2. Manajemen Gizi Di Rumah Sakit Selama
Pandemi SARS-CoV-2
Year : 2020
Authors : Marco C., Emanuele R., Maria G. A., Maria C. M.
Published : Springer Nature Limited 2020
3. pengantar
Coronavirus adalah keluarga patogen yang terutama
mempengaruhi saluran pernapasan manusia,
sementara bukti aktual berfokus pada manajemen
umum penyakit coronavirus (COVID-19), sedikit yang
diketahui mengenai dukungan nutrisi selama rawat inap
di Rumah Sakit.
Kurangnya prosedur nutrisi dapat memperpanjang
pemulihan pasien dan meningkatkan komplikasi infeksi
lebih lanjut.
Untuk merencanakan manajemen gizi darurat rumah
sakit ini dengan lebih baik, kami melaporkan strategi
yang diadopsi dari Fondazione Policlinico A. Gemelli-
IRCCS di Roma, Italia.
4. Kondisi berikut
dipertimbangka
n:
• Karena usia rata-rata pasien
COVID-19 adalah 65 tahun, status
gizinya mungkin tidak optimal.
• Demam dan gangguan pernapasan
merupakan dua faktor yang
meningkatkan pengeluaran energi.
• Isolasi di area kecil dan istirahat di
tempat tidur menyebabkan
penurunan massa otot pasien.
• Selama di Rumah sakit, penurunan
asupan energi dan protein total
sering dilaporkan, karena kelezatan
makanan rumah sakit yang kurang.
• Malnutrisi sering menjadi kondisi
yang kurang dikenali dan dirawat di
bangsal rumah sakit, dan aspek ini
dapat memburuk selama pandemi.
6. Kesimpulan
• Untuk memenuhi peningkatan kebutuhan energi dan protein
dari kondisi yang disebutkan di atas, institusi ini memulai
penyediaan makanan yang dipersonalisasi, dikombinasikan
dengan Suplemen Nutrisi Oral, untuk semua pasien COVID-
19 yang dapat diberi makan secara oral, sementara mereka
yang tidak dapat makan didukung dengan protein/ formula
Nutrisi Enteral dan Parenteral glukosa rendah, menurut
pedoman ESPEN terbaru tentang nutrisi klinis di Unit
Perawatan Intensif.
7. Kekuatan dan
kelemahan
• Meskipun tidak ada literatur tentang dukungan nutrisi di rumah
sakit selama pandemi, kami ingin menyarankan semua ahli
gizi klinis untuk merencanakan intervensi khusus di rumah
sakit mereka, yang diarahkan untuk menghindari potensi
penyebaran SARS-CoV-2 melalui kantin dan membayar biaya
khusus. peduli dengan status gizi pasien COVID-19 yang
terisolasi.
8. Gambaran Pelayanan Gizi Untuk Pasien Covid-
19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma
Atlet (RSDC Wisma Atlet) Kemayoran Jakarta
Oleh Talitha Salsabila
Tahun : 2020
Tempat : Jakarta
9. • Rumah Sakit Darurat COVID 19 Wisma Atlit
Kemayoran kini berubah fungsi menjadi tempat
penanganan pasien yang terpapar virus covid-
19. di rumah sakit ini pasien mendapatkan
pelayanan gizi yang terdiri dari
penyelenggaraan makanan dan
penatalaksanaan asuhan gizi. Makanan yang
disajikan untuk pasien di rumah sakit
setidaknya harus dievaluasi pada ranah
kualitas rasa. Hal ini dikarenakan rsasa pda
makanan rumah sakit akan mempengaruhi
nafsu makan pasien.
10. Penelitian ini mengenai gambaran
pelayanan gizi untuk pasien di rumah sakit
darurat covid-19 di wisma atlit kemayoran.
Rancangan penelitian bersifat deskriptif.
Sumber data yang digunakan adalah primer
dan sekunder. Data primer didapatkan
secara langsung dengan melakukan
observasi langsung ke lokasi penelitian ahli
gizi yang bertugas di rumah sakit. Data
sekunder merupakan data menngenai rumah
sakit darurat covid-19 di wism atlit
kemayoran. Instrumen yang digunakan
adalah form standar kebutuhan gizi, standar
porsi, siklus menu 10 hari, form pemesanaan
bahan makanan, form rekapitulasi
pemesanan diet khusus, form uji kelayakan
fisik higiens dan sanitasi, form uji
organoleptic, form food sampling, dan form
ketepatan wakttu.
Pengambilan data dibantu oleh enam
enumerator yang juga bertugas menjadi
relawan gizi di RSD covid-19. Data yang
diambil merupakan data primer dengan cara
observasi langsung menggunakan
instrument pengambilan data yang dibuat
selama berjalannya kegiatan relawan.
11. 1. Quality control
Sistem swakelola
Faktor kritis dalam menggunakan sistem
swakelola adalah pada pemorsian dan
pendistribusian. Dikarenakan saat
pemorsian ada beberapa tenaga pemorsi
yang tidak menggunakan APD masker atau
celemek untuk mencegah cemaran droplet
dari diri ke makanan. Selain itu
dikarenakan distribusi bersifat sentralisasi
dana atara dapur umum dan tower 3
jaraknya cukup jayh sehingga khawatir
adanya cemaran benda asing ke dalam
makanan.
