SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN
3.1 PENGETAHUAN (KNOWLEDGE)
 Pengetahuan adalah sesuatu yg hadir dan terwujud dalam jiwa dan pikiran
sesorang karena adanya reaksi, sentuhan, dan hubungan dengan lingkungan
dan alam sekitarnya
 Defenisih lain dari pengethuan adalah fakta atau keadaan yg timbul karena
suatu pengalaman
 Contoh: pengetahuan tentang binatang, sifat-sifat dan perilakunya.
Pengetahuan tentang tanaman, jenis-jenisnya dan cara hidupnya.
3.2 REPRESENTASI PENGETAHUAN (KNOWLEDGE REPRESENTATION)
 Representasi pengetahuan adalah cara untuk menyajikan pengetahuan yg
diperoleh kedalam suatu skema / diagram tertentu sehingga dapat diketahui
relasi antara suatu pengetahuan dengan pengetahuan yg lain dan dapat
dipakai untuk menguji kebenaran penalarannya.
 Representasi pengetahuan dibutuhkan untuk menangkap sifat-sifat penting
masalah dan mempermudah prosedur pemecahan masalah dalam mengakses
informasi
 Format representasi pengetahuan harus mudah dipahami sehingga seseorang
programmer mampu mengekspresikan pengetahuan (fakta).
UniversitasCenderawasih
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
Secara teknik, representasi pengetahuan dikelompokkan menjadi 5 yaitu:
Representasi logika, Jaringan semantik, Frame, Script (Naskah), dan aturan
produksi.
3.2.1 Representasi Logika
 Logika didefenisikan sebagai ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar
sehinggadidapatkan kesimpulan yg absah.
 Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning).
 Penalaran merupakan kegiatan, proses, atau aktivitas berpikir untuk menarik
suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru berdasar pada
beberapa pernyataan yg diketahui benar ataupun yg dianggap benar yg
disebut “Premis”.
 Untuk dapat menarik konklusi yg tepat, diperlukan kemampuan menalar.
 Kemampuan menalar adalah kemampuan untuk menarik konklusi yg tepat
dari bukti-bukti yg ada dan menurut aturan-aturan tertentu.
 Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan-pernyataan
(Statements).
 Tujuan dari logika adalah memberikan aturan-aturan penalaran sehingga
orang dapat menentukan apakah suatu kalimat bernilai benar atau salah,
tetapi tidak keduanya.
UniversitasCenderawasih
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
 Untuk merepresentasikan pengetahuan (fakta) biasanya teknik
representasi logika menggunakan ekspresi-ekspresi dalam logika
formal.
 Ekspresi-ekspresi inilah yg nantinya digunakan sebagai proses untuk
membentuk kesimpulan atau menarik suatu inferensi berdasarkan
fakta yg telah ada.
 Representasi logika dibagi menjadi dua jenis, yaitu logika proposisi
dan logika predikat.
A. Logika proposisi
 Proposisi (pernyataan) adalah suatu kalimat deklaratif yg bernilai
benar saja, atau salah saja, tetapi tidak sekaligus benar dan salah.
 Benar atau salahnya sebuah proposisi disebut nilai kebenaran
proposisi itu.
 Proposisi dilambangkan dengan huruf kecil p, q, r atau P, Q, R dan
disebut sebagai proposisi atomik.
UniversitasCenderawasih
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
Contoh:
Toyes memakai kacamata
Toyes bisa membaca koran
Dua atau lebih proposisi dapat digabungkan dengan menggunakan lima
buah operator logika yaitu:
 Konjungsi:  (and)
 Disjungsi:  (or)
 Negasi :  (not)
 Implikasi:  (if-then)
 Ekuivalensi:  (if and only if)
UniversitasCenderawasih
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
Contoh:
Toyes memakai kacamata dan toyes bisa membaca koran
Toyes memakai kacamata atau toyes bisa membaca koran
Tidak benar bahwa toyes memakai kacamata
Jika toyes memakai kacamata maka toyes bisa membaca koran
Toyes bisa membaca koran jika dan hanya jika toyes memakai kacamata
 Berikut adalah tabel kebenaran untuk penghubung kalimat: AND, OR,
Implikasi, Ekuivalensi, dan NOT
 Setiap pernyataan yg bernilai benar, untuk setiap nilai kebenaran
komponen-komponennya disebut tautologi.
UniversitasCenderawasih
p q pq pq) pq pq
B B B B B B
B S S B S S
S B S B B S
S S S S B B
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
Argumen valid dan Invalid
 Argumen adalah sebuah pernyataan dari himpunan proposisi (pernyataan)
p1, p2, …pn yg diketahui (biasanya disebut premise), menghasilkan
proposisi lain (disebut konklusi).
 Secara umum argumen dapat digambarkan sbb:
p1
p2
.
Pn
 q konklusi
 Sebuah argumen dikatakan valid jika pada argumen tersebut dapat
ditunjukkan sebagai suatu atutologi.
 Sebuah argumen yg tidak valid disebut invalid. Argumen invalid sering
diinterprestasikan sebagai konklusi yg salah (walaupun beberapa orang
berpendapat argumen itu dapat saja bernilai benar).
 Argumen yg invalid berarti argumen tersebut tidak dapat dibuktikan dengan
logika proposisi.
UniversitasCenderawasih
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
Contoh:
Tentukan apakah argumen berikut ini valid / invalid
Jika Toyes memakai kacamata maka toyes bisa membaca koran
Toyes memakai kacamata
Toyes bisa membaca koran
Misalkan
p = Toyes memakai kacamata
q = Toyes bisa membaca koran
Sehingga bisa ditulis sebagai berikut:
p  q (premise 1)
p (premise 2)
 q (konklusi)
Tabel kebenaran untuk menunjukkan argumen tersebut tautologi atau bukan
UniversitasCenderawasih
p q pq ((pq) p) ((pq) p)q
B B B B B
B S S S B
S B B S B
S S B S B
Tampak pada tabel dibawah ini bahwa
nilai kebenaran ((pq) p)q selalu B
(Benar). Jadi argumen tersebut
merupakan tautologi, artinya argumen
tersebut adalah valid.
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
Contoh:
Tentukan apakah argumen berikut ini valid / invalid
Jika Toyes memakai kacamata maka toyes bisa membaca koran
Toyes bisa membaca koran
Toyes memakai kacamata
Misalkan
p = Toyes memakai kacamata
q = Toyes bisa membaca koran
Sehingga bisa ditulis sebagai berikut:
p  q (premise 1)
q (premise 2)
 p (konklusi)
Tabel kebenaran untuk menunjukkan argumen tersebut tautologi atau bukan
UniversitasCenderawasih
p q pq ((pq) p) ((pq) p)p
B B B B B
B S S S B
S B B B S
S S B S B
Tampak pada tabel dibawah ini (baris
ke-3) bahwa nilai kebenaran
((pq)q)p adalah F (false). Jadi
argumen tersebut bukan merupakan
tautologi, artinya argumen tersebut
adalah invalid.
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
INFERENSI LOGIKA PROPOSISI
 Inferensi adalah cara menarik kesimpulan berdasarkan premis-premis atau
argumen-argumen yg bernilai valid
 Berdasarkan validitasnya maka diberikan hukum-hukum inferensi yg
digunakan pada logika proposisi yg sudah teruji validitasnya, artinya semua
argumen pada hukum-hukum inferensi berikut bernilai valid.
Beberapa hukum inferensi adalah sbb:
UniversitasCenderawasih
NO HUKUM INFERENSI SKEMA
1 Hukum Detasemenp) pq
p
 q
2 Hukum Kontrapositif pq
 q  p
3 Hukum Modus Tollens pq
q
 p
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih
NO HUKUM INFERENSI SKEMA
4 Hukum Silogismep) p q
q  r
 p  r
5 Hukum Inferensi Disjungsi pq pq
q p
 q  p
6 Hukum Negasi (p)
 q
7 Hukum Simplifikasi pq pq
 p  q
8 Hukum de Morgan p(pq) p(pq)
 pq  pq
9 Hukum Konjungsi p
q
 pq
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih
NO HUKUM INFERENSI SKEMA
10 Hukum Penambahan
Disjungtifp)
p
pq
11 Hukum Argumen Konjungtif (pq) (pq)
p q
 q  p
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
Contoh: pada suatu hari ketika hendak pergi ke kampus, anda baru sadar bahwa
tidak membawa kartu ujian. Agar anda diperbolehkan ikut ujian, anda harus
menunjukkan KTM (kartu mahasiswa), tetapi anda lupa dimana meletakkan
KTM tersebut. Setelah mengingat-ingat ada beberapa fakta yg anda pastikan
kebenarannya.
1. KTM tidak ada didompet
2. Jika aku membuka tas maka aku pasti memastikan KTM tersebut didalam tas
atau tidak
3. Jika KTM di meja dapur, maka aku pasti melihatnya ketika mandi
4. Jika KTM tidak ada dalam tas maka aku pasti telah membuka tas tersebut
5. Jika aku melihat KTM saat mandi, maka pastilah KTM kuletakkan di dompet
6. Aku tidak bisa memastikan bahwa KTM tersebut ada dalam tas atau tidak
Berdasarkan fakta tsb, tentukan dimana letak KTM tersebut ?
Untuk memudahkan pemahaman dan penggunaan metode-metode inferensi,
maka kalimat-kalimat tsb terlebih dahulu dituliskan dalam simbol-simbol
berikut:
UniversitasCenderawasih
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
p : KTM ada di dompet
q : aku membuka tas
r : aku bisa memastikan KTM tersebut di dalam tas atau tidak
