SlideShare a Scribd company logo
1 of 208
MODUL 2 BATCH AGUSTUS
51-100
51
Seorang perempuan G2P1A0 berusia 30 tahun, hamil 30
minggu dibawa ke RS kaena mengeluh kaki bengkak sejak
2 minggu yang lalu. Pasien tidak merasa mual muntah
dan masih dirasakan gerakan janin. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan hasil tekanan darah 160/110 mmHg.
Pemeriksaan laboratorium didapatkakn hasil urin
proteinuria (-). Apakah diagnosis yang paling mungkin ?
A. Hipertensi kronik
B. Preklampsia ringan
C. Eklampsia
D. Preklampsia berat
E. Preklampsia sedang
51. D
Hipertensi dalam KehamilanHipertensi Kronik
• –Jika tekanan darah diastolik > 110 mmHg atau tekanan sistolik ≥ 160 mmHg, berikan anti hipertensi. Obat pilihan adalah metildopa.
ACE-I dan ARB dikontraindikasikan pada hipertensi dalam kehamilan, karena dapat menyebabkan agenesis ginjal pada janin.
•Pencegahan PreEklampsia
• –Antioksidan vit E, beta carotene
•PREEKLAMPSIA RINGAN
• –Jika kehamilan < 35 minggu dan tidak terdapat tanda perbaikan, lakukan penilaian 2 kali seminggu secara rawat jalan
• –Jika kehamilan > 35 minggu, pertimbangkan terminasi kehamilan
•PREEKLAMPSIA BERAT DAN EKLAMPSIA
• –Pada preeklampsia berat, persalinan harus terjadi dalam 24 jam, sedangkan pada eklampsia dalam 6 jam sejak gejala eklampsia
timbul
• –Jika tekanan diastolik > 110 mmHg, berikan antihipertensi sampai tekanan diastolik antara 90-100 mmHg. Obat pilihan adalah
Nifedipin, yang diberikan 5-10 mg oral yang dapat diulang sampai 8 kali/24 jam
• –Anti konvulsan
– •MgSO4 4 g IV sebagai larutan 40% selama 5 menit
– •Dilanjutkan dengan 15 ml MgSO4 (40%) 6 g dalam larutan Ringer Asetat / Ringer Laktat selama 6 jam atau MgSO4 (40%) 5 g IM dengan 1
ml Lignokain (dalam semprit yang sama)
– •Jika terjadi henti nafas:
– –Bantu pernafasan dengan ventilator
– –Berikan Kalsium glukonas 1 g (20 ml dalam larutan 10%) IV perlahan-lahan sampai pernafasan mulai lagi
A. Hipertensi kronik
B. Preklampsia ringan
C. Eklampsia
D. Preklampsia berat
E. Preklampsia sedang
52
Seorang perempuan berusia 55 tahun dibawa keluarganya ke UGD RS
mengeluh sakit kepala mendadak, keluhan disertai bicara kacau. Pada
pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 196/96 mmHg,
denyut nadi 50x/menit, frekuensi napas 16x/menit, suhu tubuh 37
derajat C. pemeriksaan kesadaraan didapatkan skor GCS E2M5V2.
Pemriksaan fisik mata didapatkan ukuran diameter pupil kanan 4 mm
dan pupil kiri 2 mm RC(+)/(+). Apakah diagnosis yang paling tepat pada
kasus tersebut ?
A. Pecahnya AVM
B. Sumbatan arteri serebri media
C. Perdarahan intraserebral
D. Transient ischemic attack (TIA)
E. Stroke iskemia
52. C. Perdarahan intraserebral
• Seorang perempuan berusia 55 tahun
• sakit kepala mendadak, keluhan disertai bicara kacau,.
• Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 195/95 mmHg, denyut nadi 50 x/menit,
frekuensi napas 16 x/menit, suhu tubuh 37°C.
• pemeriksaan kesadaran didapatkan skpr GCS E2M5V2,
pemeriksaan fisik mata didapatkan ukuran diameter
pupil kanan 4 mm dan pupil kiri 2 mm RC (+)(+).
• Apakah kemungkinan diagnosis yng paling tepat untuk
kasus tersebut ?
Stroke iskemik Vs
Etiologi: trombus/emboli
• Klinis:
• Anamnesis: defisit neurologis akut
(seringnya hemiparesis)
• PF: kesadaranumumnya
tidakmenurun
• tanda lesi UMN (hiperrefleks, ada
reflex patologis)
• Penunjang (CT Scan): area hipodens
serebrum
• Tatalaksana:
• Trombolitik (r-TPA) 3-4,5 jam
setelahonset
• Aspirin 325 mg
• Clopidogrel 300 mg
• Aspirin 325 mg + dipyridamole 2x200
mg
Stroke hemoragik
Etiologi: perdarahan
intraserebral
• Klinis:
– Anamnesis: defisit neurologis
akut +penurunan kesadaran +
nyeri kepala + muntah proyektil
– PF: tanda lesi UMN, hipertensi
– Penunjang (CT Scan): area
hiperdens di serebrum
• Tatalaksana:
– Bedah, Medikamentosa
• Antihipertensi
• Agendiuretik osmotic (misal
manitol)
Pilihan lain
• Transient ischemic attack (TIA)  tidak
meyebabkan penurunan kesadaran
• Sumbatan arteri serebri media  infark
• Perdarahan intraserebral
• Stroke iskemia  tidak menyebabkan
penurunan kesadaran
• Pecahnya AVM  nyeri kepala hebat d/ tanda
rangsang meningeal
53
Seorang laki-laki berusia 29 tahun dibawa ke UGD RS karena
korban perkelahian. Sebilah pisau menancap di ulu hatinya.
Dengan arah yang terus merembes dari tepi tusukan. Hasil
pemeriksaan pasien tampak pucat kesakitan tetapi masih
sadar. Apakah tatalaksana yang paling tepat dilakukan ?
A. Pisau dicabut, luka dibalut tekan dengan kassa steril
B. Memberikan injeksi antibiotika broad spectum
C. Mempersiapkan operasi laparotomi emergency
D. Mempersilahkan polisi mencabut pisau, disaksikan
keluarga
E. Memberikan injeksi anti perdarahan dosis ganda
53. E. Mempersiapkan operasi
laparotomi emergency
• Keyword:
– Korban perkelahian
– Pisau menancap di ulu hati
– Darah terus merembes
– Pasien tampak pucat dan kesakitan tetapi masih
sadar
Apakah tatalaksana yang paling tepat dilakukan?
Ruptur Organ Dalam  perdarahan
hebat  shock!! Atau dapat terjadi
peritonitis
Untuk tindakan AWAL dapat
diberikan antibiotik jika tidak ada
tanda shock
Untuk tindakan yang TEPAT adalah
mempersiapkan untuk dilakukan
laparatomi oleh Sp.B
Jawaban Lainnya
• Mempersilahkan polisi mencabut pisau, disaksikan keluarga 
(dapat merusak organ lain, dan harusnya dilakukan dikamar
operasi)
• Memberikan injeksi anti perdarahan dosis ganda  (anti
perdarahan tidak berfungsi ketika perdarahan massive seperti kasus
tersebut)
• Pisau dicabut, luka dibalu tekan dengan kassa steril  (Tindakan
awal yang berisiko)
• Memberikan injeksi antibiotika broad spectrum  (tindakan awal
sebelum melaksanakan operasi dan mencegah peritonitis)
54
Seorang anak yang memiliki rambut pirang lahir dari ibu
dengan keturunan suku Jawa. Suaminya pun juga merupakan
keturunan suku Jawa. Merasa ada yang janggal dan
mencurigai istrinya melakukan hubungan seksual dengan
mantan pacarnya, suaminya hendak mencari tahu kebenaran
kasus ini. Kasus ini termasuk dalam ranah...
Select one:
A. Perdata
B. Tata Usaha Negara (PTUN)
C. Militer
D. Pidana
E. Agama
• Kasus kecurigaan seorang suami terhadap
istrinya
• Anak tidak ‘mirip’ dengan mereka berdua
• Kasus ini tergolong ranah?
54 D. Pidana
Ranah ini dapat diduga sebagai
kasus ‘perzinahan’
54 D. Pidana
Jadi, kasus ini tergolong dalam
ranah
55
Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa ke ugd RS dengan
keluhan sesak dan muntah. Pemeriksaan tanda vital tekanan darah
160/100 mmHg, frekuensi napas 28x/menit, denyut nadi 90x/menit,
suhu 36,8 derajat C. pemeriksaan berat badan 60 kg. thorax
didapatkan rales pada kedua basal [aru. Ekstremitas edema kedua kaki.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar hemoglobin 7,3 g.dl dan
MCHC normal, ureum 421 mg.dl. pemeriksaan ultrasonografi
didapatkan ukuran kedua ginajl mengecil.densitas cortex meningkat,
batas cortex kabur. Apakah tatalaksana anemia yang tepat pada kasus
tersebut ?
A. Pemberian kortikosteroid
B. Transfusi sel darah merah
C. Pemberian erythropoetin
D. Pemberian folic acid
E. Pemberian sulfas ferrous
55. C. Pemberian erythropoietin
• perempuan berusia 30 tahun
• sesak dan muntah
• TTV TD 160/100; Napas 28x/m; Nadi 90x/m; Suhu
36,8 C
• Rales pada kedua basal paru, edema tungkai
• LAB: Hb: 7,3 g/dL, MCV dan MCHC normal
• Ur: 421mg/dl; Cr: 32mg/dl
• USG: ukuran kedua ginjal mengecil, densitas
cortex meningkat, batas medulla cortex kabur
• Tatalaksana anemia?
Kriteria CKD
1. Kerusakan ginjal > 3 bulan, berupa kelainan structural atau fungsional, dengan
atau tanpa penurunan LFG, dengan manifestasi:
- Kelainan patologis
- Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam tes pencitraan
(imaging tests)
2. LFG < 60 ml/menit/1,73 m2 selama 3 bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal
(cockroft gault)
*Pada perempuan dikalikan 0.85
56
Seorang bayi laki-laki baru lahir secara spontan diterima
oleh dokter RS dari ruang bersalin. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan bayi tesebut tampak kebiruan dibagian
ekstremitas, denyut jantung 90x/menit, saat dilakukan
stimulasi ditelapak kaki bayi tampak meneyeringai, torus
otot lemah, pernafasan bayi lemah dan ireguler. Apakah
diagnosa yang palling mungkin pada bayi tersebut ?
A. Asfiksia ringan
B. Asfiksia sedang
C. Bayi buugar
D. Asfiksia sangat berat
E. Asfiksia berat
56 B Asfiksia Sedang
• bayi laki-laki baru lahir secara spontan diterima oleh
dokter jaga RS dari ruang bersalin.
• Hasil pemeriksaan fisik didapatkan bayi tersebut tampak
kebiruan dibagian ekstremitas, denyut jantung 90
x/menit,
• saat dilakukan stimulasi ditelapak aki bayi tampak
nyeringai, tonus otot lemah, pernafasan bayi lemah dan
ireguler. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada bayi
tersebut ?
• Asfiksia ringan
• Asfiksia sedang
• Bayi buugar
• Asfiksia sangat berat
• Asfiksia berat
57
57. Seorang laki-laki berusia 48 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri
dada. Keluhan dirasakan kurang lebih 5 jam sebelumnya. Nyeri dirasakan pada dada
kiri menjalar ke tangan kiri dan rahang bawah. Nyeri dirasakan lebih dari 30 menit
seperti tertindih beban berat disertai keringat dingin. Pada pemeriksaan tanda vital,
tekanan darah 80/50 mmHg, naas 30x/menit, nadi 112x/menit isi tekanan kesan
melemah, suhu 36 derajat C disertai akral ekstremitas dingin. Nyeri dada tidak disertai
batuk dan demam. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil SGOT 65, SGPT
24, CKMB 45, pada pemeriksaan EKG didapatkan gambar seperti dibawah ini:
Apakah diagnosis yang paling tepat menurut kriteria WHO pada penderita tersebut
diatas?
A. Unstable angina pectoris
B. Syokkardiogenik
C. Stabel angina pectoris
D. STEMI
E. Non STEMI
57. D. STEMI
• laki-laki 48 tahun
• nyeri dada kurang lebih 5 jam sebelumnya
• nyeri dirasakan pada dada kiri menjlar ke lengan kiri dan
rahang bawah.
• Nyeri dirasakan lebih dari 30 menit seperti tertindih beban
berat
• keringat dingin
• tekanan darah 80/50 mmHg , frekuensi napas 30x/mnt,
denyut nadi 112 x/menit isi tekanan kesan melemah ,
suhu 36 C disertai akral ekstremitas dingin.
• SGOT 65, SGPT 24, CKMB 45 ↑
• Diagnosis ?? Syok??
• pada pemeriksaan EKG  inferior
Angina pektoris stabil
• Aterosklerosis pada pembuluh darah koroner jantung
• Menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga saat
aktivitas (peningkatan kebutuhan), supply darah tidak
adekuattimbul gejala pada angina pektoris stabil
• Gejala “nyeri dada” yang muncul dapat diprediksi oleh
pasien
• Saat aktivitas fisik
• Saat stres emosional
• Nyeri dada “kardiak” berlangsung sebentar, dapat
diredakan dengan nitrat.
• Perlu pemeriksaan lebih lanjut: EKG exercise, (treadmill)
ACS
Mona_Co
Initial Management in the ED
1 2 3
1 2 3
Pilihan lain
• non STEMI  ST deprsi disertai peningkatan
enzim jantung
• syok kariogenik  gangguan aritmia
• stable angina pectoris  tidak termasuk
ACS,membaik dg istirahat
• Unstable angina pectoris  tanpa
peningkatan enzim jantung
58
Seorang lai-laki berusia 52 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan
sesak napas. Sesak dicetuskan pada saat terpapar debu atau udara
dingin. Sesak terkadang disertai bunyi mengi dan batuk. Sesak
dirasakan hilang timbul dan sudah terjadi beberapa tahun dan pada 1
bulan terkahir sesak dirasakan hampir tiap hari dan serangan sesak
menyebabkan pasien terbangun dari tidur dirasakan 5 kali dalam
seminggu. Pasien kebiasaan merokok 1 bungkus perhari selama 30
tahun. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut ?
A. Asthma bronkiale dalam serangan
B. Asthma bronkiale persisten sedang
C. Asthma bronkiale intermittent
D. Asthmas bronkiale persistent ringan
E. Asthma bronkiale persistent berat
58. B. Asthma bronkiale persisten
sedang
• KEY WORD
 Laki-laki usia 52 thn
 Keluhan sesak nafas
 Sesak dicetuskan pada saat terpapar debu atau udara dingin
 Sesak terkadang disertai mengi dan batuk.
 Sesak dirasakan hilang timbul
 Sudah terjadi beberapa tahun
 Satu bulan terakhir sesak dirasakan hamper tiap hari dan
menyebabkan terbangun dari tidur, dirasakan 5 kali dalam
seminggu
 Pasien mempunyai kebiasaan merokok 1 bungkus per hari
selama 30 tahun
• Apakah diagnosis yang paling mungkin?
Derajat Asma Gejala Gejala Malam Faal paru
I. Intermiten Bulanan APE  80%
* Gejala < 1x/minggu
* Tanpa gejala di luar serangan
* Serangan singkat
*  2 kali sebulan * VEP1  80% nilai prediksi
APE  80% nilai terbaik
* Variabiliti APE < 20%
II. Persisten
Ringan
Mingguan APE > 80%
* Gejala > 1x/minggu, tetapi < 1x/
hari
* Serangan dapat mengganggu
aktivitas dan tidur
* > 2 kali sebulan * VEP1  80% nilai prediksi
APE  80% nilai terbaik
* Variabiliti APE 20-30%
III. Persisten
Sedang
Harian APE 60 – 80%
* Gejala setiap hari
* Serangan menggangguaktiviti dan
tidur
*Membutuhkan bronkodilator setiap
hari
* > 1x / seminggu * VEP1 60-80% nilai prediksi
APE 60-80% nilai terbaik
* Variabiliti APE > 30%
IV. Persisten
Berat
Kontinyu APE  60%
* Gejala terus menerus
* Sering kambuh
* Aktiviti fisik terbatas
* Sering * VEP1  60% nilai prediksi
APE  60% nilai terbaik
* Variabiliti APE > 30%
Gejala dan Tanda Serangan Akut RinganSerangan Akut Sedang Serangan Akut Berat Mengancam Jiwa
Sesak nafas Berjalan Berbicara Istirahat
Posisi Tubuh Dapat tidur terlentang Duduk Duduk membungkuk
Cara Berbicara Satu kalimat Beberapa kata Kata demi kata
Kesadaran Mungkin gelisah Gelisah Gelisah
Mengantuk dan
gelisah atau kesadaran
menurun
Frekuensi Nafas <20 20-30 >30
Nadi <100 100-120 >120
Otot Bantu Nafas dan
retrkasi suprasternal
Tidak ada Ada Ada
Pergerakan otot
paradoksal abdominal
Mengi Akhir ekspirasi paksa Akhir ekspirasi Inspirasi dan ekspirasi Sillent Chest
APE >80% 60-80% <60%
PO2 >80 60-80 <60
PCO2 <45 <45 >45
SaO2 >95% 91-95% <90%
Klasifikasi Berat Serangan atau Eksaserbasi Asma Akut
59
Jenazah orok yang dibungkus kainjarik ditemukan disebuah kebun
tebu. Hasil pemeriksaan luar terhadap jenazah orok didapatkan tanda
asfiksia pada seluruh wajah, ujung jari tangan dan kaki. Berat orok
2100 gr, panjang badan 49 cm, lanugo relatif sedikit, vernix caseosa
banyak. Tali pusar dan plasenta terpisah, tepi potongan tali pusar tidak
teratur dan tidak adanya barang yang mengikat. Apakah salah satu
kesimpulan dibawah ini yang dibuat dalam penulisan visum et
repertum berdasarkan kasus diatas ?
A. Orok lahir mati
B. Tidak ada tanda perawatan
C. Orok immatur dan nonviabel
D. Orok lahir hidup
E. Terdapat tanda kekerasan
187. C. 59
• Jenazah orok yng dibungkus kain jarik ditemukan disebuah
kebyun tebu.
• Hasil pemeriksaan luar terhadap orok didapatkan tanda asfiksia
pada selurh wajah, ujung jari tangan dan kaki, berat orok 2100 gr,
panjang badan 49 cm, lanugo relative sedikit, vemix caseosa
banyak, tali pusat dan plasenta terpisah, tepi potongan tali pusat
tidak teratur dan tidak ada barang yang mengikat.
• Apakah salah satu kesimpulan dibawah ini yang dapat dibuat
dalam penulisan visum at repertum berdasarkan kasus diatas ?
A. Orol lahir mati
B. Tidak ada tanda perawatan
C. Orok immatur dan nonviabel
D. Orok lahir hidup
E. Terdapat tanda kekerasan
60
Seorang pasien laki-laki berusia 3 tahun berobat ke poliklinik umum dengan
keluhan kemerahan pada punggung kaki kanan sejak 2 hari yang lalu, dan
semakin membesar. Beberapa hari yang lalu pasien bermain-main dikebun
tanpa alas kaki. Pada pemeriksaan fisik status dorsum pedis dextra
didapatkan ulkus seperti bekas gigitan serangga yang bersambung dengan
garis memanjang merah 8 cm dari ujung metatarsal sampai maleolus lateralis.
Regio pedis dekstra juga tampak udem. Palpasi limfonodi inguinal tidak ada
pembesaran. Setelah diberikan terapi antibiotik amoksislin/asam klavulanat
kondisinya membaik dan sembuh. Apakah diagnosis yang paling mungkin
oada pasien tersebut ?
A. Tromboflebitis superfisial
B. Limfangitis akut
C. Pustular dermatitis
D. Abses piogenikum
E. Dermatitis alergi
60. A. Tromboflebitis superfisial
• pasien laki-laki berusia 3 tahun
• kemerahan pada punggung kaki kanan sejak 2 hari yang lalu.
• semakin membesar
• beberapa hari yang lalu pasien bermain-main dikebun tanpa alas
kaki.
• Pada pemeriksaan fisik status lokasis dorsum pedis dextra : seperti
bekas gigitan serangga yang bersambung dengan garis memanjang
merah 8cm dariujung metatarsal sampai malleolus lateralis.
Region pedis dekstra juga tampak udem. Palpasi limfonodi
inguinal tidak ada pembesaran.
• Setelah diberikan terapi antibiotic amoksisilin / asam klavulanat
kondisinya membaik an sembuh
• apakah diagnosis yang paling mungkin dari pasien ini?
Pilihan lain
• Tromboflebitis superfisial
• Abses piogenikum  abses hepar
• Dermatitis alergi  gejala gatal lebih
mendominasi
• Limfangits akut  infeksi, demam, terdapat
riwayat trauma, dan pembesaran KGB
• Pustular dermatitis
61
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke UGD dengan nyeri dada,
nyeri dada kiri mendadak saat mendororng mobil. Nyeri hilang timbul
lamanya 30 menit menjalar kelengan kiri. Dari anamnesis didaatkan
keterangan pasien seorang perokok. Riwayat menderita kencing manis
sejak 32 tahun, namun tidak teratur minum obat. Pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 170/90 mmHg, frekuensi denyut nadi
96x/menit, indeks massa tubuh 28 (standar asia). Apakah diagnosis
yang tepat untuk pasien tersebut ?
A. Infark miocard akut
B. Kanker paru kiri
C. Contussio muscullorum
D. Pleuritis
E. Miocarditis
61. A. Infark Miocard Akut
• Keyword
– Laki-laki berusia 40 tahun
– Nyeri dada kiri mendadak
– Lamanya 30 menit menjalar ke lengan kiri
– Perokok aktif, DM 8 tahun tidak teratur minum
obat
– TD 170/90, Nadi 96x/m, IMT 28 (standar asia)
• Diagnosis?
Acute Miocard Infark
• AMI memiliki ciri nyeri yang khas yaitu
menjalar ke lengan kiri, bahu, leher sampai ke
epigastrium
• Mayoritas pasien AMI (90%) datang dengan
keluhan nyeri dada. Perbedaan dengan nyeri
pada angina adalah nyer pada AMI lebih
panjang yaitu minimal 30 menit, sedangkan
pada angina kurang dari itu
Faktor Risiko
• Faktor Risiko Yang
Dapat Dimodifikasi
– Merokok
– Konsumsi alkohol
– Infeksi
– Hipertensi sistemik
– Obesitas
– Kurang olahraga
– Penyakit Diabetes
• Faktor Risiko Yang Tidak
Dapat Dimodifikasi
– Usia
– Jenis Kelamin
– Riwayat Keluarga
– Ras
– Tipe kepribadian
– Kelas sosial
Pilihan lainnya
• Pleuritis  nyeri dada saat mengambil napas
dalam dan tidak menjalar, disertai demam
• Miocarditis  tidak ada faktor pencetus (port
d entree)
• Contussio muscullorum  nyeri tidak
menjalar dan menetap
• Kanker Paru Kiri  nyeri tidak menjalar dan
menetap dan timbul tidak mendadak
62
Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke iGD dengan keluhan
sesak napas sejak 2 jam yang lalu, keluhan disertai batuk berdahak dan
rasa berat di dada. Pasien sering menluh keluhan-keluhan serupa dan
sering timbul dimalam hari. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 110/80 mmHg, denyut nadi 114x/menit, frekuensi
napas 30x/menit dan suhu 37,1 derajat C. pada pemeriksaan thoraks
didapatkan retraksi suprastemal dan wheezing diakhir ekspirasi.
Apakah penata laksanaan awal yang paling tepat pada kasus tersebut ?
A. Agonis beta-2 kerja lama peroral
B. Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat
C. Inhalasi kortikosteroid
D. Antiklinergik peroral
E. Aminofilin lepas lambat
62. B. Inhalasi agonis beta-2 kerja
singkat
• KEY WORD
Usia 45
Ke IGD RS keluhansesaknapas 2 jam lalu
Batukberdahakdan rasa berat di dada
Keluhanserupaseringtimbul di malamhari
TD 110/80 mmHg
Nadi114 x/menit, F. Napas30 x/mnt
suhu 37,1℃
Retraksi suprasternal Wheezing di akhirekspirasi
• Talaksanaanawal yang paling?
tatalaksana serangan asma
• Pengobatan Medikamentosa pada dasarnya selalu diawali
dengan tatalaksana awal berupa :
– Nebulisasi β- agonis dengan penambahan garam fisiologis, yang
dapat diulang 1 – 3 x selang 20 menit
– Pemberian ketiga nebulisasi B-agonis + antikolinergik
– Pada serangan berat, langsung berikan nebulisasi β agonis
dikombinasikan dengan antikolinergik
• Pada pasien dengan serangan berat yang diserai dehidrasi
dan asidosis metabolik, mungkin akan mengalami
takifilaksis atau refrakter, yaitu respons yang kurang baik
terhadap nebulisasi β agonis cukup diberikan 1x
nebulisasi kemudian secepatnya dirawat untuk mendapat
obat intravena selain diatasi masalah dehidrasi dan
asidosisnya.
1) serangan asma ringan
– Jika dengan sekali nebulisasi pasien menunjukkan respon yang baik (complete response), berarti
derajat serangannya ringan. Pasien diobservasi selama 1–2 jam, jika respons tersebut bertahan
berarti serangan telah berakhir, pasien dapat dipulangkan dan dibekali obat β agonis (hirupan atau
oral) yang diberikan tiap 4 – 6 jam
– Jika pencetus serangannya adalah virus dapat ditambahkan steroid oral dalam jangka pendek (3 – 5
hari)
2) serangan asma sedang
– Jika dengan pemberian nebulisasi 2 -3 kali , pasien hnaya menunjukkan respon parsial (incomplete
response), kemungkinan derajat serangannya sedang. Untuk itu perlu dinilai ulang derajatnya.
– Steroid sistemik (oral) metilprednisolon dengan dosis 0,5-1 mg/kg BB/hari selama 3-5 hari
3) serangan asma berat
– Tiga kali nebulisasi berturut- turut pasien tidak menunjukkan respon buruk ( poor response ), yaitu
tanda dan gejala serangan masih ada maka pasien harus dirawat diruang inap. Dalam derajat ini
Pasien harus segera ditangani denagn pemberian oksigen. Oksigen 2- 4 L / menit diberikan sejak awal
harus diberikan termasuk saat nebulisasi.. Pasang jalur parenteral dan lakukan foto toraks. Jika sejak
penilaian awal pasien mengalami serangan berat, nebulisasi cukup diberikan satu kali langsung
dengan β agonis dan antikolinergik ( Ipratropium bromida ). Dahulu keadaan ini disebut dengan
status asmatikus.
– Pada keadaan ini harus dicari penyebab kegagalan tatalaksana yang biasanya adalah keadaan
dehidrasi, asidosis dan adanya gangguan ventilasi akibat atelektasis.
Terapi non-medikamentosa serangan asma :
– Oksigen 4 L/menit
– Mencegah anak terpapar zat / allergen/ kondisi ( cuaca ) yang dapat memacu timbulnya serangan
asma.
– Edukasi kepada pihak keluarga anak yang menderita asma mengenai derajat penyakit dan derajat
serangan asma
– Diet yang bergizi, cukup istirahat
63
Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun datang dibawa orangtuanya ke
puskesmas dengan keluhan sering terdiam dirumah maupun saat
dikelas. Dari anamnesis diketahui bahwa keluhan tersebut sudah
dirasakan 1 bulan terakhir. Saat terdiam mata pasien tampak
membelalak selama 20 detik. Lalu langsung baik dan pasien lupa akan
kejadian tersebut. Pada riwayat keluarga tidak ada ditemukan riwayat
epilepsi pada anggota keluarga. Dari pemeriksaan perkembangan fisik
dan mental pasien tidak ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan fisik
juga tidak ditemukan adanya kelainan. Apakah diagnosis yang oaling
mungkin ?
A. Kejang grand mal
B. Kejang mioklonik juvenile
C. Kejang absence
D. Kejang parsial komplex
E. Kejang menyeluruh sekunder parsial
63. C. Kejang absence
• KEY WORD
 Laki-laki usia 7 thn
 Keluhan sering terdiam dirumah maupun saat dikelas
 Keluhan sudah dirasakan 1 bulan
 Mata pasien tampak membelalak selama 20 detik
 Lalu langsung baik dan pasien lupa akan kejadian tersebut
 Riwayat keluarga tidak ditemukan adanya riwayat epilepsy
 Perkembangan fisik dan mental pasien tidak ditemukan
kelainan
• Apakah diagnosis yang paling mungkin?
Kejang-Kejang General
• Kejang-kejang yang melibatkan seluruh bagian otak disebut
kejang-kejang general. Empat tipe dari kejang-kejang
general adalah:
1. Absence seizures (juga disebut petit mal). Kejang-kejang ini
memiliki dikarakteristikan oleh gerakan tubuh yang halus dan
mencolok, dan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran secara
singkat.
2. Myoclonic seizures. Kejang-kejang ini biasanya menyebabkan
hentakan atau kedutan secara tiba-tiba pada tangan dan kaki.
3. Atonic seizures. Juga dikenal dengan drop attack, kejang-kejang
ini menyebabkan hilangnya keselarasan dengan otot-otot dan
dengan tiba-tiba collapse dan terjatuh.
4. Tonic-clonic seizures (juga disebut grand mal). Kejang-kejang
yang memiliki intensitas yang paling sering terjadi. Memiliki
karakteristik dengan hilangnya kesadaran, kaku dan gemetar, dan
hilangnya kontrol terhadap kandung kemih
Kejang-Kejang Parsial (Sebagian)
• Ketika kejang-kejang muncul
sebagai hasil dari aktifitas
otak yang tidak normal pada
satu bagian otak tersebut,
ilmuan menyebutnya kejang-
kejang parsial atau sebagian.
Kejang-kejang jenis ini terdiri
dari dua kategori.
1. Complex partial seizures
(kejang-kejang parsial
kompleks). Kejang-kejang ini
menghasilkan perubahan
kesadaran, itu karena anda
kehilangan kewaspadaan
selama beberapa waktu.
2. Simple partial seizures (kejang-
kejang parsial sederhana). Kejang-
kejang ini tidak menghasilkan
kehilangan kesadaran. Kejang-
kejang ini mungkin akan
mengubah emosi atau
berubahnya cara memandang,
mencium, merasakan, mengecap,
atau mendengar. Kejang-kejang ini
bisa juga menghasilkan hentakan
bagian tubuh secara tidak
sengaja, seperti tangan atau kaki,
dan gejala sensorik secara
spontan seperti perasaan geli,
vertigo dan berkedip terhadap
cahaya.
64
Seorang bayi laki-laki berusia 21 hari dibawa orang tuanya ke
puskesmas dengan keluhan kejang. Kejang diseluruh tubuh dan leher
kaku disertai panas tinggi. Dari anamnesis didapatkan riwayat
pemeriksaan kehamilan dibidan desa 1 kali, saat persalinan ditolong
oleh dukun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan bekas tali pusar basah
bernanah, mulut meringis/trismus, dan seluruh tubuh kaku
(opistotonus). Bayi irritabel dan sensitif terhadap suara maupun
perubahan sinar. Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus
tersebut ?
A. Neonatal kernicterus
B. Neonatal meningitis
C. Neonatal tetanus
D. Neonatal ensefalitis
E. Neonatal sepsis
64. C. Neonatal tetanus
• bayi laki-laki berusia 21 hari
• kejang-kejang diseluruh tubuh dan leher kaku disertai
panas tinggi.
• riwayat pemeriksaan kehamilan dibidan desa satu kali,
saat persalinan ditolong oleh dukun.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan bekas tali pusat
(pusar) basah bernanah, mulut meringis/trismus, dan
seluruh tubuh kaku (opistotonus) bayi irritable dan
sensiteif terhadap suara maupun perubahan sinar.
• Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus
tersebut ?
Tetanus neonatorum
• Berhubungandengan aspek persalinan, pelayanan neonatal dan perawatan tali
pusat yang tidak higienis
Manifestasi klinis:
• Bayi sadar, spasme otot
• Mulut mencucu
• Trismus malas minum
• Perut Papan
• Epistotonus
• Tali pusat kotor dan bau
• Ekstremitas Spastik
• Komplikasi yang ditakutkan, spasme otot diafragma
Tetanus neonatorum
Tatalaksana:
• Pertahankanpatensi jalan nafas dan
pasangakses IV
• Diazepam IV 10 mg/kg/hari dalam24 jam
(dikurangi bertahap)
• Human tetanus imunoglobulin 500 U IM
• Tetanus Toxoid 5000 IU IM
• Antibiotik Lini I: Metronidazole 30 mg/kg/hari,
setiap 6 jam, selama 7-10 hari
• Lini II: penisilin prokain
Pilihan lain
• Neonatal sepsis  paling sering menyebabkan
ikterus patologis
• Neonatal meningitis
• Neonatal kemicterus  kerusakan otak akibat
kenaikan bilirubin
• Neonatal ensefalitis
65
Seorang pasien laki-laki dirawat di rumah sakit selama 2
hari, lalu karena keadaan pasien memburuk akhirnya
pasien dipindahkan ke ICU dan kemudian meninggal
dunia. Keluarga menginginkan pasien untuk di-autopsi.
Apa jenis autopsi yang sesuai untuk kasus ini?
Select one:
a. Autopsi legal
b. Autopsi medikolegal
c. Autopsi forensik
d. Autopsi klinik
e. Autopsi anatomi
65 D. Autopsi klinik
• Autopsi untuk kepentingan medis,
mengetahui penyebab kematian,
mengetahui gambaran patologi-
anatomi/jaringan sel seseorang post-
mortem merupakan autopsi klinik
• Autopsi anatomik: untuk kepentingan
pendidikan anatomi
• Autopsi forensik / legal / medikolegal: untuk
kepentingan penegakkan hukum
66
Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri hebat pada
belakang pergelangan kaki kiri 3 jam yang lalu saat bermain bola. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan pemeriksaan fisik umum baik, tanda vital dalam batas normal. Pada
pemeriksaan status lokalis dipergelangan kaki bagian belakang didapatkan udem di
regio sebelah atas tumit kaki kiri, nyeri tekan (+), dan tes simmonds tidak didapatkan
plantar fleksi kaki. Hasil pemeriksaan penunjangmenunjukkan nuptur tendon achilles
total. Apakah penata laksanaan pada pasien tersebut ?
A. Diistirahatkan, kompres es selama 10-15 menit, immobilisasi dengan elastik
band, posisi kaki ditinggikan, ditambahkan antibiotik oral sistemik
B. Diistirahatkan, kompres air hangat selama 10-15 menit, immobilisasi dengan
elastik band, posisi kaki ditinggikan, ditambahkan analgesik oral sistemik
C. Diberikan salep thrombopob tropikal
D. Diberikan salep analgesik tropikal
E. Diistirahatkan, kompres es selama 10-15 menit, immobilisasi dengan elastik
band, posisi kaki ditinggikan, ditambahkan analgesik oral sistemik
66
196. D.• laki-laki berusia 30 tahun datang ke IGD RS
• kuliah nyeri hebat pada daerah belakang pergelangan kaki kiri 3 jam
yang lalu saat bermain bola.
• Pada pemeriksan fisik didapatkan keadaan umum baik, tanda vital
dalam batas normal. Pada pemeriksaan status lokalis dipergelangan
kaki bagian belakang didapatkan udem di region sebelah atas rumit
kaki kiri, nyeri tekan (+), dan tes Simmonds tidak didapatkan plantar
fleksi kaki.
• Hasil pemeriksaan penunjang menunjukan reptur tendon Achilles
total.
• Apakah penatalaksanaan pada pasien tersebut ?
A. Diistirahatkan, kompres es selama 10-15
menit, immobilisasi dengan elastik band, posisi
kaki ditinggikan, ditambahkan antibiotik oral
sistemik
B. Diistirahatkan, kompres air hangat selama 10-
15 menit, immobilisasi dengan elastik band,
posisi kaki ditinggikan, ditambahkan analgesik
oral sistemik
C. Diberikan salep thrombopob tropikal
D. Diberikan salep analgesik tropikal
E. Diistirahatkan, kompres es selama 10-15
menit, immobilisasi dengan elastik band,
posisi kaki ditinggikan, ditambahkan
analgesik oral sistemik
67
Seroang Dari data-data yang ada, Anda mengetahui
bahwa di wilayah Indonesia Timur terdapat kasus Malaria
yang selalu terjadi hampir sepanjang masa, namun sedikit
frekuensi angka kejadiannya dan tidak meningkat secara
signifikan. Secara epidemiologi, hal ini disebut sebagai...
Select one:
a. Endemi
b. Wabah
c. Sporadik
d. Pandemi
e. epidemi
• Kejadian malaria yang ada terus menerus,
hampir sepanjang masa, tidak meningkat
secara signifikan
67 A. Endemi
Pandemi Vs Epidemi Vs Endemi Vs Sporadik
67
A. Endemi
Jadi, jawaban yang tepat
pada kasus ini adalah…
68
Seorang perempuan berusia 19 tahun dibawa ke UGD RS oleh tean
asramanya, pasien mengatakan bahwa “suara-suara” telah
menyuruhnya untuk membunuh seorang dosen karena dosen itu
bermaksud menyakitinya. Teman pasien mengatakan bahwa selama 1
bulan terakhir pasien banyak mengurung diri, menolak makan,
berbicara sendiri, tidak bisa tidur, dan mencurigai teman-teman lain.
Pasien seorang suka menyendiri sejak semester pertama dan tidak
suka bergaul. Setelah mendapatkan terapi antipsikotik selama 1
minggu kondisi pasien membaik. Apakah diagnosis yang tepat pada
kasus tersebut ?
A. Manik dengan gejala psikotik
B. Skizofrenia paranoid
C. Skizofrenia waham
D. Gangguan waham
E. Gangguan psikotik
68. B
• perempuan berusia 19 tahun dibawa ke UGD RS oleh
teman asramanya.
• Menurut teman asramanya, pasien mengtakan bahwa “
suara-suara” telah menyuruhnya untuk membunuh
seorang dosen karena dosen itu bermaksud menyakitinya.
• selama 1 bulan terakhir pasien banyak mengurung diri ,
menolak makan, berbicara sendiri, tidak bias tidur, dan
mencurigai teman-teman yang lain.
• Pasien seorang ynag suka menyendiri sejak semester
pertama dan tidak suka bergaul. Setelah mendapatkan
terapi antipsikotik selama 1 minggu kodisi pasien membaik
.
• apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut ?
Klasifikasi skizofrenia
Paranoid: waham dan halusinasi
• Hebefrenik: perilaku dan bicara tidak teratur
• Katatonik: mengambil posisi tubuh yang aneh, reaksi
terhadap lingkungan berkurang (stupor), mutisme,
menolak untuk bergerak (negativisme)
• Tak terinci: tidak memenuhi paranoid, hebefrenik,
ataupun katatonik
• Residual: ada riwayat diagnosis skizofrenia di masa
lalu, tapi sekarang hanya tinggal gejala negatifnya saja.
• Simpleks: hanya berupa gejala negatif (penarikan diri
dari lingkungan), tidak ada riwayat skizofrenia di masa
lalu
Pilihan lain
• Manik dengan gejala psikotik
• Skizofrenia paranoid
• Skizofrenia hebefrenik
• Gangguan waham
• Gangguan psikotik
69
Seorang perempuan berusia 27 tahun dibawa ke UGD RS karena
kecelakaan lalu lintas 1 jam yang lalu. Pasien mengalami benturan
pada kepala, didapatkan riwayat pingsan dan muntah. Dari
pemeriksaan pasien dapat membuka mata dengan rangsangan nyeri,
dapat melokalisasi nyeri, pasien disorientasi dan tampak bingung.
Setelah dilakukan CT-Scan kepala didapatkan hasil:
Apa diagnosis pasien tersebut ?
A. Subdural haemorhage
B. Epidural haemorhage
C. Intracerebral haemorhage
D. Intracranial haemorhage
E. Subarachnoid haemorhage
69
• Perempuan berusia 27 tahun dibawa ke UGD RS
• kecelakaan lalu lintas 1 jam yang lalu.
• Pasien mengalami benturan pada kepala,
didapatkan riwayat pingsan dan muntah.
• Dari pemeriksaan didapatkan pasien dapat
membuka mata dengan rangsaangan nyeri,
dapat melokalisasi nyeri, pasien diseorientasi
dan tampak bingung setelah dilakukan ct scan
kepala didapatkan hasil:
A. Subdural haemorhage
B. Epidural haemorhage
C. Intracerebral haemorhage
D. Intracranial haemorhage
E. Subarachnoid haemorhage
70
Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun dibawa oleh ibunya ke
puskesmas dengan keluhan tampak pucat. Pasien berasal dari
daerah perkebunan, anak sering diare dengan feses
bercampur darah dan BB anak turun dalam beberapa bulan
terakhir. Pada pemeriksaan, anak tampak kurus, pucat, dan
tidak bersemangat. Telapak tangan anemis, perut supel, H/L
tidak teraba, reptum prolaps. Apakah terapi yang tepat untuk
diberikan pada anak tersebut?
A. Pirantel pamoat 10 mg/kg BB
B. Albendazol 400 mg dosis tunggal
C. Mebendazol 400 mg dosis tunggal
D. Albendazol 2x100 mg tiga hari berturut-turut
E. Mebendazol semprot bersama kloteril
70. B
• KEY WORD
– Anak laki-laki berusia 4 tahun
– keluhan tampak pucat
– Diare dengan fases bercampur darah
– BB anak turun dalam beberapa bulan terakhir
– Anak tampak kurus, pucat dan tidak bersemangat
– Telapak tangan anemis
– Perut supel, H/L tidak teraba
– Rectum prolapse
• Apakah terapi yang tepat untuk diberikan kepada
anak tersebut?
Terapi
• T & S -> P
– T : Taeniasis (10 mg/kgbb, SD)
– S : Schistosomiasis (40 mg/kgbb SD, atau 3 kalo
20 mg/kgbb diulang tiap 4-6 jam)
– P = Prazikuantel
Selain T & S, pengobatan dapat diberikan dengan
Albendazole 400mg SD
*filariasis -> dietilkarbamazin (DEC), 3 x 2mg/kgbb selama 10-30 hari
Pilihan lain
• Pirantel pamoat 10 mg/kg BB
• Albendazol 400 mg dosis tunggal
• Mebendazol 400 mg dosis tunggal
• Albendazol 2x100 mg tiga hari berturut-turut
• Mebendazol semprot bersama kloteril
71
Dokter Richard diminta untuk melakukan ekshumasi oleh
polisi pada kasus jenazah yang dimakamkan. Pada atuopsi lalu
ditemukan peluru dalam tengkorak. Anak dari korban ini
menanyakan hasil visum kepada Dokter Richard. Bagaimana
tanggapan yang tepat?
Select one:
a. Meminta anak korban meminta surat permintaan visum
kepada polisi terlebih dahulu
b. Menjelaskan hasil visum et repertum secara jelas
c. Memberikan hanya kesimpulan visum et repertum
d. Tidak menyampaikan informasi autopsi kepada anak korban
e. memberikann resume autopsi dalam bentuk tertulis kepada
anak korban
71 D. Tidak menyampaikan
informasi kepada anak korban
Autopsi dikerjakan setelah ada surat permintaan
visum dari pihak penyidik yang menduga adanya
suatu tindak pidana yang menyangkut tubuh manusia
Hasil autopsi disampaikan kepada pihak penyidik,
bukan ke pihak keluarga. Oleh karena ini, dalam hal
kepentingan medikolegal, dokter tidak berwenang
menyampaikan hasil autopsi kepada keluarga.
72
Seorang perempuan Jumlah kasus baru penyakit X tahun
2012 adalah 75 kasus. Jumlah kasus lama penyakit
Xadalah 50 kasus. Jumlah populasi pada januari 2012
adalah 90.000 jiwa. Jumlah populasi pada desember 2012
adalah 120.000 jiwa
Berapa Insiden rate nya ?
A. 75/210.000
B. 75/90.000
C. 75/105.0000
D. 75/120.000
E. 125/210.000
72. C. 75/105.000
• Jumlah kasus baru penyakit X tahun 2012
adalah 75 kasus.
• Jumlah kasus lama penyakit Xadalah 50 kasus
• Jumlah populasi pada januari 2012 adalah
90.000 jiwa
• Jumlah populasi pada desember 2012 adalah
120.000 jiwa
Berapa Insiden rate nya ?
• Insiden Rate
• Prevalens rate
KASUS BARU DALAM SUATUWAKTU
JUMLAH POPULASI BERISIKO PERTENGAHAN TAHUN
INCIDENCE RATE =
KASUS BARU DAN LAMA DALAM SUATUWAKTU
JUMLAH POPULASI BERISIKO
73
Seorang laki-laki berusia 58 tahun, datang ke puskesmas
karena buang air besar kehitaman sejak 4 hari yang lalu.
Pasien mengalami nyeri sendi lutut sejak 10 tahun dan rutin
mengkonsumsi obat anti nyeri dari toko obat. Riwayat 1 tahun
terakhir pasien sering mengeluh nyeri ulu hati. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan nyeri epigastrium. Apakah
penyebab yang paling mungkin pada kasus ini ?
A. Gastritis
B. Tumor lambung
C. Perdarahan vanses esofagus
D. Perdarahan vulkus lambung
E. Perdarahan ulkus duodenum
73. D. Pendarahan ulkus lambung
• Laki-laki berusia 58 tahun
• Buang air besar kehitaman sejak 4 hari
• Nyeri sendi lutut sejak 10 tahun dan rutin
konsumsi obat anti nyeri dari toko obat
• 1 tahun terakhir sering nyeri ulu hati
• PF: nyeri tekan epigastrium
• Penyebab paling mungkin?
Pilihan Lainnya
• Pendarahan varises esophagus  keluhan utama
dengan muntah darah dan disertai stigmata
sirosis
• Gastritis  luka tetapi tidak sampai BAB warna
hitam
• Tumor lambung  Tidak ada perasaan begah
tetapi dari ulkus gaster mungkin berkembang
menjadi keganasan
• Pendarahan ulkus duodenum  Nyeri di daerah
duodenal (retroperitoneal)
74
Seorang anak laki-laki usia 8 tahun datang dengan diantar
orang tuanya ke puskesmas, dengan keluhan kulit sering gatal
(kambuhan). Gatal dirasakan sejak 2 tahun yang. Pada
pemeriksaan tampak kulit kemerahan dilengan dan tungkai
bawah serta ada erosi bekas garukan, keluarga orang tua juga
ada yang sakit seperti anak ini. Apakah peneta laksanaan yang
tepat untuk anak ini ?
A. Anjuran untuk banyak mengkonsumsi telur dan ikan
laut
B. Antibiotika + kortikosteroid sistemik
C. Kortikosteroid topikal + anti histamin
D. Kortikosteroid sistemik + anti histamin
E. Antihistamin + antibiotik
74. C. Kortikosteroid topical + anti
histamin
• anak laki-laki berusia 8 tahun
• kulit kering gatal (kambuhan).
• Gatal dirasakan sejak usia 2 tahun.
• kulit kemerahan di lengan & tungkai bawah
serata ada erosi bekas garukan.
• Keluarga orang tua juga ada yang sakit seperrti
anak ini
• apakah penatalaksanaan yangtepat untuk anak
tersebut ?
• Diagnosis ? Dermatitis atopi
Dermatitis atopi
• Penyakit kulit kronik –residif
• Onset terutama pada anak
• Gejala :
– Kulit kering disertai kerentanan fx internal dan eksternal (Makanan
atau inhalan)
– Gatal
– Bisa timbul skuama
Penatalaksanaannya : kortikosteroid topikal potensi ringan-sedang-
(hidrokortison,mometasone), pelembab (gliserin,propilen),
antihistamin sedatif.
Pilihan lain
• Anjuran untuk banyak mengkonsumsi telur
dan ikan laut
