Dokumen tersebut membahas tentang penguatan implementasi kurikulum merdeka melalui pemberdayaan komunitas belajar dalam sekolah. Komunitas belajar dalam sekolah dijelaskan sebagai kelompok pendidik dan tenaga kependidikan yang belajar bersama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar murid. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan pembentukan dan pengelolaan komunitas belajar dalam sekolah."
2. Tujuan Pembelajaran
Peserta memahami konsep
kombel (3,4,5) Peserta
memahami bagaimana
mengimplementasikan
komunitas belajar dalam
sekolah
Peserta memahami
pengelolaan komunitas
belajar dalam sekolah
1.
2.
3.
3. Pertanyaan Pemantik
● Apakah komunitas belajar?
● Apakah bapak ibu yakin komunitas
belajar berdampak pada peningkatan
kualitas belajar murid? Apa yang
membuat yakin/tidak yakin?
4. APA ITU KOMUNITAS
BELAJAR?
Sekelompok Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang
belajar
bersama dan berkolaborasi secara berkelanjutan dengan tujuan
yang jelas dan terukur untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar murid.
5. Optimalisasi komunitas belajar diadopsi dari teori
Professional Learning Community (PLC) oleh
Richard
DuFour. Sebagai gambaran besar, PLC berbicara
tentang Tiga Ide Besar dan Lima Dimensi
dalam
komunitas belajar.
6. Komunitas Belajar dalam Sekolah adalah SALAH SATU cara/strategi peningkatan kompetensi
GTK yang diyakini berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran murid
70% peningkatan kompetensi
GTK khususnya guru diharapkan
Profil Pelajar Pancasila terjadi di satpen, satu
diantaranya melalui kombel.
Kombel dilakukan secara rutin
murid. Tidak semua
masalah/tantangan
pembelajaran murid dijadikan
kombel.
Ragam cara meningkatkan ko
topik diskusi pada
Anggota
diskusi
bersama.
menyepakati topik
sesuai kebutuhan
Pondasi : Keyakinan, Komitmen Bersama, Penyepakatan Nilai,
Pendekatan: Belajar, Ekosistem, dan Asset-based Thinking
setiap minggu untuk membahas
masalah/tantangan
pembelajaran yang dihadapi
murid
Guru mampu memfasilitasi proses pembelajaran yang berdampak pada
murid
IHT
(in-House
Traning)
Workshop
Kombel
dalam
Sekolah
(PLC)
Pelatihan
di luar
sekolah
Mentoring Coaching dan lain-
lain
Ragam cara mpetensi GTK
7. Poin Penting
Komunitas Belajar dalam
Sekolah berfokus pada Murid
1. Kombel dalam sekolah tidak sama dengan pelatihan di
dalam sekolah
2. Kombel dalam sekolah fokus pada penyelesaian
masalah/tantangan pembelajaran yang dihadapi murid
ataupun membahas perencanaan pembelajaran dari
materi yang diprediksi akan sangat menantang bagi
murid.
3. Topik diskusi dalam kombel disepakati bersama, sesuai
kebutuhan anggota.
4. Dominasi diskusi dalam kombel adalah tentang murid,
murid dan murid.
5. Tiga ide besar PLC dengan 4 pertanyan kunci akan
membantu menempatkan fokus pada pembelajaran
murid.
6. Guru memerlukan lingkungan belajar yang ramah guru
untuk belajar di komunitas sehingga semua guru dapat
terlibat aktif. Penerapan tata nilai menjadi hal yang
8. Ragam aktivitas belajar bersama dan berbagi praktik baik di komunitas belajar
dalam sekolah antara lain:
1. berdiskusi tentang RPP/modul ajar dengan
topik yang menantang buat murid, rubrik
penilaian, asesmen, dan sebagainya;
bertukar menilai hasil belajar murid;
berbagi masalah pembelajaran yang dihadapi
2.
3.
murid dan mendiskusikan alternatif
pemecahan masalah bersama-sama;
saling mengobservasi pembelajaran di kelas,
4.
dan melakukan refleksi hasil observasi
bersama-sama (misal lesson study);
berbagi praktik baik yang telah dilakukan;
melakukan penelitian tindakan kelas bersama
terhadap masalah pembelajaran yang
dihadapi
5.
