SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Jurnal Modul 1 Mata Kuliah :
Fondasi Dan Bukti Matematika
1
LOGIKA MATEMATIKA
Deni Solehudin
Nim. 530011582
Mahasiswa Pendidikan Matematika PPS online
UPBJJ UT Bandung
E-mail : deniptrl@gmail.com
Abstrak
Logika Matematika ialah logika yang menggunakan bahasa
Matematika, yaitu dengan menggunakan lambang-lambang atau
simbol-simbol. Pernyataan-pernyataan universal menyebutkan bahwa
semua anggota dari suatu himpunan memiliki sifat tertentu,
sedangkan pernyataan-pernyataan eksistensial menyebutkan bahwa
sekurang-kurangnya satu anggota dari suatu himpunan memiliki
suatu sifat tertentu. Kata-kata dan, atau, serta tidak sangatlah penting
dalam studi logika. Hukum-hukum De Morgan dapat digunakan untuk
membuat negasi dari bentuk-bentuk logis yang memuat dan serta
atau. Suatu bentuk argumen adalah tidak valid jika dan hanya jika
terdapat argumen-argumen di mana premis-premisnya benar dan
konklusinya salah. Kekeliruan Konvers, Kekeliruan Invers, dan
Induksi Tidak Berterima adalah bentuk-bentuk argumen yang tidak
valid.
Kata Kunci : Logika Matematika, Negasi, Konvers, Invers, Induksi
PENDAHULUAN
Untuk membangun sebuah fakta merupakan motivasi paling dasar
mengapa orang perlu membuktikan suatu pernyataan matematika, yaitu untuk
meyakinkan bahwa apa yang selama ini dianggap benar adalah memang benar.
Tidak dapat dipungkiri selama ini banyak kebenaran fakta di dalam matematika
hanya dipercaya begitu saja tanpa adanya kecurigaan terhadap kebenaran tersebut,
tidak berusaha membuktikan sendiri, termasuk fakta-fakta yang sangat sederhana.
Kita hanya menggunakan fakta tersebut karena sudah ada dalam, atau karena
sudah pernah disampaikan oleh guru kita. Memang tidak semua fakta matematika
yang dipelajari harus dipahami buktinya. Namun beberapa fakta sederhana pun
sering diabaikan pembuktiannya.
PEMBAHASAN
Pengertian Logika Matematika
Logika Matematika atau Logika Simbol ialah logika yang menggunakan
bahasa Matematika, yaitu dengan menggunakan lambang-lambang atau simbol-
simbol. Keuntungan atau kekuatan bahasa simbol adalah: ringkas,
univalent/bermakna tunggal, dan universal/dapat dipakai dimana-mana.
Jurnal Modul 1 Mata Kuliah :
Fondasi Dan Bukti Matematika
2
Pernyataan
Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah,
tetapi tidak sekaligus benar dan salah. Benar diartikan ada kesesuaian antara apa
yang dinyatakan dengan keadaan yang sebenarnya. Perhatikan beberapa contoh
berikut!
1. Al-Quran adalah sumber hukum pertama umat Islam
2. 4 + 3 = 8
3. Rapikan tempat tidurmu!
Contoh nomor 1 bernilai benar, sedangkan contoh nomor 2 bernilai salah, dan
keduanya adalah pernyataan. Kalimat 3 di atas tidak mempunyai nilai benar atau
salah, sehingga bukan pernyataan. Frasa β€œuntuk semua” disebut kuantor dan
diwakili dalam logika oleh simbol βˆ€.
Definisi 1.1
Misalkan 𝑆 suatu himpunan dan 𝑝(π‘₯) suatu sifat yang mungkin berlaku atau tidak
berlaku untuk sebarang anggota π‘₯ dari 𝑆. Suatu pernyataan universal adalah
berbentuk : Untuk semua π‘₯ dalam 𝑆, 𝑝(π‘₯)
Atau secara simbolis : βˆ€ π‘₯ dalam 𝑆, 𝑝(π‘₯)
Suatu pernyataan universal adalah benar jika dan hanya jika 𝑝(π‘₯) benar untuk
setiap anggota π‘₯ dalam 𝑆; kalau tidak deikian, pernyatan itu salah.
Berikut ini ringkasan sifat-sifat dari pernyataan universal dan pernyataan
eksistensial.
pernyataan universal eksistensial
bentuk Untuk semua π‘₯ dalam 𝑆, 𝑝(π‘₯) Terdapat suatu π‘₯ dalam 𝑆
sedemikian hingga 𝑝(π‘₯)
kuantor Untuk semua Terdapat (ada)
simbol βˆ€ βˆƒ
benar Jika benar untuk semua nilai-
nilai π‘₯ dalam 𝑆
Jika benar untuk paling sedikit
satu nilai π‘₯ dalam 𝑆
Kata Hubung Kalimat
1) Ingkaran atau Negasi
Sebuah pernyataan mestilah benar atau salah. Setiap pernyataan memiliki negasi
(sangkalan) yang juga merupakan pernyataan.
Definisi 1.4
Ingkaran/Negasi dari suatu pernyataan 𝑝 adalah suatu pernyataan, disebut tidak 𝑝,
yang jika benar, secara tepat menyebutkan apa yang salah bagi 𝑝.