• Antibiotika + kortikosteroid sistemik
• Kortikosteroid topikal + anti histamin
• Kortikosteroid sistemik + anti histamin
• Antihistamin + antibiotik
75
Seorang anak perempuan berusia 3 tahun dibawa orang
tuanya ke IGD RS dengan keluhan batuk dan sesak sejak tadi
pagi. Dari anamnesis diketahui sebelumnya anak menghirup
bensin yang disimpan didalam drum, kemudian mual dan
muntah, namun membaik sendiri. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan KU sesak CM, frekuensi napas 48x/menit, retraksi
subcostal (+). Apakah tatalaksana yang palingtepat untuk
kasus tersebut ?
A. Segera bilas lambung
B. Pasang pipa nasogastrik
C. Oksigenasi dan periksa analisa gas darah
D. Identifikasi dan keluarkan sesegera mungkin
E. Berikan arang aktif
75. C. Oksigenasi dan periksa analisa
gas darah
• Keyword
– Perempuan berusia 3 tahun
– Batuk dan sesak sejak tadi pagi
– Sehari sebelumnya anak menghirup bensin
– Sempat mual dan muntah dan membaik sendiri
– PF: KU sesak, CM, frekuensi napas 48x/menit,
retraksi subcostal (+)
Tata laksana awal?
Pilihan lainnya
• Pasang pipa nasogastric  Bensin masuk tidak melalui
lambung
• Identifikasi racun dan keluarkan sesegera mungkin 
Pasien datang dengan sesak harus segera diberikan
oksigen
• Segera bilas lambung  Bensin tidak terakumulasi
dalam lambung
• Berikan arang aktif  Untuk keracunan
76
Seorang anak laki-laki usia 3 tahun dibawa orang tuanya ke
IGD RS dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari terakhir.
Keluhan dimulai dengan batuk, pilek dan demam sejak 1
minggu yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital frekuensi
napas 50x/menit, pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak
sesak napas dengan bunyi krek-krek, napas cuping hidung,
retraksi dada, vesikular meningkat, dan terdengar krepitasi.
Apakah terapi yang tepat pada kasus tersebut ?
A. Injeksi ampisislin dan kloramfenikol
B. Kotrimoksazol
C. Amoksislin oral BID
D. Kloramfenikol atau tiamferikol oral
E. Injeksi ampisilin dan gentamisin
76 . Injeksi ampisislin dan
kloramfenikol
Seorang anak laki-laki usia 3 tahun dibawa orang tuanya ke IGD RS
dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari terakhir. Keluhan dimulai
dengan batuk, pilek dan demam sejak 1 minggu yang lalu. Pada
pemeriksaan tanda vital frekuensi napas 50x/menit, pemeriksaan fisik
didapatkan anak tampak sesak napas dengan bunyi krek-krek, napas
cuping hidung, retraksi dada, vesikular meningkat, dan terdengar
krepitasi. Apakah terapi yang tepat pada kasus tersebut ?
Dx : BP Berat
A. Injeksi ampisislin dan kloramfenikol
B. Kotrimoksazol
C. Amoksislin oral BID
D. Kloramfenikol atau tiamferikol oral
E. Injeksi ampisilin dan gentamisin
77
Seorang perempuan berusia 32 tahun datang kepuskesmas dengan
keluhan penting sejak 3 hari yang lalu. Pusing dirasakan berputa,
lamanya hanya beberapa detik, timbul jika menggerakkan
badan/kepala, disertai mual hingga muntah. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tanda vital tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 78x/menit,
napas 18x/menit dann suhu 37 derajat C. pada pemeriksaan neurologis
ditemukkan tinnitus, nistagmus dengan periode laten dan tes romberg
positif. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut ?
A. BPPV
B. Psikogenik
C. Neuronitis vestibuler
D. Tumor akustik
E. Penyakit meniere
77. A. BPPV
• KEY WORD
 Perempuan usia 32 tahun
 Keluhan pusing sejak 3 hari
 Pusing dirasakan berputar, selamanya beberapa detik
 Pusing timbul jika menggerakkan badan/kepala
 Disertai mual muntah
 110/70 mmHg, nadi 78 x/menit, frekuesi napas 18
x/menit, suhu 37 C
 Tinnitus (+)
 Nistagmus dengan periode laten dan tes Romberg
positif
• Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien
tersebut?
BPPV
• Muncul akibat debris yang menempel pada capula
kanalis semisirkularis atau debris mengambang endolymph
• Tanda Gejala
– Terjadi selama 10-20 detik yang terjadi pada posisitertentu
tanpa gangguan pendengaran
– Mual
– Pemeriksaan neurologi dalam batas normal.
– Tes dix hallpike (+)
meniere
• Hidrops endolimf
• trias gejala yang khas,
– gangguan pendengaran,
– tinitus,
– serangan vertigo.
• Terutama terjadi pada wanita dewasa.
Neuronitis vestibularis
• Karakteristik sindrom klinis neuritis vestibularis adalah :
a. Vertigo rotatorik dan nause spontan yang berat, onset dalam beberapa jam,
menetap lebih dari 24 jam.
b. Nistagmus horisontal rotatorik spontan dengan arah ke non lesional dengan
ilusi gerakan sekitarnya (oskilopsia).
c. Gangguan keseimbangan saat berdiri atau berjalan.
d. Defisit fungsi kanalis horisontal unilateral , yang dapat dideteksi dengan tes
VOR dan irigasi kalorik
e. Pemeriksaan otoskopi dan pendengaran normal
f. Tidak didapatkan defisit neurologis
g. Nausea dan vomiting
h. Tidak ada gangguan pendengaran
• Gejala vertigo muncul mendadak sering terjadi waktu malam dan saat
bangun tidur pagi. Biasanya berlangsung sampai 2 minggu. Dengan
gejala berat ini pasien harus berbaring dengan mata tertutup serta
posisi miring dengan sisi telinga yang terganggu di bawah
78
78. Seorang Sebagai respons terhadap peningkatan
kejadian demam berdarah dengue di wilayah kerjanya,
Dokter Pandu melalukan fogging untuk mencegah
terjadinya kasus DBD. Upaya dokter Pandu termasuk...
Select one:
a. Pencegahan sekunder berbasis individual
b. Pencegahan primer berbasis individual
c. Pencegahan tersier
d. Pencegahan sekunder berbasis masyarakat
e. Pegahan primer berbasis masyarakat
78
• Respons terhadap peningkatan kasus DBD:
dilakukan fogging masal
E. Pencegahan primer
berbasis masyarakat
Level of Prevention
PRIMARY
Health
promotion
Specific
protection
SECONDARY
Early
diagnosis and
prompt
treatment
TERTIARY
Disability
limitation
Rehabilitation
Saat pasien
belum sakit
Saat pasien
sakit ringan /
asimptomatik
Saat pasien sudah jelas sakit,
mencegah perburukan /
mengembalikan fungsi
Fogging masal
• Tindakan pencegahan primer (karena untuk
mencegah masyarakat menjadi sakit karena
vektor nyamuk demam berdarah)
• Tindakan ini dilakukan berbasis masyarakat, bukan
individual (karena target/sasaran adalah banyak
orang, bukan satu orang khusus)
78
E. Pencegahan primer
berbasis masyarakat
Jadi, jawaban yang tepat
pada kasus ini adalah…
79
Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dibawa orang tuanya ke IGD
RS dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari terakhir. Keluhan dimulai
dengan batuk, pilek, dan demam sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
sudah minum obat dari apotik namun belum membaik. Pemeriksaan
tanda vital frekuensi napas 50x/menit, pemeriksaan fisik didapatkan
pasien tampak sesak napas dengan bunyi krek-krek, napas cuping
hidung, vesikular meningkat dan ronki basah halus didua lapangan
paru. Kadang terdengar krepitasi. Apakah diagnosis yang paling
mungkin ?
A. Asmatis bronkitis
B. Bronkitis
C. Asma bronkiale
D. Bronkiolitis
E. Bronkopneumonia
79.E. Bronkopneumonia
• anak perempuan 4 tahun,
• sesak napas sejak 3 hari terakhir.
• dimulai dengan batuk, pilek, dan demam satu sejak 1
minggu yang lalu.
• Pasien sudah minum obat namun belum membaik.
• frekuensi napas 50x/menit
• Pemeriksan fisik didapatkan pasien didapatkan pasien
tampak sesak napas dengan bunyi krek-krek, napas cuping
hidung. Vesikular meningkat dan ronki basah halus di
kedua lapangan paru kadang terdengar krepitasi.
• Apakah diagnosis yang paling mungkin?
80
Seorang perempuan berusia 27 tahun dibawa ke UGD RS
karena kecelakaan lalu lintas 1 jam yang lalu. Pasien
mengalami benturan pada kepala, diapatkan riwayat pingsan
dan muntah. Dari pemeriksaan didapatkan pasien dapat
membuka mata dengan rangsangan nyeri, dapat melokalisasi
nyeri, pasien disorientasi dan tampak bingung. Bagaimana
penilaian kesadaran glasgow coma scale ?
A. E3M3V3
B. E4M6V5
C. E2M5V4
D. E1M4V3
E. E3M5V4
80. C. E2M5V4
• Keyword
– Perempuan 27 tahun
– KLL 1 jam lalu
– Benturan kepala (+), riwayat pingsan (+), muntah (+)
– Buka mata dg rangsang nyeri  E
– Dapat melokalisasi nyeri  M
– Disorientasi dan tampak bingung  V
GCS?
81
Seorang laki-laki berusia 62 tahun dibawa ke UGD RS oleh keluarganya dengan keluhan
lemah anggota gerak kanan. Keluhan tersebut dirasakan lebih kurang 2 jam yang lalu
saat mencuci motor. Dari alloanamnesis dengan istri pasien diketahui bahwa sebelum
dibawa ke RS pasien mengeluh nyeri kepala yang hebat dan muntahn3 kali. Pasien
mempunyai riwayat hipertensi dan diabetes. Sedangkan riwayat kepala dan penyakit
jantung disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 210/110 mmHg,
nadi 98 kali/menit, napas 30kali/menit. Pada pemeriksaan GCS didapatkan E3M4V3.
Pada pemeriksaan neurologis didapatkan reflek babinski positifdan rangsangan
meningeal positif. Pada pemeriksaan fungsi ginjal didapatkankadar ureum 33 mg/dl
dan creatinin 1 mg/dl. Apakah terapi yang diberikan untuk menurunkan tekanan
intracranial pada pasien tersebut ?
A. Manitol 15 persen, 0,5 gram/kgBB dalam 20 menit
B. Manitol 25 persen, 0,5 gram/kgBB dalam 20 menit
C. Manitol 10 persen, 0,5 gram/kgBB dalam 20 menit
D. Manitol 20 persen, 0,5 gram/kgBB dalam 20 menit
E. Manitol 5 persen, 0,5 gram/kgBB dalam 20 menit
81 . D.Manitol 20% 0,5 gram/kgBB dalam 20
menit
• laki-laki berusia 62 tahun lemah anggota gerak kanan.
• Keluhan tersebut dirasakan lebih kurang 2 jam yang lalu pada saat mencuci
motor.
• sebelum dibawah kerumah sakit pasien mengeluh nyeri kepala yang hebat dan
muntah 3 kali
• riwayat hepertensi dan dibetes
• tekanan darah 210/110 mmHg, rejkuensi nafas nadi 98 kali/menit dan
frekuensi nafas 30 kali/menit,
• GCS didapatkan E3M4V3 . pada reflek Babinski positif, kaku kuduk positif dan
rangsang meningeal positif.
• kadar ureum 33 mg/dl dan cretinin 1 mg/dl.
• Apakah terapi yang diberikan utuk menurunkan tekanan intracranaial pada
pasien tersebut ?
• STROKE HEMORAGIK PENINGKATAN TEK. INTRAKRANIAL
PENATALAKSANAAN
• Stabilisasi jalan napas
• Stabilisasi hemodinamik
• Pemeriksaan awal dan fisik umum
• Pengendalian Peninggian Tekanan Intrakranial
(TIK)
82
Seorang perempuan berusia 35 tahun dibawa ke IGD RS dengan keluhan nyeri
tungkai kanan sejak 1 jam yang lalu setelah jatuh dari motor setengah jam
yang lalu. Nyeri dirasakan semakin memberat, tungkai kanan bengkak dan
sulit digerakkan. Saat kejadian pasien tidak sadar. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum tampak lemah, somnolen, gizi kesan cukup.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi
110x/menit, temperatur 36,2 derajat C, napas 22x/menit. Status lokalis
didapatkan luka sobek ukuran 15cmx5cm pada 1/3 distal tungkai kanan,
globul fat, dan ekspulsi tulang. Ukuran tungkai kanan lebih pendek daripada
tungkai kiri. Apakah diagnosis yang paling tepat ?
A. Open fraktur fibula dekstra
B. Close fraktur tibia fibula dekstra
C. Close fraktur communitive tibia dekstra
D. Open fraktur tibia fibula dekstra
E. Open fraktur tibia dekstra
82. D. Open fraktur tibia fibula
dekstra
• Seorang perempuan 35 tahun
• nyeri tungkai kanan sejak I jam yang lalu setelah jatuh dari
motor setengah jam yang lalu.
• Nyeri dirasakan semakin memberat. Tungkai kanan bengkak,
dan sulit gerakan. Saat kejadian pasien tidak sadar.
• keadaan umum tampak lemah, somnolen, gizi kesan cukup.
Periksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg,
denyut nadi 110 x/mnt, temperature 32,2C, frekuensi napas 22
kali/mnt.
• Status lokalis didapatkan luka sobek ukuran 15cm x 5cm pada
1/3 distal tungkai kanan  jaringan lunak lebih banyak distal
dan kemungkinan fibula terekspos , globul fat, dan espulsi
tulang. Ukuran tungkai kanan lebih pendek dari pada tugkai kiri
 kemungkinan 2 tulang yang patah
• Apakah diagnosis paling tepat ?
KLASIFIKASI OPEN FRAKTUR(GUSTILLO/ANDERSON)
• Grade I Patah tulang terbuka dengan luka < 1 cm, relatif bersih, kerusakan jaringan lunak
minimal, bentuk patahan simpel/transversal/oblik.
• Grade II Patah tulang terbuka dengan luka > 1 cm, kerusakan jaringan lunak tidak luas,
bentuk patahan simpel.
• Grade III Patah tulang terbuka dengan luka > 10 cm, kerusakan jaringan lunak yang luas,
kotor dan disertai kerusakan pembuluh darah dan saraf.
– IIIA. Patah tulang terbuka dengan kerusakan jaringan luas, tapi masih bisa menutupi
patahan tulang waktu dilakukan perbaikan.
– III B Patah tulang terbuka dengan kerusakan jaringan lunak hebat dan atau hilang (soft
tissue loss) sehingga tampak tulang (bone-exposs)
– III C Patah tulang terbuka dengan kerusakan pembuluh darah dan atau saraf yang
hebat
83
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke dokter
praktik umum dengan keluhan nyeri dan bengkak pada
ibu jari kaki sebelah kiri. Keluhan muncul sejak 3 hari yang
lalu, mendadak dipagi hari. Pada pemerksaan fisik
ditemukan edema dan eritema pada ibu jari kaki kiri,
pada nyeri pergerakkan. Apakah faramakoterapi yang
paling tepat ?
A. Endometasin
B. Natrium diklofenak
C. Kolkisin
D. Eterokoksib
E. Allopurinol
83 C.
• laki-laki berusia 50 tahun
• nyeri dan bengkak pada ibu jari kaki sebelah
kiri sejak 3 hari yang lalu, mendadak dipagi
hari.
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan adema dan
eritem pada ibu jari kaki kiri, nyeri pada
pergerakan.
• Apakah faramakoterapi yang paling tepat ?
A. Indometasin
B. Natrium diklofenak
C. Kolkisin
D. Eterokoksib
E. Allopurinol
84
Seorang perempuan berusia 35 tahun, hamil 8 bminggu datang ke puskesmas setelah
mendapat kekerasan fisik oleh suaminya pada saat sang suami mabuk berupa
pemukulan dengan tangan kosong dan tendangan kaki pada bagian perut. Hasil
pemeriksaan fisik ditemukan luka-luka memar diperut dan tampak keluarnya jaringan
kehamilan pada jalan lahir. Makah penulisan yang paling tepat pada pembuatan visum
et repertum pada kasus tersebut ?
A. Pada orang tersebut mengalami kekerasan fisik derajat berat karena
kekerasan yang mengenai perutnya hingga mengancam jiwa ibu dan anak
B. Ditemukan adanya tanda-tanda keguguran sehingga tidak dapat
melaksanakan aktivitas sehari-hari sementara waktu
C. Ditemukan pada perutnya luka memar akibat kekerasan tumpul hingga yang
bersangkutan mengalami keguguran
D. Pada orang tersebut mengalami kekerasan fisik derajat sedang karena
kekerasan tumpul yang mengenai perutnya hingga mengenai perutnya hingga
mengalami keguguran
E. Tampak mengalami keguguran dengan adanya keluarnya jaringan dalam
jalan lahir
84. A. Pada orang tersebut mengalami kekerasan fisik derajat berat karena kekerasan
yang mengenai perutnya hingga mengancam jiwa ibu dan anak
Seorang perempuan berusia 35 tahun, hamil 8 minggu datang ke puskesmas setelah
mendapat kekerasan fisik oleh suaminya pada saat sang suami mabuk berupa
pemukulan dengan tangan kosong dan tendangan kaki pada bagian perut. Hasil
pemeriksaan fisik ditemukan luka-luka memar diperut dan tampak keluarnya jaringan
kehamilan pada jalan lahir. Makah penulisan yang paling tepat pada pembuatan visum
et repertum pada kasus tersebut ? Klasifikasi luka : Derajat Luka Berat
A. Pada orang tersebut mengalami kekerasan fisik derajat berat karena kekerasan
yang mengenai perutnya hingga mengancam jiwa ibu dan anak
B. Ditemukan adanya tanda-tanda keguguran sehingga tidak dapat melaksanakan
aktivitas sehari-hari sementara waktu
C. Ditemukan pada perutnya luka memar akibat kekerasan tumpul hingga yang
bersangkutan mengalami keguguran
D. Pada orang tersebut mengalami kekerasan fisik derajat sedang karena kekerasan
tumpul yang mengenai perutnya hingga mengenai perutnya hingga mengalami
keguguran
E. Tampak mengalami keguguran dengan adanya keluarnya jaringan dalam jalan lahir
85
Seorang perempuan berusia 47 tahun datang
kepuskesmas mengeluh keputihan sejak 6 bulan yang lalu
disertai bercak darah dan disertai nyeri jika berhubungan
seksual. Hasil pemeriksaan fisik diperoleh keadaan umum
dalam batas normal. Pemeriksaan ginekologis diperoleh
dinding dinding vagina dan porsio hiperemis. Apakah
pemeriksaan penunjang paling tepat ?
A. IVA test
B. KOH 20 persen
C. Biopsy
D. Pap’s smear
E. Kolposkopi
85. A.IVA test
• Perempuan usia 47 tahun
• Mengeluh keputihan sejak 6 bulan
• Keputihan disertai bercak darah dan
dispareunia
• Dinding vagina dan porsio hiperemis
• Pemeriksaan penunjang awal yang paling
tepat?
Ca serviks
• Tanda dan gejala
– Pendarahan Pada Vagina
– Keputihan tanpa berhenti dari vagina dengan bau
yang aneh atau berbeda dari biasanya
– Dispareunia
– Perubahan siklus menstruasi tanpa diketahui
penyebabnya
Pilihan lainnya
• Pap’s smear  setelah dilakukan IVA test jika
hasil IVA positif atu negatif meragukan
• KOH 20%  pemeriksaan untuk melihat
adanya infeksi jamur, Co. Candidiasis
• Kolposkopi  biopsi lanjutan yang dilakukan
oleh spesialis obsgyn untuk melihat kelainan
di leher rahim
• Biopsy  untuk melihat histopatologi dari ca
serviks
86
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke IGD karena sakit
kepala. Pasien juga mengeluh mual. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 220/160 mmHg, nadi 100x/menit,
napas 22x/menit. Hasil pemeriksaan status generlais, motorik
dan sensorik dalam batas normal. Pada pemeriksaan
laboratorium ditermukan ureum140 mg/dl dan kreatinin 3,0
mg/dl. Apakah terapi yang tepat untuk pasien ini ?
A. Clonidine
B. Captopril
C. Bisoprolol
D. Nicardipin
E. Furosmeide
86. D. Nicardipine
• Keyword
– Laki-laki berusia 60 tahun
– Sakit kepala dan mual
– TD 220/160; N 100x/m; P 22x/m
– Status generalis, motorik, sensorik dbn
– LAB : UR/CR: 140/3.0
• Terapi yang paling tepat?
87
Seorang perempuan berusia 27 tahun dibawa ke UGD RS
karena kecelakaan lalulintas 1 jam yang lalu. Pasien
mengalami benturan pada kepala, ditemukan riwayat
pingsan dan muntah. Dari pemeriksaan didapat pasien
dapat membuka mata dengan rangsangan nyeri, dapat
melokalisasi nyeri, pasien disorientasi dan tampak
bingung. Apakah diagnosis pada pasien tersebut ?
A. Cedera kepala sedang
B. Traumatik brain injury
C. Cidera kepala berat
D. Cidera kepala ringan
E. Cidera kepala cincussion
87. A. Cidera kepala sedang
• KEY WORD :
Perempuan usia 27 thn
Kecelakaan lalu lintas 1 jam
Pasien mengalami benturan pada kepala
Didapatkan riwayat pingsan dan muntah
membuka mata dengan rangsangan nyeri
Pasien disorientasi dan tampak bingung
• Apakah diagnosis pada pasien tersebut?
GCS-cedera kepala
• Respon membuka mata (eye)
(4). Spontan dengan adanya kedipan
(3). Dengan suara
(2). Dengan nyeri
(1). Tidak ada reaksi
• Respon bicara (verbal)
(5). Orientasi baik
(4). Disorientasi (mengacau/bingung)
(3). Keluar kata-kata yang tidak teratur
(2). Suara yang tidak berbentuk kata
(1). Tidak ada suara
• Respon bicara (verbal) untuk anak-anak
(5). Kata-kata bermakna, senyum, mengikuti objek
(4). Menangis, tapi bisa diredakan
(3). Teriritasi secara menetap
(2). Gelisah, teragitasi
(1). Diam saja
• Respon motorik (motor)
(6). Mengikuti perintah
(5). Melokalisir nyeri
(4). Menarik ekstremitas yang dirangsang
(3). Fleksi abnormal (dekortikasi)
(2). Ekstensi abnormal (decerebrasi)
(1). Tidak ada gerakan
• GCS : 14 – 15 = CKR (cidera kepala ringan) GCS : 9 –
13 = CKS (cidera kepala sedang) GCS : 3 – 8 = CKB
(cidera kepala berat)
88
Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa polisi ke UGD dalam
keadaan tidak sadar setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Dari pemeriksaan keadaan umum dan tanda vital didapatkan
hasil GCS E1M3V2, tekanan darah 100/80 mmHg, denyut nadi
110x/menit, frekuensi napas 25 kali/menit, terdapat luka jejas
diwajah dan dada, serta dari telinga keluar darah segar.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut ?
A. Berikan oksigen dengan nasal kanul 7 L/menit
B. Amankan jalan napas dengan manuper jaw trust
C. Kompresi dada
D. Amankan jalan napas dengan manufer head tilt chin lift
