SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
METODE PEMBUATAN SERTA PENGAPLIKASIAN PESTISIDA NABATI
KULIT BAWANG MERAH DAN DAUN PEPAYA
AGRONOMI
NIVERSITAS ANDALAS
OLEH
RIZKI NIA SUKRI
NASUTION 2110216003
Pestisida nabati pada dasarnya memanfaatkan senyawa sekunder tumbuhan
sebagai bahan aktifnya. Senyawa ini berfungsi sebagai penolak, penarik, dan
pembunuh hama serta sebagai penghambat nafsu makan hama
Petani seringkali mengendalikan hama dan penyakit tanaman dengan
menggunakan bahan-bahan kimia buatan pabrik dengan harga yang relatif
mahal.
Pestisida Nabati Pestisida nabati merupakan produk alam dari tumbuhan seperti daun, bunga,
buah, biji, kulit, batang, yang mempunyai kelompok metabolit sekunder atau senyawa bioaktif.
Beberapa tanaman telah diketahui mengandung bahan bahan kimia yang dapat membunuh,
menarik atau menolak serangga. Beberapa tumbuhan menghasilkan racun, ada juga yang
mengandung senyawa-senyawa kompleks yang dapat mengganggu siklus pertumbuhan
serangga, sistem pencernaan atau mengubah perilaku serangga (Supriatin dan Marwoto,
2000).
Pestisida nabati dapat mebunuh atau meggangu serangan hama dan penyakit memalui cara
yang unik, yaitu dapat melalui perpaduan berbagai cara atau secara tunggal. Cara kerja
pestisida nabati menurut Pracaya, (2018) :
1. Merusak perkembangan telur, larva dan pupa
2. Menghambat pergantian kulit
3. mengganggu komunikasi serangga
4. Menghambat reproduksi serangan betina
5. Mengurangi nafsu makan
6. Memblokir kemampuan makan serangga
7. Mengurangi serangan hama
8. Mengahambat perkembangan patogen penyakit
Kelebihan Dan Kekurangan Pestisida Nabati Menurut Indiati (2017) kelebihan dan kekurangan
pestisida sebagai berikut :
1. Kelebihan pestisida nabati
a. Senyawa aktif mudah terurai di alam sehingga kadar residu relatif kecil
b. Peluang untuk membunuh seranggga bukan sasaran rendah
c. Dapat digunakan beberapa saat menjelang panen
d. Cara kerja spesifik sehingga aman terhadap manusia dan ternak
e. Tidak mudah menimbulkan resisitensi
f. Jumlah senyawa aktif lebih dari satu dan tidak meracuni tanaman.
2. Kekurangan pestisida nabati
a. Persistensi yang singkat sehingga pada populasi hama yang tinggi diperlukan aplikasi yang
berulang-ulang
b. Biaya lebih mahal dari insektisida sisntetik
c. Ketersediaan dipasaran (toko pertanian) masih sangat terbatas
d. Frekuensi pemakaian lebih tinggi, karena sifat racunnya mudah terdegradasi.
Bawang merah dapat membentuk kulit baru bila disimpan
dalam waktu yang lama dalam keadaan terkupas. Bawang
merah mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi. Bawang
merah kaya akan vitamin dan zat lain seperti fosfor, seng, serta
zat bermanfaat bagi tubuh lainnya. Khasiat bawang merah
yang terkenal adalah sebagai penurun tekanan darah. Seperti
yang Anda ketahui, bawang merah mentah umumnya disajikan
sebagai acar pada masakan berlemak seperti sate, nasi
goreng, dan semacamnya. Selain baik untuk kesehatan,
bawang merah menjadi kunci utama dalam berbagai masakan
nusantara.
Hampir seluruh daerah di Indonesia menggunakan bawang merah dalam olahan kulinernya.
Bawang merah mampu menonjolkan rasa masakan dan memberikan rasa gurih terutama untuk
masakan pedas yang menggunakan cabai seperti bumbu balado, nasi goreng, rujak, dan
sebagainya. (Meilisa, 2017).
Senyawa aktif yang dimiliki bawang merah yaitu Allisin dan Alliin, Flavonoid, Alilpropil disulfide,
Fitosterol, Flavonol, Pektin, Saponin, Tripropanal sulfoksida, dan senyawa acetogenin.
Kandungan yang dimiliki bawang merah yaitu senyawa actogenin dan Flavonolinilah yang
mampu untuk membasmi hama tanaman pengganggu, yang berfungsi sebagai anti-feeden dan
bersifat racun pada serangga dan hama. (Plantus, 2008).
Kandungan Aktif Daun Pepaya Kandungan aktif daun pepaya
menurut Trizelia (2001), yaitu enzim papain. Papain merupakan
suatu protese sulfihidril dari getah pepaya. Enzim papain biasanya
ditemukan di batang, daun, dan buah pepaya. Selain enzim papain,
terdapat beberapa senyawa-senyawa yang dapat dibuktikan
melalui uji fitokimia. Uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya komponenkomponen bioaktif yang terdapat pada sampel
uji.
Dari uji fitokimia yang dilakukan oleh Astuti (2009) daun pepaya
mengandung flavonoid, saponin, dan alkaloid. Namun pada
pengujian fitokimia yang dilakukan Julaily, dkk. (2013), ekstrak
daun pepaya mengandung berbagai golongan senyawa metabolit
sekunder seperti alkaloid, flavonoid, polifenol, kuinon, dan
terpenoid. Senyawa-senyawa ini yang dipercaya mampu
membunuh serangga hama.
Pembuatan pestisida nabati hanya memerlukan alat dan bahan yang
sederhana dan mudah ditemukan di sekitar rumah. Alat dan bahan yang
digunakan adalah toples 2 L (dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan),
saringan, botol spray, air bersih secukupnya, dan kulit bawang.
Proses pembuatan pestisida nabati dimulai dengan menyiapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan. Kemudian kulit bawang merah dimasukkan ke dalam
wadah yang berukuran 2 L hingga wadah terisi setengah. Air dituangkan ke
dalam hingga wadah terisi penuh kemudian diaduk. Toples ditutup dengan
rapat sampai tidak ada angin yang masuk ke dalam wadah. Bahan yang
telah tercampur dibiarkan dalam kondisi kedap udara. Setelah dibiarkan dalam
