dan KonsepHanief Adrianto
 
Tugas individu akuntansi internasional
Tugas individu akuntansi internasionalTugas individu akuntansi internasional
Tugas individu akuntansi internasionalerianaey
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 

What's hot (20)

Kewajiban Lancar
Kewajiban LancarKewajiban Lancar
Kewajiban Lancar
 
Akuntansi sewa
Akuntansi sewa Akuntansi sewa
Akuntansi sewa
 
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lainakuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
 
Akuntansi Internasional, BAB IV AKUNTANSI KOMPARATIF:AMERIKA DAN ASIA
Akuntansi Internasional, BAB IV AKUNTANSI KOMPARATIF:AMERIKA DAN ASIAAkuntansi Internasional, BAB IV AKUNTANSI KOMPARATIF:AMERIKA DAN ASIA
Akuntansi Internasional, BAB IV AKUNTANSI KOMPARATIF:AMERIKA DAN ASIA
 
Ch05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - INDCh05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - IND
 
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiBab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
 
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan KeuanganPSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
 
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAnalisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
 
Slide ta08
Slide ta08Slide ta08
Slide ta08
 
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrs
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrsCh16 dilutive sucurities kieso ifrs
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrs
 
Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMENPenentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
 
Kode etik profesi akuntan menuju era global
Kode etik profesi akuntan menuju era globalKode etik profesi akuntan menuju era global
Kode etik profesi akuntan menuju era global
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian audit
 
Ch04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrsCh04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrs
 
Psak 5-segmen-operasi-
Psak 5-segmen-operasi-Psak 5-segmen-operasi-
Psak 5-segmen-operasi-
 
Laporan posisi keuangan
Laporan posisi keuanganLaporan posisi keuangan
Laporan posisi keuangan
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
Resume Teori Akuntansi Postulat, Prinsip dan Konsep
Resume Teori Akuntansi Postulat, Prinsip dan KonsepResume Teori Akuntansi Postulat, Prinsip dan Konsep
Resume Teori Akuntansi Postulat, Prinsip dan Konsep
 
Tugas individu akuntansi internasional
Tugas individu akuntansi internasionalTugas individu akuntansi internasional
Tugas individu akuntansi internasional
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 

Viewers also liked

PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiPSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiFuturum2
 
PSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisition
PSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisitionPSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisition
PSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisitionFuturum2
 
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortPsak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortSri Apriyanti Husain
 
Futurum psak 22 (revisi 2010) series - bab 2 b
Futurum   psak 22 (revisi 2010) series - bab 2 bFuturum   psak 22 (revisi 2010) series - bab 2 b
Futurum psak 22 (revisi 2010) series - bab 2 bFuturum2
 
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Futurum2
 
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015PPA FEUI
 
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014Sri Apriyanti Husain
 
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Futurum2
 
Common control transactions or business combinations under common control
Common control transactions or business combinations under common controlCommon control transactions or business combinations under common control
Common control transactions or business combinations under common controlFuturum2
 
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 2)
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 2)Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 2)
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 2)Futurum2
 
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 1)
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 1)Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 1)
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 1)Futurum2
 
Applications for financial futures
Applications for financial futuresApplications for financial futures
Applications for financial futuresFuturum2
 
Pengalihan aset atau pengalihan bisnis (draf)
Pengalihan aset atau pengalihan bisnis (draf)Pengalihan aset atau pengalihan bisnis (draf)
Pengalihan aset atau pengalihan bisnis (draf)Futurum2
 
Pemanfaatan fungsi solver dalam excel untuk kasus optimalisasi
Pemanfaatan fungsi solver dalam excel untuk kasus optimalisasiPemanfaatan fungsi solver dalam excel untuk kasus optimalisasi
Pemanfaatan fungsi solver dalam excel untuk kasus optimalisasiFuturum2
 
Menghitung jumlah hari kerja dalam excel
Menghitung jumlah hari kerja dalam excelMenghitung jumlah hari kerja dalam excel
Menghitung jumlah hari kerja dalam excelFuturum2
 
