Proposal ini membahas hubungan antara kualitas hidup dan pelaksanaan self care pada pasien gagal ginjal kronik di rumah sakit. Studi ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tersebut dengan mengumpulkan data secara bersamaan dari 31 responden. Kualitas hidup dan self care akan diukur menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan uji statistik untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kedua variabel.
2. A. Latar belakang
Hasil wawancara dengan kepala unit dialisis RSUD Undata
Provinsi Sulawesi Tengah yang berkaitan dengan kemampuan
self care pasien hemodialisis. Sekitar 50% pasien yang rutin
menjalani hemodialisis tersebut kurang termotivasi dalam
menjalani diet nutrisi sehingga mengalami anemia dan sekitar
75% pasien belum mempunyai kemampuan self care
ketergantungan penuh (wholly compensatory) dalam mengelola
diet nutrisi. Dari hasil wawancara pada 10 orang pasien, 6 orang
datang dengan kondisi baik dan berkomunikasi seperti biasa, dan
4 orang datang dengan kondisi lemah dan tampak gelisah. 4
orang tetap bekerja seperti biasa meskipun harus rutin menjalani
hemodialysis 2 kali/minggu, dan 3 orang mengatakan
mengajukan pensiun dini dan 3 orang mengurangi aktivitas fisik
karena kelemahan dan mudah lelah, hal tersebut berpengaruh
terhadap kualitas hidup pada pasien
BAB I PENDAHULUAN
3. B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah
“apakah ada hubungan kualitas hidup terhadap
pelaksanaan self care pada pasien gagal ginjal
kronik Di Ruang HD RSUD Undata Provinsi Sulawesi
Tengah?”.
C. Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis hubungan kualitas hidup
terhadap pelaksanaan self care pada pasien gagal
ginjal kronik Di Ruang HD RSUD Undata Provinsi
Sulawesi Tengah
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi STIKes Widya Nusantara Palu
2. Bagi masyarakat
3. Bagi RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
4. Kualitas hidup adalah persepsi individu mengenai posisi
individu dalam hidup sesuai konteks budaya dan sistem
nilai yang dianutnya, dimana individu hidup dan
hubungannya dengan harapan, tujuan, standar yang
ditetapkan dan perhatian dari individu.
Self care adalah performance atau praktek kegiatan
individu untuk berinisiatif dan membentuk prilaku
mereka dalam memelihara kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraan
GGK adalah suatu keadaan rusaknya parenkim ginjal
dan adanya penurunan GFR kurang dari 60
ml/menit/1,73 m2 selama atau lebih dari tiga bulan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
5. Kerangka Konsep
Variabel Independen
Variabel Dependen
Hipotesis:
Ada hubungan kualitas hidup terhadap pelaksanaan self
care pada pasien gagal ginjal kronik Di Ruang HD RSUD
Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Self Care
Kualitas Hidup
6. A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif
dengan desain analitik “Cross sectional”, penelitian yang
dilakukan dalam pengumpulan data baik independent variable
(variabel bebas) dengan dependent variable (variabel
tergantung) dilakukan pada saat yang bersamaan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2019 di Ruang HD
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien GGK yang
melakukan terapi dialysis pada bulan Januari-Maret 2019 yaitu rata-
rata dalam sebulan sebanyak 106 orang.
Jumlah sampel 31 orang diambil dengan teknik purposive sampling
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
7. D. Defenisi Operasional
Kualitas hidup adalah kemampuan pasien GGK yang menjalani
hemodialisis untuk melakukan fungsi hidupnya secara biopsikososial
dalam beraktivitas secara normal sesuai dengan kondisi kesehatannya
atau keluhan yang ada menurut presepsinya. Diukur menggunakan
Kuesioner Quality of Life (QoL) dengan cara pengisian kuesioner dan
Skala ukur Ordinal
Hasil ukur: Tinggi jika skor responden ≥ median (TSN)/Mean (SN)
Rendah jika skor responden < median (TSN)/Mean (SN)
Self care pada penelitian ini adalah kemampuan pasien GGK yang
menjalani hemodialisis dalam memperoleh dan menganalisis informasi
terkait pengelolaan cairan serta berperilaku positif sesuai aturan dan
berdisiplin dalam mencapai tujuan terapi. Diukur menggunakan
Kuesioner self care of CKD index dengan Skala ukur Ordinal
Hasil ukur: Tidak ketergantungan (skor 76 – 100)
Ketergantungan sebagian (skor 51 – 75)
Ketergantungan penuh (25 – 50).
8. E. Intrumen Penelitian
Kuesioner kualitas hidup yang diadopsi dari kuesioner peneltian
Nurcahyati & Karim (2016) yang terdiri dari 25 item pernyataan
menggunakan skala likert dimana ketika responden menjawab SS=
Sangat Sering diberi nilai 4, Sering 3, Jarang 2 dan menjawab Tidak
perna nilai 1. Kuesioner self care diadopsi dari kuesioner penelitian
Hermawati (2017) yang terdiri dari 25 pernyataan yang dibagi menjadi
tiga dimensi yaitu 8 (delapan) item pertanyaan untuk dimensi self care
maintenance, Self care management 6 (enam) item pertanyaan dan
dimensi self care confidence memiliki 11 (sebelas) item pertanyaan..
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Data primer
2. Data Sekunder
Diolah dengan tahap Editing,Coding, Entery
G. Analisa Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat