Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan siklus hidup perempuan dalam pelayanan kesehatan reproduksi. Pendekatan ini memperhatikan kebutuhan kesehatan perempuan sepanjang siklus hidupnya mulai dari masa kanak-kanak, remaja, usia subur hingga lanjut usia. Pelayanan kesehatan perlu disesuaikan dengan tahapan siklus hidup tersebut agar dapat mencegah masalah kesehatan di masa depan.
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
Hambatan sosial, budaya dan ekonomi yang dihadapi sepanjang hidup
perempuan merupakan akar masalah buruknya kesehatan maternal (saat hamil,
bersalin dan nifas). Dengan menggunakan pendekatan siklus hidup diketahui
bahwa masalah mendasar kesehatan perempuan telah terjadi jauh sebelum
memasuki usia reproduksi (15-49 tahun). Status kesehatan perempuan semasa
kanak kanak dan remaja mempengaruhi kondisi kesehatannya semasa hamil,
bersalin dan nifas. Jenis makanan, tingkat pendidikan, nilai, sikap yang dianut,
system kesehatan yang tersedia dan bias diakses, situasi ekonomi serta kualitas
hubungan seksualnya- mempengaruhi perempuan dalam menjalankan masa
masa produksi dan reproduksinya. (ISSA, 1993)
Antisipasi kebutuhan perempuan sepanjang hidupnya, mulai dari saat konsepsi
hingga masa pasca usia reproduksi dapat dilakukan dengan menggunakan
pendekatan siklus hidup. Pendekatan ini menekankan pada pentingnya perilaku
pencapaian pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan perempuan
karena memiliki kebutuhn khusus. Sistem kesehatan harus mengenali dan
memperhatikan masalah kesehatan perempan karena kondisi dan upaya pada
satu tahao kehidupan akan mempengaruhi sepanjang hidupnya. Sebagai contoh
(FCI, 2000) :
• Pemberian ASI Eksklusif selama 4-6 bulan memberi antibody (kekebalan
tubuh) dan gizi yang dibutuhkan bayi untuk memulai hidup sehat.
Kekurangan gizi yang dialami remaja perempuan di masa kanak kanak
bisa menghambat pertumbuhannya (tulang panggul tidak berkembang
sempurna) sehingga berisiko mengalami persalinan macet
• Perempuan muda yang terkena infeksi saluran Reproduksi dan tidak diobati
dengan benar berisiko mengalami kemandulan.
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 2
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Masalah dan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup Perempuan
MASALAH
SIKLUS
HIDUP
PENDEKATAN SIKLUS HIDUP UNTUK
PELAYANAN KES PRODUKSI
Penyakit system
sirkulasi
Pasca
(Dipengaruhi oleh pengalaman
reproduksi sebelumnya)
Prolaps/Osteoporosis
Diagnosis, informasi dan pengobatan
dini
Kanker saluran
reproduksi dan payudara
Pencegahan dan pengobatan IMS,
Diagnosis, informasi dan pengobatan
dini
Malnutrisi/anemia semua usia Suplementasi, pendidikan
Kemandulan Konseling, pencegahan primer
Komplikasi abortus
Pengobatan, konseling, KB, pendidikan
ttg perilaku seksual bertanggung
jawab
Kesakitan dan kematian
ibu
KB, pelayanan antenatal, persalinan
dan post partum, pelayanankebidanan
darurat, imunisasi TT
Pengaturan Kesuburan Usia
KB, Kontrasepsi, informasi dan
pendidikan
Seks Komersial
Pendidikan, perubahan hukum dan
social
Penyalahgunaan obat
(alcohol, obat dan
tembakau)
Pendidikan, pengobatan dan
konseling
Kekerasan Gender
(semua usia)
Konseling, perubaha hokum, social,
pendidikan
Praktik Tradisional
berbahaya
Pemberdayaan, perubahan hokum,
social, Pendidikan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 3
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
IMS/HIV(pada bayi
ditularkan melalui
ibunya)
Deteksi,
Nutrisis (semua Usia) Suplementasi, pendidikan
Perilaku seksual tidak
Remaja
aman
Pendidikan dalam keluarga dan
sekolah
Kehamilan Remaja
KB, pendidikan dalam keluarga dan
sekolah
Penyakit lain (semua
usia)
Kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja, pelayanan kes primer,
pendidikan, imunisasi
Kesakitand an kematina
bayi baru lahir
(Neonatal)
Anak
Pelayanan Antenatal, persalinan dan
post partum, menyusui
Bayi Berat Lahir Rendah Saat Lahir
Suplementasi, pendidikan, pelayanan
antenatal, promosi kesehatan,
pencegahan penyakit
Pelayanan Kesehatan Reproduksi dilaksanakan secara terpadu dan berkualitas
dengan bertumpu pada program pelayanan yang sudah tersedia, dengan
memperhatikan hak reproduksi perorangan, berdasarkan kepentingan dan
kebutuhan sasaran pelayanan/konsumen, sesuai siklus hidup masing-masing.
