SlideShare a Scribd company logo
1
JOURNAL READING
Asam Folat dan Diare Akut
pada Anak-Anak
Pembimbing :
dr. Raden Setyadi, Sp.A
Disususn oleh :
Lia Laelatul Farida
030.11.165
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH
PERIODE Maret 2016 – Mei 2016
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2
LEMBAR PENGESAHAN
Journal reading dengan judul
” Asam Folat dan Diare Akut pada Anak-Anak”
Telah diterima dan disetujui oleh pembimbing, dr. Raden Setyadi, Sp.A
sebagai syarat untuk menyelesaikan kepaniteraan klinik Ilmu KesehatanAnak
di RSUD Kardinah periode Maret 2016 – Mei 2016
Tegal,.......Maret 2016
(dr. Raden Setyadi, Sp.A)
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala nikmat sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas journal reading yang berjudul” Asam Folat dan Diare Akut pada Anak-
Anak”. Adapun penulisan jurnal ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas kepaniteraan
Ilmu PenyakitKesehatananak di Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dr. Raden Setyadi, Sp.A, selaku
pembimbing yang telah membantu dan memberikan bimbingan dalam penyusunan journal reading ini.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang turut serta membantu penyusunan
journal reading ini yang tidak mungkin diselesaikan tepat waktu jika tidak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak.
Demikian kata pengantar ini penulis buat. Untuk segala kekurangan dalam penulisan ini, penulis
memohon maaf dan juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif bagi perbaikan penulisan
ini. Terima kasih.
Tegal,........ Maret 2016
(Penulis)
4
Asam folat dan diare akut pada anak-anak
Ade Amelia, Atan Baas Sinuhaji, Supriatmo
ABSTRACT
Latar Belakang
Diare merupakan masalah kesehatan yang sering muncul pada anak-anak di bawah usia lima tahun.
Meskipun angka mortalitas yang disebabkan oleh diare akut telah menurun di banyak negara, hal tersebut
justru meningkat di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Tujuan
Memeriksa pengaruh asam folat dalam upaya menurunkan keparahan diare akut pada anak-anak.
Metode
Penelitian ini menggunakan teknik single-blind, dan merupakan uji coba acak terkontrol pada anak-
anak usia enam bulan hingga lima tahun yang mengalami diare pada sebuah puskesmas di Kecamatan
Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dari bulan Agustus 2009 sampai Januari 2010.
Pengambilan subyek dilakukan dengan caraconsecutive sampling kemudian dimasukkan secara acak ke
dalam dua kelompok berbeda. Dari 112 anak yang berpartisipasi, 56 di antaranya mendapatkan asam folat
oral dan 56 lainnya mendapatkan placebo, 1 kapsul per hari selama lima hari. Analisis statistik yang
digunakan adalah T-test independen dan Chi square dengan interval keyakinan 95% (95% CI) dan nilai P <
0,05 dianggap sebagai hasil statistik yang signifikan.
.
5
Hasil
Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok asam folat dan placebo dalam kaitannya dengan
konsistensi tinja (P=0,02), volume diare pada hari kedua [147,52 vs 303,21 mL, masing-masing, (P=0,001)],
frekuensi diare pada hari ketiga [1,9 vs 2,8 episode, masing-masing, (P=0,001)], durasi treatment awal
hingga penyembuhan [91,3 vs 117,9 jam, masing-masing (P=0,001)] dan total durasi antara munculnya
gejala awal hingga penyembuhan [123,6 vs 147,4 jam, masing-masing, (P=0,001)].
Kesimpulan
Asam folat oral secara klinis terbukti dapat digunakan untuk menurunkan keparahan diare akut pada
anak-anak dengan usia di bawah lima tahun.
6
1. Pendahuluan
Diare didefinisikan sebagai bertambahnya volume atau keenceran tinja, berubahnya konsistensi, dan
meningkatnya frekuensi defekasi.1,2 Diare akut, tipe yang paling umum dari penyakit diare, ditandai dengan
serangan mendadak, yang biasanya berlangsung selama 14 hari, dan dapat dibarengi dengan muntah-
muntah, mual, rasa sakit di bagian perut, gejala sistemik, dan malnutrisi.3,4
Diare adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak-anak usia dini di negara-negara
berkembang, dan merupakan penyebab penting terjadinya malnutrisi. Meskipun angka mortalitas pada anak-
anak di bawah lima tahun yang menderita diare akut telah menurun sampai 4,5 juta kematian per tahun di
tahun 1979 hingga 1,6 juta kematian di tahun 2002, diare akut masih terus mengancam anak-anak di negara-
negara berkembang.5 Patogen virus menjadi penyebab dari 70% kasus infeksi diare akut pada anak-anak,
dengan rotavirus sebagai jenis yang paling banyak ditemukan.6,7 Sebuah penelitian kontrol kasus prospektif
di Denmark membuktikan bahwa rotavirus adalah penyebab patogenik paling umum untuk kasus diare akut
pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.8
Penanganan terbaru untuk diare akut berair pada bayi dan anak-anak kini berfokus pada terapi
rehidrasi oral untuk mengatasi dehidrasi dan pemberian asupan makan yang tepat selama dan sesudah diare
berhasil ditangani. Karena terapi rehidrasi oral terbukti tidak mengurangi durasi diare, kebutuhan akan obat-
obatan yang efektif sangat tinggi, terutama di negara-negara berkembang.5
Asam folat telah terbukti dapat menurunkan keparahan diare akut.9 Rotavirus merusak sel absorptive
pada ujung villi usus halus, sehingga sel-sel ini kemudian digantikan oleh sel bermigrasi dari kriptus
Lieberkuhn. Asam folat memiliki peran krusial dalam sintesis DNA dan membantu pembaruan sel epitel
dari mukosa usus halus dengan mengakselerasi generasi normal dari sel yang telah rusak.9
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa pengaruh asam folat dalam upaya menurunkan
keparahan diare akut pada anak-anak usia dini.
7
2. Metode
Kami melakukan uji coba yang bersifat single-blind dan acak terkontrol di Kecamatan Secanggang,
Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dari bulan Agustus 2009 hingga Januari 2010. Kami mengikutsertakan
semua anak-anak yang mengalami diare akut dengan usia 6 bulan hingga 5 tahun. Anak-anak dengan
riwayat dehidrasi berat, kolera, konsumsi asam folat sebelumnya, dalam kondisi kritis karena penyakit lain
yang bersamaan (malnutrisi berat, radang otak, meningitis, sepsis, bronkopneumonia, atau tuberkulosis)
tidak diikutsertakan. Persetujuan didapatkan dari semua orang tua partisipan dan penelitian ini disetujui oleh
Komite Etik Riset dari Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.
WHO mendefinisikan diare sebagai kondisi dimana seseorang mengalami tiga atau lebih kali
defekasi kurang padat atau encer dalam satu hari (atau lebih sering jika dibandingkan dengan kebiasaan
normal individu tersebut). Pemulihan dari diare didefinisikan dengan berkurangnya frekuensi defekasi
hingga kurang dari 3 kali sehari, konsistensi yang kurang padat atau encer menjadi normal, dan volume tinja
juga berubah normal (kurang dari 200 mL per hari), selama 48 jam.10
Ketika didaftar sebagai subyek penelitian, anak-anak menjalani pencatatan riwayat standar dan
pemeriksaan fisik menyeluruh, yang mana seluruh prosesnya dilakukan oleh seorang dokter. Segera setelah
dimasukkan dalam bangsal penelitian, anak-anak dimasukkan ke dalam dua kelompok yang berbeda secara