kondisi kedap udara selama dua hari, pestisida siap untuk digunakan.
Sebelum diaplikasikan terhadap hama, dilakukan penyaringan untuk
memisahkan cairan dan ampas kulit bawang merah.
Adapun cara kerja dalam pembuatan pestisida ini secara terperinsi yaitu :
1. Cara Membuat Pestisida Alami
a) Mempersiapkan semua bahan yang digunakan terdiri dari kulit bawang merah
dan air
b) Membuat larutan insektisida kimia Yasithrin 30 EC dengan konsentrasi 2
ml/200 ml air bersih.
c) Membuat rendaman yang terdiri dari 10 lembar kulit bawang merah dan 200
ml air. Rendaman tersebut dimasukkan kedalam botol plastik dan ditunggu
selama 3 hari.
d) Membuat rendaman yang terdiri dari 20 lembar kulit bawang merah dan 200
ml air. Rendaman tersebut dimasukkan kedalam botol plastik dan ditunggu
selama 3 hari.
e) Membuat rendaman yang terdiri dari 30 lembar kulit bawang merah dan 200
ml air. Rendaman tersebut dimasukkan kedalam botol plastik dan ditunggu
selama 3 hari.
Adapun cara membuatnya menurut cbxt pertanian adalah sebagai berikut :
Kumpulkan 1 kg daun pepaya
Tumbuk daun pepaya hingga halus.
Hasil tumbukan direndam di dalam dalam 10 liter air kemudian ditambahkan 2
sendok makan minyak tanah dan 30 gr detergen. Hasil campuran, didiamkan
semalam.
Saring larutan hasil perendaman dengan kain halus.
Cara Penggunaan
a) Menyemprotkan insektisida kimia Yasithrin 30 EC kedalam toples yang
sebelumnya sudah terdapat 10 ulat grayak (Spodoptera litura) menggunakan
konsentrasi P1 (kontrol).
b) Menyemprotkan pestisida alami dari limbah kulit bawang merah pada toples
bening pertama yang sebelumnya sudah terdapat 10 ulat grayak (Spodoptera
litura) menggunakan P2 setiap 10 menit sekali selama 6 jam.
c) Menyemprotkan pestisida alami dari limbah kulit bawang merah pada toples
bening kedua yang sebelumnya sudah terdapat 10 ulat grayak (Spodoptera litura)
menggunakan P3 setiap 10 menit sekali selama 6 jam.
d) Menyemprotkan pestisida alami dari limbah kulit bawang merah pada toples
bening ketiga yang sebelumnya sudah terdapat 10 ulat grayak (Spodoptera litura)
menggunakan P4 setiap 10 menit sekali selama 6 jam.
e) Pengulangan dilakukan sebanyak enam kali pada tiap-tiap perlakuan.
f) Pengamatan dilakukan dengan menghitung banyaknya hama yang mati atau
punah setelah perlakuan dan dosis optimum untuk pembuatan pestisida alami
kulit bawang merah.
Cara pengaplikasiannya:
Encerkan larutan pestisida nabati sebanyak 2-2,5 gelas bekas air mineral
dengan 10-14 liter air untuk satu tangki sprayer. aplikasikan setiap seminggu
sekali.
Semprotkan larutan tersebut kepermukaan daun atau daerah yang terserang
hama. Pestisida alami ini merupakan pemecahan jangka pendek untuk
mengatasi masalah hama dengan cepat.
Adapun beberapa hasil penelitian yang terdapat pada
beberapa jurnal penelitian yang dilakukan dengan
penggunaan pestisida kulit bawang dan ekstrak daun
papaya ini yakni sebagai berikut :
masalah yang terjadi pada agronomi biasanya serangan
hama yang dapat merugikan bagi para petani baik secara
kuantitas maupun kualitas, sehingga hal ini dapat
mengurangi pendapatak ekonomi para petani. penggunaan
kimia kerap digunakan oleh petani sebagai upaya
pencegahan, namun dengan penggunaan bahan kimia
yang dilakukan secara terus menerus dapat mencemari
lingkungan. juga dengan penggunaan bahan kimia yang
dilakukan dengan dosis yang tidak tepat akan merusak
residu pada tanaman. khususnya pada bagian daun
tanaman. penggunaan kimia juga kerap tidak sejalan
dengan input yang didapatkan oleh petani hal ini
disimpulkan karena mahalnya harga pada pestisida kimia.
salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan diatas yakni dengan
memanfaatkan limbah dari kulit bawang merah, kulit bawang merah, merupakan limbah yang
pada umumnya tidak digunakan oleh masyarakat, dan sering dibuang, namun limbah tersebut
memiliki banyak khasiat yang salah satunya dapat dijadikan sebagai pestisida dalam
menambah unsur hara pada tanaman maupun sebagai insektisida sebagai pengendali hama
pada tanaman. hal ini sejalan dengan pendapat, Kurnia et,. al. (2022) mendapatkan yakni,
dengan memanfaatkan limbah rumah tangga yang dapat dijumpai setiap hari yaitu kulit bawang
merah dan kulit bawang putih, yang mana kulit bawang merah dan kulit bawang putih ini
mengandung senyawa-senyawa aktif yang bermanfaat bagi tanaman, seperti mineral (Ca, K,
Mg, P, Zn, Fe), hormon auksin dan giberelin yang merupakan hormon pemicu pertumbuhan
tanaman, dan juga senyawa flavonoid dan acetogenin yang berfungsi sebagai anti hama.
Kompos kulit bawang merah dan juga putih hasil rendaman pembuatan pertisida mengandung
senyawa acetogenin yang berguna untuk mengendalikan dan juga bisa membunuh serangga
tanaman dan juga merangsang pertumbuhan akar pada tanaman.
Kemudian pada penelitian Mulyati (2020) Ada penurunan
pengendalian perlakuan diantara 3 kelompok perlakuan (Kontrol, 40%,
60% dan 90%). Pestisida kulit bawang merah yang paling efktif dalam
pengendalian jumlah hama ulat tritip adalah pestisida kulit bawang
merah 40% dengan rata-rata jumlah hama yakni 1.00 hama.
Pada dasarnya pemanfaatan daun papaya sangat minim
dilakukan oleh masyarakat, daun papaya memiliki banyak khasiat, seperti
obat - obatan namun daun papaya juga memiliki khasiat sebagai bahan
