2. Pengertian Amtsal Al-Qur’an
Kata amtsal merupakan bentuk jamak dari kata matsal yang secara etimologis
mempunyai arti bandingan. Maka apabila membandingkan sesuatu dengan yang lain
baik dari segi rupa, warna rasa dan lain-lain maka itu merupakan matsal.
Berbagai pengertian yang dikemukakan oleh ulama tentang Amtsal Al-Qur’an dapat
ditemukan berbagai literature, Misalnya: Al-Imam Mahmut Ali Al-Turmudzi
mengemukakan perbuatan Amtsal sebenarnya titujukan kepada mereka yang hatinya
merasa tertutup. Kemudian Allah membuat Amtsal untuk mereka, selaras dengan
keinginan mereka, sehingga mereka dapat memperoleh kembali apa yang mereka
rasakan telah hilang.,
Ibnu Qayyim sebagaimana yang dikutip oleh Manna Al-Qatthan, mendefinisikan bahwa
Amtsal qur’an sebagai penyerupa sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam hal
hukumnya, dan mendekatkan sesuatu yang apstrak kepada yang kongkrit. Dr Ahmad
Jamal al-umairiy, memberikan pengetin bahwa Amtsal al-Qur’an adalah menyerupakan
sesuatu dengan sesuatu yang lain
3. Bentuk-bentuk Amtsal Al-Qur’an:
1. Amtsal al Musharrahah atau al Qiyasiyah ialah perumpamaan yang di
dalamnya menggunakan lafal matsal atau sesuatu yang menunjukkan kepada
pengertian lafal tersebut, tasybih dengan menggunakan huruf kaf (
ك
) Amtsal
semacam ini banyak dijumpai dalam al Qur’an. Seperti dalam firman Allah surah
Al-Baqarah ayat 17:
ْتَءۤاَضَا ٓاَّمَلَف ۚ اًارَن َدَق ْوَتْسا ِىذَّلا ِلَثَمَك ْمُهُلَثَم
ُهَكَرَتَو ْمِه ِ
ر ْوُنِب ُ ه
ّٰللا َبَهَذ ٗهَل ْوَح اَم
ْيِف ْم
َّ
َّل ٍت ٰمُلُظ
َن ْوُر ِ
صْبُي
-
١٧
Artinya: Perumpamaan mereka seperti orang-orang yang menyalakan api, setelah
menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka
dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
4. 2. Amtsal al Kaminah adalah suatu perumpamaan yang di dalamnya tidak disebutkan
secara jelas, baik lafal tamstil (perumpamaan langsung), keadaan, sifat-sifatnya, dan
tidak pula dijelaskan secara pasti mengenai saat terjadinya peristiwa, tetapi lafal yang
digunakan adalah menunjuk kepada makna tersiratnya yang indah dan menarik dalam
susunan kata atau kalimat serta mempunyai pengaruh tersendiri bila kalimat itu
digunakan untuk makna yang serupa denganya. Misalnya ayat yang senada dengan
pernyataan bahwa sebaik pekerjaan itu pertengahan (Khairul umuri wasthu) yaitu:
َي ٗهَّنِا َلاَق ۗ َيِه اَم اَنَّل ْنِيَبُي َكَّبَر اَنَل ُعْدا واُلاَق
ِب َ
َّلَّو ٌض ِ
ارَف َّ
َّل ٌةَرَقَب اَهَّنِا ُل ْوُق
ََوع ٌۗرْك
ٌٌۢان
َن ْوُرَمْؤُت اَم ا ْوُلَعْافَف ۗ َكِلٰذ َنْيَب
–
٦٨
Artinya: Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia
menjelaskan kepada kami tentang (sapi betina) itu.” Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah)
berfirman, bahwa sapi betina itu tidak tua dan tidak muda, (tetapi) pertengahan antara
itu. Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu.”
5. 3. Amsal Mursalah Amsal Mursalah ialah kalimat-
kalimat bebas yang tidak menggunakan kata
perumpamaan secara jelas, tetapi kalimat-kalimat itu
berlaku sebagai perumpamaa
ْوَلَو ُبِيَّطالَو ُثْيِبَخْلا ىِوَتْسَي َّ
َّل ْلُق
اَف ِۚثْيِبَخْلا ُةَرْثَك َكَبَجْعَا
َ ه
ّٰللا واُقَّت
َن ْوُحِلْفُت ْمُكَّلَعَل ِباَبْلَ ْ
اَّل ىِلوُآٰي
-
١٠٠
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Tidaklah sama yang buruk dengan yang
baik, meskipun banyaknya keburukan itu menarik hatimu, maka bertakwalah
kepada Allah wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat, agar kamu
beruntung.”
6. Amtsal Al-Qur’an memberikan kontribusi yang
cukup besar dalam daya pikir bagi umat
manusia dalam memahami Al-Qur’an, dan
merupakan cara Tuhan untuk menyampaikan
pesan-pesan ilahiyah-Nya kepada manusia
untuk direnungkan dan dijadikan pelajaran.
Menurut Nashrudin Baidan Amtsal dapat dibagi
dalam dua kelompok besar yaitu :
(1). Faedah umum, ialah amtsal yang menggambarkan berita yang
bastrak dalam bentuk kongkrit sehingga seakan-akan dapat diraba atau
dipegang seperti perumpamaan Al-Qur’an terhadap hapusnya pahala
bernafak bagi mereka yang riya dengan menggambarkan bagaikan batu
licin yang permukaannya tertutup oleh tanah. Kemudian dating hujan
lebat menimpahnya, maka habislah semua tanah itu dari atas batu tadi.
(2). Faedah khusus adalah kandungan kalimat atau ungkapan ayat yang
mengandung amtsal itu membawa pesan kusus yang tidak ada pada
kalimat amtsal yang lain; antara lain sebagai berikut:
Untuk menimbukan minat dalam beribada seperti berinfak, sehingga
umat tidak segan-segan membelanjakan harta mereka dijalan Allah demi
meraih keuntungan yang dilipat ganda
Hikmah Amtsal
Al-Qur’an