1. DEMOGRAFI
Ragil Setiyabudi, SKM
A. Pengertian
Demografi berasal dari Bahasa Yunani
Demos : Rakyat
Grafein : Menulis
Demografi : Tulisan tulisan tentang rakyat/penduduk ( ilmu kependudukan)
Menurut Donald J Boque :
Ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan
distribusi penduduk beserta perubahannya sepanjang masa, melalui bekerjanya lima
komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi
dan mobilitas sosial.
B. Variabel utama demografi:
a. Kelahiran (natalitas)
b. Kematian (death/mortalitas)
c. Migrasi (perpindahan)
Ketiga Variabel ini akan mempengaruhi keadaan dan komposisi penduduk (umur dan jenis
kelamin)
C. Ruang Lingkup :
a. Kuantitatif dan kualitatif
b. Unsur-unsur demografi
c. Teknik menghitung data kependudukan
d. Data demografi, pengukuran, teknik dan analisa serta konsekuensi
e. Interdisciplinary science (ekonomi, geografi, psychologi, politik dsb)
2. D. Tujuan :
a. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam satu daerah tertentu
b. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan penyebarannya
c. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan
bermacam aspek-aspek sosial
d. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa datang dan kemungkinan
konsekuensinya.
E. Sumber data kependudukan :
a. Sensus Penduduk (SP).
Indonesia telah melakukan sesus pada tahun ’71, ’80, ’90, dan 2000 (SP71, SP80,
SP90, dan SP2000)
b. Survey penduduk, yaitu diataranya :
- SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus) pada tahun 1985 dan 1995.
- Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional)
- SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga)
- SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia)
c. Registrasi Penduduk, misalnya : Akte Kelahiran, Akta Nikah, Pembuatan KTP.
Seiring dengan waktu untuk mengetahui keadaan penduduk mengalami perubahan. Info
kependudukan berkaitan dengan keakuratan data, data kependudukan yang tidak akurat
menyebabkan informasi yang dihasilkan salah. Padahal data tersebut digunakan sebagai
perencanaan pembangunan.
F. Dinamika penduduk :
3. Dinamika penduduk akan melahirkan push and pull theory, yaitu Pertumbuhan
penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang
menambah dan mengurangi
Kekuatan menambah (dorong/push) : kelahiran, imigrasi
Kekuatan mengurangi (tarik/pull) : kematian, emigrasi
G. Laju pertumbuhan penduduk
Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun selalu bertambah. Perubahan jumlah penduduk ini
disebut sebaagi pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk adalah bertambah atau
berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara dalam kurun waktu
tertentu.Tingkat pertumbuhan penduduk di negara kita masih termasuk tinggi.
Pengukuran laju pertumbuhan penduduk yaitu :
1. Rate of natural increase (pertumbuhan penduduk alami)
Pt = Po + ( B - D) + (Mi – Mo)
2. Pertumbuhan Geometri
Pt = Po. (1+r) n
3. Pertumbuhan Eksponential
Pt = Po. e r. n
Keterangan :
- Pt : jumlah penduduk pada waktu sesudahnya (P=population)
- Po : jumlah penduduk pada waktu terdahulu (awal)
- B : kelahiran yang terjadi pada jangka waktu antara kedua kejadian tersebut (B=Birth)
4. - D : Jumlah kematian yang terjadi pada jangka (Death=mati)
- Mi : migrasi masuk pada jangka waktu yang sama (M=migration)
- Mo :migrasi keluar pada jangka waktu yang sama
- r : angka pertumbuhan penduduk (r=rate)
- n : lamanya waktu antara Po dengan Pt (n=number)
- e : angka eksponential = 2,71828 (e=eksponential/pangkat)
Pertumbuhan penduduk di suatu daerah/negara disebabkan oleh faktor-faktor demografi
:
1. Angka kelahiran, fertilitas, natalitas/birth rate
2. Angka kematian, mortalitas/death rate.
3. Migrasi masuk (imigrasi) yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan
(area of destination)
4. Migrasi keluar (emigrasi) yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal
(area of origin)
H. Ukuran-ukuran dasar demografi
a. Rate
Angka yang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian/penyakit tertentu
dalam populasi dan waktu tertentu atau perbandingan antara kejadian dengan jumlah
penduduk yang memiliki resiko kejadian tersebut. Digunakan untuk menyatakan
dinamika dan kecepatan kejadian tertentu dalam masyarakat.
