SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
KONSEP DASAR KEBIDANAN
Modul 7
“ Panduan Praktikum Diskusi dan Seminar”
Penulis :
Emy Suryani, M.Mid
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
2013
Hak cipta © Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI, 2013
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1Kembali ke:	 Kegiatan Belajar 1	 Tugas Akhir Modul
Daftar Isi
Cover
Daftar isi Modul
Daftar istilah
Pendahuluan
Kegiatan Belajar I (Bagian Inti)
Tugas
Daftar Pustaka
1
2
3
5
13
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2Kembali ke:	 Kegiatan Belajar 1	 Tugas Akhir Modul
Daftar Istilah
Face to face relationship	 : suatu bentu interaksi/hubungan dalam bentuk tatap
muka/bertemu muka
Pengikhtisaran		 : Rekapitulasi pokok-pokok pikiran penting dalam diskusi.
Problem solving		 : Pemecahan masalah
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3Kembali ke:	 Kegiatan Belajar 1	 Tugas Akhir Modul
Pendahuluan
A. Rasional dan Diskripsi Singkat
Hai….apa kabar semua? Salam se-
jahtera, kiranya Tuhan melimpahkan
rahmatNya untuk kita semua, Amin.
Pada perjumpaan kita kali ini, kita akan
melakukan diskusi dan seminar ten-
tang paradigma kebidanan. Harapan-
nya, anda dan kelompok akan dapat
belajar mengkritisi dan menganalisis
suatu permasalahan yang berkaitan
dengan cara pandang bidan dalam
memberikan pelayanan.
Modul ini dikemas dalam tiga bagian,
yang disusun dengan urutan sebagai
berikut:
1.	 Bagian Pendahuluan
2.	 Bagian Inti
3.	 Bagian penutup
B. Relevansi
Praktikum ini menjadi media untuk
mengaplikasikan materi paradigma ke-
bidanan
C. Petunjuk Belajar
Proses pembelajaran untuk materi ini
yang sedang Anda ikuti dapat berjalan
dengan lebih lancar bila anda mengi-
kuti langkah-langkah belajar sebagai
berikut:
1.	 Bacalah materi ini secara seksama
2.	Bacalah referensi lainnya tentang
definisi bidan baik yang berasal dari
buku-buku referensi maupun dari
mengunduh dari laman-laman (si-
tus) internet yang tersedia
Kami mengharap, Anda dapat mengi-
kuti keseluruhan kegiatan belajar
dalam modul ini dengan baik. Saya
yakin Anda mampu menyelesaikan
modul ini dengan baik
SELAMAT BELAJAR !
D. Petunjuk Bagi Dosen Pengajar /
Fasilitator
1.	Pahami Capaian Pembelajaran
dalam Modul 7 ini
2.	 Motivasi peserta didik untuk mem-
baca dengan seksama materi yang
ditugaskan pada tiap kegiatan bela-
jar di panduan praktikum dan beri-
kan penjelasan untuk hal-hal yang
dianggap sulit
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4Kembali ke:	 Kegiatan Belajar 1	 Tugas Akhir Modul
3.	Motivasi peserta didik untuk mel-
aksanakan praktikum sesuai perin-
tahnya.
4.	 Identifikasi kesulitan peserta didik
dalam mempelajari panduan prak-
tikum dan dalam melaksanakan
praktikum.
5.	 Jika peserta didik mengalami kesul-
itan, mintalah peserta didik mendis-
kusikan dalam kelompok atau kelas
dan berikan kesimpulan.
6.	Motivasi peserta didik untuk me-
nyelesaikan praktikum sesuai tu-
gasnya dan mendiskusikan hasilnya
dengan teman sejawat.
7.	Bersama peserta didik lakukan pe-
nilaian terhadap hasil praktikum
yang dicapai peserta didik.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
5Kembali ke:	 Kegiatan Belajar 1	 Tugas Akhir Modul
Pedoman Praktikum Observasi
Kegiatan Belajar I
1.	 Menjelaskan konsep dasar diskusi
2.	 Menjelaskan konsep dasar seminarTUJUANPembelajaran Khusus
Setelah selesai mempelajari modul 6 ini dihara-
pkan Anda mampu membuat suatu diskusi dan
seminar tentang kebidanan yang baik dan be-
nar.
TUJUANPembelajaran Umum
1.	Diskusi
2.	SeminarPOKOKMateri
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6Kembali ke:	 Kegiatan Belajar 1	 Tugas Akhir Modul
Uraian Materi
A.	 Diskusi
1.	 Pengertian diskusi
Tahukah Anda apa yang dimaksud den-
gan diskusi...., dan apakah dalam ke-
hidupan sehari-hari Anda pernah mal-
akukan kegiatan diskusi? Mari kita ikuti
uraian berikut ini.
Yang dimaksud dengan metode dis-
kusi adalah suatu kegiatan kelompok
dalam memecahkan masalah untuk
mengambil kesimpulan. Dan diskusi
tidak sama dengan berdebat, diskusi
selalu diarahkan kepada pemecahan
masalah yang menimbulkan berbagai
macam pendapat dan akhirnya men-
gambil suatu kesimpulan yang dapat
diterima oleh anggota dalam kelom-
poknya.
Metode diskusi adalah suatu cara un-
tuk mempelajari materi pembelajaran
dengan memperdebatkan masalah
yang timbul dan saling mengadu ar-
gumentasi secara rasional dan objek-
tif. Metode diskusi dimaksudkan untuk
merangsang pemikiran serta berbagai
jenis pandangan. Metode ini dapat
digunakan bersama-sama dengan
metode lainnya, misalnya metode ce-
ramah, karya wisata, dan lain-lain kare-
na metode ini adalah bagian yang ter-
penting dalam memecahkan masalah
(Problem solving).
2.	 Jenis-jenis metode diskusi
untuk dapat melaksanakan diskusi kita
harus mengetahui terlebih dahulu jen-
is-jenis diskusi, sehingga dalam pelak-
sanaannya nanti dapat menyesuaikan
jenis diskusi apa yang akan digunakan.
Ditinjau dari sudut formalitas dan jum-
lah peserta yang mengikutinya, diskusi
digolongkan menjadi :
a.	 Diskusi formal
Diskusi ini terdapat pada lembaga-
lembaga pemerintahan atau semi
pemerintahan, dimana dalam dis-
kusi ini perlu adanya ketua dan
penulis serta pembicara yang dia-
tur secara formal.
b.	 Diskusi informal
Aturan dalam diskusi ini lebih long-
gar dari pada yang dipakai dalam
diskusi-diskusi lainnya, karena si-
fatnya yang tidak resmi. Penera-
pannya bisa dalam diskusi keluarga
maupun dalam pembelajaran, di-
laksanakan dalam kelompok-ke-
lompok belajar dimana satu sama
lain bersifat hubungan langsung
(face to face relationship).
c.	 Diskusi panel
Dalam diskusi ini ada dua kat-
egori peserta, yaitu peserta aktif
dan peserta non-aktif. Peserta ak-
tif langsung melibatkan diri dalam
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
7Kembali ke:	 Kegiatan Belajar 1	 Tugas Akhir Modul
diskusi, sedangkan peserta non-ak-
tif hanya menjadi pendengar. Ada
kalanya peserta non-aktif ini ter-
diri dari beberapa kelompok yang
memiliki wakil-wakil yang ditugasi
berbicara atas nama kelompoknya.
d.	 Diskusi dalam bentuk simposium
Diskusi ini hampir sama dengan
diskusi formal lainnya, hanya saja
diskusi simposium disampaikan
oleh seseorang pemrasaran atau
lebih (umumnya lebih). Pemrasaran
secara bergiliran menyampaikan
uraian pandangannya mengenai
topik yang sama namun dengan
pandangan berbeda atau satu
topik yang berbeda dengan yang
tema yang sama. Dan diskusi sym-
posium ini biasanya tidak mencari
kebenaran tertentu.
e.	 Lecture discussion
Diskusi ini dilaksanakan dengan
membeberkan suatu persoalan, ke-
mudian didiskusikan. Disini biasan-
ya hanya ada satu persoalan saja.
3.	 Langkah-langkah diskusi
Ada tiga langkah utama dalam metode
diskusi ini, yaitu :
a.	 Penyajian, yaitu pengenalan ter-
hadap masalah atau topik yang
meminta pendapat , evaluasi, dan
pemecahan dari peserta didik.
