Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
makalah filsafat
1. BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
Di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
ditandai semakin menajamnya spesialisasi ilmu maka filsafat sangat
diperlukan. Sebab dengan mempelajari filsafat, para ilmuwan akan
menyadari keterbatasan dirinya dan tidak terperangkap kedalam sikap
arogansi intelektual. Hal yang lebih diperlukan adalah sikap keterbukaan
diri di kalangan ilmuwan, sehingga mereka dapat saling mengarahkan
seluruh potensi keilmuwan yang dimilikinya untuk kepentingan bersama
umat manusia.
Mahasiswa sebagai bagian dari sivitas akademika diharapkan
memiliki penguasaan yang baik atas bidang ilmu yang ditekuni untuk
selanjutnya memanfaatkan ilmu tersebut, baik untuk pengembangan
kehidupan dirinya maupun kehidupan masyarakat pada umumnya.
Penguasaan ilmu bukan hanya menyangkut penguasaan konsep-konsep
serta teori-teori keilmuan dalam bidangnya masing-masing, akan tetapi juga
landasan pemahaman mengenai hakikat ilmu, objek kajian dari ilmu yang
dipelajari, metode untuk pengembangan ilmu tersebut, serta kaidah-kaidah
moral dan etika mengenai untuk apa ilmu itu harus dimanfaatkan. Atas
dasar itulah filsafat umum memiliki peranan penting dalam pembentukan
kepribadian calon-calon ilmuwan pada umumnya.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan filsafat ?
b. Faedah mempelajari filsafat ?
c. Bagaimana kegunaan filsafat dalam kehidupan ?
d. Mengapa seorang mahasiswa perlu mempelajari filsafat ?
C. Tujuan
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan filsafat
b. Mengetahui paedah mempelajari filsafat
2. c. Mengetahui kegunaan filsafat dalam kehidupan
d. Mengetahui alasan mengapa seorang mahasiswa perlu mempelajari
2
filsafat
3. BAB II
PEMBAHASAN
3
A. Pengertian Filsafat
Banyak perbedaan atau pendapat tentang pengertian filsafat
antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lainnya, salahsatunya.
Poedjawijatna menyatakan bahwa kata filsafat berasal dari
kata Arab yang berhubungan rapat dengan kata yunani, bahkan
asalnya memang dari kata yunani. Kata yunaninya ialah philosophia.
Dalam bahasa Yunani kata philosophia merupakan kata majemuk
yang terdiri atas philo dan sophia; philo artinya cinta dalam arti yang
luas, yaitu ingin, dan karena itu lalu berusaha mencapai yang di
inginkan itu; sophia artinya kebijakan yang artinya pandai,
pengertian yang mendalam. Jadi menurut namanya saja filsafat
boleh di artikan ingin mencapai pandai.
Jadi berdasarkan kutipan sebelumnya, dapat diketahui bahwa
dari segi bahasa, filsafat ialah keinginan yang mendalam untuk
mendapatkan kebijakan, atau keinginan yang mendalam untuk
menjadi bijak.
B. Faedah Mempelajari Filsafat
Sekurang-kurangnya ada empat macam faedah mempelajari
filsafat: agar terlatih berpikir serius, agar mampu memahami filsafat,
agar mungkin menjadi filosof, dan agar menjadi warga negara yang
baik.
Berfilsafat ialah berusaha menemukan kebenaran tentang
segala sesuatau dengan menggunakan pemikiran secara serius.
Kemampuan berpikir serius diperlukan oleh orang biasa, penting
bagi orang-orang penting yang memegang posisi penting dalam
membangun dunia. Plato menghendaki kepala negara seharusnya
filosof. Kemampuan berpikir serius itu, mendalam adalah salah satu
cirinya, tidak akan dimiliki tanpa melalui latihan. Belajar filsafat
merupakan salah satu bentuk latihan untuk memperoleh
4. kemampuan untuk berpikir serius. Kemampuan ini akan memberikan
kemampuan memecahkan secara serius, menemukan akar
persoalan yang terdalam, menemukan sebab terakhir suatu
penampakan.
