2. suatu parameter yang mampu menggambarkan hubungan
paparan dan penyakit yang diteliti .
Asosiasi terdiri dari 3 yaitu :
• Asosiasi positif jika kelompok yang terpajan memiliki
insiden penyakit yang lebih tinggi daripada kelompok yang tidak
terpajan
• Asosiasi negatif jika kelompok yang terpajan memiliki
insiden penyakit yang lebih rendah daripada kelompok yang
tidak terpajan
• Netral (tidak ada asosiasi) jika kelompok yang terpajan
memiliki insiden penyakit yang sama dengan kelompok yang
tidak terpajan
UKURAN ASOSIASI
3. ukuran asosiasi dibagi 2
1. Ukuran rasio (perbandingan relatif)=rasio dua frekuensi
penyakit membandingkan kelompok terpajan dengan kelompok
tidak terpajan
Relative Risk
ODD Ratio
2. Ukuran perbedaan efek (perbandingan absolut)=perbedaan
antara ukuran frekuensi penyakit suatu kelompok terpajan dan
kelompok yang tidak terpajan
Attributable Risk { AR }
Population Attributable Risk { PAR }
4. • Risk Ratio = membagi risiko (insiden kumulatif, attack rate)
pada kelompok 1 dengan risiko insiden kumulatif, attack
rate) pada kelompok 2
• Kelompok 1 sering disebut dengan kelompok terpajan/
terpapar/ expose dan kelompok 2 merupakan kelompok tidak
terpapar/ tidak terpajan/ tidak terexpose
RELATIVE RISK { RISK RATIO }
Pajanan Penyakit Jumlah
Ada Tidak ada
terpajan a b a+b
Tidak terpajan c d c+d
Jumlah a+b+c+d
5. Suatu kejadian luar biasa (KLB) TB paru diantara tahanan di South
Carolina tahun 1999. Jumlah tahanan yaitu ada 294 orang. Faktor risiko
yang diteliti yaitu ruangan tinggal yaitu ruangan timur (terpajan) dan
ruangan barat (tidak terpajan) 28 dari 157 tahanan yang tinggal di
ruangan sebelah timur mengalami TB paru dan 4 dari 137 tahanan yang
tinggal dibagian barat mengalami Tb paru. Hitunglah risk ratio dari
penyakit TB paru tersebut!
CONTOH SOAL
Ruangan
Tinggal
Penyakit Tb paru Jumlah
Ada Tidak ada
Timur a=28 129 157
Barat c=4 133 137
6. Risk Ratio = 5,67 artinya tahanan yang tinggal di ruangan timur berisiko
5,67 kali mengalami TB Paru dibandingkan tahanan yang tinggal di
ruangan barat
CONTOH SOAL
a. Dari hasil penelitian 55 orang hipertensi dengan merokok menderita
penyakit PJK 35 orang, sedangkan 55 orang hipertensi dengan tidak
merokok menderita penyakit PJK 25 orang
Berapa ratio { Relative Risk } antara orang Hipertensi yang merokok dan
yang tidak merokok menderita penyakit PJK?
Faktor Risiko Penyakit PJK Tidak
PJK
Total
Merokok 35 20 55
Tidak Merokok 25 30 55
Total 60 50 110
a. Relative Risk = p1/p2
p1 = a/a+b = 35/55 = 0,64
p2 = c/c+d = 25/55 = 0,45
Jadi Relative Risk nya adalah 0,64/0,45 = 1,4
- Orang Hipertensi yang merokok mempunyai risiko 1,4 kali lebih besar
terserang PJK dibanding orang hipertensi yang tidak merokok
7. CONTOH SOAL
a. Pada suatu kejadian wabah varicella (cacar air) pada murid sekolah dasar di
Oregon 2002, varicella didapatkan pada 18 dari 152 anak yang divaksin dan 3
dari 7 anak yang tidak divaksin. Hitunglah RR dan intepretasikan hasilnya
Faktor Risiko
Penyakit
Varicella Tidak
varicella
Total
Vaksin 18 134 152
Tidak divaksin 3 4 7
Total 21 138 159
Relative Risk = p1/p2
p1 = a/a+b =18/152 = 0,118
p2 = c/c+d = 3/7= 0,428
Jadi Relative Risk nya adalah 0,118/0,428 = 0,28
Risiko kurang dari 1 (<1) menunjukkan penurunan risiko pada kelompok terpapar
vaksin atau efek protektif. RR 0.28 mengindikasikan bahwa hanya anak-anak yang
divaksinasi memiliki kemungkinan yang lebih kecil terkena varicella dibanding anak
yang tidak divaksinasi, yaitu 0,28 kali lebih kecil
Interpretasi :