dalam pembuatan pestisida nabati yang dapat mengurangi serangan hama
pada tanaman. daun papaya memiliki aroma yang tidak disukai oleh hama,
dan memiliki rasa pahit, sehingga membuat hama yang memakan bagian
tanaman tidak suka. pada beberapa penelitian daun papaya memiliki
pengaruh pada menanggulangi serangan hama seperti pada penelitian
Jujuaningsih et,. al. (2021) yang menyimpulkan bahwa Ekstrak daun
pepaya (penambahan beberapa siung bawang putihoptional) dapat
digunakan secara menyeluruh dan juga secara permanen untuk
mengurangi dan meminimalir pencemaran lingkungan. Serta dapat
digunakan sebagai pengendalian pada hama penggerek polong yang
menyerang tanaman kacang panjang.
kemudian ditambah dengan hasil penelitian Hasfita et,. al. (2013)
menyatakan bahwa Uji terhadap hama menunjukkan pestisida nabati dari
daun pepaya efektif digunakan untuk menghilangkan hama rayap dengan
waktu kematian tercepat di peroleh 10 menit pada pestisida termodifikasi
dengan waktu perendaman 18 jam. Konsentrasi bahan baku untuk pestisida
tanpa modifikasi memberi hasil maksimum pada 5 kg/l dengan waktu
kematian 17 menit, sedangkan untuk pestisida termodifikasi diperoleh pada
perbandingan deterjen: minyak tanah: pestisia 1:5:1 dengan waktu kematian
10 menit.
kemudian menurut penelitian Novika et,.al. (2019) Perlakuan ekstrak daun
pepaya 75% lebih tinggi dibandingkan dengan pelakuan Deltametrin ml/L,
pada pengamatan intensitas serangan walang sangit 10 MST dan 11 MST
memberikan pengaruh terhadap intensitas serangan hama walang sangit (L.
acuta) dengan rata-rata 26,31 % dan 23,17 %. c. Perlakuan ektrak daun
pepaya 75% lebih tinggi dibandingkan dengan pelakuan Deltametrin 1ml/L,
memberikan pengaruh terhadap bobot gabah kering sawah per sampel
dengan rerata 7,11 g.
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu :
Ada banyak bahan yang dapat dijadikan sebagai pembuatan pestisida nabati,
salah satunya yaitu dengan memanfaatkan kulit dari bawang merah dan juga
dengan ekstrasi daun papaya.
Pada pembuatan pestisida ada beberapa tahapan untuk prosesnya, tahapan
tersebut pada umumnya hamper sama dengan beberapa jenis pestisida nabati
lainnya, namun pada masing – masing pestisida nabati, memiliki beberapa
konsentrasi yang berbeda.
Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan penggunaan pestisida
kulit bawang merah dan ekstraksi daun papaya menunjukkan, adanya pengaruh
yang signifikan terhadap pengendalian hama pada tanaman.
dengan menggunakan pestisida nabati, dapat mengurangi penggunaan bahan
kimia dan dengan menggunkan pestisida nabati dapat menghemat biaya.
Saran
adapun saran yang dapat dituliskan pada makalah ini yaitu, adanya keberlanjutan
penelitian pada penggunaan pestisida nabati tersebut, kemudian adanya praktek
dalam pembuatan dan pengaplikasiannya.
Daftar pustaka
Wiratno, W., Rizal, M., & Laba, I. W. (2011). Potensi ekstrak tanaman obat dan aromatik sebagai
pengendali keong mas.
Pracaya, H. (2008). Penyakit Tanaman, Penebar Swadaya.
Setiawan, I. (2018). Pengaruh Jarak Tanam Dan Pupuk Pelengkap Cair Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Bawang Merah (Allium Cepa L.) Varietas Thailand. Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia, 3(1), 30-34.
Haerul, H., Idrus, M. I., & Risnawati, R. (2016). Efektifitas pestisida nabati dalam mengendalikan hama
pada tanaman cabai. Agrominansia, 1(2), 129-136.
Setiawati, W. Dkk. 2008. Tumbuhan bahan pestisida nabati dan cara pembuatannya untuk pengendalian
organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Balai penelitian tanaman sayuran. Bandung.
Tjitrosoepomo, G. (2004). Taksonomi tumbuhan (spermatophyta). cetakan ke delapan.
Prasetyo, S. D. (2022). TA: TEKNIK PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DI TANI ORGANIK MERAPI
(TOM).
MIKRAJ ASYHARI, M. O. C. H. A. M. M. A. D. (2019). Analisa Kadar Flavanoid dan Nikotin Pestisida
Organik Menggunakan Spektrofotometer UV-VIS (Analysis of Flavanoid Levels and Nicotine of Organic
Pesticides Using a Spectrophotometer UV-VIS) (Doctoral dissertation, Vokasi).
Suprapti, I. M. L. (2005). Teknologi Pengolahan Pangan Aneka Olahan Pepaya Mentah. Kanisius.
Muchlisah, F. (2004). Tanaman Obat Keluarga, 1-3.
Astuti, S. D. (2009). Efek Ekstrak Etanol 70% Daun Pepaya (Carica papaya Linn) Terhadap Aktivitas Ast
dan Alt Pada Tikus Galur Wistar Setelah Pemberian Obat Tuberculosis (Isoniazid & Rifampicin). Skripsi,
Universitas Setia Budi, 4, 69.
Julaily, N. Mukarlina, & T. R. Setyawati.2013. Pengendalian hama pada tanaman sawi (Brassica juncea
L.) Menggunakan ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.). Jurnal Protobion 2(3) : 171-175.
Kurnia, I., Gultom, E. B., Afriyunita, D., Sakinah, S., Herninda, F., Arnida, R., ... & Setiadi, R. N. (2022).
Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Sebagai Pestisida dan Pupuk Organik. MASPUL JOURNAL OF
COMMUNITY EMPOWERMENT, 4(2), 150-156.
MULYATI, S. (2020). Efektivitas pestisida alami kulit bawang merah terhadap pengendalian hama ulat
tritip (Plutella xylostella) pada tanaman sayur sawi hijau. Journal of Nursing and Public Health, 8(2), 79-
86.
Anita, A., Romadi, U., & Purnomo, D. (2022). Pengendalian hama ulat grayak menggunakan pestisida
nabati daun pepaya pada tanaman jagung (Doctoral dissertation, Polbangtan Malang).
Terima Kasih 

