3. WE LOVE BIOLOGY
T
H O
E F
P L
O O
W V
E E
R
TERIMA KASIH KEPADA IBU NENI UMI URBANIWATI
4. ANGGOTA KELOMPOK
• Iqbal Muhammadin (14)
• Maulana Rahmat R (18)
• Santoso Aji (23)
• Yudistira (29)
5. PENGERTIAN
• Pencemaran lingkungan adalah masuknya substansi-
substansi bahaya kedalam lingkungan sehingga kualitas
lingkungan menjadi berkurang atau fungsinya tidak
sesuai dengan peruntukannya.
• Menurut UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.
4 Tahun 1982, pencemaran lingkungan adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan
atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak
dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya
6. POLUTAN
Polutan atau bahan pencemaran adalah bahan/benda yang
menyebabkan pencemaran, baik secara langsung
maupun tidak langsung, seperti sampah. Secara
sifat, polutan dapat dibedakan menjadi 4, yaitu:
• polutan fisik; yaitu polutan yang fisiknya mencemarkan
lingkungan. Contohnya: pecahan botol, pecahan
keramik, besi tua.
• polutan kimiawi; yaitu polutan yang berbentuk senyawa
kimia baik senyawa sintetis maupun yang alami, yang
karena konsentrasinya cukup tinggi sehingga dapat
menimbulkan pencemaran. Contohnya: gas
CO, CO2, SO4, logam Pb(timbal), merkuri.
7. • polutan biologis; yaitu polutan yang berbentuk makhluk
hidup yang dapat menimbulkan pencemaran.
Contohnya: bakteri E.Coli, tumbuhan gulma, dan
sebagainya.
9. Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat bersumber dari manusia atau dapat
berasal dari alam. Pencemaran oleh alam, misalnya letusan
gunung berapi yang mengeluarkan debu, gas CO, SO2, dan
H2S.
Zat-zat lain yang umumnya mencemari lingkungan, antara lain:
• Oksida karbon (CO dan CO2) dapat mengganggu
pernapasan, tekanan darah, saraf, dan mengikat Hb
sehingga sel kekurangan O2.
• Oksida sulfur (SO2 dan SO3) dapat merusak selaput lendir
hidung dan tenggorokan.
• Oksida nitrogen (NO dan NO2) dapat menimbulkan kanker.
• Hidrokarbon (CH4 dan C4H10), menyebabkan kerusakan
saraf pusat.
• Ozon (O3) menyebabkan bronkithis dan dapat
mengoksidasi lipida.
10.
11. Cara Pencegahan dan
Penanggulangan
• Perlu dibatasi penggunaan bahan bakar yang menghasilkan
CO.
• Menerapkan program penghijauan di kota-kota untuk
mengurangi tingkat pencemaran.
• Memilih lokasi pabrik dan industri yang jauh dari keramaian
dan pada tanah yang kurang produktif.
• Gas-gas buangan pabrik perlu dibersihkan dahulu sebelum
dikeluarkan ke udara bebas. Pembersihan dapat
menggunakan alat tertentu, misalnya cottrell yang
berfungsi untuk menyerap debu. Meningkatnya kadar
karbon dioksida di atmosfer juga dapat membahayakan
kelangsungan hidup makhluk hidup yang ada di bumi ini.
Konsentrasi karbon dioksida yang berasal dari sisa
pembakaran, asap kendaraan, dan asap pabrik dapat
menimbulkan efek rumah kaca (green house effect).
12. Efek rumah kaca dapat mengakibatkan:
1) Adanya pemanasan global yang mengakibatkan
naiknya suhu di bumi.
2) Mencairnya es yang ada di kutub, sehingga
mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
3) Tenggelamnya daratan (pulau) sebagai akibat dari
mencairnya es di kutub.
14. Air adalah materi yang essensial bagi kehidupan
manusia, akan tetapi air juga dapat menjadi
malapetaka antara lain sebagai pembawa
mikroorganisme patogen maupun zat zat yang
termasuk dalam golongan B3, bahan berbahaya dan
beracun. Hal ini diantaranya adalah sebagai akibat
dari semakin luas dan kompleks nya masalah
pencemaran air, terutama untuk negara berpenduduk
sangat padat dengan kemajuan industri yang juga
semakin pesat .
15. INDIKATOR BAHWA PERAIRAN TELAH
TERCEMAR ADALAH ADANYA PERUBAHAN
1. SUHU.
2. pH.
3. WARNA, RASA DAN BAU.
4. TIMBULNYA ENDAPAN, KOLOID, BAHAN
TERLARUT.
5. MIKROORGANISME.
6. MENINGKATNYA RADIOAKTIFITAS AIR.
16. 1. SUHU:
LIMBAH INDUSTRI (panas) suhu perairan kadar
oksigen terlarut mengganggu kehidupan organisme
air.
2. pH.
Air yg memenuhi syarat untuk kehidupan, mempunyai pH
antara 6,5 – 7,5 . perubahan pH sebagai akibat dari
limbah industri yg dibuang ke perairan akan
mengganggu kehidupan organisme air.
17. 3. Warna, bau dan rasa.
