An Evidence-Based Case Report (EBCR) slideshow about the efficacy of Lactobacillus for diarrhea in children. I made this during the pediatric rotation.
An Evidence-Based Case Report (EBCR) slideshow about the efficacy of Lactobacillus for diarrhea in children. I made this during the pediatric rotation.
Pengobatan Diabetes ampuh dengan maxidoid , sudah teruji secara klinis rekomendasi dokter di seluruh dunia , Hub Tlp/ Wa 085217182585 melayani pemesana produk ke seluruh indonesia kami ada 5 kantor cabang , Jakarta, Medan, Surabaya, Yogyakarta, Makassar
Pengobatan Diabetes ampuh dengan maxidoid , sudah teruji secara klinis rekomendasi dokter di seluruh dunia , Hub Tlp/ Wa 085217182585 melayani pemesana produk ke seluruh indonesia kami ada 5 kantor cabang , Jakarta, Medan, Surabaya, Yogyakarta, Makassar
Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6Rindang Abas
Â
Seorang anak perempuan, umur 1 tahun 2 bulan, dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan bsering berak encer sejak 1 bulan terakhir. Riwayat pemberian makan : ASI iberikan sampai 2 bulan, selanjutnya diberi susu kental manis sampai sekarang dan makan kalau anak mau makan saja. Riwayat kelahiran : berat badan lahir (BBL) 2900 gram, panjang badan 47 cm. Pada pemeriksaan fisik didapatkan: BB 5600 gram, panjang badan 60 cm. anak nampak pucat. Ditemukan bitot spot pada mata, edema dorsum pedis dan edema pretibial. Juga tampa adanya wasting dan baggy pants. Skor dehidrasi 13 dan Hb 7 gr/dl.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. 1
JOURNAL READING
Asam Folat dan Diare Akut
pada Anak-Anak
Pembimbing :
dr. Raden Setyadi, Sp.A
Disususn oleh :
Lia Laelatul Farida
030.11.165
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH
PERIODE Maret 2016 – Mei 2016
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2. 2
LEMBAR PENGESAHAN
Journal reading dengan judul
” Asam Folat dan Diare Akut pada Anak-Anak”
Telah diterima dan disetujui oleh pembimbing, dr. Raden Setyadi, Sp.A
sebagai syarat untuk menyelesaikan kepaniteraan klinik Ilmu KesehatanAnak
di RSUD Kardinah periode Maret 2016 – Mei 2016
Tegal,.......Maret 2016
(dr. Raden Setyadi, Sp.A)
3. 3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala nikmat sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas journal reading yang berjudul” Asam Folat dan Diare Akut pada Anak-
Anak”. Adapun penulisan jurnal ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas kepaniteraan
Ilmu PenyakitKesehatananak di Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dr. Raden Setyadi, Sp.A, selaku
pembimbing yang telah membantu dan memberikan bimbingan dalam penyusunan journal reading ini.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang turut serta membantu penyusunan
journal reading ini yang tidak mungkin diselesaikan tepat waktu jika tidak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak.
Demikian kata pengantar ini penulis buat. Untuk segala kekurangan dalam penulisan ini, penulis
memohon maaf dan juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif bagi perbaikan penulisan
ini. Terima kasih.
Tegal,........ Maret 2016
(Penulis)
4. 4
Asam folat dan diare akut pada anak-anak
Ade Amelia, Atan Baas Sinuhaji, Supriatmo
ABSTRACT
Latar Belakang
Diare merupakan masalah kesehatan yang sering muncul pada anak-anak di bawah usia lima tahun.
Meskipun angka mortalitas yang disebabkan oleh diare akut telah menurun di banyak negara, hal tersebut
justru meningkat di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Tujuan
Memeriksa pengaruh asam folat dalam upaya menurunkan keparahan diare akut pada anak-anak.
Metode
Penelitian ini menggunakan teknik single-blind, dan merupakan uji coba acak terkontrol pada anak-
anak usia enam bulan hingga lima tahun yang mengalami diare pada sebuah puskesmas di Kecamatan
Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dari bulan Agustus 2009 sampai Januari 2010.
Pengambilan subyek dilakukan dengan caraconsecutive sampling kemudian dimasukkan secara acak ke
dalam dua kelompok berbeda. Dari 112 anak yang berpartisipasi, 56 di antaranya mendapatkan asam folat
oral dan 56 lainnya mendapatkan placebo, 1 kapsul per hari selama lima hari. Analisis statistik yang
digunakan adalah T-test independen dan Chi square dengan interval keyakinan 95% (95% CI) dan nilai P <
0,05 dianggap sebagai hasil statistik yang signifikan.