6.
9. 3 IDE BESAR KOMUNITAS BELAJAR DALAM
SEKOLAH
Membudayakan
Kolaborasi dan
Tanggung Jawab
Kolektif
Berorientasi pada
Hasil
(Pembelajaran
Murid)
Berfokus pada
Pembelajaran
Pada kegiatan komunitas belajar dalam sekolah terdapat Tiga
Ide Besar yang menjadi landasan dalam menjalankan seluruh
kegiatan di dalamnya. Tiga Ide Besar ini akan memastikan
komunitas belajar berkontribusi pada pembelajaran
berkualitas yang dilakukan secara kolaboratif untuk
meningkatkan hasil belajar murid.
10. PTK perlu mampu menjawab
4 Pertanyaan Kritis berikut.
IDE BESAR 1
Apa yang kita harapkan murid
pelajari?
Bagaimana kita tahu bahwa murid
sudah belajar hal tersebut?
Fokus pada
Pembelajaran Bagaimana respon kita jika ada murid
yang tidak belajar?
Bagaimana kita akan memperkaya
materi untuk murid yang sudah mahir?
11. IDE BESAR 2 Kolaborasi untuk menciptakan pemahaman
bersama
Membudayakan
Kolaborasi dan
Tanggung Jawab
Kolektif
Kolaborasi dengan memiliki kesadaran bahwa
proses pembelajaran dan keberhasilan seorang
murid merupakan tanggung jawab bagi semua
PTK
Kolaborasi ini diciptakan untuk menghadirkan
suasana belajar bersama, yang di dalamnya
terdapat rasa saling tergantung satu sama lain
12. IDE BESAR 3 Siklus komunitas belajar dalam sekolah merupakan rangkaian
pengelolaan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas PTK
dan meningkatkan kualitas hasil belajar murid.
Berorientasi pada
Hasil (Pembelajaran
Murid)
13. Pengamatan Diskusi Komunitas Belajar dalam Sekolah
1. Masalah pembelajaran murid apa yang
disepakati untuk didiskusikan?
2. Pertanyaan-pertanyaan
pemantik diskusi?
apa yang dijadikan
3. Diskusi dalam kombel lebih
murid
dominan
atau lebih
membicarakan pembelajaran
kepada guru?
4. Jika bapak/ibu dapat membuat prosentase:
berapa % percakapan tersebut membicarakan
murid, berapa % membicarakan tentang hal
lainnya?
15. Kriteria Awal Kombel dalam Sekolah
5b Kondisi Mendukung-Relationship Lingkungan belajar yang ramah guru di kombel (menghargai,
mendengarkan, menyampaikan pendapat tanpa takut dihakimi, dll)
No Aspek Kombel Kriteria Awal
(Hipp & Huffman, 2010)
1 Kepemimpinan Berbagi dan Adanya Tim Kecil sebagai Penggerak Kombel
Mendukung
2 Komitmen dan Nilai Bersama Terdapat Keyakinan bahwa Kombel
Penting, Komitmen bersama dan Nilai yang disepakati Bersama dan
diterapkan dalam proses belajar di kombel
3 Pembelajaran Kolektif dan Berdiskusi memecahkan masalah pembelajaran murid,
Penerapannya Merencanakan pembelajaran murid Bersama
(Menerapkan 3 Ide Besar, 4 Pertanyaan Kunci dan Siklus refleksi
awal, perencanaan, implementasi dan evaluasi)
