Manajerial Asuhan Kebidanan di Komunitas Baik di Rumah, Posyandu dan Polindes dengan Fokus Making Pregnancy safer
1. MANAJERIAL ASUHAN KEBIDANAN
DI KOMUNITAS BAIK DI RUMAH,
POSYANDU DAN POLINDES
DENGAN FOKUS MAKING
PREGNANCY SAFER
Dr Andi Maryam MKes
2. POKOK Bahasan :
a) Asuhan antenatal
b) Asuhan intranatal
c) Asuhan ibu post partum di rumah
d) Asuhan bayi baru lahir
e) Pelayanan kesehatan pd bayi dan balita
f) Pelayanan kontrasepsi dan rujukan
g) Sistem rujukan
3. A. Asuhan antenatal
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh
tenaga kesehatan untuk ibu selama masa
kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar
pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar
Pelayanan Kebidanan (SPK).
4. Lanjutan…
Dalam pelayanan antenatal terdapat 6 standar asuhan, meliputi :
1. Identifikasi ibu hamil
2. Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
3. Pemeriksaan Abdomen
4. Pengelolaan anemia dalam kehamilan
5. Pengelolan dini hipertensi dalam kehamilan
6. Persiapan persalinan
5. B. Asuhan Intranatal
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
adalah pelayanan persalinan yang aman yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan kompeten,
yaitu dokter spesialis kebidanan, dokter umum
dan bidan.
6. Lanjutan…
Dalam pelayanan kebidanan terdapat empat
standar pertolongan persalinan :
1. Asuhan saat persalinan
2. Persalinan yang aman
3. Pengeluaran plasenta dengan penegangan tali
pusat .
4. Penanganan kala II dengan gawat janin
melalui episiotomi
7. Lanjutan…
Persiapan bidan dalam memberikan asuhan persalinan
meliputi :
1. Persiapan Bidan
-Menilai secara tepat bahwa persalinan sudah dimulai
-Mempersiapkan ruangan yang hangat dan bersih serta
nyaman untuk persalinan dan kelahiran bayi.
-Persiapan perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obatan
yang diperlukan
-Mempersiapkan persiapan rujukan bersama ibu dan
keluarganya .
-Memberikan asuhan sayang ibu, seperti memberi
dukungan emosional.
8. Lanjutan…
2. Persiapan Rumah dan Lingkungan
-Ruangan atau lingkungan dimana proses
persalinan akan berlangsung harus memiliki
pencahayaan penerangan yang cukup
-Persiapan untuk mencegah terjadinya kehilangan
panas tubuh yang berlebihan, perlu disiapkan
juga lingkungan yang sesuai bagi bayi baru lahir
dengan memastikan bahwa ruangan bersih,
hangat, pencahayaan yang cukup dan bebas dari
tiupan angin.
9. Lanjutan…
3. Persiapan Alat
-bidan harus memastikan semua peralatan
sebelum dan sesudah memberikan asuhan
-eriksa semua obat-obatan dan bahan-bahan
sebelum menolong persalinan dan melahirkan
bayinya
-Pastikan bahwa perlengkapan dan bahan-
bahan bersih dan siap pakai, partus set,
peralatan untuk melakukan penjahitan.
10. Lanjutan…
4. Persiapan Ibu dan Keluarga
Upaya untuk mengatasi gangguan emosional
dan pengalaman yang menegangkan dapat
dilakukan dengan asuhan sayang ibu selama
proses persalinan.
11. C. ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH
• Pelayanan Nifas adalah pelayanan kesehatan
sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42
hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.
• Bidan di komunitas dapat memberikan asuhan
kebidanan selama masa nifas melalui
kunjungan rumah, yang dapat dilakukan pada
hari ketiga, minggu kedua dan minggu keenam.
12. Lanjutan…
Kunjungan Asuhan Masa nifas Normal, yaitu :
1. Kunjungan Waktu Asuhan
6-8 jam Postpartum
•Mencegah perdarahan masa nifas akibat
atonia uteri
•Pemantauan keadaan umum ibu
•Melakuakan hubungan antara ibu dan bayi
(Bonding Attachment)
•Pemberian ASI awal
13. Lanjutan…
6 hari Postpartum
•Memastikan involusi berjalan dengan normal
•Menilai adanya tanda-tanda terjadinya infeksi
pada masa nifas
•Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup
•Memastikan ibu mendapatkan makanan yang
bergizi
•Memastikan ibu menyusui dengan baikdan tidak
memperlihatkan tanda-tanda penyulit
14. Lanjutan…
2 Minggu Postpartum
•Sama seperti di atas (asuhan pada 6 hari
postpartum)
6 Minggu Postparum
•Menanyakan pada ibu tentang penyulit-
penyulit yang dialaminya
•Memberikan konseling mengenai imunisasi,
senam nifas serta KB secara dini.
15. D.ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN
NEONATUS
1. Asuhan segera bayi baru lahir
Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut
selama jam pertama setelah kelahiran. Aspek-
aspek penting asuhan segera bayi baru lahir.
-Memantau pernafasan dan warna kulit bayi
setiap 5 menit sekali
-aga agar bayi tetap kering dan hangat dengan
cara ganti handuk atau kain yang basah dan
bungkus bayi dengan selimut serta pastikan
kepala bayi telah terlindung baik.
