SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Logika adalah dasar dan alat berpikir yang logis dalam matematika dan pelajaran-
pelajaran lainnya, sehingga dapat membantu dan memberikan bekal tambahan untuk
menyampaikan pelajaran di sekolah. Dalam Logika dipelajari metode-metode dan prinsip-
prinsip yang dapat dipakai untuk membedakan cara berpikir benar (correct) atau tidak benar
(incorrect), sehingga dapat membantu menyatakan ide-ide tepat dan tidak mempunyai arti
ganda. Jadi, dalam ilmu logika hanya mempelajari atau memperhatikan kebenaran dan
kesalahan dari penalaran, dan penarikan kesimpulan dari sebuah pernyataan atau lebih.
Logika pertama kali dikembangkan oleh filusuf Yunani, Aristoteles, sekitar 2300 tahun yang
lalu. Logika mempunyai aplikasi yang luas di dalam ilmu komputer,misalnya dalam bidang
pemrograman, analisis kebenaran algoritma, kecerdasan buatan, perancangan komputer, dan
sebagainya. Logika penting untuk penalaran matematis. Logika adalah sistem yang di dasari
proposisi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana yang dimaksud dengan logika?
2. Bagaimana cara mengkombinasikan proposisi majemuk dan membentuk tabel kebenaran ?
1.3 Tujuan
Tujuan di buat makalah ini untuk mempermudah mahasiswa dalam belajar dan
mahasiswa dapat membuktikan teorema di dalam matematika.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Proposisi
 Proposisi adalah pernyataan bernilai benar(T) atau bernilai salah(F), tetapi tidak
kedua-duanya.
 Dalam dunia digital nilai kebenaran(T) biasa diganti dengan 1 dan nilai kesalah
diganti dengan 0.
Contoh proposisi :
1. 10 adalah bilangan genap.
2. Ibu kota jawa barat adalah surabaya
2.2 Mengombinasikan Proposisi
 Mengkombinasikan proposisi, kita dapat membentuk proposisi baru dengan
menggabungkan satu atau lebih dari proposisi. Kita sering menformalkan notasi
proposisi dengan huruf alfabet seperti p, q, r, s dan beberapa operator logika.
 Ada 2 jenis proposisi, yaitu proposisi majemuk dan atomik.
Proposisi majemuk adalah proposisi baru yang diperoleh dari pengkombinasian yaitu
pengkombinasian dari proposisi- proposisi atomik.
Proposisi atomik adalah proposisi yang bukan merupakan kombinasi proposisi.
Operator Logika
 Konjungsi (dan) di simbolkan dengan “^”
 Disjungsi (atau) di simbolkan dengan “v”
 Negasi (ingkaran) di simbolkan dengan “~”
3
Contoh :
p: hari ini hujan
q: mahasiswa di liburkan kuliah
Maka:
p ^ q : hari ini hujan dan mahasiswa diliburkan kuliah
p v q : hari ini hujan atau mahasiswa diliburkan kuliah
~p : hari ini tidak hujan
2.3 Tabel Kebenaran
 Konjungsi bernilai benar jika keduanya bernilai benar selain itu nilainya salah.
 Disjungsi bernilai salah jika keduanya bernilai salah selain itu bernilai benar.
 Negasi merupakan kebalikan dari nilai yang di inputkan.
=> Tabel Konjungsi
=> Tabel Disjungsi
4
=> Tabel Negasi
2.4 Disjungsi Eksklusif
Selain 3 operasi di atas ada juga operasi logika yang disebut disjungsi eksklusif atau di sebut
XOR dan di simbolkan dengan . Disjungsi eksklusif adalah proposisi yang bernilai benar
jika salah satu pernyataan bernilai benar,selain itu bernilai salah.
=> Disjungsi Eksklusif
2.5 Hukum-hukum Logika Proposisi
Beberapa hukum logika proposisi mirip dengan hukum aljabar pada sistem bilangan riil,
misalnya a(b + c) = ab + bc, yaitu hukum distributif, sehingga hukum logika proposisi disebut
juga hukum aljabar proposisi.
5
2.6 Operasi Logika di dalam Komputer
 Dalam bahasa pemograman umumnya menyediakan tipe data boolean yang hanya
mempunyai nilai true dan false. Biasanya dinyatakan biasanya dengan ekspesi
boolean dan operator yang digunakan adalah AND,OR,NAND,NOR,XOR dan NOT.
 Operasi lain dalam pemograman adalah operasi bit dan sebuah bit menpunyai 2 nilai
yaitu 1 dan 0.
 1 = true dan 0 = false
6
7
2.7 Proposisi Bersyarat (Implikasi)
 Proposisi bersyarat atau disebut juga implikasi(jika maka) biasa dilambangkan dengan
→
 Implikasi p → q adalah proposisi yang bernilai salah jika p benar dan q salah, dan
bernilai benar jika lainnya.
8
Analogi Implikasi
 Jika nilai ujian akhir anda 80 atau lebih, maka anda akan mendapat nilai A untuk
kuliah MATDIS”
o Analisa :
1. Nilai ujian akhir anda diatas 80 (hipotesis benar) dan anda mendapat nilai
A untuk kuliah tersebut (konklusi benar)
2. Nilai ujian akhir anda diatas 80 (hipotesis benar) tetapi anda tidak
mendapat nilai A (konklusi salah). Pada kasus ini, dosen anda berbohong
(pernyataannya salah.
2.8 Varian Implikasi
Ada 3 varian implikasi yaitu :
 Konvers dari implikasi p → q adalah q → p
 Invers dari implikasi p → q adalah ~ p → ~ q
 Kontraposisi dari implikasi p → q adalah ~ q → ~p
2.9 Bikondisional atau Bi-implikasi
 Bi-impkikasi (jika dan hanya jika) biasanya di lambangkan dengan simbol ↔
 Bi-impkikasi bernilai benar hanya jika komponen-komponennya bernilai sama.
Contoh bi-implikasi :
 Jika p : 2 bilangan genap (T)
9
q : 3 bilangan ganjil (T)
maka p ↔ q : 2 bilangan genap jika dan hanya jika 3 bilangan ganjil (T)
 Jika r : 2 + 2 ≠5 (T)
s : 4 + 4 < 8 (F)
maka r ↔ s : 2 + 2 ≠ 5 jika dan hanya jika 4 + 4 < 8 (F)
 Jika a : Surabaya ada di jawa barat (F)
b : 23 = 6 (F)
maka a ↔: Surabaya ada di jawa barat jika dan hanya jika 23 = 6 (T)
2.10 INTERFERENSI
Inferensi adalah proses penarikan kesimpulan dari beberapa proposisi.
Beberapa kaidah inferensi :
1. Modus Ponen
Premis 1 : p →q
Premis 2 : p
______________________
… : q
Cara membacanya : Apabila diketahui jika p maka q benar, dan p benar, disimpulkan q benar.
Contoh :
Premis 1 : Jika saya belajar, maka saya lulus ujian (benar)
Premis 2 : Saya belajar (benar)
________________________________________________
10
… : Saya lulus ujian (T)
Baris pertama dari tabel kebenaran kondisional (implikasi) menunjukkan validitas dari bentuk
argumen modus ponen.
Modus Tolen :
Premis 1 : p →q
Premis 2 : ~ q
_____________________
… : ~ p
Contoh :
Premis 1 : Jika hari hujan maka saya memakai jas hujan (T)
Premis 2 : Saya tidak memakai jas hujan (T)
_________________________________________________________
… : Hari tidak hujan (benar)
Perhatikan bahwa jika p terjadi maka q terjadi, sehingga jika q tidak terjadi maka p tidak
terjadi.
Silogisme Hipotesis:
Premis 1 : p →q
Premis 2 : q →r
_________________
… : p →r
11
Contoh :
Premis 1 : Jika kamu benar, saya bersalah (T)
Premis 2 : Jika saya bersalah, saya minta maaf (T)
_____________________________________________
… : Jika kamu benar, saya minta maaf (T)
Silogisme Disjungtif
Premis 1 : p Ú q
Premis 2 : ~ q
__________________
… : p
Jika ada kemungkinan bahwa kedua pernyataan p dan q dapat sekaligus bernilai benar, maka
argumen di bawah ini tidak valid.
Premis 1 : p ∨ q
Premis 2 : q
___________________
… : ~ p
Tetapi jika ada kemungkinan kedua pernyataan p dan q tidak sekaligus bernilai benar
(disjungsi eksklusif), maka sillogisma disjungtif di atas adalah valid.
Contoh :
1. Premis 1 : Pengalaman ini berbahaya atau membosankan (T)
Premis 2 : Pengalaman ini tidak berbahaya (T)
12
_______________________________________________________
… : Pengalaman ini membosankan (T)
2. Premis 1 : Obyeknya berwarna merah atau sepatu
Premis 2 : Obyek ini berwarna merah
_____________________________________________
… : Obyeknya bukan sepatu (tidak valid)
Simplikasi
Premis 1 : p ^ q
__________________
… : p
Contoh :
Premis 1 : Hamid adalah mahasiwa ITB dan Unes
_________________________________________________________
… : Hamid adalah mahasiwa ITB
Konjungsi
Premis 1 : p
Premis 2 : q
__________________
… : p Λ q
Artinya : p benar, q benar. Maka p Λ q benar.
13
Tambahan (Addition)
Premis 1 : p
__________________
… : p ν q
Artinya : p benar, maka p ν q benar (tidak peduli nilai benar atau nilai salah yang dimiliki q).
2.11 Argumen
Argumen adalah suatu deret proposisi yang ditulis sebagai
p1
p2
p3
.
.
pn
yang dalam hal ini, p1,p2,p3….. pn disebut hipotesis (premis), dan q disebut klonkusi.
Argument hanya bernilai sahih (valid) dan palsu (invalid). Catatlah bahwa kata “valid” tidak
sama maknanya denga kata “benar(True)”.
Contoh argument :
“jika air laut surut setelah gempa di laut, maka tsunami datang.air laut surut setelah gempa di
laut. Karena itu tsunami datang.”
Adalah sahih.
14
Penyelesaian:
Misalkan p adalah “jika air laut surut setelah gempa di laut” dan q adalah proposisi “tsunami
datang. Makadapat ditulis sebagai berikut :
Premis 1 : p→q
Premis 2 : q
__________________
… : q
2.12 Aksioma, teorema, lemma, corollary
Aksioma adalah proposisi yang diasumsikan benar, aksioma tidak memerlukan pembuktian
kebenaran lagi.
Contoh aksioma :
Untuk semua bilangan real x dan y, berlaku x + y = y + x (hukum komutatif penjumlahan)
Teorema adalah proposisi yang sudah terbukti benar.
Contoh teorema:
Jika dua sisi dari sebuah segitiga sama panjang, maka sudut yang berlawanan dengan sisi
tersebut sama besar.
Lemma adalah teorema yang digunakan dalam pembuktian teorema lain.
contoh lemma: jika n adalah bilangan bulat positif, maka n-1 bilangan positif atau n-1 = 0.
Carollary adalah teorema yang mengikuti teorema lain.
Contoh carollary: Jika sebuah segitiga sama sisi,maka segitiga tersebut sama sudut.
Carolarry ini mengikuti teorema diatas.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Proposisi adalah pernyataan bernilai benar(T) atau bernilai salah(F), tetapi tidak
kedua-duanya.
 Konjungsi bernilai benar jika keduanya bernilai benar selain itu nilainya salah.
 Disjungsi bernilai salah jika keduanya bernilai salah selain itu bernilai benar.
 Negasi merupakan kebalikan dari nilai yang di inputkan.
 Dalam bahasa pemograman umumnya menyediakan tipe data boolean yang hanya
mempunyai nilai true dan false. Biasanya dinyatakan biasanya dengan ekspesi
boolean dan operator yang digunakan adalah AND,OR,NAND,NOR,XOR dan NOT.
3.2 Saran
Semoga makalah yang penulis buat berguna untuk semua orang yang membaca, dan
saran penulis supaya makalah ini di baca dan di pelajari agar dapat membantu kita untuk
belajar tentang Logika.
16
Daftar Pustaka
Munir, Rinaldi.,matematika Diskrit,Informatika ITB,2005

