SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Kelompok 6
Sandi Siwan Rumbawa | Megiasti Lerebulan
Hasrul Nukuhaly | Hendriyef Wenno | Lastri Santi Hataul
Fatima Rahareng | Febriana Magdalena Latue
Mario D Uneputty | Marlyd Talakua
Risky Kuhuela
PENGERTIAN PROBABILITAS SUATU KEJADIAN
Probabilitas atau Peluang adalah : derajat atau tingkat kepastian atau
keyakinan dari munculnya hasil percobaan statistic. Suatu
probabilitas dilambangkan dengan P.
Bila kejadian A terjadi dalam m cara dari seluruh n cara yang
mungkin terjadi dan masing-masing n cara itu mempunyai
kesempatan yang sama untuk muncul, maka probabilitas kejadian A,
ditulis P(A), dapat dituliskan :
n
m
Sn
An
AP 
)(
)(
)(
HUBUNGAN PROBABILITAS TEORITIS DAN EMPIRIS
• Menurut teori probabilitas jika mata uang logam dilempar sebanyak 10 kali;
maka prob. keluar sisi gambar adalah 10 X 1/2 = 5 kali.
• Secara empiris diakui bahwa jarang ditemui ketika uang logam dilempar 10
kali maka prob. keluar sisi gambar atau sisi angka adalah 5. Jika terjadi maka
hal tersebut bisa saja merupakan faktor kebetulan. Tetapi dalam kenyataan
(empiris) perbandingan yang muncul antara sisi gambar atau angka mungkin
: 4:6; 7:3; 8:2; dsb.
• Dalam kenyataan terbukti bahwa ketika eksperimen dilakukan secara
berulang-ulang maka ada kecenderungan bahwa prob. empiris akan selalu
mendekati prob. teoritis.
Aksioma probabilitas
• Jika P = 0, disebut probabilitas kemustahilan, artinya
kejadian atau peristiwa tersebut tidak akan terjadi.
• Jika P = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya
kejadian atau peristiwa tersebut pasti terjadi.
• Jika 0  P  1, disebut probabilitas kemungkinan,
artinya kejadian atau peristiwa tersebut dapat atau
tidak dapat terjadi.
Contoh :
Sebuah koin dilemparkan dua kali. Berapakah probabilitas bahwa paling
sedikit muncul satu Muka?
Jawab :
Misal M = Muka , B = Belakang
Ruang sampel untuk percobaan ini adalah S = {MM, MB, BM, BB}
Kejadian A = muncul paling sedikit satu Muka adalah A = {MM, MB, BM}
Jadi, Probabilitas bahwa paling sedikit muncul satu Muka adalah
4
3
)(
)(
)( 
Sn
An
AP
Aturan dan sifat-sifat probabilitas
Contoh
Pada pelemparan dua dadu, jika A adalah kejadian munculnya muka dadu
sama, hitunglah probabilitas munculnya muka dua dadu yang tidak sama.
Jawab : Misal A = kejadian munculnya muka dua dadu yang sama
= {(1,1), (2,2) , (3,3), (4,4), (5,5), (6,6)} maka P(A) = 6/36
Sehingga, Probabilitas munculnya muka dua dadu yang tidak sama = P(A’)
adalah:
P(A’) = 1 – P(A)
= 1 – 6/36
= 30/36
Teorema 1.2
Jika A dan A’ merupakan kejadian dalam ruang
sampel S maka P(A’)= 1 – P(A)
)()()()( BAPBPAPBAP 
• Teorema 1.3
P(∅)=0, untuk sembarang ruang sampel S
• Teorema 1.4
Jika A dan B merupakan kejadian-kejadian dalam ruang sampel S dan A⊂B
maka P(A) ≤ P(B)
• Teorema 1.5
0≤P(A) ≤ 1 untuk sembarang kejadian A
• Teorema 1.6
Jika A dan B merupakan dua kejadian sebarang dalam ruang sampel S.
maka,
Kemungkinan bahwa Ari lulus ujian matematika adalah 2/3 dan
kemungkinan ia lulus bahasa inggris adalah 4/9. Bila probabilitas lulus
keduanya adalah 1/4, berapakah probabilitas Ari dapat paling tidak lulus
salah satu dari kedua pelajaran tersebut?
Jawab :
Bila A adalah kejadian lulus matematika, dan B adalah kejadian lulus
bahasa inggris, maka :
Probabilitas Ari lulus salah satu pelajaran tersebut adalah :
P(A  B) = P(A) + P(B) – P(A  B)
• = 2/3 + 4/9 – 1/4
• = 31/36
Probabilitas Bersyarat
Ditentukan set B dan set A. Probabilitas terjadinya A sama
dengan syarat bahwa B sudah terjadi atau akan terjadi. Ditulis :
Dengan P(B) > 0. Dengan kata lain kejadian B merupakan
syarat terjadinya kejadian A. Jika yang menjadi syarat adalah
kejadian A maka dapat ditulis sebagai berikut :
P ( A |B ) =
P (A B)
P(B)

