SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
YUNITA DEWI
HAPSARI
NPM
226070003
UKURAN ASOSIASI DAN
DAMPAK
( RELATIVE RISK,ODDS
RATIO,ATTRIBUTABLE RISK
,AR PERCENT,POPULATION
ATTRIBUTABLE RISK,PAR
PERCENT)
 suatu parameter yang mampu menggambarkan hubungan
paparan dan penyakit yang diteliti .
 Asosiasi terdiri dari 3 yaitu :
 • Asosiasi positif jika kelompok yang terpajan memiliki
insiden penyakit yang lebih tinggi daripada kelompok yang tidak
terpajan
 • Asosiasi negatif jika kelompok yang terpajan memiliki
insiden penyakit yang lebih rendah daripada kelompok yang
tidak terpajan
 • Netral (tidak ada asosiasi) jika kelompok yang terpajan
memiliki insiden penyakit yang sama dengan kelompok yang
tidak terpajan
UKURAN ASOSIASI
 ukuran asosiasi dibagi 2
1. Ukuran rasio (perbandingan relatif)=rasio dua frekuensi
penyakit membandingkan kelompok terpajan dengan kelompok
tidak terpajan
 Relative Risk
 ODD Ratio
2. Ukuran perbedaan efek (perbandingan absolut)=perbedaan
antara ukuran frekuensi penyakit suatu kelompok terpajan dan
kelompok yang tidak terpajan
 Attributable Risk { AR }
 Population Attributable Risk { PAR }
• Risk Ratio = membagi risiko (insiden kumulatif, attack rate)
pada kelompok 1 dengan risiko insiden kumulatif, attack
rate) pada kelompok 2
• Kelompok 1 sering disebut dengan kelompok terpajan/
terpapar/ expose dan kelompok 2 merupakan kelompok tidak
terpapar/ tidak terpajan/ tidak terexpose
RELATIVE RISK { RISK RATIO }
Pajanan Penyakit Jumlah
Ada Tidak ada
terpajan a b a+b
Tidak terpajan c d c+d
Jumlah a+b+c+d
 Suatu kejadian luar biasa (KLB) TB paru diantara tahanan di South
Carolina tahun 1999. Jumlah tahanan yaitu ada 294 orang. Faktor risiko
yang diteliti yaitu ruangan tinggal yaitu ruangan timur (terpajan) dan
ruangan barat (tidak terpajan) 28 dari 157 tahanan yang tinggal di
ruangan sebelah timur mengalami TB paru dan 4 dari 137 tahanan yang
tinggal dibagian barat mengalami Tb paru. Hitunglah risk ratio dari
penyakit TB paru tersebut!
CONTOH SOAL
Ruangan
Tinggal
Penyakit Tb paru Jumlah
Ada Tidak ada
Timur a=28 129 157
Barat c=4 133 137
 Risk Ratio = 5,67 artinya tahanan yang tinggal di ruangan timur berisiko
5,67 kali mengalami TB Paru dibandingkan tahanan yang tinggal di
ruangan barat
CONTOH SOAL
a. Dari hasil penelitian 55 orang hipertensi dengan merokok menderita
penyakit PJK 35 orang, sedangkan 55 orang hipertensi dengan tidak
merokok menderita penyakit PJK 25 orang
Berapa ratio { Relative Risk } antara orang Hipertensi yang merokok dan
yang tidak merokok menderita penyakit PJK?
Faktor Risiko Penyakit PJK Tidak
PJK
Total
Merokok 35 20 55
Tidak Merokok 25 30 55
Total 60 50 110
a. Relative Risk = p1/p2
p1 = a/a+b = 35/55 = 0,64
p2 = c/c+d = 25/55 = 0,45
Jadi Relative Risk nya adalah 0,64/0,45 = 1,4
- Orang Hipertensi yang merokok mempunyai risiko 1,4 kali lebih besar
terserang PJK dibanding orang hipertensi yang tidak merokok
CONTOH SOAL
a. Pada suatu kejadian wabah varicella (cacar air) pada murid sekolah dasar di
Oregon 2002, varicella didapatkan pada 18 dari 152 anak yang divaksin dan 3
dari 7 anak yang tidak divaksin. Hitunglah RR dan intepretasikan hasilnya
Faktor Risiko
Penyakit
Varicella Tidak
varicella
Total
Vaksin 18 134 152
Tidak divaksin 3 4 7
Total 21 138 159
Relative Risk = p1/p2
p1 = a/a+b =18/152 = 0,118
p2 = c/c+d = 3/7= 0,428
Jadi Relative Risk nya adalah 0,118/0,428 = 0,28
Risiko kurang dari 1 (<1) menunjukkan penurunan risiko pada kelompok terpapar
vaksin atau efek protektif. RR 0.28 mengindikasikan bahwa hanya anak-anak yang
divaksinasi memiliki kemungkinan yang lebih kecil terkena varicella dibanding anak
yang tidak divaksinasi, yaitu 0,28 kali lebih kecil
Interpretasi :
 Risk Ratio= 1tidak ada asosiasirisiko yang sama antara
kelompok terpajan dengan kelompok tidak terpajan
 Risk Ratio>1faktor risikosuatu peningkatan risiko pada
kelompok terpajan dibandingkan kelompok tidak terpajan
 Risk Ratio<1faktor protektifsuatu penurunan risiko pada
kelompok terpajan dibandingkan kelompok tidak terpajan
 Odds ratio = ukuran asosiasi pada disain kasus kontrol
 retrospektif yang artinya melihat status penyakit terlebih dahulu lalu
melihat faktor risiko di masa lalu
 Odds Ratio =Oddspemajan untuk kasus
Oddspemajan untuk kontrol