acak untuk mendapatkan masing-masing 5 mg asam folat atau placebo dalam interval 24 jam selama 5 hari.
Terdapat 56 anak di tiap kelompok.Tampilan asam folat dan placebo dibuat identik, dan dibungkus di dalam
kontainer yang dibuat identik pula.Subyek juga mendapatkan terapi rehidrasi yang sesuai dengan panduan
WHO dalam bentuk cairan rehidrasi oral/oralit (ORS).
8
Setelah didaftar ke dalam penelitian, frekuensi dan volume diare subyek, serta konsistensi feses dan
durasi diarenya dicatat pada awal dan setelah treatment.Semua anak berada di dalam bangsal penelitian
selama 5 hari.
Efek dari asam folat dan placebo terhadap frekuensi, volume, dan durasi diare diperiksa
menggunakan Student T-test independen.Efeknya pada konsistensi feses diperiksa menggunakan tes Chi-
square. Hasilnya dinyatakan signifikan secara statistik dengan nilai P <0,05 dengan 95% interval keyakinan
(95% CI).
3. Hasil
Seratus dua puluh tiga anak dengan diare akut mendatangi puskesmas tersebut.Sebelas anak tidak
diikutsertakan dalam penelitian ini karena mengalami malnutrisi berat (8 anak), dehidrasi berat (1 anak), dan
orang tua tidak setuju untuk mengikuti penelitian (2 anak). Total ada 112 subyek yang diikutkan dalam
penelitian, dan mereka secara acak mendapatkan salah satu dari 5 mg asam folat (n=56) atau placebo (n=56)
dalam dosis tunggal harian selama 5 hari. (Gambar 1)
Seratus dua puluh tiga anak dengan diare akut mendatangi puskesmas tersebut.Sebelas anak tidak
diikutsertakan dalam penelitian ini karena mengalami malnutrisi berat (8 anak), dehidrasi berat (1 anak), dan
orang tua tidak setuju untuk mengikuti penelitian (2 anak). Total ada 112 subyek yang diikutkan dalam
penelitian, dan mereka secara acak mendapatkan salah satu dari 5 mg asam folat (n=56) atau placebo (n=56)
dalam dosis tunggal harian selama 5 hari. (Gambar 1)
Karakteristik dasar disajikan dalam Tabel 1. Rata-rata usia subyek dalam kelompok asam folat dan
placebo adalah 22,6 bulan dan 25,6 bulan, masing-masing. Gender dan berat/tinggi badan juga dicatat untuk
memeriksa status nutrisi subyek.
Subyek diperiksa untuk mengetahui keparahan diare akut yang dialami sebelum mendapatkan
treatment. Tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan secara statistic antara kelompok asam folat
9
dan placebo untuk poin frekuensi diare selama 24 jam pertama (5,6 vs 5 kali, masing-masing), volume feses
(72,7 vs 79,3 mL, masing-masing), konsistensi keenceran (46 vs 48 subyek, masing-masing), durasi diare
(32 vs 29,6 jam, masing-masing), dan tidak adanya dehidrasi (44 vs 42 subyek, masing-masing) (Tabel 1).
Keparahan diare yang dialami subyek di kedua grup diperiksa setiap hari selama 5 hari
treatment.Gambar 2 menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam rata-rata frekuensi diare harian selama
terapi dilakukan antara kelompok asam folat dan placebo mulai hari ketiga perawatan [1,9 vs 2,8 kali per
hari, masing-masing, (P=0,001)] sampai hari ke-5 perawatan.
Konsistensi tinja per episode selama perawatan juga diperiksa.Dimulai pada hari kedua treatment,
subyek pada kelompok asam folat yang mengalami diare encer lebih sedikit dibandingkan pada kelompok
placebo, dan hal ini berlanjut hingga hari ke-5 perawatan (Tabel 2).
Pada hari kedua perawatan, volume feses harian secara signifikan berkurang pada subyek di
kelompok asam folat dibandingkan dengan kelompok placebo [147,5 vs 215,5 mL, masing-masing,
(P=0,001)]. Perbedaan yang signifikan ini terus berlanjut hingga hari kelima (Gambar 3).
Gambar 1. Grafik alur penelitian
10
Durasi diare akut pada kedua kelompok diperiksa. Kami memeriksa penyembuhan diare akut dalam
dua waktu berikut: pada waktu perawatan hingga penyembuhan dan pada waktu gejala awal muncul hingga
penyembuhan. Durasi diare akut dari awal perawatan hingga penyembuhan di kelompok asam folat secara
signifikan berkurang daripada kelompok placebo [91,3 jam vs 117,9 jam, masing-masing, (P=0,001)].
Durasi diare akut dari hari pertama munculnya gejala hingga penyembuhan juga berkurang pada kelompok
asam folat dibandingkan kelompok placebo, dengan rata-rata waktu penyembuhan 123,6 jam vs 147,4 jam,
masing-masing (P=0,001) (Tabel 3).
Tabel 2. Konsistensi feses selama perawatan
Tabel 3. Durasi diare akut
11
Gambar 2. Frekuensi diare selama perawatan
Gambar 3. Volume feses selama perawatan
4. Diskusi
Pada penelitian ini, kami merekrut subyek yang mengalami diare. Rata-rata frekuensi diare subyek
adalah 5,3 kali dalam 24 jam, dengan konsistensi tinja encer dan tidak padat, rata-rata volume tinja
sebanyak 76 mL per episode dan rata-rata durasi diare sebanyak 30,8 jam. Subyek adalah anak-anak usia 6
hingga 60 bulan, dengan usia rata-rata 24,1 bulan. Anak-anak yang kurang dari 6 bulan tidak diikutsertakan
dalam penelitian ini karena sebagian besar di antaranya masih menyusu. Status dehidrasi diperiksa dan
ditangani sesuai dengan Panduan WHO Tahun 2005,11 meskipun sebagian besar subyek tidak mengalami
dehidrasi.
Di negara-negara berkembang, diare adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas
pada anak-anak di bawah 5 tahun, dengan rata-rata jumlah episode diare per anak sebanyak 3,2 per tahun.12
12
Dua puluh satu persen mortalitas anak-anak pada mereka yang berusia kurang dari 5 tahun di negara-negara
ini berkaitan dengan diare, yang berkontribusi pada 2,5 juta angka kematian per tahunnya.13
Kurangnya kualitas menyusu, terapi rehidrasi yang tidak tepat, malnutrisi berat, sering muntah dan
diare, status sosial-ekonomi yang rendah, dan adanya infeksi besar lain yang berkaitan merupakan faktor
resiko terjadinya dehidrasi berlanjut pada anak-anak yang mengalami diare.14 Meski demikian, hanya sedikit
penelitian yang telah secara sistematis memeriksa pengaruh mikroorganisme tertentu dalam etiologi diare
yang men-dehidrasi penderitanya. Banyak patogen berbeda, termasuk bakteri, virus, dan parasit, yang
menyebabkan diare.15,16
Meskipun kami tidak mengidentifikasi mikroorganisme penyebab diare dalam penelitian ini,
rotavirus telah lama diakui sebagai penyebab utama diare akut pada anak-anak usia dini di negara-negara
maju dan berkembang. Usia puncak infeksi ini adalah antara 6 bulan hingga 2 tahun, dan modus
penyebarannya adalah siklus fecal-oral dan pernapasan.17 Sebuah penelitian dari Lima, Peru (1999) yang
menyelidiki anak-anak di bawah 5 tahun yang mengalami diare, menemukan rotavirus di 52% subyek rawat
inap dan 35% di subyek non-rawat inap [selisih rasio (OR) = 2,3%] dan 95% dari rotavirus pada subyek
rawat inap merupakan serotipe G1-G4.18Pada serangan diare akut yang terjadi di Kupang, Nusa Tenggara
Timur, Indonesia, di bulan Agustus 2002 silam, rotavirus terbukti sebagai agen etiologi dari diare, dengan
dominasi serotipe 1.19 Kami menyimpulkan bahwa penyebab utama diare di penelitian kami adalah rotavirus
karena subyek kami adalah anak-anak usia 6 hingga 60 bulan.
Hasil dari sebuah studi dari Afrika Selatan menunjukkan bahwa asam folat oral secara signifikan
menurunkan durasi diare akut pada anak-anak.20 Asam folat, yang merupakan vitamin yang larut dalam air,
adalah pilihan perawatan yang sederhana, tidak mahal dan relatif bebas racun bagi manusia. Penelitian