b.	 Bimbingan, yaitu pengarahan yang
terus menerus. Pengarahan ini di-
harapkan dapat menyatukan piki-
ran-pikiran yang telah dikemuka-
kan.
c.	 Pengikhtisaran, yaitu rekapitu-
lasi pokok-pokok pikiran penting
dalam diskusi.
4.	 Unsur-unsur diskusi
Setiap unsur-unsur di dalam diskusi
memiliki tugas dan peranannya ma-
sing-masing. Agar diskusi bisa berja-
lan dengan lancar maka setiap unsur
diskusi harus menjalankan tugas dan
peranannya tersebut dengan baik. Tu-
gas unsur-unsur diskusi adalah sebagai
berikut :
a.	 Tugas Moderator/Pemimpin Dis-
kusi
1)	 Menyiapkan pokok masalah
yang akan dibicarakan
2)	 Membuka diskusi dan menjelas-
kan topik diskusi
3)	 Memperkenalkan komponen
diskusi terutama pembicara jika
ada unsur pembicara atau pe-
nyaji
4)	 Membuat diskusi menjadi hid-
up atau dinamis
5)	 Mengatur proses penyampaian
gagasan atau tanya jawab
6)	 Menyimpulkan diskusi dan
membacakan simpulan diskusi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8Kembali ke:	 Kegiatan Belajar 1	 Tugas Akhir Modul
7)	 Menutup diskusi
b.	 Tugas Pembicara
1)	 Menyiapkan materi diskusi ses-
uai topik yang akan dibahas
2)	 Menyajikan pembahasan materi
atau menyampaikan gagasan-
gagasan serta pandangan yang
berkaitan dengan topik diskusi
3)	 Menjawab pertanyaan secara
objektif dan argumentative
4)	 Menjaga agar pertanyaan tetap
pada konteks pembicaraan
c.	 Tugas dan Peranan Notulis
1)	 Mencatat topik permasalahan
2)	 Waktu dan tempat diskusi ber-
langsung
3)	 Mencatat jumlah peserta
4)	 Mencatat segala proses yang
langsung dalam diskusi
5)	 Menuliskan kesimpulan atau
hasil diskusi
6)	 Membuat laporan hasil diskusi
7)	 Mendokumentasikan catatan
tentang diskusi yang telah di-
lakukan
d.	 Peranan atau Tugas Peserta Diskusi
1)	 Mengikuti tata tertib dan aturan
dalam diskusi
2)	 Mempelajari topik/permasala-
han diskusi
3)	 Mengajukan pertanyaan,
pendapat/sanggahan, atau
usulan
4)	 Menunjukkan solidaritas dan
partisipasi
5)	 Bersikap santun dan tidak emo-
sional
6)	 Memusatkan perhatian
7)	 Turut serta menjaga kelancaran
dan kenyamanan diskusi
e.	 Peran dan tugas pengamat
Dalam kegiatan diskusi terdapat
peran sebagai pengamat, adapun
tugas dan perannya adalah men-
gamati jalannya diskusi dan seb-
agai penyeimbang dalam diskusi
jika diperlukan.
5.	 Aplikasi metode diskusi
Pada dasarnya metode diskusi diap-
likasikan dalam proses pembelajaran
untuk :
a.	 Mendorong mahasiswa berpikir
kritis
b.	 Mendorong mahasiswa mengek-
spresikan pendapatnya secara be-
bas
c.	Mendorong mahasiswa mengem-
bangkan pikirannya untuk mem-
ecahkan masalah bersama
d.	Mengambil satu alternatif jawa-
ban atau beberapa alternatif jawa-
ban untuk memecahkan masalah
berdasarkan pertimbangan yang
seksama
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
9Kembali ke:	 Kegiatan Belajar 1	 Tugas Akhir Modul
e.	 Membiasakan mahasiswa menden-
garkan pendapat orang lain sekali-
pun berbeda dengan pendapatnya
sendiri
f.	 Membiasakan bersikap toleran
6.	 Kelebihan metode diskusi
Dari apa yang sudah diuraikan, ses-
ungguhnya aplikasi metode diskusi ini
memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya adalah :
a.	 Suasana pembelajaran di kelas
maupun di luar kelas akan berkem-
bang. Hal itu dapat diketahui kare-
na konsentrasi mahasiswa akan
fokus pada masalah yang sudah
didiskusikan. Sehingga partisipasi
mahasiswa dalam metode ini san-
gat dituntut keterlibatannya sep-
erti bertanya dan berpendapat..
b.	 Memberikan pelajaran bagaimana
bersikap toleran, demokratis, kritis,
dan berpikir sistematis kepada ma-
hasiswa.
c.	 Kesimpulan-kesimpulan dari ma-
salah yang sedang didiskusikan
dapat secara mudah diingat ma-
hasiswa. Hal ini disebabkan karena
mahasiswa terlibat mengikuti alur
berpikir diskusi.
d.	 Memberikan pengalaman kepada
mahasiswa tentang etika bermusy-
awarah.
7.	 Keterbatasan metode diskusi
a.	 Jalannya diskusi akan lebih sering
didominasi oleh mahasiswa yang
pandai. Sehingga mengurangi pel-
uang mahasiswa yang lain untuk
berpartisipasi.
b.	 Jalannya diskusi sering dipenga-
ruhi oleh pembicaraan yang me-
nyimpang dari topik pembahasan
masalah, sehingga pembahasan
melebar kemana-mana.
c.	 Diskusi biasanya lebih banyak
memboroskan waktu, sehingga ti-
dak sejalan dengan prinsip efisien-
si.
Mengingat adanya kelemahan-
kelemahan diatas, maka dosen yang
berkehendak menggunakan metode
diskusi sebaiknya mempersiapkan se-
gala sesuatunya dengan rapi dan siste-
matis terlebih dahulu. Dan dalam hal
ini peran seorang dosen sebagai pen-
dorong (encourager) yang memberi
encouragement (dorongan semangat
dan membesarkan hati) sangat diper-
lukan, terutama oleh mahasiswa yang
kurang pintar atau pendiam.
Apakah Anda sudah paham tentang
pengertian diskusi? Ternyata dalam ke-
hidupan sehari-hari kita tidak pernah
lepas dari kegiatan diskusi. Untuk beri-
kutnya marilah kita ikuti pengertian
seminar !
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10Kembali ke:	 Kegiatan Belajar 1	 Tugas Akhir Modul
B.	 Seminar
1.	 Pengertian seminar
Seminar bisa diartikan sebuah bentuk
pengajaran akademis (pembahasan
masalah secara ilmiah). Baik diberikan
di sebuah universitas, oleh organisasi
tertentu atau diberikan oleh profesion-
al. Kata seminar itu sendiri berasal dari
kata Latin yaitu seminarum, yang arti-
nya “tanah tempat menanam benih”.
Seminar biasanya fokus pada sebuah
suatu topik tertentu yang khusus (sama
seperti training), di mana mereka yang
hadir dapat berpartisipasi secara ak-
tif. Namun, seminar seringkali dilak-
sanakan dalam bentuk dialog dengan
moderator, atau melalui sebuah pre-
sentasi hasil penelitian dalam bentuk
yang formal. Kadang kala ada sesion
debat dan ada kala berbagi pengala-
man, walaupun topik yang dibahas
adalah masalah sehari-hari. Dalam
membahas masalah, tujuannya adalah
mencari suatu pemecahan, oleh karena
itu suatu seminar selalu diakhiri den-
gan kesimpulan atau keputusan-kepu-
tusan yang merupakan hasil pendapat
bersama, yang kadang-kadang diikuti
dengan resolusi atau rekomendasi.
Pembahasan dalam seminar berpang-
kal pada makalah atau kertas kerja
yang telah disusun sebelumnya oleh
beberapa orang pembicara sesuai
dengan pokok-pokok bahasan yang
diminta oleh panitia penyelenggara.
Pokok-pokok bahasan yang diminta
oleh suatu penitia penyelenggara. Po-
kok bahasan yang telah ditentukan,
akan dibahas secara teoritis dan dibagi
menjadi beberapa subpokok bahasan
bila masalahnya sangat luas. Pada awal
seminar, dapat dibuka dengan suatu
pandangan umum oleh orang ber-
wenang (yang ditunjuk panitia) sehing-
ga tujuan seminar terarah. Kemudian
hadirin (massa) dibagi menjadi beber-
apa kelompok untuk membahas per-
masalahan lebih lanjut. Tiap kelompok
dapat diserahi tugas membahas suatu
sub pokok bahasan untuk dibahas
dalam kelompok yang biasanya juga
disebut seksi/ komisi, dibawah pimpi-
nan seorang ketua komisi (kelompok).