Ingkaran dari suatu pernyataan 𝑝 disajikan dengan lambang atau – 𝑝 atau ~𝑝, dan
dibaca: ”tidak 𝑝”. Bila peryataan 𝑝 bernilai benar, maka ingkarannya bernilai
salah dan sebaliknya.
Jurnal Modul 1 Mata Kuliah :
Fondasi Dan Bukti Matematika
3
Contoh Soal :
Misalkan pernyataan adalah 𝑝 : Tembakau yang mengandung nikotin.
Ingkaran penyataan 𝑝 adalah ~ 𝑝 : Tidak benar bahwa tembakau mengandung
nikotin.
Tabel Kebenaran untuk Negasi
𝑝 ∼ 𝑝
B
S
S
B
Dan dan Atau dan Hukum De Morgan
Di dalam matematika dan di dalam bahasa yang lazim, pernyataan-
pernyataan seringkali digabungkan dengan menggunakan kata-kata dan, atau,
tidak, baik ...ataupun, tidak ... ataupun.
Definisi 1.5
a. Kalimat 𝑝 dan π‘ž adalah benar bila, dan hanya bila, 𝑝 dan π‘ž kedua-duanya
benar.
b. Kalimat 𝑝 atau π‘ž adalah benar dalam semua kasus kecuali bila 𝑝 dan π‘ž kedua-
duanya salah.
Nilai-nilai kebenaran dalam definisi dan dan atau dirangkumkan dalam tabel
kebenaran berikut ini.
Tabel Kebenaran untuk dan Tabel Kebenaran untuk atau
𝑝 π‘ž 𝑝 dan π‘ž 𝑝 π‘ž 𝑝 atau q
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
S
S
B
B
S
S
B
S
B
S
B
B
B
S
Jika dua bentuk logis memiliki nilai-nilai kebenaran yang sama untuk
semua substitusi pernyataan untuk variabel-variabel pernyataannya, maka kita
katakan bahwa dua bentuk tersebut ekuivalen logis. Simbol ≑ kadang-kadang
digunakan untuk melambangkan ekuivalensi logis. Sebagai contoh, ∼ (∼ 𝑝) ≑ 𝑝.
Hukum De Morgan
Untuk semua pernyataan 𝑝 dan π‘ž.
1. ∼ ( 𝑝 π‘‘π‘Žπ‘› π‘ž) ≑ (∼ 𝑝) π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ (∼ π‘ž)
2. ∼ ( 𝑝 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ π‘ž) ≑ (∼ 𝑝) π‘‘π‘Žπ‘› (∼ π‘ž)
Untuk menghindari ambiguitas (kebergandaan-makna), untuk atau ekslusif kita
katakan baik a ataupun b tetapi tidak sekaligus kedua-duanya.
Jurnal Modul 1 Mata Kuliah :
Fondasi Dan Bukti Matematika
4
Jaringan Logika Komputer
Gerbang logika
Kabel input
Kabel output
Kabel input
Kabel-kabel input dan output membawa sinyal-sinyal listrik yang berada
dalam salah satu dari dua keadaan yang saling ekslusif. Dua keadaan itu sebagai
arus ON atau arus OFF. Demi kemudahan, kita sebut saja keadaan sinyal ini
sebagai 1 atau 0. Ini berkorespondensi, berturut-turut, dengan Benar dan Salah
dalam logika. Benar adalah 1 adalah ON; Salah adalah 0 adalah OFF.
Input Output
𝑝 π‘ž
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
Simbol gerbang tiga logika :
Perhatikan bahwa
a. Sinyal output gerbang TIDAK (atau, NOT) adalah 0 jika sinyal inputnya 1, dan
bahwa sinyal outputnya 1 jika sinyal inputnya 0;
b. Sinyal output gerbang DAN (atau, AND) adalah 1 jika kabel input p dan kabel
input q membawa sebuah sinyal 1. Jika tidak demikian, maka sinyal outputnya
adalah 0; dan
c. Sinyal output gerbang ATAU (atau, OR) adalah 1 jika kabel input p atau kabel
input q (atau kedua-duanya) membawa sebuah sinyal 1. Jika tidak demikian,
maka sinyal outputnya 0.
Pernyataan Jika-maka
Suatu pernyataan berbentuk π½π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž disebut pernyataan
kondisional/bersyarat, dilambangkan dengan β€œπ‘ ⟹ π‘ž", dan dibaca
Jurnal Modul 1 Mata Kuliah :
Fondasi Dan Bukti Matematika
5
"𝑝 π‘šπ‘’π‘›π‘¦π‘–π‘šπ‘π‘’π‘™π‘˜π‘Žπ‘› π‘ž. " Pernyataan p disebut hipotesis atau anteseden, dan
pernyataan q disebut konklusi atau konsekuen.
Jadi, dalam sebuah pernyataan kondisional yang benar, kita mungkin
mendapatkan nilai-nilai kebenaran berikut ini untuk anteseden dan konsekuen :
anteseden konsekuen
B B
S B
S S
Definisi 1.8
Misalkan 𝑝 dan π‘ž mewakili pernyataan-pernyataan. Pernyataan kondisional 𝑝 ⟹
π‘ž adalah
Salah bilamana 𝑝 benar dan π‘ž salah
Benar dalam semua kasus lainnya.
Seperti halnya dengan π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜, π‘‘π‘Žπ‘›, dan π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’, definisi ini dapat dirangkum dalam
sebuah tabel kebenaran yang menunjukan nilai-nilai kebenaran untuk
π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž yang berkorespondensi dengan semua pemberian nilai-nilai
kebenaran yang mungkin untuk 𝑝 dan π‘ž.
