Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan sistem informasi untuk meningkatkan keunggulan persaingan perusahaan, meliputi model sistem informasi yang efektif, manajemen rantai pasokan, dan strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif."
Tugas sim dewi-yananto mihadi putra,se,m.si-sistem informasi untuk meningkatkan keunggulan persaingan-2018
1. SISTEM INFORMASI
UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN
Dewi [ 43217110134 ]
Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
ABSTRACK : Menjelaskan tentang Pemanfaatan Sistem Informasi untuk Meningkatkan
Keunggulan Persaingan disertai dengan contoh kasusnya. Bagaimana model sistem
informasi yang efektif dan efisien, dengan tujuan untuk mengurangi gap antara konsep
teoritis dan kondisi praktis di lapangan.
BAB II.
SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN
Model system umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk
menganalisi sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur unsur yang seharusnya ada
dan bagaimana unsur unsur tersebut seharusnya berinteraksi. Integrasi antara model system
umum dan model delapan unsur lingkungannya akan menjadi dasar dari suatu konsep yang
meneriman banyak perhatian dewasa ini manajemen rantai pasokan (supply chain
managemen).
Pandangan secara luas atas keunggulan kompetitif menyadari adanya
organisasiyang bersaing dengan perusahaan sekaligus juga profesional dan staff di Negara
Negara lain yang bersaing memperebutkan pekerjaan dengan karyawan perusahaan.
Perusahaan muntinasional sering kali mengontrakan pekerjaan (outsource) ke organisasi
organisasi lain agar dapat mencapai suatu keunggulan ekonomi.
Eksekutif perusahaan melakukan perencanaan strategis untuk keseluruh organisasi,
area bisnis, dan sumber daya informasi. Chief information officer memainkan peranan penting
dalam semua jenis perencanaan strategis. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya
2. informasi akan mengidentifikasikan tujuan tujuan yang harus dipenuhi oleh system informasi
perusahaan di tahun tahun mendatang dan sumber daya informasi yang akan diperlukan
untuk mencapai tujuan tujuan tersebut.
1.1 Perusahan dan Lingkungannya
Perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah sistem virtual.
Sistem fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka dimana ia berhadapan dengan
lingkungannya. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya dari lingkungannya, mengubah
sumber daya alam tersebut menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber daya yang
telah diubah kembali ke lingkungan.
Aliran sumber daya fisik perusahaan meliputi pegawai, bahanbaku, mesin, dan uang. Pegawai
dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi melalui pelatihan
dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan perusahaan. Bahan baku memasuki
perusahaan dalam bentuk input mentah dan diubah menjadi barang jadi, yang kemudian
dijual kepada para pelanggan perusahaan. Mesin dibeli, digunakan, dan pada akhirnya dijual
dalam bentuk besi tua atau ditukar dengan mesin yang lebih baru. Uang memasuki
perusahaan dalam bentuk penerimaan penjualan, investasi pemegang saham, dan pinjaman
lalu diubah menjadi pembayaran kepada pemasok, pajak kepada pemerintah, dan
pengambilan kepada para pemegang saham. Ketika berada di dalam perusahaan, sumber
daya fisik dipergunakan untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijual oleh perusahaan
kepada para pelanggannya. Unsur-unsur yang memungkinkan perusahaan mengendalikan
operasinya sendiri meliputi :
(1) standar kinerja yang harus dipenuhi oleh perusahaan jika ia ingin mencapai tujuannya
secara keseluruhan,
(2) manajemen perusahaan, dan
(3) suatu pemrosesan informasi yang mengubah data menjadi informasi.
Perusahaan terhubung dengan unsur-unsur lingkungannya melalu aliran sumber daya
lingkungan (environmental resource flows). Beberapa sumber daya mengalir lebih sering
dari pada sumber daya yang lain. Aliran-aliran yang umum terjadi meliputi aliran informasi
dan pelanggan, aliran bahan baku kepada pelanggan, aliran uang kepada pemegang saham,
dan aliran bahan baku dari pemasok. Aliran yang jarang terjadi meliputi aliran uang dari
3. pemerintah (seperti untuk penelitian), aliran bahan baku kepada pemasok (pengambilan
barang dagangan), dan aliran pegawai kepada pesaing (karyawan yang “dibajak” oleh
perusahaan lain). Tidak semua aliran sumber daya terjadi di antara perusahaan dan seluruh
unsur lingkungannya. Sebagai contoh, mesin biasanya tidak mengalir dari perusahaan kepada
pemegang saham, dan uang seharusnya tidak mengalir kepada pesaing. Satu-satunya
sumber daya yang menghubungkan perusahaan dengan seluruh unsur adalah informasi, dan
perusahaan berusaha untuk menjadikan hubungan informasi dengan pesaing sebagai suatu
aliran satu arah.
1.2 Aliran Sumber Daya Fisik
Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin, dan uang.
Pegawai diperkerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi
melalui pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggal kan perusahaan. Bahan
baku memasuki perusahaan dalam bentuk input mentah dan di ubah menjadi barang jadi.
Uang memasuki perusahaan dalam bentuk penerimaan penjualan, investasi pemegang
saham, dan pinjaman lalu di ubah menjadi pembayaran terhadap pemasok.
Gmbr: Model Sistem Umum Perusahaan
1.3 Mekanisme Pengendalian Perusahaan
Unsur unsur yang memungkinkanperusahaan mengendalikan operasinya sendiri meliputi
4. (1) Standar kinerja yang harus di penuhi oleh peruhasaan jika ia ingin mencapai tujuannya
secara keseluruhan (2) Manajemen perusahaan, dan (3) Suatu pemrosesah informasi yang
mengubah data menjadi informasi.