Tingkat pencemaran air tidak tergantung dari warna air,
sering kali bahan yg sangat beracun, tidak berwarna.
Limbah industri yg berwarna akan merubah warna
perairan.
Bau dapat timbul langsung dari limbah industri
(makanan), dapat juga berasal dari proses degradasi
limbah organik(protein) oleh mikrobia.
Rasa, apabila air berasa, berarti telah terjadi pelarutan
garam garaman. Adanya perubahan rasa pada air ini
dapat diikuti pula dengan perubahan pH air.
18. 4. endapan, kolloid, bahan terlarut
• Berasal dari limbah industri yg berbentuk padat dan
tidak larut dengan sempurna maka akan mengendap.
Sebagian yg dapat larut akan membentuk koloid.
Endapan dan koloid dapat menghalangi sinar matahari
ke perairan.
• Apabila endapan dan koloid berasal dari limbah
organik maka akan terjadi degradasi limbah oleh
mikroorganisme dan hal ini akan mengurangi oksigen
terlarut.
• Jika berasal dari limbah industri yg banyak
mengandung bahan anorganik, maka akan memberikan
ion ion logam yg sebagian besar bersifat racun
19. XE BIOLOG
Y
5. Mikroorganisme.
Terutama pada limbah industri pengolahan/pembuatan
bahan makanan yg kaya akan zat organik, akan
menyebabkan berkembangnya mikroorganisme yg
berperan dalam degradasi bahan organik tsb.
6. Meningkatnya radioaktifitas air.
Pemanfaatan dan penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi nuklir semakin berkembang pesat. Aplikasi
teknologi nuklir antara lain pada bidang
kedokteran, biologi
farmasi, pertanian, peternakan, pertambangan dll.
Berbagai zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan
biologis.
20. AIR UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA
HARUS MEMENUHI PERSARATAN
• FISIK
Bersih, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa dan sejuk.
• KIMIA
tidak mengandung zat kimia, zat beracun atau zat yang
berbahaya bagi kesehatan.
• BIOLOGIS
Tidak mengandung kelompok mikroorganisme patogen
dan penghasil racun (Salmonella, Shigella, Clostridium)
dan bacteri Coli.
21. BERDASARKAN KEHADIRAN Escherichia coli,
AIR MINUM DIGOLONGKAN MENJADI 4 KELAS
• UTAMA / SANGAT MEMUASKAN
Apabila dalam air minum sama sekali tidak ditemukan E coli.
• MEMUASKAN
Apabila dalam 100 ml air minum ditemukan 1 – 2 E coli.
• DIRAGUKAN
Apabila dalam 100 ml air minum ditemukan 3 – 10 E coli.
• JELEK / KOTOR
Apabila dalam 100 ml air minum ditemukan > 10 E coli.
Sedangkan untuk air mandi, memenuhi sarat apabila dalam 100
ml air didapatkan E coli < 200.
22. Unsur Sumber Pengaruh
Kadmium Limbah Limbah
industri, pertamban industri,
gan, pengelasan. pertambangan,
pengelasan.
Arsen Pertambangan Toksik, karsinogenik
industri kimia
Tembaga Pengelasan logam, Toksik terhadap
limbah tanaman pada
industri&domestik, konsentrasi sedang.
Pertambangan
Merkuri Limbah industri Toksik akut dan
pestisida, batu bara kronis
Perak Pertambangan, las Kulit menjadi
listrik, limbah berwarna
prosesing film, biru abu abu, juga
desinfeksi air pada
membran mucous dan
Mata
Boron Limbah deterjen Toksik terhadap
23. Cara Pencegahan
• 1. Gunakan air dengan bijaksana.
• 2. Kurangi penggunaan deterjen.
• 3. Kurangi konsumsi obat-obat kimia.
• 4. Kelola sampah rumah tangga dengan baik.
• 5.Kurangi penggunaan obat nyamuk dan pembasmi
serangga.
• 6. Kurangi penggunaan bahan-bahan yang sulit terurai.
• 7. Menanam pohon.
• 8. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
• 9. Menggalakkan industri daur ulang.
• 10. Pengelolaan limbah pada industri rumah tangga
25. Faktor-faktor yang
mengakibatkan terjadinya
pencemaran tanah
a) pembuangan bahan sintetis yang tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme, seperti
plastik, kaleng, kaca, sehingga menyebabkan oksigen
tidak bisa meresap ke tanah.
b) penggunaan pestisida dan detergen yang merembes
ke dalam tanah dapat berpengaruh terhadap air
tanah, flora, dan fauna tanah.
26. Gejala pencemaran tanah dapat diketahui dari tanah
yang tidak dapat digunakan untuk keperluan fisik
manusia. Misalnya :
• tidak dapat ditanami tumbuhan
• tandus
• kurang mengandung air tanah
27. Cara Pencegahan dan
Penanggulangan
a. Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti
plastik sebaiknya diuraikan lebih dahulu, misalnya
dengan dibakar.
b. Untuk bahan-bahan yang dapat didaur
ulang, hendaknya dilakukan proses daur ulang, seperti
kaca, plastik, kaleng, dan sebagainya.
c. Membuang sampah pada tempatnya.
d. Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah
ditentukan.
e. Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan
pada tanaman.