s : KTM di meja dapur
t : aku melihatnya ketika mandi
u : KTM ada di dalam tas
Dengan simbol-simbol tersebut maka fakta-fakta di atas dapat ditulis
sbb:
a. p
b. qr
c. st
d. u q
e. tp
f. r
UniversitasCenderawasih
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
Inferensi yg dapat dilakukan adalah sbb:
Kesimpulan: KTM ada di dalam tas
UniversitasCenderawasih
q  r (b)
r (f)
 q : Aku tidak membuka tas (konklusi 1)
t  p (e)
p (a)
 t : Aku tidak melihatnya ketika mandi (konklusi 2)
s  t (c)
t (konklusi 2)
 s : KTM tidak di meja dapur (konklusi 3)
u (d)
q (konklusi 1)
 u : KTM ada di dalam tas (konklusi 4)
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
Representasi logika dibagi menjadi dua jenis, yaitu logika proposisi
dan logika predikat.
B. Logika Predikat
 Pada logika proposisi, kalimat sederhana (proposisi) dianggap
sebagai entitas tunggal
 Berbeda dengan logika proposisi pada logika predikat, proposisi
dibedakan menjadi argumen (obyek) dan predikat (keterangan).
Secara umum penulisan proposisi dalam logika predikat dapat
dinyatakan sbb:
Proposisi: “Bu astuti mencintai Pak agus winarno”
Dalam logika predikat dinyatakan sebagai:
Mencintai (Bu astuti, Pak agus winarno)
Dalam hal ini:
Predikat = mincintai
Argumen 1 = Bu astuti
Argumen 2 = Pak agus winarno
UniversitasCenderawasih
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
Misalkan terdapat pernyataan-pernyataan sbb:
1. Toyes adalah seorang dosen
2. Setiap mahasiswa Fisika pasti mahasiswa MIPA
3. Toyes tidak pernah hadir kuliah
4. Ada mahasiswa yang suka kecerdasan buatan
5. Setiap mahasiswa tidak suka mata kuliah Matematika dan Agama
Kelima pernyataan di atas dapat dibawah ke bentuk logika predikat,
dengan menggunakan operator-operator :
(implikasi);  (not);  (and);  (or);  (untuk setiap);  (terdapat)
1. Dosen (Toyes)
2. x: Fisika(x)  MIPA(x)
3. Hadir(Toyes)
4. x : Suka (Kecerdasan buatan)
5. x: Suka(Matematika)  Suka(Agama)
Simbol predikat yg digunakan dalam kalimat-kalimat tersebut adalah:
Dosen, Fisika, MIPA, Hadir, dan Suka; yang sering disebut relasi.
Sedangkan Toyes, Kecerdasan Buatan, Matematika, dan Agama disebut
sebagai simbol konstanta.
UniversitasCenderawasih
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
3.2.2 Jaringan Semantik
 Jaringan semantik merupakan representasi pengetahuan yg
digunakan untuk menggambarkan data dan informasi yang
menunjukkan hubungan antara berbagai objek.
 Objek bisa berupa benda fisik seperti mobil, rumah, orang, atau
konsep, kejadian atau tindakan.
 Jaringan semantik merupakan grafik yg terdiri dari simpul-simpul
(nodes) yg merepresentasikan objek, dan busur-busur yg
menunjukkan relasi antara objek-objek tersebut.
 Jaringan semantik merupakan alat efektif untuk merepresentasikan
pemetaan data agar tidak terjadi duplikasi data.
Contoh: beberapa mahasiswa UDINUS sedang membicarakan keadaan
Toyes dan Bejo. Sepengetahuan mereka, Toyes dan Bejo mempunyai
beberapa keadaan berikut:
UniversitasCenderawasih
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
3.2.2 Jaringan Semantik  Lanjutan
1. Toyes adalah seorang sekertaris dan bekerja untuk Bejo
2. Toyes dan Bejo adalah manusia
3. Toyes dan Bejo bekerja dalam R&D dept. dari perusahaan PT.
Cahaya
4. Toyes berumur 42 tahun dan mempunyai mata berwarna hitam
5. Bejo adalah seorang manajer senior
6. Seorang manajer senior biasanya mempunyai mobil perusahaan
7. Sebagian besar karyawan dalam perusahaan PT. Cahaya memiliki
izin parkir
Bagimana bentuk jaringan semantik dari pengetahuan mahasiswa
UDINUS tersebut.
Berikut adalah cara membuat representasi pengetahuan jaringan
semantik secara step by step untuk pengetahuan tersebut.
UniversitasCenderawasih
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih
Bejo
Toyes Sekertaris
Bekerja untuk
Adalah
1. Toyes adalah seorang sekertaris dan bekerja untuk Bejo
2. Toyes dan Bejo adalah manusia
ManusiaBejo
Bejo Sekertaris
Bekerja untuk
Adalah
Adalah
ManusiaBejo
Toyes Sekertaris
Bekerja untuk
Adalah
Adalah
Adalah
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih
3. Toyes dan Bejo bekerja dalam R&D dept. dari perusahaan PT. Cahaya
Bekerja dalam
ManusiaBejo
Toyes Sekertaris
Bekerja untuk
Adalah
Adalah
Adalah
PT. Cahaya
R&D
dept.
Bekerja dalam
Bagian dari
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih
4. Toyes mempunyai umur 42 tahun dan mempunyai mata berwarna
hitam
Bekerja dalam
ManusiaBejo
Toyes Sekertaris
Bekerja untuk
Adalah
Adalah
Adalah
PT. Cahaya
R&D
dept.
Bekerja dalam
Bagian dari
Mata Hitam
Mempunyai
Warna
42
Umur
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih
5. Bejo adalah seorang manajer senior
Bekerja dalam
ManusiaBejo
Toyes Sekertaris
Bekerja untuk
Adalah
Adalah
Adalah
PT. Cahaya
R&D
dept.
Bekerja dalam
Bagian dari
Mata Hitam
Mempunyai
Warna
Manajer
Senior
Adalah
42
Umur
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih
6. Seorang manajer senior biasanya mempunyai mobil perusahaan
Bekerja dalam
ManusiaBejo
Toyes Sekertaris
Bekerja untuk
Adalah
Adalah
Adalah
PT. Cahaya
R&D
dept.
Bekerja dalam
Bagian dari
Mata Hitam
Mempunyai
Warna
Manajer
Senior
Adalah
Mobil
Perusahaan
Mempunyai
42
Umur
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih
7. Sebagian besar karyawan dalam perusahaan PT. Cahaya memiliki izin parkir
Bekerja dalam
Adalah
ManusiaBejo
Toyes Sekertaris
Bekerja untuk
Adalah
Adalah
Adalah
PT. Cahaya
R&D
dept.
Bekerja dalam
Bagian dari
Mata Hitam
Mempunyai
Warna
Manajer
Senior
Mobil
Perusahaan
Mempunyai
Karyawan
PT. Cahaya
Bekerja untuk
42
Umur
Karyawan
Termasuk
Termasuk
Izin ParkirMempunyai
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
3.2.3 Aturan Produksi (Kaidah Produksi)
 Terdiri dari Komponen-komponen :
– Ruang Keadaan, yang berisi keadaan awal, tujuan, dan
kumpulan aturan yang digunakan untuk mencapai tujuan
– Strategi kontrol yang berguna untuk mengarahkan
bagaimana proses pencarian akan berlangsung dan
mengendalikan arah eksplorasi.
UniversitasCenderawasih
Keadaan Awal Aturan Tujuan
Strategi Kontrol
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
 Aturan Produksi (kaidah produksi) merupakan salah satu bentuk
representasi pengetahuan yang sangat populer dan banyak digunakan
karena representasi pengetahuan dengan sistem produksi pada
dasarnya berupa aplikasi aturan (rule) yang meliputi :
1. Antecedent, yaitu bagian yang mengekspresikan situasi atau premis
(pernyataan berawalan IF).
2. Konsekuen, yaitu bagian yang menyatakan suatu tindakan tertentu
atau konklusi yang diterapkan jika suatu premis bernilai benar
(pernyataan berawalan THEN)
3. Aturan produksi (kaidah produksi) dituliskan dalam bentuk pernyataan
IF – THEN (Jika – Maka) atau IF Premis THEN Konklusi
 Konsekuen atau konklusi yang dinyatakan pada bagian THEN baru
dinyatakan benar, jika bagian IF pada sistem tersebut juga benar atau
sesuai dengan aturan tertentu.
CONTOH:
– IF lalu lintas pagi ini padat
– THEN saya naik sepeda motor saja
CONTOH:
• IF [demam AND kelelahan AND sesak nafas]
• THEN [makan obat aspirin]
UniversitasCenderawasih
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
Contoh Kasus Aturan Produksi (kaidah produksi) untuk diagnosa
penyakit pada pernafasan anak yang tinggal di daerah tropis
(Iklim Panas)
 Data sampel yang digunakan sebagai data awal adalah 14
jenis penyakit pada pernafasan anak yang tinggal di daerah
tropis. Untuk jenis penyakit lainnya dapat dilakukan
penambahan pada sistem.
 Sistem pakar ini hanya digunakan untuk diagnosa awal
penyakit pada anak balita (umur < lima tahun).
 Narasumber dalam pembangunan sistem pakar untuk
diagnosa penyakit anak ini adalah Dr. Dewi Mutiara selaku
dokter anak PUSKESMAS X. Sedangkan untuk sumber
penunjang dalam mengambil data diambil dari buku-buku
yang direkomendasikan oleh narasumber.
UniversitasCenderawasih
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
Tabel 1 akan dijelaskan mengenai nama penyakit, penyebab, gejala dan
penanganan pada 14 penyakit pernafasan anak.
UniversitasCenderawasih
NO KETERANGAN
1 Nama Penyakit Batuk Pilek
Penyebab Penyebab penyakit ini adalah virus, infeksi primer
nasofaring dan hidung.
Gejala Batuk, Pilek, Bersin
Penanganan Istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, berikan
antibiotik atau parasetamol
2 Nama Penyakit Bronkiolitis