Besarnya Rate = X x Konstanta (K)
Y
Contoh : Morbidity rate, Mortality rate, Natality rate)
5. b. Rasio / Ratio
Perbandingan antara nomerator dan denominator pada suatu waktu, atau perbandingan
2 bilangan yang tidak saling tergantung dan digunakan untuk menyatakan besarnya
kejadian.
Besarnya rasio = X
Y
c. Proporsi
Perbandingan antara pembilang (Numerator) dengan penyebut (denominator) dimana
Numerator termasuk/bagian dari denominator, dengan satuan %.
Proporsi = X x 100
( X+Y)
d. Rata-rata
Yaitu ukuran nilai tengah yang diperoleh dengan cara menjumlahkan semua nilai
pengamatan yang didapat kemudian dibagi banyaknya pengamatan yang ada.
e. Frekuensi
Yaitu ukuran yang menyatakan berapa kali aktivitas/suatu kegiatan dilaksanakan pada
periode waktu tertentu.
f. Cakupan
Ukuran untuk menilai pencapaian hasil pelaksanaan dari suatu terget kegiatan yang
ditentukan pada periode tertentu.
I. Ukuran-ukuran demografi
1. Fertilitas :
6. Yaitu Kemampuan riil seseorang wanita untuk melahirkan, yang dicerminkan dalam
jumlah bayi yang dilahirkan.
Ukuran fertilitas yaitu :
a. Crude Birth Rate = (Jumlah lahir hidup setahun : Populasi 1 Juli) x 100
b. Age Spesific Fertility Rate = (Jumlah lahir hidup wanita usia ttt : Jumlah wanita
dengan usia ttt) x 1000
c. General Fertility Rate = Jumlah lahir hidup setahun : Jumlah wanita dalam “masa
mampu hamil”) x 100
Masa mampu lahir = 15 – 44 th
2. Mortalitas / angka kematian
a. Crude Death Rate
Jumlah kelahiran hidup/tahun x 1000
Jumlah penduduk pertengahan th (1 Juli)
b. Age Spesific Death Rate (angka kematian usia tertentu)
Jumlah kematian oleh golongan usia ttt per th x 1000
Jumlah pddk gol usia yg bersangkutan pd pertengahan th (1 Juli)
J. MIGRASI
Perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain, yaitu :
1. Urbanisasi
2. Transmigrasi
3. Migrasi internal, yaitu Perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain
dalam suatu negara . Perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal
disebut migrasi keluar/emigrasi ,sedangkan masuknya penduduk kesuatu daerah
tujuan disebut migrasi masuk./imigrasi Migrasi ini ada 2 macam :
7. a. Migrasi Bruto
Jumlah migrasi masuk dan keluar dalam suatu daerah atau negara.
Angka Migrasi Bruto
Angka yang menunjukan banyaknya migran masuk dan migran keluar
selama satu tahun di bagi penduduk pada pertengahan tahun (1 Juli)
Rumus : jumlah migran masuk + migran keluar
Jumlah penduduk pertengahan tahun X 1000
b. Migrasi Neto
Merupakan selisih antara migrasi masuk dan migrasi keluar, migrasi neto
posistif jika migrasi masuk lebih besar dari pada migrasi keluar,
sedangkan migrasi neto negatif adalah sebaliknya.
Angka Migrasi Neto
Angka yang menunjukan selisih jumlah migran masuk dan migran keluar
selama satu tahun di bagi penduduk pada pertengahan tahun .
Rumus : jumlah migran masuk - migran keluar
Jumlah penduduk pertengahan tahun X 1000
Migrasi semasa hidup
Adalah penduduk yang tempat tinggal saat pencacahan berbeda dengan tempat kelahirannya.
