3. Penerapan teori behavioristik di dalam
kelas
1. Guru harus menyusun materi atau bahan ajar secara lengkap.
dimulai dari materi sederhana sampai kompleks.
2. Guru lebih banyak memberikan contoh berupa instruksi selama
mengajar.
3. Saat guru melihat ada kesalahan, baik pada materi maupun pada
siswa maka guru akan segera diperbaiki.
4. Guru memberikan banyak drilling dan latihan agar terbentuk
perilaku atau pembiasaan seperti yang diinginkan.
5. Evaluasi berdasarkan perilaku yang terlihat.
6. Guru dituntut memiliki kemampuan memberikan penguatan
(reinforcement), baik dari sisi positif dan negatif
4. Penerapan teori sosial kognitif di dalam
kelas
1. Minta siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka melalui
pembuatan jurnal atau laporan harian tentang kegiatan apa saja
yang mereka lakukan.
2. Mendorong diskusi berdasarkan apa yang diajarkan dengan
meminta siswa untuk menjelaskan materi pembelajaran di depan
kelas dan ajak siswa lainnya untuk mengajukan pertanyaan.
3. Membantu siswa menemukan solusi baru untuk suatu masalah
untuk mengembangkan cara berpikir kritis.
5. Penerapan teori sosial kognitif di dalam
kelas
4. Minta siswa untuk memberikan penjelasan tentang ide atau
pendapat yang mereka miliki.
5. Membantu siswa dalam mengeksplorasi dan memahami
bagaimana ide-ide bisa terhubung.
6. Meningkatkan pemahaman dan ingatan siswa melalui
penggunaan visualisasi dan permainan dalam menyampaikan
materi.
6. Penerapan teori konstruktivisme di
dalam kelas
Mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam belajar. Dengan
menghargai gagasan atau pemikiran siswa serta mendorong siswa berpikir
mandiri, berarti guru telah membantu siswa menemukan identitas
intelektual mereka.
2. Guru mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan
beberapa waktu kepada siswa untuk merespons.
3. Mendorong siswa berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking). Guru
yang menerapkan proses pembelajaran konstruktivisme akan menantang
para siswa untuk mampu menjangkau hal–hal yang berada di balik respons
faktual yang sederhana.
8. Guru menggunakan data mentah,
sumber-sumber utama, dan materi-
materi interaktif. Proses pembelajaran
yang menerapkan pendekatan
konstruktivisme melibatkan para siswa
dalam mengamati dan menganalisis
fenomena alam dalam dunia nyata.
Discovery
Inquiry
Role Playing
9. Tania, 7 tahun, memiliki
kemampuan rendah dan
keinginan yang rendah untuk
sukses.
Fixed mindset
Afeksi
Motivasi dan Penghargaan
Untuk meningkatkan motivasi belajar, guru dapat menerapkan
pembelajaran behavioristik dengan melakukan pembelajaran
yang digabungkan dengan permainan sehingga ada respon dari
peserta didik serta memberi penghargaan atas keberhasilan.
10. Samuel, 10
tahun, yang
bekerja keras
untuk menjaga
harga dirinya
pada tingkat
tinggi, tetapi
memiliki rasa
takut akan
gagal yang kuat
1.
11. Analisis faktor-faktor yang menjadi penyebab mengapa Samuel memiliki
rasa takut gagal yang kuat lewat konsultasi yang dilakukan secara personal.
mulailah bangkitkan motivasi secara instrinstik dengan menerapkan
motivasi ekstrinsik terlebih dahulu.
Motivasi ekstrinsik yang bisa diterapkan yaitu dengan cara ketika
melibatkan seluruh peserta didik di dalam kelas untuk berbagi
pengetahuan dan pendapatnya, dibertikan peraturan dilarang menghakimi
dan mengolok pendapat peserta didik yang lain.
Cara tersebut dilakukan secara berulang-ulang sehingga perlahan-lahan
menjadi terbiasa dan memunculkan motivasi dalam diri untuk tidak takut
gagal, dan perlahan-lahan Samuel menjadi percaya diri dan tidak memiliki
rasa takut akan gagal yang kuat.
Rencana:
12. Sandra, 13 tahun,
yang tenang di
kelas dan
meremehkan
keterampilan
mereka.
Pendekatan humanistik dalam pembelajaran menekankan
pentingnya emosi dan perasaan, komunikasi yang terbuka antara
siswa dengan guru maupun sebaliknya, serta nilainilai yang
dimiliki oleh setiap siswa. Sehingga tujuan yang ingin dicapai
dalam proses belajar itu tidak hanya dalam domain kognitif saja,
tetapi juga bagaimana siswa menjadi individu yang bertanggung
jawab, penuh perhatian terhadap lingkungannya, mempunyai
kedewasaan emosi dan spiritual.
13. Guru memaparkan cara
bersikap yang baik
berdasarkan situasi yang
mungkin terjadi
Guru mempengaruhi cara
berpikir siswa, sikap dan
nilai-nilai, persepsi dan
perilaku siswa.
Temukan faktor-faktor
yang melatarbelakangi
perilaku demikian
Rencana
14. Robert, 16 tahun, yang menunjukkan sedikit
minat di sekolah dan saat ini tinggal bersama
dengan bibinya (Anda sudah tidak dapat
menghubungi orangtuanya)
Motivasi
Abraham Maslow mengatakan
bahwa terdapat kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi sebelum
kebutuhan yang lebih tinggi
dapat dipuaskan. (Afeksi)
Melakukan pembelajaran
Kooperatif dan
menggabungkannya dengan
siswa yang memiliki motivasi
belajar yang tinggi.