More Related Content

What's hot

Materi Logika Matematika
Materi Logika MatematikaMateri Logika Matematika
Materi Logika Matematikasiska sri asali
 
Modul logika matematika
Modul logika matematikaModul logika matematika
Modul logika matematikaarif_baehaqi
 
proposisi majemuk & Tautologi
 proposisi majemuk & Tautologi proposisi majemuk & Tautologi
proposisi majemuk & TautologiHuzairi Zairi
 
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianEman Mendrofa
 
Pernyataan majemuk
Pernyataan  majemukPernyataan  majemuk
Pernyataan majemukpooeetry
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematikaNasifah LasMana
 
Logika matematika-1
Logika matematika-1Logika matematika-1
Logika matematika-1Anto Jurang
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematikakusnadiyoan
 
1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi
1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi
1. logika matematika_Konvers, Invers & KontraposisiAnha Anha
 
Bab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritBab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritKarlFykr
 
Bab 3 resolusi logika ta 2019
Bab 3 resolusi logika ta 2019Bab 3 resolusi logika ta 2019
Bab 3 resolusi logika ta 2019Sukma Puspitorini
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianFahrul Usman
 
Logika Matematika Materi SMP kelas VII
Logika Matematika Materi SMP kelas VII  Logika Matematika Materi SMP kelas VII
Logika Matematika Materi SMP kelas VII rudatulaini
 
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaran
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaranP2 logika pernyataan dan nilai kebenaran
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaransaid zulhelmi
 
pengantar dasar matematika (logika matematika)
pengantar dasar matematika (logika matematika)pengantar dasar matematika (logika matematika)
pengantar dasar matematika (logika matematika)dwi sekti
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikaSuryo Wedo Susilo
 

What's hot (20)

Materi Logika Matematika
Materi Logika MatematikaMateri Logika Matematika
Materi Logika Matematika
 
Modul logika matematika
Modul logika matematikaModul logika matematika
Modul logika matematika
 
proposisi majemuk & Tautologi
 proposisi majemuk & Tautologi proposisi majemuk & Tautologi
proposisi majemuk & Tautologi
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas Pembuktian
 
Pernyataan majemuk
Pernyataan  majemukPernyataan  majemuk
Pernyataan majemuk
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
 
Logika matematika-1
Logika matematika-1Logika matematika-1
Logika matematika-1
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi
1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi
1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Bab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritBab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskrit
 
02.logika
02.logika02.logika
02.logika
 
Bab 3 resolusi logika ta 2019
Bab 3 resolusi logika ta 2019Bab 3 resolusi logika ta 2019
Bab 3 resolusi logika ta 2019
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
 
Logika Matematika Materi SMP kelas VII
Logika Matematika Materi SMP kelas VII  Logika Matematika Materi SMP kelas VII
Logika Matematika Materi SMP kelas VII
 
Logika mat-simpel
Logika mat-simpelLogika mat-simpel
Logika mat-simpel
 
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaran
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaranP2 logika pernyataan dan nilai kebenaran
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaran
 
pengantar dasar matematika (logika matematika)
pengantar dasar matematika (logika matematika)pengantar dasar matematika (logika matematika)
pengantar dasar matematika (logika matematika)
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematika
 