eksperimen menunjukkan hasil yang menguntungkan.Pada infeksi rotavirus, yang adalah penyebab utama
diare encer akut yang paling umum ditemukan, sel absorptive villi usus halus rusak dan digantikan oleh sel
13
epitel bermigrasi dari kriptus Lieberkuhn. Folat memiliki peran penting dalam sintesis DNA dan membantu
pembaruan sel epitel dengan mengakselerasi regenerasi normal sel-sel yang rusak.9
Folat adalah istilah umum untuk vitamin yang berfungsi secara ko-enzimatis dalam transfer dan
proses salah satu unit karbon untuk remetilasi homocysteine untuk menghasilkan metionin, sintesi timidilat
dan purin dan pembentukan kelompok metal yang diperlukan untuk bermacam reaksi metilasi biologis.21
Bioavailabilitas folat sebagian besar diatur oleh penyerapan pada usus. Folat polyglutamyl, yang mana
merupakan folat paling umum yang ada dalam makanan, harus mengalami dekonjugasi enzim di usus halus
sebelum penyerapan.Reaksi ini dikatalisasi oleh hidrolase pteroylpolyglutamat yang berhubungan dengan
membran batas sikat jejunum, dengan kemungkinan adanya kontribusi dari aktivitasi hidrolase sekresi
pancreas. Penyerapan dari folat monoglutamyl terjadi melalui proses transport saturable dalam pH yang
asam optimal. Mekanisme penyerapan non-saturable juga berfungsi ketika konsentrasi folat pada konten
usus melebihi 5-10 µmol/L. Karena adanya dua proses penyerapan, temuan sehubungan bioavailabilitas
folat pada level dosis tertentu bisa jadi tidak prediktif untuk bioavailabilitas intake yang lebih tinggi atau
lebih rendah.22 Kemanjuran asam folat dalam menangani diare tidak terbukti. Sebuah penelitian di
Bangladesh melaporkan bahwa terapi asam folat tidak menguntungkan secara klinis bagi bayi dan anak-
anak usia dini yang mengalami diare akut encer.23 Jelas terbukti dari penelitian kami ini bahwa asam folat
bermanfaat untuk menangani diare akut encer pada anak-anak usia 6 hingga 60 bulan. Pemberian folat
secara oral, bahkan meski dalam dosis 3 x 5 mg per hari selama 5 hari, menurunkan frekuensi, volume, dan
durasi diare akut encer hingga subyek sembuh dari diare.
Terdapat beberapa penjelasan yang mungkin bisa menjabarkan hasil kami yang berbeda dari
penelitian Ashraf dkk. Penelitian dari Bangladesh tersebut memilih subyek anak laki-laki dengan usia 6-23
bulan dengan riwayat durasi diare akut encer kurang dari 72 jam dengan tanda-tanda dehidrasi. Penelitian
kami memiliki populasi pasien yang berbeda, karena kami memilih subyek dengan usia 6 hingga 60 bulan,
14
laki-laki dan perempuan, yang memiliki latar belakang ekonomi dan budaya yang berbeda. Sehingga bisa
disimpulkan kami memiliki kelompok populasi yang lebih beragam. Perbedaan dalam durasi diare akut bisa
jadi disebabkan oleh pola penyakit diare akut encer yang biasanya sembuh dengan sendirinya setelah 7-10
hari tanpa treatment.10 Karena rata-rata durasi diare dari munculnya gejala adalah 5 hari pada kelompok
folat, folat kemudian dinyatakan terbukti mengurasi durasi diare.
Kesimpulannya, penelitian ini telah membuktikan bahwa asam folat, yang diberikan sebagai
tambahan dari terapi cairan dan elektrolit, memberikan manfaat klinis tambahan untuk bayi dan anak-anak
yang mengalami diare akut encer.
15
References
1. Thapar N, Sanderson IR. Diarrhoea in children an interface between developing and developed
countries, Lancet.2004; 363: 641-53
2. El Mouzan MI. Chronic diarrhea in Children: part I.Physiology, pathophysiology,etiology, Saudi J
Gastroenterol.1995;37-42.
3. Thielman NM, Guerrant RL. Clinical practice. Acute infectious diarrhea. N Engl J Med.2004;
350:38-47.
4. Leung AK, Robson, WL. Acute gastroenteritis in Children: role of anti-emetic medication for
gastroenteritis-related vomiting.Pediatr Drugs. 2007;9:175-84
5. World Health Organization.The treatment of diarrhea: a manual for physicians and other senior
health workers. Geneva: WHO; 2005.p.3-44.
6. Bhutta ZA. Acute gastroenteritis in Children. In: Kliegman RM, Behrman RE, jenson HB, stanton
BF, Editors. Nelson textbook of pediatrics. 18th ed. Philadelphia: Sauders Elsevier,2007.p.1605-20.
7. Malek MA, Curns T, Holman RC, Fischer TK, Bresee js; Glass RI, et al. Diarrhea and rotavirus-
associated hospitalization among children less than 5 years of age:United states,1997 and 200.
Pediatrics. 2006; 117:1887-92.
8. Olesen B,Neimann J, Bottiger B, Ethelberg S, Schiellerup P, Jensen C, et al. Etiology of diarrhea in
young children in Denmark: a case-control study. J Clin Microbiol 2005;43:3636-41.
9. Winkels RM, Brouwer IA, Siebelink E, Katan MB, Verhoef P. Bioavailability of food folates is 80%
of that of folic acid. Am J Clin Nutr. 2007; 85:465-73.
10. Abba K, Sinfield R, Hart CA, Garner P. Antimicrobial drugs for persisten diarrhea of unknow or
non-spesific cause in children under six in low and middle income countries: systematic review of
randomized controlled trials. BMC infect Dis: 2009;9:24.
11. World Health Organization. Diarrhoea treatment guidelines. Including new recommendation for the
use of ORS and zinc supplementation for clinic –based healthcare workers. Arlington, USAID,
WHO; 2005.p9-11.
12. Leung A, Prince T, Canadian Paediatric Society. Oral rehydration therapy and early refeeding in the
management of childhood gastroenteritis. Paediatr Child Healt. 2006;11:527-31.
13. Manesh Ao, Sheldon TA, Pickett KE, Carr-Hill R. Accuracy of Child morbidity data in demographic
and health surveys. Int J Epidemiol. 2008;37:194-200.
16
14. Teka T, Faruque AS, Fuchs GJ. Risk factors for death in under-age-five children attending a diarrhea
treatment center.Acta Paediatr. 1996;85:1070-5.
15. Mandomando IM, Macete EV, Ruiz J, Sanz S, Abacassamo F, Valles X, et al. Etiology of diarrhea in
Children younger than 5 years of age admitted in a rural hospital of southern Mozambique. Am J
trop med Hyg. 2007;76:522-7.
16. Albert MJ, Faruque AS, Faruque SM, SAack RB, Mahalanabis D. Case-control study of
enteropathogens associated with childhood diarrhea in Dhaka, Bangladesh. J Clin Microbiol.
1999;37:3458-64.
17. Elliot Ej.Acute gastroenteritis in Children. MBJ. 2007;334:35-40
18. Cama RI, Parashar UD, taylor DN, Hickey T, Figueroa D, Ortega YR, et al. Enteropathogens and
other factors associated with severe disease in children with acute watery diarrhea in lima, peru.
J.infect Dis. 1999;179:1139-44.
19. Corwin AL,subekti D, Sukri NC, willy RJ, Master J, Priyatno E, et al. A large outbreak of probable
rotavirus in Nusa tenggara timur, Indonesia. Am J Trop Med Hyg. 2005;72:488-94.
20. Haffejee IE. Effect of oral folate on duration of acute infantile diarrhea. Lancer. 1988;2:334-5.
21. Mitchell HK. Snell ES, Williams Rj. Folate. In: Combs GF, editors. The vitamins: Fundamental
aspects in nutrition and health. San Diego: Academic Press Limited; 1992. P.357-76.
22. Gregory JF. Bioavailability of nutrients and other bioactive component from dietary supplements. J
Nutr. 2001;131:1376s-82S.
23. Asharf H, Rahman MM, Fuchs GJ. Mahalanabis D. Folic acid in the treatment of acute watery
diarrhea in children: a double-blind, randomized, controlled trial.Acta Paediatr. 1998;87:1113-5.