Sistem outsourching
Tidak ditemukan factor kritis dalam
menggunakan penyelenggaraan makanan
dengan sistem oursourching dikarenakan
catering yang digunakan sudah melewati
audit oleh pihak ketiga.
12. Ahli gizi tidak bertemu pasien untuk
melakukan proses asuhan gizi
terstandar. Jikalau ada pasien
memerlukan diet khusus, ahli gizi
mendapatkan data umum pasien dari
kepala perawat
Ahli gizi belum melakukan edukasi,
monitoring, dan evauasi dengan
pasien maupun dengan perantara
perawat atau dokter. Ahli gizi belum
berkesempatan untuk melakukan
proses asuhan gizi terstandar via
online seperti yang dicantumkan
dalam SNARS 1.1
13. PERILAKU PENERAPAN GIZI SEIMBANG
MASYARAKAT KOTA BINJAI PADA MASA
PANDEMI COVID-19 TAHUN 2020
Penulis : Dara Maulidi Akbar, Zuhrina Aidha
Tahun : 2020
Tempat : Medan
14. Pendahuluan
• WHO telah merekomendasikan menu gizi seimbang ditengah
pandemi COVID-19. Artinya, disetiap menu makanan harus
mencakup nutrisi lengkap, baik itu makronutrien seperti
karbohidrat, protein, lemak, serta mikronutrien dari vitamin dan
mineral. Namun, untuk membuat fondasi daya tahan tubuh yang
kuat (building block), kita harus fokus pada asupan protein. (WHO,
2020).
• Masyarakat harus membiasakan mengonsumsi aneka ragam
makanan pokok. Batasi konsumsi makanan yang manis, asin, dan
berlemak. Perbanyak aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan
berat badan ideal. Lakukan kebiasaan mengkonsumsi lauk pauk
yang mengandung protein tinggi. Perbanyak makan buah dan
sayuran karena sayuran dan buah-buahan kaya akan vitamin dan
15. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan
wawancara secara mendalam
kepada setiap informan. Penelitian
ini menghasilkan jawaban yang
relevan sehingga terdapatnya
kesamaan jawaban informan,
didapatkan pada penelitian ini
sebanyak 3 informan. Populasi
yang didapatkan dalam penelitian
ini adalah ibu-ibu rumah tangga
yang berkarir ataupun rumah
tangga biasa. Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 26-27 Juli
2020 yang berlokasi di rumah
penduduk wilayah kota Binjai
dengan menggunakan teknik
random sampling.
16. Meliputi pertanyaan-pertanyaan tentang :
Faktor Pengetahuan dalam menghidangkan
makan dirumah
Ketiga informan mengetahui menu makanan yang
mengandung 4 sehat 5 sempurna dan memenuhi
syarat menu masakan yang baik dan sehat sesuai
dengan AKG (Angka Kecukupan Gizi) dirumah
mereka.
Faktor Sikap dalam menghidangkan makan
dirumah, dan dalam menghidangkan makanan
berlemak dirumah.
Gizi informan sudah dikatakan baik dan seimbang
karena selama pandemi covid-19 seluruh informan
mengkonsumsi makanan rumah dan Selain itu
mereka juga jarang untuk mengkonsumsi makanan
yang berlemak.
Faktor Tindakan dalam memasak menu makan
dirumah dan dalam menghidangkan buah-buahan
dirumah.
Menu responden yang sering dimasak dirumah
sudah tergolong baik dan sehat karena tidak sering
memasak makanan yang berlemak dan sering
mengkonsumsi sayur dan buah-buahan jadi dapat
dikatakan bahwa nutrisi yang dikonsumsi informan
salama masa pandemi covid-19 sangat baik dan
seimbang.
17. Ketiga informan telah paham tentang
gizi seimbang dan telah
menerapkannya dirumah untuk
menjaga kesehatannya beserta
keluarganya pada masa pandemi
covid-19.
Dalam penelitian terdapat tiga faktor
yang meneliti jawaban informan yaitu :
1. Faktor pengetahuan sudah
tergolong baik, informan
mengetahui gizi apa yang
seimbang sehingga dapat
menciptakan kesehatan bagi tubuh.
2. Faktor sikap ketiga informan
memiliki sikap yang perduli
terhadap asupan gizi yang
dikonsumsi setiap harinya.
3. Faktor tindakan ketiga informan
sudah sangat baik dalam
menerapkan pola hidup sehat
dengan mengkonsumsi gizi yang
seimbang
18. Kelebihan :
-Metode kualitatif dengan
wawancana mendalam dalam
mengukur tingkat pemahaman
pada gizi seimbang ibu rumah
tangga
-Informasi tentang gizi
seimbang di rumah yang tetap
bisa diterapkan walaupun
pandemic sudah berakhir
Kekurangan :
-Jumlah sampel populasi yang
terlalu sedikit
-Terbatas pada ibu rumah
tangga di rumah