Unduh (download) data saham perusahaan publik
Unduh (download) data saham perusahaan publikUnduh (download) data saham perusahaan publik
Unduh (download) data saham perusahaan publikFuturum2
 
Slide kombinasi bisnis m bayu anggara
Slide kombinasi bisnis   m bayu anggaraSlide kombinasi bisnis   m bayu anggara
Slide kombinasi bisnis m bayu anggaraBAYU ANGGARA
 
Ed psak-22-kombinasi-bisnis
Ed psak-22-kombinasi-bisnisEd psak-22-kombinasi-bisnis
Ed psak-22-kombinasi-bisnisNiwiw Indah
 
My thoughts about financial modeling
My thoughts about financial modelingMy thoughts about financial modeling
My thoughts about financial modelingFuturum2
 
Waspadalah saat menggunakan fungsi npv dan irr pada excel
Waspadalah saat menggunakan fungsi npv dan irr pada excelWaspadalah saat menggunakan fungsi npv dan irr pada excel
Waspadalah saat menggunakan fungsi npv dan irr pada excelFuturum2
 

Viewers also liked (20)

PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiPSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
 
PSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisition
PSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisitionPSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisition
PSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisition
 
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortPsak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
 
Futurum psak 22 (revisi 2010) series - bab 2 b
Futurum   psak 22 (revisi 2010) series - bab 2 bFuturum   psak 22 (revisi 2010) series - bab 2 b
Futurum psak 22 (revisi 2010) series - bab 2 b
 
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
 
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
 
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
 
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
 
Common control transactions or business combinations under common control
Common control transactions or business combinations under common controlCommon control transactions or business combinations under common control
Common control transactions or business combinations under common control
 
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 2)
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 2)Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 2)
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 2)
 
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 1)
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 1)Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 1)
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 1)
 
Applications for financial futures
Applications for financial futuresApplications for financial futures
Applications for financial futures
 
Pengalihan aset atau pengalihan bisnis (draf)
Pengalihan aset atau pengalihan bisnis (draf)Pengalihan aset atau pengalihan bisnis (draf)
Pengalihan aset atau pengalihan bisnis (draf)
 
Pemanfaatan fungsi solver dalam excel untuk kasus optimalisasi
Pemanfaatan fungsi solver dalam excel untuk kasus optimalisasiPemanfaatan fungsi solver dalam excel untuk kasus optimalisasi
Pemanfaatan fungsi solver dalam excel untuk kasus optimalisasi
 
Menghitung jumlah hari kerja dalam excel
Menghitung jumlah hari kerja dalam excelMenghitung jumlah hari kerja dalam excel
Menghitung jumlah hari kerja dalam excel
 
Unduh (download) data saham perusahaan publik
Unduh (download) data saham perusahaan publikUnduh (download) data saham perusahaan publik
Unduh (download) data saham perusahaan publik
 
Slide kombinasi bisnis m bayu anggara
Slide kombinasi bisnis   m bayu anggaraSlide kombinasi bisnis   m bayu anggara
Slide kombinasi bisnis m bayu anggara
 
Ed psak-22-kombinasi-bisnis
Ed psak-22-kombinasi-bisnisEd psak-22-kombinasi-bisnis
Ed psak-22-kombinasi-bisnis
 
My thoughts about financial modeling
My thoughts about financial modelingMy thoughts about financial modeling
My thoughts about financial modeling
 
Waspadalah saat menggunakan fungsi npv dan irr pada excel
Waspadalah saat menggunakan fungsi npv dan irr pada excelWaspadalah saat menggunakan fungsi npv dan irr pada excel
Waspadalah saat menggunakan fungsi npv dan irr pada excel
 