ODD RATIO
oddspemajan untuk kasus 
a
c
oddspemajan untuk kontrol 
b
d
a x d ad
Odds Ratio   
b x c bc
a
c
b
d
Pajanan Penyakit Jumlah
Ada Tidak ada
Ada a b a+b
Tidak c d c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d
 Suatu penelitian dilakukan untuk mencari penyebab dari penyakit jantung koroner.
Pada awal penelitian diambil pasien PJK sebanyak 700 orang dan pasien yang tidak
PJK yang tidak mengalami penyakit pada jantungnya sebanyak 1400 orang.
Kemudian dicari penyebabnya dengan menanyakan paparan merokok di masa lalu.
Ditemukan 650 PJK yang merokok dan 350 tidak PJK yang bukan perokok.
Berapakah odds ratio penelitian tersebut?
 ODDS RATIO= ad/bc = 650x350 =227500 = 4,33
1050x50 52500
Kesimpulan : orang yang merokok berisiko 4,33 kali mengalami PJK dibandingkan
orang yang tidak merokok
CONTOH SOAL
Faktor PJK Tidak PJK Total
Perokok 650 (a) 1050 (b) 1700
Bukan perokok 50 (c) 350 (d) 400
Total 700 1400 2100
oddspemajan untuk kasus 
650
50
oddspemajan untuk kontrol 
1050
350
a. Suatu studi dilakukan pada populasi tahanan perempuan. Studi ini
dilakukan dimana pajanan penggunaan narkoba suntuk dan status
penyakit HIV positif dilakukan pada saat yang bersamaan. Daristudi
ditemukan bahwa dari 136 yang menggunakan narkoba suntik
ditemukan 61 orang yang HIV positif dan dari 339 tahanan yang tidak
menggunakan narkoba suntik ada 27 yang mengalami HIV positif.
Hitunglah ODD Ratio studi tersebut!
ODDS pemajan untuk kasus = 61/27
ODDS pemajan untuk control = 75/312
ODDS Ratio = ad/bc =61x312/75x27 = 19.032/2025
9,39
Faktor Risiko Penyakit HIV Positif HIV
Negatif
Total
Narkoba Suntik 61 {a } 75 {b } 136
Bukan Narkoba Suntik 27 {c} 312 {d} 339
Total 89 387 475
Kesimpulan : orang yang memakai narkoba suntik berisiko 9,39 kali mengalami HIV
postif dibandingkan orang yang tidak memakai narkoba suntik
CONTOH SOAL
CONTOH SOAL
a. Studi kasus dilakukan pada anak usia bawah 12 tahun ,pada anak SDN
Jatibaru 01 Cikarang Timur untuk melihat hubungan antara karies gigi dan
kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur . dari hasil studi ditemukan dari 54
anak yang tidak menggosok gigi sebelum tidur ,37 anak ditemukan karies
pada giginya . dan dari 21 anak yang menggosok gigi sebelum tidur ,
ditemukan 8 anak yang ada karies di giginya .
Hitunglah ODD Ratio studi tersebut….
Faktor Risiko Penyakit Karies Tidak
Karies
Total
Menggosok Gigi 8{a } 21{b } 29
Tidak Menggosok Gigi 37{c} 17 {d} 54
Total 45 38 83
Odd Ratio = ad/bc = 8x17/21x37 = 136/777 = 0,17
OR<1
Kesimpulan :
anak-anak yang menggosok gigi waktu malam hari memiliki kemungkinan yang
lebih kecil terkena karies dibanding anak yang tidak menggosok gigi, yaitu 0,17
kali lebih kecil .
Cara interpretasi :
• OR=1tidak ada asosiasi
• OR>1asosiasi positif
OR<1aosiasi negatif
 Suatu ukuran dampak kesehatan masyarakat digunakan untuk
menempatkan asosiasi diantara pajanan dan outcome menjadi suatu hal
yang bermanfaat dalam konteks kesehatan masyarakat. Ukuran dampak
yang sering digunakan yaitu perbedaan risiko
 Ukuran efek/ dampak ada 2 yaitu :
1. Attributable risk pada orang yang terpajan (Atrributable Risk)
 contoh : attributable risk kanker paru pada perokok
2. Attributable risk pada pada total populasi (Population Atrributable Risk),
termasuk didalamnya orang yang terpajan dan tidak terpajan)
contoh : attributable risk kanker paru pada perokok dan bukan perokok
UKURAN DAMPAK
 Suatu ukuran dampak kesehatan masyarakat dari faktor penyebab.
Penghitungan ukuran ini mengasumsikan bahwa kejadian penyakit pada
kelompok tidak terpajan mewakili risiko penyakit yang diharapkan
 Risiko atribut atau perbedaan risiko diperoleh dengan menghitung selisih
angka insidensi kelompok terpajan dan angka insidensi kelompok tidak
terpajan dan hasilnya dianggap sebagai akibat pemaparan oleh faktor
penyebab penyakit (atribut)
 AR=IRe –IRne ATAU AR=IKe –Ikne
 IRe=Insiden Rate pada kelompok terpajan
 IRne=Insiden Rate pada kelompok tidak terpajan
 IKe= Insiden Kumulatif pada kelompok terpajan
 IKne= Insiden Kumulatif pada kelompok tidak terpajan
ATTRIBUTABLE RISK
CONTOH SOAL
a. Kaitan antara kadar kolesterol dan angka insidens penyakit jantung koroner
dalam suatu kohort (Data hipotetis)
Kategori Kadar
Kolesterol
Jumlah
Kasus
Stroke
Orang -
tahun {
observasi }
Tingkat Insiden
stroke / 100.00
rang/tahun
Rendah 60 300.000 20
Tinggi 180 360.000 50
Total 240 660.000 36,4
AR = Insiden Terpajan – Insiden rate tidak terpajan
= { 50-20 }/100.000 orang/tahun
= 30 /100.000 orang/tahun
Interpretasi AR :
30 dari 50 per 100.000 orang/tahun , jumlah kasus stroke berkaitan dengan
kolesterol tinggi
30 dari 50 per 100.000 orang/tahun , kasus stroke dapat dicegah dengan
menurunkan kadar kolesterol
a. Suatu penelitian meneliti tentang merokok dengan PJK pada 3000 perokok