4 Berbagi Praktik Observasi pembelajaran di kelas guru model dan refleksi.
(Menerapkan 3 Ide Besar, 4 Pertanyaan Kunci dan Siklus refleksi awal,
perencanaan, implementasi dan evaluasi)
5a Kondisi Mendukung-Struktur Mengalokasikan waktu belajar di kombel
minimal 1 jam perminggu (adanya Jadwal dan topik diskusi kombel)
16. 5 TAHAPAN
MEMBANGUN
KOMUNITAS
BELAJAR
1 3 5Merealisasikan Belajar
Bersama dan Berbagi
Praktik
Menciptakan lingkungan
belajar yang ramah
guru
Membentuk
Melakukan penguatan,
membuat komitmen
bersama, dan
menyepakati tata nilai
Memasukkan jam wajib belajar
di komunitas kedalam jam efektif guru di
sekolah
2 4
Membentuk tim kecil
17. , 1. Membentuk tim kecil
Kepala sekolah komunitas belajar dalam sekolah
dengan membentuk tim kecil yang akan membantu
kepala sekolah merealisasikan jalannya komunitas
belajar dalam sekolah. Tim ini terdiri atas tim
manajemen guru yang memiliki potensi
menggerakkan rekan sesame guru, memiliki
komitmen tinggi, dan keterampilan dalam
memfasilitasi kegiatan komunitas belajar
18. Sosialisasi dan Penyamaan Persepsi tentang Konsep dan Pentingnya Komunitas
Belajar dalam Sekolah
Praktik/Simulasi Sosialisasi KS ke Guru di satpen
Praktik/Simulasi Sosialisasi dari DInas ke Satpen
Kepala sekolah bersama dengan tim kecil
memulai penguatan awal tentang konsep
komunitas belajar dalam sekolah dan mengapa
komunitas belajar dalam sekolah penting bagi
guru.
Strategi disesuaikan dengan kondisi dan konteks
satpen
19. Nilai/Komitmen bersama:
Untuk melaksanakan komunitas belajar yang efektif setiap guru dan tenaga
kependidikan berkomitmen untuk:
• Kami akan menjadi anggota
kontribusi.
tim kolaboratif yang positif dan memberikan
2. Membangun Komitmen
Bersama dan Menyepakati
Nilai
• Kami akan memantau pembelajaran setiap murid secara berkelanjutan
tim.
memperbaiki
murid dengan
melalui penilaian formatifyang dikembangkan oleh kelas dan
Kami akan menggunakan bukti pembelajaran murid untuk
•
1
praktik mengajar saya dan memenuhi kebutuhan individu
lebih
Kami
Kami
baik.
akan bekerja dengan rekan kerja saya untuk mencapai tujuan kami. akan mencari
praktik terbaik yang menjanjikan untuk mendukung
•
•
' pembelajaran murid.
Kami akan memastikan orang tua tetap terinformasi tentang kemajuan
anak mereka.
•
Tata Nilai:
• Keterbukaan: Kami menghargai diskusi terbuka dan jujur tentang praktik
mengajar kami, serta siap menerima
anggota komunitas belajar.
kritik yang konstruktif dari sesama
• Kerjasama: Kami menghargai kolaborasi dan berbagi ide dengan sesama
anggota komunitas belajar.
• Profesionalisme: Kami menghargai
dan berusaha untuk meningkatkan
praktik mengajar yang berkualitas tinggi
praktik kami secara konsisten.
• Menghargai: Kami menghargai perilaku yang mencerminkan respek
terhadap anggota lain seperti mendengarkan semua pendapat yang ada,
tidak memotong pembicaraan, memberikan ruang yang aman dan nyaman
untuk semua anggota berpendapat dan mengeluarkan idenya
Mengapresiasi: Kami memberikan apresiasi atas kontribusi dan keberhasilan
anggota komunitas belajar dalam meningkatkan pembelajaran murid dan
memperbaiki praktik mengajar.
•
• Apakah sudah pernah
melakukan hal ini
sebelumnya?
• Seperti apa hal tersebut
dulu dilakukan?
• Apa yang terjadi dalam
proses implementasi
komitmen dan nilai?
20. Lingkungan yang aman akan membuat proses belajar Guru optimal
Bagaimana mengembangkan komunitas belajar yang ramah guru / memberikan rasa
Aman dan Nyaman?
Seperti apa lingkungan
belajar yang aman dan
nyaman?
menyampaikan
tanpa takut
secara atentif
memberikan
membantunya
● Setiap Guru dapat
pendapatnya
dihakimi
● Guru menyimak
pendapat rekannya
● Guru bisa saling
umpan balik yang
bertumbuh
● Melakukan penyamaan persepsi ttg pentingnya kombel dalam sekolah
● Saling mengingatkan komitmen bersama dan nilai-nilai yang telah disepakati
● Kepala sekolah menjadi role model (contoh) dalam mengimplementasikan nilai yang
disepakati;
● Pembiasaan setiap guru menyampaikan pendapat tanpa takut dihakimi
● Pembiasaan menyimak rekan guru yang sedang berbicara.