Pendekatan siklus hidup berarti memperhatikan kebutuhan khas penanganan
sistem reproduksi pada setiap tahap siklus hidup dan kesinambungan antar-tahap
siklus hidup tersebut. Dengan begitu, masalah kesehatan reproduksi pada
setiap tahap siklus hidup dapat diperkirakan dan ditangani dengan baik sesuai
kebutuhan tahap itu, sehingga kemungkinan munculnya akibat buruk pada tahap
siklus hidup selanjutnya dapat dicegah. Dikenal lima tahap siklus hidup, yaitu:
1. Konsepsi
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 4
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2. Bayi dan anak
3. Remaja
4. Usia subur
5. Usia lanjut.
Tahap pertama dan kedua terutama terkait dengan Kesehatan Ibu & Bayi Baru
Lahir. Tahap ketiga terkait dengan KesehatanReproduksi Remaja. Tahap keempat
terutama terkait dengan Keluarga Berencana. Tahap kelima terkait dengan
Kesehatan Reproduksi Usia Lanjut. Semua tahap siklus hidup ini terkait dengan
pencegahan Penanggulangan Penyakit Menular Seksual (PMSIHIV/AIDS),
terutama empat tahap pertama.Karena tiap tahap sikius hidup, untuk laki-laki
maupun perempuan, memiliki kebutuhan yang berbeda.
KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR
Kesehatan ibu dan bayi baru lahir di Indonesia masih jauh dari keadaan yang
diharapkan karena besarnya jumlah ibu dan bayi yang mati. Dari sekitar 5 juta
kehamilan pertahun, sekitar 20 ribu kehamilan berakhir dengan kematian ibu.
Selain itu, kejadian bayi lahir mati dan bayi baru lahir yang juga sering terjadi
Akibatnya, Indonesia memiliki angka kematian ibu (AKI) yang tertinggi diantara
negara-negara di ASEAN karena itu, upaya kesehatan ibu dan bayi baru lahir
menjadi upaya pioritas dalam bidang kesehatan.
Komplikasi kehamilan dan persalinan tersebut dialami oleh 15-20% dari seluruh
kematian, dan kebanyakan terjadi disekitar saat persalinan. Terjadinya komplikasi
sulit diperkirakan, sehingga sering muncul secara mendadak. Pertolongan
terhadap komplikasi ini memerlukan tindakan yang tepat dan cepat (dalam waktu
kurang dari 2 jam) agar nyawa ibu dan janinnya dapat diselamatkan.
Kematian ibu hamil dilatar-belakangi oleh masalah-masalah berikut:
1. Masih banyak persalinan di tolong oleh dukun (sekitar 30%).
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 5
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2. Sekitar 70% persalinan berlangsung di rumah, sehingga bila terjadi
komplikasi yang memerlukan rujukan, akan memerlukan waktu yang
cukup lama.
3. Derajat kesehatan ibu yang rendah pada saat hamil, bahkan sejak sebelum
hamil, a.l. sekitar 50% ibu menderita anemia, sekitar 30% berisiko kurang
energi kronis, sekitar 60% ibu hamil dengan keadaan ” 4 terlalu” (terlalu
muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak).
4. Rendah status perempuan, yang antara lain mengakibatkan lambatnya
pengambilan keputusan di tingkat keluarga untuk mencari pertolongan.
Dikenal keadaan ” 3 terlambat” , yaitu terlambat dalam :
• mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan (di tingkat
keluarga) untuk mencari pertolongan berkualitas.
• Mencapai fasilitas kesehatan
• Mendapatkan pertolongan yang cepat dan tepat di fasilitas pelayanan.
Agar ibu dan bayi selamat, upaya bidang kesehatan saat ini yaitu ” Gerakan
Nasional Kehamilan yang Aman”, ditujukan untuk memastikan agar 3 hal berikut
ini terjadi :
1. Semua ibu hamil dan bayi baru lahir harus mempunyai akses terhadap
pelayanan kehamilan, persalinan dan nifas oleh tenaga kesehatan terampil.
2. Semua komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang
adekuat.
3. Setiap wanita usia subur harus mempunyai akses terhadap pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.
Pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang dapat diberikan di berbagai
tingkat pelayanan kesehatan adalah :
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 6
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1. Bidan di Desa: pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan
nifas untuk ibu dan bayi, dan pertolongan pertama pada kegawat daruratan
kebidanan dan bayi baru lahir.
2. Puskesmas : pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas
untuk ibu dan bayi, serta penanganan kegawat daruratan kebidanan dan bayi
baru lahir tertentu.
3. Rumah Sakit Kabupaten: pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan,
pelayanan nifas untuk ibu dan bayi, serta penanganan semua jenis kegawat
daruratan kebidanan dan bayi baru lahir, termasuk bedah sesar dan tranfusi darah.