dan 5000 bukan perokok
• Kelompok terpajan (perokok) Jumlah kasus (PJK)=84 Jumlah populasi
berisiko=3000
Maka insiden kumulatif pada kelompok terpajan yaitu=84/3000=0,028 kita
kalikan dengan konstanta 1000 maka 0,028 x 1000 menjadi 28,0 per 1000
• Kelompok tidak terpajan (bukan perokok) Jumlah kasus (PJK)=87
Jumlah populasi berisiko=5000
Maka insiden kumulatif pada kelompok tidak terpajan
yaitu=87/5000=0,0174 kita kalikan dengan konstanta 1000 maka 0,0174 x
1000 menjadi 17,4 per 1000
AR= 28,0-17,4 = 10,6 per 1000 penduduk
Interpretasi AR:
Diantara perokok : 10,6 dari 28 per 1000 kejadian PJK berkaitan
dengan merokok, atau
Diantara perokok : 10,6 dari 28 per 1000 kejadian PJK dapat dicegah jika
merokok dieliminasi
CONTOH SOAL
ATTRIBUTABLE RISK PERCENT
 Proporsi penyakit diantara yang expose yang berhubungan
dengan exposurenya
 Proporsi dari penyakit diantara yang terexpose yang dapat
dicegah jika exposurenya di eliminasi
ATAU
AR% = AR/IKe x 100%
AR% = AR/IRe x 100%
CONTOH SOAL
a. Suatu penelitian meneliti tentang merokok dengan PJK pada 3000 perokok
dan 5000 bukan perokok
Dari perhitungan sebelumnya diperoleh :
IK pada kelompok terpajan yaitu 28,0 per 1000 Sedangkan AR yaitu 10,6 per 1000
penduduk Maka AR%= 10,6 /28,0 x 100%= 37,8%
 Risiko penyakit dalam populasi (Ex dan Nex) yang dianggap berhubungan
dengan exposure
 Jumlah kasus penyakit diantara populasi yang diteliti yang dapat
dieliminasi jika exposure dieliminasi dari populasi
 Keterangan :
 IRt=Insiden Rate total
 IRne=Insiden Rate pada kelompok tidak terpajan IKt= Insiden Kumulatif
total
 IKne= Insiden Kumulatif pada kelompok tidak terpajan
 IKt= Insiden Kumulatif total
POPULATION ATTRIBUTABLE RISK
PAR= IKt -IKne
a. Suatu penelitian meneliti tentang merokok dengan PJK pada 3000
perokok dan 5000 bukan perokok
- Kelompok tidak terpajan (bukan perokok) Jumlah kasus (PJK)=87
Jumlah populasi berisiko=5000
Maka insiden kumulatif pada kelompok tidak terpajan yaitu=87/5000=0,0174 kita kalikan dengan
konstanta 1000 maka 0,0174 x 1000 menjadi 17,4 per 1000
- Insiden kumulatif total
Jumlah kasus total (PJK)=171 Jumlah populasi berisiko total =8000
Maka insiden kumulatif populasi total yaitu=171/8000=0,02137 atau 0,0214 kita kalikan dengan
konstanta 1000 maka 0,0214 x 1000 menjadi
21,4 per 1000
PAR= 21,4-17,4=4,0 per 1000 penduduk
CONTOH SOAL
a. Kaitan antara kadar kolesterol dan angka insidens penyakit jantung
koroner dalam suatu kohort (Data hipotetis)
Kategori Kadar
Kolesterol
Jumlah
Kasus
Stroke
Orang -
tahun {
observasi }
Tingkat Insiden
stroke / 100.000
orang/tahun
Rendah 60 300.000 20
Tinggi 180 360.000 50
Total 240 660.000 36,4
PAR = Insidens (rate){ populasi}- Insidens (rate){tidak terpajan}
= { 36,4-20 }/100.000 orang/tahun
= 16,4 / 100.000 orang/tahun
CONTOH SOAL
 Proporsi penyakit dalam populasi yang berkaitan dengan
exposure
 Proporsi penyakit dalam populasi yang bisa dicegah jika
mengeliminasi exposure
ATAU PAR%= PAR/IKt x 100%
PAR%= PAR/IRt x 100%
PAR PERCENT
CONTOH SOAL
Suatu penelitian meneliti tentang merokok dengan PJK pada 3000
perokok dan 5000 bukan perokok
PAR= 21,4-17,4=4,0
Interpretasi PAR:
 4,0 dari 21,4 kejadian PJK di populasi berkaitan dengan
merokok
 4,0 dari 21,4 kejadian PJK di populasi dapat dicegah jika
merokok di eliminasi
PAR%= 4,0 x 100%=18,69%=19%
21.4
Interpretasi par%:
 19% kejadian PJK berkaitan dengan merokok di populasi
 19% kejadian PJK dapat dicegah jika merokok di eliminasi
CONTOH SOAL
a. Kaitan antara kadar kolesterol dan angka insidens penyakit jantung
koroner dalam suatu kohort (Data hipotetis)
Kategori Kadar
Kolesterol
Jumlah
Kasus
Stroke
Orang -
tahun {
observasi }
Tingkat Insiden
stroke / 100.000
orang/tahun
Rendah 60 300.000 20
Tinggi 180 360.000 50
Total 240 660.000 36,4
PAR = Insidens (rate){ populasi}- Insidens (rate){tidak terpajan}
= { 36,4-20 }/100.000 orang/tahun
= 16,4 / 100.000 orang/tahun
PAR % = 16,6/36,4 x 100 %
= 45,6 = 46 %
Interpretasi
41 % kejadian stroke berkaitan dengan kadar kolesterol yang tinggi di populasi
41% kejadian stroke dapat dicegah apabila kadar kolesterol diturunkan (
dikendalikan )
a. Kaitan antara kadar kolesterol dan angka insidens penyakit jantung koroner
dalam suatu kohort (Data hipotetis)
Kategori Kadar
Kolesterol
Jumlah
Kasus
Stroke
Orang -
tahun {
observasi }
Tingkat Insiden
stroke / 100.00
rang/tahun
Rendah 60 300.000 20
Tinggi 180 360.000 50
Total 240 660.000 36,4
AR% = Insiden Terpajan – Insiden rate tidak terpajan x 100 %
Insiden rate terpajan
= { 50-20 }x100%
50
= 60 %
Artinya : diharapkan akan terjadi pengurangan resiko sebesar 60 % untuk
terkena stroke diantara orang yang memiliki kolesterol tinggi ,jika mereka
bisa mengontrol kadar kolesterol
CONTOH SOAL