Dari hasil-hasil kelompok, disusun
suatu perumusan yang merupakan
suatu kesimpulan yang dirumuskan
oleh suatu tim perumus yang ditunjuk.
Pembahasan dalam seminar memakan
waktu yang lebih lama karena sifat-
nya yang ilmiah. Apabila para pembi-
cara tidak dapat mengendalikan diri
biasanya waktu banyak dipergunakan
untuk pembahasan yang kurang pent-
ing. Oleh karena itu, dibutuhkan pimp-
inan kelompok yang menguasai per-
soalan sehingga penyimpangan dari
pokok persoalan dapat dicegah. Peny-
impangan ini dapat diatasi bila setiap
kali ketua sidang menyimpulkan hasil
pembicaraan sehingga apa yang akan
dibicarakan selanjutnya sudah terarah.
Pastinya, jika anda berperan sebagai
peserta, Anda harus siap menulis apa
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
11Kembali ke:	 Kegiatan Belajar 1	 Tugas Akhir Modul
yang ingin anda tanyakan atau yang
belum anda pahami dari apa yang
dibahas oleh si pembicara. Karena me-
mang anda harus mendapat sesuatu
dan hasil, bukan? Hal ini harus anda
lakukan mengingat anda sama sekali
tidak akan praktek pada saat acara
berlangsung.
2.	 Penggunaan seminar
Seminar akan efektif bila:
a.	 Tersedia waktu yang cukup untuk
membahas persoalan.
b.	 Problema sudah dirumuskan den-
gan jelas.
c.	 Para peserta dapat diajak berfikir
logis.
d.	 Problem memerlukan pemecahan
yang sistematis.
e.	 Problem akan dipecahkan secara
menyeluruh.
f.	 Pimpinan sidang cukup terampil
dalam mcnggunakan metode ini.
g.	 Kelompok tidak terlalu besar se-
hingga memungkinkan setiap
peserta mengambil bagian dalam
berpendapat.
Saudara-saudara sekalian, metode
seminar tentu saja mempunyai kele-
bihan dan kekurangan, berikut ini
akan dibahas tentang kelebihan dan
kekurangan seminar.
3.	 Kelebihan seminar
a.	 Membangkitkan pemikiran yang
logis.
b.	 Mendorong pada analisa menyelu-
ruh.
c.	 Prosedurnya dapat diterapkan un-
tuk berbagai jenis problem.
d.	 Membangkitkan tingkat konsen-
trasi yang tinggi pada diri peserta.
e.	 Meningkatkan keterampilan dalam
mengenal problem.
4.	 Kekurangan seminar
a.	 Membutuhkan banyak waktu.
b.	 Memerlukan pimpinan yang ter-
ampil.
c.	 Sulit dipakai bila kelompok terlalu
besar.
d.	 Mengharuskan setiap anggota
kelornpok untuk mempelajari ter-
lebih dahulu.
e.	 Mungkin perlu dilanjutkan pada
diskusi yang lain.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12Kembali ke:	 Kegiatan Belajar 1	 Tugas Akhir Modul
Rangkuman
Diskusi diskusi adalah suatu kegia-
tan kelompok dalam memecahkan
masalah untuk mengambil kesimpulan.
Dan diskusi tidak sama dengan berde-
bat, diskusi selalu diarahkan kepada
pemecahan masalah yang menimbul-
kan berbagai macam pendapat dan
akhirnya mengambil suatu kesimpu-
lan yang dapat diterima oleh anggota
dalam kelompoknya.
Seminar bisa diartikan sebuah bentuk
pembelajaran akademis (pembahasan
masalah secara ilmiah). Baik diberikan
di sebuah universitas, oleh organisasi
tertentu atau diberikan oleh profesion-
al. Kata seminar itu sendiri berasal dari
kata Latin yaitu seminarum, yang art-
inya “tanah tempat menanam benih”.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
13Kembali ke:	 Kegiatan Belajar 1	 Tugas Akhir Modul
Tugas
Batasan yang Harus Dikerjakan
Batasan Capaian Pembelajaran
Alat dan Bahan
DISKUSI DAN PRESENTASI
1.	Buatlah satu kasus tiap kelompok, masing-masing kelompok menggambarkan
adanya suatu masalah dan pemecahan masalah berdasarkan cara pandang
bidan pada beberapa masalah tertentu berikut ini:
Kelompok I	 : wanita
Kelompok II	 : lingkungan
Kelompok III	 : perilaku
Kelompok IV	 : Pelayanan kebidanan
Kelompok V	 : Keturunan			
2.	Tulislah hasil diskusi berupa laporan dalam bentuk makalah dengan sistema-
tika:
a.	Konsep teori
b.	Kasus
c.	Pembahasan
3.	Seminarkan hasil diskusi di kelas.
Anda harus melakukan diskusi dan seminar sesuai tugas pada masing-masing
kelompok.
Pembelajaran dapat dicapai jika anda beserta kelompok menyelesaikan tugas
pada modul 7 yaitu melakukan diskusi dan presentasi di kelas dengan panduan
penilaian yang tercantum pada bagian akhir dari modul ini. Selamat mengerjakan!
1. Alat Tulis
2. Laptop/ mesin ketik/alat untuk mencatat hasil diskusi
3. LCD atau kertas lebar/flipchart untuk memaparkan hasil diskusi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14Kembali ke:	 Kegiatan Belajar 1	 Tugas Akhir Modul
RAMBU - RAMBU PENILAIAN LAPORAN (ESSAY) TUGAS OBSERVASI PERAN
DAN FUNGSI BIDAN
DIMENSI Memuaskan (Point 5) Cukup Memuaskan (Point 3) Kurang memuaskan (Point 1) Skor
KONSEP TEO-
RI
Konsep teori dituliskan lengkap, up to
date, berdasarkan sumber teori yang
jelas dan bisa dipertanggung jawabkan.
Konsep teori ditulis dengan menggunkan
paraphrase dan ada improvisasi serta di-
ambil lebih dari satu sumber.
Ada sebagain konsep teori yang di-
tuliskan tidak lengkap. Kebanyakan
teori ditulis asli sesuai dengan sum-
ber dan hanya sedikit improvisas
serta hanya mengambil dari satu
sumber. Ada sumber teori yang tidak
jelas.
Konsep teori dituliskan tidak legkap,
hanya menuliskan sama persis den-
gan sumber, tidak ada improvisasi.
Diketahui copy dari teman lain.
OBSERVASI Berdasarkan kasus/peristiwa nyata, data
ditulis dengan lengkap, jujur dan tidak
melakukan manipulasi data/fakta. Kasus
ditulis berdasarkan format yang terstan-
dar.
Kasus/peristiwa diambil nyata, ada
sebagain data/fakta yang kurang
lengkap. Kasus ditulis dengan for-
mat yang terstandar.
Kasus/peristiwa yang diambil tidak
nyata walaupun format yang digu-
nakan terstandar. Tidak sinkron an-
tara kasus dengan data/fakta.
PEMBAHASAN Membahas kesenjangan dengan mem-
bandingkan kasus dengan teori yang
bisa dipertanggungjawabkan. Pemba-
hasan ditulis secara runtut sesuai proses
asuhan kebidanan. Pembahasan juga
memuat alasan atau rasionalisasi data/
tindakan/hasil sesuai kasus yang diambil.
Membahas kesenjangan dengan
membandingkan kasus dengan teori
yang bisa dipertanggungjawabkan.
Pembahasan ditulis secara tidak
runtut. Hanya memuat sebagian ala-
san atau rasionalisasi data/tindakan/
hasil.
Tidak ada pembahasan atau hanya
mengulang hasil.
NIILAI : 15 x 100
		 15
NILAI MINIMUM: 8 X 100
		 	 15	
NILAI ANDA HARUS BERADA DI ATAS NILAI MINIMUM
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
15Kembali ke:	 Kegiatan Belajar 1	 Tugas Akhir Modul
Daftar Pustaka
Byar, R., 1995. Theory for Midwifery Practice Edisi I. Macmillan English: Hound-
millo.
Nurhayati, Aprina, Bustani, A. 2012. Konsep Kebidanan. Jakarta: Salemba.
Pyne, RH. 1992, Profesional Disiplin In Nusing, Midwifery and Health Visiting, edisi
2. London: Ballack Well Scientific.
Sofyan, M., Harni, Madjid, N., A. 50 tahun IBI. Bidan Menyongsong Masa Depan.
Jakarta: Pengurus Pusat IBI publisher.
Taniredja, T., Faridli, E., M., Harmianto, S. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif.
Bandung: CV Alfabeta.
Varney, H. 1997. Varney Midwifery. Sudburry, Massachusets: Jones and Bartlet
Publishers