Penyebab Sindrom obstruksi bronkiolus yang sering diderita
bayi atau balita, disebabkan oleh respiratory syncyial
virus.
Gejala Batuk, Pilek, Sesak Nafas, Mengi, Takipneu
Penanganan Berikan antibiotik. Tempatkan anak dalam ruangan
dengan kelembaban udara yang tinggi.
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih
NO KETERANGAN
3 Nama Penyakit Bronhitis
Penyebab inflamasi bronkus.
Gejala Batuk Kering, Batuk Berdahak, Mengi, Sesak Nafas,
sianosis
Penanganan Banyak minum, makan buah-buahan. Hindari asap
rokok. Cuci tangan/gunakan sanitizer tangan secara
teratur. Berikan Aclam Dry Syrup Aditrim Tablet (Au)
Amoxycillin Syrup 125 Mg (Gen)
4 Nama Penyakit Bronkopneumonia
Penyebab Infeksi trakfus respiratorus bagian atas selama
beberapa hari, suhu tubuh dapat naik mendadak dan
menimbulkan kejang karena demam yang tinggi.
Gejala Demam, Takipneu, Sianosis, Diare, Sesak Nafas
Penanganan Istirahat yang cukup, beri kebutuhan nutrisi dan cairan
yang cukup, berikan penisilin.
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih
NO KETERANGAN
5 Nama Penyakit Laringtis
Penyebab Steptococcus Hemolyticus, Steptococcusviridans,
pneumokokus dan Haemophilus influenza. Proses
radang pada laring dipermudah oleh trauma, bahan
kimia, radiasi, alergi & pemakaian suara berlebihan.
Gejala Batuk, Pilek, Serak, Anoreksia, nyeri menelan
Penanganan Istirahat bersuara, hindarkan dari makanan berminyak,
apabila kesukaran nafas yang berlebih maka berikan O2
yang telah dilembabkan 2-4 L/mnt. Berikan antibiotik,
kortikosteroid.
6 Nama Penyakit Pertusis Kataralis
Penyebab Bordetella pertussis atau Haemophilus pertussis.
Pertusis Kataralis adalah stadium pertama dari pertusis
(lamanya 1-2 minggu)
Gejala Batuk, Pilek, Serak, Anoreksia
Penanganan Minum susu yang tidak terlalu manis sehabis batuk,
memberikan makanan bergizi. Berikan antibiotik,
immunoglobulin.
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih
NO KETERANGAN
7 Nama Penyakit Pertusis Spasmodik
Penyebab Bordetella pertussis atau Haemophilus pertussis.
Pertusis Spsmodik adalah stadium kedua dari pertusis
(lamanya 2-4 minggu)
Gejala Batuk, Mengi, Muka kemerahan, Paroksimal
Penanganan Minum susu yang tidak terlalu manis sehabis batuk,
memberikan makanan bergizi. Berikan antibiotik,
immunoglobulin dan Kodein
8 Nama Penyakit Pneumonia
Penyebab Menyerang paru, disebabkan oleh bermacam-macam
etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing.
Gejala Demam, Sesak nafas, Sianosis, Nyeri dada
Penanganan Berikan antibiotik dan adekuat. Latihan bernafas dalam
dan terapi untuk membuang dahak, bisa membantu
mencegah terjadinya pneumonia.
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih
NO KETERANGAN
9 Nama Penyakit Sinusitis
Penyebab Sinusitis adalah radang sinus yang ada di sekitar hidung.
Disebabkan kuman tunggal atau oleh campuran kuman
seperti Strepkokokus, Hemophilus influenza, dan
Klebsiella pneumonia.
Gejala Batuk, Serak, Takipneu, nyeri kepala, kepala terasa berat
Penanganan Menjaga kebersihan gigi mulut. Berikan antibiotik,
anthistamin dan kortikosteroid.
10 Nama Penyakit Flu Burung
Penyebab Flu burung disebabkan oleh virus influenza A subtipe
H5N1 yang menyerang burung, ungggas, ayam yang
dapat menyerang manusia Gejala ini terjadi pada
seseorang yang pernah kontak dengan binatang tersebut
dalam 7 hari terakhir. Terutama jika unggas tersebut
menderita sakit atau mati.
Gejala sesak nafas, mudah lelah, demam, batuk, sakit kepala,
hilang nafsu makan, nyeri dada, mengi, berat badan
turun
Penanganan lakukan pemeriksaan laboratorium di rumah sakit
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih
NO KETERANGAN
11 Nama Penyakit Kanker Paru
Penyebab Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-
paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian
tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru. Asap rokok merupakan
penyebab utama serta karena adanya pemaparan oleh gas radon di
rumah tangga.
Gejala sesak nafas, lelah, demam, batuk, dahak berdarah, hilang nafsu
makan, nyeri dada, mengi, berat badan turun
Penanganan Hindari asap rokok, Tes radon rumah Anda, Hindari karsinogen,
Makan buah-buahan dan sayuran, Olah raga, berikan Brexel Etopul
Lastet. Apabila parah maka perlu dilakukan pembedahan /terapi
penyinaran.
12 Nama Penyakit Kolaps Paru
Penyebab Kolaps paru-paru / pneumothoraks (Pneumothorax) adalah
penimbunan udara atau gas di dalam rongga pleura yaitu rongga yang
terletak diantara selaput yang melapisiparu-paru dan rongga dada.
Gejala sesak nafas, mudah lelah, dada sempit, detak jantung
cepat, sianosis, hipotensi
Penanganan Segera lakukan pemasangan selang pada iga, sebaiknya dirawat di
rumah sakit. Untuk mencegah serangan ulang, mungkin perlu
dilakukan pembedahan.
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih
NO KETERANGAN
13 Nama Penyakit Psittakosis
Penyebab Psitakosis (Demam Burung Beo) disebabkan oleh Chlamydia
psittaci, yang ditularkan kepada manusia oleh burung serta
menyebabkan gejala sistemik (seluruh tubuh) dan pneumonia.
Bakteri Chlamydia psittaci, yang banyak ditemukan pada burung
beo, betet dan burung merpati;, burung dara, kutilang, ayam dan
kalkun.
Gejala sesak nafas, mudah lelah, demam, batuk, dahak berdarah, hilang
nafsu makan, nyeri dada, sakit kepala, menggigil
Penanganan Antibiotik diberikan minimal selama 10 hari. Penyembuhan
mungkin akan memerlukan waktu yang lama, terutama jika
kasusnya berat.
14 Nama Penyakit Tuberkolosis (TBC)
Penyebab Tubercolosi merupakan penyakit infeksi yang disebabkan
Mycobacterium tubercolosis dan Mycbacterium bovis.
Tuberkulosis ditularkan melalui udara yang terkontaminasi oleh
bakteri
Gejala sesak nafas, mudah lelah, demam, hilang nafsu makan, diare,
nyeri perut, nyeri sendi, infeksi selaput mata
Penanganan Lakukan pemeriksaaan radiologis dan bakteriologis
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
Tabel 2 adalah Tabel Keputusan yg digunakan sebagai acuan dalam membuat
kaidah produksi.
UniversitasCenderawasih
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
Tabel 2 adalah Tabel Keputusan yg digunakan sebagai acuan dalam membuat
kaidah produksi.
UniversitasCenderawasih
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
Keterangan Tabel Keputusan
UniversitasCenderawasih
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
 Kaidah produksi: (Lihat tabel 2 di atas untuk Rule 1 s/d Rule 14)
Rule 1:
IF (Batuk AND Pilek AND Bersin) THEN Batuk pilek
 IF (G01 AND GO2 AND G03) THEN P01
Rule 2:
IF (Batuk AND Pilek AND Mengu AND Takipnew) THEN Bronkiolitis
 IF (G01 AND GO2 AND G08 AND G09) THEN P02
Dan seterusnya ….
 Dialog antar sistem pakar dengan pengguna:
1. Pakar : apakah anak anda mengalami Batuk ?
Pengguna: Ya
2. Pakar : apakah anak anda mengalami Pilek ?
Pengguna: Ya
3. Pakar : apakah anak anda mengalami Bersin ?
Pengguna: Ya
3. Pakar : apakah anak anda mengalami Serak ?
Pengguna: Tidak
Dan seterusnya
 Berdasarkan dialog antar sistem pakar dan pengguna, maka hasil wawancara
tersebut akan dicocokkan oleh sistem pakar dengan basis pengetahuan dan
aturan (rule) dari penyakit pada pernafasan anak yang tinggal di daerah tropis
(Iklim Panas)
UniversitasCenderawasih
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih
Gambar Pohon Pelacakan Penyakit
3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan
Beberapa pertanyaan muncul dari kaidah produksi yang telah di buat di
atas berdasarkan tabel 2 jika diimplementasikan dalam bentuk program
(Aplikasi berbasis web atau aplikasi dekstop) yaitu:
1. Apakah semua gejala akan ditanyakan oleh sistem pakar kepada
pengguna yaitu 33 gejala ?
2. Apakah metode inferensi (penalaran) berdasarkan hasil dialog antara
sistem pakar dengan pengguna disimpan ke database sebagai
pembanding (dicocokkan) terhadap aturan yg ada ? Atau
3. Di select terlebih dahulu ke basis pengetahuan (database tentang
aturan yang ada) kemudian di cocokkkan dengan dialog antara sistem
pakar dengan pengguna
4. Dimana diletakkan metode inferensi atau penalaran (ex: forward
chaining atau certainty factor, dll) apakah di database atau dalam kode
program ?
5. Menurut diagram blok komponen-komponen sistem pakar maka fakta
tentang kejadian tertentu (dialog antara sistem pakar dan pengguna)
diletakkan pada antarmuka pengguna (kode program).
6. Dan lain-lain
UniversitasCenderawasih