More Related Content

What's hot

Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiWiandhariEsaBBPKCilo
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanSukistinah
 
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)NajMah Usman
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1HMRojali
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahrickygunawan84
 
Kuesioner penelitian-hipertensi
Kuesioner penelitian-hipertensiKuesioner penelitian-hipertensi
Kuesioner penelitian-hipertensiSi Om
 
Interpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologiInterpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologiAnggita Dewi
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiesyaayuning cipta
 
Analisi situasi kesaehatan masyarakat
Analisi situasi kesaehatan masyarakatAnalisi situasi kesaehatan masyarakat
Analisi situasi kesaehatan masyarakatCasmadi Casmadi
 
Kegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansKegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansraysa hasdi
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiAfina Permatasari
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbNurul Atika
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidNajMah Usman
 
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakitSyahrum Syuib
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPZakiah dr
 

What's hot (20)

Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
 
Dasar surveilans
Dasar surveilansDasar surveilans
Dasar surveilans
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
ukuran epidemiologi
ukuran epidemiologiukuran epidemiologi
ukuran epidemiologi
 
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
Kuesioner penelitian-hipertensi
Kuesioner penelitian-hipertensiKuesioner penelitian-hipertensi
Kuesioner penelitian-hipertensi
 
Interpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologiInterpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologi
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
 
Analisi situasi kesaehatan masyarakat
Analisi situasi kesaehatan masyarakatAnalisi situasi kesaehatan masyarakat
Analisi situasi kesaehatan masyarakat
 
Kegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansKegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilans
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologi
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tb
 
Bias dan confounding uji klinik
Bias dan confounding uji klinikBias dan confounding uji klinik
Bias dan confounding uji klinik
 
Sejarah Dan Perkembangan Epidemiologi
Sejarah Dan Perkembangan EpidemiologiSejarah Dan Perkembangan Epidemiologi
Sejarah Dan Perkembangan Epidemiologi
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
 
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
 
Presentasi epid. studi deskriptif
Presentasi epid. studi deskriptifPresentasi epid. studi deskriptif
Presentasi epid. studi deskriptif
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
 

Similar to Asosiasi dan Dampak Ukuran Epidemiologi

Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologiBab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologiNajMah Usman
 
Kelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptx
Kelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptxKelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptx
Kelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptxrenywidya4
 
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptxPENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptxAnnisaIntanPratiwi
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)NajMah Usman
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologiUkuran epidemiologi
Ukuran epidemiologiAgus Candra
 
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioBAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioNajMah Usman
 