P ( B | A ) =
P ( A B )
P(A)

Contoh :
Sebuah dadu dilemparkan ke atas sebanyak dua kali, x = jumlah mata dadu
dari hasil lemparan tersebut. Jika A = { x | x < 5} dan B = { x | x  bilangan ganjil
}. Carilah P ( A |B) dan P ( B | A)
Jawab :
n(S) = 36
Kejadian A = { (1,1) (1,2) (1,3) (2,1) (2,2) (3,1)
} P(A) = 1
6
Kejadian B = { (2,1) (4,1) (6,1) (1,2) (3,2) (5,2)
(2,3) (4,3) (6,3) (1,4) (3,4) (5,4) (2,5) (4,5)
(6,5) (1,6) (3,6) (5,6) } P(B)= 1
2
A  B = 2 titik sampel yaitu (1,2) dan (2,1) ;
P(A  B)=1
18
Maka 3
1
6
1
18
1
)(
)(
)/(
9
1
2
1
18
1
)(
)(
)/(


AP
BAP
ABP
dan
BP
BAP
BAP


• Teorema 1.8
Situasi probabilitas terjadinya satu peristiwa mempengaruhi probabilitas
terjadinya peristiwa yang lain. Jika A dan B merupakan sebarang dua kejadian
dalam suatu ruang sampel S dan P(A)≠0 maka
P ( A  B ) = P(A) .P( B | A )
Contoh :
Misalkan satu set kartu bridge akan diambil sebuah katu sebanyak dua kali
secara berurutan. Berapa peluang kejadian terambilnya kartu As pada
pengambilan pertama dan kartu King pada pengambilan kedua tanpa
pengembalian?
Jawab
Misalkan : S = {set kartu = n(S) = 52}
A = pengambilan pertama As n(A)=4
P(A) = 4
52
Kartu yang diambil pada pengambilan pertama tidak dikembalikan
sehingga jumlah kartu yang sekarang menjadi 51 kartu.
Misalkan B adalah kejadian terambilnya kartu King pada pengambilan
kedua (kejadian ini merupakan kejadian bersyarat (B|A) sebab kejadian
B ditentukan oleh syarat kejadian A), maka
P(B|A) = 4
51
sehingga
P(AB) = P(A). P(B|A) = 0,006=
2652
16
=
51
4
.
52
4
• Teorema 1.9
Jika A, B dan C merupakan sebarang tiga kejadian dalam ruang sampel S
sedemikian hingga P(A∩B)≠0, maka
Contoh:
3 kartu diambil secara acak dan tanpa pengembalian dari setumpuk kartu
bridge. Probabilitas untuk mendapat kartu satu sekop, satu hati, dan satu wajik
adalah ?
Jika A adalah kejadian terambilnya kartu satu sekop maka
• Jika B adalah kejadian terambilnya kartu satu hati maka
• Jika C adalah kejadian terambilnya kartu satu wajik maka
Diperoleh
BACPABPAP
BACPBAP
CBAPCBAP