1.4 Lingkaran Umpan Balik
Lingkaran umpan balik (feedback loop) terdiri atas sumber daya virtual. Data dikumpulkan
dari perusahaan dan dari lingkungan lalu dimasukan ke dalam pemroses informasi, yang
mengubahnya menjadi informasi.
1.5 Perusahaan di Dalam Lingkungan
Model system umum sebuah perusahaan membuat kita dapat dengan lebih mudah melihat
arti penting lingkungan bagi kesuksesan sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan tercipta
atas dasar tujuan untuk memberikan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan
lingkungannya.
Lingkungan dapat bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain nya. Sebuah
bank memiliki lingkungan yang berbeda dari sebuah took alat alat olahraga atau sebuah
gereja. Meskipun begitu, kita dapat mengidentifikasikan delapan unsur utama yang
terdapat di dalam lingkungan seluruh perusahaan. Unsur unsur lingkungan ini adalah
organisasi dan individu yang berada di luar perusahaan dan memiliki pengaruh langsung
maupun tidak.
Pemasok atau yang disebut vendor, memasok bahan baku, mesin, jasa, orang, dan
informasi yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasanya.
Produk dan jasa lalu di pasarkan kepada pelanggan. Perusahaan serikat pekerja adalah
organisasi dari pada pekerja terampil maupun tidak terampil dari berbagai jenis bidang
usaha dan industry. Komunitas global (Global Community) adalah wilayah geografi dimana
perusahaan menjalankan operasi.
1.6 Aliran Sumber Daya Lingkungan
5. Perusahaan terhubung dengan unsur-unsur lingkungannya melalui aliran sumber daya
lingkungan (environmental resource flows). Beberapa sumber daya mengalir lebih sering
daripada sumber daya yang lain. Aliran-aliran yang umum terjadi meliputi aliran informasi
dari pelanggan, aliran bahan baku dari pemasok. Aliran yang lebih jarang terjadi meliputi
aliran uang dari pemerintah (seperti untuk penelitian), aliran bahan baku kepada pemasok
(pengembalian barang dagangan), dan aliran pegawai kepada pesaing (karyawan yang
“dibajak” oleh perusahaan lain).
Tidak semua aliran sumber daya terjadi diantara perusahaan dan seluruh unsur
lingkungannya. Sebagai contoh, mesin biasanya tidak mengalir dari perusahaan kepada
pemegang saham, dan uang seharusnya tidak mengalir dari perusahaan kepada
pemegang saham, dan uang seharusnya tidak mengalir kepada pesaing. Satu-satunya
sumber daya yang menghubungkan perusahaan dengan seluruh unsur adalah informasi,
dan perusahaan berusaha untuk menjadikan hubungan informasi dengan pesaing sebagai
suatu aliran satu arah.
Gmbr : Delapan unsur lingkungan
1.7 Mengelola Aliran Sumber Daya Fisik – Manajemen Rantai Pasokan (Supply
Chain Management)
6. Jalur yang memfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepada perusahaan dan
selanjutnya kepada pelanggan disebut sebagai rantai pasokan (supply chain). Aliran
sumber daya melalui rantai pasokan harus dikelola untuk memastikan bahwa aliran tersebut
terjadi dengan cara yang tepat waktu dan efisien, proses ini disebut sebagai manajemen
rantai pasokan (supply chain management). Manajemen rantai pasokan terdiri atas
akktivitas-aktivitas berikut ini :
Meramalkan permintaan pelanggan
Membuat jadwal produksi
Menyiapkan jaringan transportasi
Memesan persediaan pengganti dari para pemasok
Menerima persediaan dari pemasok
Menerima persediaan bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi
Melakukan produksi
Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan
Melacak aliran sumber daya dari pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada
pelanggan.
Sistem informasi perusahaan dapat di gunakan dalam melaksanakan tiap-tiap aktivitas di
atas.
1.8 Sistem Elektronik
Seiring dengan mengalirnya sumber daya melalui rantai pasokan maka mereka akan dapat
dilacak secara elektronis, langkah demi langkah. Seiring dengan bergeraknya sumber daya
melalui rantai pasokan, setiap tindakan akan dicatat dalam terminal komputer yang
terdapat dilokasi pemasok, di dalam area pengiriman perusahaan. Data dimasukan kedalam
terminal melalui input keyboard , pemindaian kode batang, atau IDE frekuensi radio.
Seiring dengan terkumpulnya data, sistem informasi perusahaan akan diperbarui untuk
menggambarkan lokasi terakhir dari sumber daya yang sedang dilacak. Kemampuan untuk
melacak aliran sumber daya seiring dengan terjadinya, akan memberikan informasi
kontribusi pada manajemen rantai pasokan.
7. 1.9 Manajemen Rantai Pasokan dan Sistem Perancanaan Sumber Daya Usaha
Manajemen rantai pasokan hanya salah satu aspek sistem perencanaan sumber daya
perusahaan (enterprise resource planning-ERP), namun memainkan peranan yang sangat
penting dalam operasi. Penggunaan sistem ERP dari vendor yang sama (SAP, Oracle, atau
produk lainnya) oleh para anggota di dalam rantai pasokan akan membantu memfasilitasi
aliran informasi rantai pasokan. Akan tetapi, biaya suatu sistem ERP dapat menjadi sangat
tinggi, dan mungkin tidak semua anggota di dalam rantai pasokan ingin membeli peranti
lunak ERP.