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdfUKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdfviviindriyani2
 
Besar sampel crossectional case_control_kohort_iwan_ariawan
Besar sampel crossectional case_control_kohort_iwan_ariawanBesar sampel crossectional case_control_kohort_iwan_ariawan
Besar sampel crossectional case_control_kohort_iwan_ariawannanang_wardhana
 
Materi_case_control.ppt
Materi_case_control.pptMateri_case_control.ppt
Materi_case_control.pptanggilesmana7
 
Faktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptxFaktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptxadella22
 
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdffachrulshidiq3
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docxAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docxAuliaDwiJuanita
 
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologiBab v  skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologiNajMah Usman
 
5_Insiden dan Prevalens.ppt
5_Insiden dan Prevalens.ppt5_Insiden dan Prevalens.ppt
5_Insiden dan Prevalens.pptNa'mal Saleh
 
2013 1-14201-841409001-bab4-24072013063828
2013 1-14201-841409001-bab4-240720130638282013 1-14201-841409001-bab4-24072013063828
2013 1-14201-841409001-bab4-24072013063828jayasuganda
 
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1Darnah Andi Nohe
 
Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)NajMah Usman
 

Similar to Asosiasi dan Dampak Ukuran Epidemiologi (20)

Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologiBab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
 
Kelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptx
Kelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptxKelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptx
Kelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptx
 
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptxPENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologiUkuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
 
UKURAN DAMPAK.pptx
UKURAN DAMPAK.pptxUKURAN DAMPAK.pptx
UKURAN DAMPAK.pptx
 
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioBAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
 
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdfUKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
 
Besar sampel crossectional case_control_kohort_iwan_ariawan
Besar sampel crossectional case_control_kohort_iwan_ariawanBesar sampel crossectional case_control_kohort_iwan_ariawan
Besar sampel crossectional case_control_kohort_iwan_ariawan
 
Materi_case_control.ppt
Materi_case_control.pptMateri_case_control.ppt
Materi_case_control.ppt
 
Faktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptxFaktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptx
 
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docxAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
 
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologiBab v  skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
 
5_Insiden dan Prevalens.ppt
5_Insiden dan Prevalens.ppt5_Insiden dan Prevalens.ppt
5_Insiden dan Prevalens.ppt
 
2013 1-14201-841409001-bab4-24072013063828
2013 1-14201-841409001-bab4-240720130638282013 1-14201-841409001-bab4-24072013063828
2013 1-14201-841409001-bab4-24072013063828
 
uji-chi-square.ppt
uji-chi-square.pptuji-chi-square.ppt
uji-chi-square.ppt
 
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
 
power point kanker.pptx
power point kanker.pptxpower point kanker.pptx
power point kanker.pptx
 
Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)
 

Recently uploaded

pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxnugrohoaditya12334
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasidadan50
 

Recently uploaded (14)

pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
 

Asosiasi dan Dampak Ukuran Epidemiologi

  • 1. YUNITA DEWI HAPSARI NPM 226070003 UKURAN ASOSIASI DAN DAMPAK ( RELATIVE RISK,ODDS RATIO,ATTRIBUTABLE RISK ,AR PERCENT,POPULATION ATTRIBUTABLE RISK,PAR PERCENT)
  • 2.  suatu parameter yang mampu menggambarkan hubungan paparan dan penyakit yang diteliti .  Asosiasi terdiri dari 3 yaitu :  • Asosiasi positif jika kelompok yang terpajan memiliki insiden penyakit yang lebih tinggi daripada kelompok yang tidak terpajan  • Asosiasi negatif jika kelompok yang terpajan memiliki insiden penyakit yang lebih rendah daripada kelompok yang tidak terpajan  • Netral (tidak ada asosiasi) jika kelompok yang terpajan memiliki insiden penyakit yang sama dengan kelompok yang tidak terpajan UKURAN ASOSIASI
  • 3.  ukuran asosiasi dibagi 2 1. Ukuran rasio (perbandingan relatif)=rasio dua frekuensi penyakit membandingkan kelompok terpajan dengan kelompok tidak terpajan  Relative Risk  ODD Ratio 2. Ukuran perbedaan efek (perbandingan absolut)=perbedaan antara ukuran frekuensi penyakit suatu kelompok terpajan dan kelompok yang tidak terpajan  Attributable Risk { AR }  Population Attributable Risk { PAR }
  • 4. • Risk Ratio = membagi risiko (insiden kumulatif, attack rate) pada kelompok 1 dengan risiko insiden kumulatif, attack rate) pada kelompok 2 • Kelompok 1 sering disebut dengan kelompok terpajan/ terpapar/ expose dan kelompok 2 merupakan kelompok tidak terpapar/ tidak terpajan/ tidak terexpose RELATIVE RISK { RISK RATIO } Pajanan Penyakit Jumlah Ada Tidak ada terpajan a b a+b Tidak terpajan c d c+d Jumlah a+b+c+d
  • 5.  Suatu kejadian luar biasa (KLB) TB paru diantara tahanan di South Carolina tahun 1999. Jumlah tahanan yaitu ada 294 orang. Faktor risiko yang diteliti yaitu ruangan tinggal yaitu ruangan timur (terpajan) dan ruangan barat (tidak terpajan) 28 dari 157 tahanan yang tinggal di ruangan sebelah timur mengalami TB paru dan 4 dari 137 tahanan yang tinggal dibagian barat mengalami Tb paru. Hitunglah risk ratio dari penyakit TB paru tersebut! CONTOH SOAL Ruangan Tinggal Penyakit Tb paru Jumlah Ada Tidak ada Timur a=28 129 157 Barat c=4 133 137
  • 6.  Risk Ratio = 5,67 artinya tahanan yang tinggal di ruangan timur berisiko 5,67 kali mengalami TB Paru dibandingkan tahanan yang tinggal di ruangan barat CONTOH SOAL a. Dari hasil penelitian 55 orang hipertensi dengan merokok menderita penyakit PJK 35 orang, sedangkan 55 orang hipertensi dengan tidak merokok menderita penyakit PJK 25 orang Berapa ratio { Relative Risk } antara orang Hipertensi yang merokok dan yang tidak merokok menderita penyakit PJK? Faktor Risiko Penyakit PJK Tidak PJK Total Merokok 35 20 55 Tidak Merokok 25 30 55 Total 60 50 110 a. Relative Risk = p1/p2 p1 = a/a+b = 35/55 = 0,64 p2 = c/c+d = 25/55 = 0,45 Jadi Relative Risk nya adalah 0,64/0,45 = 1,4 - Orang Hipertensi yang merokok mempunyai risiko 1,4 kali lebih besar terserang PJK dibanding orang hipertensi yang tidak merokok
  • 7. CONTOH SOAL a. Pada suatu kejadian wabah varicella (cacar air) pada murid sekolah dasar di Oregon 2002, varicella didapatkan pada 18 dari 152 anak yang divaksin dan 3 dari 7 anak yang tidak divaksin. Hitunglah RR dan intepretasikan hasilnya Faktor Risiko Penyakit Varicella Tidak varicella Total Vaksin 18 134 152 Tidak divaksin 3 4 7 Total 21 138 159 Relative Risk = p1/p2 p1 = a/a+b =18/152 = 0,118 p2 = c/c+d = 3/7= 0,428 Jadi Relative Risk nya adalah 0,118/0,428 = 0,28 Risiko kurang dari 1 (<1) menunjukkan penurunan risiko pada kelompok terpapar vaksin atau efek protektif. RR 0.28 mengindikasikan bahwa hanya anak-anak yang divaksinasi memiliki kemungkinan yang lebih kecil terkena varicella dibanding anak yang tidak divaksinasi, yaitu 0,28 kali lebih kecil Interpretasi :  Risk Ratio= 1tidak ada asosiasirisiko yang sama antara kelompok terpajan dengan kelompok tidak terpajan  Risk Ratio>1faktor risikosuatu peningkatan risiko pada kelompok terpajan dibandingkan kelompok tidak terpajan  Risk Ratio<1faktor protektifsuatu penurunan risiko pada kelompok terpajan dibandingkan kelompok tidak terpajan
  • 8.  Odds ratio = ukuran asosiasi pada disain kasus kontrol  retrospektif yang artinya melihat status penyakit terlebih dahulu lalu melihat faktor risiko di masa lalu  Odds Ratio =Oddspemajan untuk kasus Oddspemajan untuk kontrol  ODD RATIO oddspemajan untuk kasus  a c oddspemajan untuk kontrol  b d a x d ad Odds Ratio    b x c bc a c b d Pajanan Penyakit Jumlah Ada Tidak ada Ada a b a+b Tidak c d c+d Jumlah a+c b+d a+b+c+d