.
5. 5
Hasil
Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok asam folat dan placebo dalam kaitannya dengan
konsistensi tinja (P=0,02), volume diare pada hari kedua [147,52 vs 303,21 mL, masing-masing, (P=0,001)],
frekuensi diare pada hari ketiga [1,9 vs 2,8 episode, masing-masing, (P=0,001)], durasi treatment awal
hingga penyembuhan [91,3 vs 117,9 jam, masing-masing (P=0,001)] dan total durasi antara munculnya
gejala awal hingga penyembuhan [123,6 vs 147,4 jam, masing-masing, (P=0,001)].
Kesimpulan
Asam folat oral secara klinis terbukti dapat digunakan untuk menurunkan keparahan diare akut pada
anak-anak dengan usia di bawah lima tahun.
6. 6
1. Pendahuluan
Diare didefinisikan sebagai bertambahnya volume atau keenceran tinja, berubahnya konsistensi, dan
meningkatnya frekuensi defekasi.1,2 Diare akut, tipe yang paling umum dari penyakit diare, ditandai dengan
serangan mendadak, yang biasanya berlangsung selama 14 hari, dan dapat dibarengi dengan muntah-
muntah, mual, rasa sakit di bagian perut, gejala sistemik, dan malnutrisi.3,4
Diare adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak-anak usia dini di negara-negara
berkembang, dan merupakan penyebab penting terjadinya malnutrisi. Meskipun angka mortalitas pada anak-
anak di bawah lima tahun yang menderita diare akut telah menurun sampai 4,5 juta kematian per tahun di
tahun 1979 hingga 1,6 juta kematian di tahun 2002, diare akut masih terus mengancam anak-anak di negara-
negara berkembang.5 Patogen virus menjadi penyebab dari 70% kasus infeksi diare akut pada anak-anak,
dengan rotavirus sebagai jenis yang paling banyak ditemukan.6,7 Sebuah penelitian kontrol kasus prospektif
di Denmark membuktikan bahwa rotavirus adalah penyebab patogenik paling umum untuk kasus diare akut
pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.8
Penanganan terbaru untuk diare akut berair pada bayi dan anak-anak kini berfokus pada terapi
rehidrasi oral untuk mengatasi dehidrasi dan pemberian asupan makan yang tepat selama dan sesudah diare
berhasil ditangani. Karena terapi rehidrasi oral terbukti tidak mengurangi durasi diare, kebutuhan akan obat-
obatan yang efektif sangat tinggi, terutama di negara-negara berkembang.5
Asam folat telah terbukti dapat menurunkan keparahan diare akut.9 Rotavirus merusak sel absorptive
pada ujung villi usus halus, sehingga sel-sel ini kemudian digantikan oleh sel bermigrasi dari kriptus
Lieberkuhn. Asam folat memiliki peran krusial dalam sintesis DNA dan membantu pembaruan sel epitel
dari mukosa usus halus dengan mengakselerasi generasi normal dari sel yang telah rusak.9
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa pengaruh asam folat dalam upaya menurunkan
keparahan diare akut pada anak-anak usia dini.
7. 7
2. Metode
Kami melakukan uji coba yang bersifat single-blind dan acak terkontrol di Kecamatan Secanggang,
Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dari bulan Agustus 2009 hingga Januari 2010. Kami mengikutsertakan
semua anak-anak yang mengalami diare akut dengan usia 6 bulan hingga 5 tahun. Anak-anak dengan
riwayat dehidrasi berat, kolera, konsumsi asam folat sebelumnya, dalam kondisi kritis karena penyakit lain
yang bersamaan (malnutrisi berat, radang otak, meningitis, sepsis, bronkopneumonia, atau tuberkulosis)
tidak diikutsertakan. Persetujuan didapatkan dari semua orang tua partisipan dan penelitian ini disetujui oleh
Komite Etik Riset dari Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.