Ketika salah satu anggota dari suatu rantai pasokan memiliki kekuasaan yang jauh lebih besar
di atas anggota yang lain, misalnya yang dimiliki oleh pengecer besar seperti Walmart
terhadap para pemasoknya, maka anggota yang lebih kuat akan dapat memberikan tekanan
pada anggota yang lain untuk menggunakan peranti lunak ERP yang sama. Dalam hal ini,
perpindahan data dari satu anggota ke anggota yang lain akan terfasilitasi dan semua anggita
akan meraih keuntungan, tetapi anggota terkuat dari rantai pasokanlah yang biasanya akan
menerima keuntungan terbesar.
2.1 Keunggulan Kompetetif
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya
untuk meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra
perusahaan. Contoh perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha untuk mendapatkan
konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan keunggulan yang
dimilikinya.
Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan
bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu pendekatannya
adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa melalui peningka tan
8. kualitas produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan kemajuan
teknologi informasi.
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam
suatu industry. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat
dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri.
Diilustrasikan pula bahwa bisnis dapat mengatasi berbagai ancaman tekanan kompetitif
yang dihadapi perusahaan dengan mengimplementasikan strategi :
1. Strategi Kepemimpinan dalam biaya. Menjadi produsen produk dan jasa yang
berbiaya rendah dalam industri. Selain itu perlu itemukan berbagai cara untuk
membantu para pemasok atau pelanggan mengurangi biaya mereka atau
meningkatkan biaya peasingnya.
2. Strategi Diferensiasi. Mengembangkan berbagai cara untuk melakukan diferensias i
produk dan jasa perusahaan dari para pesaingnya atau mengurangi keunggulan
diferensiasi para pesainnya. Al ini dapat memungkinkan perusahaan dapat berfokus
pada produk atau jasa agar mendapatkan keunggulan dalam segmen atau ceruk
tertentu suatu pasar.
3. Strategi Inovasi. Menemukan berbagai cara baru untuk melakukan bisnis hal ini
dapat melibatkan pengembangan berbagai produk dan jasa yang uni, atau masuk ke
dalam pasar atau ceruk pasar yang unik. Hal ini juga dapat melibatkan pelaksanaan
perubahan yang radikal atas proses bisnis dalam memproduksi atau mendistribus ikan
produk dan jasa yang begitu berbeda dari cara bisnis yang dilakukan, hingga dapat
mengubah struktur dasar industri.
4. Strategi Pertumbuhan. Secara signifikan memperluas kemampuan perusahaan
untuk memproduksi barang dan jasa, memperluas ke pasar global, melakukan
diversifikasi produk dan jasa baru, atau berintegrasi dengan produk dan jasa yang
berhubungan.
5. Strategi Persekutuan. Membuat hubungan dan persekutuan bisnis baru dengan
para pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan-perusahaan lainnya.
9. Hubungan ini meliputi merger, akuisisi, joint venture, membentuk perusahaan virtual,
atau kesepakatan pemasaran, manufaktur, atau distribusi antara suatu bisnis dengan
mitra dagangnya.
Peranan Tekhnologi Informasi Untuk Mencapai Keunggulan yang kompetetif
Peranan system informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk mendukung
strategi bersaing dalam bisnis sehingga keuntungan dapat diraih. Pemanfaatan system
informasi dalam suatu oraganisasi maupun perusahaan dapat optimal apabila direncanakan
dengan baik dalam suatu perencanaan strategis. Salah satu strategi dalam meningkatkan
daya saing adalah dengan melalui pengembangan peran system informasi dalam organisasi
atau perusahaan tersebut, jika sebelumnya peranan system informasi hanya sebagai proses
penunjang saja dalam memperoleh data maka pada saat ini peranannya telah berubah
menjadi alat strategik dalam perusahaan untuk meningkatkan kemampuan bersaingnya.
Secara khusus dapat dinyatakan bahwa penyusunan dan pengembangan perencanaan
strategi informasi merupakan upaya peningkatan peran fungsi dan nilai system informasi
setiap unit kegiatan.
System informasi strategis (SIS) adalah dukungan terhadap system yang ada dan membantu
dalam mencapai keunggulan kompetitif atas pesaing organisasi dalam hal tujuan. System
informasi dapat mempengaruhi aktivitas bisnis perusahaan secara keseluruhan sehingga
dapat membantu perusahaan dalam persaingan dengan perusahaan lainnya. Sistem
informasi strategis dapat berupa system informasi apapun (TPS, SIM, DSS, dan lain-lain),
yang menggunakan tekhnologi informasi untuk membantu organisasi dalam memperoleh
keunggulan kompetitif, mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan
strategis perusahaan lainnya. Dengan adanya aplikasi tekhnologi informasi perusahaan dapat
meningkatkan kinerja operasional dan manajemen. Tekhnologi seperti otomatisasi kantor,
otomatisasi pabrik, system pemrosesan transaksi dan system manajemen database
berpengaruh pada kualitas organisasi.
Perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, spesialis informasi, user, data base,
dan informasi merupakan suatu sumber daya informasi. Sumberdaya informasi tersebut
harus dikelola dengan baik oleh perusahaan untuk mendapatkan suatu hasil yang menjadi
target perusahaan. Untuk itu diperlukan manager khusus yang mengelola informasi tersebut.
10. CIO (Chief Operation Officer) yaitu manager jasa informasi yang menyumbangkan keahlian
managerialnya bukan saja untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumberdaya
informasi, tetapi juga area operasi perusahaan lainnya. Seorang manager informasi dapat
berperan sebagai CIO dengan mengikuti saran-saran berikut :
1. Sediakan waktu untuk pelatihan bisnis, selain tekhnologinya
2. Buat kemitraan dengan unit-unit bisnis dan line managemen
3. Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis
4. Jalankan pada perbaikan proses dasar bisnis
5. Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa is yang dapat diandalkan.