Proyeksi penduduk
Perhitungan jumlah penduduk di masa yang akan datang berdasarkan asumsi arah
perkembangan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Diperlukan untuk perencanaan (beras, kesehatan, kesempatan kerja dll)
K. PIRAMIDA PENDUDUK
8. Komposisi penduduk perlu diketahui untuk berbagai hal antara lain :
1. Untuk mengetahui sumber daya manusia yang tersedia atas dasar usia maupun jenis
kelamin
2. Untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan kependudukan
3. Untuk studi komparatif antar daerah
4. Untuk mengetahui proses demografi
Komposisi umur dan jenis kelamin paling penting karena tidak hanya diketahui keadaan
penduduk secara biologis, namun juga kondisi penduduk secara ekonomi dan sosial. Dengan
mengetahui susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin, maka dapat diketahui
kemungkinan bertambahnya penduduk di masa yang akan datang.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat disajikan dalam bentuk grafik yang
disebut piramida penduduk, yaitu grafik batang dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Sumbu vertikal untuk interval usia
b. Sumber horizontal untuk jumlah penduduk dalam persen
c. Sebelah kiri untuk penduduk laki-laki, sebelah kanan untuk penduduk wanita.
d. Dasar sumbu vertikal untuk kelompok usia termuda, semakin ke atas semakin tua
e. Puncak piramida untuk penduduk tertua, biasanya dalam interval terbuka
f. Komposisi penduduk menurut umur menggunakan interval 5 tahun yaitu : 0-4, 5-9, 10-
14, 15-19, 20-24, 25-29, 30-34, 35- 39, 40- 44, 45-49, 50-54, 55-59, 60-64, 65-69, 70-
74, 75+
Model Piramida
Jenis Penduduk / Jenis Piramida
CIRI MUDA TETAP TUA
Angka Kelahiran Kasar Tinggi Tidak Tinggi Menurun sangat pesat
(Crude Birth Rate)
Angka Kematian Kasar Rendah Rendah Sangat kecil
(Crude Death Rate)
Bentuk
9. Model Piramida penduduk Muda contohnya adalah Indonesia, India, Filipina, Brazili. Piramida
penduduk Muda biasanya pada negara-negara berkembang.
Model piramida penduduk Tetap contohnya : Belanda, Swedia, Australia.
Model Piramida penduduk Tua contohnya adalah Jerman, Belgia, Swiss, Spanyol.
Untuk menentukan kategori suatu penduduk, apakah termasuk tua atau muda dapat dipakai
usia median ataupun persentase jumlah penduduk di beberapa kelompok usia sebagai berikut :
Kriteria Penduduk Tua Penduduk Penduduk Muda
Menengah
Kelompok Umur
0 -14 th 30 % Diantara Tua dan > 40%
Muda
15 – 64 th > 60% 55%
65 + th >10 % 5%
Umur median > 30 th 20 th
Sumber Nurdin, 1991
Berdasarkan piramida penduduk, kita dapat membuat perbandingan berbagai karakteristik
penduduk menurut Dependency Ratio (Rasio Ketergantungan) dan Sex Ratio (Rasio jenis
kelamin).
Dependency Ratio
Perbandingan antara penduduk usia tidak produktif terhadap yang produktif.
d.r = ( P 0-14) + (P65+) x K
(P15-64)
Keterangan :
d.r = dependency ratio
p = jumlah populasi usia tertentu
10. k = konstanta, biasanya kasus kontrol = 100 (%)
Angka beban tanggungan Jateng (2003) adalah 51,61%.
Sex Ratio
Sex ratio digunakan untuk mengukur komposisi jenis kelamin.
Sex Ratio = penduduk laki-laki x 100
penduduk perempuan
Rasio jenis kelamin untuk Jateng (2003) adalah 99 %
PERMASALAHAN PENDUDUK DI INDONESIA
Dari segi kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa masalah besar anatara lain :
1. Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa - sangat jarang di Kalimantan
dan Irian.
2. Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat besar.
3. Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding
dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun.
4. Distribusi Kegiatan Ekonomi masih belum merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan
kota-kota besar dipulau Jawa.
5. Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal; belum mendapat perhatian serius
6. Indeks Kesehatan masih rendah; Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi masih
tinggi