Similar to KOM-BIS-PSAK22

Softskill 1 Perbandingan PSAK dengan IFRS(IAS)
Softskill  1 Perbandingan PSAK dengan IFRS(IAS)Softskill  1 Perbandingan PSAK dengan IFRS(IAS)
Softskill 1 Perbandingan PSAK dengan IFRS(IAS)Awallin Oktavia
 
kombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdf
kombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdfkombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdf
kombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdflaras504325
 
PSAK-38-Resktrukturisasi-Entitas-Sepengendali.pptx
PSAK-38-Resktrukturisasi-Entitas-Sepengendali.pptxPSAK-38-Resktrukturisasi-Entitas-Sepengendali.pptx
PSAK-38-Resktrukturisasi-Entitas-Sepengendali.pptxCodeBill
 
Kombinasi Bisnis & Laporan Konsolidasi.pptx.pdf
Kombinasi Bisnis & Laporan Konsolidasi.pptx.pdfKombinasi Bisnis & Laporan Konsolidasi.pptx.pdf
Kombinasi Bisnis & Laporan Konsolidasi.pptx.pdfDinny Gamalasari
 
Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Leo Davincy
 
Perusahaan dlm kesulitan keuangan
Perusahaan dlm kesulitan keuanganPerusahaan dlm kesulitan keuangan
Perusahaan dlm kesulitan keuanganpadlah1984
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Kartika Dwi Rachmawati
 
Karakteristik laba
Karakteristik labaKarakteristik laba
Karakteristik labaAmy Cuex
 
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).pptMNDani
 
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
8. perusahaan dalam kesulitan keuanganIndra Tugus
 
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptxPertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptxRiaMennita
 
Hal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiHal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiGeoffree Rengku
 

Similar to KOM-BIS-PSAK22 (20)

Softskill 1 Perbandingan PSAK dengan IFRS(IAS)
Softskill  1 Perbandingan PSAK dengan IFRS(IAS)Softskill  1 Perbandingan PSAK dengan IFRS(IAS)
Softskill 1 Perbandingan PSAK dengan IFRS(IAS)
 
kombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdf
kombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdfkombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdf
kombinasi-bisnis-dan-likuidasi-manajemen-perpajakan.pdf
 
PSAK-38-Resktrukturisasi-Entitas-Sepengendali.pptx
PSAK-38-Resktrukturisasi-Entitas-Sepengendali.pptxPSAK-38-Resktrukturisasi-Entitas-Sepengendali.pptx
PSAK-38-Resktrukturisasi-Entitas-Sepengendali.pptx
 
Modul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuanganModul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuangan
 
Kombinasi Bisnis & Laporan Konsolidasi.pptx.pdf
Kombinasi Bisnis & Laporan Konsolidasi.pptx.pdfKombinasi Bisnis & Laporan Konsolidasi.pptx.pdf
Kombinasi Bisnis & Laporan Konsolidasi.pptx.pdf
 
Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3
 
Psak04
Psak04Psak04
Psak04
 
Contoh laporan keuangan 2015
Contoh laporan keuangan 2015Contoh laporan keuangan 2015
Contoh laporan keuangan 2015
 
Perusahaan dlm kesulitan keuangan
Perusahaan dlm kesulitan keuanganPerusahaan dlm kesulitan keuangan
Perusahaan dlm kesulitan keuangan
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
 
Karakteristik laba
Karakteristik labaKarakteristik laba
Karakteristik laba
 
Modul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar AkuntansiModul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar Akuntansi
 
KOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNISKOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNIS
 
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
 
Konsep laba
Konsep labaKonsep laba
Konsep laba
 
PPT Kel 5.pptx
PPT Kel 5.pptxPPT Kel 5.pptx
PPT Kel 5.pptx
 
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
 
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
 
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptxPertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx
 
Hal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiHal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansi
 

More from Futurum2

Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionAre P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionFuturum2
 
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionNPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionFuturum2
 
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Futurum2
 
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Futurum2
 
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftA quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftFuturum2
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiFuturum2
 
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Futurum2
 
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryIgnacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryFuturum2
 