|()|()(
)|()(
))(()(
52
13)( AP
51
13)|( ABP
 )( CBAP ))(|().|().( BACPABPAP 
0,0165=
50
13
51
13
52
13 
=
.
50
13)(|(  BACP
Probabilitas Independent
Dikatakan saling bebas (Independent) artinya kejadian itu tidak saling
mempengaruhi. Dua kejadian A dan B dalam ruang sampel S dikatakan saling
bebas, jika kejadian A tidak mempengaruhi probabilitas terjadinya kejadian B
dan sebaliknya kejadian B tidak mempengaruhi probabilitas terjadinya
kejadian A. Bila A dan B dua kejadian saling bebas, berlaku :
• Teorema 1.10
Jika A dan B independent maka A dan B’ juga independent
)(.)()( BPAPBAP 
Contoh
Pada pelemparan dua uang logam secara sekaligus, apakah kejadian munculnya
angka dari uang logam pertama dan uang logam kedua saling bebas?
Jawab : Ruang sampel S = {(AA), (AG), (GA), (GG)}
Misalkan, A = kejadian muncul angka dari uang logam 1
= {(AA), (AG)}  P(A) = 2/4 = ½
B = kejadian muncul angka dari uang logam 2
= {(AA), (GA)}  P(B) = 2/4 = ½
A  B = kejadian muncul dua muka dari uang logam 1 dan 2
= {(AA)}  P(A  B) = ¼
Bila A dan B saling bebas berlaku : P(A  B) = P(A). P(B)
¼ = ½ . ½
¼ = ¼
Jadi, A dan B saling bebas.
Aturan Bayes
• Teorema 1.11
Jika kejadian-kejadian B1, B2, …, Bk merupakan suatu partisi dari ruang
sampel S dengan P(Bi) ≠0 untuk i = 1, 2, …, k maka untuk sembarang
kejadian A anggota S adalah
Contoh : perhatikan table berikut. Akan dihitung P(A)
  

k
i
k
i
iii BAPBPABPAP
1 1
)|()()()(
B B’ total
A 15 5 20
A’ 45 35 80
total 60 40 100 2,0
40
5
100
40
60
15
100
60
)'|()'()|()()(


 BAPBPBAPBPAP
• Teorema 1.12
Jika kejadian-kejadian B1, B2, …, Bk merupakan sekatan dari
ruang contoh S dengan P(Bi) ≠ 0 untuk i = 1, 2, …, k maka
untuk sembarang kejadian A yang bersifat P(A) ≠0.
untuk r = 1, 2, …, k
)|()()2|()2()1|()1(
)|()(
)|(
BkAPBkPBAPBPBAPBP
BrAPBrP
ABrP



B B’ total
A 15 5 20
A’ 45 35 80
total 60 40 100
Contoh :
Ilustrasi percobaan pengambilan transistor dari suatu kotak.
Andaikan tramsistor itu tidak diberi label asal pabrik yang memproduksinya.
Kemudian diambil satu dan setelah dites ternyata cacat. Ini berarti peristiwa
A telah terjadi. Yang menjadi pernyataan adalah berapakah nilai peluang
bersyarat bahwa transistor cacat ini terambil dari hasil produksi pabrik 1?
Dengan kata lain berapa peluang bersyarat kejadian B bila diketahui peristiwa
A telah terjadi?
75,0
20
15
40
5
100
40
60
15
100
60
60
15
100
60
)'|()'()|()(
)|()(
)|(






BAPBPBAPBP
BAPBP
ABP
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)Rani Nooraeni
 
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal pptDistribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal pptAisyah Turidho
 
Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)jayamartha
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionAPG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionRani Nooraeni
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALArning Susilawati
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalAisyah Turidho
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikEman Mendrofa
 
Statistika: Peluang
Statistika: PeluangStatistika: Peluang
Statistika: PeluangJidun Cool
 
cara hitung manual uji normalitas dengan uji kolmogorov-smirnov
 cara hitung manual uji normalitas dengan uji kolmogorov-smirnov cara hitung manual uji normalitas dengan uji kolmogorov-smirnov
cara hitung manual uji normalitas dengan uji kolmogorov-smirnovsoftscients
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)rizka_safa
 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arahTri Supadmi
 
Analisis tabel-kontingensi
Analisis tabel-kontingensiAnalisis tabel-kontingensi
Analisis tabel-kontingensiDwi Mardiani
 
Stat prob09 distribution_continue
Stat prob09 distribution_continueStat prob09 distribution_continue
Stat prob09 distribution_continueArif Rahman
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikAniklestari1997
 

What's hot (20)

APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
 
PENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETERPENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETER
 
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal pptDistribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
 
Nilai harapan
Nilai harapanNilai harapan
Nilai harapan
 
Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionAPG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
 
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITASSTATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
 
Chi Kuadrat
Chi KuadratChi Kuadrat
Chi Kuadrat
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Statistika: Peluang
Statistika: PeluangStatistika: Peluang
Statistika: Peluang
 
cara hitung manual uji normalitas dengan uji kolmogorov-smirnov
 cara hitung manual uji normalitas dengan uji kolmogorov-smirnov cara hitung manual uji normalitas dengan uji kolmogorov-smirnov
cara hitung manual uji normalitas dengan uji kolmogorov-smirnov
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)
 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arah
 
Sebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersamaSebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersama
 
Analisis tabel-kontingensi
Analisis tabel-kontingensiAnalisis tabel-kontingensi
Analisis tabel-kontingensi
 
Stat prob09 distribution_continue
Stat prob09 distribution_continueStat prob09 distribution_continue
Stat prob09 distribution_continue
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 

Similar to Probabilitas ppt version by alydyda

Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstatLukman
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstatLukman
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitaspadlah1984
 
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxstatistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxCuYaShaaIrmaAlsiZy
 
Penjelasan peluang
Penjelasan peluangPenjelasan peluang
Penjelasan peluangAckiel Khan
 
Peluang_Statistika
Peluang_StatistikaPeluang_Statistika
Peluang_StatistikaAhmadTeguh
 
Aljabar peluang
Aljabar peluangAljabar peluang
Aljabar peluang1724143052
 
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian Dindi2
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1Fransiska Puteri
 
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.pptfdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.pptAugusSitumorang1
 
Presentasi Materi Peluang
Presentasi Materi PeluangPresentasi Materi Peluang
Presentasi Materi Peluangermamagdalena
 

Similar to Probabilitas ppt version by alydyda (20)

Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxstatistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
 
Peluang1
Peluang1Peluang1
Peluang1
 
R5 c kel 4
R5 c kel 4R5 c kel 4
R5 c kel 4
 
Penjelasan peluang
Penjelasan peluangPenjelasan peluang
Penjelasan peluang
 
Probabilitas
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitas
 
peluang by
peluang by peluang by
peluang by
 
peluang
peluangpeluang
peluang
 
Peluang_Statistika
Peluang_StatistikaPeluang_Statistika
Peluang_Statistika
 
Aljabar peluang
Aljabar peluangAljabar peluang
Aljabar peluang
 
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
 
Putrierizalapado 1830206111 peluang
Putrierizalapado 1830206111 peluangPutrierizalapado 1830206111 peluang
Putrierizalapado 1830206111 peluang
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
 
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.pptfdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
 