E. Berikan oksigen dengan NRM 2 L/menit.
88. B. Amankan jalan nafas dengan
manuver jaw trust
• Keyword
– Laki-laki berusia 25 tahun
– Tidak sadakan diri setelah KLL
– GCS E1M3V2, TD 100/80, HR 110x/m, RR 25x/m
– Luka di wajah dan dada
– Keluar darah segar dari telinga
• Tindakan yang tepat dilakukan?
Pilihan lainnya
• Amankan jalan nafas dengan manuver head tilt
chin lift  dapat mempengaruhi tulang servikal
(apabila ada kerusakan akan bertambah berat)
• Berikan oksigen dengan NRM 2 L/menit 
lakukan Airway terlebih dahulu, NRM dapat
menampung O2 lebih dr 4L
• Berikan oksigen dengan nasal kanul 7 L/menit 
nasal kanul maksimal memberikan 4L O2
• Kompresi dada  TD, Nadi dan Pernapasan
masih terdeteksi dengan baik
89
Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang diantar keluarganya ke UGD
RS dengan penurunan dan gelisah. Pada pemeriksaan kesadaran
didapatkan skor glasgow coma scale (GCS) E2M3V3, pemeriksaan vital
didapatkan tekanan darah 200/110 mmHg, pada pemeriksaan fisik
tidak didapatkan tanda-tanda hemi defisit neurolgis, ekstremitas atas
kiri didapatkan adanya gerakan harus mendadak yang hilang timbul.
Hasil pemeriksaan laboratorium gula darah sewaktu 100 mg/dl, angka
leukosit 9000/mmk, dan test fungsi ginjal maupun fungsi hepar dalam
batas normal. Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut
?
A. Ensepalopati iskemik hipoksik
B. Ensepalopati uremikum
C. Ensepalopati hepatikum
D. Ensepalopati metabolik
E. Ensepalopati hipertensif
89. E. Ensefalopati hipertensif
• Seorang laki-laki berusia 65 tahun
• penurunan kesadaran dan gelisah.
• skor Glasgow coma scale (GCS) E2 M3 V3.
• Pemerksaan tanda vital didapatkan tekanan darh 200/110
mmHg.
• pemeriksaan fisik tidak didapatkan tanda-tanda
hemidefisit neorologis, eksremitas atas kiri didapatkan
adanya gerakan halus mendadak yang hilang timbul.
• Hasil pemeriksaan laboratorium gula darhsewaktu 100
mg/dL, angka lekosit 9.00/mmk, dan tes fungsi ginjal
maupun fungsi hear dalam batas normal.
• Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut ?
• Hipertensi emergensi
• Adanya kerusakan organ target akut atau
progresif (AKI, TIA,stroke, angina
pektoris,ensefalopati dll.)  turunkan dengan
obat parenteral segera
• Hipertensi urgensi
• Peningkatan TD bermakna tanpa gejala berat
atau kerusakan organ target progresif 
turunkan TD dalam beberapa jam dengan obat
oral
Target Penurunan TD
• Hipertensi emergensi
• Target awal adalah berkurangnya MAP
sebanyak 25% dalam 2 jam Setelah itu
penurunan dilanjutkan dalam 12-16 jam
hingga mendekati normal
• MAP = (2 x TD diastolik+ TD sistolik) : 3
• Hipertensi urgensi
• Penurunan bertahap dalam 24 jam
Pilihan lain
• Ensefalopati uremikum  fx ginjal tidak
terganggu
• Ensefalopati hipertensif
• Ensefalopati iskemik hipoksik
• Ensefalopati metabolic  gula darah normal
• Ensefalopati hepatikum fungsi hati normal
90
Seorang perempuan usia 34 tahun, dibawa ke UGD RS dengan keluhan
sesak napas. Pasien sesak napas sejak 3 minggu yang lalu. Pasien
mengaku tidur dengan 2-3 bantal agar tidak sesak dan sering
terbangun karena batuk dan sesak. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan
TD 180/20 mmHg, nadi 130x/menit, napas 30x/menit, temperatur 36,8
derajat C, JVP 5+2 cmH2O, hepar teraba 2 cm dibawah arkus kosta,
terdapat ronki basah halus dibagian basal kedua paru, dan edema
tungkai. Apakah terapi awal yang paling tepat ?
A. Digoxin
B. Captopril
C. Valsartan
D. Furosemid
E. Spironolakton
90. D. Furosemid
• KEY WORD :
– Perempuan 34 tahun
– UGD RS dengansesaknapassejak3 mingggu
– Tidurdengan 2-3 bantal agar tidaksesak
– Seringterbangunkarenabatukdansesak
– TD 180/120 mmHg
– Nadi 130x/menit
– Napas 30x/menit
– Temperatur36,8℃
– JVP 5+2 cmH2O
– Heparteraba 2 cm di bawaharkuskosta
– Ronkibasahhalus di bagian basal keduaparu
– Edema keduatungkai
• Terapiawal yang paling tepat?
91
Seorang perempuan berusia 72 tahun dirawat di RS
karena luka bakar derajat 2. Pada hari ke 4 perawatan,
tiba-tiba pasien menarik lepas infus dan berteriak-teriak
mengatakan ada orang-orang yang ingin menyakitinya.
Dua jam kemudian kesadaraan pasien menurun dan
pasien mengalami disorientasi. Apakah diagnosa yang
paling tepat pada kasuus tersebut ?
A. Delirium
B. Gangguan stres pasca trauma
C. Psikotik akut
D. Gangguan panic
E. Reaksi stres akut
91. A. Delirium
• Key Word
– Perempuan 72 tahun
– Luka bakar derajat dua
– Hari keempat perawatan
– Tiba-tiba pasien menarik lepas selang infus dan
berteriak-teriak mengatakan ada orang –orang yang
ingin menyakitinya
– 2 jam kemudian kesadaran pasien menurun dan
pasien mengalami disorientasi
• Apakah diagnosa yang paling tepat?
Delirium
• Gangguan kesadaran dan perhatian
• Gangguan kognitif secara umum
• Gangguan psikomotor
• Gangguan siklus bangun-tidur
• Gangguan emosional
• Onset biasanya cepat,
• perjalanan penyakitnya hilang
• timbul sepanjang hari,dan
• keadaan tsb umumnya
• disebabkan adanya penyakit sistemik dan berlangsung < 6 bulan
92
Seorang laki-laki usia 30 tahun diantar ke UGD RS dengan keluhan
demam tinggi sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai batuk
berdahak kental menyerupai nanah, sesak napas dan nyeri pada bagian
dada. Pemeriksaan fisik didapatkan kesehatan umum gelisah, hasil
pemeriksaan tanda vital tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 120x/menit,
napas 32x/menit suhu 40 derajat C. Pada pemeriksaan auskultasi paru
ditemukan ronki basah kasar dan ronki basah halus dikedua lapang
paru. Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan leukosit 20.000
mm3. Apakah tatalaksana definitif pada kasus tersebut ?
A. Terapi antibiotic
B. Berikan adrenalin
C. Resusitasi cairan
D. Berikan sulfas atropine
E. Kardioversi
92. A.Terapi antibiotic
• KEY WORD :
 Laki-lakiusia30 tahun
 Keluhandemamtinggisejak7 hari
 Disertaibatukberdahakkentalmenyerupainanah
 Sesaknafasdannyeripadabagian dada
 Keadaanumumgelisah
 TD 90/60
 Nadi120 x/menitterabalemah
 F. nafas32 x/menit
 Suhu 40℃
 Ronkibasahkasar&ronki basah halus di kedua lapang paru
 Leukosit20.000 𝒎𝒎 𝟑
• Tatalaksanadefinitif ?
• Pada kasus tersebut pasien mengalami sesak
nafas dikarenakan infeksi paru yang ia alami.
• Pada soal tersebut ditanyakan tatalaksana
definitif, maka jawaban yang paling tepat
adalah pemberian antibiotik untuk mengatas
infeksi penyebab pasien sesak nafas
93
Seorang laki-laki berusia 70 tahun dibawa kedokter keluarga
dengan keluhan nyeri kepala. Nyeri kepala berintensitas berat
numeric pain scale (NPS) 9, dengan durasi selama 1 jam, dan
frekuensi dalam sehari serangan bisa kambuh 1-3 kali. Nyeri
kepala dirasakan pada separuh area kepala, disertai dengan
hidung buntu dan disertai air mata disisi kepala yang sakit.
Apakah diagnosis yang paling sesuai pada gambaran klinis
nyeri kepala tersebut ?
A. Trigeminal neuralgia
B. Migrain headache
C. Sinusistis
D. Cluster headache
E. Sub arachnoid hemorraghe
93.D Cluster headache
94
Seorang perempuan berusia 31 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan
demam yang tidak terlalu tinggi. Keluhan disertai kemerahan pada telapak
tangan dan kaki 1 minggu. Riwayat 1 bulan sebelumnya pasien pernah
mengalami luka pada kemaluan yang tidak terasa sakit dan sembuh pada 10
hari tanpa pengobatan. Pasien pernah memiliki banyak pasrtner seksual. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan darah 120/70 mmHg, suhu tubuh 38,1 derajat
C, nadi 90x/menit, napas 20x/menit, status lokalis terdapat lomfadenopati
inguinal, ruam ditelapak tangan dan kaki berupa lesi pustular kutaneosa, dan
condyloma lata diwajah. Apakah agen penyebab infeksi pada skenario
tersebut ?
A. Tichomonas vaginalis
B. Escherichia coli
C. Staphylococcus saprophyticus
D. Treponema palidum
E. Haemophylus
94. D
• Seorang perempuan berusia 31 tahun dating ke
puskesmas dengan keluhan demam tidak terlalu
tinggi. Keluhan disertai kemerahan ditelapak tangan
dan kaki sejak 1 minggu. Riwayat 1 bulan
sebelumnya pasien pernah mengalami luka pada
kemaluan yang tidak terasa sakit dan sembuh pada
10 hari tanpa pengobatan. Pasien pernah memiliki
banyak patner sexual. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, suhu
tubuh 38,1 derajad C, denyut nadi 90 x/menit,
frekuensi nafas 20 x/menit, status lokasi terdapat
limfadenopati inguinal, ruam di tellapak kanan dan
kaki berupa lesi pustular kutaneosa, dan condyloma
lata di wajah. Apakah agen penyebab infeksi pada
skenario tersebut?
Sifilis
•
•
•
Sifilis
Treponema pallidum, kronik, bersifat sistemik
Dapat menyerang hampir semua organ, dapat menyerupai
banyak penyakit (the great imitator), mempunyai masa laten,
dapat ditularkan dari ibu ke janin
Sifilis
• Stadium dini (menular)
– StadiumI (sifilis primer): papul lentikularyang kemudian menjadi ulkus
dindingtidak bergaung, indolen,teraba indurasi,tidak ada radang akut (ulkus
durum) biasanya di genitalia eksterna. Seminggu setelah afek primer terdapat
pembesaran KGB inguinal
StadiumII (sifilis sekunder): 6-8 minggu sejak S I, dapat menyerupai berbagai
kelainan kulit (the great imitator), dapat memberi kelainan pada mukosa, KGB,
mata, hepar, tulang, saraf. Kelainan biasanya tidak gatal,sering disertai
limfadenitisgeneralisata
Sifilis laten dini: tidak ada gejala klinis, tetapi infeksi masih aktif. Tes serologi darah (VDRL, TPHA)
positif
Stadium rekuren: relaps dapat terjadi berupa kelainan kulitmirip sifilis
sekunder
–
–
–
• Stadium lanjut (tidak menular)
– Sifilis laten lanjut: lama bertahun-tahun,tidakmenular, diagnosis dengan tes
serologik
StadiumIII (sifilis tersier): 3-10 tahunsejak S I, kelainan khas adalah guma
(infiltrat sirkumskrip, kronis, biasanya melunak,destruktif), nodus, dapat
menyerang mukosa, tulang, hepar, jantung& aorta (sifilis kardiovaskular), otak
(neurosifilis)
–
Sifilis
• Tes Serologi Sifilis
– Non treponemal
• VDRL (Venereal Disease
sensitif
• antigen tidak spesifik
treponemal
Research Laboratory), paling
–
•
•
Tata
TPHA (Treponemal pallidum Haemoglutination Assay)
spesifik antigen treponemal
laksana:penisilin G prokain/penisilin G
•
benzatin
Chancre of Primary Syphilis on
Labium
Chancre of Primary Syphilis on Penis
Chancre of Primary Syphilis on Lip
Mucocutaneous Lesions of Secondary
Syphilis
Condyloma Lata in Secondary Syphilis
Pilihan lain
• Trichomonas vaginalis
• Escherichia coli
• Staphylococcus saprophyticus
• Treponema palidum
• Haemophylus
95
Seorang perempuan berusia 14 tahun datang ke dokter praktek umum
dengan keluhan mual sejak 2 minggu. Keluhan ini diawali dengan
demam selama 1 minggu dan penurunan nafsu makan sejak 3 hari
yang lalu, urin tampak berwarna lebih gelap, kulit dan mata tampak
kekuningan. Setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter tersebut
menduga pasien menderita hepatitis dan menulliskan usulan
pemeriksaan serologi. Dokter tersebut mencari evidence untuk
memastikan apakah pemeriksaan penunjang yang diusulkan sudah
sesuai. Apakah jenis artikel yang digunakan unutk menjawab
permasalahan dokter tersebut ?
A. Diagnosis
B. Terapi
C. Herm
D. Prognosis
E. Penelitian klinis
95. A. Diagnosis
• Keyword
– Perempuan berusia 14 thn
– Mual sejak 2 minggu
– Awalnya demam 1 minggu, nafsu makan turun,
warna urin gelap, mata kekuningan
– Dokter menduga hepatitis, memastikan
pemeriksaan penunjang yang diusulkan dengan
mencari evidence
• Artikel jenis apa yang digunakan?
Pilihan lainnya
• Terapi  mencari terapi terbaru untuk suatu penyakit baik
itu farmakologi maupun non-farmakologi
• Harm  mencari efek samping dalam penggunaan obat
• Penelitian klinis  mencari tanda dan gejala yang mungkin
muncul pada suatu penyakit dan bagaimana perjalanan
penyakit tersebut
• Prognosis  mencari tingkat kesembuhan atau yang
mempengaruhi dalam mempercepat atau memperlambat
proses penyembuhan
96
Seorang laki-laki berusia 22 tahun dibawa keluarganya ke IGD
RS dengan keluhan nyeri pada paha kiri setelah tertindih
motor 2 jam yang lalu.nyeri diarsakan semakin memberat,
paha kiri bengkak dan sulit digerakkan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan luka-luka lecet pada daerah paha kiri, ekstremitas
bawah sebelah kiri pendek dan panggul yang tidak simetris.
Dokter IGD kemudian melakukan peneta laksanaan pada
pasien. Apakah diagnosis yang paling tepat ?
A. Fraktur femur sinistra
B. Fraktur coxae sinistra
C. Fraktur fisiologis
D. Fraktur patologis
E. Fraktur femur
96.A. Fraktur femur sinistra
• laki-laki berusia 22 tahun nyeri pada paha kiri
setelah tertindi motor sejak 2 jam yang lalu.
• Nyeri dirasakan semakin memberat, paha kiri
bengkak dan sulit digerakkan.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan luka-luka lecet
pada daerah paha sebelah kiri, ekstrmitas bawah
sebelah kiri lebih pendek dari panggul yang
tidak simetris.
• Dokter IGD kemudian melakukan
penatalaksanaan awal pada paien.
• Apakah diagnosis yang paling tepat?
Pilihan lain
• Fraktur patalogis
• Fraktur femur sinistra jejas (+)
• Fraktur coxae sinistra
• Fraktur fisiologis
• Fraktur femur
97
Seorang laki-laki berusia 36 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan
nyeri pada lutut kanan setelah jatuh saat sedang bermain bola 1 hari
yang lalu. Pasien masih bisa berjalan tetapi tidak bisa menkuk lututnya,
dan tidak bisa jongkok. Saat pagi hari lutut terlihat bengkak, nyeri
makin dirasakan dan tidak hilang dengan obat penghilang nyeri. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan edema pada lutut, nyeri tekan terutama
sebelah medial lutut, gerakan sendi lutut terbatas. Apakah
pemeriksaan penunjang yang paling tepat ?
A. Foto rontgen sendi genu AP dan obique
B. MRI
C. Ultrasonografi sendi lutut
D. CT-Scan dengan kontras
E. Foto rontgen dendi genu AP dan lateral
97. E. Foto rontgen sendi genu AP dan
lateral
• Keyword
– Laki-laki berusia 35 tahun
– Nyeri pada lutut kanan 1 hari
– Bisa berjalan tetapi tidak bisa menekuk lututnya
– Tidak bisa jongkok
– Edema (+), Nyeri (+) terutama bagian medial,
gerakan terbatas
• Pemeriksaan penunjang yang tepat?
Pilihan Lainnya
• CT scan dengan kontras  memasukkan kontras
ke sendi?
• Foto rontgen sendi genu AP dan oblique  pada
posisi oblique tidak terlihat jelas bursa2 yang
menopang patela
• MRI  lebih cocok untuk pemeriksaan kepala
atau dada
• Ultrasonografi sendi lutut  rongga di sendi lutut
hanya sedikit jadi sia sia jika dilakukan USG
98
Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke praktik dokter
umum keluhan nyeri kepala berdenyut sejak 3 hari yang
lalu.keluhan terkadang juga dirasakan dimata dan dada.
Pemeriksaan tana vital TD 220/130 mmHg, nadi 100x/menit,
napas30x/menit suhu 36,7 derajat C. Hasil pemeriksaan fisik
tidak didapat kelemahan anggota gerak.pasien memiliki
riwayat tekanan darah rata-rata 150an. Apakah kategori
hipertensi pada kasus tersebut menurut JNC VIII ?
A. Hipertensi urgency
B. Hipertensi gr II
C. Hipertensi emergency
D. Pre Hipertensi
E. Hipertensi gr I
98. C.Hipertensi Emergency
Krisis hipertensi disebut juga kegawatan hipertensi.
Klasifikasikan berdasarkan prioritas pengobatan, sebagai berikut :
1. Hipertensi emergensi (darurat) ditandai dengan TD Diastolik > 120 mmHg, disertai kerusakan berat
dari organ sasaran yang disebabkan oleh satu atau lebih penyakit/kondisi akut.
- Biasanya tekanan darah ≥ 220/120 mmHg
- Keluhan TOD : sesak, nyeri orbita, nyeri dada, nokturia, disartria, gangguan kesadaran
Keterlambatan pengobatan akan menyebabkan timbulnya sequele atau kematian. TD harus diturunkan
sampai batas tertentu dalam satu sampai beberapa jam. Penderita perlu dirawat di ruangan intensive
care unit atau (ICU).
2. Hipertensi urgensi (mendesak), TD diastolik > 120 mmHg dan dengan tanpa kerusakan/komplikasi
minimum dari organ sasaran. TD harus diturunkan dalam 24 jam sampai batas yang aman memerlukan
terapi parenteral.
Parameter
Severe Hypertension (Urgency)
Hypertensive Emergency
Asymptomatic Symptomatic
Blood pressure
(mmHg)
> 180/110 > 180/110 Usually > 220/140
Symptoms Headache, anxiety;
often asymtomatic
Severe headache,
shortness of breath
Shortness of breath, chest pain,
nocturia, dysarthria, weakness,
altered consciousness
Examination No target organ
damage, no clinical
cardiovascular
disease
Target organ
damage; clinical
cardiovascular
disease present,
stable
Encephalopathy,pulmonary
edema, renal insufficiency,
cerebrovascular accident,
cardiac ischemia
Therapy Observe 1-3 hr;
initiate, resume
medication; increase
dosage of inadequte
agent
Observe 3-6 hr;
lower BP with
shortacting oral
agent; adjust
current therapy
Baseline laboratory tests;
intravenous line; monitor BP, may
initiate parenteral therapy in
emergency room
Plan Arrange follow-up
within 3-7 days; if no
prior evaluation,
schedule appointment
Arrange follow-up
evaluation in less
than 72 hr
Immediate admission to ICU;
treat to initial goal BP, additional
diagnostic studies
EVALUASI KRISIS HIPERTENSI
Sumber : Hebert e.j Prim Care 2008. 35
99
Seorang Ny. Cia , 28 tahun G1P0A0 38 minggu datang ke IGD
dengan keluhan mules dan perut kencang- kencang. Cairan
jernih keluar per-vaginam. Kontraksi dirasakan setiap 2 menit
sekali. Pada pemeriksaan dalam pembukaan 6 cm, teraba
dagu di bagian anterior. Tindakan apa yang harus dilakukan?
Select one:
a. Observasi persalinan
b. Induksi persalinan
c. Persiapkan SC
d. Ekstraksi forsep
e. ekstraksi vakum
• Ny Cia 28 tahun, G1P0A0 38 minggu
• Inpartu(+) : mules, perut kencang, keluar
cairan jernih pervaginam
• Kontraksi setiap 2 menit sekali
• VT : pembukaan 6 cm, teraba dagu di
anterior.
• Tindakan yang harus dilakukan ?
99 A. Observasi persalinan
Malpresentasi
Malpresentasi : semua presentasi selain verteks
Presentasi “wajah” dengan dagu
sebagai denominator
Left mentum anterior =
dagu anterior kiri
Right mentum posterior= dagu
posterior kanan
Right mentum anterior =
dagu anterior kanan
Manajemen malpresentasi
Jangan lakukan ekstrasi vakum pada
presentasi wajah!
Jangan lakukan ekstrasi vakum DAN
forseps pada presentasi dahi!
Jawaban Lainnya
• B. Induksi persalinan : tidak perlu, karena pasien
sudah inpartu
• C. Persiapkan SC : bila tidak ada kemajuan
penurunan dan pembukaan
• D. Ekstraksi vakum : tidak boleh pada presentasi
wajah
• E. Ekstraksi forsep : bila pembukaan lengkap,
namun tidak penurunan kurang lancer
100
Seorang laki-laki berusia 40 tahun diantar oleh ayahnya ke
dokter karena timbul perubahan tingkah laku karena
adanya perasaan bahwa segala sesuatu disekitarnya tidak
nyata dalam dimensi waktu. Manakah dari pemeriksaan
dibawah yang paling tepat untuk mengklarifikasi adanya
masalah penggunaan zat ?
A. Pemeriksaan fisik
B. Pemeriksaan fungsi hati
C. Pemeriksaan status mental
D. Pemeriksaan toksiologi urine
E. Pemeriksaan magnetic resonance imaging otak
99 A. Observasi persalinan
Jadi, tatalaksana pasien ini
adalah…
100. D. Pemeriksaan toksikologi urine
• Seorang anak laki-laki berusia 20 tahun
• timbul perubahan tingkah laku berupa adanya
perasaan bahwa segala sesuatu disekitarnya
“tidak nyata” dan hidupnya “tidak dalam
dimensi waktu”
• manakah dari pemeriksaan dibawah ini yang
paling tepat untuk mengklarifikasi adanya
masalah penggunaan zat ?
Toksikologi urin
toksikologi : ilmu yang menelaah tentang kerja dan
efek berbahaya suatu zat kimia atau racun
terhdap mekanisme bilogis suatu organisme
tujuan :
• Menganalisis zat atau racun baik kualitatif
maupun kuantitatif
• Membuat rekonstruksi suatu peristiwaa yang
terjadi, sampai sejauh mana obat atau racun
tersebut dapat mengakibatkan perubahan
perilaku
Pilihan lain
• Pemeriksaan toksikologi urine
• Pemeriksaan fungsi hati  menilai gangguan
hati
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan magnetic resonance imaging
otak  bila ada yanda-tanda atrofi otak atau
kasus yang berat
• Pemeriksaan status mental