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estatREIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estatFuturum2
 
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Futurum2
 
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapSurplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapFuturum2
 
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationPerpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationFuturum2
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Futurum2
 
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...Futurum2
 
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)Futurum2
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Futurum2
 
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangHutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangFuturum2
 
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Futurum2
 
15-minute lesson overview to understand npv
15-minute lesson overview to understand npv15-minute lesson overview to understand npv
15-minute lesson overview to understand npvFuturum2
 
Obligasi konversi bagian 1 pendahuluan
Obligasi konversi bagian 1 pendahuluanObligasi konversi bagian 1 pendahuluan
Obligasi konversi bagian 1 pendahuluanFuturum2
 

More from Futurum2 (20)

Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionAre P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
 
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionNPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
 
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
 
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
 
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftA quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
 
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
 
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryIgnacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
 
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estatREIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
 
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
 
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapSurplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
 
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationPerpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
 
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
 
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
 
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangHutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
 
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
 
15-minute lesson overview to understand npv
15-minute lesson overview to understand npv15-minute lesson overview to understand npv
15-minute lesson overview to understand npv
 
Obligasi konversi bagian 1 pendahuluan
Obligasi konversi bagian 1 pendahuluanObligasi konversi bagian 1 pendahuluan
Obligasi konversi bagian 1 pendahuluan
 

Recently uploaded

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (17)