Tabel Kebenaran untuk Pernyataan Kondisional
𝑝 π‘ž Jika 𝑝 maka π‘ž
𝑝 β‡’ π‘ž
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
B
B
Teorema 1.3 (Negasi Pernyataan Kondisional Sederhana)
Negasi dari pernyataan kondisional jika p maka q adalah p dan (tidak q).
Dituliskan secara simbolis : ∼ ( 𝑝 ⟹ π‘ž) ≑ 𝑝 dan (∼ π‘ž)
Negasi dari suatu pernyataan kondisional bukan merupakan suatu pernyataan
kondisional lainnya, melainkan suatu pernyataan-dan.
Contoh
Tuliskan negasi dari pernyataan kondisional,
Jika Tino tinggal di Bandung, maka Tino tinggal di Jawa Barat.
Jawab
Misalkan p : Tino tinggal di Bandung, dan q : Tino tinggal di Jawa Barat.
Pernyataan yang diberikan itu adalah pernyataan kondisional berbentuk jika p
maka q. Oleh karena itu, negasinya berbentuk p dan (tidak q), atau Tino tinggal di
Bandung dan Tino tidak tinggal di Jawa Barat.
Jurnal Modul 1 Mata Kuliah :
Fondasi Dan Bukti Matematika
6
Teorema 1.4 (Negasi Pernyataan Kondisional Universal)
Misalkan S suatu himpunan dan misalkan p(x) dan q(x) pernyataan-pernyataan
yang mungkin berlaku atau tidak berlaku untuk elemen-elemen x dalam S. Negasi
dari
βˆ€ π‘₯ π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š 𝑆, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝(π‘₯) π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž(π‘₯)
Adalah βˆƒ π‘₯ π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š 𝑆 π‘ π‘’π‘‘π‘’π‘šπ‘–π‘˜π‘–π‘Žπ‘› β„Žπ‘–π‘›π‘”π‘”π‘Ž 𝑝( π‘₯) π‘‘π‘Žπ‘› π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ π‘ž(π‘₯)
Definisi 1.9
Kontrapositif dari 𝑝 ⟹ π‘ž π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘™π‘Žβ„Ž ~π‘ž ⟹ ~𝑝.
Kontrapositif dari βˆ€ π‘₯ π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š 𝑆, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝( π‘₯) π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž( π‘₯) π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘™π‘Žβ„Ž
βˆ€ π‘₯ π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š 𝑆, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž ~π‘ž(π‘₯)π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž ~𝑝( π‘₯).
Tabel di bawah ini menunjukan bahwa nilai-nilai kebenaran dari pernyataan
kondisional 𝑝 ⟹ π‘ž dan kontrapositifnya ~π‘ž(π‘₯)π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž ~𝑝( π‘₯) adalah sama.
𝑝 π‘ž 𝑝 ⟹ π‘ž ~π‘ž ~𝑝 ~π‘ž ⟹ ~𝑝
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
B
B
S
B
S
B
S
S
B
B
B
S
B
B
Nilai-nilai kebenaran sama
Teorema 1.5 Kontrapositif
Suatu pernyataan kondisional dan kontrapositifnya adalah ekuivalen logis. Yaitu,
keduanya selalu memiliki nilai kebenaran yang sama.
Dengan mengambil negasi atau menukarkan anteseden dan konsekuen dari
suatu pernyataan kondisional, tetapi bukan melakukan keduanya sekaligus, dua
pernyataan kondisional lainnya dapat dimunculkan.
Definisi 1.10
Konvers dari 𝑝 ⟹ π‘ž adalah π‘ž ⟹ 𝑝.
Konvers dari βˆ€π‘₯ π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š 𝑆, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝( π‘₯) π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž( π‘₯) π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘™π‘Žβ„Ž βˆ€π‘₯ π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š 𝑆,
π‘—π‘–π‘˜π‘Ž π‘ž( π‘₯) π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž 𝑝( π‘₯).
Invers dari 𝑝 ⟹ π‘ž adalah ~𝑝 ⟹ ~π‘ž.
Invers dari βˆ€π‘₯ π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š 𝑆, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝( π‘₯) π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž( π‘₯) π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘™π‘Žβ„Ž βˆ€π‘₯ π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š 𝑆,
π‘—π‘–π‘˜π‘Ž ~𝑝( π‘₯) π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž ~π‘ž( π‘₯).
Konvers dan invers mungkin tampak mirip dengan kontapositif, tetapi
tidak seperti kontapositif, baik konvers maupun invers tidak mesti memiliki nilai
kebenaran yang sama dengan nilai kebenaran dari pernyataan aslinya.
Argumen yang valid
Di dalam logika dan matematika, argumen tidak berarti perdebatan. Suatu
argumen adalah serangkaian pernyataan-pernyataan di mana seluruh
pernyataannya, kecuali yang terakhir, disebut premis-premis, sedangkan
Jurnal Modul 1 Mata Kuliah :
Fondasi Dan Bukti Matematika
7
pernyataan akhirnya itu disebut konklusi (kesimpulan). Pada umumnya, kata-kata
dengan demikian, atau sinonimnya, atau simbol ringkas ∴ (dibaca β€˜dengan
demikian”), ditulis tepat sebelum konklusi.
