SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Mei 2012 pukul 14.00-15.00
WITA, bertempat di Laboratorium Produksi Tanaman, Fakultas Pertanian,
Universitas Mataram.
B. Alat dan Bahan
1. Alat :
a. Penetrometer
b. Munsell Color Chart for Plant Tissue
c. Refraktometer
d. Lap (handuk)
e. Kardus/ wadah tomat
2. Bahan :
a. Tomat
b. Air
C. Pelaksanaan
1. Dibersihkan buah tomat dengan menggunakan lap yang dibasahkan, kemudian
dikeringanginkan selama 10-15 menit.
2. Dilakukan sortasi pada buah tomat dengan memisahkan dua buah tomat yang
tidak layak kondisinya.
3. Ditentukan tomat yang akan ditimbang untuk mengetahui nilai bobot awal dan
susut bobotnya.
4. Diambil satu buah tomat untuk diukur tingkat keasamann, tekstur, dan
warnanya.
5. Dilakukan poin 4 dan 5 untuk pengamatan hari ke 2 HSP, 4 HSP, 6 HSP, dan 8
HSP.
PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Komoditi Susut Bobot Tekstur Warna
Permukaan
Kulit
brix
(keasaman)
Pisang
bobot awal=72,56 gram 2,5
2,5
YR(5/8)
halus 3,2
2HSP=81,02 gram 1,25 5Y (7/10) halus 4,6
4HSP=79,20 gram 1,5
7,5 YR
(7/12)
halus 5
6HSP=78,12 gram 1,25 10 R (6/10)
halus agak
bergelombang
3,2
8HSP= 76,84 gram 1 10R(4/10) halus 4,2
Susut Bobot = Bi – Bj x 100 %
Bi
Keterangan:
Bi : Bobot awal (0 HSP)
Bj : Bobot pada j = 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14 HSP
Susut bobot -1= 72,56-81,02 x 100%
72,56
= 11,66%
Susut bobot-2= 72,56-79,20 x 100%
72,56
=9,15%
Susut bobot-3=72,56-78,12 x100%
72,56
=7,67%
Susut bobot-4=72,56-76,84 x 100%
72,56
=5,90%
PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com
Ø Grafik Susut Bobot
Ø Grafik Tekstur
Ø Grafik brix (tingkat keasaman)
PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com
B. PEMBAHASAN
Praktikum penanganan dan kualitas buah pasca panen ini bertujuan untuk
mengidentifikasi bobot, tekstur (firmness), warna, permukaan kulit dan daging
buah sebelum penyimpanan dan mengidentifikasi perubahan berat (susut bobot),
tekstur (firmness), warna, permukaan kulit dan daging buah selama masa
penyimpanan di dalam ruangan pendingin (suhu ±15o
C).
Mutu simpan buah sangat erat kaitannya dengan proses respirasi dan
transpirasi selama penanganan dan penyimpanan dimana akan menyebabkan susut
pasca panen seperti susut fisik yang diukur dengan berat;susut kualitas karena
perubahan ujud (kenampakan), cita rasa, warna atau tekstur yang menyebabkan
bahan pangan kurang disukai konsumen; susut nilai gizi yang berpengaruh terhadap
kualitas buah.
Tomat yang sudah dibersihkan dengan lap atau handuk basah
dikeringkan selama 15 menit kemudian di sortir. Diketahui bobot awal tomat
sebesar 72,56 gram (0 HSP). Setelah dilakukan pengamatan pada 2 HSP, diketahui
bobot tomat meningkat sebesar 81,02 gram. Hal ini dapat terjadi karena pada saat
penyimpanan, tomat masih mengalami pertumbuhan fisiologis sehingga proses
perombakan energy dan metabolisme masih terjadi. Ini terlihat juga dari kulit buah
yang masih berwarna kuning kehijauan yang menandakan bahwa tomat tersebut
belum melewati puncak kematangan fisiologisnya.
PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com
Pada hari 4 HSP, bobot tomat mulai menyusut menjadi sebesar 79,20
gram dari semula 81,02 gram. Hal serupa terjadi pada 6 HSP dan 8 HSP, dimana
bobot tomat menyusut menjadi 78,12 gram dan76,84 gram. Penyusutan bobot