Similar to Logika Dasar untuk Pemula

Logika matematika1
Logika matematika1Logika matematika1
Logika matematika1Adi We
 
DASAR DASAR LOGIKA
DASAR DASAR LOGIKADASAR DASAR LOGIKA
DASAR DASAR LOGIKAjulyrusiani
 
Matematika_Pembelajaran-6.pdf
Matematika_Pembelajaran-6.pdfMatematika_Pembelajaran-6.pdf
Matematika_Pembelajaran-6.pdfIsnaininurazizah2
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversIkak Waysta
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematikanurhikma12
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1Safitrisymsr
 
Pengantar dasar matematika2
 Pengantar dasar matematika2 Pengantar dasar matematika2
Pengantar dasar matematika2Gerrard Making
 
Modul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logikaModul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logikaDiana Permatasari
 
Apriyanti arifin panduan belajar matematika ips sukses ujian 2015
Apriyanti arifin panduan belajar matematika ips sukses ujian 2015Apriyanti arifin panduan belajar matematika ips sukses ujian 2015
Apriyanti arifin panduan belajar matematika ips sukses ujian 2015Apriyanti Arifin
 
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKAKAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKANety24
 

Similar to Logika Dasar untuk Pemula (20)

Slide-GNR105-Pertemuan-2.pptx
Slide-GNR105-Pertemuan-2.pptxSlide-GNR105-Pertemuan-2.pptx
Slide-GNR105-Pertemuan-2.pptx
 
Logika matematika1
Logika matematika1Logika matematika1
Logika matematika1
 
Diskret II Logika
Diskret II LogikaDiskret II Logika
Diskret II Logika
 
DASAR DASAR LOGIKA
DASAR DASAR LOGIKADASAR DASAR LOGIKA
DASAR DASAR LOGIKA
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Matematika_Pembelajaran-6.pdf
Matematika_Pembelajaran-6.pdfMatematika_Pembelajaran-6.pdf
Matematika_Pembelajaran-6.pdf
 
Matematika-Logika revisi
Matematika-Logika revisiMatematika-Logika revisi
Matematika-Logika revisi
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
 
Matematika Diskrit
Matematika DiskritMatematika Diskrit
Matematika Diskrit
 
penalaran dalam mtk
penalaran dalam mtk penalaran dalam mtk
penalaran dalam mtk
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Logika dasr
Logika dasrLogika dasr
Logika dasr
 
Pengantar dasar matematika2
 Pengantar dasar matematika2 Pengantar dasar matematika2
Pengantar dasar matematika2
 
Modul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logikaModul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logika
 
Apriyanti arifin panduan belajar matematika ips sukses ujian 2015
Apriyanti arifin panduan belajar matematika ips sukses ujian 2015Apriyanti arifin panduan belajar matematika ips sukses ujian 2015
Apriyanti arifin panduan belajar matematika ips sukses ujian 2015
 
KELOMPOK 4.pptx
KELOMPOK 4.pptxKELOMPOK 4.pptx
KELOMPOK 4.pptx
 
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKAKAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
 

Recently uploaded

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

Logika Dasar untuk Pemula

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Logika adalah dasar dan alat berpikir yang logis dalam matematika dan pelajaran- pelajaran lainnya, sehingga dapat membantu dan memberikan bekal tambahan untuk menyampaikan pelajaran di sekolah. Dalam Logika dipelajari metode-metode dan prinsip- prinsip yang dapat dipakai untuk membedakan cara berpikir benar (correct) atau tidak benar (incorrect), sehingga dapat membantu menyatakan ide-ide tepat dan tidak mempunyai arti ganda. Jadi, dalam ilmu logika hanya mempelajari atau memperhatikan kebenaran dan kesalahan dari penalaran, dan penarikan kesimpulan dari sebuah pernyataan atau lebih. Logika pertama kali dikembangkan oleh filusuf Yunani, Aristoteles, sekitar 2300 tahun yang lalu. Logika mempunyai aplikasi yang luas di dalam ilmu komputer,misalnya dalam bidang pemrograman, analisis kebenaran algoritma, kecerdasan buatan, perancangan komputer, dan sebagainya. Logika penting untuk penalaran matematis. Logika adalah sistem yang di dasari proposisi. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana yang dimaksud dengan logika? 2. Bagaimana cara mengkombinasikan proposisi majemuk dan membentuk tabel kebenaran ? 1.3 Tujuan Tujuan di buat makalah ini untuk mempermudah mahasiswa dalam belajar dan mahasiswa dapat membuktikan teorema di dalam matematika.
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Proposisi  Proposisi adalah pernyataan bernilai benar(T) atau bernilai salah(F), tetapi tidak kedua-duanya.  Dalam dunia digital nilai kebenaran(T) biasa diganti dengan 1 dan nilai kesalah diganti dengan 0. Contoh proposisi : 1. 10 adalah bilangan genap. 2. Ibu kota jawa barat adalah surabaya 2.2 Mengombinasikan Proposisi  Mengkombinasikan proposisi, kita dapat membentuk proposisi baru dengan menggabungkan satu atau lebih dari proposisi. Kita sering menformalkan notasi proposisi dengan huruf alfabet seperti p, q, r, s dan beberapa operator logika.  Ada 2 jenis proposisi, yaitu proposisi majemuk dan atomik. Proposisi majemuk adalah proposisi baru yang diperoleh dari pengkombinasian yaitu pengkombinasian dari proposisi- proposisi atomik. Proposisi atomik adalah proposisi yang bukan merupakan kombinasi proposisi. Operator Logika  Konjungsi (dan) di simbolkan dengan “^”  Disjungsi (atau) di simbolkan dengan “v”  Negasi (ingkaran) di simbolkan dengan “~”
  • 3. 3 Contoh : p: hari ini hujan q: mahasiswa di liburkan kuliah Maka: p ^ q : hari ini hujan dan mahasiswa diliburkan kuliah p v q : hari ini hujan atau mahasiswa diliburkan kuliah ~p : hari ini tidak hujan 2.3 Tabel Kebenaran  Konjungsi bernilai benar jika keduanya bernilai benar selain itu nilainya salah.  Disjungsi bernilai salah jika keduanya bernilai salah selain itu bernilai benar.  Negasi merupakan kebalikan dari nilai yang di inputkan. => Tabel Konjungsi => Tabel Disjungsi
  • 4. 4 => Tabel Negasi 2.4 Disjungsi Eksklusif Selain 3 operasi di atas ada juga operasi logika yang disebut disjungsi eksklusif atau di sebut XOR dan di simbolkan dengan . Disjungsi eksklusif adalah proposisi yang bernilai benar jika salah satu pernyataan bernilai benar,selain itu bernilai salah. => Disjungsi Eksklusif 2.5 Hukum-hukum Logika Proposisi Beberapa hukum logika proposisi mirip dengan hukum aljabar pada sistem bilangan riil, misalnya a(b + c) = ab + bc, yaitu hukum distributif, sehingga hukum logika proposisi disebut juga hukum aljabar proposisi.
  • 5. 5 2.6 Operasi Logika di dalam Komputer  Dalam bahasa pemograman umumnya menyediakan tipe data boolean yang hanya mempunyai nilai true dan false. Biasanya dinyatakan biasanya dengan ekspesi boolean dan operator yang digunakan adalah AND,OR,NAND,NOR,XOR dan NOT.  Operasi lain dalam pemograman adalah operasi bit dan sebuah bit menpunyai 2 nilai yaitu 1 dan 0.  1 = true dan 0 = false
  • 6. 6
  • 7. 7 2.7 Proposisi Bersyarat (Implikasi)  Proposisi bersyarat atau disebut juga implikasi(jika maka) biasa dilambangkan dengan →  Implikasi p → q adalah proposisi yang bernilai salah jika p benar dan q salah, dan bernilai benar jika lainnya.
  • 8. 8 Analogi Implikasi  Jika nilai ujian akhir anda 80 atau lebih, maka anda akan mendapat nilai A untuk kuliah MATDIS” o Analisa : 1. Nilai ujian akhir anda diatas 80 (hipotesis benar) dan anda mendapat nilai A untuk kuliah tersebut (konklusi benar) 2. Nilai ujian akhir anda diatas 80 (hipotesis benar) tetapi anda tidak mendapat nilai A (konklusi salah). Pada kasus ini, dosen anda berbohong (pernyataannya salah. 2.8 Varian Implikasi Ada 3 varian implikasi yaitu :  Konvers dari implikasi p → q adalah q → p  Invers dari implikasi p → q adalah ~ p → ~ q  Kontraposisi dari implikasi p → q adalah ~ q → ~p 2.9 Bikondisional atau Bi-implikasi  Bi-impkikasi (jika dan hanya jika) biasanya di lambangkan dengan simbol ↔  Bi-impkikasi bernilai benar hanya jika komponen-komponennya bernilai sama. Contoh bi-implikasi :  Jika p : 2 bilangan genap (T)
  • 9. 9 q : 3 bilangan ganjil (T) maka p ↔ q : 2 bilangan genap jika dan hanya jika 3 bilangan ganjil (T)  Jika r : 2 + 2 ≠5 (T) s : 4 + 4 < 8 (F) maka r ↔ s : 2 + 2 ≠ 5 jika dan hanya jika 4 + 4 < 8 (F)  Jika a : Surabaya ada di jawa barat (F) b : 23 = 6 (F) maka a ↔: Surabaya ada di jawa barat jika dan hanya jika 23 = 6 (T) 2.10 INTERFERENSI Inferensi adalah proses penarikan kesimpulan dari beberapa proposisi. Beberapa kaidah inferensi : 1. Modus Ponen Premis 1 : p →q Premis 2 : p ______________________ … : q Cara membacanya : Apabila diketahui jika p maka q benar, dan p benar, disimpulkan q benar. Contoh : Premis 1 : Jika saya belajar, maka saya lulus ujian (benar) Premis 2 : Saya belajar (benar) ________________________________________________
  • 10. 10 … : Saya lulus ujian (T) Baris pertama dari tabel kebenaran kondisional (implikasi) menunjukkan validitas dari bentuk argumen modus ponen. Modus Tolen : Premis 1 : p →q Premis 2 : ~ q _____________________ … : ~ p Contoh : Premis 1 : Jika hari hujan maka saya memakai jas hujan (T) Premis 2 : Saya tidak memakai jas hujan (T) _________________________________________________________ … : Hari tidak hujan (benar) Perhatikan bahwa jika p terjadi maka q terjadi, sehingga jika q tidak terjadi maka p tidak terjadi. Silogisme Hipotesis: Premis 1 : p →q Premis 2 : q →r _________________ … : p →r
  • 11. 11 Contoh : Premis 1 : Jika kamu benar, saya bersalah (T) Premis 2 : Jika saya bersalah, saya minta maaf (T) _____________________________________________ … : Jika kamu benar, saya minta maaf (T) Silogisme Disjungtif Premis 1 : p Ú q Premis 2 : ~ q __________________ … : p Jika ada kemungkinan bahwa kedua pernyataan p dan q dapat sekaligus bernilai benar, maka argumen di bawah ini tidak valid. Premis 1 : p ∨ q Premis 2 : q ___________________ … : ~ p Tetapi jika ada kemungkinan kedua pernyataan p dan q tidak sekaligus bernilai benar (disjungsi eksklusif), maka sillogisma disjungtif di atas adalah valid. Contoh : 1. Premis 1 : Pengalaman ini berbahaya atau membosankan (T) Premis 2 : Pengalaman ini tidak berbahaya (T)