More Related Content

What's hot

KD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaDini Zakia
 
KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaDini Zakia
 
Keterampilan menjelaskan kel 2 new
Keterampilan menjelaskan kel 2 newKeterampilan menjelaskan kel 2 new
Keterampilan menjelaskan kel 2 newNurBaiti NurBaiti
 
Keterampilan menjelaskan dan membimbing diskusi kecil
Keterampilan menjelaskan dan membimbing diskusi kecilKeterampilan menjelaskan dan membimbing diskusi kecil
Keterampilan menjelaskan dan membimbing diskusi kecilFatikah Suryani
 
Rpp revisi 2016 fiqih 7 mts rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 fiqih 7 mts   rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 fiqih 7 mts   rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 fiqih 7 mts rpp diva pendidikanDiva Pendidikan
 
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3  Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3 Hendra Purnama
 
Rpp revisi 2016 bahasa arab kelas 9 mts rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa arab kelas  9 mts  rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 bahasa arab kelas  9 mts  rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa arab kelas 9 mts rpp diva pendidikanDiva Pendidikan
 
Rpp revisi 2016 bahasa arab kelas xii ma rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa arab kelas xii ma rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 bahasa arab kelas xii ma rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa arab kelas xii ma rpp diva pendidikanDiva Pendidikan
 
Rpp revisi 2016 bahasa arab kelas 8 mts rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa arab kelas 8 mts rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 bahasa arab kelas 8 mts rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa arab kelas 8 mts rpp diva pendidikanDiva Pendidikan
 
RPP MA Bahasa arab kelas XI
RPP MA Bahasa arab kelas XIRPP MA Bahasa arab kelas XI
RPP MA Bahasa arab kelas XIDiva Pendidikan
 
34576952 jam-efekti f-prota-bahasa-arab-kelas-viii(1)
34576952 jam-efekti f-prota-bahasa-arab-kelas-viii(1)34576952 jam-efekti f-prota-bahasa-arab-kelas-viii(1)
34576952 jam-efekti f-prota-bahasa-arab-kelas-viii(1)MTs.N Cirebon II
 
Rpp bhasa arab MA kelas XI 2013
Rpp bhasa arab MA kelas XI 2013Rpp bhasa arab MA kelas XI 2013
Rpp bhasa arab MA kelas XI 2013Muhammad Idris
 
[3] rpp qh vii 1 & 2
[3] rpp qh vii 1 & 2[3] rpp qh vii 1 & 2
[3] rpp qh vii 1 & 2Eloknadlifah
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranDini Zakia
 
KB 2 Sistematika Menulis Akademik
KB 2 Sistematika Menulis AkademikKB 2 Sistematika Menulis Akademik
KB 2 Sistematika Menulis Akademikpjj_kemenkes
 
Silabus Kelas IX Semester 1
Silabus Kelas IX Semester 1Silabus Kelas IX Semester 1
Silabus Kelas IX Semester 1Vienna_Maulee
 

What's hot (20)

KD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
 
KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.13_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
 
Keterampilan menjelaskan kel 2 new
Keterampilan menjelaskan kel 2 newKeterampilan menjelaskan kel 2 new
Keterampilan menjelaskan kel 2 new
 
tugas
tugas tugas
tugas
 
Keterampilan menjelaskan dan membimbing diskusi kecil
Keterampilan menjelaskan dan membimbing diskusi kecilKeterampilan menjelaskan dan membimbing diskusi kecil
Keterampilan menjelaskan dan membimbing diskusi kecil
 
Rpp revisi 2016 fiqih 7 mts rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 fiqih 7 mts   rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 fiqih 7 mts   rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 fiqih 7 mts rpp diva pendidikan
 
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3  Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3
 