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 

KOM-BIS-PSAK22

  • 1. www.futurumcorfinan.com Page 1 PSAK 22 (revisi 2010) tentang Kombinasi Bisnis (adopsi International Financial Reporting Standard 3 “Business Combinations” (revisi 2008): Beberapa Implikasi terhadap Perpajakan – BAGIAN 1 BAB 1 PENGANTAR Kombinasi Bisnis diberi definisi oleh International Accounting Standard Board (IASB) sebagai “suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis”, dan Bisnis sendiri didefinisikan sebagai “suatu rangkaian terpadu dari kegiatan dan aset yang mampu diadakan dan dikelola dengan tujuan memberikan hasil dalam bentuk dividen, biaya yang lebih rendah, atau Sukarnen DILARANG MENG-COPY, MENYALIN, ATAU MENDISTRIBUSIKAN SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS DARI PENULIS Untuk pertanyaan atau komentar bisa diposting melalui website www.futurumcorfinan.com
  • 2. www.futurumcorfinan.com Page 2 manfaat ekonomi lainnya secara langsung kepada investor atau pemilik, anggota, atau peserta lainnya” [PSAK 22 (revisi 2010) Lampiran A tentang Istilah] Sejak lama, kombinasi bisnis telah didefinisikan dengan berbagai cara [contoh_______], namun apapun definisi yang diberikan, dapat diperhatikan bahwa kombinasi bisnis tidak hanya terjadi ketika status suatu entitas berubah menjadi entitas anak dari suatu entitas induk, tetapi juga terjadi dimana suatu entitas memperoleh pengendalian atas suatu rangkaian terpadu dari kegiatan dan aset-aset yang membentuk suatu bisnis. Dari perjalanan akuntansi untuk mencatat dan melaporkan dampak dari suatu kombinasi bisnis, terdapat 2 (dua) metode yang paling dikenal dan diterima oleh para akuntan dan komunitas bisnis:  Metode pembelian (purchase method of accounting) atau disebut juga sebagai metode akuisisi (acquisition method of accounting).  Metode penyatuan kepentingan (pooling-of-interests atau uniting-of-interests method) atau metode penggabungan usaha (merger accounting). Kedua metode akuntansi ini melihat suatu kombinasi bisnis dari sudut pandang yang sangat berbeda. Suatu akuisisi dipandang sebagai suatu penyerapan (absorption) atas entitas target oleh pihak pengakuisisi, dimana terdapat kelanjutan usaha hanya pada pihak pengakuisisi. Sebagai konsekuensi, hanya hasil usaha paska-akuisisi dari entitas target yang dilaporan sebagai laba dari pihak pengakuisisi dan angka-angka komparatif dalam laporan keuangan pihak pengakuisisi hanya yang terkait dengan angka-angka laporan keuangan milik pihak pengakuisisi. Metode penyatuan kepentingan atau penggabungan usaha lebih dipahami sebagai menggabungkan (pooling) bersama-sama dua kelompok pemegang saham yang sebelumnya berbeda. Keberlangsungan atau kelanjutan usaha dari kedua pemegang saham atau perusahaan tersebut dilakukan melalui penyajian kembali retroaktif (retrospective restatement) laporan keuangan periode-periode sebelumnya yang menunjukkan entitas hasil penggabungan yang lebih besar seakan-akan penggabungan tersebut sudah terjadi sebelumnya, dimana telah terjadi penggabungan hasil usaha dari kedua entitas pra-akuisisi dan paska-akuisisi dan juga penyajian kembali laporan keuangan periode-periode sebelumnya (sebagai komparatif). Sekalipun hanya terdapat 2 (dua) metode akuntansi, namun para penyusun standar akuntansi tetap mengalami kesulitan terkait bagaimana menterjemahkan kedua metode yang berbeda tersebut secara prinsip kedalam kriteria yang akan menentukan transaksi-
  • 3. www.futurumcorfinan.com Page 3 transaksi tertentu mana yang akan dikategorikan dalam salah satu metode pembukuan dan pelaporan tersebut. Namun demikian, sejak tahun ____, para penyusun standar akuntansi, termasuk IASB, cenderung tidak memilih metode penyatuan kepentingan, dimana mereka menganggap bahwa hampir seluruh kombinasi bisnis merupakan transaksi akuisisi. Dengan demikian, metode pembelian telah menjadi metode yang dipilih untuk membukukan transaksi kombinasi bisnis. Sekalipun demikian, metode penyatuan kepentingan masih kadangkala digunakan untuk membukukan transaksi kombinasi bisnis yang melibatkan entitas atau bisnis sepengendali dimana transaksi tersebut dikeluarkan dari ruang lingkup standar tentang kombinasi bisnis1 . Isu utama lainnya yang dihadapi oleh para akuntan dan penyusun standar akuntansi adalah mengenai bagaimana membukukan suatu transaksi akuisisi. Secara umum, pada tanggal akuisisi, entitas pengakuisisi wajib menentukan nilai wajar dari aset teridentifikasi yang diperoleh, dan liabilitas yang diambil-alih dari pihak yang