Risk Ratio= 1tidak ada asosiasirisiko yang sama antara
kelompok terpajan dengan kelompok tidak terpajan
Risk Ratio>1faktor risikosuatu peningkatan risiko pada
kelompok terpajan dibandingkan kelompok tidak terpajan
Risk Ratio<1faktor protektifsuatu penurunan risiko pada
kelompok terpajan dibandingkan kelompok tidak terpajan
8. Odds ratio = ukuran asosiasi pada disain kasus kontrol
retrospektif yang artinya melihat status penyakit terlebih dahulu lalu
melihat faktor risiko di masa lalu
Odds Ratio =Oddspemajan untuk kasus
Oddspemajan untuk kontrol
ODD RATIO
oddspemajan untuk kasus
a
c
oddspemajan untuk kontrol
b
d
a x d ad
Odds Ratio
b x c bc
a
c
b
d
Pajanan Penyakit Jumlah
Ada Tidak ada
Ada a b a+b
Tidak c d c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d
9. Suatu penelitian dilakukan untuk mencari penyebab dari penyakit jantung koroner.
Pada awal penelitian diambil pasien PJK sebanyak 700 orang dan pasien yang tidak
PJK yang tidak mengalami penyakit pada jantungnya sebanyak 1400 orang.
Kemudian dicari penyebabnya dengan menanyakan paparan merokok di masa lalu.
Ditemukan 650 PJK yang merokok dan 350 tidak PJK yang bukan perokok.
Berapakah odds ratio penelitian tersebut?
ODDS RATIO= ad/bc = 650x350 =227500 = 4,33
1050x50 52500
Kesimpulan : orang yang merokok berisiko 4,33 kali mengalami PJK dibandingkan
orang yang tidak merokok
CONTOH SOAL
Faktor PJK Tidak PJK Total
Perokok 650 (a) 1050 (b) 1700
Bukan perokok 50 (c) 350 (d) 400
Total 700 1400 2100
oddspemajan untuk kasus
650
50
oddspemajan untuk kontrol
1050
350
10. a. Suatu studi dilakukan pada populasi tahanan perempuan. Studi ini
dilakukan dimana pajanan penggunaan narkoba suntuk dan status
penyakit HIV positif dilakukan pada saat yang bersamaan. Daristudi
ditemukan bahwa dari 136 yang menggunakan narkoba suntik
ditemukan 61 orang yang HIV positif dan dari 339 tahanan yang tidak
menggunakan narkoba suntik ada 27 yang mengalami HIV positif.
Hitunglah ODD Ratio studi tersebut!
ODDS pemajan untuk kasus = 61/27
ODDS pemajan untuk control = 75/312
ODDS Ratio = ad/bc =61x312/75x27 = 19.032/2025
9,39
Faktor Risiko Penyakit HIV Positif HIV
Negatif
Total
Narkoba Suntik 61 {a } 75 {b } 136
Bukan Narkoba Suntik 27 {c} 312 {d} 339
Total 89 387 475
Kesimpulan : orang yang memakai narkoba suntik berisiko 9,39 kali mengalami HIV
postif dibandingkan orang yang tidak memakai narkoba suntik
CONTOH SOAL
11. CONTOH SOAL
a. Studi kasus dilakukan pada anak usia bawah 12 tahun ,pada anak SDN
Jatibaru 01 Cikarang Timur untuk melihat hubungan antara karies gigi dan
kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur . dari hasil studi ditemukan dari 54
anak yang tidak menggosok gigi sebelum tidur ,37 anak ditemukan karies
pada giginya . dan dari 21 anak yang menggosok gigi sebelum tidur ,
ditemukan 8 anak yang ada karies di giginya .
Hitunglah ODD Ratio studi tersebut….
Faktor Risiko Penyakit Karies Tidak
Karies
Total
Menggosok Gigi 8{a } 21{b } 29
Tidak Menggosok Gigi 37{c} 17 {d} 54
Total 45 38 83
Odd Ratio = ad/bc = 8x17/21x37 = 136/777 = 0,17
OR<1
Kesimpulan :
anak-anak yang menggosok gigi waktu malam hari memiliki kemungkinan yang
lebih kecil terkena karies dibanding anak yang tidak menggosok gigi, yaitu 0,17
kali lebih kecil .