Rpp revisi 2016 bahasa arab kelas 9 mts rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa arab kelas  9 mts  rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 bahasa arab kelas  9 mts  rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa arab kelas 9 mts rpp diva pendidikan
 
Pembelajaran Mendengarkan
Pembelajaran MendengarkanPembelajaran Mendengarkan
Pembelajaran Mendengarkan
 
Rpp revisi 2016 bahasa arab kelas xii ma rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa arab kelas xii ma rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 bahasa arab kelas xii ma rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa arab kelas xii ma rpp diva pendidikan
 
Rpp revisi 2016 bahasa arab kelas 8 mts rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa arab kelas 8 mts rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 bahasa arab kelas 8 mts rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa arab kelas 8 mts rpp diva pendidikan
 
RPP MA Bahasa arab kelas XI
RPP MA Bahasa arab kelas XIRPP MA Bahasa arab kelas XI
RPP MA Bahasa arab kelas XI
 
34576952 jam-efekti f-prota-bahasa-arab-kelas-viii(1)
34576952 jam-efekti f-prota-bahasa-arab-kelas-viii(1)34576952 jam-efekti f-prota-bahasa-arab-kelas-viii(1)
34576952 jam-efekti f-prota-bahasa-arab-kelas-viii(1)
 
Rpp bhasa arab MA kelas XI 2013
Rpp bhasa arab MA kelas XI 2013Rpp bhasa arab MA kelas XI 2013
Rpp bhasa arab MA kelas XI 2013
 
[3] rpp qh vii 1 & 2
[3] rpp qh vii 1 & 2[3] rpp qh vii 1 & 2
[3] rpp qh vii 1 & 2
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
Rpp bahasa arab kelas x
Rpp bahasa arab kelas xRpp bahasa arab kelas x
Rpp bahasa arab kelas x
 
Pembelajaran Membaca
Pembelajaran MembacaPembelajaran Membaca
Pembelajaran Membaca
 
KB 2 Sistematika Menulis Akademik
KB 2 Sistematika Menulis AkademikKB 2 Sistematika Menulis Akademik
KB 2 Sistematika Menulis Akademik
 
Silabus Kelas IX Semester 1
Silabus Kelas IX Semester 1Silabus Kelas IX Semester 1
Silabus Kelas IX Semester 1
 

Similar to Modul 7 panduan praktikum diskusi dan seminar

KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa IndonesiaKD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa IndonesiaDini Zakia
 
Modul Pert 2.docx
Modul Pert 2.docxModul Pert 2.docx
Modul Pert 2.docxFransMuji
 
Diskusi bahasa indonesia kelas x
Diskusi bahasa indonesia kelas xDiskusi bahasa indonesia kelas x
Diskusi bahasa indonesia kelas xFairuz Diana
 
Ppt kelompok 1
Ppt kelompok 1Ppt kelompok 1
Ppt kelompok 1hfggs
 
Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)
Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)
Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)AhmadHidayatullah20
 
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanYoshiie Srinita (II)
 
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanYoshiie Srinita
 
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikanProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Kemampuan Berbahasa Lisan
Kemampuan Berbahasa LisanKemampuan Berbahasa Lisan
Kemampuan Berbahasa LisanNini Ibrahim01
 
Rangkuman artikel,cerpen,diskusi,drama,hikayat,karya ilmiah,notulen,novel,dan...
Rangkuman artikel,cerpen,diskusi,drama,hikayat,karya ilmiah,notulen,novel,dan...Rangkuman artikel,cerpen,diskusi,drama,hikayat,karya ilmiah,notulen,novel,dan...
Rangkuman artikel,cerpen,diskusi,drama,hikayat,karya ilmiah,notulen,novel,dan...Sinta Indriani
 
815099d6-4096-47f9-9172-c9fefa066ca3.pptx
815099d6-4096-47f9-9172-c9fefa066ca3.pptx815099d6-4096-47f9-9172-c9fefa066ca3.pptx
815099d6-4096-47f9-9172-c9fefa066ca3.pptxidawati73
 
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)nadialutvia
 
Agus setiawan a220100054
Agus setiawan a220100054Agus setiawan a220100054
Agus setiawan a220100054Agusetiawan
 
Metode Pembelajaran
Metode PembelajaranMetode Pembelajaran
Metode Pembelajaransuep_x
 
slideshow-170215130708 (2).pdf
slideshow-170215130708 (2).pdfslideshow-170215130708 (2).pdf
slideshow-170215130708 (2).pdfUtamiAndriani
 
MATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLL
MATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLLMATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLL
MATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLLdesti73
 
Power point Teks Diskusi
Power point Teks DiskusiPower point Teks Diskusi
Power point Teks Diskusicindy maharani
 

Similar to Modul 7 panduan praktikum diskusi dan seminar (20)

KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa IndonesiaKD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
 
Metode diskusi
Metode diskusiMetode diskusi
Metode diskusi
 
Modul Pert 2.docx
Modul Pert 2.docxModul Pert 2.docx
Modul Pert 2.docx
 
Diskusi
DiskusiDiskusi
Diskusi
 
Pengertian diskusi dan macam
Pengertian diskusi dan macamPengertian diskusi dan macam
Pengertian diskusi dan macam
 
Diskusi bahasa indonesia kelas x
Diskusi bahasa indonesia kelas xDiskusi bahasa indonesia kelas x
Diskusi bahasa indonesia kelas x
 
Ppt kelompok 1
Ppt kelompok 1Ppt kelompok 1
Ppt kelompok 1
 
Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)
Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)
Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)
 
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
 
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
 
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
 
Kemampuan Berbahasa Lisan
Kemampuan Berbahasa LisanKemampuan Berbahasa Lisan
Kemampuan Berbahasa Lisan
 
Rangkuman artikel,cerpen,diskusi,drama,hikayat,karya ilmiah,notulen,novel,dan...
Rangkuman artikel,cerpen,diskusi,drama,hikayat,karya ilmiah,notulen,novel,dan...Rangkuman artikel,cerpen,diskusi,drama,hikayat,karya ilmiah,notulen,novel,dan...
Rangkuman artikel,cerpen,diskusi,drama,hikayat,karya ilmiah,notulen,novel,dan...
 
815099d6-4096-47f9-9172-c9fefa066ca3.pptx
815099d6-4096-47f9-9172-c9fefa066ca3.pptx815099d6-4096-47f9-9172-c9fefa066ca3.pptx
815099d6-4096-47f9-9172-c9fefa066ca3.pptx
 
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
 
Agus setiawan a220100054
Agus setiawan a220100054Agus setiawan a220100054
Agus setiawan a220100054
 
Metode Pembelajaran
Metode PembelajaranMetode Pembelajaran
Metode Pembelajaran
 
slideshow-170215130708 (2).pdf
slideshow-170215130708 (2).pdfslideshow-170215130708 (2).pdf
slideshow-170215130708 (2).pdf
 
MATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLL
MATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLLMATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLL
MATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLL
 
Power point Teks Diskusi
Power point Teks DiskusiPower point Teks Diskusi
Power point Teks Diskusi
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 

