2. Kelompok 4
Ade Irma hrp Armanda Prima
Ina Yulianti Sayman Ahmad Fahri Rizki
Irvani Syahrika Rini Puspa Sari
Fitri Hairani Widyawati Manalu
Melda Hayani Jhon Martua Malau
Banurusman Tarigan Samuel M h Manalu
Putri Noprin Satio
Tri Desfi Rahayu Sandro Darma T
3. Konsep
• Wirausaha sosial
Melihat masalah sebagai peluang untuk
membentuk sebuah model bisnis baru yang
bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat
sekitar.
Hasil yang ingin dicapai bukan
keuntungan materi atau kepuasan pelanggan,
melainkan bagaimana gagasan yang diajukan
dapat memberikan dampak baik bagi
masyarakat.
4. Latar belakang
• Tembakau merupakan salah satu tanaman yang ada di Indonesia
yang cukup besar menyumbangkan devisa untuk Negara yaitu
melalui produksi rokok. Namun, disisi lain rokok sangat
membahayakan tubuh manusia serta lingkungannya sehingga perlu
dicari manfaat lain dari tanaman tembakau tersebut agar dapat
bermanfaat dan tidak membahayakan tubuh manusia serta
lingkungan.
• Peningkatan tarif cukai tembakau adalah cara yang paling efektif
untuk mengurangi kerugian kesehatan dan ekonomi akibat
konsumsi tembakau. Untuk itu, perlu adanya pemanfaatan
tembakau dalam bidang lain, seperti dalam bidang pertanian
sebagai pembasmi berupa pestisida organik.
5. • Tingginya persentase tembakau yang di
manfaatkan sebagai rokok menjadi sesuatu
yang dianggap berbahaya terutama di bidang
kesehatan.
• Tingginya bea cukai rokok yang dihasilkan
dalam perekonomian Indonesia menyebabkan
sulitnya menghapus rokok di indonesia.
• Rokok masih menjadi primadona bagi
sebagian kalangan khususnya konsumen dari
rokok itu sendiri selain juga karena harga
rokok yang terjangkau .
Masalah
6. • Kurangnya pengetahuan tentang tembakau
yang banyak memiliki manfaat, selain dalam
bentuk rokok.
• Belum banyak yang mengetahui bahwa batang
tembakau dapat dimanfaatkan sebagai
pestisida.
• Bahaya pestisida kimia yang dapat merusak
kualitas buah dan tanaman sehingga perlu
adanya pestisida organik.
7. • Tembakau adalah produk pertanian
yang diproses dari daun tanaman dari genus Nicotiana.
Tembakau dapat dikonsumsi, digunakan sebagai
pestisida, dan dalam bentuk nikotin tartrat dapat
digunakan sebagai obat.
• Beberapa produk olahan tembakau yang umumnya kita
tahu ialah rokok. Banyak petani mendistribusikan hasil
tembakau yang mereka punya untuk di jual kepada
pengusaha rokok. Inilah yang menjadikan tembakau
sebagai produk yang negatif di mata masyarakat.
Padahal ada banyak manfaat lain dari tembakau selain
untuk rokok. Salah satu diantaranya ialah pestisida
organik.
Pengantar
8. PESTISIDA ORGANIK
• Pestisida adalah zat
pengendali hama (seperti:
ulat, wereng dan kepik).
• Pestisida Organik: adalah
pengendali hama yang
dibuat dgn memanfaatkan
zat racun dari gadung dan
tembakau. Karena bahan-
bahan ini mudah didapat
oleh petani, maka pestisida
organik dapat dibuat sendiri
oleh petani sehingga
menekan biaya produksi
dan akrab dengan
lingkungan.
Tembakau sebagai Pestisida
Organik karena senyawa yang
dikandung adalah nikotin.
Ternyata nikotin ini tidak hanya
racun untuk manusia, tetapi
juga dapat dimanfaatkan untuk
racun serangga. Daun
tembakau kering mengandung
2 – 8 % nikotin. Nikotin
merupakan racun syaraf yang
bereaksi cepat. Nikotin
berperan sebagai racun kontak
bagi serangga seperti: ulat
perusak daun, aphids, triphs,
dan pengendali jamur
(fungisida).
10. • Para petani memiliki
pengetahuan, kemauan, dan
kemampuan untuk mengolah
batang tembakau menjadi
pestisida organik.
• Dapat mengurangi pemanfaatan
tembakau sebagai rokok.
• Menghasilkan produk pestisida
organik yang aman dan ramah
lingkungan.
• Membangun kerjasama dan peran
serta masyarakat dalam
pembuatan pestisida organik.
• Menciptakan tanaman yang bebas
hama.
Tujuan kegiatan
11. Sesuai dengan tujuan di atas maka sasaran
program tersebut adalah:
• Sasaran langsung yaitu para petani tembakau.
• Sasaran tidak langsung yaitu masyarakat
sekitar .
Sasaran
12. Ruang lingkup kegiatan
• Melakukan sosialisasi tentang
tembakau sebagai pestisida
organik.
• Mengundang beberapa ahli dalam
bidang pembuatan pestisida secara
manual maupun dengan mekanik.
• Melakukan pelatihan bagi para
petani tembakau dan masyarakat
sekitar.
13. Materi Pelatihan
• Metode pembuatan pestisida
organik dari tembakau yang
aman dan ramah lingkungan.
• Cara mengolah bahan
tembakau menjadi pestisida
organik.
• Cara menggunakan pestisida
organik pada tanaman.
14. • Pemaparan singkat tentang metode
pengolahan dan penggunaan pestisida
organik pada tanaman.
• Praktek dengan latihan dari ahli kepada
masyarakat dan petani tembakau.
Metode pelatihan
15. Cara pembuatan pestisida organik
• Tembakau diambil batang atau daunnya untuk
digunakan sebagai bahan pestisida alami.
• Caranya rendam batang atau daun tembakau
selama 3 – 4 hari, atau bisa juga dengan
direbus selama 15 menit. Kemudian biarkan
dingin lalu saring.Air hasil saringan ini bisa
digunakan untuk mengusir berbagai jenis
hama tanaman.
16. Keunggulan pestisida organik dari
tembakau
• ramah lingkungan
• Bahan baku relatif mudah diperoleh.
• Pembuatannya cukup sederhana dan tidak
membutuhkan banyak biaya.
• Pestisida berbahan baku batang tembakau
dapat dikembangkan secara komersial
mengingat berlimpahnya limbah dari hasil
tembakau.
17. Gambaran umum
Contoh masyarakat yang telah memanfaatkan
tembakau sebgai pestisida ialah Kelompok Tani
Punik Mitra di desa Suralaga, Lombok Timur
memanfaatkan limbah tembakau untuk mengatasi
hama yang menyerang tanaman sayuran. Dengan
bimbingan BPTP NTB, kelompok Tani Punik Mitra
membuat ekstrak batang tembakau. Caranya
cukup mudah, hanya dipotong kecil-kecil kurang
lebih 2 cm, dijemur hingga kering kemudian
dihancurkan dengan blender atau mesin pencacah
hingga menjadi tepung. Selanjutnya dibuat
larutan. Pestisida nabati berbahan baku limbah
batang tembakau yang digunakan selama
percobaan menunjukkan hasil yang hampir sama
dengan insektisida kimia sintetis untuk menekan
hama penting tanaman bawang merah, tomat dan
cabe.