More Related Content

Similar to Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.ppt

Bismillah p aperku
Bismillah p aperkuBismillah p aperku
Bismillah p aperkuEka Kurniati
 
Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Ahmad Azhari
 
MATERI PENYULUHNA ERTANIAN TARAAKAN TERPADU
MATERI PENYULUHNA ERTANIAN TARAAKAN TERPADUMATERI PENYULUHNA ERTANIAN TARAAKAN TERPADU
MATERI PENYULUHNA ERTANIAN TARAAKAN TERPADUDeddyBrata2
 
Minyak Organik
Minyak OrganikMinyak Organik
Minyak Organikalicnono
 
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptxPPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptxanamansyah
 
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...Nita Komala
 
Tehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanianTehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanianRom Doni
 
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaMateri Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaNike Triwahyuningsih
 
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cairLaporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cairElsa S Pujiantari Husin
 
PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdf
PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdfPLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdf
PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdfsilaon7
 
5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatiixie_yeuw_jack
 
kuliah-1_bu-cyccu.ppt
kuliah-1_bu-cyccu.pptkuliah-1_bu-cyccu.ppt
kuliah-1_bu-cyccu.pptGassPoll1
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAlfian Nopara Saifudin
 
Manfaat Rokok?
Manfaat Rokok?Manfaat Rokok?
Manfaat Rokok?tani57
 
079_Dewi Oktavianti_Laprak Acara 2 Bakterisida dan Fungisida.pdf
079_Dewi Oktavianti_Laprak Acara 2 Bakterisida dan Fungisida.pdf079_Dewi Oktavianti_Laprak Acara 2 Bakterisida dan Fungisida.pdf
079_Dewi Oktavianti_Laprak Acara 2 Bakterisida dan Fungisida.pdfdewioktavianti4
 