● Saling memberikan umpan balik secara santun;
● Memberikan ruang bagi guru untuk menyampaikan keresahannya; dan mendiskusikan
secara terbuka dengan anggota komunitas bagaimana aktivitas di komunitas belajar
bisa lebih nyaman untuk guru.
● Anggota tim kecil juga berperan mengamati interaksi antar guru dan merasakan
suasana dan dinamika belajar guru. Hasil pengamatan disampaikan dan didiskusikan
bersama di komunitas tim kecil untuk merumuskan langkah perbaikan lingkungan
21. Lima Kompetensi
Sosial Emosional
• Kesadaran Diri
• Manajemen Diri
• Kesadaran Sosial
• Kemampuan Berelasi
• Pembuatan keputusan
Bertanggung jawab
22. Kemampuan
Pembu
Kesadaran
Pembuatan
keputusan
bertanggung jawab
Manajemen diri
Kesadaran diri berelasi
sosial
Kemampuan
untuk bisa
berempati pada
orang lain dan
melihat dari
berbagai sudut
pandang
Mengelola pikiran,
emosi, dan perilaku
terutama pada saat
mengahdapi
tantangan dalam
mencapaii tujuan
Membangun dan
mempertahankan
hubungan yang
sehat antara
individu dan
kelompok.
Mengenali
emosi, pikiran,
dan nilai dalam
diri secara
akurat
Pembuatan pilihan
konstruktif yang
benar dan cara
bertindak sesuai
dengan etika, norma
sosial, dan
keselamatan.
23. 4. Membuat struktur belajar komunitas belajar dalam sekolah min. 1 JP
Belajar bersama di luar jam kerja terkesan
memberatkan guru. Memasukkan minimal 1 jam
belajar di komunitas sebagai bagian dari jam kerja
guru di sekolah, diharapkan menumbuhkan kesadaran
bahwa belajar merupakan bagian dari pekerjaan
seorang guru, dan tidak bisa dipisahkan dari
mengajar.
Dengan adanya rutinitas ini, akan tumbuh pembiasaan
guru untuk berdiskusi di komunitas belajar yang
berpusat pada pembelajaran murid sehingga tercipta
budaya belajar di dalam satuan pendidikan.
Bagi sekolah yang ingin menambahkan kegiatan
belajar dalam komunitas di luar jam kerja guru,
diserahkan kepada kebijakan pihak sekolah masing-
masing.
25. Guru berdiskusi mengenai analisis hasil belajar murid yang
Refleksl Awai
bersumber dari beragam data murid pada mapel/kelas tersebut,
seperti hasil asesmen, hasil penilaian pembelajaran, atau data lain
yang relevan. Berdasarkan hasil diskusi ini, guru melakukan refleksi
mereka
tujuan
dan menentukan agenda atau topik prioritas yang ingin
diskusikan di komunitas belajarnya. Mereka juga menentukan
dan target belajar yang dikaitkan
murid.
dengan peningkatan pembelajaran
Siklus Penjelasan
26. Pada tahap ini, guru dapat berkolaborasi mengembangkan perencanaan
Perencanaan
pembelajaran atau mereview perencanaan pembelajaran yang sudah
ada sebelum digunakan di kelas masing-masing ataupun di kelas guru
model. Empat Pertanyaan Kunci dapat digunakan guru ketika
mendiskusikan perencanaan pembelajaran, yaitu (1) apakah hal ini yang
kita ingin murid capai?; (2) bagaimana kita mengetahui bahwa murid
sudah mencapai hal tersebut?; (3) jika murid belum mencapai tujuan
jika murid sudah
pembelajaran apa yang akan kita lakukan?; dan (4)
mencapai
lakukan?.
pada satu
tujuan pembelajaran, pengayaan apa yang harus kita
Namun, keempat pertanyaan ini tidak harus
sesi belajar di komunitas.
digunakan semua
28. Semua tahapan siklus ini dilaksanakan dengan
mengintegrasikan Tiga Ide Besar yang menggunakan Empat
Pertanyaan Kunci. Durasi satu siklus inkuiri disesuaikan dengan
kebutuhan para pendidik.