16. Lanjutan…
2. Asuhan bayi baru lahir
Asuhan yang diberikan dalam waktu 24 jam. Asuhan
yang diberikan adalah:
-Lanjutkan pengamatan pernafasan, warna dan
aktifitas
- Pertahankan suhu tubuh bayi
-Pemeriksaan fisik bayi
-Identifikasi bayi (alat pengenal bayi agar tidak
tertukar)
-Perawatan lain (Lakukan perawatan tali pusat, beri
imunisasi Hepatitis B, dll)
17. E. DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
TUMBUH KEMBANG BAYI DAN BALITA
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan
dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik
seseorang. Sedangkan perkembangan
(development) berkaitan dengan pematangan
dan penambahan kemampuan (skill) fungsi
organ atau individu. Kedua proses ini terjadi
secara sinkron pad a setiap individu.
18. Lanjutan…
1. Mengapa Deteksi Dini Perlu
- Kualitas generasi penerus tergantung kualitas tumbuh
kembang anak, terutama batita (0-3 tahun) merupakan
masa perkembangan otak.
-Penyimpangan tumbuh kembang harus dideteksi
(ditemukan) sejak dini, terutama sebelum berumur 3
tahun, supaya dapat segera di intervensi (diperbaiki).
- Bila deteksi terlambat, maka penanganan terlambat,
penyimpangan sukar diperbaiki.
-(Wewenang Bidan : Kepmenkes no 900/2002 : ttg
registrasi dan praktik bidan. Bab V ps 16 dan 20. lamp III :
pemantauan, deteksi, intervensi dini tumbuh kembang).
19. Lanjutan…
2. Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang
mencakup
a. Aspek Pertumbuhan:
-Timbang berat badannya (BB)
-Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar
kepalanya (LK)
-Lihat garis pertambahan BB, TB dan LK
pada grafik
20. Lanjutan…
b. Aspek Perkembangan:
-Tanyakan perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan)
-Tanyakan daya pendengarannya dengan TDD (Tes Daya
Dengar), penglihatannya dengan TDL (Tes Daya Lihat).
c. Aspek Mental Emosional:
-KMEE (Kuesioner Masalah Mental Emosional)
- CHAT (Check List for Autism in Toddles = Cek Lis Deteksi
Dini Autis)
- GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas)
21. F. SISTEM RUJUKAN
Sistem rujukan upaya keselamatan adalah suatu
sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan
yang memungkinkan terjadinya penyerahan
tanggung jawab secara timbal-balik atas
masalah yang timbul baik secara vertikal
(komunikasi antara unit yang sederajat) maupun
horizontal (komunikasi inti yang lebih tinggi ke
unit yang lebih rendah) ke fasilitas pelayanan
yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan
tidak dibatasi oleh wilayah administrasi.
22. Lanjutan…
Rujukan Pelayanan Kebidanan adalah pelayanan
yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan
ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau
sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh
bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun
yang menolong persalinan, juga layanan yang
dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas
pelayanan kesehatan atau fasilitas kesehatan
lain secara horizontal maupun vertical.
23. Tujuan rujukan :
1. Tujuan Umum
Dihasilkan pemerataan upaya kesehatan yang
didukung mutu pelayanan yang optimal dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan secara berdaya guna
dan berhasil guna.
2.Tujuan Khusus
a.Dihasilkan upaya pelayanan kesehatan klinik yang
bersifat kuratif dan rehabilitatif secara berhasil guna
dan berdaya guna.
b.Dihasilkan upaya kesehatan masyarakat yang bersifat
preventif dan promotif secara berhasil guna dan
berdaya guna.
24. Jenis Rujukan:
a. Rujukan Medik, meliputi :
1) Konsultasi penderita untuk keperluan
diagnostik, pengobatan, tindakan operatif dan
lain-lain, disebut Transfer of Patient.
2) Pengiriman bahan (spesimen) untuk
pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap,
disebut Transfer of Specimen.
3) Mendatangkan atau mengirim tenaga yang
lebih kompeten atau ahli untuk meningkatkan
mutu pelayanan pengobatan setempat, disebut
Transfer of Knowledge/Personel.
25. Lanjutan…
b.Rujukan Kesehatan, adalah rujukan yang menyangkut masalah
kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif yang
antara lain meliputi bantuan :
1) Survei epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian
luar biasa atau terjangkitnya penyakit menular.
2) Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan disuatu wilayah
3) Penyidikan sebab keracunan, bantuan teknologi penanggulangan
keracunan dan bantuan obat-obatan atas terjadinya keracunan
massal.
4) Pemberian makanan, tempat tinggal dan obat-obatan untuk
pengungsi atas terjadinya bencana alam.
5) Sarana dan teknologi penyediaan air bersih untuk mengatasi
masalah kekurangan air bersih bagi masyarakat umum.
6) Pemeriksaan spesimen air di laboratorium kesehatan.
26. Jenjang Tingkat Temapat rujukan
RUMAH SAKIT TIPE A
RUMAH SAKIT TIPE B
RUMAH SAKIT TIPE C/D
PKM RAWAT INAP
PKM/RB/BKIA SWASTA
PKM PEMBANTU/ BIDAN
POSYANDU/KADER/DUKUN BAYI