Cara interpretasi :
• OR=1tidak ada asosiasi
• OR>1asosiasi positif
OR<1aosiasi negatif
12. Suatu ukuran dampak kesehatan masyarakat digunakan untuk
menempatkan asosiasi diantara pajanan dan outcome menjadi suatu hal
yang bermanfaat dalam konteks kesehatan masyarakat. Ukuran dampak
yang sering digunakan yaitu perbedaan risiko
Ukuran efek/ dampak ada 2 yaitu :
1. Attributable risk pada orang yang terpajan (Atrributable Risk)
contoh : attributable risk kanker paru pada perokok
2. Attributable risk pada pada total populasi (Population Atrributable Risk),
termasuk didalamnya orang yang terpajan dan tidak terpajan)
contoh : attributable risk kanker paru pada perokok dan bukan perokok
UKURAN DAMPAK
13. Suatu ukuran dampak kesehatan masyarakat dari faktor penyebab.
Penghitungan ukuran ini mengasumsikan bahwa kejadian penyakit pada
kelompok tidak terpajan mewakili risiko penyakit yang diharapkan
Risiko atribut atau perbedaan risiko diperoleh dengan menghitung selisih
angka insidensi kelompok terpajan dan angka insidensi kelompok tidak
terpajan dan hasilnya dianggap sebagai akibat pemaparan oleh faktor
penyebab penyakit (atribut)
AR=IRe –IRne ATAU AR=IKe –Ikne
IRe=Insiden Rate pada kelompok terpajan
IRne=Insiden Rate pada kelompok tidak terpajan
IKe= Insiden Kumulatif pada kelompok terpajan
IKne= Insiden Kumulatif pada kelompok tidak terpajan
ATTRIBUTABLE RISK
14. CONTOH SOAL
a. Kaitan antara kadar kolesterol dan angka insidens penyakit jantung koroner
dalam suatu kohort (Data hipotetis)
Kategori Kadar
Kolesterol
Jumlah
Kasus
Stroke
Orang -
tahun {
observasi }
Tingkat Insiden
stroke / 100.00
rang/tahun
Rendah 60 300.000 20
Tinggi 180 360.000 50
Total 240 660.000 36,4
AR = Insiden Terpajan – Insiden rate tidak terpajan
= { 50-20 }/100.000 orang/tahun
= 30 /100.000 orang/tahun
Interpretasi AR :
30 dari 50 per 100.000 orang/tahun , jumlah kasus stroke berkaitan dengan
kolesterol tinggi
30 dari 50 per 100.000 orang/tahun , kasus stroke dapat dicegah dengan
menurunkan kadar kolesterol
15. a. Suatu penelitian meneliti tentang merokok dengan PJK pada 3000 perokok
dan 5000 bukan perokok
• Kelompok terpajan (perokok) Jumlah kasus (PJK)=84 Jumlah populasi
berisiko=3000
Maka insiden kumulatif pada kelompok terpajan yaitu=84/3000=0,028 kita
kalikan dengan konstanta 1000 maka 0,028 x 1000 menjadi 28,0 per 1000
• Kelompok tidak terpajan (bukan perokok) Jumlah kasus (PJK)=87
Jumlah populasi berisiko=5000
Maka insiden kumulatif pada kelompok tidak terpajan
yaitu=87/5000=0,0174 kita kalikan dengan konstanta 1000 maka 0,0174 x
1000 menjadi 17,4 per 1000
AR= 28,0-17,4 = 10,6 per 1000 penduduk
Interpretasi AR:
Diantara perokok : 10,6 dari 28 per 1000 kejadian PJK berkaitan
dengan merokok, atau
Diantara perokok : 10,6 dari 28 per 1000 kejadian PJK dapat dicegah jika
merokok dieliminasi
CONTOH SOAL
16. ATTRIBUTABLE RISK PERCENT
Proporsi penyakit diantara yang expose yang berhubungan
dengan exposurenya
Proporsi dari penyakit diantara yang terexpose yang dapat
dicegah jika exposurenya di eliminasi
ATAU
AR% = AR/IKe x 100%
AR% = AR/IRe x 100%
17. CONTOH SOAL
a. Suatu penelitian meneliti tentang merokok dengan PJK pada 3000 perokok
dan 5000 bukan perokok
Dari perhitungan sebelumnya diperoleh :
IK pada kelompok terpajan yaitu 28,0 per 1000 Sedangkan AR yaitu 10,6 per 1000
penduduk Maka AR%= 10,6 /28,0 x 100%= 37,8%
18. Risiko penyakit dalam populasi (Ex dan Nex) yang dianggap berhubungan