Hal yang dibicarakan pada komunitas belajar dalam sekolah
adalah pembelajaran murid.
Semua kesepakatan pada komunitas belajar
mempertimbangkan hal yang terbaik untuk pembelajaran
murid.
29. K l
s
l
M
l
s
Map
el
s
Kemendikbudristek
(Direktorat & UPT)
Pemda/Disdik/Yayasan Mitra Pembangunan
1.Guru menyepakati fokus diskusi di kombel
(3 Ide & 4 pertanyaan)
ombe Kombe
apel/Kelas/Lintas
Komb Kombel
Pembangunan kombel
● Konsolidasi WHY Kombel penting,
Penyepakatan tata nilai
● Ciptakan lingkungan belajar yang
perminggu
● Lakukan Belajar bersama dan Berbagi
dengan integrasi
& komitmen kolektif, berorientasi
4 Pertanyaan kunci
mencapai tujuan, apa yg guru akan
lakukan jika murid sudah atau belum
SATUAN PENDIDIKAN Pelaksanaan kombel
dengan 5 dimensi Mapel/Kelas/Lintas Mapel/Kelas/Linta
3 Ide besar
● Membentuk tim kecil Kombe (fokus pada pembelajaran, kolaborasi
Membuat komitmen bersama dan pada hasil (data hasil belajar murid)
Mapel/Kelas/Linta
el/Kelas/Linta
ramah guru (tujuan belajar murid apa, bagaimana
● Membuat struktur belajar min 1 jam kita mengetahui murid telah
2. Diskusi dalam kombel seputar pembelajaran murid
praktik secara terjadwal/rutin belajar)
30. Pemda/Disdik/Yayasan Mitra Pembangunan
Kemendikbudristek
komunitas belajar
kapasitas penggerak komunitas belajar
pemerintah daerah, dan mitra
• Upgrading penggerak komunitas belajar
pemda, mitra pembangunan, dunia
• Pendampingan konsultatif dan asimetris
• Pendampingan penggerak komunitas
KOMUNITAS BELAJAR DALAM SEKOLAH
•Menerbitkan panduan optimalisasi
•Menerbitkan panduan peningkatan
•Sosialisasi komunitas belajar ke GTK ,
pembangunan
• Advokasi mengenai komunitas belajar ke
usaha dan dunia industri
pemda
belajar
•Berbagi sumberdaya
•Mendampingi dan mengawal
kebijakan dan implementasi
program komunitas belajar di
daerah.
•Sesuai dengan fokusnya ikut
serta mendukung kegiatan
optimalisasi komunitas belajar
seperti memfasilitasi berbagai
program atau kegiatan
komunitas belajar maupun
peningkatan keterampilan
yang dibutuhkan oleh
komunitas belajar.
•Menerbitkan regulasi/SE terkait
komunitas belajar (salah satunya:
mewajibkan komunitas belajar
dalam sekolah untuk semua
satuan pendidikan di daerah, dan
memasukan min. 1 (satu) jam
belajar di komunitas ke dalam jam
efektif guru).
•Memberikan motivasi dan
apresiasi kepada GTK
•Melakukan pemantauan
komunitas belajar
•Membersamai kepala satuan
Pendidikan (melalui PS/penilik
berperan sbh mentor, coach,
fasilitator, trainer, dan/atau
konsultan)
33. Sekolah mulai menjalankan kegiatan
Gap ‘merasa’ lebih
berpengalaman & belum
pengalaman
kegiatan
sedang
bersama
belajar.
komunitas belajar dalam sekolah. Yang
gencar
adalah
Untuk
dilakukan
memaham
i
dalam kegiatan belajar
prinsip merdeka
Permata
itu, beberapa guru
Bunda sering diikutkan dalam pelatihan
komunitas
maupun
belajar
kegiatan belajar bersama di
antar sekolah. Kebanyakan guru-guru itu adalah
guru-guru muda yang menguasai keterampilan
penggunaan gawai karena salah satu sumber
PMM.
belajar
Setelah
yang digunakan memanfaatkan
mengikuti kegiatan itu, mereka
membagikan materi
mereka
pada guru-guru lainnya.