Mengenal tanaman bahan pestisida nabati
Mengenal tanaman bahan pestisida nabatiMengenal tanaman bahan pestisida nabati
Mengenal tanaman bahan pestisida nabatiwika_wibowo
 

Similar to Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.ppt (20)

Bismillah p aperku
Bismillah p aperkuBismillah p aperku
Bismillah p aperku
 
Pencemaran tanah&pestisida
Pencemaran tanah&pestisidaPencemaran tanah&pestisida
Pencemaran tanah&pestisida
 
Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1
 
MATERI PENYULUHNA ERTANIAN TARAAKAN TERPADU
MATERI PENYULUHNA ERTANIAN TARAAKAN TERPADUMATERI PENYULUHNA ERTANIAN TARAAKAN TERPADU
MATERI PENYULUHNA ERTANIAN TARAAKAN TERPADU
 
Minyak Organik
Minyak OrganikMinyak Organik
Minyak Organik
 
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptxPPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
 
Ipi161112
Ipi161112Ipi161112
Ipi161112
 
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
 
Tehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanianTehnologi bioorganik di pertanian
Tehnologi bioorganik di pertanian
 
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaMateri Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
 
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cairLaporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
 
PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdf
PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdfPLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdf
PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdf
 
5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii
 
Pupuk organik
Pupuk organikPupuk organik
Pupuk organik
 
kuliah-1_bu-cyccu.ppt
kuliah-1_bu-cyccu.pptkuliah-1_bu-cyccu.ppt
kuliah-1_bu-cyccu.ppt
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
 
Manfaat Rokok?
Manfaat Rokok?Manfaat Rokok?
Manfaat Rokok?
 
Bahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptxBahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptx
 
079_Dewi Oktavianti_Laprak Acara 2 Bakterisida dan Fungisida.pdf
079_Dewi Oktavianti_Laprak Acara 2 Bakterisida dan Fungisida.pdf079_Dewi Oktavianti_Laprak Acara 2 Bakterisida dan Fungisida.pdf
079_Dewi Oktavianti_Laprak Acara 2 Bakterisida dan Fungisida.pdf
 
Mengenal tanaman bahan pestisida nabati
Mengenal tanaman bahan pestisida nabatiMengenal tanaman bahan pestisida nabati
Mengenal tanaman bahan pestisida nabati
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.ppt

