Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jurnal 1 wawan
1. Early initiated feeding versus early reached
target enteral nutrition in critically ill children: An
observational study in paediatric intensive care
units in Turkey
dr. Rahman Setiawan
2. Background
Pengoptimalan pemberian kalori dan protein secara signifikan dapat mengurangi
kejadian komplikasi infeksi dan kegagalan multi-organ pada penyakit kritis
Terapi nutrisi otimal merupakan tujuan mendasar dari perawatan kritis
Nutrisi enteral (EN) adalah mode asupan nutrisi yang disukai pada pasien dengan
sistem GI fungsional karena:
menjaga integritas GI
meningkatkan disfungsi penghalang GI melalui efek trofiknya
merangsang sistem kekebalan tubuh
mengurangi translokasi bakteri usus
3. Background
50% anak-anak yang sakit kritis gagal mencapai target nutrisi yang diinginkan,
kebanyakan hanya mencapai 37-70% dari pemberian energi yang ditentukan
Tidak terdapat consensus mengenai early enteral nutrisi pada pasien picu
Early enteral nutrisi didefinisikan sebagai inisiasi nutrisi dalam waktu 24-48 jam
sejak masuk ke ICU
pemberian makan dini (EIF) tidak selalu berarti asupan kalori enteral yang memadai
(ECI) pada pasien yang sakit kritis.
Oleh karena itu, dalam penelitian terbaru, penulis telah mengevaluasi hubungan
antara ECI dan mortalitas, menunjukkan peningkatan mortalitas yang signifikan
dengan peningkatan asupan energi enteral
4. Background
ada variasi yang luas dan ketidak konsistenan dalam praktik dan definisi awal EN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi praktik EN dan pengaruhnya
terhadap tingkat kematian pada anak-anak yang sakit kritis di PICU di Turki.
bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi inisiasi
pemberian makan dan pencapaian ECI yang memadai pada anak-anak yang sakit
kritis selama hari-hari pertama mereka di PICU.
5. Method
We conducted a prospective, multicentre,
observational study in nine PICUs in Turkey.
Study population
A total of 111 critically ill children were
evaluated for inclusion between December
2014 and June 2015.
Inclusion criteria
patient age between 1 month and 16
years
expected length of PICU stay at least 96
h
use of a nasogastric tube
no history of acute or chronic GI disease
the 111 patients admitted to the PICU
with a critical illness
6 patients did not meet all inclusion
criteria, leaving 95 patients to participate
in the study. Critical illnesses included
sepsis (n = 32)
respiratory failure (n = 40)
cardiovascular operation (n = 9)
status epilepticus (n = 9)
severe head injury (n = 5)
6. Method
Data collection
Baseline information
time of admission
Age
Gender
Diagnosis
pediatric index of mortality 2 (PIM2) score
the following variables were recorded every 6 h in the patients
follow-up forms
Minimum arterial pH
maximum arterial lactate concentration
minimum arterial base excess (BE)
maximum blood glucose
analgesia/sedation use
status of receiving respiratory support
inotropic support therapy
amount of enteral feeding
clinical signs of the enteral feeding intolerance (e.g. gastric
residual volumes (GRVs)), bowel sounds, defecation
daily caloric intake and 28-day mortality.
7. Method
Gastric residuals were measured every 4 h
Gastric residuals >5 mL/kg every 4 h were interpreted as a sign for delayed
gastric emptying if enteral feeding had not been initiated.
Enteral feeding intolerance was defined as a GRV >5 mL/kg, or more than
half the volume of previous feeding, or more than total two hourly
infusion rate in patients on continuous feeding.
8. Method
Segala jenis pemberian makanan yang dimulai dalam waktu 24 jam sejak masuk
PICU dianggap sebagai 'pemberian makan dini (EIF)' dan 'pemberian makan awal
(LIF)' ketika dimulai 25-96 jam setelah penerimaan PICU.
Estimasi kebutuhan energi (EER) ditentukan menggunakan persamaan Organisasi
Kesehatan Dunia untuk menghitung pengeluaran energi yang tersisa (resting
energy energy expenditure)
kami juga bertujuan untuk menargetkan ECI sebagai 25% dari EER
Pasien yang menerima lebih dari 25% EER melalui rute enteral dalam waktu 48 jam
dari penerimaan PICU dianggap memiliki ‘target awal yang tercapai EN (ERTEN)
9. Statistical methods
Statistical analyses were performed using SPSS 22.0 for Windows (SPSS Inc.,
Chicago, IL, USA).
The variables were tested for normality using the Kolmogorov–Smirnov test.
Statistical analysis was performed using a two-tailed t-test for normally distributed
paired data, or the Mann–Whitney U test or Wilcoxon’s ranksum W test for non-
normally distributed data
To identify factors that possibly influenced the probability of mortality, we
performed a multivariable logistic regression analysis.