diakuisisi. Tergantung pada item- item apa yang ada dalam proses alokasi ini (purchase price allocation – prinsip pengakuan dan pengukuran) dan nilai yang diberikan ke masing-masing item, dapat terjadi selisih dengan besarnya pembayaran atau imbalan yang dialihkan. Ketika jumlah-jumlah yang dialokasikan ke item-item aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih, totalnya lebih rendah daripada imbalan secara keseluruhan yang dialihkan, selisih tersebut akan dibukukan sebagai goodwill. Pendekatan umum terhadap goodwill adalah memperlakukan goodwill seakan-akan sebagai suatu aset2 yang tidak diamortisasi sama sekali, tetapi wajib dilakukan uji penurunan nilai (impairment test). Namun demikian, beberapa standar akuntansi negara-negara tertentu masih memperbolehkan amortisasi goodwill, contohnya: ___________. Akan tetapi kalau jumlah pembayaran atau imbalan yang dialihkan lebih rendah daripada nilai agregat yang dialokasikan ke aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih, maka apakah ia merupakan suatu pembelian dengan diskon, dan apakah keuntungan yang terjadi kapan diakui di laporan laba rugi. Pada tanggal 10 Januari 2008, the International Accounting Standards Board (IASB) menerbitkan IFRS 3 tentang Business Combinations (2008), menggantikan IFRS 3 yang diterbitkan pada tahun 2004, bersamaan dengan perubahan terhadap IAS 27 tentang Consolidated and Separate Financial Statements (2008). 1 [Lampiran B Panduan Aplikasi Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali (Penerapan Paragraf 2(c) PSAK 22 (revisi 2010)] B01. Pernyataan ini tidak diterapkan untuk kombinasi bisnis dari entitas atau bisnis sepengendali. Kombinasi bisnis yang melibatkan entitas atau bisnis sepengendali adalah kombinasi bisnis yang semua entitas atau bisnis yang bergabung, pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum maupun sesudah kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat sementara. 2 Goodwill adalah suatu aset yang mencerminkan manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari aset lainnya yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak dapat diidentifikasi secara individual dan diakui secara terpisah. [PSAK 22 (revisi 2010) Lampiran A: Istilah]
  • 4. www.futurumcorfinan.com Page 4 IFRS 3 (2008) merupakan hasil dari fase kedua proyek kombinasi bisnis yang dilakukan bersama-sama antara IASB dan U.S. Financial Accounting Standards Board (FASB). Fase pertama menghasilkan diterbitkannya IFRS 3 tentang Business Combinations pada tahun 2004 dan SFAS 141 tentang Business Combinations pada tahun 2001. Fase kedua mempertimbangkan kembali penerapan akuntansi akuisisi atas kombinasi bisnis. Pada bulan Januari 2008, IASB menerbitkan versi revisi baik IFRS 3 tentang Kombinasi Bisnis (Business Combinations) dan IAS 27 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri (Consolidated and Separate Financial Statements). Sejak tahun ____, IASB dan FASB memutuskan bahwa peningkatan signifikan dapat dilakukan atas pelaporan keuangan jika mereka memiliki standar untuk akuntansi kombinasi bisnis yang mirip (similar). Dengan demikian, revisi terhadap IFRS 3 dilakukan sebagai bagian dari usaha bersama dengan tujuan untuk mencapai kesimpulan yang sama [IFRS 3.IN2]. Sekalipun demikian, usaha bersama ini tetap memunculkan perbedaan kesimpulan atas beberapa hal antara IASB dan FASB. Perbedaan substantive antara IFRS 3 (revisi 2008) dan US GAAP dituangkan dalam IFRS 3 [IFRS 3, Comparison of IFRS 3 (as revised in 2008) and SFAS 141(R) (atau dikodifikasikan sekarang dalam FASB ASC 805)). Akuntansi kombinasi bisnis berdasarkan versi sebelumnya IFRS 3 adalah pendekatan berdasarkan biaya (cost-based approach), dimana biaya (cost) dari entitas yang diakuisisi dialokasikan ke aset yang diperoleh dan liabilitas (serta liabilitas kontinjensi) yang diambil- alih. Contoh: Sebaliknya, versi revisi IFRS 3 mengadopsi suatu pendekatan dimana berbagai komponen dari suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar tanggal akuisisi, dengan sejumlah pengecualian, termasuk yang terkait dengan pengukuran kepentingan nonpengendali. Perubahan-perubahan utama yang ada dalam IFRS 3 revisi 2008 adalah sebagai berikut [IFRS 3, Table of Corcondance]:  Ruang lingkup diperluas mencakup kombinasi bisnis melibatkan mutual entities dan kombinasi bisnis yang dicapai dengan menggunakan kontrak saja;  Definisi suatu bisnis dan suatu kombinasi bisnis mengalami perubahan dan panduan aplikasi ditambahkan guna identifikasi kapan suatu kelompok aset merupakan suatu bisnis.  Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi dapat mengukur kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik menggunakan nilai wajar ataupun menggunakan proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Dalam versi sebelumnya IFRS 3, hanya prinsip pengukuran yang terakhir yang diperbolehkan.