  • 12. 12 _______________________________________________________ … : Pengalaman ini membosankan (T) 2. Premis 1 : Obyeknya berwarna merah atau sepatu Premis 2 : Obyek ini berwarna merah _____________________________________________ … : Obyeknya bukan sepatu (tidak valid) Simplikasi Premis 1 : p ^ q __________________ … : p Contoh : Premis 1 : Hamid adalah mahasiwa ITB dan Unes _________________________________________________________ … : Hamid adalah mahasiwa ITB Konjungsi Premis 1 : p Premis 2 : q __________________ … : p Λ q Artinya : p benar, q benar. Maka p Λ q benar.
  • 13. 13 Tambahan (Addition) Premis 1 : p __________________ … : p ν q Artinya : p benar, maka p ν q benar (tidak peduli nilai benar atau nilai salah yang dimiliki q). 2.11 Argumen Argumen adalah suatu deret proposisi yang ditulis sebagai p1 p2 p3 . . pn yang dalam hal ini, p1,p2,p3….. pn disebut hipotesis (premis), dan q disebut klonkusi. Argument hanya bernilai sahih (valid) dan palsu (invalid). Catatlah bahwa kata “valid” tidak sama maknanya denga kata “benar(True)”. Contoh argument : “jika air laut surut setelah gempa di laut, maka tsunami datang.air laut surut setelah gempa di laut. Karena itu tsunami datang.” Adalah sahih.
  • 14. 14 Penyelesaian: Misalkan p adalah “jika air laut surut setelah gempa di laut” dan q adalah proposisi “tsunami datang. Makadapat ditulis sebagai berikut : Premis 1 : p→q Premis 2 : q __________________ … : q 2.12 Aksioma, teorema, lemma, corollary Aksioma adalah proposisi yang diasumsikan benar, aksioma tidak memerlukan pembuktian kebenaran lagi. Contoh aksioma : Untuk semua bilangan real x dan y, berlaku x + y = y + x (hukum komutatif penjumlahan) Teorema adalah proposisi yang sudah terbukti benar. Contoh teorema: Jika dua sisi dari sebuah segitiga sama panjang, maka sudut yang berlawanan dengan sisi tersebut sama besar. Lemma adalah teorema yang digunakan dalam pembuktian teorema lain. contoh lemma: jika n adalah bilangan bulat positif, maka n-1 bilangan positif atau n-1 = 0. Carollary adalah teorema yang mengikuti teorema lain. Contoh carollary: Jika sebuah segitiga sama sisi,maka segitiga tersebut sama sudut. Carolarry ini mengikuti teorema diatas.
  • 15. 15 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan  Proposisi adalah pernyataan bernilai benar(T) atau bernilai salah(F), tetapi tidak kedua-duanya.  Konjungsi bernilai benar jika keduanya bernilai benar selain itu nilainya salah.  Disjungsi bernilai salah jika keduanya bernilai salah selain itu bernilai benar.  Negasi merupakan kebalikan dari nilai yang di inputkan.  Dalam bahasa pemograman umumnya menyediakan tipe data boolean yang hanya mempunyai nilai true dan false. Biasanya dinyatakan biasanya dengan ekspesi boolean dan operator yang digunakan adalah AND,OR,NAND,NOR,XOR dan NOT. 3.2 Saran Semoga makalah yang penulis buat berguna untuk semua orang yang membaca, dan saran penulis supaya makalah ini di baca dan di pelajari agar dapat membantu kita untuk belajar tentang Logika.
  • 16. 16 Daftar Pustaka Munir, Rinaldi.,matematika Diskrit,Informatika ITB,2005