6. Jangan bersifat defensive
Selain itu seorang manager bila ingin menjalankan sumber daya informasi dengan baik harus
memenuhi elemen-elemen yang ada, Antara lain yaitu :
1. Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya informasi
yang unggul
2. Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama
3. Kesadaran bahwa cio adalah eksekutif puncak
4. Perhatian pada sumber daya informasi perusahaan saat membuat perencanaan
strategis
5. Rencana strategis formal untuk sumber daya informasi
6. Strategi untuk mendorong dan mengelola enduser computing
2.2 Rantai Nilai Porter
Istilah 'Rantai Nilai' digunakan oleh Michael Porter dalam bukunya " Competitive Advantage:
Creating and Sustaining Superior Performance " (1985). Analisis rantai nilai menggambarkan
kegiatan organisasi dalam melakukan dan menghubungkan ke posisi organisasi yang
kompetitif.
Analisis rantai nilai menggambarkan kegiatan di dalam dan di sekitar organisasi, dan
berkaitan dengan analisis kekuatan kompetitif organisasi. Oleh karena itu, evaluasi nilai setiap
kegiatan tertentu akan menambah nilai dari produk atau jasa organisasi. Ide ini dibangun di
atas wawasan bahwa organisasi lebih dari sekadar mesin, peralatan, orang dan uang. Hanya
jika hal-hal ini diatur dalam sistem dan secara sistematis mengaktifkan produksi maka
11. pelanggan akan bersedia membayar harga yang menguntungkan organisasi. Porter
berpendapat bahwa kemampuan untuk melakukan kegiatan tertentu dan untuk mengelola
hubungan antara kegiatan ini merupakan sumber keunggulan kompetitif.
Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter sebagai
aktivitas nilai (value activities). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis : utama dan pendukung.
a. Aktivitas nilai utama (primary value activities) meliputi logistik input yang
mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok, operasi perusahaan yang
mengubah bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang memindahkan
barang kepada pelanggan, operasi pemasaran penjualan yang mengidentifikas i
kebutuhan pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan aktivitas-aktivitas jasa yang
menjaga hubungan pelanggan yang baik setelah penjualan. Aktivitas nilai utama ini
mengelola aliran sumber daya fisik di sepanjang perusahaan.
Masing-masing kegiatan utama terkait untuk mendukung kegiatan yang membantu
untuk meningkatkan efektivitas atau efisiensi
b. Aktivitas nilai pendukung (support value activities) mencakup infrastruktur
perusahaan, bentuk organisasi yang secara umum akan memengaruhi seluruh
aktivitas utama. Selain itu, tiga aktivitas akan memengaruhi aktivitas utama secara
terpisah maupun dalam bentuk terkombinasi yaitu :
1. manajemen sumber daya manusia,
2. pengembangan teknologi ((termasuk Research & Development),
3. pengadaan (atau pembelian).
4. infrastruktur (sistem perencanaan, keuangan, kualitas, informasi manajemen
dll.).
Masing-masing aktivitas nilai, baik utama maupun pendukung akan mengandung tiga unsur
penting, yaitu :
1) input yang di beli, sumber daya manusia, dan
2) teknologi.
Setiap aktivitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi. Sebagai contoh,
spesialis informasi di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis data pembelian
12. komersial, peralatan komputasi yang disewa, dan program-program yang dikembangkan
sendiri untuk menghasilkan informasi pendukung keputusan bagi para eksekutif perusahaan.
Model dasar dari Porter's Value Chain Model adalah sebagai berikut:
Gmbr : Rantai Nilai
Istilah "Margin" (batas) menyiratkan bahwa organisasi menyadari margin keuntungan yang
tergantung pada kemampuan mereka untuk mengelola hubungan antara semua kegiatan
dalam rantai nilai. Dengan kata lain, organisasi ini mampu memberikan produk / layanan
dimana pelanggan bersedia untuk membayar lebih dari jumlah dari biaya dari semua kegiatan
dalam rantai nilai. Beberapa pemikiran tentang keterkaitan antara kegiatan: hubungan ini
sangat penting untuk keberhasilan perusahaan. Keterkaitan yang arus informasi, barang dan
jasa, serta sistem dan proses untuk menyesuaikan kegiatan. Pentingnya mereka adalah yang
terbaik digambarkan dengan beberapa contoh sederhana:
Hanya jika Pemasaran & Penjualan dapat melakukan fungsi memberikan perkiraan penjualan
untuk periode berikutnya untuk semua departemen lain dalam waktu dan akurasi yang dapat
diandalkan maka pengadaan akan dapat memesan bahan yang diperlukan untuk tanggal
yang benar. Dan hanya jika pengadaan melakukan pekerjaan yang baik dan selanjutnya
memesan informasi logistik masuk, serta dari operasi akan didapatkan jadwal produksi yang
menjamin pengiriman produk secara tepat waktu dan efektif sepertiyang telah ditentukan
oleh bagian pemasaran sebelumnya. Hasilnya adalah hubungan kerjasama yang baik dan
13. arus informasi antara kegiatan rantai nilai antara pemasaran & penjualan, pengadaan dan
produksi.
Di sebagian besar industri, tidak semua perusahaan melakukan semua kegiatan mulai dari
desain produk, produksi komponen, dan perakitan akhir untuk pengiriman ke pengguna.
Paling sering, organisasi adalah elemen dari sistem nilai atau rantai pasokan. Oleh karena
itu, analisis rantai nilai harus mencakup seluruh sistem nilai di mana organisasi beroperasi.