Teorema 1.6 (Modus Ponens atau Hukum Ketidakberpihakan)
Berikut ini bentuk-bentuk argumen yang valid :
Jika 𝑝 maka π‘ž βˆ€π‘₯, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝( π‘₯), π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž(π‘₯)
𝑝 𝑝( 𝑐), π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ π‘ π‘’π‘Žπ‘‘π‘’ 𝑐 π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘’π‘›π‘‘π‘’
∴ π‘ž ∴ π‘ž(𝑐)
Bukti
Premis-premisnya adalah (𝑝 ⟹ π‘ž) dan 𝑝. Untuk membuktikan Hukum
Ketidakberpihakan, kita harus menunjukan bahwa pernyataan kondisional
(( 𝑝 ⟹ π‘ž) π‘‘π‘Žπ‘› 𝑝) ⟹ π‘ž
Adalah selalu benar. Karena semua baris dalam kolom bentuk itu benar, maka
argumen tersebut adalah valid.
premis-premis konklusi bentuk
𝑝 π‘ž 𝑝 ⟹ π‘ž p ( 𝑝 ⟹ π‘ž) π‘‘π‘Žπ‘› 𝑝 π‘ž (( 𝑝 ⟹ π‘ž) π‘‘π‘Žπ‘› 𝑝) ⟹ π‘ž
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
B
B
B
B
S
S
B
S
S
S
B
S
B
S
B
B
B
B
Teorema 1.7 (Hukum Transitifitas)
Berikut ini adalah bentuk-bentuk argumen yang valid :
Bentuk sederhana Bentuk universal
π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž βˆ€π‘₯, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝( π‘₯), π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž(π‘₯)
π½π‘–π‘˜π‘Ž π‘ž π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘Ÿ βˆ€π‘₯, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž π‘ž( π‘₯), π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘Ÿ(π‘₯)
∴ π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘Ÿ ∴ βˆ€π‘₯, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝( π‘₯), π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘Ÿ(π‘₯)
Teorema 1.8 (Modus Tollens atau Hukum Penalaran Tidak-langsung)
Berikut ini bentuk argumen yang valid :
Bentuk sederhana Bentuk universal
π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž βˆ€π‘₯, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝( π‘₯), π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž(π‘₯)
π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ π‘ž π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ π‘ž( 𝑐) π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ π‘ π‘’π‘π‘’π‘Žβ„Ž 𝑐 π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘’π‘›π‘‘π‘’
∴ π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ 𝑝 ∴ π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ 𝑝(𝑐)π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ 𝑐 𝑖𝑑𝑒
Contoh
Misalkan premis (1) dan premis (2) adalah kedua-duanya benar.
(1) Jika Lisa sakit, maka dia demam.
(2) Lisa tidak demam.
Konklusi benar, apakah yang dapat Anda deduksi?
Jurnal Modul 1 Mata Kuliah :
Fondasi Dan Bukti Matematika
8
Jawab
Premis-premis di atas sesuai dengan bentuk premis-premis dari modus tollens.
Konklusi benar yang dapat Anda deduksi adalah Lisa tidak sakit.
KESIMPULAN
Belajar matematika dengan cara memahami bukti tidaklah mudah.
Dibutuhkan waktu untuk memahami matematika sebagai bahasa logika. Juga,
dibutuhkan wawasan matematika yang luas untuk belajar membuktikan fakta-
fakta yang lebih rumit. Di dalam bukti termuat nilai-nilai strategis yang dapat
melatih kita berpikir secara logis. Keindahan matematika juga banyak terdapat
pada harmonisasi penalaran-penalaran dalam bukti. Dengan memahami bukti kita
dapat mengikuti alur berpikir para ahli yang pertama kali menemukannya.
DAFTAR PUSTAKA
Julan H, 2007. Materi kuliah Logika Matematika, jurusan matematika FMIPA,
UAD, Yogyakarta.