WHO mendefinisikan diare sebagai kondisi dimana seseorang mengalami tiga atau lebih kali
defekasi kurang padat atau encer dalam satu hari (atau lebih sering jika dibandingkan dengan kebiasaan
normal individu tersebut). Pemulihan dari diare didefinisikan dengan berkurangnya frekuensi defekasi
hingga kurang dari 3 kali sehari, konsistensi yang kurang padat atau encer menjadi normal, dan volume tinja
juga berubah normal (kurang dari 200 mL per hari), selama 48 jam.10
Ketika didaftar sebagai subyek penelitian, anak-anak menjalani pencatatan riwayat standar dan
pemeriksaan fisik menyeluruh, yang mana seluruh prosesnya dilakukan oleh seorang dokter. Segera setelah
dimasukkan dalam bangsal penelitian, anak-anak dimasukkan ke dalam dua kelompok yang berbeda secara
acak untuk mendapatkan masing-masing 5 mg asam folat atau placebo dalam interval 24 jam selama 5 hari.
Terdapat 56 anak di tiap kelompok.Tampilan asam folat dan placebo dibuat identik, dan dibungkus di dalam
kontainer yang dibuat identik pula.Subyek juga mendapatkan terapi rehidrasi yang sesuai dengan panduan
WHO dalam bentuk cairan rehidrasi oral/oralit (ORS).
8. 8
Setelah didaftar ke dalam penelitian, frekuensi dan volume diare subyek, serta konsistensi feses dan
durasi diarenya dicatat pada awal dan setelah treatment.Semua anak berada di dalam bangsal penelitian
selama 5 hari.
Efek dari asam folat dan placebo terhadap frekuensi, volume, dan durasi diare diperiksa
menggunakan Student T-test independen.Efeknya pada konsistensi feses diperiksa menggunakan tes Chi-
square. Hasilnya dinyatakan signifikan secara statistik dengan nilai P <0,05 dengan 95% interval keyakinan
(95% CI).
3. Hasil
Seratus dua puluh tiga anak dengan diare akut mendatangi puskesmas tersebut.Sebelas anak tidak
diikutsertakan dalam penelitian ini karena mengalami malnutrisi berat (8 anak), dehidrasi berat (1 anak), dan
orang tua tidak setuju untuk mengikuti penelitian (2 anak). Total ada 112 subyek yang diikutkan dalam
penelitian, dan mereka secara acak mendapatkan salah satu dari 5 mg asam folat (n=56) atau placebo (n=56)
dalam dosis tunggal harian selama 5 hari. (Gambar 1)
Seratus dua puluh tiga anak dengan diare akut mendatangi puskesmas tersebut.Sebelas anak tidak
diikutsertakan dalam penelitian ini karena mengalami malnutrisi berat (8 anak), dehidrasi berat (1 anak), dan
orang tua tidak setuju untuk mengikuti penelitian (2 anak). Total ada 112 subyek yang diikutkan dalam
penelitian, dan mereka secara acak mendapatkan salah satu dari 5 mg asam folat (n=56) atau placebo (n=56)
dalam dosis tunggal harian selama 5 hari. (Gambar 1)
Karakteristik dasar disajikan dalam Tabel 1. Rata-rata usia subyek dalam kelompok asam folat dan
placebo adalah 22,6 bulan dan 25,6 bulan, masing-masing. Gender dan berat/tinggi badan juga dicatat untuk
memeriksa status nutrisi subyek.
Subyek diperiksa untuk mengetahui keparahan diare akut yang dialami sebelum mendapatkan
treatment. Tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan secara statistic antara kelompok asam folat
9. 9
dan placebo untuk poin frekuensi diare selama 24 jam pertama (5,6 vs 5 kali, masing-masing), volume feses
(72,7 vs 79,3 mL, masing-masing), konsistensi keenceran (46 vs 48 subyek, masing-masing), durasi diare
(32 vs 29,6 jam, masing-masing), dan tidak adanya dehidrasi (44 vs 42 subyek, masing-masing) (Tabel 1).
Keparahan diare yang dialami subyek di kedua grup diperiksa setiap hari selama 5 hari
treatment.Gambar 2 menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam rata-rata frekuensi diare harian selama
terapi dilakukan antara kelompok asam folat dan placebo mulai hari ketiga perawatan [1,9 vs 2,8 kali per
hari, masing-masing, (P=0,001)] sampai hari ke-5 perawatan.
Konsistensi tinja per episode selama perawatan juga diperiksa.Dimulai pada hari kedua treatment,
subyek pada kelompok asam folat yang mengalami diare encer lebih sedikit dibandingkan pada kelompok
placebo, dan hal ini berlanjut hingga hari ke-5 perawatan (Tabel 2).