dengan exposure
Jumlah kasus penyakit diantara populasi yang diteliti yang dapat
dieliminasi jika exposure dieliminasi dari populasi
Keterangan :
IRt=Insiden Rate total
IRne=Insiden Rate pada kelompok tidak terpajan IKt= Insiden Kumulatif
total
IKne= Insiden Kumulatif pada kelompok tidak terpajan
IKt= Insiden Kumulatif total
POPULATION ATTRIBUTABLE RISK
PAR= IKt -IKne
19. a. Suatu penelitian meneliti tentang merokok dengan PJK pada 3000
perokok dan 5000 bukan perokok
- Kelompok tidak terpajan (bukan perokok) Jumlah kasus (PJK)=87
Jumlah populasi berisiko=5000
Maka insiden kumulatif pada kelompok tidak terpajan yaitu=87/5000=0,0174 kita kalikan dengan
konstanta 1000 maka 0,0174 x 1000 menjadi 17,4 per 1000
- Insiden kumulatif total
Jumlah kasus total (PJK)=171 Jumlah populasi berisiko total =8000
Maka insiden kumulatif populasi total yaitu=171/8000=0,02137 atau 0,0214 kita kalikan dengan
konstanta 1000 maka 0,0214 x 1000 menjadi
21,4 per 1000
PAR= 21,4-17,4=4,0 per 1000 penduduk
CONTOH SOAL
20. a. Kaitan antara kadar kolesterol dan angka insidens penyakit jantung
koroner dalam suatu kohort (Data hipotetis)
Kategori Kadar
Kolesterol
Jumlah
Kasus
Stroke
Orang -
tahun {
observasi }
Tingkat Insiden
stroke / 100.000
orang/tahun
Rendah 60 300.000 20
Tinggi 180 360.000 50
Total 240 660.000 36,4
PAR = Insidens (rate){ populasi}- Insidens (rate){tidak terpajan}
= { 36,4-20 }/100.000 orang/tahun
= 16,4 / 100.000 orang/tahun
CONTOH SOAL
21. Proporsi penyakit dalam populasi yang berkaitan dengan
exposure
Proporsi penyakit dalam populasi yang bisa dicegah jika
mengeliminasi exposure
ATAU PAR%= PAR/IKt x 100%
PAR%= PAR/IRt x 100%
PAR PERCENT
22. CONTOH SOAL
Suatu penelitian meneliti tentang merokok dengan PJK pada 3000
perokok dan 5000 bukan perokok
PAR= 21,4-17,4=4,0
Interpretasi PAR:
4,0 dari 21,4 kejadian PJK di populasi berkaitan dengan
merokok
4,0 dari 21,4 kejadian PJK di populasi dapat dicegah jika
merokok di eliminasi
PAR%= 4,0 x 100%=18,69%=19%
21.4
Interpretasi par%:
19% kejadian PJK berkaitan dengan merokok di populasi
19% kejadian PJK dapat dicegah jika merokok di eliminasi
23. CONTOH SOAL
a. Kaitan antara kadar kolesterol dan angka insidens penyakit jantung
koroner dalam suatu kohort (Data hipotetis)
Kategori Kadar
Kolesterol
Jumlah
Kasus
Stroke
Orang -
tahun {
observasi }
Tingkat Insiden
stroke / 100.000
orang/tahun
Rendah 60 300.000 20
Tinggi 180 360.000 50
Total 240 660.000 36,4
PAR = Insidens (rate){ populasi}- Insidens (rate){tidak terpajan}
= { 36,4-20 }/100.000 orang/tahun
= 16,4 / 100.000 orang/tahun
PAR % = 16,6/36,4 x 100 %
= 45,6 = 46 %
Interpretasi
41 % kejadian stroke berkaitan dengan kadar kolesterol yang tinggi di populasi
41% kejadian stroke dapat dicegah apabila kadar kolesterol diturunkan (
dikendalikan )
24. a. Kaitan antara kadar kolesterol dan angka insidens penyakit jantung koroner
dalam suatu kohort (Data hipotetis)
Kategori Kadar
Kolesterol
Jumlah
Kasus
Stroke
Orang -
tahun {
observasi }
Tingkat Insiden
stroke / 100.00
rang/tahun
Rendah 60 300.000 20
Tinggi 180 360.000 50
Total 240 660.000 36,4
AR% = Insiden Terpajan – Insiden rate tidak terpajan x 100 %
Insiden rate terpajan
= { 50-20 }x100%
50
= 60 %
Artinya : diharapkan akan terjadi pengurangan resiko sebesar 60 % untuk
terkena stroke diantara orang yang memiliki kolesterol tinggi ,jika mereka
bisa mengontrol kadar kolesterol
CONTOH SOAL