Manfaat filsafat yang terpenting adalah kemampuannya untuk
memperluas bidang-bidang keinsafan kita, untuk menjadi lebih
hidup, lebih bergaya, lebih kritis, dan lebih cerdas. Dalam beberapa
lapangan pengetahuan spesialisasi terdapat sekelompok fakta yang
jelas dan khusus, mahasiswa diberi problema sehingga mereka
dapat memperoleh kemampuan untuk mendapatkan jawaban yang
cepat dan mudah. Akan tetapi dalam filsafat terdapat pandangan
yang berbeda-beda dan harus dipikirkan, dan ada pula problema-problema
yang belum terpecahkan tetapi penting bagi kehidupan
kita. Dengan begitu maka rasa keheranan si mahasiswa, rasa ingin
tahu dan kesukaannya dalam bidang pemikiran akan tetap hidup.
C. Kegunaan Filsafat Dalam Kehidupan
Bagi manusia, berfilsafat itu bererti mengatur hidupnya
seinsaf-insafnya, senetral-netralnya dengan perasaan tanggung
jawab, yakni tanggung jawab terhadap dasar hidup yang sedalam-dalamnya,
baik Tuhan, alam, atau pun kebenaran. Radhakrishnan
dalam bukunya, History of Philosophy, menyebutkan: Tugas filsafat
bukanlah sekadar mencerminkan semangat masa ketika kita hidup,
melainkan membimbingnya maju. Fungsi filsafat adalah kreatif,
menetapkan nilai, menetapkan tujuan, menentukan arah dan
menuntun pada jalan baru. Filsafat hendaknya mengilhamkan
keyakinan kepada kita untuk menompang dunia baru, mencetak
manusia-manusia yang menjadikan penggolongan-penggolongan
berdasarkan 'nation', ras, dan keyakinan keagamaan mengabdi
kepada cita mulia kemanusiaan.
Filsafat tidak ada artinya sama sekali apabila tidak universal,
baik dalam ruang lingkupnya maupun dalam semangatnya. Studi
4
5. filsafat harus membantu orang-orang untuk membangun keyakinan
keagamaan atas dasar yang matang secara intelektual. Filsafat
dapat mendukung kepercayaan keagamaan seseorang, asal saja
kepercayaan tersebut tidak bergantung pada konsepsi prailmiah
yang usang, yang sempit dan yang dogmatis. Urusan (concerns)
utama agama ialah harmoni, pengaturan, ikatan, pengabdian,
perdamaian, kejujuran, pembebasan, dan Tuhan.
D. Mahasiswa Perlu Mempelajari Filsafat
Dalam pelajaran-pelajaran permulaan,sering mahasiswa
bertanya : “Untuk apa kita belajar filsafat?”, “Apa manfaat filsafat?”,
dan “Apa filsafat berguna bagi saya dalam hidup saya?”. Banyak
filosof yang memikirkan soal-soal ini. Sidney Hook, dalam suatu
makalah tentang filsafat mengatakan bahwa kita akan dapat
mengetahui filsafat itu dengan menyelidiki manfaatnya. Ia
menunjukkan bahwa filsafat bukannya aktivitas yang memberi
jawaban-jawaban pasti terhadap pertanyaan, akan tetapi sebagai
aktivitas yang mempersoalkan jawaban-jawaban.
Kegagalan untuk memperoleh suatu jawaban yang pasti
kadang-kadang menyebabkan rasa frustasi. Walaupun begitu, kita
tetap berpendirin bahwa manfaat yang besar dari filsafat adalah
untuk menjajagi bidang pemecahan yang mungkin terhadap
problema filsafat. Sekalipun pemecahan tersebut sudah diidentifikasi
dan diperiksa, akan lebih mudah untuk menghadapi problema dan
akhirnya untuk kita mengadakan pemecahan sendiri. Agar dapat
menjadi efektif dalam tugasnya, seorang filosof harus dapat
melampaui cara berpikir yang biasa agar dapat menghadapi
munculnya problem baru yang tidak dapat diharapkan sebelumnya.
Dengan begitu, pertama, kita dapat menjawab untuk sementara
akan pertanyaan: “Mengapa kita mempelajari filsafat?”, dengan
menunjukkan perlunya mempersoalkan hal yang tradisional,
konvensional dan yang sudah melembaga.