Pada hari kedua perawatan, volume feses harian secara signifikan berkurang pada subyek di
kelompok asam folat dibandingkan dengan kelompok placebo [147,5 vs 215,5 mL, masing-masing,
(P=0,001)]. Perbedaan yang signifikan ini terus berlanjut hingga hari kelima (Gambar 3).
Gambar 1. Grafik alur penelitian
10. 10
Durasi diare akut pada kedua kelompok diperiksa. Kami memeriksa penyembuhan diare akut dalam
dua waktu berikut: pada waktu perawatan hingga penyembuhan dan pada waktu gejala awal muncul hingga
penyembuhan. Durasi diare akut dari awal perawatan hingga penyembuhan di kelompok asam folat secara
signifikan berkurang daripada kelompok placebo [91,3 jam vs 117,9 jam, masing-masing, (P=0,001)].
Durasi diare akut dari hari pertama munculnya gejala hingga penyembuhan juga berkurang pada kelompok
asam folat dibandingkan kelompok placebo, dengan rata-rata waktu penyembuhan 123,6 jam vs 147,4 jam,
masing-masing (P=0,001) (Tabel 3).
Tabel 2. Konsistensi feses selama perawatan
Tabel 3. Durasi diare akut
11. 11
Gambar 2. Frekuensi diare selama perawatan
Gambar 3. Volume feses selama perawatan
4. Diskusi
Pada penelitian ini, kami merekrut subyek yang mengalami diare. Rata-rata frekuensi diare subyek
adalah 5,3 kali dalam 24 jam, dengan konsistensi tinja encer dan tidak padat, rata-rata volume tinja
sebanyak 76 mL per episode dan rata-rata durasi diare sebanyak 30,8 jam. Subyek adalah anak-anak usia 6
hingga 60 bulan, dengan usia rata-rata 24,1 bulan. Anak-anak yang kurang dari 6 bulan tidak diikutsertakan
dalam penelitian ini karena sebagian besar di antaranya masih menyusu. Status dehidrasi diperiksa dan
ditangani sesuai dengan Panduan WHO Tahun 2005,11 meskipun sebagian besar subyek tidak mengalami
dehidrasi.
Di negara-negara berkembang, diare adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas
pada anak-anak di bawah 5 tahun, dengan rata-rata jumlah episode diare per anak sebanyak 3,2 per tahun.12
12. 12
Dua puluh satu persen mortalitas anak-anak pada mereka yang berusia kurang dari 5 tahun di negara-negara
ini berkaitan dengan diare, yang berkontribusi pada 2,5 juta angka kematian per tahunnya.13
Kurangnya kualitas menyusu, terapi rehidrasi yang tidak tepat, malnutrisi berat, sering muntah dan
diare, status sosial-ekonomi yang rendah, dan adanya infeksi besar lain yang berkaitan merupakan faktor
resiko terjadinya dehidrasi berlanjut pada anak-anak yang mengalami diare.14 Meski demikian, hanya sedikit
penelitian yang telah secara sistematis memeriksa pengaruh mikroorganisme tertentu dalam etiologi diare
yang men-dehidrasi penderitanya. Banyak patogen berbeda, termasuk bakteri, virus, dan parasit, yang
menyebabkan diare.15,16
Meskipun kami tidak mengidentifikasi mikroorganisme penyebab diare dalam penelitian ini,
rotavirus telah lama diakui sebagai penyebab utama diare akut pada anak-anak usia dini di negara-negara
maju dan berkembang. Usia puncak infeksi ini adalah antara 6 bulan hingga 2 tahun, dan modus
penyebarannya adalah siklus fecal-oral dan pernapasan.17 Sebuah penelitian dari Lima, Peru (1999) yang
menyelidiki anak-anak di bawah 5 tahun yang mengalami diare, menemukan rotavirus di 52% subyek rawat
inap dan 35% di subyek non-rawat inap [selisih rasio (OR) = 2,3%] dan 95% dari rotavirus pada subyek
rawat inap merupakan serotipe G1-G4.18Pada serangan diare akut yang terjadi di Kupang, Nusa Tenggara
Timur, Indonesia, di bulan Agustus 2002 silam, rotavirus terbukti sebagai agen etiologi dari diare, dengan
dominasi serotipe 1.19 Kami menyimpulkan bahwa penyebab utama diare di penelitian kami adalah rotavirus
karena subyek kami adalah anak-anak usia 6 hingga 60 bulan.