Pelayananan Kesehatan yang diperlukan setiap ibu hamil adalah:
1. Pencatatan ibu hamil dalam Kohort ibu seawal mungkin.
2. Pemeriksaan kehamilan sesering mungkin, dengan minimal 4 kali selama
kehamilan, yaitu :
• Satu kali pada umur kehamilan 1-3 bulan (triwulan I)
• Satu kali pada umur kehamilan 4-6 bulan (triwulan II)
• Dua kali pada umur kehamilan 7-9 bulan (triwulan III)
• Datang kapan saja ada gangguan, atau janin tidak bergerak dalam 12
jam
Pemeriksaan kehamilan hendaknya dilakukan secara lengkap sesuai standar.
3. Pemberian informasi tentang perkembangan kehamilan, nasehat tentang
kesehatan kehamilan dan KB pasca-persalinan, yang meliputi:
• Perawatan diri
• Kebutuhan makanan, tablet tambah darah
• Kejelasan tentang kehamilan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 7
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
• Persiapan persalinan
• Tanda-tanda bahaya dan upaya pertolongannya
• KB pasca-persalinan
4. Pelayanan persalinan yang bersih dan aman (oleh tenaga kesehatan).
5. Bimbingan persiapan menyusui dengan “ASI Eksklusif” (hanya ASI) sampai
bayi berumur 4 bulan.
6. Pelayanan pasca-persalinan termasuk konseling dan pelayanan KB
7. Perawatan Bayi Baru Lahir: Selain diperiksa pada saat kelahiran, bayi di
kunjungi sekali dalam 3 hari pertama dan sekali pada minggu keenam.
8. Melakukan pelayanan kegawat-daruratan obstetri dan neonatal tepat dan
sebaik mungkin apabila komplikasi terjadi
9. Pengobatan atau penanganan penyakit-penyakit yang memberatkan
kehamilan, misalnya: anemia, kekurangan energi kronik, TBC, malaria, dll.
Keadaan ibu hamil yang perlu diwaspadai, yaitu keadaan yang mungkin
berpengaruh terhadap timbulnya kesulitan pada kehamilan/persalinan antara lain
adalah:
1. Keadaan ”4 terlalu” (Terlalu muda, Terlalu Tua, Terlalu sering, Terlalu banyak)
• umur di bawah 20 tahun (terlalu muda)
• umur di atas 35 tahun (terlalu tua)
• jumlah anak lebih dari 4 orang (terlalu banyak)
• jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekarang kurang dari 2
tahun (terlalu sering)
2. Pernah mengalami kesulitan dalam kehamilan dan persalinan terdahulu.
3. Tinggi badan kurang dari 145 cm
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 8
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4. Lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm yang berarti seorang ibu
beresiko menderita kekurangan energi kronis.
Tanda bahaya - pada saat kehamilan, persalinan atau nifas – yang perlu segera
mendapatkan perhatian dan cepat dicarikan pertolongan :
1. Muntah terus menerus dan tidak bisa makan
2. Berat badan yang tidak bertambah pada trisemester kehamilan 4-9 bulan
3. Perdarahan dari jalan lahir pada waktu hamil (walaupun hanya sedikit),baik
tanpa atau dengan rasa nyeri hebat pada perut
4. Bengkak pada tangan atau wajah,disertai tekanan darah tinggi dan pusing-pusing
yang dapat diikuti kejang-kejang, bila keadaan dibiarkan. Hal ini
dapat terjadi pada masa kehamilan, persalinan maupun nifas
5. Keluar cairan ketuban jauh sebelum tiba saat melahirkan (sebelum ada
mulas-mulas)
6. Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas-mulas
7. Keluar darah dari jalan lahir, menjelang kelahiran bayi, baik disertai atau
tanpa rasa nyeri perut
8. Perdarahan banyak dalam 1-2 jam pertama setelah bayi lahir
9. Demam tinggi lebih dari 2 hari setelah melahirkan, atau keluarnya cairan
berlebihan yang berbau dari jalan lahir
10. Payudara bengkak kemerah-merahan dalam masa menyusui.
Hal-hal yang perlu dilakukan secara terus menerus oleh Bidan dengan dukungan
masyarakat a.l:
1. Mencatat semua kehamilan seawal mungkin, sebelum kehamilan 3 bulan.
2. Deteksi dini tanda bahaya dan segera carikan pertolongan yang tepat
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 9
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3. Mengorganisasikan kebutuhan dana dan transpotrasi bagi ibu yang perlu
dirujuk
4. Petugas kesehatan memantapkan jaringan rujukan ke tingkat fasilitas yang
lebih tinggi, agar pelayanan dapat segera diberikan dan tepat persiapannya.
5. Meningkatkan kerja sama dengan dukun dan masyarakat, agar semua
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
6. Mengupayakan agar semua persalinan bermasalah dapat langsung
memperoleh fasilitas kesehatan yang memadai dan sesuai dengan
masalahnya.
7. Mengupayakan dan memprioritaskan ibu dengan ”4 terlalu” menjadi
peserta KB dalam 40 hari setelah melahirkan.
8. Memasukan kegiatan pencegahan dan penanganan penyakit penyakit
menular seksual (PMS) dalam pelayanan kebidanan dan KB.
9. Pelayanan pasca-keguguran diupayakan agar dapat dilaksanakan di
Puskesmas.
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 10