Dokumen tersebut membahas penelitian tentang pembuatan pestisida organik dari limbah tembakau dan kulit jeruk. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas pertanian secara alami dan ramah lingkungan serta memanfaatkan limbah. Hasilnya menunjukkan pestisida limbah tembakau dan kulit jeruk ampuh membunuh hama walang sangit dalam waktu 5 menit.
1. Disusun Oleh:
Muhayan
Muhammad Indra Aditya Yosefa
Novi Alawiah
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DOA BANGSA PALABUHANRATU
Jl. WR. Supratman No.333 Sukabumi Jawa Barat
Alamat website: http://www.smkdoabangsa.sch.id
E-mail: smkdoabangsa@gmail.com
3. Penggunaan tembakau pertahun meningkat untuk dijadikan
sebagai bahan utama pembuatan rokok.
Jumlah perokok di
Indonesia merupakan
terbesar ke-3 di dunia
Tembakau adalah tanaman
penghasil nikotin yang bisa
digunakan sebagai
pestisida alami.
Maraknya masalah pertanian
akibat hama.
Permasalah dari
penggunaan pestisida
kimia buatan
Kulit jeruk mempunyai kandungan flavonoid yang
berfungsi sebagai pestisida fumigan
Produksi dan konsumsi jeruk dari
tahun ketahun semakin
mengalami peningkatan.
Latar Belakang
4. Apakah limbah
tembakau pada
puntung rokok dan
kulit jeruk bisa di
jadikan insektisida
organik?
Mengapa limbah
tembakau pada
puntung rokok dan kulit
jeruk bisa di jadikan
bahan untuk membuat
insektisida organik?
Efektifkah insektisida
organik dari limbah
tembakau pada
puntung rokok dan
kulit jeruk?
Bagaimana metode
atau cara pembuatan
insektisida organik dari
limbah tembakau dan
kulit jeruk?
Rumusan Masalah
8. Pestisida
• Apa itu pestisida?
• Digunakan untuk apakah
pestisida itu?
• Ada berapa jeniskah pestisida
itu?
TINJAUANPUSTAKA
9. • DDT (Dichloro Diphenyl
Trichloroethane)
• BHC (Benzene
Hexachlorida).
• Siklodien
Jenis-jenis
• Penggunaan pestisida kimia
yang tidak rasional
menimbulkan dampak buruk
bagi lingkungan. (Hadiyani
dan Subiyakto, 1996).
• Dampak negatif penggunaan
pestisida kimia yang demikian
telah mengakibatkan
pencemaran lingkungan dan
pemborosan (Subiyakto et al.,
1997).
Dampak Penggunaan
Pestisida Kimia Buatan
10. Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman
penghasil pestisida nabati dengan bahan aktif nikotin.
Senyawa nikotin bekerja sebagai racun kontak, racun perut
dan fumigant. Kandungan senyawa nikotin paling tinggi
terdapat pada bagian ranting dan tulang daun. (Kardiman,
1999)
Nikotin berkadar 0,3 sampai 5,0% dari berat kering tembakau
berasal dari hasil biosintesis di akar dan terakumulasi di daun.
Nikotin dengan rumus molekul C10H14N2, merupakan
komponen aktif farmakologis yang utama dari tembakau,
Nikotiana tabacum. (Anonimous, 2009).
Gambar : Struktur
Kimia Nikotin
Kandungan Nikotin pada Tembakau
11. hampir 90% dari jenis jeruk yang ada
terdapat senyawa flavonoids dengan
komponen utamanya naringin. Senyawa
flavonoids pada buah jeruk, banyak terdapat
pada kulit ari. (Dondy A. Setyabudi dan
Setyadjit, Peneliti BB-Pascapanen).
Flavonoid merupakan kelompok besar
yang terdiri dari flavon, flavanon, dan
isoflavon. (Fengel dan Wegener 1995).
Kulit jeruk juga mengandung Komposisi
kimia minyak atsiri dan Senyawa Sitronelol
atau Sitronela sendiri mengandung
mempunyai sifat racun dehidrasi (Desiccant).
Gambar : Struktur molekuler
dari rangka flavon
Kandungan Flavonoid
pada Kulit Jeruk
12. Keunggulan:
1. Alami
2. Murah
3. Tidak persisten
4. Sangat efektif
membunuh hama
5. Baunya harum
6. Aman
7. Mudah dibuat
Kelemahan:
1. Meninggalkan
bekas warna
2. Harus
diendapkan
terlebih dahulu
3. Kurang praktis
Pestisida Limbah Tembakau
dan Kulit Jeruk
13. • binatang perusak tanaman dan
merugikan
• Menyebabkan produktivitas
tanaman menjadi menurun,
• Pengendalian hama memerlukan
pengetahuan yang cukup tentang
siklus hidup hama seperti serangga,
inang, gejala dan perkembangan
populasinya (Hidayat, 2003).
Contoh-contoh hama
Tikus;
Wereng;
Walang Sangit;
Ulat;
Tungau;
Lalat bibit (Atherigona
exigua, A. Oryzae), dan
sebagainya
Hama
14. Gambar : Walang Sangit
Walang sangit (Leptocorisa
oratorius) Fabricius,
(Hemiptera:Alydidae); syn.
Leptocorisa acuta) adalah serangga
yang menjadi hama penting pada
tanaman budidaya, terutama padi
(Wikipedia)
Di Indonesia walang sangit
merupakan hama potensial
yang pada waktu-waktu
tertentu menjadi hama penting
dan dapat menyebabkan
kehilangan hasil mencapai 50%.
(BB PADI) Gambar : Walang Sangit
Walang Sangit (Leptocorisa Oratorius)
18. Alat :
• Mortar
• Pisau
• Mesin penghalus
• Saringan
halus/waring
• Wadah plastic
Bahan :
• Kulit jeruk 50 g
• Tembakau dari
puntung rokok
150-250 g
• Air 1 liter
Alat
dan
Bahan
27. Kondisi Serangga yang disemprot pestisida
limbah tembakau dan kulit jeruk setelah
lima menit
Kondisi Serangga yang disemprot pestisida
kimia buatan setelah lima menit
28. No Semprotan Waktu
Hama
KetA
(5 Hama)
B
(5 Hama)
1 3 Kali 5 Menit (I) 3 Mati, 1 Pasif, 1 Aktif
2 Mati, 3
Aktif.
-
2 3 Kali 5 Menit (II) 4 Mati, 1 Pasif 2 Mati, 3 Aktif -
3 3 Kali 5 Menit (III) 5 Mati, 2 Mati, 2 Pasif -
HASIL DAN PEMBAHASAN