Hasil dari sebuah studi dari Afrika Selatan menunjukkan bahwa asam folat oral secara signifikan
menurunkan durasi diare akut pada anak-anak.20 Asam folat, yang merupakan vitamin yang larut dalam air,
adalah pilihan perawatan yang sederhana, tidak mahal dan relatif bebas racun bagi manusia. Penelitian
eksperimen menunjukkan hasil yang menguntungkan.Pada infeksi rotavirus, yang adalah penyebab utama
diare encer akut yang paling umum ditemukan, sel absorptive villi usus halus rusak dan digantikan oleh sel
13. 13
epitel bermigrasi dari kriptus Lieberkuhn. Folat memiliki peran penting dalam sintesis DNA dan membantu
pembaruan sel epitel dengan mengakselerasi regenerasi normal sel-sel yang rusak.9
Folat adalah istilah umum untuk vitamin yang berfungsi secara ko-enzimatis dalam transfer dan
proses salah satu unit karbon untuk remetilasi homocysteine untuk menghasilkan metionin, sintesi timidilat
dan purin dan pembentukan kelompok metal yang diperlukan untuk bermacam reaksi metilasi biologis.21
Bioavailabilitas folat sebagian besar diatur oleh penyerapan pada usus. Folat polyglutamyl, yang mana
merupakan folat paling umum yang ada dalam makanan, harus mengalami dekonjugasi enzim di usus halus
sebelum penyerapan.Reaksi ini dikatalisasi oleh hidrolase pteroylpolyglutamat yang berhubungan dengan
membran batas sikat jejunum, dengan kemungkinan adanya kontribusi dari aktivitasi hidrolase sekresi
pancreas. Penyerapan dari folat monoglutamyl terjadi melalui proses transport saturable dalam pH yang
asam optimal. Mekanisme penyerapan non-saturable juga berfungsi ketika konsentrasi folat pada konten
usus melebihi 5-10 µmol/L. Karena adanya dua proses penyerapan, temuan sehubungan bioavailabilitas
folat pada level dosis tertentu bisa jadi tidak prediktif untuk bioavailabilitas intake yang lebih tinggi atau
lebih rendah.22 Kemanjuran asam folat dalam menangani diare tidak terbukti. Sebuah penelitian di
Bangladesh melaporkan bahwa terapi asam folat tidak menguntungkan secara klinis bagi bayi dan anak-
anak usia dini yang mengalami diare akut encer.23 Jelas terbukti dari penelitian kami ini bahwa asam folat
bermanfaat untuk menangani diare akut encer pada anak-anak usia 6 hingga 60 bulan. Pemberian folat
secara oral, bahkan meski dalam dosis 3 x 5 mg per hari selama 5 hari, menurunkan frekuensi, volume, dan
durasi diare akut encer hingga subyek sembuh dari diare.
Terdapat beberapa penjelasan yang mungkin bisa menjabarkan hasil kami yang berbeda dari
penelitian Ashraf dkk. Penelitian dari Bangladesh tersebut memilih subyek anak laki-laki dengan usia 6-23
bulan dengan riwayat durasi diare akut encer kurang dari 72 jam dengan tanda-tanda dehidrasi. Penelitian
kami memiliki populasi pasien yang berbeda, karena kami memilih subyek dengan usia 6 hingga 60 bulan,
14. 14
laki-laki dan perempuan, yang memiliki latar belakang ekonomi dan budaya yang berbeda. Sehingga bisa
disimpulkan kami memiliki kelompok populasi yang lebih beragam. Perbedaan dalam durasi diare akut bisa
jadi disebabkan oleh pola penyakit diare akut encer yang biasanya sembuh dengan sendirinya setelah 7-10
hari tanpa treatment.10 Karena rata-rata durasi diare dari munculnya gejala adalah 5 hari pada kelompok
folat, folat kemudian dinyatakan terbukti mengurasi durasi diare.
Kesimpulannya, penelitian ini telah membuktikan bahwa asam folat, yang diberikan sebagai
tambahan dari terapi cairan dan elektrolit, memberikan manfaat klinis tambahan untuk bayi dan anak-anak
yang mengalami diare akut encer.
15. 15
References
1. Thapar N, Sanderson IR. Diarrhoea in children an interface between developing and developed
countries, Lancet.2004; 363: 641-53
2. El Mouzan MI. Chronic diarrhea in Children: part I.Physiology, pathophysiology,etiology, Saudi J
Gastroenterol.1995;37-42.