  • 9.  Suatu penelitian dilakukan untuk mencari penyebab dari penyakit jantung koroner. Pada awal penelitian diambil pasien PJK sebanyak 700 orang dan pasien yang tidak PJK yang tidak mengalami penyakit pada jantungnya sebanyak 1400 orang. Kemudian dicari penyebabnya dengan menanyakan paparan merokok di masa lalu. Ditemukan 650 PJK yang merokok dan 350 tidak PJK yang bukan perokok. Berapakah odds ratio penelitian tersebut?  ODDS RATIO= ad/bc = 650x350 =227500 = 4,33 1050x50 52500 Kesimpulan : orang yang merokok berisiko 4,33 kali mengalami PJK dibandingkan orang yang tidak merokok CONTOH SOAL Faktor PJK Tidak PJK Total Perokok 650 (a) 1050 (b) 1700 Bukan perokok 50 (c) 350 (d) 400 Total 700 1400 2100 oddspemajan untuk kasus  650 50 oddspemajan untuk kontrol  1050 350
  • 10. a. Suatu studi dilakukan pada populasi tahanan perempuan. Studi ini dilakukan dimana pajanan penggunaan narkoba suntuk dan status penyakit HIV positif dilakukan pada saat yang bersamaan. Daristudi ditemukan bahwa dari 136 yang menggunakan narkoba suntik ditemukan 61 orang yang HIV positif dan dari 339 tahanan yang tidak menggunakan narkoba suntik ada 27 yang mengalami HIV positif. Hitunglah ODD Ratio studi tersebut! ODDS pemajan untuk kasus = 61/27 ODDS pemajan untuk control = 75/312 ODDS Ratio = ad/bc =61x312/75x27 = 19.032/2025 9,39 Faktor Risiko Penyakit HIV Positif HIV Negatif Total Narkoba Suntik 61 {a } 75 {b } 136 Bukan Narkoba Suntik 27 {c} 312 {d} 339 Total 89 387 475 Kesimpulan : orang yang memakai narkoba suntik berisiko 9,39 kali mengalami HIV postif dibandingkan orang yang tidak memakai narkoba suntik CONTOH SOAL
  • 11. CONTOH SOAL a. Studi kasus dilakukan pada anak usia bawah 12 tahun ,pada anak SDN Jatibaru 01 Cikarang Timur untuk melihat hubungan antara karies gigi dan kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur . dari hasil studi ditemukan dari 54 anak yang tidak menggosok gigi sebelum tidur ,37 anak ditemukan karies pada giginya . dan dari 21 anak yang menggosok gigi sebelum tidur , ditemukan 8 anak yang ada karies di giginya . Hitunglah ODD Ratio studi tersebut…. Faktor Risiko Penyakit Karies Tidak Karies Total Menggosok Gigi 8{a } 21{b } 29 Tidak Menggosok Gigi 37{c} 17 {d} 54 Total 45 38 83 Odd Ratio = ad/bc = 8x17/21x37 = 136/777 = 0,17 OR<1 Kesimpulan : anak-anak yang menggosok gigi waktu malam hari memiliki kemungkinan yang lebih kecil terkena karies dibanding anak yang tidak menggosok gigi, yaitu 0,17 kali lebih kecil . Cara interpretasi : • OR=1tidak ada asosiasi • OR>1asosiasi positif OR<1aosiasi negatif
  • 12.  Suatu ukuran dampak kesehatan masyarakat digunakan untuk menempatkan asosiasi diantara pajanan dan outcome menjadi suatu hal yang bermanfaat dalam konteks kesehatan masyarakat. Ukuran dampak yang sering digunakan yaitu perbedaan risiko  Ukuran efek/ dampak ada 2 yaitu : 1. Attributable risk pada orang yang terpajan (Atrributable Risk)  contoh : attributable risk kanker paru pada perokok 2. Attributable risk pada pada total populasi (Population Atrributable Risk), termasuk didalamnya orang yang terpajan dan tidak terpajan) contoh : attributable risk kanker paru pada perokok dan bukan perokok UKURAN DAMPAK
  • 13.  Suatu ukuran dampak kesehatan masyarakat dari faktor penyebab. Penghitungan ukuran ini mengasumsikan bahwa kejadian penyakit pada kelompok tidak terpajan mewakili risiko penyakit yang diharapkan  Risiko atribut atau perbedaan risiko diperoleh dengan menghitung selisih angka insidensi kelompok terpajan dan angka insidensi kelompok tidak terpajan dan hasilnya dianggap sebagai akibat pemaparan oleh faktor penyebab penyakit (atribut)  AR=IRe –IRne ATAU AR=IKe –Ikne  IRe=Insiden Rate pada kelompok terpajan  IRne=Insiden Rate pada kelompok tidak terpajan  IKe= Insiden Kumulatif pada kelompok terpajan  IKne= Insiden Kumulatif pada kelompok tidak terpajan ATTRIBUTABLE RISK
  • 14. CONTOH SOAL a. Kaitan antara kadar kolesterol dan angka insidens penyakit jantung koroner dalam suatu kohort (Data hipotetis) Kategori Kadar Kolesterol Jumlah Kasus Stroke Orang - tahun { observasi } Tingkat Insiden stroke / 100.00 rang/tahun Rendah 60 300.000 20 Tinggi 180 360.000 50 Total 240 660.000 36,4 AR = Insiden Terpajan – Insiden rate tidak terpajan = { 50-20 }/100.000 orang/tahun = 30 /100.000 orang/tahun Interpretasi AR : 30 dari 50 per 100.000 orang/tahun , jumlah kasus stroke berkaitan dengan kolesterol tinggi 30 dari 50 per 100.000 orang/tahun , kasus stroke dapat dicegah dengan menurunkan kadar kolesterol
  • 15. a. Suatu penelitian meneliti tentang merokok dengan PJK pada 3000 perokok dan 5000 bukan perokok • Kelompok terpajan (perokok) Jumlah kasus (PJK)=84 Jumlah populasi berisiko=3000 Maka insiden kumulatif pada kelompok terpajan yaitu=84/3000=0,028 kita kalikan dengan konstanta 1000 maka 0,028 x 1000 menjadi 28,0 per 1000 • Kelompok tidak terpajan (bukan perokok) Jumlah kasus (PJK)=87 Jumlah populasi berisiko=5000 Maka insiden kumulatif pada kelompok tidak terpajan yaitu=87/5000=0,0174 kita kalikan dengan konstanta 1000 maka 0,0174 x 1000 menjadi 17,4 per 1000 AR= 28,0-17,4 = 10,6 per 1000 penduduk Interpretasi AR: Diantara perokok : 10,6 dari 28 per 1000 kejadian PJK berkaitan dengan merokok, atau Diantara perokok : 10,6 dari 28 per 1000 kejadian PJK dapat dicegah jika merokok dieliminasi CONTOH SOAL
  • 16. ATTRIBUTABLE RISK PERCENT  Proporsi penyakit diantara yang expose yang berhubungan dengan exposurenya  Proporsi dari penyakit diantara yang terexpose yang dapat dicegah jika exposurenya di eliminasi ATAU AR% = AR/IKe x 100% AR% = AR/IRe x 100%
  • 17. CONTOH SOAL a. Suatu penelitian meneliti tentang merokok dengan PJK pada 3000 perokok dan 5000 bukan perokok Dari perhitungan sebelumnya diperoleh : IK pada kelompok terpajan yaitu 28,0 per 1000 Sedangkan AR yaitu 10,6 per 1000 penduduk Maka AR%= 10,6 /28,0 x 100%= 37,8%
  • 18.  Risiko penyakit dalam populasi (Ex dan Nex) yang dianggap berhubungan dengan exposure  Jumlah kasus penyakit diantara populasi yang diteliti yang dapat dieliminasi jika exposure dieliminasi dari populasi  Keterangan :  IRt=Insiden Rate total  IRne=Insiden Rate pada kelompok tidak terpajan IKt= Insiden Kumulatif total  IKne= Insiden Kumulatif pada kelompok tidak terpajan  IKt= Insiden Kumulatif total POPULATION ATTRIBUTABLE RISK PAR= IKt -IKne
  • 19. a. Suatu penelitian meneliti tentang merokok dengan PJK pada 3000 perokok dan 5000 bukan perokok - Kelompok tidak terpajan (bukan perokok) Jumlah kasus (PJK)=87 Jumlah populasi berisiko=5000 Maka insiden kumulatif pada kelompok tidak terpajan yaitu=87/5000=0,0174 kita kalikan dengan konstanta 1000 maka 0,0174 x 1000 menjadi 17,4 per 1000 - Insiden kumulatif total Jumlah kasus total (PJK)=171 Jumlah populasi berisiko total =8000 Maka insiden kumulatif populasi total yaitu=171/8000=0,02137 atau 0,0214 kita kalikan dengan konstanta 1000 maka 0,0214 x 1000 menjadi 21,4 per 1000 PAR= 21,4-17,4=4,0 per 1000 penduduk CONTOH SOAL
  • 20. a. Kaitan antara kadar kolesterol dan angka insidens penyakit jantung koroner dalam suatu kohort (Data hipotetis) Kategori Kadar Kolesterol Jumlah Kasus Stroke Orang - tahun { observasi } Tingkat Insiden stroke / 100.000 orang/tahun Rendah 60 300.000 20 Tinggi 180 360.000 50 Total 240 660.000 36,4 PAR = Insidens (rate){ populasi}- Insidens (rate){tidak terpajan} = { 36,4-20 }/100.000 orang/tahun = 16,4 / 100.000 orang/tahun CONTOH SOAL
  • 21.  Proporsi penyakit dalam populasi yang berkaitan dengan exposure  Proporsi penyakit dalam populasi yang bisa dicegah jika mengeliminasi exposure ATAU PAR%= PAR/IKt x 100% PAR%= PAR/IRt x 100% PAR PERCENT
  • 22. CONTOH SOAL Suatu penelitian meneliti tentang merokok dengan PJK pada 3000 perokok dan 5000 bukan perokok PAR= 21,4-17,4=4,0 Interpretasi PAR:  4,0 dari 21,4 kejadian PJK di populasi berkaitan dengan merokok  4,0 dari 21,4 kejadian PJK di populasi dapat dicegah jika merokok di eliminasi PAR%= 4,0 x 100%=18,69%=19% 21.4 Interpretasi par%:  19% kejadian PJK berkaitan dengan merokok di populasi  19% kejadian PJK dapat dicegah jika merokok di eliminasi
  • 23. CONTOH SOAL a. Kaitan antara kadar kolesterol dan angka insidens penyakit jantung koroner dalam suatu kohort (Data hipotetis) Kategori Kadar Kolesterol Jumlah Kasus Stroke Orang - tahun { observasi } Tingkat Insiden stroke / 100.000 orang/tahun Rendah 60 300.000 20 Tinggi 180 360.000 50 Total 240 660.000 36,4 PAR = Insidens (rate){ populasi}- Insidens (rate){tidak terpajan} = { 36,4-20 }/100.000 orang/tahun = 16,4 / 100.000 orang/tahun PAR % = 16,6/36,4 x 100 % = 45,6 = 46 % Interpretasi 41 % kejadian stroke berkaitan dengan kadar kolesterol yang tinggi di populasi 41% kejadian stroke dapat dicegah apabila kadar kolesterol diturunkan ( dikendalikan )
  • 24. a. Kaitan antara kadar kolesterol dan angka insidens penyakit jantung koroner dalam suatu kohort (Data hipotetis) Kategori Kadar Kolesterol Jumlah Kasus Stroke Orang - tahun { observasi } Tingkat Insiden stroke / 100.00 rang/tahun Rendah 60 300.000 20 Tinggi 180 360.000 50 Total 240 660.000 36,4 AR% = Insiden Terpajan – Insiden rate tidak terpajan x 100 % Insiden rate terpajan = { 50-20 }x100% 50 = 60 % Artinya : diharapkan akan terjadi pengurangan resiko sebesar 60 % untuk terkena stroke diantara orang yang memiliki kolesterol tinggi ,jika mereka bisa mengontrol kadar kolesterol CONTOH SOAL