Gmbr: Organization Value Chain
Dalam sistem nilai secara keseluruhan, hanya ada nilai tertentu dengan margin keuntungan
yang telah tersedia. Ini adalah perbedaan harga akhir yang harus pelanggan bayar dan
jumlah semua biaya yang dikeluarkan dengan produksi dan pengiriman produk / layanan
(misalnya bahan baku, energi dll.). Hal ini tergantung pada struktur sistem nilai, bagaimana
marjin (yang berkaitan dengan keuntungan) ini menyebar di seluruh pemasok, produsen,
distributor, pelanggan, dan unsur-unsur lain dari sistem nilai. Setiap anggota sistem akan
menggunakan posisi pasar dan kekuatan negosiasi untuk mendapatkan proporsi yang lebih
tinggi dari marjin ini. Namun demikian, anggota dari sistem nilai dapat bekerja sama untuk
meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya mereka dalam rangka mencapai total margin
yang lebih tinggi untuk kepentingan semua dari mereka.
Sebuah analisis rantai nilai dapat dilakukan dalam langkah-langkah berikut:
14. Analisis rantai nilai - biaya terkait dengan setiap kegiatan tunggal.
Analisis rantai nilai pelanggan - bagaimana produk yang dihasilkan sesuai dengan
rantai nilai.
Identifikasi keuntungan biaya potensial dibandingkan dengan pesaing (kompetitor).
Identifikasi nilai potensial tambahan bagi pelanggan - bagaimana produk dapat
menambah nilai rantai nilai pelanggan (misalnya biaya yang lebih rendah atau
kinerja yang lebih tinggi) - mana pelanggan melihat potensi tersebut.
2.3 Memperluas Ruang Lingkup Rantai Nilai
Manajemen harus waspada terhadap tambahin keunggulan yang dapat dicapai dengan rantai
nilai perusahaan ke rantai nilai orgaisasi lain, kaitan seperti ini dapt menghasilkan suatu
system interorganisasional (interorganizational system – IOS). Sebuah perusahaan dapat
mengaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya dengan mengimplementas ikan
system yang membuat sumber daya input tersedia bila dibutuhkan.
2.4 Dimensi dimensi Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif dapat diralisasikan dalam hal mendapatkan strategi, taktis, maupun
operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi. Tingkat perencanaan strategis, sitem
informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan dalam mendapatkan
keunggulan strategisnya.
3.1 Keunggulan Strategis
Keunggulan strategis adalah keunggulan yang memiliki dampak fundamental dalam
membentuk operasi perusahaan. System informasi dapat digunakan untuk menciptakan
suatu keunggulan strategis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk
mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar.
Strategi ini dapat menyebabkan operasi perusahaan akan di pengaruhi beberapa
cara secara fundamental. Pertama, aksesyang ada saat ini bias dilakukan melalui peranti
lunak computer buatan perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan
15. penyebabkan perusahaan harus mempertimbangkan untuk membeli peranti lunak
pelaporan standar dari vendor luar atau memperkerjakan perusahaan luar untuk
merancang dan mengembangkan suatu system pelapor baru.
3.2 Keunggulan Taktis
Sebuah perusahaan Mendapatka keunggulan taktis ketika perusahaan tersebut
mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya. Asumsi
bahwa seorang ingin membeli kertas computer senilai $150 dari perusahaan anda.
Pembalian alat kantor seperti ini bersifat rutin, dan system informasi mencatat bahwa
pelanggan tersebut telah melakukan pembelian dengan total niali $800 sepanjang bulan ini
dan terdapat potongan harga sebesar 5 persen atas harga pembelian di atas $1000 untuk
setiap bulan. Pembelian yang dilakukan pada masa lalu ditambah pembelian saat ini
sebesar $950, hanya berada sedikit dibawah jumlah yang akan memicu diberikan potongan
harga
3.3 Keunggulan Operasional
Keunggulan operasional adalah keunggulan yang berhubungan dengan transaksi
dan proses sehari hari. Disinilah system informasi akan berinteraksi secara dengan proses.
Suatu situs Web yang menginat pelanggan dan presensi mereka dari transaksi masa lalu
akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering memiliki cookies, file file
berisi informasi yang terdapat di dalam computer pengguna, yang dapat menyimpan nomor
akun, kata sandi,dan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi pengguna. Data
yang dimasukan pengguna lemungkinan besar akan lebih akurat. Karena data tidak
dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan terjadi kesalah pahaman
di dalam komunikasi.
4.1 TANTANGAN DARI PESAING PESAING GLOBAL
Perusahaan multinasional (multinational corporation – MNC) adalah sebuah perusahaan
yang beroperasi lintas produk, pasar, Negara, dan budaya. Perusahaan terdiri atas
16. perusahaan induk dan sekelonpok anak perusahaan . Anaka perusahaan tersebut dapat
tersebar secara goegrafis, dan masing masing dapat memiliki sasaran, kebijakan, dan
prosedurnya sendiri. Anda hendak nya tidaj membatasi pemikiran akan pesaing pesaing
global hanya untuk organisasi lain saja, kalangan professional dan staf yang bekerja di
Negara lain yang bersaing untuk pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di Negara tuan
rumah juga dapat dianggap sebagai pesaing.
Alasan utana melakukan outsource adalah ekonomi. Biaya buruh china berkisar 25 persen
dari biaya buruh AS. Namun, Outsourcing juga memiliki kelemahan sendiri. Satu hal yang
khususnya sangat penting bagi outsourcing TI adalah perlindungan hak kekayaan
intelektual, yang di beberapa Negara tidak mendapat perlindungan yang memadai.
Kebutuhan Khusus Untuk Pemrosesah Informasi di Perusahaan Multinasional
Meskipun semua perusahaan memiliki kebutuhan pemrosesan informasi dan koordinasi,
kebutuhan ini merupakan hal yang sangat penting artinya bagi perusahaan
multinasional(MNC) . MNC adalah sebuah system terbuka yang berusaha
untukmeminimalkan ketidak pastian yang tertadap dalam lingkungannya.
Kebutuhan Khusus Untuk Koordinasi di perusahaan Multinasional
Koordinasi adalah kunci mencapai keunggulan kompetitif di dalam pasar global. Perusahaan
yang tidak mampu mendapatkan kendali strategi atas operasinya di seluruh dunia dan
mengelola dengan cara yang terkoordinasi secara global, tidak akan dapat meraih
kesuksesan dalam perekonomian internasional.
Keuntungan Koordinasi
Fleksibilitas dalam merespons pesaing di berbagai Negara dan pasar
Kemampuan untuk merespons perubahaan yang terjadi di satu Negara pada sutu Negara
lain atau suatu wilayah dalam satu Negara lain
Kemampuan untuk berbagai menyamai kebutuhan pasar di seluruh Indonesia
17. Kemampuan untuk berbagi pengetahuan antarunit di berbagai Negara
Mengurangi biaya operasi secara keseluruhan
Peningkatan efisiensi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
Kemampuan untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk perusahaan dan
juga bagaimana produk diproduksi dan didistribusi
4.2 TANTANGAN DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI GLOBAL
Pengembangan semua jenis system informasi dapat menjadi suatu tantangan, tetapi ketika
system dibuat mencakup batas internasional, para pengembangan harus mengatasi
beberapa kendala yang unik. Istilah system informasi global (global informasi system –
GIS) diberikan untuk suatu system informasi yang terdiri atas beberapa jaringan yang
melintasi batas Negara. Berikut adalah beberapa kendala yang harus diatasi oleh
pengembangan GIS :
Kendala kendala politis
Rintangan budaya dan komunikasi
Masalah masalah teknologi
Kurang nya dukungan dari Manajemen anak perusahaan
1. Rintangan Budaya dan Komunikasi
Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya. Antarmuka
(interface), GIS harus teteap konsisten meskipun masih menggunakan bahasa yang
berbeda-beda. Sebagai akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan grafik
dan icon untuk berinteraksi dengan pengguna dan tidak terlalu bergantung pada perintah
yang di ketikan ke dalam field. Selain itu, masalah rancangan GIS juga dapat diselesaikan
dengan menawarkan beragam format yang memiliki fungsionalitas yang sama. Jika sebuah
perusahaan memutuskan untuk membuat GIS, ia harus bersedia untuk mengadaptasi
berbagai kebutuhan populasi global ke dalam sistemnya. Rintangan budaya dapat
mempengaruhi rancangan suatu GIS, penggunaan teknologi dianggap sebagai suatu
18. pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian, sedangkan di masyarakat lainnya dipandang
sebagai suatu pertanda tingkat sosial.
(1) Pembatasan Pembelanjaan dan Impor Peranti Lunak, contohnya pemerintah
mencoba untuk melindungi pabrikan local dan merangsang investasi asing pada produksi
local dengan menentukan peralatan yang diproduksi atau di rakit di negara itu yang dapat di
pergunakan.
(2) Pembatasan Pemrosesan Data, contohnya kebijakan pemerintah mengatur data
diproses di dalam negeri, bukan dikirimkan ke luar negeri dan diproses di tempat lain.
(3) Pembatasn Komunikasi Data, contohnya pembatasan komunikasi data yang
dipublikasikan misalnya pembatasn yang dikenakan pada aliran data antar negara
(transborder data flow-TDF).
2. Masalah-masalah Teknologi
Di beberapa negara, sumber listrik yang dapat diandalkan mungkin tidak tersedia, sehingga
mengakibatkan seringnya terjadi gangguan listrik. Sirkuit telekomunikasi sering kali hanya
dapat mengirimkan data dengan kecepatan yang rendah, dan kualitas transmisinya juga
buruk. Peranti lunak juga dapat menjadi masalah. Karena banyak negara tidak memerhatikan
hak cipta atas peranti lunak dan menutup mata pada peranti lunak bajakan, beberapa vendor
peranti lunak menolak untuk berbisnis di beberapa negara tertentu.
3. Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahan
Manajemen kantor anak perusahan sering kali ikut menjadi masalah. Beberapa merasa yakin
bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaannya tanpa harus mendapat bantuan, dan
mereka memandang peraturan yang tidak ditetapkan oleh kantor pusat sebagai suatu hal
yang tidak perlu. Beberapa manajer anak perusahaan mendapat imbalan berdasarkan
profitabilitas, dan mereka akan berusaha untuk menghambat solusi korporat yang mereka
anggap dapat mengurangi pendapat mereka. Manajemen kantor di luar negeri juga dapat
melihat GIS sebagai salah satu jenis pengawasan dari “Big Brother”. Para manajer tingkat
menengah dapat merasa takut dilewati oleh rantai informasi baru yang menghimpun data
operasional kepada perusahaan induk. Dengan segala kemungkinan masalah diatas, adalah
harapan kecil jika perusahaan mencoba untuk mengembangkan GIS. Meskipun
menghilangkan seluruh masalah diatas adalah suatu hal yang mustahil untuk dilakukan,
19. pengaruh perusahaan dapat diminimalkan dengan mengikuti strategi yang terencana dengan
baik yang dituangkan ke dalam rencana strategis sumber daya informasi.
4.3 Manajemen Pengetahuan
Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas;
1) Peranti keras computer
2) Peranti lunak computer
3) Speisalis informasi
4) Pengguna
5) Fasilitas
6) Database
7) Informasi
Kerika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna mencapai keunggulan
kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil yang diinginkan.
Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan manajemen. Para manajer
memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah dikumpulkan dan kemudian
diproses menjadi informasi yang bernanfaat. Manajer kemudian bahwa individu-individu yang
tepat akan menerima informasi dalam bentuk yang tepat dan pada waktu yang tepat
sehingga ia dapat dipergunakan. Last, manajer akan membuang informasi yang telah
melewati masa manfaatnya dan menggantinya dengan informasi terbaru dan akurat. Semua
aktivitas ini megakuisisi data, memproses data menjadi informasi, menggunakan data
mengomunikasikan informasi dengan cara yang paling efektif, dan menghapus informasi
pada waktu yang tepat atau bisa disebut dengan manajemen pengetahuan (knowledge
management). Ketika pengembangan sistem (pengguna maupun spesialis informasi)
mendefiniskan output yang diberikan prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan
empat dimensi dasar informasi. Keempat dimensi yang diinginkan ini akan dapat menambah
nilai dari informasi tersebut.
1. Relevansi, informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan masalah
yang sedang dihadapi. Data yang relevan dengan pengambilan keputusan yang akan diambil
saja yang akan disebut dengan “informasi”.
20. 2. Akurasi, idealnya seluruh informasi seharusnya akurat. Dan tingkat keakuratannya harus
maksimal.
3. Ketepatan waktu, informasi sebaiknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum
situasi yang genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada.
4. Kelengkapan, Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan
suatu gambaran lengkap atas suatu masalah teretentu atau solusinya.
5.1 Gap ( kesenjangan ) Kualitas Layanan
Menurut Nursya’bani Purnama ( 2006, p33 ) Harapan konsumen terhadap kualitas layanan sangat
dipengaruhi oleh informasi yang mereka peroleh. Dari sudut pandang konsumen, sumber informasi
bisa berasal dari internal maupun eksternal. Sumber informasi internal misalnya pengalaman
pembelian masa lalu, pengamatan atau percobaan pembelian. Sumber informasi eksternal
merupakan informasi dari luar konsumen, misalnya dari konsumen lain melalui informasi getok
tular ( dari mulut ke mulut ) atau informasi dari pemasar melalui promosi yang disampaikan dengan
media tertentu. Harapan konsumen terhadap terhadap layanan yang dijabarkan kedalam lima
dimensi kualitas layanan harus bisa dipahami oleh perusahaan dan diupayakan untuk bisa
diwujudkan. Tentunya hal ini merupakan tugas berat bagi perusahaan, sehingga dalam
kenyataannya sering muncul keluhan yang dilontarkan konsumen karena layanan yang diterima
tidak sesuai dengan layanan yang mereka harapkan. Hal inilah yang disebut dengan gap (
kesenjangan ). kualitas pelayanan sebagaimana yang disajikan dalam gambar berikut ini :
21. Gmbr : Model Kualitas Pelayanan
Gap 1
Gap antara harapan konsumen dengan persepsi manajemen, yang disebabkan oleh
kesalahan manajemen dalam memahami harapan konsumen. Misalnya sebuah bank
memberikan layanan dengan tempat yang nyaman dan peralatan yang canggih, namun
ternyata nasabah berharap mendapat layanan dengan persyaratan mudah dan cepat.
Gap 2
22. Gap antara persepsi manajemen atas harapan konsumen dengan spesifikasi kualitas layanan,
yang disebabkan oleh kesalahan manajemen dalam menterjemahkan harapan konsumen ke
dalam tolok ukur atau standar kualitas layanan. Misalnya petugas teller bank diinstruks ikan
melayani nasabah dengan cepat, namun tidak ada standar waktu pemberian layanan.
Gap 3
Gap antara spesifikasi kualitas layanan dengan layanan yang diberikan, yangdisebabkan oleh
ketidakmampuan sumber daya manusia ( SDM ) perusahaan dalam memenuhi standar
kualitas layanan yang telah ditetapkan. Misalnya petugas teller bank diinstruksikan untuk
melayani nasabah dengan cepat, namun disisi lain juaga harus mendengarkan keluhan
nasabah, sehingga standar waktu layanan yang telah ditetapkan seringkali harus dilanggar.
Gap 4 Gapantara layananyangdiberikandengankomunikasieksternal yangdisebabkanketidakmampuan
perusahaan untuk memenuhi janji yang telah dikomunikasikan secara eksternal. Misalnya sebuah bank
dalampromosinyamenjanjikanlayanankredityangcepatdenganpersyaratanyangmudah,namundalam
kenyataannya para nasabah harus melengkapi beberapa persyaratan yang rumit. Gap 5 Gap antara
harapan konsumen dengan layanan yang diterima ( dirasakan ) konsumen yang disebabkan tidak
terpenuhinyaharapankonsumen.Gap5merupakangapyangdisebabkanolehgap1,2,3, dan4. Zeithaml
dan Bitner ( dalam Nursya’bani Purnama , 2006,p35 ) menyebutkan bahwa gap yang terjadi disebabkan
oleh beberapa factor.