More Related Content

What's hot

16111 58433-2-pb
16111 58433-2-pb16111 58433-2-pb
16111 58433-2-pb
HaInYoo
 
Pengertian penyakit diare dan kerangka teori nya
Pengertian penyakit diare dan kerangka teori nyaPengertian penyakit diare dan kerangka teori nya
Pengertian penyakit diare dan kerangka teori nyaChenk Alie Patrician
 
Kelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anak
Kelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anakKelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anak
Kelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anak
nindyM1
 
SOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxSOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docx
rida90
 
Pengobatan diabetes ampuh
Pengobatan diabetes ampuh Pengobatan diabetes ampuh
Pengobatan diabetes ampuh
Ade Firmansyah
 
Makalah Memberi Makanan Melalui NGT
Makalah Memberi Makanan Melalui NGTMakalah Memberi Makanan Melalui NGT
Makalah Memberi Makanan Melalui NGT
yohanes meor
 
Pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngt
Pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngtPemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngt
Pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngt
dicky452
 
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisiasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisicuttriahajaton
 
Makanan minahasa dan penyakit jantung
Makanan minahasa dan penyakit jantungMakanan minahasa dan penyakit jantung
Makanan minahasa dan penyakit jantung
Samuel Hadjo
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsia
Is Muhar
 
Karya Tulis Ilmiah "PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI"
Karya Tulis Ilmiah "PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI"Karya Tulis Ilmiah "PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI"
Karya Tulis Ilmiah "PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI"
Putri Nadhilah
 
Keracunan jengkol pada anak
Keracunan jengkol pada anakKeracunan jengkol pada anak
Keracunan jengkol pada anak
Shabrina Shabrina
 
Asuhan keperawatan pada ny AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ny AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada ny AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ny AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
118661489 gerd
118661489 gerd118661489 gerd
118661489 gerd
homeworkping9
 
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...Vivi Yunisa
 
Diare pada bayi
Diare pada bayiDiare pada bayi
Diare pada bayiprikitw
 

What's hot (20)

16111 58433-2-pb
16111 58433-2-pb16111 58433-2-pb
16111 58433-2-pb
 
Pengertian penyakit diare dan kerangka teori nya
Pengertian penyakit diare dan kerangka teori nyaPengertian penyakit diare dan kerangka teori nya
Pengertian penyakit diare dan kerangka teori nya
 
Askep nutrisi
Askep nutrisiAskep nutrisi
Askep nutrisi
 
Kelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anak
Kelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anakKelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anak
Kelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anak
 
Jurnal reading for ayr
Jurnal reading for ayrJurnal reading for ayr
Jurnal reading for ayr
 
SOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxSOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docx
 
Pengobatan diabetes ampuh
Pengobatan diabetes ampuh Pengobatan diabetes ampuh
Pengobatan diabetes ampuh
 
Makalah Memberi Makanan Melalui NGT
Makalah Memberi Makanan Melalui NGTMakalah Memberi Makanan Melalui NGT
Makalah Memberi Makanan Melalui NGT
 
Pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngt
Pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngtPemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngt
Pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngt
 
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisiasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
 
Makanan minahasa dan penyakit jantung
Makanan minahasa dan penyakit jantungMakanan minahasa dan penyakit jantung
Makanan minahasa dan penyakit jantung
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsia
 
Karya Tulis Ilmiah "PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI"
Karya Tulis Ilmiah "PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI"Karya Tulis Ilmiah "PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI"
Karya Tulis Ilmiah "PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI"
 
Keracunan jengkol pada anak
Keracunan jengkol pada anakKeracunan jengkol pada anak
Keracunan jengkol pada anak
 
Asuhan keperawatan pada ny AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ny AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada ny AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ny AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah swamedikasi diare dan sembelit
Makalah swamedikasi  diare dan sembelitMakalah swamedikasi  diare dan sembelit
Makalah swamedikasi diare dan sembelit
 
Askep hepatitis
Askep hepatitisAskep hepatitis
Askep hepatitis
 
118661489 gerd
118661489 gerd118661489 gerd
118661489 gerd
 
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
 
Diare pada bayi
Diare pada bayiDiare pada bayi
Diare pada bayi
 

Similar to Demam berdarah dengue trans

PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptxPPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
RubyTampubolon
 