More Related Content

What's hot

Logika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisiLogika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisiSari Fauziah
 
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, STMatematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, STAnisa Maulina
 
Operator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemukOperator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemukDantik Puspita
 
Probabilitas ppt version by alydyda
Probabilitas ppt version by alydydaProbabilitas ppt version by alydyda
Probabilitas ppt version by alydydaMarlyd Talakua
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02KuliahKita
 
Algoritma Pencarian String matching
Algoritma Pencarian String matching Algoritma Pencarian String matching
Algoritma Pencarian String matching Kukuh Setiawan
 
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Mery Hutabarat
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearHelvyEffendi
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07KuliahKita
 
Pengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphPengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphZaldy Eka Putra
 

What's hot (20)

Logika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisiLogika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisi
 
11 ta dts2021-11-v2
11 ta dts2021-11-v211 ta dts2021-11-v2
11 ta dts2021-11-v2
 
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, STMatematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
 
Kalkulus Bab Estimasi
Kalkulus Bab EstimasiKalkulus Bab Estimasi
Kalkulus Bab Estimasi
 
Operator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemukOperator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemuk
 
Probabilitas ppt version by alydyda
Probabilitas ppt version by alydydaProbabilitas ppt version by alydyda
Probabilitas ppt version by alydyda
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
 
Analisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear SederhanaAnalisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear Sederhana
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
 
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
 
Struktur Data Tree
Struktur Data TreeStruktur Data Tree
Struktur Data Tree
 
Algoritma Pencarian String matching
Algoritma Pencarian String matching Algoritma Pencarian String matching
Algoritma Pencarian String matching
 
Modul SPSS
Modul SPSSModul SPSS
Modul SPSS
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program Linear
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
 
Graf 1
Graf 1Graf 1
Graf 1
 
Pengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphPengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi Graph
 
teori graf (planar
teori graf (planarteori graf (planar
teori graf (planar
 

Similar to AI

Similar to AI (20)

Bab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritBab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskrit
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Makalah logika matematika filsafat sains
Makalah logika matematika filsafat sainsMakalah logika matematika filsafat sains
Makalah logika matematika filsafat sains
 
PPT LOGIKA KEL 2.pptx
PPT LOGIKA KEL 2.pptxPPT LOGIKA KEL 2.pptx
PPT LOGIKA KEL 2.pptx
 
Nur aliyah
Nur aliyahNur aliyah
Nur aliyah
 
Makalah logika informatika
Makalah logika informatikaMakalah logika informatika
Makalah logika informatika
 
Diskret II Logika
Diskret II LogikaDiskret II Logika
Diskret II Logika
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
DASAR DASAR LOGIKA
DASAR DASAR LOGIKADASAR DASAR LOGIKA
DASAR DASAR LOGIKA
 
Mtk diskrit
Mtk diskritMtk diskrit
Mtk diskrit
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
Aliran-Aliran Filsafat Matematika
Aliran-Aliran Filsafat MatematikaAliran-Aliran Filsafat Matematika
Aliran-Aliran Filsafat Matematika
 
5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf
 
Buku terjemahan-paul-ernest
Buku terjemahan-paul-ernestBuku terjemahan-paul-ernest
Buku terjemahan-paul-ernest
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Jurnal modul 1 logika matematika
Jurnal modul 1 logika matematikaJurnal modul 1 logika matematika
Jurnal modul 1 logika matematika
 

Recently uploaded

konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 

Recently uploaded (20)

konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 

AI

  • 1. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN 3.1 PENGETAHUAN (KNOWLEDGE)  Pengetahuan adalah sesuatu yg hadir dan terwujud dalam jiwa dan pikiran sesorang karena adanya reaksi, sentuhan, dan hubungan dengan lingkungan dan alam sekitarnya  Defenisih lain dari pengethuan adalah fakta atau keadaan yg timbul karena suatu pengalaman  Contoh: pengetahuan tentang binatang, sifat-sifat dan perilakunya. Pengetahuan tentang tanaman, jenis-jenisnya dan cara hidupnya. 3.2 REPRESENTASI PENGETAHUAN (KNOWLEDGE REPRESENTATION)  Representasi pengetahuan adalah cara untuk menyajikan pengetahuan yg diperoleh kedalam suatu skema / diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi antara suatu pengetahuan dengan pengetahuan yg lain dan dapat dipakai untuk menguji kebenaran penalarannya.  Representasi pengetahuan dibutuhkan untuk menangkap sifat-sifat penting masalah dan mempermudah prosedur pemecahan masalah dalam mengakses informasi  Format representasi pengetahuan harus mudah dipahami sehingga seseorang programmer mampu mengekspresikan pengetahuan (fakta). UniversitasCenderawasih
  • 2. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan Secara teknik, representasi pengetahuan dikelompokkan menjadi 5 yaitu: Representasi logika, Jaringan semantik, Frame, Script (Naskah), dan aturan produksi. 3.2.1 Representasi Logika  Logika didefenisikan sebagai ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar sehinggadidapatkan kesimpulan yg absah.  Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning).  Penalaran merupakan kegiatan, proses, atau aktivitas berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru berdasar pada beberapa pernyataan yg diketahui benar ataupun yg dianggap benar yg disebut “Premis”.  Untuk dapat menarik konklusi yg tepat, diperlukan kemampuan menalar.  Kemampuan menalar adalah kemampuan untuk menarik konklusi yg tepat dari bukti-bukti yg ada dan menurut aturan-aturan tertentu.  Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan-pernyataan (Statements).  Tujuan dari logika adalah memberikan aturan-aturan penalaran sehingga orang dapat menentukan apakah suatu kalimat bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya. UniversitasCenderawasih
  • 3. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan  Untuk merepresentasikan pengetahuan (fakta) biasanya teknik representasi logika menggunakan ekspresi-ekspresi dalam logika formal.  Ekspresi-ekspresi inilah yg nantinya digunakan sebagai proses untuk membentuk kesimpulan atau menarik suatu inferensi berdasarkan fakta yg telah ada.  Representasi logika dibagi menjadi dua jenis, yaitu logika proposisi dan logika predikat. A. Logika proposisi  Proposisi (pernyataan) adalah suatu kalimat deklaratif yg bernilai benar saja, atau salah saja, tetapi tidak sekaligus benar dan salah.  Benar atau salahnya sebuah proposisi disebut nilai kebenaran proposisi itu.  Proposisi dilambangkan dengan huruf kecil p, q, r atau P, Q, R dan disebut sebagai proposisi atomik. UniversitasCenderawasih
  • 4. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan Contoh: Toyes memakai kacamata Toyes bisa membaca koran Dua atau lebih proposisi dapat digabungkan dengan menggunakan lima buah operator logika yaitu:  Konjungsi:  (and)  Disjungsi:  (or)  Negasi :  (not)  Implikasi:  (if-then)  Ekuivalensi:  (if and only if) UniversitasCenderawasih
  • 5. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan Contoh: Toyes memakai kacamata dan toyes bisa membaca koran Toyes memakai kacamata atau toyes bisa membaca koran Tidak benar bahwa toyes memakai kacamata Jika toyes memakai kacamata maka toyes bisa membaca koran Toyes bisa membaca koran jika dan hanya jika toyes memakai kacamata  Berikut adalah tabel kebenaran untuk penghubung kalimat: AND, OR, Implikasi, Ekuivalensi, dan NOT  Setiap pernyataan yg bernilai benar, untuk setiap nilai kebenaran komponen-komponennya disebut tautologi. UniversitasCenderawasih p q pq pq) pq pq B B B B B B B S S B S S S B S B B S S S S S B B
  • 6. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan Argumen valid dan Invalid  Argumen adalah sebuah pernyataan dari himpunan proposisi (pernyataan) p1, p2, …pn yg diketahui (biasanya disebut premise), menghasilkan proposisi lain (disebut konklusi).  Secara umum argumen dapat digambarkan sbb: p1 p2 . Pn  q konklusi  Sebuah argumen dikatakan valid jika pada argumen tersebut dapat ditunjukkan sebagai suatu atutologi.  Sebuah argumen yg tidak valid disebut invalid. Argumen invalid sering diinterprestasikan sebagai konklusi yg salah (walaupun beberapa orang berpendapat argumen itu dapat saja bernilai benar).  Argumen yg invalid berarti argumen tersebut tidak dapat dibuktikan dengan logika proposisi. UniversitasCenderawasih
  • 7. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan Contoh: Tentukan apakah argumen berikut ini valid / invalid Jika Toyes memakai kacamata maka toyes bisa membaca koran Toyes memakai kacamata Toyes bisa membaca koran Misalkan p = Toyes memakai kacamata q = Toyes bisa membaca koran Sehingga bisa ditulis sebagai berikut: p  q (premise 1) p (premise 2)  q (konklusi) Tabel kebenaran untuk menunjukkan argumen tersebut tautologi atau bukan UniversitasCenderawasih p q pq ((pq) p) ((pq) p)q B B B B B B S S S B S B B S B S S B S B Tampak pada tabel dibawah ini bahwa nilai kebenaran ((pq) p)q selalu B (Benar). Jadi argumen tersebut merupakan tautologi, artinya argumen tersebut adalah valid.
  • 8. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan Contoh: Tentukan apakah argumen berikut ini valid / invalid Jika Toyes memakai kacamata maka toyes bisa membaca koran Toyes bisa membaca koran Toyes memakai kacamata Misalkan p = Toyes memakai kacamata q = Toyes bisa membaca koran Sehingga bisa ditulis sebagai berikut: p  q (premise 1) q (premise 2)  p (konklusi) Tabel kebenaran untuk menunjukkan argumen tersebut tautologi atau bukan UniversitasCenderawasih p q pq ((pq) p) ((pq) p)p B B B B B B S S S B S B B B S S S B S B Tampak pada tabel dibawah ini (baris ke-3) bahwa nilai kebenaran ((pq)q)p adalah F (false). Jadi argumen tersebut bukan merupakan tautologi, artinya argumen tersebut adalah invalid.
  • 9. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan INFERENSI LOGIKA PROPOSISI  Inferensi adalah cara menarik kesimpulan berdasarkan premis-premis atau argumen-argumen yg bernilai valid  Berdasarkan validitasnya maka diberikan hukum-hukum inferensi yg digunakan pada logika proposisi yg sudah teruji validitasnya, artinya semua argumen pada hukum-hukum inferensi berikut bernilai valid. Beberapa hukum inferensi adalah sbb: UniversitasCenderawasih NO HUKUM INFERENSI SKEMA 1 Hukum Detasemenp) pq p  q 2 Hukum Kontrapositif pq  q  p 3 Hukum Modus Tollens pq q  p
  • 10. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih NO HUKUM INFERENSI SKEMA 4 Hukum Silogismep) p q q  r  p  r 5 Hukum Inferensi Disjungsi pq pq q p  q  p 6 Hukum Negasi (p)  q 7 Hukum Simplifikasi pq pq  p  q 8 Hukum de Morgan p(pq) p(pq)  pq  pq 9 Hukum Konjungsi p q  pq
  • 11. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih NO HUKUM INFERENSI SKEMA 10 Hukum Penambahan Disjungtifp) p pq 11 Hukum Argumen Konjungtif (pq) (pq) p q  q  p
  • 12. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan Contoh: pada suatu hari ketika hendak pergi ke kampus, anda baru sadar bahwa tidak membawa kartu ujian. Agar anda diperbolehkan ikut ujian, anda harus menunjukkan KTM (kartu mahasiswa), tetapi anda lupa dimana meletakkan KTM tersebut. Setelah mengingat-ingat ada beberapa fakta yg anda pastikan kebenarannya. 1. KTM tidak ada didompet 2. Jika aku membuka tas maka aku pasti memastikan KTM tersebut didalam tas atau tidak 3. Jika KTM di meja dapur, maka aku pasti melihatnya ketika mandi 4. Jika KTM tidak ada dalam tas maka aku pasti telah membuka tas tersebut 5. Jika aku melihat KTM saat mandi, maka pastilah KTM kuletakkan di dompet 6. Aku tidak bisa memastikan bahwa KTM tersebut ada dalam tas atau tidak Berdasarkan fakta tsb, tentukan dimana letak KTM tersebut ? Untuk memudahkan pemahaman dan penggunaan metode-metode inferensi, maka kalimat-kalimat tsb terlebih dahulu dituliskan dalam simbol-simbol berikut: UniversitasCenderawasih