The following variables were investigated by multivariable analysis as independent
risk factors using a backward elimination approach
P values lower than 0.05 were considered statistically significant for all
comparisons.
10. Result
Enteral feeding was initiated in
20 (21.1%) patients within 6 h of admission
25 (26.3%) patients between 7 and 24 h of admission
43 (45.2%) patients after first 24 h of admission
7 (7.4%) patients were not fed during their PICU stay.
11.
12. Result
The feeding and nutrition status of patients in the first 4 days after PICU admission are
demonstrated in Table 2
95 patients, EIF was achieved in 45 (47.4%) and ERTEN in 43 (45.3%) patients
13. Result
Patients who were fed in the
first 6 h of PICU admission had
significantly
lower PIM2 scores (P =
0.012)
higher pH (P = 0.006)
higher BE (P = 0.035)
lower serum glucose values
(P < 0.001)
than patients who were not
fed in the first 6 h of PICU
admission (n = 75)
14. Result
Compared to EIF group,
patients in LIF group had
a significantly lower
minimum pH and
minimum BE between 7
and 24 h of PICU
admission
As expected, patients
with EIF were more likely
to have ERTEN and to
reach target EN on day 4
after PICU admission than
patients with LIF (T
15. Result
Of the 95 patients, 16 (16.8%) died within 28 days of PICU admission.
The rate of 28-day mortality did not differ between patients with and without EIF
(11.1% (n = 5) vs. 22.0% (n = 11), P = 0.159).
Of these 16 patients, target ECI was achieved in one (6.3%) patient on day 2
(ERTEN) and seven (43.8%) patients on day 4, demonstrating significantly higher
mortality of patients who did not achieve the target ECI (P = 0.001 for day 2 and P
= 0.015 for day 4
16. Discussion
The main finding of this study is that ERTEN, but not EIF alone, is associated with a
significantly lower mortality rate in critically ill children 28 days after PICU
admission
Delayed initiation of feeding resulted in a lower rate of reached target ECI on days
2 and 4
Recent meta-analysis addressing the effects of early EN in critical illness reported
evidence of a trend towards a reduction in mortality
we observed that ERTEN, but not EIF, is associated with a significantly lower
mortality rate 28 days after PICU admission in critically ill children
There are some limitations of this study that require consideration. First, our study
included only critically ill children who spent at least 4 days in the PICU
17. Conclusion
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada variabilitas substansial di antara persepsi
dokter mengenai indikasi untuk memulai pemberian makan pada anak yang sakit kritis,
terutama setelah 6 jam masuk PICU.
EIF menghasilkan asupan kalori yang berhasil dicapai pada hari 2 dan 4 setelah masuk
PICU.
Penelitian ini menunjukkan bahwa ERTEN, dapat mengurangi tingkat kematian pasien
PICU
Kami merekomendasikan, kunjungan gizi kepada anak-anak yang sakit kritis tidak hanya
dalam 6 jam pertama tetapi juga dalam 18 jam berikutnya dari penerimaan PICU untuk
menghilangkan hambatan yang tidak berbasis bukti dan dapat menunda inisiasi
pemberian makan dan ERTEN.
Untuk memberikan panduan klinis yang sesuai untuk praktisi PICU, penelitian di masa
depan harus fokus tidak hanya pada waktu inisiasi makan, tetapi juga pada penentuan
target sasaran EN pada anak-anak yang sakit kritis pada hari-hari pertama setelah
masuk picu
18. • Problem/patient
• Initiated feeding in critically childrenP
• Intervensi
• Early initiated feeding (EIF)I
• Comparison
• Early reched target enteranl nutrition
(ERTEN)
C
• Outcome
• Mortality rateO
18
21. Pertanyaan penelitian dinyatakan secara jelas pada abstrak dan latar
belakang penelitian.
Tujuan : Menentukan apakah Early initiated feeding dibandingkan
dengan early reached target enteral nutrition pada pasien anak yang
kritis memiliki asosiasi yang kuat terhadap tingkat kematian di PICU
21
1. Was the research question clear? Was the need
for the study adequately substansiated?
22. Design : Study observasional
Data dikumpulkan secara prospektif
Kurun waktu antara desember 2014 and Juni 2015
Ada beberapa keterbatasan penelitian ini yang memerlukan pertimbangan.
Pertama, penelitian ini hanya memasukkan anak-anak sakit kritis yang
menghabiskan setidaknya 4 hari di PICU. Oleh karena itu, hasil kami tidak
mencerminkan status dukungan EN pada anak-anak sakit kritis yang meninggal
dalam 96 jam pertama setelah masuk PICU
22
2. What was the design of the study? How were the
data collected (one time (cross sectional) or
repeated over time (longitudinal)? What were the
limitation data collection methods?