More Related Content

What's hot

Breech presentation in pregnancy 2
Breech presentation in pregnancy 2 Breech presentation in pregnancy 2
Breech presentation in pregnancy 2 Aina Najihah
 
Case report anestesi
Case report anestesiCase report anestesi
Case report anestesiGhea Pradana
 
Latihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppniLatihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppniAdil Athilshipate
 
Kumpulan soal pilihan ganda steven jonson akper pemda muna
Kumpulan soal pilihan ganda steven jonson akper pemda munaKumpulan soal pilihan ganda steven jonson akper pemda muna
Kumpulan soal pilihan ganda steven jonson akper pemda munaOperator Warnet Vast Raha
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demamEka Yuliana
 
Kedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake biteKedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake biteKharistya Amaru
 
[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf
[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf
[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdfJungkookJeon85
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demamervinpramita
 
FIRST AID By dr.Aminullah 2014
FIRST AID By dr.Aminullah 2014FIRST AID By dr.Aminullah 2014
FIRST AID By dr.Aminullah 2014dki amin
 
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage   Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage Soroy Lardo
 
Kasus asuhan kejang 1
Kasus asuhan kejang 1Kasus asuhan kejang 1
Kasus asuhan kejang 1rikiab
 
Latihan soal uji kompetensi perawat
Latihan soal uji kompetensi perawatLatihan soal uji kompetensi perawat
Latihan soal uji kompetensi perawatsri syla
 
Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA
Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA
Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Breech presentation in pregnancy 2
Breech presentation in pregnancy 2 Breech presentation in pregnancy 2
Breech presentation in pregnancy 2
 
Case report anestesi
Case report anestesiCase report anestesi
Case report anestesi
 
Catatan perkembangan
Catatan perkembanganCatatan perkembangan
Catatan perkembangan
 
Nefrolithiasis yongky
Nefrolithiasis yongkyNefrolithiasis yongky
Nefrolithiasis yongky
 
Preskas dhf
Preskas dhfPreskas dhf
Preskas dhf
 
Latihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppniLatihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppni
 
Pjk kmbl
Pjk kmblPjk kmbl
Pjk kmbl
 
Kumpulan soal pilihan ganda steven jonson akper pemda muna
Kumpulan soal pilihan ganda steven jonson akper pemda munaKumpulan soal pilihan ganda steven jonson akper pemda muna
Kumpulan soal pilihan ganda steven jonson akper pemda muna
 
Askep febris AKPER PEMDA MUNA
Askep febris AKPER PEMDA MUNA Askep febris AKPER PEMDA MUNA
Askep febris AKPER PEMDA MUNA
 
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
 
219107733 case-ckd
219107733 case-ckd219107733 case-ckd
219107733 case-ckd
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demam
 
Kedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake biteKedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake bite
 
[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf
[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf
[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demam
 
FIRST AID By dr.Aminullah 2014
FIRST AID By dr.Aminullah 2014FIRST AID By dr.Aminullah 2014
FIRST AID By dr.Aminullah 2014
 
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage   Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
 
Kasus asuhan kejang 1
Kasus asuhan kejang 1Kasus asuhan kejang 1
Kasus asuhan kejang 1
 
Latihan soal uji kompetensi perawat
Latihan soal uji kompetensi perawatLatihan soal uji kompetensi perawat
Latihan soal uji kompetensi perawat
 
Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA
Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA
Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA
 

Similar to Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium serta EKG, diagnosis yang paling tepat menurut kriteria WHO adalah:D. STEMI (ST Elevation Myocardial Infarction)Ciri-ciri STEMI:- Nyeri dada akut yang berkepanjangan (>30 menit)- Tanda-tanda syok (tekanan darah rendah, nadi cepat, keringat dingin) - Peningkatan enzim kardiomiopati seperti CKMB- Gambar EKG menunjuk

Soal untuk nanti Keperawatan Medikal Bedah.pptx
Soal untuk nanti Keperawatan Medikal Bedah.pptxSoal untuk nanti Keperawatan Medikal Bedah.pptx
Soal untuk nanti Keperawatan Medikal Bedah.pptxPoppyNurul2
 
NEURO AUGUST 21.pptx
NEURO AUGUST 21.pptxNEURO AUGUST 21.pptx
NEURO AUGUST 21.pptxscribdortho
 
Bedah Soal Uji Kompetensi Bidan Indonesia (UKBI)
Bedah Soal Uji Kompetensi Bidan Indonesia (UKBI)Bedah Soal Uji Kompetensi Bidan Indonesia (UKBI)
Bedah Soal Uji Kompetensi Bidan Indonesia (UKBI)IFID SAFITRI ROSIDHA
 
dokumen.tips_nstemi-miokard-infarkpptx.pptx
dokumen.tips_nstemi-miokard-infarkpptx.pptxdokumen.tips_nstemi-miokard-infarkpptx.pptx
dokumen.tips_nstemi-miokard-infarkpptx.pptxWennyEudensia1
 
Asah - Endokrin.pptx
Asah - Endokrin.pptxAsah - Endokrin.pptx
Asah - Endokrin.pptxTiffanieAlmas
 
Bedah 1 Complete Februari 2022.pdf
Bedah 1 Complete Februari 2022.pdfBedah 1 Complete Februari 2022.pdf
Bedah 1 Complete Februari 2022.pdfussalambadi
 
Total AV Block .pptx
Total AV Block .pptxTotal AV Block .pptx
Total AV Block .pptxssuser40ff1a
 
Studi Kasus DBD
Studi Kasus DBDStudi Kasus DBD
Studi Kasus DBDlidyasrprb
 
HHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic PersonHHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic PersonRafi Mahandaru
 
BIMBINGAN UKOM KMB 2.pptx
BIMBINGAN UKOM KMB 2.pptxBIMBINGAN UKOM KMB 2.pptx
BIMBINGAN UKOM KMB 2.pptxFiiraSafiira
 

Similar to Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium serta EKG, diagnosis yang paling tepat menurut kriteria WHO adalah:D. STEMI (ST Elevation Myocardial Infarction)Ciri-ciri STEMI:- Nyeri dada akut yang berkepanjangan (>30 menit)- Tanda-tanda syok (tekanan darah rendah, nadi cepat, keringat dingin) - Peningkatan enzim kardiomiopati seperti CKMB- Gambar EKG menunjuk (20)

NEUROLOGI.pptx
NEUROLOGI.pptxNEUROLOGI.pptx
NEUROLOGI.pptx
 
Soal untuk nanti Keperawatan Medikal Bedah.pptx
Soal untuk nanti Keperawatan Medikal Bedah.pptxSoal untuk nanti Keperawatan Medikal Bedah.pptx
Soal untuk nanti Keperawatan Medikal Bedah.pptx
 
NEURO AUGUST 21.pptx
NEURO AUGUST 21.pptxNEURO AUGUST 21.pptx
NEURO AUGUST 21.pptx
 
Bedah Soal Uji Kompetensi Bidan Indonesia (UKBI)
Bedah Soal Uji Kompetensi Bidan Indonesia (UKBI)Bedah Soal Uji Kompetensi Bidan Indonesia (UKBI)
Bedah Soal Uji Kompetensi Bidan Indonesia (UKBI)
 
Soal Kardiovaskular .pptx
Soal Kardiovaskular .pptxSoal Kardiovaskular .pptx
Soal Kardiovaskular .pptx
 
dokumen.tips_nstemi-miokard-infarkpptx.pptx
dokumen.tips_nstemi-miokard-infarkpptx.pptxdokumen.tips_nstemi-miokard-infarkpptx.pptx
dokumen.tips_nstemi-miokard-infarkpptx.pptx
 
belajar.pdf
belajar.pdfbelajar.pdf
belajar.pdf
 
Asah - Endokrin.pptx
Asah - Endokrin.pptxAsah - Endokrin.pptx
Asah - Endokrin.pptx
 
Kasus refarat asd
Kasus refarat asdKasus refarat asd
Kasus refarat asd
 
bab 1 abdi ppt.pptx
bab 1 abdi ppt.pptxbab 1 abdi ppt.pptx
bab 1 abdi ppt.pptx
 
Bedah 1 Complete Februari 2022.pdf
Bedah 1 Complete Februari 2022.pdfBedah 1 Complete Februari 2022.pdf
Bedah 1 Complete Februari 2022.pdf
 
Total AV Block .pptx
Total AV Block .pptxTotal AV Block .pptx
Total AV Block .pptx
 
Studi Kasus DBD
Studi Kasus DBDStudi Kasus DBD
Studi Kasus DBD
 
kardiovaskuler
kardiovaskulerkardiovaskuler
kardiovaskuler
 
ppt PEB fano.pptx
ppt PEB fano.pptxppt PEB fano.pptx
ppt PEB fano.pptx
 
PULMO CEU.pptx
PULMO CEU.pptxPULMO CEU.pptx
PULMO CEU.pptx
 
Paket 11 101-150
Paket 11 101-150  Paket 11 101-150
Paket 11 101-150
 
Asah - Nefro.pptx
Asah - Nefro.pptxAsah - Nefro.pptx
Asah - Nefro.pptx
 
HHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic PersonHHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic Person
 
BIMBINGAN UKOM KMB 2.pptx
BIMBINGAN UKOM KMB 2.pptxBIMBINGAN UKOM KMB 2.pptx
BIMBINGAN UKOM KMB 2.pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium serta EKG, diagnosis yang paling tepat menurut kriteria WHO adalah:D. STEMI (ST Elevation Myocardial Infarction)Ciri-ciri STEMI:- Nyeri dada akut yang berkepanjangan (>30 menit)- Tanda-tanda syok (tekanan darah rendah, nadi cepat, keringat dingin) - Peningkatan enzim kardiomiopati seperti CKMB- Gambar EKG menunjuk