tomat terjadi seiring dengan pemasakannya yang ditandai dengan meningkatnya
warna kulit pada tomat. Pada 0 HSP, warna kulit tomat bernilai 2,5 YR (5/8) dan
meningkat setiap hari pengamatan menjadi 5Y (7/10), 7,5 YR(7/12), 10R(6/10),
dan 10R (4/10).
Kecepatan pemasakan buah terjadi karena zat tumbuh mendorong
pemecahan tepung dan penimbunan gula. Proses pemecahan tepung dan
penimbunan gula tersebut merupakan proses pemasakan buah dimana ditandai
dengan terjadinya perubahan warna, tekstur buah dan bau pada buah atau terjadinya
pemasakan buah. Kebanyakan buah tanda kematangan pertama adalah hilangnya
warna hijau. Kandungan klorofil buah yang sedang masak lambat laut berkurang.
Saat terjadi klimaterik klorofilase bertanggung jawab atas terjadinya penguraian
klorofil. Bagian profirin pada molekul klorofil dapat mengalami oksidasi atau
saturasi, sehingga warna akan hilang. Lunaknya buah disebabkan oleh adanya
perombakan photopektin yang tidak larut. Pematangan biasanya meningkatkan
jumlah gula-gula sederhana yang memberi rasa manis.
Tekstur tomat pada 0 HSP, diukur menggunakan penetrometer bernilai
sebesar 2,5. Sedangkan pada hari pengamatan ke-2, ke-4, dan ke-8 HSP, tekstur
tomat bernilai 1,25; 1,5 dan 1. Semakin lama hari pengamatan, diketahui bahwa
tekstur tomat semakin lunak. Hal ini dapat disebabkan karena peyusutan fisik
karena proses penyimpanan yang relatif lama di suhu yang dingin dan lembab
(±15o
C) sehingga menyebabkan keluarnya cairan sel pada tomat sehingga tomat
menjadi lunak dan karena proses pemasakan pada saat peyimpanan yang
dipengaruhi oleh zat etilen.
Secara visual, kenampakan tomat pada praktikum ini masih dalam
keadaan baik secara fisik tanpa ada cacat pada kulit buah dengan permukaan kulit
yan halus. Hal ini menunjukkan bahwa proses sorting dan grading pada saat
sebelum penyimpanan berlangsung dengan baik. Permukaan kulit tomat yang halus
dan tanpa cacat juga mengindikasikan bahwa patogen dan hama tidak menyerang
PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com
tomat pada saat penyimpanan. Hal ini dapat diketahui karena tidak ditemukannya
luka pada kulit tomat yang menjadi entry point bagi patogen dan hama.
Brix adalah jumlah zat padat semu yang terlarut (dalam gram) setiap 100
gram larutan. Pada praktikum ini,untuk mengukur nilai brix, digunakan alat yaitu
refraktometer. Menurut tabel pengamatan, diketahui bahwa nilai brix setiap
pengamatan cenderung meningkat. Nilai brix tertinggi terdapat pada pengamatan 4
HSP, dimana nilai brix mencapai 5O
brix. Meningkatnya nilai brix dapat terjadi
karena meningkatnya metabolisme pada tomat sehingga menyebabkan penimbunan
zat makanan (gula) pada tomat.
PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Mutu simpan dapat mempengaruhi mutu dan kualitas buah. Susut pasca panen
seperti susut fisik dapat mempengaruhi nilai jual.
2. Lunaknya tekstur pada tomat disebabkan karena proses pematangan dan respirasi
yang terjadi pada saat penyimpanan.
3. Terjadi penyimpangan bobot pada 2 HSP, bobot tomat tidak menyusut namun
bertambah karena tomat belum matang secara fisiologis pada saat peyimpanan
sehingga tomat masih melakukan metabolisme.
4. Permukaan kulit tomat yang halus dan tanpa cacat menunjukkan bahwa proses
sortasi, grading, dan penyimpanan berlangsung dengan baik.
PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com

