5. Qasam
1. Pengertian
أقسام bentuk jama’ dari قسم yang berarti
sumpah.
Menurut az-Zarkashi, qasam adalah
kalimat untuk menguatkan isi
informasi.
Tujuan adanya qasam (sumpah)
adalah untuk meyakinkan pada
penerima informasi bahwa apa yang
disampaikan informan adalah benar
6. Dalam Agama Islam, Allah SWT Dzat
yang
Maha Sempurna dan suci dari sifat
bohong.
Oleh sebab itu, Allah berhak untuk
bersumpah atas apapun yang
dikehendaki-Nya.
باهلل إال يقسم أن ألحد ليس و خلقه من شاء يقسم هللا إن
Sesungguhnya Allah bersumpah
dengan apa yang dikehendakiNya dari
makhluk-makhlukNya, dan tidak boleh
bagi seseorang bersumpah kecuali
atas nama Allah.
Dari hadits tersebut dapat disimpulkan
7. 2. Rukun Qasam
Manna’ al Qattan membagi unsur qasam menjadi 3, yaitu
a) fi’il qasam,
b) muqsam bih (sesuatu yang dipakai untuk bersumpah), dan
c) muqsam alaih (berita yang dijadikan sumpah).
Nashruddin Baidan beranggapan bahwa unsur qasam terdiri dari empat,
yaitu :
a. fi’il qasam
dengan huruf jar, spesifikasinya adalah huruf qasam ( و,ب,ت )
b. muqsam bih (sesuatu yang dipakai untuk bersumpah)
jika manusia yang bersumpah, maka muqsam bihnya adalah Allah.
c. muqsam alaih (berita yang dijadikan sumpah)
d. muqsim (pelaku sumpah)
8. 3. Macam-Macam Qasam
Dilihat darisegidisebutkan atautidaknya adatqasamdan muqsam bih:
• Fi’ilqasamdan hurufqasam(adadqasam) sertamuqsam bihdisebutkan secara
jelas (a.k.a. qasamzahir).
• Fi’ilqasam dan muqsam bihnya tidak disebutkan secara jelas,tetapi hanya
disebutkan muqsamalaihnya yang disertai “lam taukid”
Sedangkan dari bentuk kalimat:
• Jumlahkhabariyah (خبرية جملة)
berisikalimatberita.
• Jumlahtalabiyah (تالبية جمزة)
berisi kalimat perintah,tuntutan, atau peringatan.
9. 4. Macam-Macam Muqsam Bih dalam Al
Qur’an
Allah dapat bersumpah
dengan macam-macam
muqsam bih yang
dikehendaki.
Pertama, bersumpah
dengan DzatNya sendiri.
ْمُهَّنَلَئْسَنَل َكِّبَرَوَفَينَِِّمَْْأ(٩٢)
Maka demi Tuhanmu,
Kami pasti akan
menanyai mereka semua.
(Q. S. Al Hijr: 92)
Kedua, bersumpah dengan
makhluk-makhlukNya.
Menandakan bahwa
makhluk-makhluk tersebut
termasuk salah satu
ayatNya yang besar dan
menunjukkan kelebihan.
اَهى ٰحُضَو ِّسَّْمشالَو(١)
اَهىٰلَت اَذِّإ ِّرَمَقْلاَو(٢)
Demi matahari dan
sinarnya pada pagi hari,
demi bulan apabila
mengiringinya.
(Q.S. Asy-Syams; 1-2)
10. 5. Keadaan Muqsam Alaih
Muqsam alaih merupakan hal yang patut untuk didatangkan
sumpah, seperti hal yang abstrak dan ghaib,dalam rangka
untuk menetapkan keberadaannya.
Pada umumnya muqsam alaih disebutkan secara jelas,namun
kondisi tertentu tidak disebutkan secara jelas.yaitu ketika
muqsam alaih sebagai jawab maka akan dibuang karena sudah
ditunjukkan oleh kalimat sesudahnya
Demikian juga muqsam alaih berupa fi'il madi muthbah
mutassarif yang tidak didahului ma'mulnya maka harus diberi
"lam" dan "qad“
Selain itu muqsam alaih tidak disebutkan karena dalam
muqsam bihnya sudah tersirat jawab qasamnya, sekalipun
tidak dinyatakan secara jelas.namun model pengungkapn itu
terkandung jawab qasamnya.
