2. Masalah Kebidanan di Komunitas Meliputi :
Kematian Maternal dan Perinatal
Kehamilan Remaja
Tingkat Kesuburan
Praktik Aborsi yang Tidak Aman
Berat Badan Lahir Rendah
3. Faktor determinan terjadi
masalah di Komunitas
Determinan
proksi/hasil
- Kejadian kehamilan
- Komplikasi
kehamilan &
persalinan
- Kematian,
kecacatan
Determina
n
kontekstua
l
- Status wanita dalam
keluarga & masyarakat
- Status keluarga &
masyarakat
-status masyarakat.
-Status kesehatan
- Status
Reproduksi
-Akses terhadap
pelayanan
kesehatan
-Perilaku sehat
-Faktor-faktor yg
tdk diketahui/tdk
terduga
Determinan
antara/intermediat
4. Kematian maternal adalah masalah yg
kompleks krn berkaitan dgn penyebab
antara & penyebab tdk langsung.
Kematian Maternal & Perinatal
5. Lanjutan…
Penyebab kematian anatara dari kematian
maternal, yaitu :
Kesanggupan memberi pelayanan gawat darurat
Keadaan gizi bumil, laktasi yg berkaitan dgn
status sosial ekonomi
Kebodohan & kemiskinan sehingga msh tetap
berorientasi pd pelaynan tradisional
Penerimaan gerakan KB kurang nyata
menurunkan AKI & AKP (angka kematian
perinatal)
Masalah perilaku seksual sehingga terjadi
6. Penyebab kematian tidak langsung :
Rendahnya status perempuan Indonesia
Wanita melaksanakan pekerjaan yg berat
sekalipun sedang hamil tua , utk kbutuhan sosial
ekonomi keluarga
Budaya komunal, ketika dlm kondisi kritis masih
diperlukan persetujuan kepala keluarga, kepala
desa, orang yg disegani, sehingga terlambat
ambil keputusan.
7. Upaya menurunkan AKI & AKP
a. Mendekatkan pelayanan di tengah masyarakat dgn
menempatkan bidan di desa
b. Meningkatkan penerimaan KB sehingga bumil makin
berkurang & komplikasi makin menurun.
c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
d. Menyebarkan keberadaan ahli obstetri ginekologi yg
berorientasi pd aspek sosialnya.
e. Meningkatkan upaya rujukan sehingga diterima di pusat
pelayanan kesehatan dlm keadaan msh optimal.
9. Lanjutan…
1. Faktor psikologis yg belum matur :
Alat reproduksinya msh belum siap menerima
kehamilan sehingga dpt menimbulkan berbagai
bentuk komplikasi
Remaja berusia muda yg sedang menuntut ilmu
akan mengalami putus sekolah sementara atw
seterusnya
Perasaan tertekan krn mendapat cercaan dari
keluarga, teman, atw lingkungan masyarakat
Kehamilannya disertai kecanduan obat2an,
merokok, atw minuman keras.
10. Lanjutan…
2. Faktor Fisik
Kehamilan tdk diketahui siapa ayah
sebenarnya
Kehamilan dpt disertai penyakit hubungan
seksual
Tumbuh kembang janin dlm rahim yg belum
matur dpt menimbulkn abortus, prematur, &
komplikasi lainnya
Janin mengalami kelainan kongenital atw
BBLR
Kematian maternal & perinatal
11. Fungsi seksual yaitu untuk prokreasi (mendpt
keturunan), rekreasi (utk kenikmatan), relasi
(hubungan kekeluargaan), dan bersifat institusi
(kewajiban suami utk istrinya)
13. Sebelum terjadi kehamilan
Menjaga kesehatan reproduksi dgn jalan melakukan hubungan
seksual yg bersih dan aman
Menghindari multipartner (umumnya sulit dihindari)
Menggunakan alat kontrasepsi
Memberi pendidikan seksual sejak dini
Meningkatkan iman & taqwa kepada Tuhan YME, sesuai dgn
ajaran agama masing2.
14. Setelah terjadi kehamilan
Membiarkan tumbuh kembang janin sampai lahir,
sekalipun tanpa ayah yg jelas & selanjutnya
menjadi tanggung jawab negara.
Di lingkungan negara yg dapat menerima
kehadiran bayi tanpa ayah, pihak perempuan
memeliharanyasebagai anak secara lazim.
Dapat dilakukan terminasi kehamilan dgn
berbagai teknik sehingga keselamatan remaja
dapat terjamin utk menyongsong kehidupan
normal sebgaimana mestinya. UU Kesehatan yg
mengatur gugur kandung secara legal, yaitu
No.23 Tahun 1992.
15. TINGKAT KESUBURAN
• Perilaku seksual remaja menuju liberalisasi
tanpa batas akan makin meningkatkan kejadian
penyakit hubungan seks. Penyakit hubungan
seks tanpa pengobatanyg tuntas dapat
menyebabkn infeksi radang panggul & mengenai
genetalia bagian atas.
• setiap kejadian (infeksi) pertama penyakit
radang panggul, dapat menyebabkan perlekatan
yg berat sehingga dapat terjadi gangguan fungsi
tuba faloppi sebagai tempat transportasi ovum
spermatozoa dan hasil konsepsi. Pada
gangguan yang sangat berat dapat
mengakibatkan wanita tdk dapat hamil.
16. Pd kasus fimosis fimbriae tuba
falopi, msh ada kemungkinan
dilakukan tuboplasi sehingga
terbuka & kemungkinan msh
dapat hamil.
Dpt dilakukan replantasi tuba
dgn bedah tuboplasi yg rumit &
hasilnya sulit dharapkn.
Dilakukan ICSI (intraceluler
sperm injection)sehingga
Beberapa intervensi
untuk mengupayakan
kehamilan :
17. Di Indonesia diperkirakn 2-2,5 juta kasus
aborsi /tahun.
Akibat beratnya syarat yg harus dipenuhi dari
UU Kesehatan No.23 Tahun 1992,
masyarakat yg memerlukan terminasi
kehamilan akhirnyamencari jalan pintas dgn
bantuan dukun yg beresiko tdk bersih &
aman.
Upaya promotif & preventif pd remaja dgn
memberi pendidikan seks yg sehat, termasuk
menghindari kehamilan, menyediakan metode
KB khusus utk remaja.
PRAKTIK ABORSI YANG
TIDAK AMAN
18. 1.Bayi kurang bulan : Bayi dengan masa
kehamilan kurang dari 37 minggu (259) hari
2.Bayi Cukup Bulan : Bayi dengan masa
kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu
(259-293) hari
3.Bayi lebih bulan : Bayi dengan masa kehamilan
mulai 42 minggu atau lebih (294) hari atau lebih.
BERAT BADAN LAHIR RENDAH
19. Lanjutan…
Diagnosis dan gejala klinik dari
BBLR:
• Sebelum bayi lahir. Pada anamnesis sering dijumpai
adanya riwayat abortus, partus prematurus, lahir mati,
pembesaran uterus yg tdk sesuai dgn umur
kehamilan dan pergerakan janin yg pertama terjadi
lebih lambat.
• Setelah Bayi lahir.
Bayi dgn retardasi pertumbuhan intrauterin.secara
klasik tampak sperti bayi kelaparan. Tengkorak kepala
keras, gerakan bayi terbatas, verniks kaseosa sdikit
atau tidak ada, kulit tipis
Bayi prematur. Verniks kaseosa ada, jaringan lemak