More Related Content

What's hot

LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2Titin Indrawati
 
Laporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 AirLaporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 AirMelina Eka
 
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipisCara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipisYuke Puspita
 
Aktivitas antioksidan antosianin_beras_k
Aktivitas antioksidan antosianin_beras_kAktivitas antioksidan antosianin_beras_k
Aktivitas antioksidan antosianin_beras_kHellna Tehubijuluw
 
Laporan praktikum mikrob tm 8
Laporan praktikum mikrob tm 8Laporan praktikum mikrob tm 8
Laporan praktikum mikrob tm 8Raden Saputra
 
Uji konsentrasi enzim
Uji konsentrasi enzimUji konsentrasi enzim
Uji konsentrasi enzimBojey Peskins
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1Titin Indrawati
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA RiaAnggun
 
PENGKAJIAN PENYIMPANAN JERUK BESAR (Citrus grandis L.) PENGOLAHAN MINIMAL DEN...
PENGKAJIAN PENYIMPANAN JERUK BESAR (Citrus grandis L.) PENGOLAHAN MINIMAL DEN...PENGKAJIAN PENYIMPANAN JERUK BESAR (Citrus grandis L.) PENGOLAHAN MINIMAL DEN...
PENGKAJIAN PENYIMPANAN JERUK BESAR (Citrus grandis L.) PENGOLAHAN MINIMAL DEN...Repository Ipb
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE RiaAnggun
 
Isolasi dan identifikasi_senyawa_isoflavon_dari
Isolasi dan identifikasi_senyawa_isoflavon_dariIsolasi dan identifikasi_senyawa_isoflavon_dari
Isolasi dan identifikasi_senyawa_isoflavon_daritantri_ta
 
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitikRahmat Saputra
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKARezkyNurAziz
 

What's hot (20)

Enzim 2
Enzim 2Enzim 2
Enzim 2
 
Uji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi EnzimUji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi Enzim
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2
 
Enzim 1
Enzim 1Enzim 1
Enzim 1
 
Laporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 AirLaporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 Air
 
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipisCara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
 
Uji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi EnzimUji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi Enzim
 
Aktivitas antioksidan antosianin_beras_k
Aktivitas antioksidan antosianin_beras_kAktivitas antioksidan antosianin_beras_k
Aktivitas antioksidan antosianin_beras_k
 
Laporan praktikum mikrob tm 8
Laporan praktikum mikrob tm 8Laporan praktikum mikrob tm 8
Laporan praktikum mikrob tm 8
 
Uji konsentrasi enzim
Uji konsentrasi enzimUji konsentrasi enzim
Uji konsentrasi enzim
 
lakase
lakaselakase
lakase
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
 
Tomat
TomatTomat
Tomat
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
 
PENGKAJIAN PENYIMPANAN JERUK BESAR (Citrus grandis L.) PENGOLAHAN MINIMAL DEN...
PENGKAJIAN PENYIMPANAN JERUK BESAR (Citrus grandis L.) PENGOLAHAN MINIMAL DEN...PENGKAJIAN PENYIMPANAN JERUK BESAR (Citrus grandis L.) PENGOLAHAN MINIMAL DEN...
PENGKAJIAN PENYIMPANAN JERUK BESAR (Citrus grandis L.) PENGOLAHAN MINIMAL DEN...
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
 
Isolasi dan identifikasi_senyawa_isoflavon_dari
Isolasi dan identifikasi_senyawa_isoflavon_dariIsolasi dan identifikasi_senyawa_isoflavon_dari
Isolasi dan identifikasi_senyawa_isoflavon_dari
 
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
 

Viewers also liked

PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURAPELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURAAGROTEKNOLOGI
 
Laporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labLaporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labagronomy
 
Proses penanganan, penyimpanan dan pengolahan buah buahan dan sayuran
Proses penanganan, penyimpanan dan pengolahan buah buahan dan sayuranProses penanganan, penyimpanan dan pengolahan buah buahan dan sayuran
Proses penanganan, penyimpanan dan pengolahan buah buahan dan sayuranPecinta Satuhati
 
Penanganan pascapanen buah dan sayuran segar
Penanganan pascapanen buah dan sayuran segarPenanganan pascapanen buah dan sayuran segar
Penanganan pascapanen buah dan sayuran segarIgnazio Hadi Saragih
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenGoogle
 

Viewers also liked (7)

PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURAPELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
 
Pengaruh Penanganan Pasca Panen
Pengaruh Penanganan Pasca PanenPengaruh Penanganan Pasca Panen
Pengaruh Penanganan Pasca Panen
 
Laporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labLaporan pasca panen lab
Laporan pasca panen lab
 
Proses penanganan, penyimpanan dan pengolahan buah buahan dan sayuran
Proses penanganan, penyimpanan dan pengolahan buah buahan dan sayuranProses penanganan, penyimpanan dan pengolahan buah buahan dan sayuran
Proses penanganan, penyimpanan dan pengolahan buah buahan dan sayuran
 