11. Muqsam alaih atau jawab qasam dalam Al-
Qur’an terdiri dari beberapa macam sebagai
berikut:
A. Pokok-pokok keimanan dan ketauhidan seperti
dalam Q.S as-Saffat 1-4
Muqsam alaih Pada ayat
keempat merupakan
muqsam alaih yang
bermakna penegasan
tentang keesaan Allah
12. B. Penegasan tentang kebenaran Al-Qur’an
seperti dalam AL-Waqiah 75-77
Muqsam alaih pada Ayat
ke-77 menegaskan
bahwa al-qur’an adalah
betu betul sebuah kitab
yang maha mulia dan
benar
13. C.Keterangan tentang kebenaran muhammad
SAW, sebagai Rasulullah sebagaimana terdapat
pada Q.S Yasin 1-3
Muqsam alaih Pada ayat
ke-3 menegaskan bahwa
muhammad betul betul
utusan Allah yang diberi
amanah untuk
menunjukkan kepada
umatnya jalan yang benar
14. D. Penjelas tentang balasan amal, janji dan ancaman
yang benar-benar akan terlaksana di akhirat kelak.
Sebagaimana dalam Q.S adh-dhariyat 1-6
Muqsam alaih Pada ayat ke-5 dan ke-6 menegaskan
bahwa tidak ada alasan untuk tidak meyakini balasan
amal di akhirat kelak sesuai dengan amal perbuatannya
15. E. Penjelasan tentang perbuatan amal manusia,
seperti dalam Q.S Al-Layl 1-4
Muqsam alaih terdapat
Pada ayat ke-4, yang
menegaskan bahwa
usaha manusia tidak
seragam tetaapi
beragam
16. 6. Tujuandan HikmahQasamdalam Al Qur’an
Adalah untukmemperkuatpembicaraan yang akan disampaikan
agar dapat diterima atau dipercayai
Bersumpah dengan lafal ‘’khalafa” belumtentusi pelaku berada
diatas kebenaran, dan Allahbersumpah dalam Al-Qur’an
tidak menggunakanlafalitu yang menjelaskanbahwa yang
terdapat pada AL-Qur’anadalah benar
18. 1. Pengertian Qasasdalam Al Qur’an
Secara bahasa kata “al qashash” berarti mengikuti
jejak atau mengungkapkan masa lalu. Kata Qasas
merupakan bentuk masdar dari qasas, yaqussu,
qasasan . Dan bermakna yaitu urusan, berita, kabar,
dan keadaan.
Adapun yang dimaksud Qasas Al Quran adalah
pemberitahuan Al Quran tentang keadaan - keadaan
umat terdahuluan dan kenabian (nubuwat) terdahulu
dan peristiwa - peristiwa yang telah terjadi.
19. 1. Kisah para Nabi. Cerita ini mencakup dakwah
mereka pada kaumnya, mu’jizat mereka, sikap
penentang para Nabi, fase dakwah dan
perkembangannya, balasan terhadap orang-
orang kafir dan para pendusta.
2. Kisah - kisah yang berhubungan dengan
peristiwa - peristiwa yang terjadi di masa
lalu dan orang – orang yang tidak dipastikan
kenabiannya.
3. Kisah - kisah yang berhubungan dengan
peristiwa - peristiswa yang terjadi pada
masa Rasulullah saw.
2. Macam-Macam Kisah dalam Al Qur’an
20. 3. Tujuan Qasas dalam Al Qur’an
1. Untukmenetapkanbahwa Al Quranadalahbenar – benar wahyudari Allahdan
Muhammad saw.
2. Untukmenerangkanbahwa semua agama samawi sejakdari Nabi a.s sampai kepadaNabi
Muhammad saw. semuanya bersumber sama, yaituAllahSWT.
3. Untukmenjelaskanbahwa agamasamawi itu asasnya sama (satu),yaitumentauhidkan Allah
SWT.
4. Untukmenerangkanbahwa misi para Nabi dalamberdakwa adlahsama dan sebutan
kaumnya punsama,serta bersumberdari yang sama.
5. Untukmenjelaskanbahwa antaraagama Nabi Muhammadsaw. danNabi Ibrahima.s
khususnya.
6. Untukmengungkapkanadanyajanji pertolonganAllah kepadapara Nabi-Nya dan
menghukumorang – orang yang mendustakannya.
7. Untukmenjelaskanadanya nikmat dan karuniaAllahSWT. kepadapara Nabi dansemua
utusandanorang – orang pilihan-Nya.
21. 4. Metode Pengungkapan Qasas
•Metode deduksi
•Metode hikmah
•Metode center (terpusat)
•Kisah diungkapkan seperti drama
22. 5. Hikmah Pengulangan Qasas
Menjelaskan segi ke-balaghah-an Al-Qur’an
pada tingkat yang lebih tinggi.
Menunjukkan kehebatan mukjizat Al Quran.
Memberikan perhatian besar terhadap
kisah tersebut agar pesan-pesannya lebih
mantab dan melekat dalam jiwa para
pendengarnya.
Menunjukkan perbedaan tujuan dari tiap-
tiap pengulangan penyebutan kisah.
24. 1. Pengertian Amtsal Al Qur’an
Kata amtsal ( امثال ) merupakan bentuk
jama’ dari kata matsal ( مثل ) , dan
matsil ( مثيل ). Ia semakna dengan
dan sewazan shabah ( شبه ) dan
shabih ( شبيه ) yang bermakna
menyerupai atau kesamaan.
Banyak para ulama’ yang
mendefinisikan tentang amtsal ini
dan dari definisi-definisi yang ada
dapat di ambil kesimpulan
bahwasanya amtsal adalah
menyerupakan terhadap dua hal
yang berbeda karena ada titik
25. 2. Macam-Macam Amthal
A. Amtsal Musarrah
adalah yang didalamnya disebutkan dengan
jelas lafal matsal atau sesuatu yang
menunjukkan tashbih ( penyerupaan ).
B. Amtsal Kaminah
ialah yang di dalamnya tidak disebutkan
dengan jelas lafadz tamstil ( permisalan )
tetapi ia menunjukkan makna yang indah ,
menarik , dalam kepadatan redaksinya dan
mempunya pengaruh tersendiri bila
dipindahkan kepada yang serupanya.
26. Ayat yang senada dengan perkataan : خير الوسط االمور
(sebaik-baik urusan adalah pertengahanya ) misalnya
dalam surat Al-Baqoroh ayat 68
Ayat yang senada dengan perkataan : كالمعاينة الخبر ليس
(kabar itu tidak sama dengan menyaksikanya sendiri )
misalnya dalam surah Al-Baqoroh ayat 260
Ayat yang senada dengan perkataan : تدان تدين كما
(sebagaimana kamu telah menghutangkan , mka kamu
akan dibayar ) misalnya dalam surah An-Nisa’ ayat 123
Ayat yang sebada dengan perkataan : من المؤمن يلدغ ال
تينّمر جحر ( orang mukmin tidak akan disengat dua kali
dari lubang yang sama ) misalnya dalam surah Yusuf
ayat 64
Berkaitan dengan amtsal kaminah,
ulama’ memberikan beberapa contoh :
27. C. Amtsal Mursalah
Ialah kalimat-kalimat bebas yang tidak
menggunakan tashbih secara jelas , tetapi
kalimat-kalimat itu berlaku sebagai matsal.
Misalnya dalam surah Al-Baqarah ayat 216
28. 3.FAEDAH-FAEDAH AMTSAL AL QUR’AN
Al-Qattan menjelaskan delapan faedah adanya amthal dalam Al
Qur’an, yaitu:
• Menggambarkan sesuatu yang ada dalam pikiran secara
konkrit yang dapat disentuh manusia, sehingga dapat
diterima akal, karena makna yang abstrak akan mantap
dalam pikiran bila dikonkritkan.
contoh: orang yang menafkahkan hartanya secara riya’,
tidak akan mendapatkan pahala sedikitpun.
• Menyingkapkan hakikat-hakikat dan mengemukakan
sesuatu yang tidak tampak seakan-akan menjadi
sesuatu yang tampak.
Contoh: “Orang-orang yang Makan (mengambil) riba
tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang
yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit
gila...” (QS. Al-Baqarah : 275).
29. • Mengumpulkan makna yang menarik lagi indah dalam
ungkapan yang padat.
Contoh: ayat pada amtsal kaminah dan amtsal mursalah.
• Memotivasi orang untuk mengikuti atau mencontoh seperti
apa yang digambarkan dalam mastal, karena merupakan
sesuatu yang disukai jiwa. Contoh: orang yang
menafkahkan harta di jalan Allah Swt, akan memberikan
kebaikan yang banyak.
• Memotivasi untuk menjauhkan diri dari sesuatu yang
dibenci yang terdapat dalam amtsal.
Contoh: “... dan janganlah menggunjingkan satu
sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya...”
(QS. AL-Hujurat : 12).
30. • Untuk memuji orang yang diberi matsal.
Contoh: “... Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-
sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan
tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi
besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu
menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak
menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang
mukmin)...” (QS. Al-Fath : 29).
• Untuk menggambarkan (dengan matsal tersebut) sesuatu yang
mempunyai sifat yang dipandang buruk oleh orang banyak.
Contoh: matsal tentang keadaan orang yang dikaruniai Kitabullah,
tetapi ia tersesat jalan hingga tidak mengamalkannya.
• Amtsal lebih berpengaruh pada jiwa, lebih efektif dalam
memberikan nasihat, lebih kuat dalam memberikan peringatan, dan
lebih dapat memuaskan hati.
Contoh: Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam
Al Quran ini Setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat
pelajaran. (QS. Az-Zumar : 27).