Stunting menjadi Issue Nasional yang harus dituntaskan

1. PERAN KESEHATAN MASYARAKAT DALAM
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI
INDONESIA
Dr. Andi Maryam,S.ST.,SKM.,M.Kes

2. OUTLINE PRESENTASI
Pendahuluan
Stunting dan akibatnya
Mengapa stunting tinggi?
Program Percepatan Penurunan Stunting
Penutup

3. Stunting dan
Akibatnya

4. Stunting: kondisi gagal tumbuh
pada anak balita akibat kekurangan gizi
kronis sehingga anak lebih pendek untuk
usianya.
(kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam
kandungan dan pada masa awal kehidupan)

5. SOEDJATMIKO, FKUI, IDAI SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018 8

6. Anak pendek karena gangguan
genetik/hormonal/muskuloskeletal dan
TIDAK DIKATEGORIKAN SEBAGAI STUNTING
18/10/18 i gusX lanang sidiartha 12

7. MAP OF STUNTING PREVALENCE
9/20/2022 PROF. SOEKIRMAN MAKASAR 2 AGUSTUS 2019 7
(Schneider, 2018)

8. STUNTING RATES AROUND THE WORLD
9/20/2022 PROF. SOEKIRMAN MAKASAR 2 AGUSTUS 2019 8
Stunting rates around the world through the 20th century
(Schneider, 2018)

9. PROPORSI STUNTING (TB/U) PADA BALITA
MENURUT PROVINSI, 2018
Sumber: Riskesdas 2018
(1)
Aceh
(37,1%)
Sumut
(32,4%)
Riau
(27,4%)
Kepri
(23,6%)
Sumbar
(29,9%) Jambi
(30,1%)
Bengkulu
(28,0%)
Sumsel
(31,7%)
Babel
(25,5%)
Lampung
(27,3%)
Kalbar
(33,3%)
Kalteng
(34,0%)
Kaltara
(26,9%)
Kaltim
(29,0%)
Kalsel
(33,1%)
Gorontalo
(32,5%) Sulut
(25,5%)
Sulteng
(32,3%)
Sulbar
(41,6%)
Sulsell
(35,7%)
Sultra
(28,7%)
Malut
(31,4%)
Maluku
(34,0%) Papua
(33,1)
Pabar
(27,7%)
NTT
(42,6%)
NTB
(33,5%)
Bali
(21,8%)
Jatim
(32,8%)
Jateng
(31,2%)
DIY
(21,4%)
Jabar
(31,1%)
Banten
(26,6%)
DKI
(17,6%)
INDONESIA : 30,8% TARGET RPJMN TAHUN 2024 : 19%
SULSEL:
35,6%

10. STUNTING in Under-5 Children by PROVINCE, 2013-2018
10
27.5
37.2
51.7
17.7
30.8
42.6
0
10
20
30
40
50
60
DKI
Jakarta
DI
Yogyakarta
Bali
Kepulauan
Riau
Bangka
Belitung
Sulawesi
Utara
Banten
Kalimantan
Utara
Lampung
Riau
Papua
Barat
Bengkulu
Sulawesi
Tenggara
Kalimantan
Timur
Sumatera
Barat
Jambi
INDONESIA
Jawa
Barat
Jawa
Tengah
Maluku
Utara
Sumatera
Selatan
Sumatera
Utara
Sulawesi
Tengah
Gorontalo
Jawa
Timur
Papua
Kalimantan
Selatan
Kalimantan
Barat
Nusa
Tenggara
Barat
Maluku
Kalimantan
Tengah
Sulawesi
Selatan
Aceh
Sulawesi
Barat
Nusa
Tenggara
Timur
2013 2018
Indikator tinggi badan menurut umur (TB/U):
⋆ Sangat pendek : TB/U<-3SD ⋆ Pendek: TB/U ≥-3SD s/d <-2SD

12. 8
Stunted Masa Kanak-Kanak
dibawa sampai Dewasa
81.2
Severe Moderate Mild Well-nourished
Height
at 18 y
Height
at 3 y
Average growth from 3-18 years 77 cm
11/11/2014
St. Berat St. Sedang Stunti
Ringan
NORMAL
82.1
26/11/2019 PROF.SOEKIRMAN - KULIAH UMUM FKM UNHAS 26-11-2019 12
(Ramirez Z M et al, 2010, INCAP Longitudinal Study, J.Nutr 2010)