  • 1. MODUL 2 BATCH AGUSTUS 51-100
  • 2. 51 Seorang perempuan G2P1A0 berusia 30 tahun, hamil 30 minggu dibawa ke RS kaena mengeluh kaki bengkak sejak 2 minggu yang lalu. Pasien tidak merasa mual muntah dan masih dirasakan gerakan janin. Pada pemeriksaan fisik didapatkan hasil tekanan darah 160/110 mmHg. Pemeriksaan laboratorium didapatkakn hasil urin proteinuria (-). Apakah diagnosis yang paling mungkin ? A. Hipertensi kronik B. Preklampsia ringan C. Eklampsia D. Preklampsia berat E. Preklampsia sedang
  • 3. 51. D Hipertensi dalam KehamilanHipertensi Kronik • –Jika tekanan darah diastolik > 110 mmHg atau tekanan sistolik ≥ 160 mmHg, berikan anti hipertensi. Obat pilihan adalah metildopa. ACE-I dan ARB dikontraindikasikan pada hipertensi dalam kehamilan, karena dapat menyebabkan agenesis ginjal pada janin. •Pencegahan PreEklampsia • –Antioksidan vit E, beta carotene •PREEKLAMPSIA RINGAN • –Jika kehamilan < 35 minggu dan tidak terdapat tanda perbaikan, lakukan penilaian 2 kali seminggu secara rawat jalan • –Jika kehamilan > 35 minggu, pertimbangkan terminasi kehamilan •PREEKLAMPSIA BERAT DAN EKLAMPSIA • –Pada preeklampsia berat, persalinan harus terjadi dalam 24 jam, sedangkan pada eklampsia dalam 6 jam sejak gejala eklampsia timbul • –Jika tekanan diastolik > 110 mmHg, berikan antihipertensi sampai tekanan diastolik antara 90-100 mmHg. Obat pilihan adalah Nifedipin, yang diberikan 5-10 mg oral yang dapat diulang sampai 8 kali/24 jam • –Anti konvulsan – •MgSO4 4 g IV sebagai larutan 40% selama 5 menit – •Dilanjutkan dengan 15 ml MgSO4 (40%) 6 g dalam larutan Ringer Asetat / Ringer Laktat selama 6 jam atau MgSO4 (40%) 5 g IM dengan 1 ml Lignokain (dalam semprit yang sama) – •Jika terjadi henti nafas: – –Bantu pernafasan dengan ventilator – –Berikan Kalsium glukonas 1 g (20 ml dalam larutan 10%) IV perlahan-lahan sampai pernafasan mulai lagi
  • 4. A. Hipertensi kronik B. Preklampsia ringan C. Eklampsia D. Preklampsia berat E. Preklampsia sedang
  • 5. 52 Seorang perempuan berusia 55 tahun dibawa keluarganya ke UGD RS mengeluh sakit kepala mendadak, keluhan disertai bicara kacau. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 196/96 mmHg, denyut nadi 50x/menit, frekuensi napas 16x/menit, suhu tubuh 37 derajat C. pemeriksaan kesadaraan didapatkan skor GCS E2M5V2. Pemriksaan fisik mata didapatkan ukuran diameter pupil kanan 4 mm dan pupil kiri 2 mm RC(+)/(+). Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut ? A. Pecahnya AVM B. Sumbatan arteri serebri media C. Perdarahan intraserebral D. Transient ischemic attack (TIA) E. Stroke iskemia
  • 6. 52. C. Perdarahan intraserebral • Seorang perempuan berusia 55 tahun • sakit kepala mendadak, keluhan disertai bicara kacau,. • Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 195/95 mmHg, denyut nadi 50 x/menit, frekuensi napas 16 x/menit, suhu tubuh 37°C. • pemeriksaan kesadaran didapatkan skpr GCS E2M5V2, pemeriksaan fisik mata didapatkan ukuran diameter pupil kanan 4 mm dan pupil kiri 2 mm RC (+)(+). • Apakah kemungkinan diagnosis yng paling tepat untuk kasus tersebut ?
  • 7.
  • 8. Stroke iskemik Vs Etiologi: trombus/emboli • Klinis: • Anamnesis: defisit neurologis akut (seringnya hemiparesis) • PF: kesadaranumumnya tidakmenurun • tanda lesi UMN (hiperrefleks, ada reflex patologis) • Penunjang (CT Scan): area hipodens serebrum • Tatalaksana: • Trombolitik (r-TPA) 3-4,5 jam setelahonset • Aspirin 325 mg • Clopidogrel 300 mg • Aspirin 325 mg + dipyridamole 2x200 mg Stroke hemoragik Etiologi: perdarahan intraserebral • Klinis: – Anamnesis: defisit neurologis akut +penurunan kesadaran + nyeri kepala + muntah proyektil – PF: tanda lesi UMN, hipertensi – Penunjang (CT Scan): area hiperdens di serebrum • Tatalaksana: – Bedah, Medikamentosa • Antihipertensi • Agendiuretik osmotic (misal manitol)
  • 9. Pilihan lain • Transient ischemic attack (TIA)  tidak meyebabkan penurunan kesadaran • Sumbatan arteri serebri media  infark • Perdarahan intraserebral • Stroke iskemia  tidak menyebabkan penurunan kesadaran • Pecahnya AVM  nyeri kepala hebat d/ tanda rangsang meningeal
  • 10. 53 Seorang laki-laki berusia 29 tahun dibawa ke UGD RS karena korban perkelahian. Sebilah pisau menancap di ulu hatinya. Dengan arah yang terus merembes dari tepi tusukan. Hasil pemeriksaan pasien tampak pucat kesakitan tetapi masih sadar. Apakah tatalaksana yang paling tepat dilakukan ? A. Pisau dicabut, luka dibalut tekan dengan kassa steril B. Memberikan injeksi antibiotika broad spectum C. Mempersiapkan operasi laparotomi emergency D. Mempersilahkan polisi mencabut pisau, disaksikan keluarga E. Memberikan injeksi anti perdarahan dosis ganda
  • 11. 53. E. Mempersiapkan operasi laparotomi emergency • Keyword: – Korban perkelahian – Pisau menancap di ulu hati – Darah terus merembes – Pasien tampak pucat dan kesakitan tetapi masih sadar Apakah tatalaksana yang paling tepat dilakukan?
  • 12. Ruptur Organ Dalam  perdarahan hebat  shock!! Atau dapat terjadi peritonitis Untuk tindakan AWAL dapat diberikan antibiotik jika tidak ada tanda shock Untuk tindakan yang TEPAT adalah mempersiapkan untuk dilakukan laparatomi oleh Sp.B
  • 13. Jawaban Lainnya • Mempersilahkan polisi mencabut pisau, disaksikan keluarga  (dapat merusak organ lain, dan harusnya dilakukan dikamar operasi) • Memberikan injeksi anti perdarahan dosis ganda  (anti perdarahan tidak berfungsi ketika perdarahan massive seperti kasus tersebut) • Pisau dicabut, luka dibalu tekan dengan kassa steril  (Tindakan awal yang berisiko) • Memberikan injeksi antibiotika broad spectrum  (tindakan awal sebelum melaksanakan operasi dan mencegah peritonitis)
  • 14. 54 Seorang anak yang memiliki rambut pirang lahir dari ibu dengan keturunan suku Jawa. Suaminya pun juga merupakan keturunan suku Jawa. Merasa ada yang janggal dan mencurigai istrinya melakukan hubungan seksual dengan mantan pacarnya, suaminya hendak mencari tahu kebenaran kasus ini. Kasus ini termasuk dalam ranah... Select one: A. Perdata B. Tata Usaha Negara (PTUN) C. Militer D. Pidana E. Agama
  • 15. • Kasus kecurigaan seorang suami terhadap istrinya • Anak tidak ‘mirip’ dengan mereka berdua • Kasus ini tergolong ranah? 54 D. Pidana
  • 16. Ranah ini dapat diduga sebagai kasus ‘perzinahan’
  • 17. 54 D. Pidana Jadi, kasus ini tergolong dalam ranah
  • 18. 55 Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa ke ugd RS dengan keluhan sesak dan muntah. Pemeriksaan tanda vital tekanan darah 160/100 mmHg, frekuensi napas 28x/menit, denyut nadi 90x/menit, suhu 36,8 derajat C. pemeriksaan berat badan 60 kg. thorax didapatkan rales pada kedua basal [aru. Ekstremitas edema kedua kaki. Pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar hemoglobin 7,3 g.dl dan MCHC normal, ureum 421 mg.dl. pemeriksaan ultrasonografi didapatkan ukuran kedua ginajl mengecil.densitas cortex meningkat, batas cortex kabur. Apakah tatalaksana anemia yang tepat pada kasus tersebut ? A. Pemberian kortikosteroid B. Transfusi sel darah merah C. Pemberian erythropoetin D. Pemberian folic acid E. Pemberian sulfas ferrous
  • 19. 55. C. Pemberian erythropoietin • perempuan berusia 30 tahun • sesak dan muntah • TTV TD 160/100; Napas 28x/m; Nadi 90x/m; Suhu 36,8 C • Rales pada kedua basal paru, edema tungkai • LAB: Hb: 7,3 g/dL, MCV dan MCHC normal • Ur: 421mg/dl; Cr: 32mg/dl • USG: ukuran kedua ginjal mengecil, densitas cortex meningkat, batas medulla cortex kabur • Tatalaksana anemia?
  • 20. Kriteria CKD 1. Kerusakan ginjal > 3 bulan, berupa kelainan structural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan LFG, dengan manifestasi: - Kelainan patologis - Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam tes pencitraan (imaging tests) 2. LFG < 60 ml/menit/1,73 m2 selama 3 bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal (cockroft gault) *Pada perempuan dikalikan 0.85
  • 21.
  • 22. 56 Seorang bayi laki-laki baru lahir secara spontan diterima oleh dokter RS dari ruang bersalin. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan bayi tesebut tampak kebiruan dibagian ekstremitas, denyut jantung 90x/menit, saat dilakukan stimulasi ditelapak kaki bayi tampak meneyeringai, torus otot lemah, pernafasan bayi lemah dan ireguler. Apakah diagnosa yang palling mungkin pada bayi tersebut ? A. Asfiksia ringan B. Asfiksia sedang C. Bayi buugar D. Asfiksia sangat berat E. Asfiksia berat
  • 23. 56 B Asfiksia Sedang • bayi laki-laki baru lahir secara spontan diterima oleh dokter jaga RS dari ruang bersalin. • Hasil pemeriksaan fisik didapatkan bayi tersebut tampak kebiruan dibagian ekstremitas, denyut jantung 90 x/menit, • saat dilakukan stimulasi ditelapak aki bayi tampak nyeringai, tonus otot lemah, pernafasan bayi lemah dan ireguler. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada bayi tersebut ?
  • 24.
  • 25. • Asfiksia ringan • Asfiksia sedang • Bayi buugar • Asfiksia sangat berat • Asfiksia berat
  • 26.
  • 27. 57 57. Seorang laki-laki berusia 48 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri dada. Keluhan dirasakan kurang lebih 5 jam sebelumnya. Nyeri dirasakan pada dada kiri menjalar ke tangan kiri dan rahang bawah. Nyeri dirasakan lebih dari 30 menit seperti tertindih beban berat disertai keringat dingin. Pada pemeriksaan tanda vital, tekanan darah 80/50 mmHg, naas 30x/menit, nadi 112x/menit isi tekanan kesan melemah, suhu 36 derajat C disertai akral ekstremitas dingin. Nyeri dada tidak disertai batuk dan demam. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil SGOT 65, SGPT 24, CKMB 45, pada pemeriksaan EKG didapatkan gambar seperti dibawah ini: Apakah diagnosis yang paling tepat menurut kriteria WHO pada penderita tersebut diatas? A. Unstable angina pectoris B. Syokkardiogenik C. Stabel angina pectoris D. STEMI E. Non STEMI
  • 28. 57. D. STEMI • laki-laki 48 tahun • nyeri dada kurang lebih 5 jam sebelumnya • nyeri dirasakan pada dada kiri menjlar ke lengan kiri dan rahang bawah. • Nyeri dirasakan lebih dari 30 menit seperti tertindih beban berat • keringat dingin • tekanan darah 80/50 mmHg , frekuensi napas 30x/mnt, denyut nadi 112 x/menit isi tekanan kesan melemah , suhu 36 C disertai akral ekstremitas dingin. • SGOT 65, SGPT 24, CKMB 45 ↑ • Diagnosis ?? Syok??
  • 29. • pada pemeriksaan EKG  inferior
  • 30. Angina pektoris stabil • Aterosklerosis pada pembuluh darah koroner jantung • Menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga saat aktivitas (peningkatan kebutuhan), supply darah tidak adekuattimbul gejala pada angina pektoris stabil • Gejala “nyeri dada” yang muncul dapat diprediksi oleh pasien • Saat aktivitas fisik • Saat stres emosional • Nyeri dada “kardiak” berlangsung sebentar, dapat diredakan dengan nitrat. • Perlu pemeriksaan lebih lanjut: EKG exercise, (treadmill)
  • 31.
  • 32. ACS
  • 34. 1 2 3
  • 35. Pilihan lain • non STEMI  ST deprsi disertai peningkatan enzim jantung • syok kariogenik  gangguan aritmia • stable angina pectoris  tidak termasuk ACS,membaik dg istirahat • Unstable angina pectoris  tanpa peningkatan enzim jantung
  • 36. 58 Seorang lai-laki berusia 52 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sesak napas. Sesak dicetuskan pada saat terpapar debu atau udara dingin. Sesak terkadang disertai bunyi mengi dan batuk. Sesak dirasakan hilang timbul dan sudah terjadi beberapa tahun dan pada 1 bulan terkahir sesak dirasakan hampir tiap hari dan serangan sesak menyebabkan pasien terbangun dari tidur dirasakan 5 kali dalam seminggu. Pasien kebiasaan merokok 1 bungkus perhari selama 30 tahun. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut ? A. Asthma bronkiale dalam serangan B. Asthma bronkiale persisten sedang C. Asthma bronkiale intermittent D. Asthmas bronkiale persistent ringan E. Asthma bronkiale persistent berat
  • 37. 58. B. Asthma bronkiale persisten sedang • KEY WORD  Laki-laki usia 52 thn  Keluhan sesak nafas  Sesak dicetuskan pada saat terpapar debu atau udara dingin  Sesak terkadang disertai mengi dan batuk.  Sesak dirasakan hilang timbul  Sudah terjadi beberapa tahun  Satu bulan terakhir sesak dirasakan hamper tiap hari dan menyebabkan terbangun dari tidur, dirasakan 5 kali dalam seminggu  Pasien mempunyai kebiasaan merokok 1 bungkus per hari selama 30 tahun • Apakah diagnosis yang paling mungkin?
  • 38. Derajat Asma Gejala Gejala Malam Faal paru I. Intermiten Bulanan APE  80% * Gejala < 1x/minggu * Tanpa gejala di luar serangan * Serangan singkat *  2 kali sebulan * VEP1  80% nilai prediksi APE  80% nilai terbaik * Variabiliti APE < 20% II. Persisten Ringan Mingguan APE > 80% * Gejala > 1x/minggu, tetapi < 1x/ hari * Serangan dapat mengganggu aktivitas dan tidur * > 2 kali sebulan * VEP1  80% nilai prediksi APE  80% nilai terbaik * Variabiliti APE 20-30% III. Persisten Sedang Harian APE 60 – 80% * Gejala setiap hari * Serangan menggangguaktiviti dan tidur *Membutuhkan bronkodilator setiap hari * > 1x / seminggu * VEP1 60-80% nilai prediksi APE 60-80% nilai terbaik * Variabiliti APE > 30% IV. Persisten Berat Kontinyu APE  60% * Gejala terus menerus * Sering kambuh * Aktiviti fisik terbatas * Sering * VEP1  60% nilai prediksi APE  60% nilai terbaik * Variabiliti APE > 30%
  • 39. Gejala dan Tanda Serangan Akut RinganSerangan Akut Sedang Serangan Akut Berat Mengancam Jiwa Sesak nafas Berjalan Berbicara Istirahat Posisi Tubuh Dapat tidur terlentang Duduk Duduk membungkuk Cara Berbicara Satu kalimat Beberapa kata Kata demi kata Kesadaran Mungkin gelisah Gelisah Gelisah Mengantuk dan gelisah atau kesadaran menurun Frekuensi Nafas <20 20-30 >30 Nadi <100 100-120 >120 Otot Bantu Nafas dan retrkasi suprasternal Tidak ada Ada Ada Pergerakan otot paradoksal abdominal Mengi Akhir ekspirasi paksa Akhir ekspirasi Inspirasi dan ekspirasi Sillent Chest APE >80% 60-80% <60% PO2 >80 60-80 <60 PCO2 <45 <45 >45 SaO2 >95% 91-95% <90% Klasifikasi Berat Serangan atau Eksaserbasi Asma Akut
  • 40. 59 Jenazah orok yang dibungkus kainjarik ditemukan disebuah kebun tebu. Hasil pemeriksaan luar terhadap jenazah orok didapatkan tanda asfiksia pada seluruh wajah, ujung jari tangan dan kaki. Berat orok 2100 gr, panjang badan 49 cm, lanugo relatif sedikit, vernix caseosa banyak. Tali pusar dan plasenta terpisah, tepi potongan tali pusar tidak teratur dan tidak adanya barang yang mengikat. Apakah salah satu kesimpulan dibawah ini yang dibuat dalam penulisan visum et repertum berdasarkan kasus diatas ? A. Orok lahir mati B. Tidak ada tanda perawatan C. Orok immatur dan nonviabel D. Orok lahir hidup E. Terdapat tanda kekerasan
  • 41. 187. C. 59 • Jenazah orok yng dibungkus kain jarik ditemukan disebuah kebyun tebu. • Hasil pemeriksaan luar terhadap orok didapatkan tanda asfiksia pada selurh wajah, ujung jari tangan dan kaki, berat orok 2100 gr, panjang badan 49 cm, lanugo relative sedikit, vemix caseosa banyak, tali pusat dan plasenta terpisah, tepi potongan tali pusat tidak teratur dan tidak ada barang yang mengikat. • Apakah salah satu kesimpulan dibawah ini yang dapat dibuat dalam penulisan visum at repertum berdasarkan kasus diatas ?
  • 42. A. Orol lahir mati B. Tidak ada tanda perawatan C. Orok immatur dan nonviabel D. Orok lahir hidup E. Terdapat tanda kekerasan
  • 43.
  • 44.
  • 45. 60 Seorang pasien laki-laki berusia 3 tahun berobat ke poliklinik umum dengan keluhan kemerahan pada punggung kaki kanan sejak 2 hari yang lalu, dan semakin membesar. Beberapa hari yang lalu pasien bermain-main dikebun tanpa alas kaki. Pada pemeriksaan fisik status dorsum pedis dextra didapatkan ulkus seperti bekas gigitan serangga yang bersambung dengan garis memanjang merah 8 cm dari ujung metatarsal sampai maleolus lateralis. Regio pedis dekstra juga tampak udem. Palpasi limfonodi inguinal tidak ada pembesaran. Setelah diberikan terapi antibiotik amoksislin/asam klavulanat kondisinya membaik dan sembuh. Apakah diagnosis yang paling mungkin oada pasien tersebut ? A. Tromboflebitis superfisial B. Limfangitis akut C. Pustular dermatitis D. Abses piogenikum E. Dermatitis alergi
  • 46. 60. A. Tromboflebitis superfisial • pasien laki-laki berusia 3 tahun • kemerahan pada punggung kaki kanan sejak 2 hari yang lalu. • semakin membesar • beberapa hari yang lalu pasien bermain-main dikebun tanpa alas kaki. • Pada pemeriksaan fisik status lokasis dorsum pedis dextra : seperti bekas gigitan serangga yang bersambung dengan garis memanjang merah 8cm dariujung metatarsal sampai malleolus lateralis. Region pedis dekstra juga tampak udem. Palpasi limfonodi inguinal tidak ada pembesaran. • Setelah diberikan terapi antibiotic amoksisilin / asam klavulanat kondisinya membaik an sembuh • apakah diagnosis yang paling mungkin dari pasien ini?
  • 47. Pilihan lain • Tromboflebitis superfisial • Abses piogenikum  abses hepar • Dermatitis alergi  gejala gatal lebih mendominasi • Limfangits akut  infeksi, demam, terdapat riwayat trauma, dan pembesaran KGB • Pustular dermatitis
  • 48. 61 Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke UGD dengan nyeri dada, nyeri dada kiri mendadak saat mendororng mobil. Nyeri hilang timbul lamanya 30 menit menjalar kelengan kiri. Dari anamnesis didaatkan keterangan pasien seorang perokok. Riwayat menderita kencing manis sejak 32 tahun, namun tidak teratur minum obat. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 170/90 mmHg, frekuensi denyut nadi 96x/menit, indeks massa tubuh 28 (standar asia). Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut ? A. Infark miocard akut B. Kanker paru kiri C. Contussio muscullorum D. Pleuritis E. Miocarditis
  • 49. 61. A. Infark Miocard Akut • Keyword – Laki-laki berusia 40 tahun – Nyeri dada kiri mendadak – Lamanya 30 menit menjalar ke lengan kiri – Perokok aktif, DM 8 tahun tidak teratur minum obat – TD 170/90, Nadi 96x/m, IMT 28 (standar asia) • Diagnosis?
  • 50. Acute Miocard Infark • AMI memiliki ciri nyeri yang khas yaitu menjalar ke lengan kiri, bahu, leher sampai ke epigastrium • Mayoritas pasien AMI (90%) datang dengan keluhan nyeri dada. Perbedaan dengan nyeri pada angina adalah nyer pada AMI lebih panjang yaitu minimal 30 menit, sedangkan pada angina kurang dari itu
  • 51. Faktor Risiko • Faktor Risiko Yang Dapat Dimodifikasi – Merokok – Konsumsi alkohol – Infeksi – Hipertensi sistemik – Obesitas – Kurang olahraga – Penyakit Diabetes • Faktor Risiko Yang Tidak Dapat Dimodifikasi – Usia – Jenis Kelamin – Riwayat Keluarga – Ras – Tipe kepribadian – Kelas sosial
  • 52. Pilihan lainnya • Pleuritis  nyeri dada saat mengambil napas dalam dan tidak menjalar, disertai demam • Miocarditis  tidak ada faktor pencetus (port d entree) • Contussio muscullorum  nyeri tidak menjalar dan menetap • Kanker Paru Kiri  nyeri tidak menjalar dan menetap dan timbul tidak mendadak
  • 53. 62 Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke iGD dengan keluhan sesak napas sejak 2 jam yang lalu, keluhan disertai batuk berdahak dan rasa berat di dada. Pasien sering menluh keluhan-keluhan serupa dan sering timbul dimalam hari. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, denyut nadi 114x/menit, frekuensi napas 30x/menit dan suhu 37,1 derajat C. pada pemeriksaan thoraks didapatkan retraksi suprastemal dan wheezing diakhir ekspirasi. Apakah penata laksanaan awal yang paling tepat pada kasus tersebut ? A. Agonis beta-2 kerja lama peroral B. Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat C. Inhalasi kortikosteroid D. Antiklinergik peroral E. Aminofilin lepas lambat
  • 54. 62. B. Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat • KEY WORD Usia 45 Ke IGD RS keluhansesaknapas 2 jam lalu Batukberdahakdan rasa berat di dada Keluhanserupaseringtimbul di malamhari TD 110/80 mmHg Nadi114 x/menit, F. Napas30 x/mnt suhu 37,1℃ Retraksi suprasternal Wheezing di akhirekspirasi • Talaksanaanawal yang paling?
  • 55. tatalaksana serangan asma • Pengobatan Medikamentosa pada dasarnya selalu diawali dengan tatalaksana awal berupa : – Nebulisasi β- agonis dengan penambahan garam fisiologis, yang dapat diulang 1 – 3 x selang 20 menit – Pemberian ketiga nebulisasi B-agonis + antikolinergik – Pada serangan berat, langsung berikan nebulisasi β agonis dikombinasikan dengan antikolinergik • Pada pasien dengan serangan berat yang diserai dehidrasi dan asidosis metabolik, mungkin akan mengalami takifilaksis atau refrakter, yaitu respons yang kurang baik terhadap nebulisasi β agonis cukup diberikan 1x nebulisasi kemudian secepatnya dirawat untuk mendapat obat intravena selain diatasi masalah dehidrasi dan asidosisnya.
  • 56. 1) serangan asma ringan – Jika dengan sekali nebulisasi pasien menunjukkan respon yang baik (complete response), berarti derajat serangannya ringan. Pasien diobservasi selama 1–2 jam, jika respons tersebut bertahan berarti serangan telah berakhir, pasien dapat dipulangkan dan dibekali obat β agonis (hirupan atau oral) yang diberikan tiap 4 – 6 jam – Jika pencetus serangannya adalah virus dapat ditambahkan steroid oral dalam jangka pendek (3 – 5 hari) 2) serangan asma sedang – Jika dengan pemberian nebulisasi 2 -3 kali , pasien hnaya menunjukkan respon parsial (incomplete response), kemungkinan derajat serangannya sedang. Untuk itu perlu dinilai ulang derajatnya. – Steroid sistemik (oral) metilprednisolon dengan dosis 0,5-1 mg/kg BB/hari selama 3-5 hari 3) serangan asma berat – Tiga kali nebulisasi berturut- turut pasien tidak menunjukkan respon buruk ( poor response ), yaitu tanda dan gejala serangan masih ada maka pasien harus dirawat diruang inap. Dalam derajat ini Pasien harus segera ditangani denagn pemberian oksigen. Oksigen 2- 4 L / menit diberikan sejak awal harus diberikan termasuk saat nebulisasi.. Pasang jalur parenteral dan lakukan foto toraks. Jika sejak penilaian awal pasien mengalami serangan berat, nebulisasi cukup diberikan satu kali langsung dengan β agonis dan antikolinergik ( Ipratropium bromida ). Dahulu keadaan ini disebut dengan status asmatikus. – Pada keadaan ini harus dicari penyebab kegagalan tatalaksana yang biasanya adalah keadaan dehidrasi, asidosis dan adanya gangguan ventilasi akibat atelektasis. Terapi non-medikamentosa serangan asma : – Oksigen 4 L/menit – Mencegah anak terpapar zat / allergen/ kondisi ( cuaca ) yang dapat memacu timbulnya serangan asma. – Edukasi kepada pihak keluarga anak yang menderita asma mengenai derajat penyakit dan derajat serangan asma – Diet yang bergizi, cukup istirahat
  • 57. 63 Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun datang dibawa orangtuanya ke puskesmas dengan keluhan sering terdiam dirumah maupun saat dikelas. Dari anamnesis diketahui bahwa keluhan tersebut sudah dirasakan 1 bulan terakhir. Saat terdiam mata pasien tampak membelalak selama 20 detik. Lalu langsung baik dan pasien lupa akan kejadian tersebut. Pada riwayat keluarga tidak ada ditemukan riwayat epilepsi pada anggota keluarga. Dari pemeriksaan perkembangan fisik dan mental pasien tidak ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan fisik juga tidak ditemukan adanya kelainan. Apakah diagnosis yang oaling mungkin ? A. Kejang grand mal B. Kejang mioklonik juvenile C. Kejang absence D. Kejang parsial komplex E. Kejang menyeluruh sekunder parsial