Saat berbagi menghadapi sikap skeptis
guru-guru
mengajar.
yang lebih senior atau lebih lama
Guru-guru itu tidak mempercayai apa
yang
memili
ki
disampaikan
pengalaman
oleh juniornya karena merasa
lebih. Akibatnya mereka tidak
Apa yang bisa dilakukan agar guru-guru
tersebut mau terlibat aktif dan merasa
nyaman belajar bersama?
mau mempelajari apalagi
guru-guru
menerapkan praktik baik
yang diperoleh junior tersebut.
35. MISKONSEPSI atau BUKAN?
1) Komunitas belajar dalam sekolah wajib terdaftar di PMM
2) Komunitas belajar wajib ada di sekolah
3) Komunitas belajar sama dengan pelatihan ataupun belajar bersama-sama tentang materi baru
yang diperlukan guru
4) Komunitas belajar dalam sekolah wajib di SK kan dinas Pendidikan untuk mendukung eksistensi
dan status pengurusnya.
5) Sebelum menjalankan komunitas belajar, guru perlu bersepakat menentukan topik dengan
melakukan refleksi awal tentang pembelajaran murid.
6) Mendorong optimalisasi komunitas belajar dalam sekolah butuh data terlebih dulu sebagai alat
pemantauan.
7) Kegiatan komunitas belajar dalam sekolah membahas apapun terkait murid, guru, dan sekolah
8) PTK hanya dapat mengikuti satu komunitas belajar dalam sekolah.
9) Dalam satu sekolah hanya terdapat satu komunitas belajar dalam sekolah yang diikuti oleh semua
guru.
10)Komunitas belajar dalam sekolah dapat dibentuk dan dilakukan apabila sekolah memiliki guru
penggerak atau penggerak komunitas.
36.
37. Rumusan Problem Statement
2. Belum adanya kesadaran guru untuk berbagi praktik baik dan berkolaborasi dengan guru lain
4.
6.
8.
9.
11.
13.
14.
Kepala sekolah dan guru kurang memahami pentingnya kombel
Rasa enggan bagi guru senior untuk belajar secara kolaborasi karena khawatir dianggap kurang mampu
Guru sulit menggerakan teman sejawat untuk bergabung dan aktif dalam komunitas belajar karena senioritas, dianggap
Guru tidak tertarik ikut Komunitas Belajar
Komunitas Belajar di Satuan Pendidikan belum menjadi hal penting sebagai wadah pengembangan profesionalitas PTK
Pemahaman guru dan kepala sekolah terhadap konsep komunitas belajar dan aktivitas yang harus dilakukan dalam komunitas
Guru belum merasa bahwa belajar merupakan kebutuhan dan masih menunggu arahan/pelatihan dari pusat.
17. Belum optimalnya pengelolaan Kombel dalam Sekolah oleh KS,
Problem Statement
1. Masih ada mispersepsi mengenai kombel, bahwa kombel dianggap seperti KKG, MGMP, dst
3. Budaya belajar belum terbentuk, belajar bersama dilaksanakan jika ada Kepala Sekolah (Menunggu perintah atau inisiatif kepala
sekolah dalam menambah wawasan pengetahuan atau dalam peningkatan kompetensi)
5. Guru menganggap bahwa kombel akan membebani guru
7. Guru junior sulit menggerakkan guru senior karena guru senior berada pada zona nyaman
tidak mampu, dan hanya menambah beban.
10. Rendahnya motivasi KS dan Guru untuk membentuk Kombel
12. Motivasi belajar guru masih rendah karena terlalu nyaman berada di zona aman
belajar belum selaras.
15. Masih ditemukan guru enggan bergabung dan aktif dalam komunitas belajar karena menganggap kombel membebani,
tidak memahami pentingnya komunitas belajar, dan tidak percaya diri untuk berbagi.
16. Guru belum cukup kompeten untuk berbagi dalam Kombel,
18. Terdapat hambatan psikologis antar guru dalam berbagi di Kombel.