Recently uploaded (18)

anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 

Modul 7 panduan praktikum diskusi dan seminar

  • 1.
  • 2. KONSEP DASAR KEBIDANAN Modul 7 “ Panduan Praktikum Diskusi dan Seminar” Penulis : Emy Suryani, M.Mid PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2013 Hak cipta © Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI, 2013
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 1Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul Daftar Isi Cover Daftar isi Modul Daftar istilah Pendahuluan Kegiatan Belajar I (Bagian Inti) Tugas Daftar Pustaka 1 2 3 5 13 15
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 2Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul Daftar Istilah Face to face relationship : suatu bentu interaksi/hubungan dalam bentuk tatap muka/bertemu muka Pengikhtisaran : Rekapitulasi pokok-pokok pikiran penting dalam diskusi. Problem solving : Pemecahan masalah
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 3Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul Pendahuluan A. Rasional dan Diskripsi Singkat Hai….apa kabar semua? Salam se- jahtera, kiranya Tuhan melimpahkan rahmatNya untuk kita semua, Amin. Pada perjumpaan kita kali ini, kita akan melakukan diskusi dan seminar ten- tang paradigma kebidanan. Harapan- nya, anda dan kelompok akan dapat belajar mengkritisi dan menganalisis suatu permasalahan yang berkaitan dengan cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan. Modul ini dikemas dalam tiga bagian, yang disusun dengan urutan sebagai berikut: 1. Bagian Pendahuluan 2. Bagian Inti 3. Bagian penutup B. Relevansi Praktikum ini menjadi media untuk mengaplikasikan materi paradigma ke- bidanan C. Petunjuk Belajar Proses pembelajaran untuk materi ini yang sedang Anda ikuti dapat berjalan dengan lebih lancar bila anda mengi- kuti langkah-langkah belajar sebagai berikut: 1. Bacalah materi ini secara seksama 2. Bacalah referensi lainnya tentang definisi bidan baik yang berasal dari buku-buku referensi maupun dari mengunduh dari laman-laman (si- tus) internet yang tersedia Kami mengharap, Anda dapat mengi- kuti keseluruhan kegiatan belajar dalam modul ini dengan baik. Saya yakin Anda mampu menyelesaikan modul ini dengan baik SELAMAT BELAJAR ! D. Petunjuk Bagi Dosen Pengajar / Fasilitator 1. Pahami Capaian Pembelajaran dalam Modul 7 ini 2. Motivasi peserta didik untuk mem- baca dengan seksama materi yang ditugaskan pada tiap kegiatan bela- jar di panduan praktikum dan beri- kan penjelasan untuk hal-hal yang dianggap sulit
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 4Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul 3. Motivasi peserta didik untuk mel- aksanakan praktikum sesuai perin- tahnya. 4. Identifikasi kesulitan peserta didik dalam mempelajari panduan prak- tikum dan dalam melaksanakan praktikum. 5. Jika peserta didik mengalami kesul- itan, mintalah peserta didik mendis- kusikan dalam kelompok atau kelas dan berikan kesimpulan. 6. Motivasi peserta didik untuk me- nyelesaikan praktikum sesuai tu- gasnya dan mendiskusikan hasilnya dengan teman sejawat. 7. Bersama peserta didik lakukan pe- nilaian terhadap hasil praktikum yang dicapai peserta didik.
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 5Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul Pedoman Praktikum Observasi Kegiatan Belajar I 1. Menjelaskan konsep dasar diskusi 2. Menjelaskan konsep dasar seminarTUJUANPembelajaran Khusus Setelah selesai mempelajari modul 6 ini dihara- pkan Anda mampu membuat suatu diskusi dan seminar tentang kebidanan yang baik dan be- nar. TUJUANPembelajaran Umum 1. Diskusi 2. SeminarPOKOKMateri
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 6Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul Uraian Materi A. Diskusi 1. Pengertian diskusi Tahukah Anda apa yang dimaksud den- gan diskusi...., dan apakah dalam ke- hidupan sehari-hari Anda pernah mal- akukan kegiatan diskusi? Mari kita ikuti uraian berikut ini. Yang dimaksud dengan metode dis- kusi adalah suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk mengambil kesimpulan. Dan diskusi tidak sama dengan berdebat, diskusi selalu diarahkan kepada pemecahan masalah yang menimbulkan berbagai macam pendapat dan akhirnya men- gambil suatu kesimpulan yang dapat diterima oleh anggota dalam kelom- poknya. Metode diskusi adalah suatu cara un- tuk mempelajari materi pembelajaran dengan memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu ar- gumentasi secara rasional dan objek- tif. Metode diskusi dimaksudkan untuk merangsang pemikiran serta berbagai jenis pandangan. Metode ini dapat digunakan bersama-sama dengan metode lainnya, misalnya metode ce- ramah, karya wisata, dan lain-lain kare- na metode ini adalah bagian yang ter- penting dalam memecahkan masalah (Problem solving). 2. Jenis-jenis metode diskusi untuk dapat melaksanakan diskusi kita harus mengetahui terlebih dahulu jen- is-jenis diskusi, sehingga dalam pelak- sanaannya nanti dapat menyesuaikan jenis diskusi apa yang akan digunakan. Ditinjau dari sudut formalitas dan jum- lah peserta yang mengikutinya, diskusi digolongkan menjadi : a. Diskusi formal Diskusi ini terdapat pada lembaga- lembaga pemerintahan atau semi pemerintahan, dimana dalam dis- kusi ini perlu adanya ketua dan penulis serta pembicara yang dia- tur secara formal. b. Diskusi informal Aturan dalam diskusi ini lebih long- gar dari pada yang dipakai dalam diskusi-diskusi lainnya, karena si- fatnya yang tidak resmi. Penera- pannya bisa dalam diskusi keluarga maupun dalam pembelajaran, di- laksanakan dalam kelompok-ke- lompok belajar dimana satu sama lain bersifat hubungan langsung (face to face relationship). c. Diskusi panel Dalam diskusi ini ada dua kat- egori peserta, yaitu peserta aktif dan peserta non-aktif. Peserta ak- tif langsung melibatkan diri dalam
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 7Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul diskusi, sedangkan peserta non-ak- tif hanya menjadi pendengar. Ada kalanya peserta non-aktif ini ter- diri dari beberapa kelompok yang memiliki wakil-wakil yang ditugasi berbicara atas nama kelompoknya. d. Diskusi dalam bentuk simposium Diskusi ini hampir sama dengan diskusi formal lainnya, hanya saja diskusi simposium disampaikan oleh seseorang pemrasaran atau lebih (umumnya lebih). Pemrasaran secara bergiliran menyampaikan uraian pandangannya mengenai topik yang sama namun dengan pandangan berbeda atau satu topik yang berbeda dengan yang tema yang sama. Dan diskusi sym- posium ini biasanya tidak mencari kebenaran tertentu. e. Lecture discussion Diskusi ini dilaksanakan dengan membeberkan suatu persoalan, ke- mudian didiskusikan. Disini biasan- ya hanya ada satu persoalan saja. 3. Langkah-langkah diskusi Ada tiga langkah utama dalam metode diskusi ini, yaitu : a. Penyajian, yaitu pengenalan ter- hadap masalah atau topik yang meminta pendapat , evaluasi, dan pemecahan dari peserta didik. b. Bimbingan, yaitu pengarahan yang terus menerus. Pengarahan ini di- harapkan dapat menyatukan piki- ran-pikiran yang telah dikemuka- kan. c. Pengikhtisaran, yaitu rekapitu- lasi pokok-pokok pikiran penting dalam diskusi. 4. Unsur-unsur diskusi Setiap unsur-unsur di dalam diskusi memiliki tugas dan peranannya ma- sing-masing. Agar diskusi bisa berja- lan dengan lancar maka setiap unsur diskusi harus menjalankan tugas dan peranannya tersebut dengan baik. Tu- gas unsur-unsur diskusi adalah sebagai berikut : a. Tugas Moderator/Pemimpin Dis- kusi 1) Menyiapkan pokok masalah yang akan dibicarakan 2) Membuka diskusi dan menjelas- kan topik diskusi 3) Memperkenalkan komponen diskusi terutama pembicara jika ada unsur pembicara atau pe- nyaji 4) Membuat diskusi menjadi hid- up atau dinamis 5) Mengatur proses penyampaian gagasan atau tanya jawab 6) Menyimpulkan diskusi dan membacakan simpulan diskusi
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 8Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul 7) Menutup diskusi b. Tugas Pembicara 1) Menyiapkan materi diskusi ses- uai topik yang akan dibahas 2) Menyajikan pembahasan materi atau menyampaikan gagasan- gagasan serta pandangan yang berkaitan dengan topik diskusi 3) Menjawab pertanyaan secara objektif dan argumentative 4) Menjaga agar pertanyaan tetap pada konteks pembicaraan c. Tugas dan Peranan Notulis 1) Mencatat topik permasalahan 2) Waktu dan tempat diskusi ber- langsung 3) Mencatat jumlah peserta 4) Mencatat segala proses yang langsung dalam diskusi 5) Menuliskan kesimpulan atau hasil diskusi 6) Membuat laporan hasil diskusi 7) Mendokumentasikan catatan tentang diskusi yang telah di- lakukan d. Peranan atau Tugas Peserta Diskusi 1) Mengikuti tata tertib dan aturan dalam diskusi 2) Mempelajari topik/permasala- han diskusi 3) Mengajukan pertanyaan, pendapat/sanggahan, atau usulan 4) Menunjukkan solidaritas dan partisipasi 5) Bersikap santun dan tidak emo- sional 6) Memusatkan perhatian 7) Turut serta menjaga kelancaran dan kenyamanan diskusi e. Peran dan tugas pengamat Dalam kegiatan diskusi terdapat peran sebagai pengamat, adapun tugas dan perannya adalah men- gamati jalannya diskusi dan seb- agai penyeimbang dalam diskusi jika diperlukan. 5. Aplikasi metode diskusi Pada dasarnya metode diskusi diap- likasikan dalam proses pembelajaran untuk : a. Mendorong mahasiswa berpikir kritis b. Mendorong mahasiswa mengek- spresikan pendapatnya secara be- bas c. Mendorong mahasiswa mengem- bangkan pikirannya untuk mem- ecahkan masalah bersama d. Mengambil satu alternatif jawa- ban atau beberapa alternatif jawa- ban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 9Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul e. Membiasakan mahasiswa menden- garkan pendapat orang lain sekali- pun berbeda dengan pendapatnya sendiri f. Membiasakan bersikap toleran 6. Kelebihan metode diskusi Dari apa yang sudah diuraikan, ses- ungguhnya aplikasi metode diskusi ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah : a. Suasana pembelajaran di kelas maupun di luar kelas akan berkem- bang. Hal itu dapat diketahui kare- na konsentrasi mahasiswa akan fokus pada masalah yang sudah didiskusikan. Sehingga partisipasi mahasiswa dalam metode ini san- gat dituntut keterlibatannya sep- erti bertanya dan berpendapat.. b. Memberikan pelajaran bagaimana bersikap toleran, demokratis, kritis, dan berpikir sistematis kepada ma- hasiswa. c. Kesimpulan-kesimpulan dari ma- salah yang sedang didiskusikan dapat secara mudah diingat ma- hasiswa. Hal ini disebabkan karena mahasiswa terlibat mengikuti alur berpikir diskusi. d. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang etika bermusy- awarah. 7. Keterbatasan metode diskusi a. Jalannya diskusi akan lebih sering didominasi oleh mahasiswa yang pandai. Sehingga mengurangi pel- uang mahasiswa yang lain untuk berpartisipasi. b. Jalannya diskusi sering dipenga- ruhi oleh pembicaraan yang me- nyimpang dari topik pembahasan masalah, sehingga pembahasan melebar kemana-mana. c. Diskusi biasanya lebih banyak memboroskan waktu, sehingga ti- dak sejalan dengan prinsip efisien- si. Mengingat adanya kelemahan- kelemahan diatas, maka dosen yang berkehendak menggunakan metode diskusi sebaiknya mempersiapkan se- gala sesuatunya dengan rapi dan siste- matis terlebih dahulu. Dan dalam hal ini peran seorang dosen sebagai pen- dorong (encourager) yang memberi encouragement (dorongan semangat dan membesarkan hati) sangat diper- lukan, terutama oleh mahasiswa yang kurang pintar atau pendiam. Apakah Anda sudah paham tentang pengertian diskusi? Ternyata dalam ke- hidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari kegiatan diskusi. Untuk beri- kutnya marilah kita ikuti pengertian seminar !
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 10Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul B. Seminar 1. Pengertian seminar Seminar bisa diartikan sebuah bentuk pengajaran akademis (pembahasan masalah secara ilmiah). Baik diberikan di sebuah universitas, oleh organisasi tertentu atau diberikan oleh profesion- al. Kata seminar itu sendiri berasal dari kata Latin yaitu seminarum, yang arti- nya “tanah tempat menanam benih”. Seminar biasanya fokus pada sebuah suatu topik tertentu yang khusus (sama seperti training), di mana mereka yang hadir dapat berpartisipasi secara ak- tif. Namun, seminar seringkali dilak- sanakan dalam bentuk dialog dengan moderator, atau melalui sebuah pre- sentasi hasil penelitian dalam bentuk yang formal. Kadang kala ada sesion debat dan ada kala berbagi pengala- man, walaupun topik yang dibahas adalah masalah sehari-hari. Dalam membahas masalah, tujuannya adalah mencari suatu pemecahan, oleh karena itu suatu seminar selalu diakhiri den- gan kesimpulan atau keputusan-kepu- tusan yang merupakan hasil pendapat bersama, yang kadang-kadang diikuti dengan resolusi atau rekomendasi. Pembahasan dalam seminar berpang- kal pada makalah atau kertas kerja yang telah disusun sebelumnya oleh beberapa orang pembicara sesuai dengan pokok-pokok bahasan yang diminta oleh panitia penyelenggara. Pokok-pokok bahasan yang diminta oleh suatu penitia penyelenggara. Po- kok bahasan yang telah ditentukan, akan dibahas secara teoritis dan dibagi menjadi beberapa subpokok bahasan bila masalahnya sangat luas. Pada awal seminar, dapat dibuka dengan suatu pandangan umum oleh orang ber- wenang (yang ditunjuk panitia) sehing- ga tujuan seminar terarah. Kemudian hadirin (massa) dibagi menjadi beber- apa kelompok untuk membahas per- masalahan lebih lanjut. Tiap kelompok dapat diserahi tugas membahas suatu sub pokok bahasan untuk dibahas dalam kelompok yang biasanya juga disebut seksi/ komisi, dibawah pimpi- nan seorang ketua komisi (kelompok). Dari hasil-hasil kelompok, disusun suatu perumusan yang merupakan suatu kesimpulan yang dirumuskan oleh suatu tim perumus yang ditunjuk. Pembahasan dalam seminar memakan waktu yang lebih lama karena sifat- nya yang ilmiah. Apabila para pembi- cara tidak dapat mengendalikan diri biasanya waktu banyak dipergunakan untuk pembahasan yang kurang pent- ing. Oleh karena itu, dibutuhkan pimp- inan kelompok yang menguasai per- soalan sehingga penyimpangan dari pokok persoalan dapat dicegah. Peny- impangan ini dapat diatasi bila setiap kali ketua sidang menyimpulkan hasil pembicaraan sehingga apa yang akan dibicarakan selanjutnya sudah terarah. Pastinya, jika anda berperan sebagai peserta, Anda harus siap menulis apa
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 11Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul yang ingin anda tanyakan atau yang belum anda pahami dari apa yang dibahas oleh si pembicara. Karena me- mang anda harus mendapat sesuatu dan hasil, bukan? Hal ini harus anda lakukan mengingat anda sama sekali tidak akan praktek pada saat acara berlangsung. 2. Penggunaan seminar Seminar akan efektif bila: a. Tersedia waktu yang cukup untuk membahas persoalan. b. Problema sudah dirumuskan den- gan jelas. c. Para peserta dapat diajak berfikir logis. d. Problem memerlukan pemecahan yang sistematis. e. Problem akan dipecahkan secara menyeluruh. f. Pimpinan sidang cukup terampil dalam mcnggunakan metode ini. g. Kelompok tidak terlalu besar se- hingga memungkinkan setiap peserta mengambil bagian dalam berpendapat. Saudara-saudara sekalian, metode seminar tentu saja mempunyai kele- bihan dan kekurangan, berikut ini akan dibahas tentang kelebihan dan kekurangan seminar. 3. Kelebihan seminar a. Membangkitkan pemikiran yang logis. b. Mendorong pada analisa menyelu- ruh. c. Prosedurnya dapat diterapkan un- tuk berbagai jenis problem. d. Membangkitkan tingkat konsen- trasi yang tinggi pada diri peserta. e. Meningkatkan keterampilan dalam mengenal problem. 4. Kekurangan seminar a. Membutuhkan banyak waktu. b. Memerlukan pimpinan yang ter- ampil. c. Sulit dipakai bila kelompok terlalu besar. d. Mengharuskan setiap anggota kelornpok untuk mempelajari ter- lebih dahulu. e. Mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi yang lain.
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 12Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul Rangkuman Diskusi diskusi adalah suatu kegia- tan kelompok dalam memecahkan masalah untuk mengambil kesimpulan. Dan diskusi tidak sama dengan berde- bat, diskusi selalu diarahkan kepada pemecahan masalah yang menimbul- kan berbagai macam pendapat dan akhirnya mengambil suatu kesimpu- lan yang dapat diterima oleh anggota dalam kelompoknya. Seminar bisa diartikan sebuah bentuk pembelajaran akademis (pembahasan masalah secara ilmiah). Baik diberikan di sebuah universitas, oleh organisasi tertentu atau diberikan oleh profesion- al. Kata seminar itu sendiri berasal dari kata Latin yaitu seminarum, yang art- inya “tanah tempat menanam benih”.
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 13Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul Tugas Batasan yang Harus Dikerjakan Batasan Capaian Pembelajaran Alat dan Bahan DISKUSI DAN PRESENTASI 1. Buatlah satu kasus tiap kelompok, masing-masing kelompok menggambarkan adanya suatu masalah dan pemecahan masalah berdasarkan cara pandang bidan pada beberapa masalah tertentu berikut ini: Kelompok I : wanita Kelompok II : lingkungan Kelompok III : perilaku Kelompok IV : Pelayanan kebidanan Kelompok V : Keturunan 2. Tulislah hasil diskusi berupa laporan dalam bentuk makalah dengan sistema- tika: a. Konsep teori b. Kasus c. Pembahasan 3. Seminarkan hasil diskusi di kelas. Anda harus melakukan diskusi dan seminar sesuai tugas pada masing-masing kelompok. Pembelajaran dapat dicapai jika anda beserta kelompok menyelesaikan tugas pada modul 7 yaitu melakukan diskusi dan presentasi di kelas dengan panduan penilaian yang tercantum pada bagian akhir dari modul ini. Selamat mengerjakan! 1. Alat Tulis 2. Laptop/ mesin ketik/alat untuk mencatat hasil diskusi 3. LCD atau kertas lebar/flipchart untuk memaparkan hasil diskusi
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 14Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul RAMBU - RAMBU PENILAIAN LAPORAN (ESSAY) TUGAS OBSERVASI PERAN DAN FUNGSI BIDAN DIMENSI Memuaskan (Point 5) Cukup Memuaskan (Point 3) Kurang memuaskan (Point 1) Skor KONSEP TEO- RI Konsep teori dituliskan lengkap, up to date, berdasarkan sumber teori yang jelas dan bisa dipertanggung jawabkan. Konsep teori ditulis dengan menggunkan paraphrase dan ada improvisasi serta di- ambil lebih dari satu sumber. Ada sebagain konsep teori yang di- tuliskan tidak lengkap. Kebanyakan teori ditulis asli sesuai dengan sum- ber dan hanya sedikit improvisas serta hanya mengambil dari satu sumber. Ada sumber teori yang tidak jelas. Konsep teori dituliskan tidak legkap, hanya menuliskan sama persis den- gan sumber, tidak ada improvisasi. Diketahui copy dari teman lain. OBSERVASI Berdasarkan kasus/peristiwa nyata, data ditulis dengan lengkap, jujur dan tidak melakukan manipulasi data/fakta. Kasus ditulis berdasarkan format yang terstan- dar. Kasus/peristiwa diambil nyata, ada sebagain data/fakta yang kurang lengkap. Kasus ditulis dengan for- mat yang terstandar. Kasus/peristiwa yang diambil tidak nyata walaupun format yang digu- nakan terstandar. Tidak sinkron an- tara kasus dengan data/fakta. PEMBAHASAN Membahas kesenjangan dengan mem- bandingkan kasus dengan teori yang bisa dipertanggungjawabkan. Pemba- hasan ditulis secara runtut sesuai proses asuhan kebidanan. Pembahasan juga memuat alasan atau rasionalisasi data/ tindakan/hasil sesuai kasus yang diambil. Membahas kesenjangan dengan membandingkan kasus dengan teori yang bisa dipertanggungjawabkan. Pembahasan ditulis secara tidak runtut. Hanya memuat sebagian ala- san atau rasionalisasi data/tindakan/ hasil. Tidak ada pembahasan atau hanya mengulang hasil. NIILAI : 15 x 100 15 NILAI MINIMUM: 8 X 100 15 NILAI ANDA HARUS BERADA DI ATAS NILAI MINIMUM
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 15Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul Daftar Pustaka Byar, R., 1995. Theory for Midwifery Practice Edisi I. Macmillan English: Hound- millo. Nurhayati, Aprina, Bustani, A. 2012. Konsep Kebidanan. Jakarta: Salemba. Pyne, RH. 1992, Profesional Disiplin In Nusing, Midwifery and Health Visiting, edisi 2. London: Ballack Well Scientific. Sofyan, M., Harni, Madjid, N., A. 50 tahun IBI. Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta: Pengurus Pusat IBI publisher. Taniredja, T., Faridli, E., M., Harmianto, S. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: CV Alfabeta. Varney, H. 1997. Varney Midwifery. Sudburry, Massachusets: Jones and Bartlet Publishers