Wahyudin. 2014. Fondasi dan Bukti Matematika. Edisi Ketiga. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka

More Related Content

What's hot

BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau AlineaBAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau AlineaDiana Amelia Bagti
Β 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikaSuryo Wedo Susilo
Β 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksmarihot TP
Β 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03KuliahKita
Β 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskritDevhie Soleha
Β 
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)Meycelino A. T
Β 
Algoritma - prosedur dan fungsi
Algoritma - prosedur dan fungsiAlgoritma - prosedur dan fungsi
Algoritma - prosedur dan fungsiZombie Black
Β 
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708Nurul Mocymocy Nacava
Β 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematikaMeycelino A. T
Β 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
Β 
Kalkulus modul vii fungsi trigonometri
Kalkulus modul vii fungsi trigonometriKalkulus modul vii fungsi trigonometri
Kalkulus modul vii fungsi trigonometriLukmanulhakim Almamalik
Β 
Teorema balzano weierstrass
Teorema balzano weierstrassTeorema balzano weierstrass
Teorema balzano weierstrassfitriasolihah1
Β 

What's hot (20)

BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau AlineaBAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
Β 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematika
Β 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
Β 
Kardinalitas
KardinalitasKardinalitas
Kardinalitas
Β 
8 logika predikat
8  logika predikat8  logika predikat
8 logika predikat
Β 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Β 
Logika inf
Logika infLogika inf
Logika inf
Β 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
Β 
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Β 
Algoritma - prosedur dan fungsi
Algoritma - prosedur dan fungsiAlgoritma - prosedur dan fungsi
Algoritma - prosedur dan fungsi
Β 
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708
Β 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
Β 
Bab i. dasar dasar logika
Bab i. dasar dasar logikaBab i. dasar dasar logika
Bab i. dasar dasar logika
Β 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
Β 
Kuantor
 Kuantor Kuantor
Kuantor
Β 
Logika dasr
Logika dasrLogika dasr
Logika dasr
Β 
Kalkulus modul vii fungsi trigonometri
Kalkulus modul vii fungsi trigonometriKalkulus modul vii fungsi trigonometri
Kalkulus modul vii fungsi trigonometri
Β 
Teorema balzano weierstrass
Teorema balzano weierstrassTeorema balzano weierstrass
Teorema balzano weierstrass
Β 
Matriks
Matriks Matriks
Matriks
Β 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
Β 

Similar to Jurnal modul 1 logika matematika

Similar to Jurnal modul 1 logika matematika (20)

Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
Β 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
Β 
penalaran dalam mtk
penalaran dalam mtk penalaran dalam mtk
penalaran dalam mtk
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Matematika[1]
Matematika[1]Matematika[1]
Matematika[1]
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Matematika Dasar Ardi Mawardi
Matematika Dasar Ardi MawardiMatematika Dasar Ardi Mawardi
Matematika Dasar Ardi Mawardi
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
Β 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
Β 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
Β 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
Β 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
Β 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
Β 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
Β 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
Β 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
Β 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
Β 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
Β 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
Β 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
Β 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
Β 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
Β 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
Β 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
Β 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Β 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
Β 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Β 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
Β 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Β 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Β 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Β 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
Β 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
Β 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Β 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Β 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Β 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Β 

Jurnal modul 1 logika matematika

  • 1. Jurnal Modul 1 Mata Kuliah : Fondasi Dan Bukti Matematika 1 LOGIKA MATEMATIKA Deni Solehudin Nim. 530011582 Mahasiswa Pendidikan Matematika PPS online UPBJJ UT Bandung E-mail : deniptrl@gmail.com Abstrak Logika Matematika ialah logika yang menggunakan bahasa Matematika, yaitu dengan menggunakan lambang-lambang atau simbol-simbol. Pernyataan-pernyataan universal menyebutkan bahwa semua anggota dari suatu himpunan memiliki sifat tertentu, sedangkan pernyataan-pernyataan eksistensial menyebutkan bahwa sekurang-kurangnya satu anggota dari suatu himpunan memiliki suatu sifat tertentu. Kata-kata dan, atau, serta tidak sangatlah penting dalam studi logika. Hukum-hukum De Morgan dapat digunakan untuk membuat negasi dari bentuk-bentuk logis yang memuat dan serta atau. Suatu bentuk argumen adalah tidak valid jika dan hanya jika terdapat argumen-argumen di mana premis-premisnya benar dan konklusinya salah. Kekeliruan Konvers, Kekeliruan Invers, dan Induksi Tidak Berterima adalah bentuk-bentuk argumen yang tidak valid. Kata Kunci : Logika Matematika, Negasi, Konvers, Invers, Induksi PENDAHULUAN Untuk membangun sebuah fakta merupakan motivasi paling dasar mengapa orang perlu membuktikan suatu pernyataan matematika, yaitu untuk meyakinkan bahwa apa yang selama ini dianggap benar adalah memang benar. Tidak dapat dipungkiri selama ini banyak kebenaran fakta di dalam matematika hanya dipercaya begitu saja tanpa adanya kecurigaan terhadap kebenaran tersebut, tidak berusaha membuktikan sendiri, termasuk fakta-fakta yang sangat sederhana. Kita hanya menggunakan fakta tersebut karena sudah ada dalam, atau karena sudah pernah disampaikan oleh guru kita. Memang tidak semua fakta matematika yang dipelajari harus dipahami buktinya. Namun beberapa fakta sederhana pun sering diabaikan pembuktiannya. PEMBAHASAN Pengertian Logika Matematika Logika Matematika atau Logika Simbol ialah logika yang menggunakan bahasa Matematika, yaitu dengan menggunakan lambang-lambang atau simbol- simbol. Keuntungan atau kekuatan bahasa simbol adalah: ringkas, univalent/bermakna tunggal, dan universal/dapat dipakai dimana-mana.