  • 1. METODE PEMBUATAN SERTA PENGAPLIKASIAN PESTISIDA NABATI KULIT BAWANG MERAH DAN DAUN PEPAYA AGRONOMI NIVERSITAS ANDALAS OLEH RIZKI NIA SUKRI NASUTION 2110216003
  • 2. Pestisida nabati pada dasarnya memanfaatkan senyawa sekunder tumbuhan sebagai bahan aktifnya. Senyawa ini berfungsi sebagai penolak, penarik, dan pembunuh hama serta sebagai penghambat nafsu makan hama Petani seringkali mengendalikan hama dan penyakit tanaman dengan menggunakan bahan-bahan kimia buatan pabrik dengan harga yang relatif mahal.
  • 3. Pestisida Nabati Pestisida nabati merupakan produk alam dari tumbuhan seperti daun, bunga, buah, biji, kulit, batang, yang mempunyai kelompok metabolit sekunder atau senyawa bioaktif. Beberapa tanaman telah diketahui mengandung bahan bahan kimia yang dapat membunuh, menarik atau menolak serangga. Beberapa tumbuhan menghasilkan racun, ada juga yang mengandung senyawa-senyawa kompleks yang dapat mengganggu siklus pertumbuhan serangga, sistem pencernaan atau mengubah perilaku serangga (Supriatin dan Marwoto, 2000). Pestisida nabati dapat mebunuh atau meggangu serangan hama dan penyakit memalui cara yang unik, yaitu dapat melalui perpaduan berbagai cara atau secara tunggal. Cara kerja pestisida nabati menurut Pracaya, (2018) : 1. Merusak perkembangan telur, larva dan pupa 2. Menghambat pergantian kulit 3. mengganggu komunikasi serangga 4. Menghambat reproduksi serangan betina 5. Mengurangi nafsu makan 6. Memblokir kemampuan makan serangga 7. Mengurangi serangan hama 8. Mengahambat perkembangan patogen penyakit
  • 4. Kelebihan Dan Kekurangan Pestisida Nabati Menurut Indiati (2017) kelebihan dan kekurangan pestisida sebagai berikut : 1. Kelebihan pestisida nabati a. Senyawa aktif mudah terurai di alam sehingga kadar residu relatif kecil b. Peluang untuk membunuh seranggga bukan sasaran rendah c. Dapat digunakan beberapa saat menjelang panen d. Cara kerja spesifik sehingga aman terhadap manusia dan ternak e. Tidak mudah menimbulkan resisitensi f. Jumlah senyawa aktif lebih dari satu dan tidak meracuni tanaman. 2. Kekurangan pestisida nabati a. Persistensi yang singkat sehingga pada populasi hama yang tinggi diperlukan aplikasi yang berulang-ulang b. Biaya lebih mahal dari insektisida sisntetik c. Ketersediaan dipasaran (toko pertanian) masih sangat terbatas d. Frekuensi pemakaian lebih tinggi, karena sifat racunnya mudah terdegradasi.
  • 5. Bawang merah dapat membentuk kulit baru bila disimpan dalam waktu yang lama dalam keadaan terkupas. Bawang merah mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi. Bawang merah kaya akan vitamin dan zat lain seperti fosfor, seng, serta zat bermanfaat bagi tubuh lainnya. Khasiat bawang merah yang terkenal adalah sebagai penurun tekanan darah. Seperti yang Anda ketahui, bawang merah mentah umumnya disajikan sebagai acar pada masakan berlemak seperti sate, nasi goreng, dan semacamnya. Selain baik untuk kesehatan, bawang merah menjadi kunci utama dalam berbagai masakan nusantara. Hampir seluruh daerah di Indonesia menggunakan bawang merah dalam olahan kulinernya. Bawang merah mampu menonjolkan rasa masakan dan memberikan rasa gurih terutama untuk masakan pedas yang menggunakan cabai seperti bumbu balado, nasi goreng, rujak, dan sebagainya. (Meilisa, 2017). Senyawa aktif yang dimiliki bawang merah yaitu Allisin dan Alliin, Flavonoid, Alilpropil disulfide, Fitosterol, Flavonol, Pektin, Saponin, Tripropanal sulfoksida, dan senyawa acetogenin. Kandungan yang dimiliki bawang merah yaitu senyawa actogenin dan Flavonolinilah yang mampu untuk membasmi hama tanaman pengganggu, yang berfungsi sebagai anti-feeden dan bersifat racun pada serangga dan hama. (Plantus, 2008).
  • 6. Kandungan Aktif Daun Pepaya Kandungan aktif daun pepaya menurut Trizelia (2001), yaitu enzim papain. Papain merupakan suatu protese sulfihidril dari getah pepaya. Enzim papain biasanya ditemukan di batang, daun, dan buah pepaya. Selain enzim papain, terdapat beberapa senyawa-senyawa yang dapat dibuktikan melalui uji fitokimia. Uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya komponenkomponen bioaktif yang terdapat pada sampel uji. Dari uji fitokimia yang dilakukan oleh Astuti (2009) daun pepaya mengandung flavonoid, saponin, dan alkaloid. Namun pada pengujian fitokimia yang dilakukan Julaily, dkk. (2013), ekstrak daun pepaya mengandung berbagai golongan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, polifenol, kuinon, dan terpenoid. Senyawa-senyawa ini yang dipercaya mampu membunuh serangga hama.
  • 7. Pembuatan pestisida nabati hanya memerlukan alat dan bahan yang sederhana dan mudah ditemukan di sekitar rumah. Alat dan bahan yang digunakan adalah toples 2 L (dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan), saringan, botol spray, air bersih secukupnya, dan kulit bawang. Proses pembuatan pestisida nabati dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Kemudian kulit bawang merah dimasukkan ke dalam wadah yang berukuran 2 L hingga wadah terisi setengah. Air dituangkan ke dalam hingga wadah terisi penuh kemudian diaduk. Toples ditutup dengan rapat sampai tidak ada angin yang masuk ke dalam wadah. Bahan yang telah tercampur dibiarkan dalam kondisi kedap udara. Setelah dibiarkan dalam kondisi kedap udara selama dua hari, pestisida siap untuk digunakan. Sebelum diaplikasikan terhadap hama, dilakukan penyaringan untuk memisahkan cairan dan ampas kulit bawang merah.
  • 8. Adapun cara kerja dalam pembuatan pestisida ini secara terperinsi yaitu : 1. Cara Membuat Pestisida Alami a) Mempersiapkan semua bahan yang digunakan terdiri dari kulit bawang merah dan air b) Membuat larutan insektisida kimia Yasithrin 30 EC dengan konsentrasi 2 ml/200 ml air bersih. c) Membuat rendaman yang terdiri dari 10 lembar kulit bawang merah dan 200 ml air. Rendaman tersebut dimasukkan kedalam botol plastik dan ditunggu selama 3 hari. d) Membuat rendaman yang terdiri dari 20 lembar kulit bawang merah dan 200 ml air. Rendaman tersebut dimasukkan kedalam botol plastik dan ditunggu selama 3 hari. e) Membuat rendaman yang terdiri dari 30 lembar kulit bawang merah dan 200 ml air. Rendaman tersebut dimasukkan kedalam botol plastik dan ditunggu selama 3 hari.
  • 9. Adapun cara membuatnya menurut cbxt pertanian adalah sebagai berikut : Kumpulkan 1 kg daun pepaya Tumbuk daun pepaya hingga halus. Hasil tumbukan direndam di dalam dalam 10 liter air kemudian ditambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 30 gr detergen. Hasil campuran, didiamkan semalam. Saring larutan hasil perendaman dengan kain halus.
  • 10. Cara Penggunaan a) Menyemprotkan insektisida kimia Yasithrin 30 EC kedalam toples yang sebelumnya sudah terdapat 10 ulat grayak (Spodoptera litura) menggunakan konsentrasi P1 (kontrol). b) Menyemprotkan pestisida alami dari limbah kulit bawang merah pada toples bening pertama yang sebelumnya sudah terdapat 10 ulat grayak (Spodoptera litura) menggunakan P2 setiap 10 menit sekali selama 6 jam. c) Menyemprotkan pestisida alami dari limbah kulit bawang merah pada toples bening kedua yang sebelumnya sudah terdapat 10 ulat grayak (Spodoptera litura) menggunakan P3 setiap 10 menit sekali selama 6 jam. d) Menyemprotkan pestisida alami dari limbah kulit bawang merah pada toples bening ketiga yang sebelumnya sudah terdapat 10 ulat grayak (Spodoptera litura) menggunakan P4 setiap 10 menit sekali selama 6 jam. e) Pengulangan dilakukan sebanyak enam kali pada tiap-tiap perlakuan. f) Pengamatan dilakukan dengan menghitung banyaknya hama yang mati atau punah setelah perlakuan dan dosis optimum untuk pembuatan pestisida alami kulit bawang merah.
  • 11. Cara pengaplikasiannya: Encerkan larutan pestisida nabati sebanyak 2-2,5 gelas bekas air mineral dengan 10-14 liter air untuk satu tangki sprayer. aplikasikan setiap seminggu sekali. Semprotkan larutan tersebut kepermukaan daun atau daerah yang terserang hama. Pestisida alami ini merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat.
  • 12. Adapun beberapa hasil penelitian yang terdapat pada beberapa jurnal penelitian yang dilakukan dengan penggunaan pestisida kulit bawang dan ekstrak daun papaya ini yakni sebagai berikut : masalah yang terjadi pada agronomi biasanya serangan hama yang dapat merugikan bagi para petani baik secara kuantitas maupun kualitas, sehingga hal ini dapat mengurangi pendapatak ekonomi para petani. penggunaan kimia kerap digunakan oleh petani sebagai upaya pencegahan, namun dengan penggunaan bahan kimia yang dilakukan secara terus menerus dapat mencemari lingkungan. juga dengan penggunaan bahan kimia yang dilakukan dengan dosis yang tidak tepat akan merusak residu pada tanaman. khususnya pada bagian daun tanaman. penggunaan kimia juga kerap tidak sejalan dengan input yang didapatkan oleh petani hal ini disimpulkan karena mahalnya harga pada pestisida kimia.
  • 13. salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan diatas yakni dengan memanfaatkan limbah dari kulit bawang merah, kulit bawang merah, merupakan limbah yang pada umumnya tidak digunakan oleh masyarakat, dan sering dibuang, namun limbah tersebut memiliki banyak khasiat yang salah satunya dapat dijadikan sebagai pestisida dalam menambah unsur hara pada tanaman maupun sebagai insektisida sebagai pengendali hama pada tanaman. hal ini sejalan dengan pendapat, Kurnia et,. al. (2022) mendapatkan yakni, dengan memanfaatkan limbah rumah tangga yang dapat dijumpai setiap hari yaitu kulit bawang merah dan kulit bawang putih, yang mana kulit bawang merah dan kulit bawang putih ini mengandung senyawa-senyawa aktif yang bermanfaat bagi tanaman, seperti mineral (Ca, K, Mg, P, Zn, Fe), hormon auksin dan giberelin yang merupakan hormon pemicu pertumbuhan tanaman, dan juga senyawa flavonoid dan acetogenin yang berfungsi sebagai anti hama. Kompos kulit bawang merah dan juga putih hasil rendaman pembuatan pertisida mengandung senyawa acetogenin yang berguna untuk mengendalikan dan juga bisa membunuh serangga tanaman dan juga merangsang pertumbuhan akar pada tanaman.