Tabel Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Gap Kualitas Layanan
Gap Faktor Penyebab
Gap 1 1. Orientasi risetpemasarantidakseimbang
2. Kurangkomunikasi keatas
3. Fokusyang kurangmencukupi
23. Gap 2 1. Tidak ada standar yang berorientasi kepada
konsumen
2. Kepemimpinan yang tidak memadai
3. Desain layanan yang tidak baik
Gap 3 1. Penyimpanankebijakansumberdayamanusia
2. Kegagalan menyesuaikan permintaan dan
penawaran
3. Konsumen tidak memainkan pera
Gap 4 1. Manajemenharapankonsumenyangtidak
akurat
2. Janji yangberlebihan
3. Komunikasi horizontal (perusahaan-
konsumen) tidakmemada
5.2 Langkah-langkah untuk Mengurangi Gap Kualitas Layanan
Idealnya kualitas layanan yang diterima oleh konsumen sama dengan kualitas layanan yang
mereka harapkan. Oleh karena itu agar konsumen puas terhadap layanan yang diberikan
perusahaan, maka menjadi keharusan bagi perusahaan untuk menghilangkan gap yang
terjadi. Namun jika upaya menghilangkan gap sulit dilakukan, paling tidak perusahaan harus
berupaya mengurangi gap seminimal mungkin. Berry (dalam Nursya’bani Purnama, 2006,p36
) memberikan kerangka komprehensif dan runtut untuk menghilangkan gap 1 hingga gap 4.
Terdapat empat langkah untuk menghilangkan gap kualitas layanan, yaitu :
1. Menumbuhkan kepemimpinan yang efektif Kepemimpinan merupakan pengerak
utama perbaikan layanan. Tanpa layanan yang efektif, kepemimpinan tanpa visi dan
arah yang jelas, serta tanpa bimbingan manajemen puncak, upaya pemberian layanan
yang berkualitas tidak bisa diciptakan. Untuk mengembangkan kepemimpinan yang
efektif, empat cara berikut bisa ditempuh, yaitu :
a. Mendorong kelancaran proses pembelajaran di kalangan top manajemen
b. Promosi orang yang tepat pada jabatan eksekutif puncak
c. Mendorong peran individu
24. d. Mengembangkan budaya saling percaya
2. Membangun sistem informasi layanan Sistem informasi layanan yang efektif akan
mengakomodasikan keinginan dan harapan konsumen, mengidentifikasi kekurangan
yang diberikan perusahaan, memandu alokasi sumber daya perusahaan untuk
kepentingan peningkatan kualitas layanan dan memungkinkan perusahaan mamantau
layanan pesaing.
3. Merumuskan strategi layanan Strategi layanan adalah strategi untuk memberikan
layanan dengan kualitas sebaik mungkin kepada konsumen. Strategi layanan harus
menjadi pedoman bagi pekerja sehingga pelaksanaan pekerjaan harus mengacu
tujuan yang ditetapkan.
4. Implementasi strategi layanan Strategi layanan dapat diimplementasikan dengan
efektif jika syaratsyarat berikut ini dipenuhi :
a. Struktur organisasi yang memungkinkan berkembangnya budaya perusahaan
dengan titik berat pada perbaikan berkelanjutan, menjadi pedoman bagi perbaikan
kualitas layanan, peningkatan kemampuan teknis sumber daya yang mendukung
perbaikan 31 kualitas layanan, serta memeberikan solusi terhadap setiap
persoalan yang menyangkut kualitas layanan.
b. Teknologi yang applicable untuk memperbaiki sumber daya, metode kerja, dan
sistem informasi yang mendukung upaya perbaikan kualitas layanan.
c. Sumber daya manusia yang memiliki sikap, perilaku, pengetahuan, dan
kemampuan yang mendukung efektivitas realisasi strategi layanan.
STUDI KASUS MEMANFAATKAN TI PADA PERUSAHAAN UNTUK KEUNGGULAN
KOMPETITIF
Amazon yang merupakan sebuah perusahaan retail online terbesar yang didirikan oleh
Jeff Bezos. Jeff Bozes merupakan sosok yang jenius dalam hal inovasi produk dengan back
ground pendidikan Computer Science dan kecerdasannya dalam menangkap peluang,
Amazon.com tumbuh menjadi ritel online raksasa.
Awalnya hanya bermula dari menjual buku secara online, Amazon.com merambah
penjualan beragam produk lainnya mulai dari cd music, pakaian serta penggunaan teknologi
25. berbasis layanan komputasi awan (cloud computing). Komputasi awan adalah suatu metoda
komputasi di mana kapabilitas terkait TI disajikan sebagai suatu layanan sehingga pengguna
dapat mengaksesnya lewat Internet (cloud computing) tanpa perlu mengetahui apa yang ada
didalamnya, memiliki keahlian tinggi, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi
di belakangnya. Amazon.com juga dinilai berhasil dalam membentuk pangsa pasar e-book
reader dan e-book dengan diluncurkannya Kindle, e-book reader yang laris (Amazon.com
juga pada akhirnya merilis tablet android juga).
Satu hal lagi Amazon.com selain fokus kepada produk juga fokus kepada layanan
pelanggan. Situs Amazon.com yang “user friendly” dan kaya fitur (review produk, saran
produk terkait) menjadi toko tempat belanja yang unik. Dengan costumer service
Amazon.com yang handal dan pengiriman barang yang kilat menjadikan Amazon.com
mampu “menjaring” banyak pelanggan loyal.
Amazon.com secara berkala melaksanakan “A/B experiments” yang merupakan
pengujian atas halaman web dengan memberikan versi berbeda dari satu halaman pada
satu waktu tertentu kepada pengunjung situs web. Amazon.com melakukan 200 sampai 300
eksperimen setiap harinya dan juga memonitor aktivitas yang dilakukan pengunjung/
pelanggan Amazon.com dapat memberikan kontribusi teknologi informasi terhadap
perusahaan sehingga mempengaruhi kinerja perusahaan yang sangat baik dan juga dengan
“teknologi one-click” dinilai mampu melakukan “quantum leap” mengenai cara bisnis retail
modern. Penggabungan teknologi internet, layanan pelanggan dan sistem suplai juga dinilai
yang sangat efisien (Wagenugraha, 2011).
Sumber :
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen:
Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan. (FEB - Universitas Mercu
Buana: Jakarta.)