Aksioma peluang
Aksioma peluangAksioma peluang
Aksioma peluang
 
Presentasi Materi Peluang
Presentasi Materi PeluangPresentasi Materi Peluang
Presentasi Materi Peluang
 
Materi Peluang
Materi PeluangMateri Peluang
Materi Peluang
 
Aturan peluang
Aturan  peluangAturan  peluang
Aturan peluang
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Probabilitas ppt version by alydyda

  • 1. Kelompok 6 Sandi Siwan Rumbawa | Megiasti Lerebulan Hasrul Nukuhaly | Hendriyef Wenno | Lastri Santi Hataul Fatima Rahareng | Febriana Magdalena Latue Mario D Uneputty | Marlyd Talakua Risky Kuhuela
  • 2. PENGERTIAN PROBABILITAS SUATU KEJADIAN Probabilitas atau Peluang adalah : derajat atau tingkat kepastian atau keyakinan dari munculnya hasil percobaan statistic. Suatu probabilitas dilambangkan dengan P. Bila kejadian A terjadi dalam m cara dari seluruh n cara yang mungkin terjadi dan masing-masing n cara itu mempunyai kesempatan yang sama untuk muncul, maka probabilitas kejadian A, ditulis P(A), dapat dituliskan : n m Sn An AP  )( )( )(
  • 3. HUBUNGAN PROBABILITAS TEORITIS DAN EMPIRIS • Menurut teori probabilitas jika mata uang logam dilempar sebanyak 10 kali; maka prob. keluar sisi gambar adalah 10 X 1/2 = 5 kali. • Secara empiris diakui bahwa jarang ditemui ketika uang logam dilempar 10 kali maka prob. keluar sisi gambar atau sisi angka adalah 5. Jika terjadi maka hal tersebut bisa saja merupakan faktor kebetulan. Tetapi dalam kenyataan (empiris) perbandingan yang muncul antara sisi gambar atau angka mungkin : 4:6; 7:3; 8:2; dsb. • Dalam kenyataan terbukti bahwa ketika eksperimen dilakukan secara berulang-ulang maka ada kecenderungan bahwa prob. empiris akan selalu mendekati prob. teoritis.
  • 4. Aksioma probabilitas • Jika P = 0, disebut probabilitas kemustahilan, artinya kejadian atau peristiwa tersebut tidak akan terjadi. • Jika P = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya kejadian atau peristiwa tersebut pasti terjadi. • Jika 0  P  1, disebut probabilitas kemungkinan, artinya kejadian atau peristiwa tersebut dapat atau tidak dapat terjadi.
  • 5. Contoh : Sebuah koin dilemparkan dua kali. Berapakah probabilitas bahwa paling sedikit muncul satu Muka? Jawab : Misal M = Muka , B = Belakang Ruang sampel untuk percobaan ini adalah S = {MM, MB, BM, BB} Kejadian A = muncul paling sedikit satu Muka adalah A = {MM, MB, BM} Jadi, Probabilitas bahwa paling sedikit muncul satu Muka adalah 4 3 )( )( )(  Sn An AP
  • 6. Aturan dan sifat-sifat probabilitas Contoh Pada pelemparan dua dadu, jika A adalah kejadian munculnya muka dadu sama, hitunglah probabilitas munculnya muka dua dadu yang tidak sama. Jawab : Misal A = kejadian munculnya muka dua dadu yang sama = {(1,1), (2,2) , (3,3), (4,4), (5,5), (6,6)} maka P(A) = 6/36 Sehingga, Probabilitas munculnya muka dua dadu yang tidak sama = P(A’) adalah: P(A’) = 1 – P(A) = 1 – 6/36 = 30/36 Teorema 1.2 Jika A dan A’ merupakan kejadian dalam ruang sampel S maka P(A’)= 1 – P(A)