5
6. Kedua adalah untuk menunjukkan bahwa ide itu merupakan
satu dari hal-hal yang praktis didunia. Ide-ide falsafi mempunyai
relevansi yang langsung dengan kejadian-kejadian hari ini.
Umpamanya, konsepsi filsafat tentang watak manusia, tentang jiwa
manusia atau personality, tentang kemerdekaan kemauan, semua
itu membentuk pengalaman kita sekarang. Kita pernah
mendengarkan kata-kata : “Apa yang menjadi kepercayaan
seseorang itu tidak penting selama ia melakukan hal-hal yang
benar”. Hal ini berarti bahwa sebagian orang mempunyai
kecenderungan untuk menilai tindakan-tindakan diatas keyakinan
dan kepercayaan. Akan tetapi ide adalah dasar dari tindakan dengan
pasti, kecuali jika ia percaya suatu prinsip. Sebagai yang kita ketahui ,
bahwa komunisme mungkin tidak akan lahir seandainya Karl Marx
tidak meletakkan dasar-dasarnya dalam filsafatnya, sekali orang
menerima ide-idennya, sudah dapat ditentukan bahwa ide-ide
tersebut harus diekspresikan dengan tindakan.
Dengan sadar atau tidak, kita harus mengakui bahwa filsafat
itu adalah suatu bagian dari keyakinan kita dan tindakan kita
berdasarkan atas keyakinan tersebut. JIka kita ingin mengambil
suatu keputusan secara bijaksana dan suatu tindakan secara
konsisten, maka kita perlu menemukan nilai-nilai dan arti benda-benda,
kita perlu memecahkan persoalan kebenaran atau
kebohongan, keindahan atau keburukan, kebenaran atau kesalahan.
Pencarian ukuran dan tujuan adalah suatu bagian yang penting dari
tugas filsafat. Filsafat mementingakan aspek benda-benda secara
kualitatif. Filsafat tidak mau menganggap sepi suatu aspek yang
otentik dari pengalaman kemanusiaan dan berusaha untuk
merumuskan ukuran dan tujuan-tujuan dengan cara yang sangat
sesuai dengan akal.
Sebagaimana yang dikatakan oleh para filosof zaman purba,
filsafat adalah mencari kebijaksanaan. Kita mengerti bahwa
seseorang mungkin memiliki pengetahuan yang banyak tetapi tetap
6
7. dianggap orang bodoh yang berilmu. Dalam zaman kita yang penuh
dengan kekalutan dan ketidakpastian, kita memerlukan ilmu
pengarahan (sense of direction). Kebijaksanaan akan memberi kita
ilmu tersebut, ia adalah soal nilai-nilai. Kebijaksanaan adalah
penanganan yang cerdik terhadap urusan-urusan manusia. Kita
merasakan tidak enak dari segi pemikiran jika kita dihadapkan pada
pandangan dunia yang terpecah-pecah dan terbaur. Tanpa kesatuan
pandangan dan response, jiwa kita akan terbagi, filsafat akan sangat
berguna bagi kiata karena ia memberikan kita integrasi dalam
membantu kita mengetahui arti dari eksistensi manusia.
7
8. BAB III
PENUTUP
8
A. Kesimpulan
Filsafat adalah studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang
beraneka macam yang ditujukan untuk menetapkan batas yang tegas
mengenai ilmu tertentu.
Filsafat sangat penting bagi seorang mahasiswa karena untuk
membiasakan diri bersikap kritis, logis dan rasional serta menumbuhka rasa
toleransi dalam perbedaan pandangan.
B. Saran
Sebagai seorang mahasiswa kita harus mempelajari filsafat agar
dapat mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan,
mampu membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional Opini &
argumentasi, mampu berpikir secara cermat dan tidak kenal lelah, serta
mampu membiasakan diri untuk bersikap kritis. Sebagai manusia yang
bermasyarakat, mahasiswa juga harus bisa menerapkan apa yang telah
dipelajarinya dalam filsaat. Mahasiswa dituntut untuk tidak hanya pandai
dalam teori saja tapi harus bisa mempraktekannya langsung dalam
masyarakat.