13. 26/11/2019 PROF.SOEKIRMAN - KULIAH UMUM FKM UNHAS 26-11-2019 13

14. Mengapa
Stunting
tinggi??

17. KONSUMSI SAYUR
17

18. Contoh Menu Sehari
sarapan Makan siang Makan malam
Selingan Selingan

19. FAKTOR SOSIAL BUDAYA YANG
TERKAIT DENGAN TUMBUH KEMBANG
JANIN DAN BAYI  Pernikahan dini
 Tingkat pendidikan
yang rendah
 Kepedulian masyarakat
akan ibu hamil
 Kebiasaan masyarakat
yang bertentangan
(mitos)
 Nilai anak yang rendah

21. Glucocorticoids: Biochemical Group That Play Key Role in Fetal Programming of Adult Disease, book
edited by Xiaoxiao Qian, ISBN 978-953-51-0872-6, Published: Nov 28, 2012 21

22. DETERMINAN UTAMA TERJADINYA STUNTING PADA ANAK
DI INDONESIA :
 ASI tidak Eksklusif pada 6 bulan pertama,
 Status ekonomi keluarga yang rendah,
 Kelahiran prematur
 Panjang badan baru lahir yang pendek,
 Ibu yang pendek
 Tingkat pendidikan orangtua rendah
 Anak yang tinggal di daerah miskin perkotaan dan
di daerah pedesaan

23. PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
ASI
Merupakan
Kebutuhan Dasar
Bayi & Baduta

24. PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF MENURUT
PROPINSI, RISKESDAS 2018
24
Exclusive BF: in the last 24 hour, does the child only received breastmilk?
ASI eksklusif

26. BERAT BADAN LAHIR RENDAH 0-59 MO
MENURUT PROVINSI, 2018
26

27. 27
Panjang Badan Lahir Rendah(<48 CM) in children 0-59
mo menurut propinsi, 2013-2018

28. MP-ASI
yang berkualitas

29. KUALITAS MP-ASI PADA ANAK 6-23 BULAN
MENURUT PROPINSI, RISKESDAS 2018
29

30. Pola Asuh
* Pemberian makan yang tepat
* Responsif pd kebutuhan bayi
* Stimulasi psikososial
* Cinta dan kasih sayang
* Menemani anak bermain

31. Program
Percepatan
Penurunan
Stunting

32. 23 KEMENTERIAN/LEMBAGA BERKOLABORASIUNTUK
PERCEPATAN PENCEGAHANSTUNTING
SEKRETARIAT KABINET
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN
USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
3

33. STRATEGI NASIONAL PERCEPATAN PENCEGAHAN
STUNTING
Kampanye Nasional
dan Komunikasi
Perubahan Perilaku
Konvergensi, Program
Pusat, Daerah, dan
Desa
Pemantauan dan
Evaluasi
Komitmen dan
Visi
Kepemimpinan
Nasional dan
Daerah
Ketahanan
Pangan dan Gizi
PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5

34. INTERVENSI
GIZI SPESIFIK
KONTRIBUSI 30%

35. INTERVENSI
GIZI SENSITIF
KONTRIBUSI 70%

36. EDUKASI PADA REMAJA PUTRI

37. Posyandu Prakonsepsi
Implementasi Pelayanan Prakonsepsi di Kabupaten Banggai
Oleh: Anang S. Otoluwa
(Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai)
Dibawakan pada Webinar Internasional Seri 2, Dies Natalis ke-38 Universitas Hasanuddin

38. u
Apa itu Posyandu Prakonsepsi?
Pelayanan kepada Catin dan PUS
terjadi konsepsi/pembuahan.
• Mengurangi perilaku dan faktor individu,
• Memperbaiki kondisi kesehatan ibu &
• Menurunkan AKI, AKB, dan Stunting
meliputi pelayanan kesehatan
reproduksi & perbaikan gizi SEBELUM
Maksud & Tujuan
• Meningkatkan status kesehatan calon ib
lingkunganyang dapat memperburuk
kesehatan ibu & anak .
dan anak.

39. SKEMA INTERVENSI KELOMPOK BADUTA :
• ASI EKSLUSIF
• MP-ASI BISKUIT
• TABURIA
• FORMULA WHO
BAGI GIZI BURUK
KELOMPOK BALITA :
• GIZI SEIMBANG
• FORMULA WHO
BAGI GIZI BURUK
KELOMPOK REMAJA
PUTRI:
• TABLET TAMBAH
DARAH
KELOMPOK IBU HAMIL
• TABLET TAMBAH
DARAH
• SUSU BUMIL
• PMT BISKUIT
TENAGA PENDAMPING GIZI

40. THANK YOU