  • 58. 63. C. Kejang absence • KEY WORD  Laki-laki usia 7 thn  Keluhan sering terdiam dirumah maupun saat dikelas  Keluhan sudah dirasakan 1 bulan  Mata pasien tampak membelalak selama 20 detik  Lalu langsung baik dan pasien lupa akan kejadian tersebut  Riwayat keluarga tidak ditemukan adanya riwayat epilepsy  Perkembangan fisik dan mental pasien tidak ditemukan kelainan • Apakah diagnosis yang paling mungkin?
  • 59. Kejang-Kejang General • Kejang-kejang yang melibatkan seluruh bagian otak disebut kejang-kejang general. Empat tipe dari kejang-kejang general adalah: 1. Absence seizures (juga disebut petit mal). Kejang-kejang ini memiliki dikarakteristikan oleh gerakan tubuh yang halus dan mencolok, dan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran secara singkat. 2. Myoclonic seizures. Kejang-kejang ini biasanya menyebabkan hentakan atau kedutan secara tiba-tiba pada tangan dan kaki. 3. Atonic seizures. Juga dikenal dengan drop attack, kejang-kejang ini menyebabkan hilangnya keselarasan dengan otot-otot dan dengan tiba-tiba collapse dan terjatuh. 4. Tonic-clonic seizures (juga disebut grand mal). Kejang-kejang yang memiliki intensitas yang paling sering terjadi. Memiliki karakteristik dengan hilangnya kesadaran, kaku dan gemetar, dan hilangnya kontrol terhadap kandung kemih
  • 60. Kejang-Kejang Parsial (Sebagian) • Ketika kejang-kejang muncul sebagai hasil dari aktifitas otak yang tidak normal pada satu bagian otak tersebut, ilmuan menyebutnya kejang- kejang parsial atau sebagian. Kejang-kejang jenis ini terdiri dari dua kategori. 1. Complex partial seizures (kejang-kejang parsial kompleks). Kejang-kejang ini menghasilkan perubahan kesadaran, itu karena anda kehilangan kewaspadaan selama beberapa waktu. 2. Simple partial seizures (kejang- kejang parsial sederhana). Kejang- kejang ini tidak menghasilkan kehilangan kesadaran. Kejang- kejang ini mungkin akan mengubah emosi atau berubahnya cara memandang, mencium, merasakan, mengecap, atau mendengar. Kejang-kejang ini bisa juga menghasilkan hentakan bagian tubuh secara tidak sengaja, seperti tangan atau kaki, dan gejala sensorik secara spontan seperti perasaan geli, vertigo dan berkedip terhadap cahaya.
  • 61. 64 Seorang bayi laki-laki berusia 21 hari dibawa orang tuanya ke puskesmas dengan keluhan kejang. Kejang diseluruh tubuh dan leher kaku disertai panas tinggi. Dari anamnesis didapatkan riwayat pemeriksaan kehamilan dibidan desa 1 kali, saat persalinan ditolong oleh dukun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan bekas tali pusar basah bernanah, mulut meringis/trismus, dan seluruh tubuh kaku (opistotonus). Bayi irritabel dan sensitif terhadap suara maupun perubahan sinar. Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut ? A. Neonatal kernicterus B. Neonatal meningitis C. Neonatal tetanus D. Neonatal ensefalitis E. Neonatal sepsis
  • 62. 64. C. Neonatal tetanus • bayi laki-laki berusia 21 hari • kejang-kejang diseluruh tubuh dan leher kaku disertai panas tinggi. • riwayat pemeriksaan kehamilan dibidan desa satu kali, saat persalinan ditolong oleh dukun. • Pada pemeriksaan fisik didapatkan bekas tali pusat (pusar) basah bernanah, mulut meringis/trismus, dan seluruh tubuh kaku (opistotonus) bayi irritable dan sensiteif terhadap suara maupun perubahan sinar. • Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut ?
  • 63. Tetanus neonatorum • Berhubungandengan aspek persalinan, pelayanan neonatal dan perawatan tali pusat yang tidak higienis Manifestasi klinis: • Bayi sadar, spasme otot • Mulut mencucu • Trismus malas minum • Perut Papan • Epistotonus • Tali pusat kotor dan bau • Ekstremitas Spastik • Komplikasi yang ditakutkan, spasme otot diafragma
  • 64. Tetanus neonatorum Tatalaksana: • Pertahankanpatensi jalan nafas dan pasangakses IV • Diazepam IV 10 mg/kg/hari dalam24 jam (dikurangi bertahap) • Human tetanus imunoglobulin 500 U IM • Tetanus Toxoid 5000 IU IM • Antibiotik Lini I: Metronidazole 30 mg/kg/hari, setiap 6 jam, selama 7-10 hari • Lini II: penisilin prokain
  • 65. Pilihan lain • Neonatal sepsis  paling sering menyebabkan ikterus patologis • Neonatal meningitis • Neonatal kemicterus  kerusakan otak akibat kenaikan bilirubin • Neonatal ensefalitis
  • 66. 65 Seorang pasien laki-laki dirawat di rumah sakit selama 2 hari, lalu karena keadaan pasien memburuk akhirnya pasien dipindahkan ke ICU dan kemudian meninggal dunia. Keluarga menginginkan pasien untuk di-autopsi. Apa jenis autopsi yang sesuai untuk kasus ini? Select one: a. Autopsi legal b. Autopsi medikolegal c. Autopsi forensik d. Autopsi klinik e. Autopsi anatomi
  • 67. 65 D. Autopsi klinik • Autopsi untuk kepentingan medis, mengetahui penyebab kematian, mengetahui gambaran patologi- anatomi/jaringan sel seseorang post- mortem merupakan autopsi klinik • Autopsi anatomik: untuk kepentingan pendidikan anatomi • Autopsi forensik / legal / medikolegal: untuk kepentingan penegakkan hukum
  • 68. 66 Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri hebat pada belakang pergelangan kaki kiri 3 jam yang lalu saat bermain bola. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pemeriksaan fisik umum baik, tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan status lokalis dipergelangan kaki bagian belakang didapatkan udem di regio sebelah atas tumit kaki kiri, nyeri tekan (+), dan tes simmonds tidak didapatkan plantar fleksi kaki. Hasil pemeriksaan penunjangmenunjukkan nuptur tendon achilles total. Apakah penata laksanaan pada pasien tersebut ? A. Diistirahatkan, kompres es selama 10-15 menit, immobilisasi dengan elastik band, posisi kaki ditinggikan, ditambahkan antibiotik oral sistemik B. Diistirahatkan, kompres air hangat selama 10-15 menit, immobilisasi dengan elastik band, posisi kaki ditinggikan, ditambahkan analgesik oral sistemik C. Diberikan salep thrombopob tropikal D. Diberikan salep analgesik tropikal E. Diistirahatkan, kompres es selama 10-15 menit, immobilisasi dengan elastik band, posisi kaki ditinggikan, ditambahkan analgesik oral sistemik
  • 69. 66 196. D.• laki-laki berusia 30 tahun datang ke IGD RS • kuliah nyeri hebat pada daerah belakang pergelangan kaki kiri 3 jam yang lalu saat bermain bola. • Pada pemeriksan fisik didapatkan keadaan umum baik, tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan status lokalis dipergelangan kaki bagian belakang didapatkan udem di region sebelah atas rumit kaki kiri, nyeri tekan (+), dan tes Simmonds tidak didapatkan plantar fleksi kaki. • Hasil pemeriksaan penunjang menunjukan reptur tendon Achilles total. • Apakah penatalaksanaan pada pasien tersebut ?
  • 70. A. Diistirahatkan, kompres es selama 10-15 menit, immobilisasi dengan elastik band, posisi kaki ditinggikan, ditambahkan antibiotik oral sistemik B. Diistirahatkan, kompres air hangat selama 10- 15 menit, immobilisasi dengan elastik band, posisi kaki ditinggikan, ditambahkan analgesik oral sistemik C. Diberikan salep thrombopob tropikal D. Diberikan salep analgesik tropikal E. Diistirahatkan, kompres es selama 10-15 menit, immobilisasi dengan elastik band, posisi kaki ditinggikan, ditambahkan analgesik oral sistemik
  • 71.
  • 72. 67 Seroang Dari data-data yang ada, Anda mengetahui bahwa di wilayah Indonesia Timur terdapat kasus Malaria yang selalu terjadi hampir sepanjang masa, namun sedikit frekuensi angka kejadiannya dan tidak meningkat secara signifikan. Secara epidemiologi, hal ini disebut sebagai... Select one: a. Endemi b. Wabah c. Sporadik d. Pandemi e. epidemi
  • 73. • Kejadian malaria yang ada terus menerus, hampir sepanjang masa, tidak meningkat secara signifikan 67 A. Endemi
  • 74. Pandemi Vs Epidemi Vs Endemi Vs Sporadik
  • 75. 67 A. Endemi Jadi, jawaban yang tepat pada kasus ini adalah…
  • 76. 68 Seorang perempuan berusia 19 tahun dibawa ke UGD RS oleh tean asramanya, pasien mengatakan bahwa “suara-suara” telah menyuruhnya untuk membunuh seorang dosen karena dosen itu bermaksud menyakitinya. Teman pasien mengatakan bahwa selama 1 bulan terakhir pasien banyak mengurung diri, menolak makan, berbicara sendiri, tidak bisa tidur, dan mencurigai teman-teman lain. Pasien seorang suka menyendiri sejak semester pertama dan tidak suka bergaul. Setelah mendapatkan terapi antipsikotik selama 1 minggu kondisi pasien membaik. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut ? A. Manik dengan gejala psikotik B. Skizofrenia paranoid C. Skizofrenia waham D. Gangguan waham E. Gangguan psikotik
  • 77. 68. B • perempuan berusia 19 tahun dibawa ke UGD RS oleh teman asramanya. • Menurut teman asramanya, pasien mengtakan bahwa “ suara-suara” telah menyuruhnya untuk membunuh seorang dosen karena dosen itu bermaksud menyakitinya. • selama 1 bulan terakhir pasien banyak mengurung diri , menolak makan, berbicara sendiri, tidak bias tidur, dan mencurigai teman-teman yang lain. • Pasien seorang ynag suka menyendiri sejak semester pertama dan tidak suka bergaul. Setelah mendapatkan terapi antipsikotik selama 1 minggu kodisi pasien membaik . • apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut ?
  • 78.
  • 79. Klasifikasi skizofrenia Paranoid: waham dan halusinasi • Hebefrenik: perilaku dan bicara tidak teratur • Katatonik: mengambil posisi tubuh yang aneh, reaksi terhadap lingkungan berkurang (stupor), mutisme, menolak untuk bergerak (negativisme) • Tak terinci: tidak memenuhi paranoid, hebefrenik, ataupun katatonik • Residual: ada riwayat diagnosis skizofrenia di masa lalu, tapi sekarang hanya tinggal gejala negatifnya saja. • Simpleks: hanya berupa gejala negatif (penarikan diri dari lingkungan), tidak ada riwayat skizofrenia di masa lalu
  • 80. Pilihan lain • Manik dengan gejala psikotik • Skizofrenia paranoid • Skizofrenia hebefrenik • Gangguan waham • Gangguan psikotik
  • 81. 69 Seorang perempuan berusia 27 tahun dibawa ke UGD RS karena kecelakaan lalu lintas 1 jam yang lalu. Pasien mengalami benturan pada kepala, didapatkan riwayat pingsan dan muntah. Dari pemeriksaan pasien dapat membuka mata dengan rangsangan nyeri, dapat melokalisasi nyeri, pasien disorientasi dan tampak bingung. Setelah dilakukan CT-Scan kepala didapatkan hasil: Apa diagnosis pasien tersebut ? A. Subdural haemorhage B. Epidural haemorhage C. Intracerebral haemorhage D. Intracranial haemorhage E. Subarachnoid haemorhage
  • 82. 69 • Perempuan berusia 27 tahun dibawa ke UGD RS • kecelakaan lalu lintas 1 jam yang lalu. • Pasien mengalami benturan pada kepala, didapatkan riwayat pingsan dan muntah. • Dari pemeriksaan didapatkan pasien dapat membuka mata dengan rangsaangan nyeri, dapat melokalisasi nyeri, pasien diseorientasi dan tampak bingung setelah dilakukan ct scan kepala didapatkan hasil:
  • 83. A. Subdural haemorhage B. Epidural haemorhage C. Intracerebral haemorhage D. Intracranial haemorhage E. Subarachnoid haemorhage
  • 84.
  • 85. 70 Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun dibawa oleh ibunya ke puskesmas dengan keluhan tampak pucat. Pasien berasal dari daerah perkebunan, anak sering diare dengan feses bercampur darah dan BB anak turun dalam beberapa bulan terakhir. Pada pemeriksaan, anak tampak kurus, pucat, dan tidak bersemangat. Telapak tangan anemis, perut supel, H/L tidak teraba, reptum prolaps. Apakah terapi yang tepat untuk diberikan pada anak tersebut? A. Pirantel pamoat 10 mg/kg BB B. Albendazol 400 mg dosis tunggal C. Mebendazol 400 mg dosis tunggal D. Albendazol 2x100 mg tiga hari berturut-turut E. Mebendazol semprot bersama kloteril
  • 86. 70. B • KEY WORD – Anak laki-laki berusia 4 tahun – keluhan tampak pucat – Diare dengan fases bercampur darah – BB anak turun dalam beberapa bulan terakhir – Anak tampak kurus, pucat dan tidak bersemangat – Telapak tangan anemis – Perut supel, H/L tidak teraba – Rectum prolapse • Apakah terapi yang tepat untuk diberikan kepada anak tersebut?
  • 87. Terapi • T & S -> P – T : Taeniasis (10 mg/kgbb, SD) – S : Schistosomiasis (40 mg/kgbb SD, atau 3 kalo 20 mg/kgbb diulang tiap 4-6 jam) – P = Prazikuantel Selain T & S, pengobatan dapat diberikan dengan Albendazole 400mg SD *filariasis -> dietilkarbamazin (DEC), 3 x 2mg/kgbb selama 10-30 hari
  • 88. Pilihan lain • Pirantel pamoat 10 mg/kg BB • Albendazol 400 mg dosis tunggal • Mebendazol 400 mg dosis tunggal • Albendazol 2x100 mg tiga hari berturut-turut • Mebendazol semprot bersama kloteril
  • 89. 71 Dokter Richard diminta untuk melakukan ekshumasi oleh polisi pada kasus jenazah yang dimakamkan. Pada atuopsi lalu ditemukan peluru dalam tengkorak. Anak dari korban ini menanyakan hasil visum kepada Dokter Richard. Bagaimana tanggapan yang tepat? Select one: a. Meminta anak korban meminta surat permintaan visum kepada polisi terlebih dahulu b. Menjelaskan hasil visum et repertum secara jelas c. Memberikan hanya kesimpulan visum et repertum d. Tidak menyampaikan informasi autopsi kepada anak korban e. memberikann resume autopsi dalam bentuk tertulis kepada anak korban
  • 90. 71 D. Tidak menyampaikan informasi kepada anak korban Autopsi dikerjakan setelah ada surat permintaan visum dari pihak penyidik yang menduga adanya suatu tindak pidana yang menyangkut tubuh manusia Hasil autopsi disampaikan kepada pihak penyidik, bukan ke pihak keluarga. Oleh karena ini, dalam hal kepentingan medikolegal, dokter tidak berwenang menyampaikan hasil autopsi kepada keluarga.
  • 91. 72 Seorang perempuan Jumlah kasus baru penyakit X tahun 2012 adalah 75 kasus. Jumlah kasus lama penyakit Xadalah 50 kasus. Jumlah populasi pada januari 2012 adalah 90.000 jiwa. Jumlah populasi pada desember 2012 adalah 120.000 jiwa Berapa Insiden rate nya ? A. 75/210.000 B. 75/90.000 C. 75/105.0000 D. 75/120.000 E. 125/210.000
  • 92. 72. C. 75/105.000 • Jumlah kasus baru penyakit X tahun 2012 adalah 75 kasus. • Jumlah kasus lama penyakit Xadalah 50 kasus • Jumlah populasi pada januari 2012 adalah 90.000 jiwa • Jumlah populasi pada desember 2012 adalah 120.000 jiwa Berapa Insiden rate nya ?
  • 93. • Insiden Rate • Prevalens rate KASUS BARU DALAM SUATUWAKTU JUMLAH POPULASI BERISIKO PERTENGAHAN TAHUN INCIDENCE RATE = KASUS BARU DAN LAMA DALAM SUATUWAKTU JUMLAH POPULASI BERISIKO
  • 94. 73 Seorang laki-laki berusia 58 tahun, datang ke puskesmas karena buang air besar kehitaman sejak 4 hari yang lalu. Pasien mengalami nyeri sendi lutut sejak 10 tahun dan rutin mengkonsumsi obat anti nyeri dari toko obat. Riwayat 1 tahun terakhir pasien sering mengeluh nyeri ulu hati. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri epigastrium. Apakah penyebab yang paling mungkin pada kasus ini ? A. Gastritis B. Tumor lambung C. Perdarahan vanses esofagus D. Perdarahan vulkus lambung E. Perdarahan ulkus duodenum
  • 95. 73. D. Pendarahan ulkus lambung • Laki-laki berusia 58 tahun • Buang air besar kehitaman sejak 4 hari • Nyeri sendi lutut sejak 10 tahun dan rutin konsumsi obat anti nyeri dari toko obat • 1 tahun terakhir sering nyeri ulu hati • PF: nyeri tekan epigastrium • Penyebab paling mungkin?
  • 96.
  • 97.
  • 98.
  • 99. Pilihan Lainnya • Pendarahan varises esophagus  keluhan utama dengan muntah darah dan disertai stigmata sirosis • Gastritis  luka tetapi tidak sampai BAB warna hitam • Tumor lambung  Tidak ada perasaan begah tetapi dari ulkus gaster mungkin berkembang menjadi keganasan • Pendarahan ulkus duodenum  Nyeri di daerah duodenal (retroperitoneal)
  • 100. 74 Seorang anak laki-laki usia 8 tahun datang dengan diantar orang tuanya ke puskesmas, dengan keluhan kulit sering gatal (kambuhan). Gatal dirasakan sejak 2 tahun yang. Pada pemeriksaan tampak kulit kemerahan dilengan dan tungkai bawah serta ada erosi bekas garukan, keluarga orang tua juga ada yang sakit seperti anak ini. Apakah peneta laksanaan yang tepat untuk anak ini ? A. Anjuran untuk banyak mengkonsumsi telur dan ikan laut B. Antibiotika + kortikosteroid sistemik C. Kortikosteroid topikal + anti histamin D. Kortikosteroid sistemik + anti histamin E. Antihistamin + antibiotik
  • 101. 74. C. Kortikosteroid topical + anti histamin • anak laki-laki berusia 8 tahun • kulit kering gatal (kambuhan). • Gatal dirasakan sejak usia 2 tahun. • kulit kemerahan di lengan & tungkai bawah serata ada erosi bekas garukan. • Keluarga orang tua juga ada yang sakit seperrti anak ini • apakah penatalaksanaan yangtepat untuk anak tersebut ? • Diagnosis ? Dermatitis atopi
  • 102. Dermatitis atopi • Penyakit kulit kronik –residif • Onset terutama pada anak • Gejala : – Kulit kering disertai kerentanan fx internal dan eksternal (Makanan atau inhalan) – Gatal – Bisa timbul skuama Penatalaksanaannya : kortikosteroid topikal potensi ringan-sedang- (hidrokortison,mometasone), pelembab (gliserin,propilen), antihistamin sedatif.
  • 103. Pilihan lain • Anjuran untuk banyak mengkonsumsi telur dan ikan laut • Antibiotika + kortikosteroid sistemik • Kortikosteroid topikal + anti histamin • Kortikosteroid sistemik + anti histamin • Antihistamin + antibiotik
  • 104. 75 Seorang anak perempuan berusia 3 tahun dibawa orang tuanya ke IGD RS dengan keluhan batuk dan sesak sejak tadi pagi. Dari anamnesis diketahui sebelumnya anak menghirup bensin yang disimpan didalam drum, kemudian mual dan muntah, namun membaik sendiri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU sesak CM, frekuensi napas 48x/menit, retraksi subcostal (+). Apakah tatalaksana yang palingtepat untuk kasus tersebut ? A. Segera bilas lambung B. Pasang pipa nasogastrik C. Oksigenasi dan periksa analisa gas darah D. Identifikasi dan keluarkan sesegera mungkin E. Berikan arang aktif
  • 105. 75. C. Oksigenasi dan periksa analisa gas darah • Keyword – Perempuan berusia 3 tahun – Batuk dan sesak sejak tadi pagi – Sehari sebelumnya anak menghirup bensin – Sempat mual dan muntah dan membaik sendiri – PF: KU sesak, CM, frekuensi napas 48x/menit, retraksi subcostal (+) Tata laksana awal?
  • 106. Pilihan lainnya • Pasang pipa nasogastric  Bensin masuk tidak melalui lambung • Identifikasi racun dan keluarkan sesegera mungkin  Pasien datang dengan sesak harus segera diberikan oksigen • Segera bilas lambung  Bensin tidak terakumulasi dalam lambung • Berikan arang aktif  Untuk keracunan
  • 107. 76 Seorang anak laki-laki usia 3 tahun dibawa orang tuanya ke IGD RS dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari terakhir. Keluhan dimulai dengan batuk, pilek dan demam sejak 1 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital frekuensi napas 50x/menit, pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak sesak napas dengan bunyi krek-krek, napas cuping hidung, retraksi dada, vesikular meningkat, dan terdengar krepitasi. Apakah terapi yang tepat pada kasus tersebut ? A. Injeksi ampisislin dan kloramfenikol B. Kotrimoksazol C. Amoksislin oral BID D. Kloramfenikol atau tiamferikol oral E. Injeksi ampisilin dan gentamisin
  • 108. 76 . Injeksi ampisislin dan kloramfenikol Seorang anak laki-laki usia 3 tahun dibawa orang tuanya ke IGD RS dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari terakhir. Keluhan dimulai dengan batuk, pilek dan demam sejak 1 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital frekuensi napas 50x/menit, pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak sesak napas dengan bunyi krek-krek, napas cuping hidung, retraksi dada, vesikular meningkat, dan terdengar krepitasi. Apakah terapi yang tepat pada kasus tersebut ? Dx : BP Berat A. Injeksi ampisislin dan kloramfenikol B. Kotrimoksazol C. Amoksislin oral BID D. Kloramfenikol atau tiamferikol oral E. Injeksi ampisilin dan gentamisin
  • 109. 77 Seorang perempuan berusia 32 tahun datang kepuskesmas dengan keluhan penting sejak 3 hari yang lalu. Pusing dirasakan berputa, lamanya hanya beberapa detik, timbul jika menggerakkan badan/kepala, disertai mual hingga muntah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 78x/menit, napas 18x/menit dann suhu 37 derajat C. pada pemeriksaan neurologis ditemukkan tinnitus, nistagmus dengan periode laten dan tes romberg positif. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut ? A. BPPV B. Psikogenik C. Neuronitis vestibuler D. Tumor akustik E. Penyakit meniere
  • 110. 77. A. BPPV • KEY WORD  Perempuan usia 32 tahun  Keluhan pusing sejak 3 hari  Pusing dirasakan berputar, selamanya beberapa detik  Pusing timbul jika menggerakkan badan/kepala  Disertai mual muntah  110/70 mmHg, nadi 78 x/menit, frekuesi napas 18 x/menit, suhu 37 C  Tinnitus (+)  Nistagmus dengan periode laten dan tes Romberg positif • Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut?
  • 111. BPPV • Muncul akibat debris yang menempel pada capula kanalis semisirkularis atau debris mengambang endolymph • Tanda Gejala – Terjadi selama 10-20 detik yang terjadi pada posisitertentu tanpa gangguan pendengaran – Mual – Pemeriksaan neurologi dalam batas normal. – Tes dix hallpike (+)
  • 112. meniere • Hidrops endolimf • trias gejala yang khas, – gangguan pendengaran, – tinitus, – serangan vertigo. • Terutama terjadi pada wanita dewasa.
  • 113. Neuronitis vestibularis • Karakteristik sindrom klinis neuritis vestibularis adalah : a. Vertigo rotatorik dan nause spontan yang berat, onset dalam beberapa jam, menetap lebih dari 24 jam. b. Nistagmus horisontal rotatorik spontan dengan arah ke non lesional dengan ilusi gerakan sekitarnya (oskilopsia). c. Gangguan keseimbangan saat berdiri atau berjalan. d. Defisit fungsi kanalis horisontal unilateral , yang dapat dideteksi dengan tes VOR dan irigasi kalorik e. Pemeriksaan otoskopi dan pendengaran normal f. Tidak didapatkan defisit neurologis g. Nausea dan vomiting h. Tidak ada gangguan pendengaran • Gejala vertigo muncul mendadak sering terjadi waktu malam dan saat bangun tidur pagi. Biasanya berlangsung sampai 2 minggu. Dengan gejala berat ini pasien harus berbaring dengan mata tertutup serta posisi miring dengan sisi telinga yang terganggu di bawah
  • 114. 78 78. Seorang Sebagai respons terhadap peningkatan kejadian demam berdarah dengue di wilayah kerjanya, Dokter Pandu melalukan fogging untuk mencegah terjadinya kasus DBD. Upaya dokter Pandu termasuk... Select one: a. Pencegahan sekunder berbasis individual b. Pencegahan primer berbasis individual c. Pencegahan tersier d. Pencegahan sekunder berbasis masyarakat e. Pegahan primer berbasis masyarakat
  • 115. 78 • Respons terhadap peningkatan kasus DBD: dilakukan fogging masal E. Pencegahan primer berbasis masyarakat
  • 116. Level of Prevention PRIMARY Health promotion Specific protection SECONDARY Early diagnosis and prompt treatment TERTIARY Disability limitation Rehabilitation Saat pasien belum sakit Saat pasien sakit ringan / asimptomatik Saat pasien sudah jelas sakit, mencegah perburukan / mengembalikan fungsi
  • 117. Fogging masal • Tindakan pencegahan primer (karena untuk mencegah masyarakat menjadi sakit karena vektor nyamuk demam berdarah) • Tindakan ini dilakukan berbasis masyarakat, bukan individual (karena target/sasaran adalah banyak orang, bukan satu orang khusus)
  • 118. 78 E. Pencegahan primer berbasis masyarakat Jadi, jawaban yang tepat pada kasus ini adalah…