  • 7. )()()()( BAPBPAPBAP  • Teorema 1.3 P(∅)=0, untuk sembarang ruang sampel S • Teorema 1.4 Jika A dan B merupakan kejadian-kejadian dalam ruang sampel S dan A⊂B maka P(A) ≤ P(B) • Teorema 1.5 0≤P(A) ≤ 1 untuk sembarang kejadian A • Teorema 1.6 Jika A dan B merupakan dua kejadian sebarang dalam ruang sampel S. maka,
  • 8. Kemungkinan bahwa Ari lulus ujian matematika adalah 2/3 dan kemungkinan ia lulus bahasa inggris adalah 4/9. Bila probabilitas lulus keduanya adalah 1/4, berapakah probabilitas Ari dapat paling tidak lulus salah satu dari kedua pelajaran tersebut? Jawab : Bila A adalah kejadian lulus matematika, dan B adalah kejadian lulus bahasa inggris, maka : Probabilitas Ari lulus salah satu pelajaran tersebut adalah : P(A  B) = P(A) + P(B) – P(A  B) • = 2/3 + 4/9 – 1/4 • = 31/36
  • 9. Probabilitas Bersyarat Ditentukan set B dan set A. Probabilitas terjadinya A sama dengan syarat bahwa B sudah terjadi atau akan terjadi. Ditulis : Dengan P(B) > 0. Dengan kata lain kejadian B merupakan syarat terjadinya kejadian A. Jika yang menjadi syarat adalah kejadian A maka dapat ditulis sebagai berikut : P ( A |B ) = P (A B) P(B)  P ( B | A ) = P ( A B ) P(A) 
  • 10. Contoh : Sebuah dadu dilemparkan ke atas sebanyak dua kali, x = jumlah mata dadu dari hasil lemparan tersebut. Jika A = { x | x < 5} dan B = { x | x  bilangan ganjil }. Carilah P ( A |B) dan P ( B | A) Jawab : n(S) = 36 Kejadian A = { (1,1) (1,2) (1,3) (2,1) (2,2) (3,1) } P(A) = 1 6 Kejadian B = { (2,1) (4,1) (6,1) (1,2) (3,2) (5,2) (2,3) (4,3) (6,3) (1,4) (3,4) (5,4) (2,5) (4,5) (6,5) (1,6) (3,6) (5,6) } P(B)= 1 2 A  B = 2 titik sampel yaitu (1,2) dan (2,1) ; P(A  B)=1 18 Maka 3 1 6 1 18 1 )( )( )/( 9 1 2 1 18 1 )( )( )/(   AP BAP ABP dan BP BAP BAP  
  • 11. • Teorema 1.8 Situasi probabilitas terjadinya satu peristiwa mempengaruhi probabilitas terjadinya peristiwa yang lain. Jika A dan B merupakan sebarang dua kejadian dalam suatu ruang sampel S dan P(A)≠0 maka P ( A  B ) = P(A) .P( B | A ) Contoh : Misalkan satu set kartu bridge akan diambil sebuah katu sebanyak dua kali secara berurutan. Berapa peluang kejadian terambilnya kartu As pada pengambilan pertama dan kartu King pada pengambilan kedua tanpa pengembalian?
  • 12. Jawab Misalkan : S = {set kartu = n(S) = 52} A = pengambilan pertama As n(A)=4 P(A) = 4 52 Kartu yang diambil pada pengambilan pertama tidak dikembalikan sehingga jumlah kartu yang sekarang menjadi 51 kartu. Misalkan B adalah kejadian terambilnya kartu King pada pengambilan kedua (kejadian ini merupakan kejadian bersyarat (B|A) sebab kejadian B ditentukan oleh syarat kejadian A), maka P(B|A) = 4 51 sehingga P(AB) = P(A). P(B|A) = 0,006= 2652 16 = 51 4 . 52 4