  • 14. Kemudian pada penelitian Mulyati (2020) Ada penurunan pengendalian perlakuan diantara 3 kelompok perlakuan (Kontrol, 40%, 60% dan 90%). Pestisida kulit bawang merah yang paling efktif dalam pengendalian jumlah hama ulat tritip adalah pestisida kulit bawang merah 40% dengan rata-rata jumlah hama yakni 1.00 hama. Pada dasarnya pemanfaatan daun papaya sangat minim dilakukan oleh masyarakat, daun papaya memiliki banyak khasiat, seperti obat - obatan namun daun papaya juga memiliki khasiat sebagai bahan dalam pembuatan pestisida nabati yang dapat mengurangi serangan hama pada tanaman. daun papaya memiliki aroma yang tidak disukai oleh hama, dan memiliki rasa pahit, sehingga membuat hama yang memakan bagian tanaman tidak suka. pada beberapa penelitian daun papaya memiliki pengaruh pada menanggulangi serangan hama seperti pada penelitian Jujuaningsih et,. al. (2021) yang menyimpulkan bahwa Ekstrak daun pepaya (penambahan beberapa siung bawang putihoptional) dapat digunakan secara menyeluruh dan juga secara permanen untuk mengurangi dan meminimalir pencemaran lingkungan. Serta dapat digunakan sebagai pengendalian pada hama penggerek polong yang menyerang tanaman kacang panjang.
  • 15. kemudian ditambah dengan hasil penelitian Hasfita et,. al. (2013) menyatakan bahwa Uji terhadap hama menunjukkan pestisida nabati dari daun pepaya efektif digunakan untuk menghilangkan hama rayap dengan waktu kematian tercepat di peroleh 10 menit pada pestisida termodifikasi dengan waktu perendaman 18 jam. Konsentrasi bahan baku untuk pestisida tanpa modifikasi memberi hasil maksimum pada 5 kg/l dengan waktu kematian 17 menit, sedangkan untuk pestisida termodifikasi diperoleh pada perbandingan deterjen: minyak tanah: pestisia 1:5:1 dengan waktu kematian 10 menit. kemudian menurut penelitian Novika et,.al. (2019) Perlakuan ekstrak daun pepaya 75% lebih tinggi dibandingkan dengan pelakuan Deltametrin ml/L, pada pengamatan intensitas serangan walang sangit 10 MST dan 11 MST memberikan pengaruh terhadap intensitas serangan hama walang sangit (L. acuta) dengan rata-rata 26,31 % dan 23,17 %. c. Perlakuan ektrak daun pepaya 75% lebih tinggi dibandingkan dengan pelakuan Deltametrin 1ml/L, memberikan pengaruh terhadap bobot gabah kering sawah per sampel dengan rerata 7,11 g.
  • 16. Kesimpulan dan saran Kesimpulan Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu : Ada banyak bahan yang dapat dijadikan sebagai pembuatan pestisida nabati, salah satunya yaitu dengan memanfaatkan kulit dari bawang merah dan juga dengan ekstrasi daun papaya. Pada pembuatan pestisida ada beberapa tahapan untuk prosesnya, tahapan tersebut pada umumnya hamper sama dengan beberapa jenis pestisida nabati lainnya, namun pada masing – masing pestisida nabati, memiliki beberapa konsentrasi yang berbeda. Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan penggunaan pestisida kulit bawang merah dan ekstraksi daun papaya menunjukkan, adanya pengaruh yang signifikan terhadap pengendalian hama pada tanaman. dengan menggunakan pestisida nabati, dapat mengurangi penggunaan bahan kimia dan dengan menggunkan pestisida nabati dapat menghemat biaya. Saran adapun saran yang dapat dituliskan pada makalah ini yaitu, adanya keberlanjutan penelitian pada penggunaan pestisida nabati tersebut, kemudian adanya praktek dalam pembuatan dan pengaplikasiannya.
  • 17. Daftar pustaka Wiratno, W., Rizal, M., & Laba, I. W. (2011). Potensi ekstrak tanaman obat dan aromatik sebagai pengendali keong mas. Pracaya, H. (2008). Penyakit Tanaman, Penebar Swadaya. Setiawan, I. (2018). Pengaruh Jarak Tanam Dan Pupuk Pelengkap Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah (Allium Cepa L.) Varietas Thailand. Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia, 3(1), 30-34. Haerul, H., Idrus, M. I., & Risnawati, R. (2016). Efektifitas pestisida nabati dalam mengendalikan hama pada tanaman cabai. Agrominansia, 1(2), 129-136. Setiawati, W. Dkk. 2008. Tumbuhan bahan pestisida nabati dan cara pembuatannya untuk pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Balai penelitian tanaman sayuran. Bandung. Tjitrosoepomo, G. (2004). Taksonomi tumbuhan (spermatophyta). cetakan ke delapan. Prasetyo, S. D. (2022). TA: TEKNIK PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DI TANI ORGANIK MERAPI (TOM). MIKRAJ ASYHARI, M. O. C. H. A. M. M. A. D. (2019). Analisa Kadar Flavanoid dan Nikotin Pestisida Organik Menggunakan Spektrofotometer UV-VIS (Analysis of Flavanoid Levels and Nicotine of Organic Pesticides Using a Spectrophotometer UV-VIS) (Doctoral dissertation, Vokasi). Suprapti, I. M. L. (2005). Teknologi Pengolahan Pangan Aneka Olahan Pepaya Mentah. Kanisius. Muchlisah, F. (2004). Tanaman Obat Keluarga, 1-3. Astuti, S. D. (2009). Efek Ekstrak Etanol 70% Daun Pepaya (Carica papaya Linn) Terhadap Aktivitas Ast dan Alt Pada Tikus Galur Wistar Setelah Pemberian Obat Tuberculosis (Isoniazid & Rifampicin). Skripsi, Universitas Setia Budi, 4, 69. Julaily, N. Mukarlina, & T. R. Setyawati.2013. Pengendalian hama pada tanaman sawi (Brassica juncea L.) Menggunakan ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.). Jurnal Protobion 2(3) : 171-175. Kurnia, I., Gultom, E. B., Afriyunita, D., Sakinah, S., Herninda, F., Arnida, R., ... & Setiadi, R. N. (2022). Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Sebagai Pestisida dan Pupuk Organik. MASPUL JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT, 4(2), 150-156. MULYATI, S. (2020). Efektivitas pestisida alami kulit bawang merah terhadap pengendalian hama ulat tritip (Plutella xylostella) pada tanaman sayur sawi hijau. Journal of Nursing and Public Health, 8(2), 79- 86. Anita, A., Romadi, U., & Purnomo, D. (2022). Pengendalian hama ulat grayak menggunakan pestisida nabati daun pepaya pada tanaman jagung (Doctoral dissertation, Polbangtan Malang).