3. Thielman NM, Guerrant RL. Clinical practice. Acute infectious diarrhea. N Engl J Med.2004;
350:38-47.
4. Leung AK, Robson, WL. Acute gastroenteritis in Children: role of anti-emetic medication for
gastroenteritis-related vomiting.Pediatr Drugs. 2007;9:175-84
5. World Health Organization.The treatment of diarrhea: a manual for physicians and other senior
health workers. Geneva: WHO; 2005.p.3-44.
6. Bhutta ZA. Acute gastroenteritis in Children. In: Kliegman RM, Behrman RE, jenson HB, stanton
BF, Editors. Nelson textbook of pediatrics. 18th ed. Philadelphia: Sauders Elsevier,2007.p.1605-20.
7. Malek MA, Curns T, Holman RC, Fischer TK, Bresee js; Glass RI, et al. Diarrhea and rotavirus-
associated hospitalization among children less than 5 years of age:United states,1997 and 200.
Pediatrics. 2006; 117:1887-92.
8. Olesen B,Neimann J, Bottiger B, Ethelberg S, Schiellerup P, Jensen C, et al. Etiology of diarrhea in
young children in Denmark: a case-control study. J Clin Microbiol 2005;43:3636-41.
9. Winkels RM, Brouwer IA, Siebelink E, Katan MB, Verhoef P. Bioavailability of food folates is 80%
of that of folic acid. Am J Clin Nutr. 2007; 85:465-73.
10. Abba K, Sinfield R, Hart CA, Garner P. Antimicrobial drugs for persisten diarrhea of unknow or
non-spesific cause in children under six in low and middle income countries: systematic review of
randomized controlled trials. BMC infect Dis: 2009;9:24.
11. World Health Organization. Diarrhoea treatment guidelines. Including new recommendation for the
use of ORS and zinc supplementation for clinic –based healthcare workers. Arlington, USAID,
WHO; 2005.p9-11.
12. Leung A, Prince T, Canadian Paediatric Society. Oral rehydration therapy and early refeeding in the
management of childhood gastroenteritis. Paediatr Child Healt. 2006;11:527-31.
13. Manesh Ao, Sheldon TA, Pickett KE, Carr-Hill R. Accuracy of Child morbidity data in demographic
and health surveys. Int J Epidemiol. 2008;37:194-200.
16. 16
14. Teka T, Faruque AS, Fuchs GJ. Risk factors for death in under-age-five children attending a diarrhea
treatment center.Acta Paediatr. 1996;85:1070-5.
15. Mandomando IM, Macete EV, Ruiz J, Sanz S, Abacassamo F, Valles X, et al. Etiology of diarrhea in
Children younger than 5 years of age admitted in a rural hospital of southern Mozambique. Am J
trop med Hyg. 2007;76:522-7.
16. Albert MJ, Faruque AS, Faruque SM, SAack RB, Mahalanabis D. Case-control study of
enteropathogens associated with childhood diarrhea in Dhaka, Bangladesh. J Clin Microbiol.
1999;37:3458-64.
17. Elliot Ej.Acute gastroenteritis in Children. MBJ. 2007;334:35-40
18. Cama RI, Parashar UD, taylor DN, Hickey T, Figueroa D, Ortega YR, et al. Enteropathogens and
other factors associated with severe disease in children with acute watery diarrhea in lima, peru.
J.infect Dis. 1999;179:1139-44.
19. Corwin AL,subekti D, Sukri NC, willy RJ, Master J, Priyatno E, et al. A large outbreak of probable
rotavirus in Nusa tenggara timur, Indonesia. Am J Trop Med Hyg. 2005;72:488-94.
20. Haffejee IE. Effect of oral folate on duration of acute infantile diarrhea. Lancer. 1988;2:334-5.
21. Mitchell HK. Snell ES, Williams Rj. Folate. In: Combs GF, editors. The vitamins: Fundamental
aspects in nutrition and health. San Diego: Academic Press Limited; 1992. P.357-76.
22. Gregory JF. Bioavailability of nutrients and other bioactive component from dietary supplements. J
Nutr. 2001;131:1376s-82S.
23. Asharf H, Rahman MM, Fuchs GJ. Mahalanabis D. Folic acid in the treatment of acute watery
diarrhea in children: a double-blind, randomized, controlled trial.Acta Paediatr. 1998;87:1113-5.