23. Sebanyak 111 anak yang sakit kritis dievaluasi antara Desember 2014
dan Juni 2015. Kriteria inklusi adalah (i) usia pasien antara 1 bulan - 16
tahun; (ii) perkiraan lama tinggal PICU setidaknya 96 jam; (iii)
penggunaan nasogastric tube; dan (iv) tidak ada riwayat penyakit GI
akut atau kronis. Dari 111 pasien yang dirawat di PICU dengan penyakit
kritis, 16 pasien tidak memenuhi kriteria inklusi, sehingga terdapat 95
pasien yang berpartisipasi dalam penelitian ini.
23 3. Describe the sample. How was the sample
selected (eligibility criteria)? How is the sample
representative of the population?
24. Variabel yang dibandingkan adalah Early initiated feeding
dibandingkan dengan early reached target enteral nutrition
pada pasien anak yang kritis
24
4. Describe the variables of interest. If comparison study, on
what variables are group being compared? How were the
groups similar? How were the groups different?
25. Iya, jumlah sample yang diteliti cukup besar untuk analisis
statistik secara signifikan
Sebanyak Sebanyak 111 anak yang sakit kritis dievaluasi
antara Desember 2014 dan Juni 2015 dan terdapat 95 anak
yang terpilih untuk dianalisis
25
5. Was the sample size large enough to detect a
statistically significant association or difference?
Was a power analysis performed?
26. Potensi bias :
Untuk mencegah kemungkinan efek bias, anggota PICU tidak
diberitahu tentang hasil primer dan sekunder dari penelitian ini.
Namun, kami tidak dapat mengesampingkan apakah beberapa pusat
penelitian bertindak lebih hati-hati dari yang lain selama penelitian..
26 6. Were there any potential sources of bias?
(Difference between groups not accounted for in
the analysis, drop-outs, discounting outcomes,
funding agency, etc)
27. Pengukuran awal :
Penelitian ini adalah bagian dari penelitian multisenter yang terdaftar, clinicaltrials.gov
(NCT02598375) )). Kami memperoleh persetujuan dari dewan peninjau kelembagaan
independen untuk memastikan kepatuhan dengan standar etika.
27
7. Describe the reliability and validity of the
measure. Were the measures appropriate for the
population or the variable being studied?
28. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS 22.0 untuk
Windows (SPSS Inc., Chicago, IL, USA).
Variabel diuji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji-dua dua sisi untuk
data berpasangan yang berdistribusi normal, atau uji Mann-Whitney U atau
uji peringkat W Wilcoxon untuk data yang tidak terdistribusi secara normal.
Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin memengaruhi
probabilitas kematian, dilakukan analisis regresi logistik multivariabel.
28
8. Were the analysis plans (statisticalmethods)
described in detail? How were the data
distributed? Were the correlative and comparative
tests appropriate for the type of data analyzed
and the questions asked?
31. Penelitian ini bertujuan menentukan apakah Early initiated feeding
dibandingkan dengan early reached target enteral nutrition pada
pasien anak yang kritis memiliki asosiasi yang kuat terhadap tingkat
kematian di PICU.
31
1. What were the findings?
32. ERTEN menjadi prediktor signifikan independen untuk mortalitas (rasio
odds 0,06, interval kepercayaan 95% 0,01-0,47; P = 0,007), dengan
target ECI yang tercapai pada hari ke 2 dikaitkan dengan penurunan
mortalitas
32
2.Was there clinical significance? Statistical
significance?
33. Tingkat mortalitas 28 hari tidak berbeda antara pasien dengan dan tanpa EIF
(11,1% (n = 5) vs 22,0% (n = 11), P = 0,159). Dari 16 pasien ini, target ECI dicapai
pada satu (6,3%) pasien pada hari ke 2 (ERTEN) dan tujuh (43,8%) pasien pada hari
ke 4, menunjukkan angka kematian pasien yang secara signifikan lebih tinggi yang
tidak mencapai target ECI (P = 0,001) untuk hari 2 dan P = 0,015 untuk hari 4).
2.Was there clinical significance? Statistical
significance?
36. Studi ini menunjukkan suatu potensi manfaat terapeutik dalam
pemberian nutrisi pada pasien-pasien picu.
36
1. What relevance do the findings have to
practice?
37. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ERTEN dapat mengurangi tingkat
kematian pasien . Kami merekomendasikan, oleh karena itu, pemberian
nutrisi kepada anak-anak yang sakit kritis tidak hanya dalam 6 jam
pertama tetapi juga dalam 18 jam berikutnya dan menghilangkan
hambatan yang tidak berbasis bukti yang dapat menunda inisiasi
pemberian makan dan ERTEN.
37
2. Discuss how the findings can be applied to
practice