  • 13. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan p : KTM ada di dompet q : aku membuka tas r : aku bisa memastikan KTM tersebut di dalam tas atau tidak s : KTM di meja dapur t : aku melihatnya ketika mandi u : KTM ada di dalam tas Dengan simbol-simbol tersebut maka fakta-fakta di atas dapat ditulis sbb: a. p b. qr c. st d. u q e. tp f. r UniversitasCenderawasih
  • 14. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan Inferensi yg dapat dilakukan adalah sbb: Kesimpulan: KTM ada di dalam tas UniversitasCenderawasih q  r (b) r (f)  q : Aku tidak membuka tas (konklusi 1) t  p (e) p (a)  t : Aku tidak melihatnya ketika mandi (konklusi 2) s  t (c) t (konklusi 2)  s : KTM tidak di meja dapur (konklusi 3) u (d) q (konklusi 1)  u : KTM ada di dalam tas (konklusi 4)
  • 15. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan Representasi logika dibagi menjadi dua jenis, yaitu logika proposisi dan logika predikat. B. Logika Predikat  Pada logika proposisi, kalimat sederhana (proposisi) dianggap sebagai entitas tunggal  Berbeda dengan logika proposisi pada logika predikat, proposisi dibedakan menjadi argumen (obyek) dan predikat (keterangan). Secara umum penulisan proposisi dalam logika predikat dapat dinyatakan sbb: Proposisi: “Bu astuti mencintai Pak agus winarno” Dalam logika predikat dinyatakan sebagai: Mencintai (Bu astuti, Pak agus winarno) Dalam hal ini: Predikat = mincintai Argumen 1 = Bu astuti Argumen 2 = Pak agus winarno UniversitasCenderawasih
  • 16. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan Misalkan terdapat pernyataan-pernyataan sbb: 1. Toyes adalah seorang dosen 2. Setiap mahasiswa Fisika pasti mahasiswa MIPA 3. Toyes tidak pernah hadir kuliah 4. Ada mahasiswa yang suka kecerdasan buatan 5. Setiap mahasiswa tidak suka mata kuliah Matematika dan Agama Kelima pernyataan di atas dapat dibawah ke bentuk logika predikat, dengan menggunakan operator-operator : (implikasi);  (not);  (and);  (or);  (untuk setiap);  (terdapat) 1. Dosen (Toyes) 2. x: Fisika(x)  MIPA(x) 3. Hadir(Toyes) 4. x : Suka (Kecerdasan buatan) 5. x: Suka(Matematika)  Suka(Agama) Simbol predikat yg digunakan dalam kalimat-kalimat tersebut adalah: Dosen, Fisika, MIPA, Hadir, dan Suka; yang sering disebut relasi. Sedangkan Toyes, Kecerdasan Buatan, Matematika, dan Agama disebut sebagai simbol konstanta. UniversitasCenderawasih
  • 17. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan 3.2.2 Jaringan Semantik  Jaringan semantik merupakan representasi pengetahuan yg digunakan untuk menggambarkan data dan informasi yang menunjukkan hubungan antara berbagai objek.  Objek bisa berupa benda fisik seperti mobil, rumah, orang, atau konsep, kejadian atau tindakan.  Jaringan semantik merupakan grafik yg terdiri dari simpul-simpul (nodes) yg merepresentasikan objek, dan busur-busur yg menunjukkan relasi antara objek-objek tersebut.  Jaringan semantik merupakan alat efektif untuk merepresentasikan pemetaan data agar tidak terjadi duplikasi data. Contoh: beberapa mahasiswa UDINUS sedang membicarakan keadaan Toyes dan Bejo. Sepengetahuan mereka, Toyes dan Bejo mempunyai beberapa keadaan berikut: UniversitasCenderawasih
  • 18. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan 3.2.2 Jaringan Semantik  Lanjutan 1. Toyes adalah seorang sekertaris dan bekerja untuk Bejo 2. Toyes dan Bejo adalah manusia 3. Toyes dan Bejo bekerja dalam R&D dept. dari perusahaan PT. Cahaya 4. Toyes berumur 42 tahun dan mempunyai mata berwarna hitam 5. Bejo adalah seorang manajer senior 6. Seorang manajer senior biasanya mempunyai mobil perusahaan 7. Sebagian besar karyawan dalam perusahaan PT. Cahaya memiliki izin parkir Bagimana bentuk jaringan semantik dari pengetahuan mahasiswa UDINUS tersebut. Berikut adalah cara membuat representasi pengetahuan jaringan semantik secara step by step untuk pengetahuan tersebut. UniversitasCenderawasih
  • 19. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih Bejo Toyes Sekertaris Bekerja untuk Adalah 1. Toyes adalah seorang sekertaris dan bekerja untuk Bejo 2. Toyes dan Bejo adalah manusia ManusiaBejo Bejo Sekertaris Bekerja untuk Adalah Adalah ManusiaBejo Toyes Sekertaris Bekerja untuk Adalah Adalah Adalah
  • 20. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih 3. Toyes dan Bejo bekerja dalam R&D dept. dari perusahaan PT. Cahaya Bekerja dalam ManusiaBejo Toyes Sekertaris Bekerja untuk Adalah Adalah Adalah PT. Cahaya R&D dept. Bekerja dalam Bagian dari
  • 21. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih 4. Toyes mempunyai umur 42 tahun dan mempunyai mata berwarna hitam Bekerja dalam ManusiaBejo Toyes Sekertaris Bekerja untuk Adalah Adalah Adalah PT. Cahaya R&D dept. Bekerja dalam Bagian dari Mata Hitam Mempunyai Warna 42 Umur
  • 22. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih 5. Bejo adalah seorang manajer senior Bekerja dalam ManusiaBejo Toyes Sekertaris Bekerja untuk Adalah Adalah Adalah PT. Cahaya R&D dept. Bekerja dalam Bagian dari Mata Hitam Mempunyai Warna Manajer Senior Adalah 42 Umur
  • 23. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih 6. Seorang manajer senior biasanya mempunyai mobil perusahaan Bekerja dalam ManusiaBejo Toyes Sekertaris Bekerja untuk Adalah Adalah Adalah PT. Cahaya R&D dept. Bekerja dalam Bagian dari Mata Hitam Mempunyai Warna Manajer Senior Adalah Mobil Perusahaan Mempunyai 42 Umur
  • 24. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih 7. Sebagian besar karyawan dalam perusahaan PT. Cahaya memiliki izin parkir Bekerja dalam Adalah ManusiaBejo Toyes Sekertaris Bekerja untuk Adalah Adalah Adalah PT. Cahaya R&D dept. Bekerja dalam Bagian dari Mata Hitam Mempunyai Warna Manajer Senior Mobil Perusahaan Mempunyai Karyawan PT. Cahaya Bekerja untuk 42 Umur Karyawan Termasuk Termasuk Izin ParkirMempunyai
  • 25. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan 3.2.3 Aturan Produksi (Kaidah Produksi)  Terdiri dari Komponen-komponen : – Ruang Keadaan, yang berisi keadaan awal, tujuan, dan kumpulan aturan yang digunakan untuk mencapai tujuan – Strategi kontrol yang berguna untuk mengarahkan bagaimana proses pencarian akan berlangsung dan mengendalikan arah eksplorasi. UniversitasCenderawasih Keadaan Awal Aturan Tujuan Strategi Kontrol
  • 26. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan  Aturan Produksi (kaidah produksi) merupakan salah satu bentuk representasi pengetahuan yang sangat populer dan banyak digunakan karena representasi pengetahuan dengan sistem produksi pada dasarnya berupa aplikasi aturan (rule) yang meliputi : 1. Antecedent, yaitu bagian yang mengekspresikan situasi atau premis (pernyataan berawalan IF). 2. Konsekuen, yaitu bagian yang menyatakan suatu tindakan tertentu atau konklusi yang diterapkan jika suatu premis bernilai benar (pernyataan berawalan THEN) 3. Aturan produksi (kaidah produksi) dituliskan dalam bentuk pernyataan IF – THEN (Jika – Maka) atau IF Premis THEN Konklusi  Konsekuen atau konklusi yang dinyatakan pada bagian THEN baru dinyatakan benar, jika bagian IF pada sistem tersebut juga benar atau sesuai dengan aturan tertentu. CONTOH: – IF lalu lintas pagi ini padat – THEN saya naik sepeda motor saja CONTOH: • IF [demam AND kelelahan AND sesak nafas] • THEN [makan obat aspirin] UniversitasCenderawasih
  • 27. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan Contoh Kasus Aturan Produksi (kaidah produksi) untuk diagnosa penyakit pada pernafasan anak yang tinggal di daerah tropis (Iklim Panas)  Data sampel yang digunakan sebagai data awal adalah 14 jenis penyakit pada pernafasan anak yang tinggal di daerah tropis. Untuk jenis penyakit lainnya dapat dilakukan penambahan pada sistem.  Sistem pakar ini hanya digunakan untuk diagnosa awal penyakit pada anak balita (umur < lima tahun).  Narasumber dalam pembangunan sistem pakar untuk diagnosa penyakit anak ini adalah Dr. Dewi Mutiara selaku dokter anak PUSKESMAS X. Sedangkan untuk sumber penunjang dalam mengambil data diambil dari buku-buku yang direkomendasikan oleh narasumber. UniversitasCenderawasih
  • 28. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan Tabel 1 akan dijelaskan mengenai nama penyakit, penyebab, gejala dan penanganan pada 14 penyakit pernafasan anak. UniversitasCenderawasih NO KETERANGAN 1 Nama Penyakit Batuk Pilek Penyebab Penyebab penyakit ini adalah virus, infeksi primer nasofaring dan hidung. Gejala Batuk, Pilek, Bersin Penanganan Istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, berikan antibiotik atau parasetamol 2 Nama Penyakit Bronkiolitis Penyebab Sindrom obstruksi bronkiolus yang sering diderita bayi atau balita, disebabkan oleh respiratory syncyial virus. Gejala Batuk, Pilek, Sesak Nafas, Mengi, Takipneu Penanganan Berikan antibiotik. Tempatkan anak dalam ruangan dengan kelembaban udara yang tinggi.
  • 29. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih NO KETERANGAN 3 Nama Penyakit Bronhitis Penyebab inflamasi bronkus. Gejala Batuk Kering, Batuk Berdahak, Mengi, Sesak Nafas, sianosis Penanganan Banyak minum, makan buah-buahan. Hindari asap rokok. Cuci tangan/gunakan sanitizer tangan secara teratur. Berikan Aclam Dry Syrup Aditrim Tablet (Au) Amoxycillin Syrup 125 Mg (Gen) 4 Nama Penyakit Bronkopneumonia Penyebab Infeksi trakfus respiratorus bagian atas selama beberapa hari, suhu tubuh dapat naik mendadak dan menimbulkan kejang karena demam yang tinggi. Gejala Demam, Takipneu, Sianosis, Diare, Sesak Nafas Penanganan Istirahat yang cukup, beri kebutuhan nutrisi dan cairan yang cukup, berikan penisilin.
  • 30. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih NO KETERANGAN 5 Nama Penyakit Laringtis Penyebab Steptococcus Hemolyticus, Steptococcusviridans, pneumokokus dan Haemophilus influenza. Proses radang pada laring dipermudah oleh trauma, bahan kimia, radiasi, alergi & pemakaian suara berlebihan. Gejala Batuk, Pilek, Serak, Anoreksia, nyeri menelan Penanganan Istirahat bersuara, hindarkan dari makanan berminyak, apabila kesukaran nafas yang berlebih maka berikan O2 yang telah dilembabkan 2-4 L/mnt. Berikan antibiotik, kortikosteroid. 6 Nama Penyakit Pertusis Kataralis Penyebab Bordetella pertussis atau Haemophilus pertussis. Pertusis Kataralis adalah stadium pertama dari pertusis (lamanya 1-2 minggu) Gejala Batuk, Pilek, Serak, Anoreksia Penanganan Minum susu yang tidak terlalu manis sehabis batuk, memberikan makanan bergizi. Berikan antibiotik, immunoglobulin.
  • 31. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih NO KETERANGAN 7 Nama Penyakit Pertusis Spasmodik Penyebab Bordetella pertussis atau Haemophilus pertussis. Pertusis Spsmodik adalah stadium kedua dari pertusis (lamanya 2-4 minggu) Gejala Batuk, Mengi, Muka kemerahan, Paroksimal Penanganan Minum susu yang tidak terlalu manis sehabis batuk, memberikan makanan bergizi. Berikan antibiotik, immunoglobulin dan Kodein 8 Nama Penyakit Pneumonia Penyebab Menyerang paru, disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing. Gejala Demam, Sesak nafas, Sianosis, Nyeri dada Penanganan Berikan antibiotik dan adekuat. Latihan bernafas dalam dan terapi untuk membuang dahak, bisa membantu mencegah terjadinya pneumonia.
  • 32. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih NO KETERANGAN 9 Nama Penyakit Sinusitis Penyebab Sinusitis adalah radang sinus yang ada di sekitar hidung. Disebabkan kuman tunggal atau oleh campuran kuman seperti Strepkokokus, Hemophilus influenza, dan Klebsiella pneumonia. Gejala Batuk, Serak, Takipneu, nyeri kepala, kepala terasa berat Penanganan Menjaga kebersihan gigi mulut. Berikan antibiotik, anthistamin dan kortikosteroid. 10 Nama Penyakit Flu Burung Penyebab Flu burung disebabkan oleh virus influenza A subtipe H5N1 yang menyerang burung, ungggas, ayam yang dapat menyerang manusia Gejala ini terjadi pada seseorang yang pernah kontak dengan binatang tersebut dalam 7 hari terakhir. Terutama jika unggas tersebut menderita sakit atau mati. Gejala sesak nafas, mudah lelah, demam, batuk, sakit kepala, hilang nafsu makan, nyeri dada, mengi, berat badan turun Penanganan lakukan pemeriksaan laboratorium di rumah sakit
  • 33. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih NO KETERANGAN 11 Nama Penyakit Kanker Paru Penyebab Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru- paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru. Asap rokok merupakan penyebab utama serta karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga. Gejala sesak nafas, lelah, demam, batuk, dahak berdarah, hilang nafsu makan, nyeri dada, mengi, berat badan turun Penanganan Hindari asap rokok, Tes radon rumah Anda, Hindari karsinogen, Makan buah-buahan dan sayuran, Olah raga, berikan Brexel Etopul Lastet. Apabila parah maka perlu dilakukan pembedahan /terapi penyinaran. 12 Nama Penyakit Kolaps Paru Penyebab Kolaps paru-paru / pneumothoraks (Pneumothorax) adalah penimbunan udara atau gas di dalam rongga pleura yaitu rongga yang terletak diantara selaput yang melapisiparu-paru dan rongga dada. Gejala sesak nafas, mudah lelah, dada sempit, detak jantung cepat, sianosis, hipotensi Penanganan Segera lakukan pemasangan selang pada iga, sebaiknya dirawat di rumah sakit. Untuk mencegah serangan ulang, mungkin perlu dilakukan pembedahan.
  • 34. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih NO KETERANGAN 13 Nama Penyakit Psittakosis Penyebab Psitakosis (Demam Burung Beo) disebabkan oleh Chlamydia psittaci, yang ditularkan kepada manusia oleh burung serta menyebabkan gejala sistemik (seluruh tubuh) dan pneumonia. Bakteri Chlamydia psittaci, yang banyak ditemukan pada burung beo, betet dan burung merpati;, burung dara, kutilang, ayam dan kalkun. Gejala sesak nafas, mudah lelah, demam, batuk, dahak berdarah, hilang nafsu makan, nyeri dada, sakit kepala, menggigil Penanganan Antibiotik diberikan minimal selama 10 hari. Penyembuhan mungkin akan memerlukan waktu yang lama, terutama jika kasusnya berat. 14 Nama Penyakit Tuberkolosis (TBC) Penyebab Tubercolosi merupakan penyakit infeksi yang disebabkan Mycobacterium tubercolosis dan Mycbacterium bovis. Tuberkulosis ditularkan melalui udara yang terkontaminasi oleh bakteri Gejala sesak nafas, mudah lelah, demam, hilang nafsu makan, diare, nyeri perut, nyeri sendi, infeksi selaput mata Penanganan Lakukan pemeriksaaan radiologis dan bakteriologis
  • 35. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan Tabel 2 adalah Tabel Keputusan yg digunakan sebagai acuan dalam membuat kaidah produksi. UniversitasCenderawasih
  • 36. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan Tabel 2 adalah Tabel Keputusan yg digunakan sebagai acuan dalam membuat kaidah produksi. UniversitasCenderawasih
  • 37. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan Keterangan Tabel Keputusan UniversitasCenderawasih
  • 38. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan  Kaidah produksi: (Lihat tabel 2 di atas untuk Rule 1 s/d Rule 14) Rule 1: IF (Batuk AND Pilek AND Bersin) THEN Batuk pilek  IF (G01 AND GO2 AND G03) THEN P01 Rule 2: IF (Batuk AND Pilek AND Mengu AND Takipnew) THEN Bronkiolitis  IF (G01 AND GO2 AND G08 AND G09) THEN P02 Dan seterusnya ….  Dialog antar sistem pakar dengan pengguna: 1. Pakar : apakah anak anda mengalami Batuk ? Pengguna: Ya 2. Pakar : apakah anak anda mengalami Pilek ? Pengguna: Ya 3. Pakar : apakah anak anda mengalami Bersin ? Pengguna: Ya 3. Pakar : apakah anak anda mengalami Serak ? Pengguna: Tidak Dan seterusnya  Berdasarkan dialog antar sistem pakar dan pengguna, maka hasil wawancara tersebut akan dicocokkan oleh sistem pakar dengan basis pengetahuan dan aturan (rule) dari penyakit pada pernafasan anak yang tinggal di daerah tropis (Iklim Panas) UniversitasCenderawasih
  • 39. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. LanjutanUniversitasCenderawasih Gambar Pohon Pelacakan Penyakit
  • 40. 3. REPRESENTASI PENGETAHUAN. Lanjutan Beberapa pertanyaan muncul dari kaidah produksi yang telah di buat di atas berdasarkan tabel 2 jika diimplementasikan dalam bentuk program (Aplikasi berbasis web atau aplikasi dekstop) yaitu: 1. Apakah semua gejala akan ditanyakan oleh sistem pakar kepada pengguna yaitu 33 gejala ? 2. Apakah metode inferensi (penalaran) berdasarkan hasil dialog antara sistem pakar dengan pengguna disimpan ke database sebagai pembanding (dicocokkan) terhadap aturan yg ada ? Atau 3. Di select terlebih dahulu ke basis pengetahuan (database tentang aturan yang ada) kemudian di cocokkkan dengan dialog antara sistem pakar dengan pengguna 4. Dimana diletakkan metode inferensi atau penalaran (ex: forward chaining atau certainty factor, dll) apakah di database atau dalam kode program ? 5. Menurut diagram blok komponen-komponen sistem pakar maka fakta tentang kejadian tertentu (dialog antara sistem pakar dan pengguna) diletakkan pada antarmuka pengguna (kode program). 6. Dan lain-lain UniversitasCenderawasih