Penanganan pascapanen buah dan sayuran segar
Penanganan pascapanen buah dan sayuran segarPenanganan pascapanen buah dan sayuran segar
Penanganan pascapanen buah dan sayuran segar
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan Pascapanen
 
Fisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panenFisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panen
 

Similar to ANALISIS KUALITAS TOMAT

Makalah pasca panen rabu
Makalah pasca panen rabuMakalah pasca panen rabu
Makalah pasca panen rabuagronomy
 
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinramdhanisari
 
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)Nining Nuraida
 
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)Fadly Rian Saputra
 
Powerpoint daging abang
Powerpoint daging abangPowerpoint daging abang
Powerpoint daging abangsepha20
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
PPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptx
PPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptxPPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptx
PPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptxetiernawati20
 
1. bentuk dan ukuran revisi 2
1. bentuk dan ukuran   revisi 21. bentuk dan ukuran   revisi 2
1. bentuk dan ukuran revisi 2Noer Azza
 
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikulturaBahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikulturaAIAT East Java
 
Acara v zat warna
Acara v zat warnaAcara v zat warna
Acara v zat warnaVicky Vendy
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahperubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomy
 
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015Muhammad Eko
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4Titin Indrawati
 

Similar to ANALISIS KUALITAS TOMAT (20)

Makalah pasca panen rabu
Makalah pasca panen rabuMakalah pasca panen rabu
Makalah pasca panen rabu
 
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
 
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
 
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
 
Powerpoint daging abang
Powerpoint daging abangPowerpoint daging abang
Powerpoint daging abang
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPAS
 
PPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptx
PPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptxPPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptx
PPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptx
 
1. bentuk dan ukuran revisi 2
1. bentuk dan ukuran   revisi 21. bentuk dan ukuran   revisi 2
1. bentuk dan ukuran revisi 2
 
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikulturaBahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
 
Acara v zat warna
Acara v zat warnaAcara v zat warna
Acara v zat warna
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
 
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahperubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
 
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
 
OUM-NESTLE 2008 1
OUM-NESTLE 2008 1OUM-NESTLE 2008 1
OUM-NESTLE 2008 1
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
 
Mas didih
Mas didihMas didih
Mas didih
 
239 580-1-pb
239 580-1-pb239 580-1-pb
239 580-1-pb
 
37. lampiran 42 43 lkpd uji makanan
37. lampiran 42 43 lkpd uji makanan37. lampiran 42 43 lkpd uji makanan
37. lampiran 42 43 lkpd uji makanan
 
Tugas PE
Tugas PETugas PE
Tugas PE
 

More from Ela Afellay

pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabatipestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabatiEla Afellay
 
Tugas revolusi hijau
Tugas revolusi hijauTugas revolusi hijau
Tugas revolusi hijauEla Afellay
 
Drought tolerance soybean presentation
Drought tolerance soybean presentationDrought tolerance soybean presentation
Drought tolerance soybean presentationEla Afellay
 
Pengendalian gulma terpadu
Pengendalian gulma terpaduPengendalian gulma terpadu
Pengendalian gulma terpaduEla Afellay
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaEla Afellay
 
Jamur penyebab antraknosa pada mangga
Jamur penyebab antraknosa pada manggaJamur penyebab antraknosa pada mangga
Jamur penyebab antraknosa pada manggaEla Afellay
 
Food security paper-summary
Food security paper-summaryFood security paper-summary
Food security paper-summaryEla Afellay
 
Identifikasi pestisida
Identifikasi pestisidaIdentifikasi pestisida
Identifikasi pestisidaEla Afellay
 
Manajemen produksi tanaman kailan
Manajemen produksi tanaman kailanManajemen produksi tanaman kailan
Manajemen produksi tanaman kailanEla Afellay
 

More from Ela Afellay (14)

pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabatipestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
 
Tugas revolusi hijau
Tugas revolusi hijauTugas revolusi hijau
Tugas revolusi hijau
 
Drought tolerance soybean presentation
Drought tolerance soybean presentationDrought tolerance soybean presentation
Drought tolerance soybean presentation
 
Pengendalian gulma terpadu
Pengendalian gulma terpaduPengendalian gulma terpadu
Pengendalian gulma terpadu
 
Root exudates
Root exudatesRoot exudates
Root exudates
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikroba
 