  • 2. Jurnal Modul 1 Mata Kuliah : Fondasi Dan Bukti Matematika 2 Pernyataan Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus benar dan salah. Benar diartikan ada kesesuaian antara apa yang dinyatakan dengan keadaan yang sebenarnya. Perhatikan beberapa contoh berikut! 1. Al-Quran adalah sumber hukum pertama umat Islam 2. 4 + 3 = 8 3. Rapikan tempat tidurmu! Contoh nomor 1 bernilai benar, sedangkan contoh nomor 2 bernilai salah, dan keduanya adalah pernyataan. Kalimat 3 di atas tidak mempunyai nilai benar atau salah, sehingga bukan pernyataan. Frasa β€œuntuk semua” disebut kuantor dan diwakili dalam logika oleh simbol βˆ€. Definisi 1.1 Misalkan 𝑆 suatu himpunan dan 𝑝(π‘₯) suatu sifat yang mungkin berlaku atau tidak berlaku untuk sebarang anggota π‘₯ dari 𝑆. Suatu pernyataan universal adalah berbentuk : Untuk semua π‘₯ dalam 𝑆, 𝑝(π‘₯) Atau secara simbolis : βˆ€ π‘₯ dalam 𝑆, 𝑝(π‘₯) Suatu pernyataan universal adalah benar jika dan hanya jika 𝑝(π‘₯) benar untuk setiap anggota π‘₯ dalam 𝑆; kalau tidak deikian, pernyatan itu salah. Berikut ini ringkasan sifat-sifat dari pernyataan universal dan pernyataan eksistensial. pernyataan universal eksistensial bentuk Untuk semua π‘₯ dalam 𝑆, 𝑝(π‘₯) Terdapat suatu π‘₯ dalam 𝑆 sedemikian hingga 𝑝(π‘₯) kuantor Untuk semua Terdapat (ada) simbol βˆ€ βˆƒ benar Jika benar untuk semua nilai- nilai π‘₯ dalam 𝑆 Jika benar untuk paling sedikit satu nilai π‘₯ dalam 𝑆 Kata Hubung Kalimat 1) Ingkaran atau Negasi Sebuah pernyataan mestilah benar atau salah. Setiap pernyataan memiliki negasi (sangkalan) yang juga merupakan pernyataan. Definisi 1.4 Ingkaran/Negasi dari suatu pernyataan 𝑝 adalah suatu pernyataan, disebut tidak 𝑝, yang jika benar, secara tepat menyebutkan apa yang salah bagi 𝑝. Ingkaran dari suatu pernyataan 𝑝 disajikan dengan lambang atau – 𝑝 atau ~𝑝, dan dibaca: ”tidak 𝑝”. Bila peryataan 𝑝 bernilai benar, maka ingkarannya bernilai salah dan sebaliknya.
  • 3. Jurnal Modul 1 Mata Kuliah : Fondasi Dan Bukti Matematika 3 Contoh Soal : Misalkan pernyataan adalah 𝑝 : Tembakau yang mengandung nikotin. Ingkaran penyataan 𝑝 adalah ~ 𝑝 : Tidak benar bahwa tembakau mengandung nikotin. Tabel Kebenaran untuk Negasi 𝑝 ∼ 𝑝 B S S B Dan dan Atau dan Hukum De Morgan Di dalam matematika dan di dalam bahasa yang lazim, pernyataan- pernyataan seringkali digabungkan dengan menggunakan kata-kata dan, atau, tidak, baik ...ataupun, tidak ... ataupun. Definisi 1.5 a. Kalimat 𝑝 dan π‘ž adalah benar bila, dan hanya bila, 𝑝 dan π‘ž kedua-duanya benar. b. Kalimat 𝑝 atau π‘ž adalah benar dalam semua kasus kecuali bila 𝑝 dan π‘ž kedua- duanya salah. Nilai-nilai kebenaran dalam definisi dan dan atau dirangkumkan dalam tabel kebenaran berikut ini. Tabel Kebenaran untuk dan Tabel Kebenaran untuk atau 𝑝 π‘ž 𝑝 dan π‘ž 𝑝 π‘ž 𝑝 atau q B B S S B S B S B S S S B B S S B S B S B B B S Jika dua bentuk logis memiliki nilai-nilai kebenaran yang sama untuk semua substitusi pernyataan untuk variabel-variabel pernyataannya, maka kita katakan bahwa dua bentuk tersebut ekuivalen logis. Simbol ≑ kadang-kadang digunakan untuk melambangkan ekuivalensi logis. Sebagai contoh, ∼ (∼ 𝑝) ≑ 𝑝. Hukum De Morgan Untuk semua pernyataan 𝑝 dan π‘ž. 1. ∼ ( 𝑝 π‘‘π‘Žπ‘› π‘ž) ≑ (∼ 𝑝) π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ (∼ π‘ž) 2. ∼ ( 𝑝 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ π‘ž) ≑ (∼ 𝑝) π‘‘π‘Žπ‘› (∼ π‘ž) Untuk menghindari ambiguitas (kebergandaan-makna), untuk atau ekslusif kita katakan baik a ataupun b tetapi tidak sekaligus kedua-duanya.
  • 4. Jurnal Modul 1 Mata Kuliah : Fondasi Dan Bukti Matematika 4 Jaringan Logika Komputer Gerbang logika Kabel input Kabel output Kabel input Kabel-kabel input dan output membawa sinyal-sinyal listrik yang berada dalam salah satu dari dua keadaan yang saling ekslusif. Dua keadaan itu sebagai arus ON atau arus OFF. Demi kemudahan, kita sebut saja keadaan sinyal ini sebagai 1 atau 0. Ini berkorespondensi, berturut-turut, dengan Benar dan Salah dalam logika. Benar adalah 1 adalah ON; Salah adalah 0 adalah OFF. Input Output 𝑝 π‘ž 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 Simbol gerbang tiga logika : Perhatikan bahwa a. Sinyal output gerbang TIDAK (atau, NOT) adalah 0 jika sinyal inputnya 1, dan bahwa sinyal outputnya 1 jika sinyal inputnya 0; b. Sinyal output gerbang DAN (atau, AND) adalah 1 jika kabel input p dan kabel input q membawa sebuah sinyal 1. Jika tidak demikian, maka sinyal outputnya adalah 0; dan c. Sinyal output gerbang ATAU (atau, OR) adalah 1 jika kabel input p atau kabel input q (atau kedua-duanya) membawa sebuah sinyal 1. Jika tidak demikian, maka sinyal outputnya 0. Pernyataan Jika-maka Suatu pernyataan berbentuk π½π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž disebut pernyataan kondisional/bersyarat, dilambangkan dengan β€œπ‘ ⟹ π‘ž", dan dibaca
  • 5. Jurnal Modul 1 Mata Kuliah : Fondasi Dan Bukti Matematika 5 "𝑝 π‘šπ‘’π‘›π‘¦π‘–π‘šπ‘π‘’π‘™π‘˜π‘Žπ‘› π‘ž. " Pernyataan p disebut hipotesis atau anteseden, dan pernyataan q disebut konklusi atau konsekuen. Jadi, dalam sebuah pernyataan kondisional yang benar, kita mungkin mendapatkan nilai-nilai kebenaran berikut ini untuk anteseden dan konsekuen : anteseden konsekuen B B S B S S Definisi 1.8 Misalkan 𝑝 dan π‘ž mewakili pernyataan-pernyataan. Pernyataan kondisional 𝑝 ⟹ π‘ž adalah Salah bilamana 𝑝 benar dan π‘ž salah Benar dalam semua kasus lainnya. Seperti halnya dengan π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜, π‘‘π‘Žπ‘›, dan π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’, definisi ini dapat dirangkum dalam sebuah tabel kebenaran yang menunjukan nilai-nilai kebenaran untuk π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž yang berkorespondensi dengan semua pemberian nilai-nilai kebenaran yang mungkin untuk 𝑝 dan π‘ž. Tabel Kebenaran untuk Pernyataan Kondisional 𝑝 π‘ž Jika 𝑝 maka π‘ž 𝑝 β‡’ π‘ž B B S S B S B S B S B B Teorema 1.3 (Negasi Pernyataan Kondisional Sederhana) Negasi dari pernyataan kondisional jika p maka q adalah p dan (tidak q). Dituliskan secara simbolis : ∼ ( 𝑝 ⟹ π‘ž) ≑ 𝑝 dan (∼ π‘ž) Negasi dari suatu pernyataan kondisional bukan merupakan suatu pernyataan kondisional lainnya, melainkan suatu pernyataan-dan. Contoh Tuliskan negasi dari pernyataan kondisional, Jika Tino tinggal di Bandung, maka Tino tinggal di Jawa Barat. Jawab Misalkan p : Tino tinggal di Bandung, dan q : Tino tinggal di Jawa Barat. Pernyataan yang diberikan itu adalah pernyataan kondisional berbentuk jika p maka q. Oleh karena itu, negasinya berbentuk p dan (tidak q), atau Tino tinggal di Bandung dan Tino tidak tinggal di Jawa Barat.
  • 6. Jurnal Modul 1 Mata Kuliah : Fondasi Dan Bukti Matematika 6 Teorema 1.4 (Negasi Pernyataan Kondisional Universal) Misalkan S suatu himpunan dan misalkan p(x) dan q(x) pernyataan-pernyataan yang mungkin berlaku atau tidak berlaku untuk elemen-elemen x dalam S. Negasi dari βˆ€ π‘₯ π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š 𝑆, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝(π‘₯) π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž(π‘₯) Adalah βˆƒ π‘₯ π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š 𝑆 π‘ π‘’π‘‘π‘’π‘šπ‘–π‘˜π‘–π‘Žπ‘› β„Žπ‘–π‘›π‘”π‘”π‘Ž 𝑝( π‘₯) π‘‘π‘Žπ‘› π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ π‘ž(π‘₯) Definisi 1.9 Kontrapositif dari 𝑝 ⟹ π‘ž π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘™π‘Žβ„Ž ~π‘ž ⟹ ~𝑝. Kontrapositif dari βˆ€ π‘₯ π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š 𝑆, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝( π‘₯) π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž( π‘₯) π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘™π‘Žβ„Ž βˆ€ π‘₯ π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š 𝑆, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž ~π‘ž(π‘₯)π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž ~𝑝( π‘₯). Tabel di bawah ini menunjukan bahwa nilai-nilai kebenaran dari pernyataan kondisional 𝑝 ⟹ π‘ž dan kontrapositifnya ~π‘ž(π‘₯)π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž ~𝑝( π‘₯) adalah sama. 