  • 13. • Teorema 1.9 Jika A, B dan C merupakan sebarang tiga kejadian dalam ruang sampel S sedemikian hingga P(A∩B)≠0, maka Contoh: 3 kartu diambil secara acak dan tanpa pengembalian dari setumpuk kartu bridge. Probabilitas untuk mendapat kartu satu sekop, satu hati, dan satu wajik adalah ? Jika A adalah kejadian terambilnya kartu satu sekop maka • Jika B adalah kejadian terambilnya kartu satu hati maka • Jika C adalah kejadian terambilnya kartu satu wajik maka Diperoleh BACPABPAP BACPBAP CBAPCBAP    |()|()( )|()( ))(()( 52 13)( AP 51 13)|( ABP  )( CBAP ))(|().|().( BACPABPAP  0,0165= 50 13 51 13 52 13  = . 50 13)(|(  BACP
  • 14. Probabilitas Independent Dikatakan saling bebas (Independent) artinya kejadian itu tidak saling mempengaruhi. Dua kejadian A dan B dalam ruang sampel S dikatakan saling bebas, jika kejadian A tidak mempengaruhi probabilitas terjadinya kejadian B dan sebaliknya kejadian B tidak mempengaruhi probabilitas terjadinya kejadian A. Bila A dan B dua kejadian saling bebas, berlaku : • Teorema 1.10 Jika A dan B independent maka A dan B’ juga independent )(.)()( BPAPBAP 
  • 15. Contoh Pada pelemparan dua uang logam secara sekaligus, apakah kejadian munculnya angka dari uang logam pertama dan uang logam kedua saling bebas? Jawab : Ruang sampel S = {(AA), (AG), (GA), (GG)} Misalkan, A = kejadian muncul angka dari uang logam 1 = {(AA), (AG)}  P(A) = 2/4 = ½ B = kejadian muncul angka dari uang logam 2 = {(AA), (GA)}  P(B) = 2/4 = ½ A  B = kejadian muncul dua muka dari uang logam 1 dan 2 = {(AA)}  P(A  B) = ¼ Bila A dan B saling bebas berlaku : P(A  B) = P(A). P(B) ¼ = ½ . ½ ¼ = ¼ Jadi, A dan B saling bebas.
  • 16. Aturan Bayes • Teorema 1.11 Jika kejadian-kejadian B1, B2, …, Bk merupakan suatu partisi dari ruang sampel S dengan P(Bi) ≠0 untuk i = 1, 2, …, k maka untuk sembarang kejadian A anggota S adalah Contoh : perhatikan table berikut. Akan dihitung P(A)     k i k i iii BAPBPABPAP 1 1 )|()()()( B B’ total A 15 5 20 A’ 45 35 80 total 60 40 100 2,0 40 5 100 40 60 15 100 60 )'|()'()|()()(    BAPBPBAPBPAP
  • 17. • Teorema 1.12 Jika kejadian-kejadian B1, B2, …, Bk merupakan sekatan dari ruang contoh S dengan P(Bi) ≠ 0 untuk i = 1, 2, …, k maka untuk sembarang kejadian A yang bersifat P(A) ≠0. untuk r = 1, 2, …, k )|()()2|()2()1|()1( )|()( )|( BkAPBkPBAPBPBAPBP BrAPBrP ABrP   
  • 18. B B’ total A 15 5 20 A’ 45 35 80 total 60 40 100 Contoh : Ilustrasi percobaan pengambilan transistor dari suatu kotak. Andaikan tramsistor itu tidak diberi label asal pabrik yang memproduksinya. Kemudian diambil satu dan setelah dites ternyata cacat. Ini berarti peristiwa A telah terjadi. Yang menjadi pernyataan adalah berapakah nilai peluang bersyarat bahwa transistor cacat ini terambil dari hasil produksi pabrik 1? Dengan kata lain berapa peluang bersyarat kejadian B bila diketahui peristiwa A telah terjadi? 75,0 20 15 40 5 100 40 60 15 100 60 60 15 100 60 )'|()'()|()( )|()( )|(       BAPBPBAPBP BAPBP ABP