Jamur penyebab antraknosa pada mangga
Jamur penyebab antraknosa pada manggaJamur penyebab antraknosa pada mangga
Jamur penyebab antraknosa pada mangga
 
Food security paper-summary
Food security paper-summaryFood security paper-summary
Food security paper-summary
 
Identifikasi pestisida
Identifikasi pestisidaIdentifikasi pestisida
Identifikasi pestisida
 
Manajemen produksi tanaman kailan
Manajemen produksi tanaman kailanManajemen produksi tanaman kailan
Manajemen produksi tanaman kailan
 
3. tag
3. tag3. tag
3. tag
 
Bubur pestisida
Bubur pestisidaBubur pestisida
Bubur pestisida
 
2. tag
2. tag2. tag
2. tag
 
1. tag deutsch
1. tag deutsch1. tag deutsch
1. tag deutsch
 

ANALISIS KUALITAS TOMAT

  • 1. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Mei 2012 pukul 14.00-15.00 WITA, bertempat di Laboratorium Produksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram. B. Alat dan Bahan 1. Alat : a. Penetrometer b. Munsell Color Chart for Plant Tissue c. Refraktometer d. Lap (handuk) e. Kardus/ wadah tomat 2. Bahan : a. Tomat b. Air C. Pelaksanaan 1. Dibersihkan buah tomat dengan menggunakan lap yang dibasahkan, kemudian dikeringanginkan selama 10-15 menit. 2. Dilakukan sortasi pada buah tomat dengan memisahkan dua buah tomat yang tidak layak kondisinya. 3. Ditentukan tomat yang akan ditimbang untuk mengetahui nilai bobot awal dan susut bobotnya. 4. Diambil satu buah tomat untuk diukur tingkat keasamann, tekstur, dan warnanya. 5. Dilakukan poin 4 dan 5 untuk pengamatan hari ke 2 HSP, 4 HSP, 6 HSP, dan 8 HSP. PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com
  • 2. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Komoditi Susut Bobot Tekstur Warna Permukaan Kulit brix (keasaman) Pisang bobot awal=72,56 gram 2,5 2,5 YR(5/8) halus 3,2 2HSP=81,02 gram 1,25 5Y (7/10) halus 4,6 4HSP=79,20 gram 1,5 7,5 YR (7/12) halus 5 6HSP=78,12 gram 1,25 10 R (6/10) halus agak bergelombang 3,2 8HSP= 76,84 gram 1 10R(4/10) halus 4,2 Susut Bobot = Bi – Bj x 100 % Bi Keterangan: Bi : Bobot awal (0 HSP) Bj : Bobot pada j = 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14 HSP Susut bobot -1= 72,56-81,02 x 100% 72,56 = 11,66% Susut bobot-2= 72,56-79,20 x 100% 72,56 =9,15% Susut bobot-3=72,56-78,12 x100% 72,56 =7,67% Susut bobot-4=72,56-76,84 x 100% 72,56 =5,90% PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com
  • 3. Ø Grafik Susut Bobot Ø Grafik Tekstur Ø Grafik brix (tingkat keasaman) PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com
  • 4. B. PEMBAHASAN Praktikum penanganan dan kualitas buah pasca panen ini bertujuan untuk mengidentifikasi bobot, tekstur (firmness), warna, permukaan kulit dan daging buah sebelum penyimpanan dan mengidentifikasi perubahan berat (susut bobot), tekstur (firmness), warna, permukaan kulit dan daging buah selama masa penyimpanan di dalam ruangan pendingin (suhu ±15o C). Mutu simpan buah sangat erat kaitannya dengan proses respirasi dan transpirasi selama penanganan dan penyimpanan dimana akan menyebabkan susut pasca panen seperti susut fisik yang diukur dengan berat;susut kualitas karena perubahan ujud (kenampakan), cita rasa, warna atau tekstur yang menyebabkan bahan pangan kurang disukai konsumen; susut nilai gizi yang berpengaruh terhadap kualitas buah. Tomat yang sudah dibersihkan dengan lap atau handuk basah dikeringkan selama 15 menit kemudian di sortir. Diketahui bobot awal tomat sebesar 72,56 gram (0 HSP). Setelah dilakukan pengamatan pada 2 HSP, diketahui bobot tomat meningkat sebesar 81,02 gram. Hal ini dapat terjadi karena pada saat penyimpanan, tomat masih mengalami pertumbuhan fisiologis sehingga proses perombakan energy dan metabolisme masih terjadi. Ini terlihat juga dari kulit buah yang masih berwarna kuning kehijauan yang menandakan bahwa tomat tersebut belum melewati puncak kematangan fisiologisnya. PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com