𝑝 π‘ž 𝑝 ⟹ π‘ž ~π‘ž ~𝑝 ~π‘ž ⟹ ~𝑝 B B S S B S B S B S B B S B S B S S B B B S B B Nilai-nilai kebenaran sama Teorema 1.5 Kontrapositif Suatu pernyataan kondisional dan kontrapositifnya adalah ekuivalen logis. Yaitu, keduanya selalu memiliki nilai kebenaran yang sama. Dengan mengambil negasi atau menukarkan anteseden dan konsekuen dari suatu pernyataan kondisional, tetapi bukan melakukan keduanya sekaligus, dua pernyataan kondisional lainnya dapat dimunculkan. Definisi 1.10 Konvers dari 𝑝 ⟹ π‘ž adalah π‘ž ⟹ 𝑝. Konvers dari βˆ€π‘₯ π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š 𝑆, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝( π‘₯) π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž( π‘₯) π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘™π‘Žβ„Ž βˆ€π‘₯ π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š 𝑆, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž π‘ž( π‘₯) π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž 𝑝( π‘₯). Invers dari 𝑝 ⟹ π‘ž adalah ~𝑝 ⟹ ~π‘ž. Invers dari βˆ€π‘₯ π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š 𝑆, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝( π‘₯) π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž( π‘₯) π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘™π‘Žβ„Ž βˆ€π‘₯ π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š 𝑆, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž ~𝑝( π‘₯) π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž ~π‘ž( π‘₯). Konvers dan invers mungkin tampak mirip dengan kontapositif, tetapi tidak seperti kontapositif, baik konvers maupun invers tidak mesti memiliki nilai kebenaran yang sama dengan nilai kebenaran dari pernyataan aslinya. Argumen yang valid Di dalam logika dan matematika, argumen tidak berarti perdebatan. Suatu argumen adalah serangkaian pernyataan-pernyataan di mana seluruh pernyataannya, kecuali yang terakhir, disebut premis-premis, sedangkan
  • 7. Jurnal Modul 1 Mata Kuliah : Fondasi Dan Bukti Matematika 7 pernyataan akhirnya itu disebut konklusi (kesimpulan). Pada umumnya, kata-kata dengan demikian, atau sinonimnya, atau simbol ringkas ∴ (dibaca β€˜dengan demikian”), ditulis tepat sebelum konklusi. Teorema 1.6 (Modus Ponens atau Hukum Ketidakberpihakan) Berikut ini bentuk-bentuk argumen yang valid : Jika 𝑝 maka π‘ž βˆ€π‘₯, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝( π‘₯), π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž(π‘₯) 𝑝 𝑝( 𝑐), π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ π‘ π‘’π‘Žπ‘‘π‘’ 𝑐 π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘’π‘›π‘‘π‘’ ∴ π‘ž ∴ π‘ž(𝑐) Bukti Premis-premisnya adalah (𝑝 ⟹ π‘ž) dan 𝑝. Untuk membuktikan Hukum Ketidakberpihakan, kita harus menunjukan bahwa pernyataan kondisional (( 𝑝 ⟹ π‘ž) π‘‘π‘Žπ‘› 𝑝) ⟹ π‘ž Adalah selalu benar. Karena semua baris dalam kolom bentuk itu benar, maka argumen tersebut adalah valid. premis-premis konklusi bentuk 𝑝 π‘ž 𝑝 ⟹ π‘ž p ( 𝑝 ⟹ π‘ž) π‘‘π‘Žπ‘› 𝑝 π‘ž (( 𝑝 ⟹ π‘ž) π‘‘π‘Žπ‘› 𝑝) ⟹ π‘ž B B S S B S B S B S B B B B S S B S S S B S B S B B B B Teorema 1.7 (Hukum Transitifitas) Berikut ini adalah bentuk-bentuk argumen yang valid : Bentuk sederhana Bentuk universal π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž βˆ€π‘₯, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝( π‘₯), π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž(π‘₯) π½π‘–π‘˜π‘Ž π‘ž π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘Ÿ βˆ€π‘₯, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž π‘ž( π‘₯), π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘Ÿ(π‘₯) ∴ π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘Ÿ ∴ βˆ€π‘₯, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝( π‘₯), π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘Ÿ(π‘₯) Teorema 1.8 (Modus Tollens atau Hukum Penalaran Tidak-langsung) Berikut ini bentuk argumen yang valid : Bentuk sederhana Bentuk universal π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž βˆ€π‘₯, π‘—π‘–π‘˜π‘Ž 𝑝( π‘₯), π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž π‘ž(π‘₯) π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ π‘ž π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ π‘ž( 𝑐) π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ π‘ π‘’π‘π‘’π‘Žβ„Ž 𝑐 π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘’π‘›π‘‘π‘’ ∴ π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ 𝑝 ∴ π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ 𝑝(𝑐)π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ 𝑐 𝑖𝑑𝑒 Contoh Misalkan premis (1) dan premis (2) adalah kedua-duanya benar. (1) Jika Lisa sakit, maka dia demam. (2) Lisa tidak demam. Konklusi benar, apakah yang dapat Anda deduksi?
  • 8. Jurnal Modul 1 Mata Kuliah : Fondasi Dan Bukti Matematika 8 Jawab Premis-premis di atas sesuai dengan bentuk premis-premis dari modus tollens. Konklusi benar yang dapat Anda deduksi adalah Lisa tidak sakit. KESIMPULAN Belajar matematika dengan cara memahami bukti tidaklah mudah. Dibutuhkan waktu untuk memahami matematika sebagai bahasa logika. Juga, dibutuhkan wawasan matematika yang luas untuk belajar membuktikan fakta- fakta yang lebih rumit. Di dalam bukti termuat nilai-nilai strategis yang dapat melatih kita berpikir secara logis. Keindahan matematika juga banyak terdapat pada harmonisasi penalaran-penalaran dalam bukti. Dengan memahami bukti kita dapat mengikuti alur berpikir para ahli yang pertama kali menemukannya. DAFTAR PUSTAKA Julan H, 2007. Materi kuliah Logika Matematika, jurusan matematika FMIPA, UAD, Yogyakarta. Wahyudin. 2014. Fondasi dan Bukti Matematika. Edisi Ketiga. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka