Modul ini membahas konsep dasar diskusi dan seminar dalam kebidanan. Diskusi adalah kegiatan kelompok untuk memecahkan masalah dan mengambil kesimpulan, sedangkan seminar adalah presentasi materi oleh pembicara untuk dibahas bersama. Modul ini menjelaskan jenis, langkah, unsur, dan penerapan diskusi serta perbedaan antara diskusi dan seminar.
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul
Daftar Isi
Cover
Daftar isi Modul
Daftar istilah
Pendahuluan
Kegiatan Belajar I (Bagian Inti)
Tugas
Daftar Pustaka
1
2
3
5
13
15
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul
Daftar Istilah
Face to face relationship : suatu bentu interaksi/hubungan dalam bentuk tatap
muka/bertemu muka
Pengikhtisaran : Rekapitulasi pokok-pokok pikiran penting dalam diskusi.
Problem solving : Pemecahan masalah
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul
Pendahuluan
A. Rasional dan Diskripsi Singkat
Hai….apa kabar semua? Salam se-
jahtera, kiranya Tuhan melimpahkan
rahmatNya untuk kita semua, Amin.
Pada perjumpaan kita kali ini, kita akan
melakukan diskusi dan seminar ten-
tang paradigma kebidanan. Harapan-
nya, anda dan kelompok akan dapat
belajar mengkritisi dan menganalisis
suatu permasalahan yang berkaitan
dengan cara pandang bidan dalam
memberikan pelayanan.
Modul ini dikemas dalam tiga bagian,
yang disusun dengan urutan sebagai
berikut:
1. Bagian Pendahuluan
2. Bagian Inti
3. Bagian penutup
B. Relevansi
Praktikum ini menjadi media untuk
mengaplikasikan materi paradigma ke-
bidanan
C. Petunjuk Belajar
Proses pembelajaran untuk materi ini
yang sedang Anda ikuti dapat berjalan
dengan lebih lancar bila anda mengi-
kuti langkah-langkah belajar sebagai
berikut:
1. Bacalah materi ini secara seksama
2. Bacalah referensi lainnya tentang
definisi bidan baik yang berasal dari
buku-buku referensi maupun dari
mengunduh dari laman-laman (si-
tus) internet yang tersedia
Kami mengharap, Anda dapat mengi-
kuti keseluruhan kegiatan belajar
dalam modul ini dengan baik. Saya
yakin Anda mampu menyelesaikan
modul ini dengan baik
SELAMAT BELAJAR !
D. Petunjuk Bagi Dosen Pengajar /
Fasilitator
1. Pahami Capaian Pembelajaran
dalam Modul 7 ini
2. Motivasi peserta didik untuk mem-
baca dengan seksama materi yang
ditugaskan pada tiap kegiatan bela-
jar di panduan praktikum dan beri-
kan penjelasan untuk hal-hal yang
dianggap sulit
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul
3. Motivasi peserta didik untuk mel-
aksanakan praktikum sesuai perin-
tahnya.
4. Identifikasi kesulitan peserta didik
dalam mempelajari panduan prak-
tikum dan dalam melaksanakan
praktikum.
5. Jika peserta didik mengalami kesul-
itan, mintalah peserta didik mendis-
kusikan dalam kelompok atau kelas
dan berikan kesimpulan.
6. Motivasi peserta didik untuk me-
nyelesaikan praktikum sesuai tu-
gasnya dan mendiskusikan hasilnya
dengan teman sejawat.
7. Bersama peserta didik lakukan pe-
nilaian terhadap hasil praktikum
yang dicapai peserta didik.
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
5Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul
Pedoman Praktikum Observasi
Kegiatan Belajar I
1. Menjelaskan konsep dasar diskusi
2. Menjelaskan konsep dasar seminarTUJUANPembelajaran Khusus
Setelah selesai mempelajari modul 6 ini dihara-
pkan Anda mampu membuat suatu diskusi dan
seminar tentang kebidanan yang baik dan be-
nar.
TUJUANPembelajaran Umum
1. Diskusi
2. SeminarPOKOKMateri
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul
Uraian Materi
A. Diskusi
1. Pengertian diskusi
Tahukah Anda apa yang dimaksud den-
gan diskusi...., dan apakah dalam ke-
hidupan sehari-hari Anda pernah mal-
akukan kegiatan diskusi? Mari kita ikuti
uraian berikut ini.
Yang dimaksud dengan metode dis-
kusi adalah suatu kegiatan kelompok
dalam memecahkan masalah untuk
mengambil kesimpulan. Dan diskusi
tidak sama dengan berdebat, diskusi
selalu diarahkan kepada pemecahan
masalah yang menimbulkan berbagai
macam pendapat dan akhirnya men-
gambil suatu kesimpulan yang dapat
diterima oleh anggota dalam kelom-
poknya.
Metode diskusi adalah suatu cara un-
tuk mempelajari materi pembelajaran
dengan memperdebatkan masalah
yang timbul dan saling mengadu ar-
gumentasi secara rasional dan objek-
tif. Metode diskusi dimaksudkan untuk
merangsang pemikiran serta berbagai
jenis pandangan. Metode ini dapat
digunakan bersama-sama dengan
metode lainnya, misalnya metode ce-
ramah, karya wisata, dan lain-lain kare-
na metode ini adalah bagian yang ter-
penting dalam memecahkan masalah
(Problem solving).
2. Jenis-jenis metode diskusi
untuk dapat melaksanakan diskusi kita
harus mengetahui terlebih dahulu jen-
is-jenis diskusi, sehingga dalam pelak-
sanaannya nanti dapat menyesuaikan
jenis diskusi apa yang akan digunakan.
Ditinjau dari sudut formalitas dan jum-
lah peserta yang mengikutinya, diskusi
digolongkan menjadi :
a. Diskusi formal
Diskusi ini terdapat pada lembaga-
lembaga pemerintahan atau semi
pemerintahan, dimana dalam dis-
kusi ini perlu adanya ketua dan
penulis serta pembicara yang dia-
tur secara formal.
b. Diskusi informal
Aturan dalam diskusi ini lebih long-
gar dari pada yang dipakai dalam
diskusi-diskusi lainnya, karena si-
fatnya yang tidak resmi. Penera-
pannya bisa dalam diskusi keluarga
maupun dalam pembelajaran, di-
laksanakan dalam kelompok-ke-
lompok belajar dimana satu sama
lain bersifat hubungan langsung
(face to face relationship).
c. Diskusi panel
Dalam diskusi ini ada dua kat-
egori peserta, yaitu peserta aktif
dan peserta non-aktif. Peserta ak-
tif langsung melibatkan diri dalam
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
7Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul
diskusi, sedangkan peserta non-ak-
tif hanya menjadi pendengar. Ada
kalanya peserta non-aktif ini ter-
diri dari beberapa kelompok yang
memiliki wakil-wakil yang ditugasi
berbicara atas nama kelompoknya.
d. Diskusi dalam bentuk simposium
Diskusi ini hampir sama dengan
diskusi formal lainnya, hanya saja
diskusi simposium disampaikan
oleh seseorang pemrasaran atau
lebih (umumnya lebih). Pemrasaran
secara bergiliran menyampaikan
uraian pandangannya mengenai
topik yang sama namun dengan
pandangan berbeda atau satu
topik yang berbeda dengan yang
tema yang sama. Dan diskusi sym-
posium ini biasanya tidak mencari
kebenaran tertentu.
e. Lecture discussion
Diskusi ini dilaksanakan dengan
membeberkan suatu persoalan, ke-
mudian didiskusikan. Disini biasan-
ya hanya ada satu persoalan saja.
3. Langkah-langkah diskusi
Ada tiga langkah utama dalam metode
diskusi ini, yaitu :
a. Penyajian, yaitu pengenalan ter-
hadap masalah atau topik yang
meminta pendapat , evaluasi, dan
pemecahan dari peserta didik.
b. Bimbingan, yaitu pengarahan yang
terus menerus. Pengarahan ini di-
harapkan dapat menyatukan piki-
ran-pikiran yang telah dikemuka-
kan.
c. Pengikhtisaran, yaitu rekapitu-
lasi pokok-pokok pikiran penting
dalam diskusi.
4. Unsur-unsur diskusi
Setiap unsur-unsur di dalam diskusi
memiliki tugas dan peranannya ma-
sing-masing. Agar diskusi bisa berja-
lan dengan lancar maka setiap unsur
diskusi harus menjalankan tugas dan
peranannya tersebut dengan baik. Tu-
gas unsur-unsur diskusi adalah sebagai
berikut :
a. Tugas Moderator/Pemimpin Dis-
kusi
1) Menyiapkan pokok masalah
yang akan dibicarakan
2) Membuka diskusi dan menjelas-
kan topik diskusi
3) Memperkenalkan komponen
diskusi terutama pembicara jika
ada unsur pembicara atau pe-
nyaji
4) Membuat diskusi menjadi hid-
up atau dinamis
5) Mengatur proses penyampaian
gagasan atau tanya jawab
6) Menyimpulkan diskusi dan
membacakan simpulan diskusi
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul
7) Menutup diskusi
b. Tugas Pembicara
1) Menyiapkan materi diskusi ses-
uai topik yang akan dibahas
2) Menyajikan pembahasan materi
atau menyampaikan gagasan-
gagasan serta pandangan yang
berkaitan dengan topik diskusi
3) Menjawab pertanyaan secara
objektif dan argumentative
4) Menjaga agar pertanyaan tetap
pada konteks pembicaraan
c. Tugas dan Peranan Notulis
1) Mencatat topik permasalahan
2) Waktu dan tempat diskusi ber-
langsung
3) Mencatat jumlah peserta
4) Mencatat segala proses yang
langsung dalam diskusi
5) Menuliskan kesimpulan atau
hasil diskusi
6) Membuat laporan hasil diskusi
7) Mendokumentasikan catatan
tentang diskusi yang telah di-
lakukan
d. Peranan atau Tugas Peserta Diskusi
1) Mengikuti tata tertib dan aturan
dalam diskusi
2) Mempelajari topik/permasala-
han diskusi
3) Mengajukan pertanyaan,
pendapat/sanggahan, atau
usulan
4) Menunjukkan solidaritas dan
partisipasi
5) Bersikap santun dan tidak emo-
sional
6) Memusatkan perhatian
7) Turut serta menjaga kelancaran
dan kenyamanan diskusi
e. Peran dan tugas pengamat
Dalam kegiatan diskusi terdapat
peran sebagai pengamat, adapun
tugas dan perannya adalah men-
gamati jalannya diskusi dan seb-
agai penyeimbang dalam diskusi
jika diperlukan.
5. Aplikasi metode diskusi
Pada dasarnya metode diskusi diap-
likasikan dalam proses pembelajaran
untuk :
a. Mendorong mahasiswa berpikir
kritis
b. Mendorong mahasiswa mengek-
spresikan pendapatnya secara be-
bas
c. Mendorong mahasiswa mengem-
bangkan pikirannya untuk mem-
ecahkan masalah bersama
d. Mengambil satu alternatif jawa-
ban atau beberapa alternatif jawa-
ban untuk memecahkan masalah
berdasarkan pertimbangan yang
seksama
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
9Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul
e. Membiasakan mahasiswa menden-
garkan pendapat orang lain sekali-
pun berbeda dengan pendapatnya
sendiri
f. Membiasakan bersikap toleran
6. Kelebihan metode diskusi
Dari apa yang sudah diuraikan, ses-
ungguhnya aplikasi metode diskusi ini
memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya adalah :
a. Suasana pembelajaran di kelas
maupun di luar kelas akan berkem-
bang. Hal itu dapat diketahui kare-
na konsentrasi mahasiswa akan
fokus pada masalah yang sudah
didiskusikan. Sehingga partisipasi
mahasiswa dalam metode ini san-
gat dituntut keterlibatannya sep-
erti bertanya dan berpendapat..
b. Memberikan pelajaran bagaimana
bersikap toleran, demokratis, kritis,
dan berpikir sistematis kepada ma-
hasiswa.
c. Kesimpulan-kesimpulan dari ma-
salah yang sedang didiskusikan
dapat secara mudah diingat ma-
hasiswa. Hal ini disebabkan karena
mahasiswa terlibat mengikuti alur
berpikir diskusi.
d. Memberikan pengalaman kepada
mahasiswa tentang etika bermusy-
awarah.
7. Keterbatasan metode diskusi
a. Jalannya diskusi akan lebih sering
didominasi oleh mahasiswa yang
pandai. Sehingga mengurangi pel-
uang mahasiswa yang lain untuk
berpartisipasi.
b. Jalannya diskusi sering dipenga-
ruhi oleh pembicaraan yang me-
nyimpang dari topik pembahasan
masalah, sehingga pembahasan
melebar kemana-mana.
c. Diskusi biasanya lebih banyak
memboroskan waktu, sehingga ti-
dak sejalan dengan prinsip efisien-
si.
Mengingat adanya kelemahan-
kelemahan diatas, maka dosen yang
berkehendak menggunakan metode
diskusi sebaiknya mempersiapkan se-
gala sesuatunya dengan rapi dan siste-
matis terlebih dahulu. Dan dalam hal
ini peran seorang dosen sebagai pen-
dorong (encourager) yang memberi
encouragement (dorongan semangat
dan membesarkan hati) sangat diper-
lukan, terutama oleh mahasiswa yang
kurang pintar atau pendiam.
Apakah Anda sudah paham tentang
pengertian diskusi? Ternyata dalam ke-
hidupan sehari-hari kita tidak pernah
lepas dari kegiatan diskusi. Untuk beri-
kutnya marilah kita ikuti pengertian
seminar !
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul
B. Seminar
1. Pengertian seminar
Seminar bisa diartikan sebuah bentuk
pengajaran akademis (pembahasan
masalah secara ilmiah). Baik diberikan
di sebuah universitas, oleh organisasi
tertentu atau diberikan oleh profesion-
al. Kata seminar itu sendiri berasal dari
kata Latin yaitu seminarum, yang arti-
nya “tanah tempat menanam benih”.
Seminar biasanya fokus pada sebuah
suatu topik tertentu yang khusus (sama
seperti training), di mana mereka yang
hadir dapat berpartisipasi secara ak-
tif. Namun, seminar seringkali dilak-
sanakan dalam bentuk dialog dengan
moderator, atau melalui sebuah pre-
sentasi hasil penelitian dalam bentuk
yang formal. Kadang kala ada sesion
debat dan ada kala berbagi pengala-
man, walaupun topik yang dibahas
adalah masalah sehari-hari. Dalam
membahas masalah, tujuannya adalah
mencari suatu pemecahan, oleh karena
itu suatu seminar selalu diakhiri den-
gan kesimpulan atau keputusan-kepu-
tusan yang merupakan hasil pendapat
bersama, yang kadang-kadang diikuti
dengan resolusi atau rekomendasi.
Pembahasan dalam seminar berpang-
kal pada makalah atau kertas kerja
yang telah disusun sebelumnya oleh
beberapa orang pembicara sesuai
dengan pokok-pokok bahasan yang
diminta oleh panitia penyelenggara.
Pokok-pokok bahasan yang diminta
oleh suatu penitia penyelenggara. Po-
kok bahasan yang telah ditentukan,
akan dibahas secara teoritis dan dibagi
menjadi beberapa subpokok bahasan
bila masalahnya sangat luas. Pada awal
seminar, dapat dibuka dengan suatu
pandangan umum oleh orang ber-
wenang (yang ditunjuk panitia) sehing-
ga tujuan seminar terarah. Kemudian
hadirin (massa) dibagi menjadi beber-
apa kelompok untuk membahas per-
masalahan lebih lanjut. Tiap kelompok
dapat diserahi tugas membahas suatu
sub pokok bahasan untuk dibahas
dalam kelompok yang biasanya juga
disebut seksi/ komisi, dibawah pimpi-
nan seorang ketua komisi (kelompok).
Dari hasil-hasil kelompok, disusun
suatu perumusan yang merupakan
suatu kesimpulan yang dirumuskan
oleh suatu tim perumus yang ditunjuk.
Pembahasan dalam seminar memakan
waktu yang lebih lama karena sifat-
nya yang ilmiah. Apabila para pembi-
cara tidak dapat mengendalikan diri
biasanya waktu banyak dipergunakan
untuk pembahasan yang kurang pent-
ing. Oleh karena itu, dibutuhkan pimp-
inan kelompok yang menguasai per-
soalan sehingga penyimpangan dari
pokok persoalan dapat dicegah. Peny-
impangan ini dapat diatasi bila setiap
kali ketua sidang menyimpulkan hasil
pembicaraan sehingga apa yang akan
dibicarakan selanjutnya sudah terarah.
Pastinya, jika anda berperan sebagai
peserta, Anda harus siap menulis apa
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
11Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul
yang ingin anda tanyakan atau yang
belum anda pahami dari apa yang
dibahas oleh si pembicara. Karena me-
mang anda harus mendapat sesuatu
dan hasil, bukan? Hal ini harus anda
lakukan mengingat anda sama sekali
tidak akan praktek pada saat acara
berlangsung.
2. Penggunaan seminar
Seminar akan efektif bila:
a. Tersedia waktu yang cukup untuk
membahas persoalan.
b. Problema sudah dirumuskan den-
gan jelas.
c. Para peserta dapat diajak berfikir
logis.
d. Problem memerlukan pemecahan
yang sistematis.
e. Problem akan dipecahkan secara
menyeluruh.
f. Pimpinan sidang cukup terampil
dalam mcnggunakan metode ini.
g. Kelompok tidak terlalu besar se-
hingga memungkinkan setiap
peserta mengambil bagian dalam
berpendapat.
Saudara-saudara sekalian, metode
seminar tentu saja mempunyai kele-
bihan dan kekurangan, berikut ini
akan dibahas tentang kelebihan dan
kekurangan seminar.
3. Kelebihan seminar
a. Membangkitkan pemikiran yang
logis.
b. Mendorong pada analisa menyelu-
ruh.
c. Prosedurnya dapat diterapkan un-
tuk berbagai jenis problem.
d. Membangkitkan tingkat konsen-
trasi yang tinggi pada diri peserta.
e. Meningkatkan keterampilan dalam
mengenal problem.
4. Kekurangan seminar
a. Membutuhkan banyak waktu.
b. Memerlukan pimpinan yang ter-
ampil.
c. Sulit dipakai bila kelompok terlalu
besar.
d. Mengharuskan setiap anggota
kelornpok untuk mempelajari ter-
lebih dahulu.
e. Mungkin perlu dilanjutkan pada
diskusi yang lain.
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul
Rangkuman
Diskusi diskusi adalah suatu kegia-
tan kelompok dalam memecahkan
masalah untuk mengambil kesimpulan.
Dan diskusi tidak sama dengan berde-
bat, diskusi selalu diarahkan kepada
pemecahan masalah yang menimbul-
kan berbagai macam pendapat dan
akhirnya mengambil suatu kesimpu-
lan yang dapat diterima oleh anggota
dalam kelompoknya.
Seminar bisa diartikan sebuah bentuk
pembelajaran akademis (pembahasan
masalah secara ilmiah). Baik diberikan
di sebuah universitas, oleh organisasi
tertentu atau diberikan oleh profesion-
al. Kata seminar itu sendiri berasal dari
kata Latin yaitu seminarum, yang art-
inya “tanah tempat menanam benih”.
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
13Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul
Tugas
Batasan yang Harus Dikerjakan
Batasan Capaian Pembelajaran
Alat dan Bahan
DISKUSI DAN PRESENTASI
1. Buatlah satu kasus tiap kelompok, masing-masing kelompok menggambarkan
adanya suatu masalah dan pemecahan masalah berdasarkan cara pandang
bidan pada beberapa masalah tertentu berikut ini:
Kelompok I : wanita
Kelompok II : lingkungan
Kelompok III : perilaku
Kelompok IV : Pelayanan kebidanan
Kelompok V : Keturunan
2. Tulislah hasil diskusi berupa laporan dalam bentuk makalah dengan sistema-
tika:
a. Konsep teori
b. Kasus
c. Pembahasan
3. Seminarkan hasil diskusi di kelas.
Anda harus melakukan diskusi dan seminar sesuai tugas pada masing-masing
kelompok.
Pembelajaran dapat dicapai jika anda beserta kelompok menyelesaikan tugas
pada modul 7 yaitu melakukan diskusi dan presentasi di kelas dengan panduan
penilaian yang tercantum pada bagian akhir dari modul ini. Selamat mengerjakan!
1. Alat Tulis
2. Laptop/ mesin ketik/alat untuk mencatat hasil diskusi
3. LCD atau kertas lebar/flipchart untuk memaparkan hasil diskusi
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul
RAMBU - RAMBU PENILAIAN LAPORAN (ESSAY) TUGAS OBSERVASI PERAN
DAN FUNGSI BIDAN
DIMENSI Memuaskan (Point 5) Cukup Memuaskan (Point 3) Kurang memuaskan (Point 1) Skor
KONSEP TEO-
RI
Konsep teori dituliskan lengkap, up to
date, berdasarkan sumber teori yang
jelas dan bisa dipertanggung jawabkan.
Konsep teori ditulis dengan menggunkan
paraphrase dan ada improvisasi serta di-
ambil lebih dari satu sumber.
Ada sebagain konsep teori yang di-
tuliskan tidak lengkap. Kebanyakan
teori ditulis asli sesuai dengan sum-
ber dan hanya sedikit improvisas
serta hanya mengambil dari satu
sumber. Ada sumber teori yang tidak
jelas.
Konsep teori dituliskan tidak legkap,
hanya menuliskan sama persis den-
gan sumber, tidak ada improvisasi.
Diketahui copy dari teman lain.
OBSERVASI Berdasarkan kasus/peristiwa nyata, data
ditulis dengan lengkap, jujur dan tidak
melakukan manipulasi data/fakta. Kasus
ditulis berdasarkan format yang terstan-
dar.
Kasus/peristiwa diambil nyata, ada
sebagain data/fakta yang kurang
lengkap. Kasus ditulis dengan for-
mat yang terstandar.
Kasus/peristiwa yang diambil tidak
nyata walaupun format yang digu-
nakan terstandar. Tidak sinkron an-
tara kasus dengan data/fakta.
PEMBAHASAN Membahas kesenjangan dengan mem-
bandingkan kasus dengan teori yang
bisa dipertanggungjawabkan. Pemba-
hasan ditulis secara runtut sesuai proses
asuhan kebidanan. Pembahasan juga
memuat alasan atau rasionalisasi data/
tindakan/hasil sesuai kasus yang diambil.
Membahas kesenjangan dengan
membandingkan kasus dengan teori
yang bisa dipertanggungjawabkan.
Pembahasan ditulis secara tidak
runtut. Hanya memuat sebagian ala-
san atau rasionalisasi data/tindakan/
hasil.
Tidak ada pembahasan atau hanya
mengulang hasil.
NIILAI : 15 x 100
15
NILAI MINIMUM: 8 X 100
15
NILAI ANDA HARUS BERADA DI ATAS NILAI MINIMUM
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
15Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Tugas Akhir Modul
Daftar Pustaka
Byar, R., 1995. Theory for Midwifery Practice Edisi I. Macmillan English: Hound-
millo.
Nurhayati, Aprina, Bustani, A. 2012. Konsep Kebidanan. Jakarta: Salemba.
Pyne, RH. 1992, Profesional Disiplin In Nusing, Midwifery and Health Visiting, edisi
2. London: Ballack Well Scientific.
Sofyan, M., Harni, Madjid, N., A. 50 tahun IBI. Bidan Menyongsong Masa Depan.
Jakarta: Pengurus Pusat IBI publisher.
Taniredja, T., Faridli, E., M., Harmianto, S. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif.
Bandung: CV Alfabeta.
Varney, H. 1997. Varney Midwifery. Sudburry, Massachusets: Jones and Bartlet
Publishers