2. KELOMPOK
8
11020150002 ST. HEDIATI
11020150013 NABILAH BIYANTI
11020150037 MUFIA MUIN
11020150054 MUFIDAH NUR FAJRIANI
11020150101 RINDANG C.P.H ABAS
11020150116 RAODAH RAMADHANI HAMBALI
11020150141 BASO SURIADI
11020150154 ANDI MULIA SUDIRMAN
11020150008 SYATIRAH RIZKI ANANDA
11020150045 AHMAD IRFAN JAYYADI
3. SKENARIO
1
Seorang perempuan 19 tahun datang ke
puskesmas dengan keluhan timbul bercak
putih di pipi kanan yang terasa gatal sejak
5 bulan yang lalu. Makin lama bercak putih
ini bertambah banyak dan menyebar
hampir ke seluruh pipi. Bercak terasa gatal
terutama pada saat waktu siang dan
berkeringat. Tidak ada keluhan nyeri, tidak
ada riwayat pengobatan.
4. KALIMAT
KUNCI
Perempuan 19 tahun
Keluhan : bercak putih di pipi kanan sejak 5
bulan yang lalu
Keluhan bertambah gatal pada saat siang
hari dan ketika berkeringat
Bercak putih menyebar hampir diseluruh
pipi
Tidak ada nyeri
Tidak ada riwayat pengobatan
9. • Jamur dermatofit maupun nondermatofit dapat bermanifestasi bercak putih pada kulit.
Contoh jamur nondermatofit yaitu M.furfur. Jamur tersebut merupakan flora normal pada
kulit, beberapa faktor dapat memepngaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
• Faktor eksogen meliputi panas dan kelembaban. Hal ini merupakan penyebab sehingga
pitiriasis versicolor banyak di jumpai di daerah tropis dan pada musim padan pada daerah
subtropis. Faktor eksogen lain adalah penutupan kulit oleh pakaian dan kosmetik.
• Faktor endogen berupa malnutrisi, dermatitis seboroik, sindrome chusing, terapi
imunospuresan, hiperhidrosis dan riwaayat keluarga yang positif
Jamur
• Bakteri gram negatif dapat ditemukan pada beberapa tempat di kulit, dimana kulit yang
cenderung kering pada kulit normal membatasi pertumbuhan bakteri tersebut, terutama
bakteri basil gram negatif.
• Pada bakteri gram positif seperti beberapa golongan Streptococcus dan M.leprae
merupakan bakteri yang umumnya tidak termasuk dalam flora normal kulit. Bakteri
golongan Streptococcus dapat menginvasi kulit dan diduga menyebabkan penyakit
Pityriasis alba, dimana penyakit ini ditandai dengan adanya eritema pada kulit yang
kemudian menghilang dan menimbulkan depigmentasi (bercak putih). Sedangkan bakteri
M.leprae merupakan bakteri gram positif yang dapat menyebabkan penyakit Lepra.
Gejala bervariasi tergantung pada tipe.
Bakteri
10. 3 Mengapa keluhan gatal
bertambah disiang hari
terutama ketika berkeringat?
13. Anamnesis
Pemeriksaan Fisis Pemeriksaan Penunjang
• Kapan kelainan kulit
tersebut mulai muncul,
onset, durasi, dimana lokasi
awalnya
• demam atau tidak
• disertai gatal atau tidak
• kelainan kulit ini ada
hubungannya dengan
pekerjaan sebelum
• riwayat pengobatan
• Gambaran klinis yang berbentuk
khas, bulat berbatas tegas
• Kulit kepala pada lesi berwarna
kemerahan
• Terdapat Exclamation mark hair
pada sekitar tepi lesi
• Bisa terdapat skuama
• Inspeksi apakah terdapat
trauma fisik, terbakar, dan
jaringan parut
• Perhatikan lokasi lesi dan
penyebarannya
• Pemeriksaan dengan Lampu
Wood
• Pemeriksaan darah, urin, atau
feces rutin, kimia darah (fungsi
hati, fungsi ginjal, glukosa
darah), serologi (infeksi herpes
simpleks, sifilis, HIV), biologi
molekuler (PCR (polymerazed
chain reaction) DNA
tuberkulosis kulit).
• Biopsi kulit untuk mengetahui
jenis atau proses patologi
penyakit
16. Bercak
putih
Gatal Predileksi Epidemiologi Etiologi Gejala Klinis
Tine
versicolor
Ada Ada wajah, leher, badan,
lengan atas, ketiak,
paha, dan lipatan
paha
Hampr semua
umur, >> 16-40
thn.
P=L
Malassezia furfur bercak-bercak berwarna-warni, bentuk
tidak teratur sampai teratur, batas jelas
sampai difus
Pada kulit gelap, penampakan yang khas
berupa bercak-bercak hipopigmentasi
Pityriasis
alba
Ada Ada wajah (50-60%),
paling sering disekitar
mulut, dagu, pipi serta
dahi, ekstremitas dan
badan. Dapat simetris
pada bokong, paha
atas, punggung, dan
ekstensor lengan,
tanpa keluhan.
pada anak
berumur 3-16
tahun (30-40%)
P = L
diduga adanya
infeksi
Streptococcus
Lesi berbentuk bulat, oval atau plakat yang
tidak teratur. Warna merah muda atau
sesuai warna kulit dengan skuama halus.
Setelah eritema menghilang, lesi yang
dijumpai hanya depigmentasi dengan
skuama halus.
MH Ada Tidak Dapat menyerang
seuruh tubuh
Menyerang
semua umur,
>> 30-50 thn
L > P
infeksi
Mycobacterium
leprae (M.
leprae)
Tanda dan gejala penyakit lepra
tergantung pada beberapa hal yaitu
multiplikasi dan diseminasi kuman M.
leprae, respon imun penderita terhadap
kuman M. leprae serta komplikasi yang
diakibatkan oleh kerusakan saraf perifer.
17. Pemeriksaan penunjang Penatalaksanaan Prognosis
Tine versicolor • Pemeriksaan langsung dengan KOH
10% : “meat ball and spaghetti”.
• Pemeriksaan lampu wood : kuning
keemasan - orange.
• Topikal : selenium sulfid 1,8%, salisil spiritus
10%, sufur presipitatum dalam beda kocok
4-20%, laurtan natrium tiosulfas 25%
• Pengobatan sistemik : ketoconazole 200 mg
selama 10 hari
• Terapi hipopigmentasi : Liquor carbonas
detergent 5%, salep pagi/malam, krim
kortikosteroid menengah pagi dan malam,
jemur di matahari ±10 menit antara jam
10.00-15.00
Prognosisnya baik dalam hal kesembuhan
bila pengobataan dilakukan menyeluruh,
tekun dan konsisten
Ptyriasis alba • Histopatologik : akantosis ringan,
spongiosis dengan hyperkeratosis
sedang dan parakeratosis setempat
• Mikroskopik elektron: penurunan
jumlah serta berkurangnya ukuran
melanosom.
Skuama dapat dikurangi dengan krim emolien.
Dapat dicoba dengan preparat ter, misalnya
likuor karbones detergens 3-5% dalam krim atau
salap, setelah dioleskan harus banyak terkena
sinar matahari.
Sembuh spontan setelah beberapa bulan
sampai beberapa tahun.
MH • Skin smear : BTA M.leprae (+)
• Histopatologi : berbeda tergantung
tipe
• Tes serologi : MLPA, uji ELISA, ML
dipstick test, dan ML flow test
Obat-obatan yang digunakan dalamWorld
Health Organization- MultydrugTherapy (WHO-
MDT) adalah kombinasi rifampisin, klofazimin
dan dapson untuk penderita lepra tipe MB serta
rifampisin dan dapson untuk penderita lepra tipe
PB.
• bergantung pada tipe kusta apa yang
diderita oleh pasien, akses ke
pelayanan kesehatan, dan
penanganan awal yang diterima oleh
pasien.
• prognosis kusta pada anak lebih baik
karena pada anak jarang terjadi reaksi
kusta
18. Penatalaksanaan Prognosis
Prognosisnya baik dalam hal kesembuhan bila
pengobataan dilakukan menyeluruh, tekun dan
konsisten
Sembuh spontan setelah beberapa bulan sampai
beberapa tahun.
• bergantung pada tipe kusta apa yang diderita
oleh pasien, akses ke pelayanan kesehatan,
dan penanganan awal yang diterima oleh
pasien.
• prognosis kusta pada anak lebih baik karena
pada anak jarang terjadi reaksi kusta
20. Pencegahan
pertama
Menjaga kebersihan kulit dengan mandi 2 kali sehari.
Mencuci pakaian yang secara teratur sehingga patogen
tidak berkembang biak di sela sela pakaian
Hindari penggunaan pakaian secara bersama sama
Menjaga kelembapan dan pH normal sehingga flora
normal tubuh tidak menjadi patogen.
Minimalisirkan kontak langsung kulit dengan sinar
matahari
21. Pencegahan
lanjutan
Untuk mencegah terjadinya Pityriasis versicolor dapat
disarankan pemakaian 50% propilen glikol dalam air
untuk pencegahan kekambuhan. Pada daerah endemik
dapat disarankan pemakaian ketokonazol 200 mg/hari
selama 3 bulan atau itrakonazol 200 mg sekali sebulan
atau pemakaian sampo selenium sulfid sekali
seminggu.
Untuk mencegah timbulnya kekambuhan, perlu
diberikan pengobatan pencegahan, misalnya sekali
dalam seminggu, sebulan dan seterusnya. Warna kulit
akan pulih kembali bila tidak terjadi reinfeksi. Pajanan
terhadap sinar matahari dan kalau perlu obat
fototoksik dapat dipakai dengan hati-hati, misalnya
oleum bergamot atau metoksalen untuk memulihkan
warna kulit tersebut.
Referensi : http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/35346/Chapter ll.pdf
23. Perspektif
Islam
Q.S Al-Mudatsir, ayat 4 :
ََكَباَيِث َوَرِهَطَف
Artinya : “Dan pakaianmu bersihkanlah”
HR.Baihaqy :
“Agama Islam itu (agama) yang bersih, maka hendaklah
kamu menjaga kebersihan, karena sesungguhnya tidak
akan masuk surga kecuali orang-orang yang bersih.”
24. HR.Tirmudzi :
“Sesungguhnya Allah itu baik, mencintai kebaikan,
bahwasanya Allah itu bersih, menyukai kebersihan, Dia
Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah
menyukai keindahan, karena itu bersihkan tempat-
tempatmu.”
HR. Ath-Thahawi, Muslim :
“Siapa yang mengenakan pakaian hendaklah memakai
dengan yang besih.”