  • 5. www.futurumcorfinan.com Page 5  Ketentuan mengenai bagaimana pihak pengakuisisi melakukan klasifikasi, pengakuan atau review atas aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dalam suatu kombinasi bisnis mengalami klarifikasi.  Periode dimana perubahan atas manfaat pajak tangguhan yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis dapat disesuaikan terhadap goodwill, telah dibatasi ke periode pengukuran melalui perubahan lanjutan atas IAS 12 tentang Pajak Penghasilan (Income Taxes).  Pihak pengakuisisi tidak diperbolehkan lagi untuk mengakui kontinjensi yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis yang tidak memenuhi definisi suatu liabilitas.  Biaya-biaya dikeluarkan oleh pihak pengakuisisi terkait dengan kombinasi bisnis wajib dibukukan secara terpisah dari kombinasi bisnis itu sendiri, dimana ini akan berarti bahwa biaya-biaya tersebut akan dibebankan ke laporan laba rugi, dan bukannya dimasukkan menjadi bagian dari goodwill.  Imbalan yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi, termasuk imbalan kontinjensi, wajib diukur dan diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya yang terjadi pada nilai wajar imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai liabilitas akan diakui sesuai dengan IAS 39 tentang Financial Instruments: Recognition and Measurement, IAS 37 tentang Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets – atau IFRS lainnya yang sesuai, dan bukannya dengan melakukan penyesuaian (adjustment) atas goodwill. Pengungkapan yang diwajibkan terkait dengan imbalan kontinjensi ditingkatkan.  Panduan aplikasi ditambahkan terkait dengan kapan pihak pengakuisisi diwajibkan untuk mengganti hadiah pembayaran berbasis-saham (share-based payment awards); mengukur aset indemnifikasi; hak-hak yang dijual sebelumnya yang diperoleh kembali dalam suatu kombinasi bisnis; sewa operasi (operating lease); dan penyisihan penilaian terkait aset keuangan seperti piutang dan pinjaman yang diberikan.  Untuk kombinasi bisnis bertahap, penentuan tanggal akuisisi sebagai tanggal pengukuran satu-satunya diperluas mencakup pengukuran goodwill. Pihak pengakuisisi wajib mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimilikinya atas pihak yang diakuisisi sesaat sebelum diperolehnya pengendalian, yang diukur pada nilai wajar tanggal-akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian (gain or loss) yang terjadi, jika ada, sebagai laba atau rugi periode berjalan. Dalam buku ini, akan difokuskan hanya pada area-area dalam ketentuan PSAK 22 (revisi 2010) atau IFRS 3 (as revised and amended) yang kemungkinan memiliki implikasi terhadap pembukuan dan pelaporan perpajakan. Area-area tersebut adalah sebagai berikut:
  • 6. www.futurumcorfinan.com Page 6 1. Biaya yang terkait dengan perolehan akuisisi (acquisition costs) 2. Liabilitas kontinjen (contingent liability) 3. Pengukuran kepentingan non-pengendali yang menentukan nilai goodwill 4. Penurunan nilai goodwill vs amortisasi goodwill 5. Goodwill negative – Pembelian dengan Diskon Diakui sebagai keuntungan periode berjalan 6. Akuisisi bertahap Mengukur kembali (remeasure) kepemilikan sebelumnya pada nilai wajar tanggal akuisisi. Selisih antara hasil pengukuran kembali tersebut dengan nilai tercatat sebelumnya diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi. 7. Transaksi dengan kepentingan non-pengendali 8. Akuisisi Terbalik (Reverse Acquisition) 9. Penilaian bisnis sesuai dengan IFRS, bukan hanya berdasarkan laporan appraisal 10. Transaksi yang dikecualikan dari IFRS 3 11. Akuisisi aset 12. Membedakan bisnis dari aset atau suatu kelompok aset 13. Kombinasi bisnis yang dilakukan tanpa pengalihan imbalan ~~~~~~ ####### ~~~~~~
  • 7. www.futurumcorfinan.com Page 7 Disclaimer This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have been compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising from the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is not intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your advisors for specific advice. This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com © FUTURUM. All Rights Reserved