PPT_JOURNAL READING rara.pptx
PPT_JOURNAL READING rara.pptxPPT_JOURNAL READING rara.pptx
PPT_JOURNAL READING rara.pptx
RaraAnglis
 
PPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakit
PPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakitPPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakit
PPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakit
sitifaiza3
 
Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...
Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...
Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...
TamaRoma3
 
Materi melani OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptx
Materi melani  OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptxMateri melani  OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptx
Materi melani OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptx
IberaniZikir
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
Fransiska Oktafiani
 
Askep disentri
Askep disentriAskep disentri
Askep disentri
Sri Nala
 
Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6
Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6
Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6
Rindang Abas
 
PPT BU RINA MARIYANA.pdf
PPT BU RINA MARIYANA.pdfPPT BU RINA MARIYANA.pdf
PPT BU RINA MARIYANA.pdf
AchmadMubaroq1
 
buku-panduan-sosialisasi-tata-laksana-diare-balita-2011.pdf
buku-panduan-sosialisasi-tata-laksana-diare-balita-2011.pdfbuku-panduan-sosialisasi-tata-laksana-diare-balita-2011.pdf
buku-panduan-sosialisasi-tata-laksana-diare-balita-2011.pdf
tutihartati9
 
Buku rekomendasi gangguan saluran cerna
Buku rekomendasi gangguan saluran cernaBuku rekomendasi gangguan saluran cerna
Buku rekomendasi gangguan saluran cerna
Isur Sloww
 
Diare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
Diare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptxDiare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
Diare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
udjkw
 
Manuskrip Antidiare & Probiotik.pptx
Manuskrip Antidiare & Probiotik.pptxManuskrip Antidiare & Probiotik.pptx
Manuskrip Antidiare & Probiotik.pptx
ssuserb1ff2d
 
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docxmetodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
Sissi Syifa Meidia
 
Jurding Safira Amalia.pptx
Jurding Safira Amalia.pptxJurding Safira Amalia.pptx
Jurding Safira Amalia.pptx
safiramal
 
NCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docxNCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docx
ssuser337279
 
Tatalaksana_diare_251016(1).pptx
Tatalaksana_diare_251016(1).pptxTatalaksana_diare_251016(1).pptx
Tatalaksana_diare_251016(1).pptx
imas78
 

Similar to Demam berdarah dengue trans (20)

PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptxPPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
 
PPT_JOURNAL READING rara.pptx
PPT_JOURNAL READING rara.pptxPPT_JOURNAL READING rara.pptx
PPT_JOURNAL READING rara.pptx
 
DIARE.pptx
DIARE.pptxDIARE.pptx
DIARE.pptx
 
PPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakit
PPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakitPPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakit
PPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakit
 
Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...
Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...
Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...
 
Materi melani OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptx
Materi melani  OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptxMateri melani  OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptx
Materi melani OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
Askep disentri
Askep disentriAskep disentri
Askep disentri
 
Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6
Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6
Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6
 
Diare
Diare Diare
Diare
 
PPT BU RINA MARIYANA.pdf
PPT BU RINA MARIYANA.pdfPPT BU RINA MARIYANA.pdf
PPT BU RINA MARIYANA.pdf
 
buku-panduan-sosialisasi-tata-laksana-diare-balita-2011.pdf
buku-panduan-sosialisasi-tata-laksana-diare-balita-2011.pdfbuku-panduan-sosialisasi-tata-laksana-diare-balita-2011.pdf
buku-panduan-sosialisasi-tata-laksana-diare-balita-2011.pdf
 
Buku rekomendasi gangguan saluran cerna
Buku rekomendasi gangguan saluran cernaBuku rekomendasi gangguan saluran cerna
Buku rekomendasi gangguan saluran cerna
 
Diare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
Diare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptxDiare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
Diare akut 1234kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
 
Manuskrip Antidiare & Probiotik.pptx
Manuskrip Antidiare & Probiotik.pptxManuskrip Antidiare & Probiotik.pptx
Manuskrip Antidiare & Probiotik.pptx
 
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docxmetodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
 
Jurding Safira Amalia.pptx
Jurding Safira Amalia.pptxJurding Safira Amalia.pptx
Jurding Safira Amalia.pptx
 
NCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docxNCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docx
 
Tatalaksana_diare_251016(1).pptx
Tatalaksana_diare_251016(1).pptxTatalaksana_diare_251016(1).pptx
Tatalaksana_diare_251016(1).pptx
 

Recently uploaded

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 

Demam berdarah dengue trans

  • 1. 1 JOURNAL READING Asam Folat dan Diare Akut pada Anak-Anak Pembimbing : dr. Raden Setyadi, Sp.A Disususn oleh : Lia Laelatul Farida 030.11.165 KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH PERIODE Maret 2016 – Mei 2016 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA
  • 2. 2 LEMBAR PENGESAHAN Journal reading dengan judul ” Asam Folat dan Diare Akut pada Anak-Anak” Telah diterima dan disetujui oleh pembimbing, dr. Raden Setyadi, Sp.A sebagai syarat untuk menyelesaikan kepaniteraan klinik Ilmu KesehatanAnak di RSUD Kardinah periode Maret 2016 – Mei 2016 Tegal,.......Maret 2016 (dr. Raden Setyadi, Sp.A)
  • 3. 3 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala nikmat sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas journal reading yang berjudul” Asam Folat dan Diare Akut pada Anak- Anak”. Adapun penulisan jurnal ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas kepaniteraan Ilmu PenyakitKesehatananak di Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dr. Raden Setyadi, Sp.A, selaku pembimbing yang telah membantu dan memberikan bimbingan dalam penyusunan journal reading ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang turut serta membantu penyusunan journal reading ini yang tidak mungkin diselesaikan tepat waktu jika tidak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Demikian kata pengantar ini penulis buat. Untuk segala kekurangan dalam penulisan ini, penulis memohon maaf dan juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif bagi perbaikan penulisan ini. Terima kasih. Tegal,........ Maret 2016 (Penulis)
  • 4. 4 Asam folat dan diare akut pada anak-anak Ade Amelia, Atan Baas Sinuhaji, Supriatmo ABSTRACT Latar Belakang Diare merupakan masalah kesehatan yang sering muncul pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Meskipun angka mortalitas yang disebabkan oleh diare akut telah menurun di banyak negara, hal tersebut justru meningkat di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Tujuan Memeriksa pengaruh asam folat dalam upaya menurunkan keparahan diare akut pada anak-anak. Metode Penelitian ini menggunakan teknik single-blind, dan merupakan uji coba acak terkontrol pada anak- anak usia enam bulan hingga lima tahun yang mengalami diare pada sebuah puskesmas di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dari bulan Agustus 2009 sampai Januari 2010. Pengambilan subyek dilakukan dengan caraconsecutive sampling kemudian dimasukkan secara acak ke dalam dua kelompok berbeda. Dari 112 anak yang berpartisipasi, 56 di antaranya mendapatkan asam folat oral dan 56 lainnya mendapatkan placebo, 1 kapsul per hari selama lima hari. Analisis statistik yang digunakan adalah T-test independen dan Chi square dengan interval keyakinan 95% (95% CI) dan nilai P < 0,05 dianggap sebagai hasil statistik yang signifikan. .
  • 5. 5 Hasil Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok asam folat dan placebo dalam kaitannya dengan konsistensi tinja (P=0,02), volume diare pada hari kedua [147,52 vs 303,21 mL, masing-masing, (P=0,001)], frekuensi diare pada hari ketiga [1,9 vs 2,8 episode, masing-masing, (P=0,001)], durasi treatment awal hingga penyembuhan [91,3 vs 117,9 jam, masing-masing (P=0,001)] dan total durasi antara munculnya gejala awal hingga penyembuhan [123,6 vs 147,4 jam, masing-masing, (P=0,001)]. Kesimpulan Asam folat oral secara klinis terbukti dapat digunakan untuk menurunkan keparahan diare akut pada anak-anak dengan usia di bawah lima tahun.
  • 6. 6 1. Pendahuluan Diare didefinisikan sebagai bertambahnya volume atau keenceran tinja, berubahnya konsistensi, dan meningkatnya frekuensi defekasi.1,2 Diare akut, tipe yang paling umum dari penyakit diare, ditandai dengan serangan mendadak, yang biasanya berlangsung selama 14 hari, dan dapat dibarengi dengan muntah- muntah, mual, rasa sakit di bagian perut, gejala sistemik, dan malnutrisi.3,4 Diare adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak-anak usia dini di negara-negara berkembang, dan merupakan penyebab penting terjadinya malnutrisi. Meskipun angka mortalitas pada anak- anak di bawah lima tahun yang menderita diare akut telah menurun sampai 4,5 juta kematian per tahun di tahun 1979 hingga 1,6 juta kematian di tahun 2002, diare akut masih terus mengancam anak-anak di negara- negara berkembang.5 Patogen virus menjadi penyebab dari 70% kasus infeksi diare akut pada anak-anak, dengan rotavirus sebagai jenis yang paling banyak ditemukan.6,7 Sebuah penelitian kontrol kasus prospektif di Denmark membuktikan bahwa rotavirus adalah penyebab patogenik paling umum untuk kasus diare akut pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.8 Penanganan terbaru untuk diare akut berair pada bayi dan anak-anak kini berfokus pada terapi rehidrasi oral untuk mengatasi dehidrasi dan pemberian asupan makan yang tepat selama dan sesudah diare berhasil ditangani. Karena terapi rehidrasi oral terbukti tidak mengurangi durasi diare, kebutuhan akan obat- obatan yang efektif sangat tinggi, terutama di negara-negara berkembang.5 Asam folat telah terbukti dapat menurunkan keparahan diare akut.9 Rotavirus merusak sel absorptive pada ujung villi usus halus, sehingga sel-sel ini kemudian digantikan oleh sel bermigrasi dari kriptus Lieberkuhn. Asam folat memiliki peran krusial dalam sintesis DNA dan membantu pembaruan sel epitel dari mukosa usus halus dengan mengakselerasi generasi normal dari sel yang telah rusak.9 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa pengaruh asam folat dalam upaya menurunkan keparahan diare akut pada anak-anak usia dini.
  • 7. 7 2. Metode Kami melakukan uji coba yang bersifat single-blind dan acak terkontrol di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dari bulan Agustus 2009 hingga Januari 2010. Kami mengikutsertakan semua anak-anak yang mengalami diare akut dengan usia 6 bulan hingga 5 tahun. Anak-anak dengan riwayat dehidrasi berat, kolera, konsumsi asam folat sebelumnya, dalam kondisi kritis karena penyakit lain yang bersamaan (malnutrisi berat, radang otak, meningitis, sepsis, bronkopneumonia, atau tuberkulosis) tidak diikutsertakan. Persetujuan didapatkan dari semua orang tua partisipan dan penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Riset dari Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara. WHO mendefinisikan diare sebagai kondisi dimana seseorang mengalami tiga atau lebih kali defekasi kurang padat atau encer dalam satu hari (atau lebih sering jika dibandingkan dengan kebiasaan normal individu tersebut). Pemulihan dari diare didefinisikan dengan berkurangnya frekuensi defekasi hingga kurang dari 3 kali sehari, konsistensi yang kurang padat atau encer menjadi normal, dan volume tinja juga berubah normal (kurang dari 200 mL per hari), selama 48 jam.10 Ketika didaftar sebagai subyek penelitian, anak-anak menjalani pencatatan riwayat standar dan pemeriksaan fisik menyeluruh, yang mana seluruh prosesnya dilakukan oleh seorang dokter. Segera setelah dimasukkan dalam bangsal penelitian, anak-anak dimasukkan ke dalam dua kelompok yang berbeda secara acak untuk mendapatkan masing-masing 5 mg asam folat atau placebo dalam interval 24 jam selama 5 hari. Terdapat 56 anak di tiap kelompok.Tampilan asam folat dan placebo dibuat identik, dan dibungkus di dalam kontainer yang dibuat identik pula.Subyek juga mendapatkan terapi rehidrasi yang sesuai dengan panduan WHO dalam bentuk cairan rehidrasi oral/oralit (ORS).
  • 8. 8 Setelah didaftar ke dalam penelitian, frekuensi dan volume diare subyek, serta konsistensi feses dan durasi diarenya dicatat pada awal dan setelah treatment.Semua anak berada di dalam bangsal penelitian selama 5 hari. Efek dari asam folat dan placebo terhadap frekuensi, volume, dan durasi diare diperiksa menggunakan Student T-test independen.Efeknya pada konsistensi feses diperiksa menggunakan tes Chi- square. Hasilnya dinyatakan signifikan secara statistik dengan nilai P <0,05 dengan 95% interval keyakinan (95% CI). 3. Hasil Seratus dua puluh tiga anak dengan diare akut mendatangi puskesmas tersebut.Sebelas anak tidak diikutsertakan dalam penelitian ini karena mengalami malnutrisi berat (8 anak), dehidrasi berat (1 anak), dan orang tua tidak setuju untuk mengikuti penelitian (2 anak). Total ada 112 subyek yang diikutkan dalam penelitian, dan mereka secara acak mendapatkan salah satu dari 5 mg asam folat (n=56) atau placebo (n=56) dalam dosis tunggal harian selama 5 hari. (Gambar 1) Seratus dua puluh tiga anak dengan diare akut mendatangi puskesmas tersebut.Sebelas anak tidak diikutsertakan dalam penelitian ini karena mengalami malnutrisi berat (8 anak), dehidrasi berat (1 anak), dan orang tua tidak setuju untuk mengikuti penelitian (2 anak). Total ada 112 subyek yang diikutkan dalam penelitian, dan mereka secara acak mendapatkan salah satu dari 5 mg asam folat (n=56) atau placebo (n=56) dalam dosis tunggal harian selama 5 hari. (Gambar 1) Karakteristik dasar disajikan dalam Tabel 1. Rata-rata usia subyek dalam kelompok asam folat dan placebo adalah 22,6 bulan dan 25,6 bulan, masing-masing. Gender dan berat/tinggi badan juga dicatat untuk memeriksa status nutrisi subyek. Subyek diperiksa untuk mengetahui keparahan diare akut yang dialami sebelum mendapatkan treatment. Tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan secara statistic antara kelompok asam folat
  • 9. 9 dan placebo untuk poin frekuensi diare selama 24 jam pertama (5,6 vs 5 kali, masing-masing), volume feses (72,7 vs 79,3 mL, masing-masing), konsistensi keenceran (46 vs 48 subyek, masing-masing), durasi diare (32 vs 29,6 jam, masing-masing), dan tidak adanya dehidrasi (44 vs 42 subyek, masing-masing) (Tabel 1). Keparahan diare yang dialami subyek di kedua grup diperiksa setiap hari selama 5 hari treatment.Gambar 2 menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam rata-rata frekuensi diare harian selama terapi dilakukan antara kelompok asam folat dan placebo mulai hari ketiga perawatan [1,9 vs 2,8 kali per hari, masing-masing, (P=0,001)] sampai hari ke-5 perawatan. Konsistensi tinja per episode selama perawatan juga diperiksa.Dimulai pada hari kedua treatment, subyek pada kelompok asam folat yang mengalami diare encer lebih sedikit dibandingkan pada kelompok placebo, dan hal ini berlanjut hingga hari ke-5 perawatan (Tabel 2). Pada hari kedua perawatan, volume feses harian secara signifikan berkurang pada subyek di kelompok asam folat dibandingkan dengan kelompok placebo [147,5 vs 215,5 mL, masing-masing, (P=0,001)]. Perbedaan yang signifikan ini terus berlanjut hingga hari kelima (Gambar 3). Gambar 1. Grafik alur penelitian
  • 10. 10 Durasi diare akut pada kedua kelompok diperiksa. Kami memeriksa penyembuhan diare akut dalam dua waktu berikut: pada waktu perawatan hingga penyembuhan dan pada waktu gejala awal muncul hingga penyembuhan. Durasi diare akut dari awal perawatan hingga penyembuhan di kelompok asam folat secara signifikan berkurang daripada kelompok placebo [91,3 jam vs 117,9 jam, masing-masing, (P=0,001)]. Durasi diare akut dari hari pertama munculnya gejala hingga penyembuhan juga berkurang pada kelompok asam folat dibandingkan kelompok placebo, dengan rata-rata waktu penyembuhan 123,6 jam vs 147,4 jam, masing-masing (P=0,001) (Tabel 3). Tabel 2. Konsistensi feses selama perawatan Tabel 3. Durasi diare akut
  • 11. 11 Gambar 2. Frekuensi diare selama perawatan Gambar 3. Volume feses selama perawatan 4. Diskusi Pada penelitian ini, kami merekrut subyek yang mengalami diare. Rata-rata frekuensi diare subyek adalah 5,3 kali dalam 24 jam, dengan konsistensi tinja encer dan tidak padat, rata-rata volume tinja sebanyak 76 mL per episode dan rata-rata durasi diare sebanyak 30,8 jam. Subyek adalah anak-anak usia 6 hingga 60 bulan, dengan usia rata-rata 24,1 bulan. Anak-anak yang kurang dari 6 bulan tidak diikutsertakan dalam penelitian ini karena sebagian besar di antaranya masih menyusu. Status dehidrasi diperiksa dan ditangani sesuai dengan Panduan WHO Tahun 2005,11 meskipun sebagian besar subyek tidak mengalami dehidrasi. Di negara-negara berkembang, diare adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak-anak di bawah 5 tahun, dengan rata-rata jumlah episode diare per anak sebanyak 3,2 per tahun.12
  • 12. 12 Dua puluh satu persen mortalitas anak-anak pada mereka yang berusia kurang dari 5 tahun di negara-negara ini berkaitan dengan diare, yang berkontribusi pada 2,5 juta angka kematian per tahunnya.13 Kurangnya kualitas menyusu, terapi rehidrasi yang tidak tepat, malnutrisi berat, sering muntah dan diare, status sosial-ekonomi yang rendah, dan adanya infeksi besar lain yang berkaitan merupakan faktor resiko terjadinya dehidrasi berlanjut pada anak-anak yang mengalami diare.14 Meski demikian, hanya sedikit penelitian yang telah secara sistematis memeriksa pengaruh mikroorganisme tertentu dalam etiologi diare yang men-dehidrasi penderitanya. Banyak patogen berbeda, termasuk bakteri, virus, dan parasit, yang menyebabkan diare.15,16 Meskipun kami tidak mengidentifikasi mikroorganisme penyebab diare dalam penelitian ini, rotavirus telah lama diakui sebagai penyebab utama diare akut pada anak-anak usia dini di negara-negara maju dan berkembang. Usia puncak infeksi ini adalah antara 6 bulan hingga 2 tahun, dan modus penyebarannya adalah siklus fecal-oral dan pernapasan.17 Sebuah penelitian dari Lima, Peru (1999) yang menyelidiki anak-anak di bawah 5 tahun yang mengalami diare, menemukan rotavirus di 52% subyek rawat inap dan 35% di subyek non-rawat inap [selisih rasio (OR) = 2,3%] dan 95% dari rotavirus pada subyek rawat inap merupakan serotipe G1-G4.18Pada serangan diare akut yang terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, di bulan Agustus 2002 silam, rotavirus terbukti sebagai agen etiologi dari diare, dengan dominasi serotipe 1.19 Kami menyimpulkan bahwa penyebab utama diare di penelitian kami adalah rotavirus karena subyek kami adalah anak-anak usia 6 hingga 60 bulan. Hasil dari sebuah studi dari Afrika Selatan menunjukkan bahwa asam folat oral secara signifikan menurunkan durasi diare akut pada anak-anak.20 Asam folat, yang merupakan vitamin yang larut dalam air, adalah pilihan perawatan yang sederhana, tidak mahal dan relatif bebas racun bagi manusia. Penelitian eksperimen menunjukkan hasil yang menguntungkan.Pada infeksi rotavirus, yang adalah penyebab utama diare encer akut yang paling umum ditemukan, sel absorptive villi usus halus rusak dan digantikan oleh sel
  • 13. 13 epitel bermigrasi dari kriptus Lieberkuhn. Folat memiliki peran penting dalam sintesis DNA dan membantu pembaruan sel epitel dengan mengakselerasi regenerasi normal sel-sel yang rusak.9 Folat adalah istilah umum untuk vitamin yang berfungsi secara ko-enzimatis dalam transfer dan proses salah satu unit karbon untuk remetilasi homocysteine untuk menghasilkan metionin, sintesi timidilat dan purin dan pembentukan kelompok metal yang diperlukan untuk bermacam reaksi metilasi biologis.21 Bioavailabilitas folat sebagian besar diatur oleh penyerapan pada usus. Folat polyglutamyl, yang mana merupakan folat paling umum yang ada dalam makanan, harus mengalami dekonjugasi enzim di usus halus sebelum penyerapan.Reaksi ini dikatalisasi oleh hidrolase pteroylpolyglutamat yang berhubungan dengan membran batas sikat jejunum, dengan kemungkinan adanya kontribusi dari aktivitasi hidrolase sekresi pancreas. Penyerapan dari folat monoglutamyl terjadi melalui proses transport saturable dalam pH yang asam optimal. Mekanisme penyerapan non-saturable juga berfungsi ketika konsentrasi folat pada konten usus melebihi 5-10 µmol/L. Karena adanya dua proses penyerapan, temuan sehubungan bioavailabilitas folat pada level dosis tertentu bisa jadi tidak prediktif untuk bioavailabilitas intake yang lebih tinggi atau lebih rendah.22 Kemanjuran asam folat dalam menangani diare tidak terbukti. Sebuah penelitian di Bangladesh melaporkan bahwa terapi asam folat tidak menguntungkan secara klinis bagi bayi dan anak- anak usia dini yang mengalami diare akut encer.23 Jelas terbukti dari penelitian kami ini bahwa asam folat bermanfaat untuk menangani diare akut encer pada anak-anak usia 6 hingga 60 bulan. Pemberian folat secara oral, bahkan meski dalam dosis 3 x 5 mg per hari selama 5 hari, menurunkan frekuensi, volume, dan durasi diare akut encer hingga subyek sembuh dari diare. Terdapat beberapa penjelasan yang mungkin bisa menjabarkan hasil kami yang berbeda dari penelitian Ashraf dkk. Penelitian dari Bangladesh tersebut memilih subyek anak laki-laki dengan usia 6-23 bulan dengan riwayat durasi diare akut encer kurang dari 72 jam dengan tanda-tanda dehidrasi. Penelitian kami memiliki populasi pasien yang berbeda, karena kami memilih subyek dengan usia 6 hingga 60 bulan,
  • 14. 14 laki-laki dan perempuan, yang memiliki latar belakang ekonomi dan budaya yang berbeda. Sehingga bisa disimpulkan kami memiliki kelompok populasi yang lebih beragam. Perbedaan dalam durasi diare akut bisa jadi disebabkan oleh pola penyakit diare akut encer yang biasanya sembuh dengan sendirinya setelah 7-10 hari tanpa treatment.10 Karena rata-rata durasi diare dari munculnya gejala adalah 5 hari pada kelompok folat, folat kemudian dinyatakan terbukti mengurasi durasi diare. Kesimpulannya, penelitian ini telah membuktikan bahwa asam folat, yang diberikan sebagai tambahan dari terapi cairan dan elektrolit, memberikan manfaat klinis tambahan untuk bayi dan anak-anak yang mengalami diare akut encer.
  • 15. 15 References 1. Thapar N, Sanderson IR. Diarrhoea in children an interface between developing and developed countries, Lancet.2004; 363: 641-53 2. El Mouzan MI. Chronic diarrhea in Children: part I.Physiology, pathophysiology,etiology, Saudi J Gastroenterol.1995;37-42. 3. Thielman NM, Guerrant RL. Clinical practice. Acute infectious diarrhea. N Engl J Med.2004; 350:38-47. 4. Leung AK, Robson, WL. Acute gastroenteritis in Children: role of anti-emetic medication for gastroenteritis-related vomiting.Pediatr Drugs. 2007;9:175-84 5. World Health Organization.The treatment of diarrhea: a manual for physicians and other senior health workers. Geneva: WHO; 2005.p.3-44. 6. Bhutta ZA. Acute gastroenteritis in Children. In: Kliegman RM, Behrman RE, jenson HB, stanton BF, Editors. Nelson textbook of pediatrics. 18th ed. Philadelphia: Sauders Elsevier,2007.p.1605-20. 7. Malek MA, Curns T, Holman RC, Fischer TK, Bresee js; Glass RI, et al. Diarrhea and rotavirus- associated hospitalization among children less than 5 years of age:United states,1997 and 200. Pediatrics. 2006; 117:1887-92. 8. Olesen B,Neimann J, Bottiger B, Ethelberg S, Schiellerup P, Jensen C, et al. Etiology of diarrhea in young children in Denmark: a case-control study. J Clin Microbiol 2005;43:3636-41. 9. Winkels RM, Brouwer IA, Siebelink E, Katan MB, Verhoef P. Bioavailability of food folates is 80% of that of folic acid. Am J Clin Nutr. 2007; 85:465-73. 10. Abba K, Sinfield R, Hart CA, Garner P. Antimicrobial drugs for persisten diarrhea of unknow or non-spesific cause in children under six in low and middle income countries: systematic review of randomized controlled trials. BMC infect Dis: 2009;9:24. 11. World Health Organization. Diarrhoea treatment guidelines. Including new recommendation for the use of ORS and zinc supplementation for clinic –based healthcare workers. Arlington, USAID, WHO; 2005.p9-11. 12. Leung A, Prince T, Canadian Paediatric Society. Oral rehydration therapy and early refeeding in the management of childhood gastroenteritis. Paediatr Child Healt. 2006;11:527-31. 13. Manesh Ao, Sheldon TA, Pickett KE, Carr-Hill R. Accuracy of Child morbidity data in demographic and health surveys. Int J Epidemiol. 2008;37:194-200.
  • 16. 16 14. Teka T, Faruque AS, Fuchs GJ. Risk factors for death in under-age-five children attending a diarrhea treatment center.Acta Paediatr. 1996;85:1070-5. 15. Mandomando IM, Macete EV, Ruiz J, Sanz S, Abacassamo F, Valles X, et al. Etiology of diarrhea in Children younger than 5 years of age admitted in a rural hospital of southern Mozambique. Am J trop med Hyg. 2007;76:522-7. 16. Albert MJ, Faruque AS, Faruque SM, SAack RB, Mahalanabis D. Case-control study of enteropathogens associated with childhood diarrhea in Dhaka, Bangladesh. J Clin Microbiol. 1999;37:3458-64. 17. Elliot Ej.Acute gastroenteritis in Children. MBJ. 2007;334:35-40 18. Cama RI, Parashar UD, taylor DN, Hickey T, Figueroa D, Ortega YR, et al. Enteropathogens and other factors associated with severe disease in children with acute watery diarrhea in lima, peru. J.infect Dis. 1999;179:1139-44. 19. Corwin AL,subekti D, Sukri NC, willy RJ, Master J, Priyatno E, et al. A large outbreak of probable rotavirus in Nusa tenggara timur, Indonesia. Am J Trop Med Hyg. 2005;72:488-94. 20. Haffejee IE. Effect of oral folate on duration of acute infantile diarrhea. Lancer. 1988;2:334-5. 21. Mitchell HK. Snell ES, Williams Rj. Folate. In: Combs GF, editors. The vitamins: Fundamental aspects in nutrition and health. San Diego: Academic Press Limited; 1992. P.357-76. 22. Gregory JF. Bioavailability of nutrients and other bioactive component from dietary supplements. J Nutr. 2001;131:1376s-82S. 23. Asharf H, Rahman MM, Fuchs GJ. Mahalanabis D. Folic acid in the treatment of acute watery diarrhea in children: a double-blind, randomized, controlled trial.Acta Paediatr. 1998;87:1113-5.