  • 5. Pada hari 4 HSP, bobot tomat mulai menyusut menjadi sebesar 79,20 gram dari semula 81,02 gram. Hal serupa terjadi pada 6 HSP dan 8 HSP, dimana bobot tomat menyusut menjadi 78,12 gram dan76,84 gram. Penyusutan bobot tomat terjadi seiring dengan pemasakannya yang ditandai dengan meningkatnya warna kulit pada tomat. Pada 0 HSP, warna kulit tomat bernilai 2,5 YR (5/8) dan meningkat setiap hari pengamatan menjadi 5Y (7/10), 7,5 YR(7/12), 10R(6/10), dan 10R (4/10). Kecepatan pemasakan buah terjadi karena zat tumbuh mendorong pemecahan tepung dan penimbunan gula. Proses pemecahan tepung dan penimbunan gula tersebut merupakan proses pemasakan buah dimana ditandai dengan terjadinya perubahan warna, tekstur buah dan bau pada buah atau terjadinya pemasakan buah. Kebanyakan buah tanda kematangan pertama adalah hilangnya warna hijau. Kandungan klorofil buah yang sedang masak lambat laut berkurang. Saat terjadi klimaterik klorofilase bertanggung jawab atas terjadinya penguraian klorofil. Bagian profirin pada molekul klorofil dapat mengalami oksidasi atau saturasi, sehingga warna akan hilang. Lunaknya buah disebabkan oleh adanya perombakan photopektin yang tidak larut. Pematangan biasanya meningkatkan jumlah gula-gula sederhana yang memberi rasa manis. Tekstur tomat pada 0 HSP, diukur menggunakan penetrometer bernilai sebesar 2,5. Sedangkan pada hari pengamatan ke-2, ke-4, dan ke-8 HSP, tekstur tomat bernilai 1,25; 1,5 dan 1. Semakin lama hari pengamatan, diketahui bahwa tekstur tomat semakin lunak. Hal ini dapat disebabkan karena peyusutan fisik karena proses penyimpanan yang relatif lama di suhu yang dingin dan lembab (±15o C) sehingga menyebabkan keluarnya cairan sel pada tomat sehingga tomat menjadi lunak dan karena proses pemasakan pada saat peyimpanan yang dipengaruhi oleh zat etilen. Secara visual, kenampakan tomat pada praktikum ini masih dalam keadaan baik secara fisik tanpa ada cacat pada kulit buah dengan permukaan kulit yan halus. Hal ini menunjukkan bahwa proses sorting dan grading pada saat sebelum penyimpanan berlangsung dengan baik. Permukaan kulit tomat yang halus dan tanpa cacat juga mengindikasikan bahwa patogen dan hama tidak menyerang PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com
  • 6. tomat pada saat penyimpanan. Hal ini dapat diketahui karena tidak ditemukannya luka pada kulit tomat yang menjadi entry point bagi patogen dan hama. Brix adalah jumlah zat padat semu yang terlarut (dalam gram) setiap 100 gram larutan. Pada praktikum ini,untuk mengukur nilai brix, digunakan alat yaitu refraktometer. Menurut tabel pengamatan, diketahui bahwa nilai brix setiap pengamatan cenderung meningkat. Nilai brix tertinggi terdapat pada pengamatan 4 HSP, dimana nilai brix mencapai 5O brix. Meningkatnya nilai brix dapat terjadi karena meningkatnya metabolisme pada tomat sehingga menyebabkan penimbunan zat makanan (gula) pada tomat. PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com
  • 7. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Mutu simpan dapat mempengaruhi mutu dan kualitas buah. Susut pasca panen seperti susut fisik dapat mempengaruhi nilai jual. 2. Lunaknya tekstur pada tomat disebabkan karena proses pematangan dan respirasi yang terjadi pada saat penyimpanan. 3. Terjadi penyimpangan bobot pada 2 HSP, bobot tomat tidak menyusut namun bertambah karena tomat belum matang secara fisiologis pada saat peyimpanan sehingga tomat masih melakukan metabolisme. 4. Permukaan kulit tomat yang halus dan tanpa cacat menunjukkan bahwa proses sortasi, grading, dan penyimpanan berlangsung dengan baik. PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com