  • 119. 79 Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dibawa orang tuanya ke IGD RS dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari terakhir. Keluhan dimulai dengan batuk, pilek, dan demam sejak 1 minggu yang lalu. Pasien sudah minum obat dari apotik namun belum membaik. Pemeriksaan tanda vital frekuensi napas 50x/menit, pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sesak napas dengan bunyi krek-krek, napas cuping hidung, vesikular meningkat dan ronki basah halus didua lapangan paru. Kadang terdengar krepitasi. Apakah diagnosis yang paling mungkin ? A. Asmatis bronkitis B. Bronkitis C. Asma bronkiale D. Bronkiolitis E. Bronkopneumonia
  • 120. 79.E. Bronkopneumonia • anak perempuan 4 tahun, • sesak napas sejak 3 hari terakhir. • dimulai dengan batuk, pilek, dan demam satu sejak 1 minggu yang lalu. • Pasien sudah minum obat namun belum membaik. • frekuensi napas 50x/menit • Pemeriksan fisik didapatkan pasien didapatkan pasien tampak sesak napas dengan bunyi krek-krek, napas cuping hidung. Vesikular meningkat dan ronki basah halus di kedua lapangan paru kadang terdengar krepitasi. • Apakah diagnosis yang paling mungkin?
  • 121.
  • 122.
  • 123. 80 Seorang perempuan berusia 27 tahun dibawa ke UGD RS karena kecelakaan lalu lintas 1 jam yang lalu. Pasien mengalami benturan pada kepala, diapatkan riwayat pingsan dan muntah. Dari pemeriksaan didapatkan pasien dapat membuka mata dengan rangsangan nyeri, dapat melokalisasi nyeri, pasien disorientasi dan tampak bingung. Bagaimana penilaian kesadaran glasgow coma scale ? A. E3M3V3 B. E4M6V5 C. E2M5V4 D. E1M4V3 E. E3M5V4
  • 124. 80. C. E2M5V4 • Keyword – Perempuan 27 tahun – KLL 1 jam lalu – Benturan kepala (+), riwayat pingsan (+), muntah (+) – Buka mata dg rangsang nyeri  E – Dapat melokalisasi nyeri  M – Disorientasi dan tampak bingung  V GCS?
  • 125.
  • 126. 81 Seorang laki-laki berusia 62 tahun dibawa ke UGD RS oleh keluarganya dengan keluhan lemah anggota gerak kanan. Keluhan tersebut dirasakan lebih kurang 2 jam yang lalu saat mencuci motor. Dari alloanamnesis dengan istri pasien diketahui bahwa sebelum dibawa ke RS pasien mengeluh nyeri kepala yang hebat dan muntahn3 kali. Pasien mempunyai riwayat hipertensi dan diabetes. Sedangkan riwayat kepala dan penyakit jantung disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 210/110 mmHg, nadi 98 kali/menit, napas 30kali/menit. Pada pemeriksaan GCS didapatkan E3M4V3. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan reflek babinski positifdan rangsangan meningeal positif. Pada pemeriksaan fungsi ginjal didapatkankadar ureum 33 mg/dl dan creatinin 1 mg/dl. Apakah terapi yang diberikan untuk menurunkan tekanan intracranial pada pasien tersebut ? A. Manitol 15 persen, 0,5 gram/kgBB dalam 20 menit B. Manitol 25 persen, 0,5 gram/kgBB dalam 20 menit C. Manitol 10 persen, 0,5 gram/kgBB dalam 20 menit D. Manitol 20 persen, 0,5 gram/kgBB dalam 20 menit E. Manitol 5 persen, 0,5 gram/kgBB dalam 20 menit
  • 127. 81 . D.Manitol 20% 0,5 gram/kgBB dalam 20 menit • laki-laki berusia 62 tahun lemah anggota gerak kanan. • Keluhan tersebut dirasakan lebih kurang 2 jam yang lalu pada saat mencuci motor. • sebelum dibawah kerumah sakit pasien mengeluh nyeri kepala yang hebat dan muntah 3 kali • riwayat hepertensi dan dibetes • tekanan darah 210/110 mmHg, rejkuensi nafas nadi 98 kali/menit dan frekuensi nafas 30 kali/menit, • GCS didapatkan E3M4V3 . pada reflek Babinski positif, kaku kuduk positif dan rangsang meningeal positif. • kadar ureum 33 mg/dl dan cretinin 1 mg/dl. • Apakah terapi yang diberikan utuk menurunkan tekanan intracranaial pada pasien tersebut ? • STROKE HEMORAGIK PENINGKATAN TEK. INTRAKRANIAL
  • 128. PENATALAKSANAAN • Stabilisasi jalan napas • Stabilisasi hemodinamik • Pemeriksaan awal dan fisik umum • Pengendalian Peninggian Tekanan Intrakranial (TIK)
  • 129.
  • 130.
  • 131. 82 Seorang perempuan berusia 35 tahun dibawa ke IGD RS dengan keluhan nyeri tungkai kanan sejak 1 jam yang lalu setelah jatuh dari motor setengah jam yang lalu. Nyeri dirasakan semakin memberat, tungkai kanan bengkak dan sulit digerakkan. Saat kejadian pasien tidak sadar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak lemah, somnolen, gizi kesan cukup. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 110x/menit, temperatur 36,2 derajat C, napas 22x/menit. Status lokalis didapatkan luka sobek ukuran 15cmx5cm pada 1/3 distal tungkai kanan, globul fat, dan ekspulsi tulang. Ukuran tungkai kanan lebih pendek daripada tungkai kiri. Apakah diagnosis yang paling tepat ? A. Open fraktur fibula dekstra B. Close fraktur tibia fibula dekstra C. Close fraktur communitive tibia dekstra D. Open fraktur tibia fibula dekstra E. Open fraktur tibia dekstra
  • 132. 82. D. Open fraktur tibia fibula dekstra • Seorang perempuan 35 tahun • nyeri tungkai kanan sejak I jam yang lalu setelah jatuh dari motor setengah jam yang lalu. • Nyeri dirasakan semakin memberat. Tungkai kanan bengkak, dan sulit gerakan. Saat kejadian pasien tidak sadar. • keadaan umum tampak lemah, somnolen, gizi kesan cukup. Periksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi 110 x/mnt, temperature 32,2C, frekuensi napas 22 kali/mnt. • Status lokalis didapatkan luka sobek ukuran 15cm x 5cm pada 1/3 distal tungkai kanan  jaringan lunak lebih banyak distal dan kemungkinan fibula terekspos , globul fat, dan espulsi tulang. Ukuran tungkai kanan lebih pendek dari pada tugkai kiri  kemungkinan 2 tulang yang patah • Apakah diagnosis paling tepat ?
  • 133. KLASIFIKASI OPEN FRAKTUR(GUSTILLO/ANDERSON) • Grade I Patah tulang terbuka dengan luka < 1 cm, relatif bersih, kerusakan jaringan lunak minimal, bentuk patahan simpel/transversal/oblik. • Grade II Patah tulang terbuka dengan luka > 1 cm, kerusakan jaringan lunak tidak luas, bentuk patahan simpel. • Grade III Patah tulang terbuka dengan luka > 10 cm, kerusakan jaringan lunak yang luas, kotor dan disertai kerusakan pembuluh darah dan saraf. – IIIA. Patah tulang terbuka dengan kerusakan jaringan luas, tapi masih bisa menutupi patahan tulang waktu dilakukan perbaikan. – III B Patah tulang terbuka dengan kerusakan jaringan lunak hebat dan atau hilang (soft tissue loss) sehingga tampak tulang (bone-exposs) – III C Patah tulang terbuka dengan kerusakan pembuluh darah dan atau saraf yang hebat
  • 134. 83 Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke dokter praktik umum dengan keluhan nyeri dan bengkak pada ibu jari kaki sebelah kiri. Keluhan muncul sejak 3 hari yang lalu, mendadak dipagi hari. Pada pemerksaan fisik ditemukan edema dan eritema pada ibu jari kaki kiri, pada nyeri pergerakkan. Apakah faramakoterapi yang paling tepat ? A. Endometasin B. Natrium diklofenak C. Kolkisin D. Eterokoksib E. Allopurinol
  • 135. 83 C. • laki-laki berusia 50 tahun • nyeri dan bengkak pada ibu jari kaki sebelah kiri sejak 3 hari yang lalu, mendadak dipagi hari. • Pada pemeriksaan fisik ditemukan adema dan eritem pada ibu jari kaki kiri, nyeri pada pergerakan. • Apakah faramakoterapi yang paling tepat ?
  • 136.
  • 137.
  • 138. A. Indometasin B. Natrium diklofenak C. Kolkisin D. Eterokoksib E. Allopurinol
  • 139. 84 Seorang perempuan berusia 35 tahun, hamil 8 bminggu datang ke puskesmas setelah mendapat kekerasan fisik oleh suaminya pada saat sang suami mabuk berupa pemukulan dengan tangan kosong dan tendangan kaki pada bagian perut. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan luka-luka memar diperut dan tampak keluarnya jaringan kehamilan pada jalan lahir. Makah penulisan yang paling tepat pada pembuatan visum et repertum pada kasus tersebut ? A. Pada orang tersebut mengalami kekerasan fisik derajat berat karena kekerasan yang mengenai perutnya hingga mengancam jiwa ibu dan anak B. Ditemukan adanya tanda-tanda keguguran sehingga tidak dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari sementara waktu C. Ditemukan pada perutnya luka memar akibat kekerasan tumpul hingga yang bersangkutan mengalami keguguran D. Pada orang tersebut mengalami kekerasan fisik derajat sedang karena kekerasan tumpul yang mengenai perutnya hingga mengenai perutnya hingga mengalami keguguran E. Tampak mengalami keguguran dengan adanya keluarnya jaringan dalam jalan lahir
  • 140. 84. A. Pada orang tersebut mengalami kekerasan fisik derajat berat karena kekerasan yang mengenai perutnya hingga mengancam jiwa ibu dan anak Seorang perempuan berusia 35 tahun, hamil 8 minggu datang ke puskesmas setelah mendapat kekerasan fisik oleh suaminya pada saat sang suami mabuk berupa pemukulan dengan tangan kosong dan tendangan kaki pada bagian perut. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan luka-luka memar diperut dan tampak keluarnya jaringan kehamilan pada jalan lahir. Makah penulisan yang paling tepat pada pembuatan visum et repertum pada kasus tersebut ? Klasifikasi luka : Derajat Luka Berat A. Pada orang tersebut mengalami kekerasan fisik derajat berat karena kekerasan yang mengenai perutnya hingga mengancam jiwa ibu dan anak B. Ditemukan adanya tanda-tanda keguguran sehingga tidak dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari sementara waktu C. Ditemukan pada perutnya luka memar akibat kekerasan tumpul hingga yang bersangkutan mengalami keguguran D. Pada orang tersebut mengalami kekerasan fisik derajat sedang karena kekerasan tumpul yang mengenai perutnya hingga mengenai perutnya hingga mengalami keguguran E. Tampak mengalami keguguran dengan adanya keluarnya jaringan dalam jalan lahir
  • 141. 85 Seorang perempuan berusia 47 tahun datang kepuskesmas mengeluh keputihan sejak 6 bulan yang lalu disertai bercak darah dan disertai nyeri jika berhubungan seksual. Hasil pemeriksaan fisik diperoleh keadaan umum dalam batas normal. Pemeriksaan ginekologis diperoleh dinding dinding vagina dan porsio hiperemis. Apakah pemeriksaan penunjang paling tepat ? A. IVA test B. KOH 20 persen C. Biopsy D. Pap’s smear E. Kolposkopi
  • 142. 85. A.IVA test • Perempuan usia 47 tahun • Mengeluh keputihan sejak 6 bulan • Keputihan disertai bercak darah dan dispareunia • Dinding vagina dan porsio hiperemis • Pemeriksaan penunjang awal yang paling tepat?
  • 143.
  • 144. Ca serviks • Tanda dan gejala – Pendarahan Pada Vagina – Keputihan tanpa berhenti dari vagina dengan bau yang aneh atau berbeda dari biasanya – Dispareunia – Perubahan siklus menstruasi tanpa diketahui penyebabnya
  • 145.
  • 146. Pilihan lainnya • Pap’s smear  setelah dilakukan IVA test jika hasil IVA positif atu negatif meragukan • KOH 20%  pemeriksaan untuk melihat adanya infeksi jamur, Co. Candidiasis • Kolposkopi  biopsi lanjutan yang dilakukan oleh spesialis obsgyn untuk melihat kelainan di leher rahim • Biopsy  untuk melihat histopatologi dari ca serviks
  • 147. 86 Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke IGD karena sakit kepala. Pasien juga mengeluh mual. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 220/160 mmHg, nadi 100x/menit, napas 22x/menit. Hasil pemeriksaan status generlais, motorik dan sensorik dalam batas normal. Pada pemeriksaan laboratorium ditermukan ureum140 mg/dl dan kreatinin 3,0 mg/dl. Apakah terapi yang tepat untuk pasien ini ? A. Clonidine B. Captopril C. Bisoprolol D. Nicardipin E. Furosmeide
  • 148. 86. D. Nicardipine • Keyword – Laki-laki berusia 60 tahun – Sakit kepala dan mual – TD 220/160; N 100x/m; P 22x/m – Status generalis, motorik, sensorik dbn – LAB : UR/CR: 140/3.0 • Terapi yang paling tepat?
  • 149.
  • 150.
  • 151.
  • 152. 87 Seorang perempuan berusia 27 tahun dibawa ke UGD RS karena kecelakaan lalulintas 1 jam yang lalu. Pasien mengalami benturan pada kepala, ditemukan riwayat pingsan dan muntah. Dari pemeriksaan didapat pasien dapat membuka mata dengan rangsangan nyeri, dapat melokalisasi nyeri, pasien disorientasi dan tampak bingung. Apakah diagnosis pada pasien tersebut ? A. Cedera kepala sedang B. Traumatik brain injury C. Cidera kepala berat D. Cidera kepala ringan E. Cidera kepala cincussion
  • 153. 87. A. Cidera kepala sedang • KEY WORD : Perempuan usia 27 thn Kecelakaan lalu lintas 1 jam Pasien mengalami benturan pada kepala Didapatkan riwayat pingsan dan muntah membuka mata dengan rangsangan nyeri Pasien disorientasi dan tampak bingung • Apakah diagnosis pada pasien tersebut?
  • 154. GCS-cedera kepala • Respon membuka mata (eye) (4). Spontan dengan adanya kedipan (3). Dengan suara (2). Dengan nyeri (1). Tidak ada reaksi • Respon bicara (verbal) (5). Orientasi baik (4). Disorientasi (mengacau/bingung) (3). Keluar kata-kata yang tidak teratur (2). Suara yang tidak berbentuk kata (1). Tidak ada suara • Respon bicara (verbal) untuk anak-anak (5). Kata-kata bermakna, senyum, mengikuti objek (4). Menangis, tapi bisa diredakan (3). Teriritasi secara menetap (2). Gelisah, teragitasi (1). Diam saja • Respon motorik (motor) (6). Mengikuti perintah (5). Melokalisir nyeri (4). Menarik ekstremitas yang dirangsang (3). Fleksi abnormal (dekortikasi) (2). Ekstensi abnormal (decerebrasi) (1). Tidak ada gerakan • GCS : 14 – 15 = CKR (cidera kepala ringan) GCS : 9 – 13 = CKS (cidera kepala sedang) GCS : 3 – 8 = CKB (cidera kepala berat)
  • 155. 88 Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa polisi ke UGD dalam keadaan tidak sadar setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Dari pemeriksaan keadaan umum dan tanda vital didapatkan hasil GCS E1M3V2, tekanan darah 100/80 mmHg, denyut nadi 110x/menit, frekuensi napas 25 kali/menit, terdapat luka jejas diwajah dan dada, serta dari telinga keluar darah segar. Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut ? A. Berikan oksigen dengan nasal kanul 7 L/menit B. Amankan jalan napas dengan manuper jaw trust C. Kompresi dada D. Amankan jalan napas dengan manufer head tilt chin lift E. Berikan oksigen dengan NRM 2 L/menit.
  • 156. 88. B. Amankan jalan nafas dengan manuver jaw trust • Keyword – Laki-laki berusia 25 tahun – Tidak sadakan diri setelah KLL – GCS E1M3V2, TD 100/80, HR 110x/m, RR 25x/m – Luka di wajah dan dada – Keluar darah segar dari telinga • Tindakan yang tepat dilakukan?
  • 157. Pilihan lainnya • Amankan jalan nafas dengan manuver head tilt chin lift  dapat mempengaruhi tulang servikal (apabila ada kerusakan akan bertambah berat) • Berikan oksigen dengan NRM 2 L/menit  lakukan Airway terlebih dahulu, NRM dapat menampung O2 lebih dr 4L • Berikan oksigen dengan nasal kanul 7 L/menit  nasal kanul maksimal memberikan 4L O2 • Kompresi dada  TD, Nadi dan Pernapasan masih terdeteksi dengan baik
  • 158. 89 Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang diantar keluarganya ke UGD RS dengan penurunan dan gelisah. Pada pemeriksaan kesadaran didapatkan skor glasgow coma scale (GCS) E2M3V3, pemeriksaan vital didapatkan tekanan darah 200/110 mmHg, pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan tanda-tanda hemi defisit neurolgis, ekstremitas atas kiri didapatkan adanya gerakan harus mendadak yang hilang timbul. Hasil pemeriksaan laboratorium gula darah sewaktu 100 mg/dl, angka leukosit 9000/mmk, dan test fungsi ginjal maupun fungsi hepar dalam batas normal. Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut ? A. Ensepalopati iskemik hipoksik B. Ensepalopati uremikum C. Ensepalopati hepatikum D. Ensepalopati metabolik E. Ensepalopati hipertensif
  • 159. 89. E. Ensefalopati hipertensif • Seorang laki-laki berusia 65 tahun • penurunan kesadaran dan gelisah. • skor Glasgow coma scale (GCS) E2 M3 V3. • Pemerksaan tanda vital didapatkan tekanan darh 200/110 mmHg. • pemeriksaan fisik tidak didapatkan tanda-tanda hemidefisit neorologis, eksremitas atas kiri didapatkan adanya gerakan halus mendadak yang hilang timbul. • Hasil pemeriksaan laboratorium gula darhsewaktu 100 mg/dL, angka lekosit 9.00/mmk, dan tes fungsi ginjal maupun fungsi hear dalam batas normal. • Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut ?
  • 160. • Hipertensi emergensi • Adanya kerusakan organ target akut atau progresif (AKI, TIA,stroke, angina pektoris,ensefalopati dll.)  turunkan dengan obat parenteral segera • Hipertensi urgensi • Peningkatan TD bermakna tanpa gejala berat atau kerusakan organ target progresif  turunkan TD dalam beberapa jam dengan obat oral
  • 161. Target Penurunan TD • Hipertensi emergensi • Target awal adalah berkurangnya MAP sebanyak 25% dalam 2 jam Setelah itu penurunan dilanjutkan dalam 12-16 jam hingga mendekati normal • MAP = (2 x TD diastolik+ TD sistolik) : 3 • Hipertensi urgensi • Penurunan bertahap dalam 24 jam
  • 162. Pilihan lain • Ensefalopati uremikum  fx ginjal tidak terganggu • Ensefalopati hipertensif • Ensefalopati iskemik hipoksik • Ensefalopati metabolic  gula darah normal • Ensefalopati hepatikum fungsi hati normal
  • 163. 90 Seorang perempuan usia 34 tahun, dibawa ke UGD RS dengan keluhan sesak napas. Pasien sesak napas sejak 3 minggu yang lalu. Pasien mengaku tidur dengan 2-3 bantal agar tidak sesak dan sering terbangun karena batuk dan sesak. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/20 mmHg, nadi 130x/menit, napas 30x/menit, temperatur 36,8 derajat C, JVP 5+2 cmH2O, hepar teraba 2 cm dibawah arkus kosta, terdapat ronki basah halus dibagian basal kedua paru, dan edema tungkai. Apakah terapi awal yang paling tepat ? A. Digoxin B. Captopril C. Valsartan D. Furosemid E. Spironolakton
  • 164. 90. D. Furosemid • KEY WORD : – Perempuan 34 tahun – UGD RS dengansesaknapassejak3 mingggu – Tidurdengan 2-3 bantal agar tidaksesak – Seringterbangunkarenabatukdansesak – TD 180/120 mmHg – Nadi 130x/menit – Napas 30x/menit – Temperatur36,8℃ – JVP 5+2 cmH2O – Heparteraba 2 cm di bawaharkuskosta – Ronkibasahhalus di bagian basal keduaparu – Edema keduatungkai • Terapiawal yang paling tepat?
  • 165.
  • 166. 91 Seorang perempuan berusia 72 tahun dirawat di RS karena luka bakar derajat 2. Pada hari ke 4 perawatan, tiba-tiba pasien menarik lepas infus dan berteriak-teriak mengatakan ada orang-orang yang ingin menyakitinya. Dua jam kemudian kesadaraan pasien menurun dan pasien mengalami disorientasi. Apakah diagnosa yang paling tepat pada kasuus tersebut ? A. Delirium B. Gangguan stres pasca trauma C. Psikotik akut D. Gangguan panic E. Reaksi stres akut
  • 167. 91. A. Delirium • Key Word – Perempuan 72 tahun – Luka bakar derajat dua – Hari keempat perawatan – Tiba-tiba pasien menarik lepas selang infus dan berteriak-teriak mengatakan ada orang –orang yang ingin menyakitinya – 2 jam kemudian kesadaran pasien menurun dan pasien mengalami disorientasi • Apakah diagnosa yang paling tepat?
  • 168. Delirium • Gangguan kesadaran dan perhatian • Gangguan kognitif secara umum • Gangguan psikomotor • Gangguan siklus bangun-tidur • Gangguan emosional • Onset biasanya cepat, • perjalanan penyakitnya hilang • timbul sepanjang hari,dan • keadaan tsb umumnya • disebabkan adanya penyakit sistemik dan berlangsung < 6 bulan
  • 169. 92 Seorang laki-laki usia 30 tahun diantar ke UGD RS dengan keluhan demam tinggi sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai batuk berdahak kental menyerupai nanah, sesak napas dan nyeri pada bagian dada. Pemeriksaan fisik didapatkan kesehatan umum gelisah, hasil pemeriksaan tanda vital tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 120x/menit, napas 32x/menit suhu 40 derajat C. Pada pemeriksaan auskultasi paru ditemukan ronki basah kasar dan ronki basah halus dikedua lapang paru. Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan leukosit 20.000 mm3. Apakah tatalaksana definitif pada kasus tersebut ? A. Terapi antibiotic B. Berikan adrenalin C. Resusitasi cairan D. Berikan sulfas atropine E. Kardioversi
  • 170. 92. A.Terapi antibiotic • KEY WORD :  Laki-lakiusia30 tahun  Keluhandemamtinggisejak7 hari  Disertaibatukberdahakkentalmenyerupainanah  Sesaknafasdannyeripadabagian dada  Keadaanumumgelisah  TD 90/60  Nadi120 x/menitterabalemah  F. nafas32 x/menit  Suhu 40℃  Ronkibasahkasar&ronki basah halus di kedua lapang paru  Leukosit20.000 𝒎𝒎 𝟑 • Tatalaksanadefinitif ?
  • 171. • Pada kasus tersebut pasien mengalami sesak nafas dikarenakan infeksi paru yang ia alami. • Pada soal tersebut ditanyakan tatalaksana definitif, maka jawaban yang paling tepat adalah pemberian antibiotik untuk mengatas infeksi penyebab pasien sesak nafas
  • 172. 93 Seorang laki-laki berusia 70 tahun dibawa kedokter keluarga dengan keluhan nyeri kepala. Nyeri kepala berintensitas berat numeric pain scale (NPS) 9, dengan durasi selama 1 jam, dan frekuensi dalam sehari serangan bisa kambuh 1-3 kali. Nyeri kepala dirasakan pada separuh area kepala, disertai dengan hidung buntu dan disertai air mata disisi kepala yang sakit. Apakah diagnosis yang paling sesuai pada gambaran klinis nyeri kepala tersebut ? A. Trigeminal neuralgia B. Migrain headache C. Sinusistis D. Cluster headache E. Sub arachnoid hemorraghe
  • 174.
  • 175. 94 Seorang perempuan berusia 31 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan demam yang tidak terlalu tinggi. Keluhan disertai kemerahan pada telapak tangan dan kaki 1 minggu. Riwayat 1 bulan sebelumnya pasien pernah mengalami luka pada kemaluan yang tidak terasa sakit dan sembuh pada 10 hari tanpa pengobatan. Pasien pernah memiliki banyak pasrtner seksual. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan darah 120/70 mmHg, suhu tubuh 38,1 derajat C, nadi 90x/menit, napas 20x/menit, status lokalis terdapat lomfadenopati inguinal, ruam ditelapak tangan dan kaki berupa lesi pustular kutaneosa, dan condyloma lata diwajah. Apakah agen penyebab infeksi pada skenario tersebut ? A. Tichomonas vaginalis B. Escherichia coli C. Staphylococcus saprophyticus D. Treponema palidum E. Haemophylus
  • 176. 94. D • Seorang perempuan berusia 31 tahun dating ke puskesmas dengan keluhan demam tidak terlalu tinggi. Keluhan disertai kemerahan ditelapak tangan dan kaki sejak 1 minggu. Riwayat 1 bulan sebelumnya pasien pernah mengalami luka pada kemaluan yang tidak terasa sakit dan sembuh pada 10 hari tanpa pengobatan. Pasien pernah memiliki banyak patner sexual. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, suhu tubuh 38,1 derajad C, denyut nadi 90 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, status lokasi terdapat limfadenopati inguinal, ruam di tellapak kanan dan kaki berupa lesi pustular kutaneosa, dan condyloma lata di wajah. Apakah agen penyebab infeksi pada skenario tersebut?
  • 177. Sifilis • • • Sifilis Treponema pallidum, kronik, bersifat sistemik Dapat menyerang hampir semua organ, dapat menyerupai banyak penyakit (the great imitator), mempunyai masa laten, dapat ditularkan dari ibu ke janin
  • 178. Sifilis • Stadium dini (menular) – StadiumI (sifilis primer): papul lentikularyang kemudian menjadi ulkus dindingtidak bergaung, indolen,teraba indurasi,tidak ada radang akut (ulkus durum) biasanya di genitalia eksterna. Seminggu setelah afek primer terdapat pembesaran KGB inguinal StadiumII (sifilis sekunder): 6-8 minggu sejak S I, dapat menyerupai berbagai kelainan kulit (the great imitator), dapat memberi kelainan pada mukosa, KGB, mata, hepar, tulang, saraf. Kelainan biasanya tidak gatal,sering disertai limfadenitisgeneralisata Sifilis laten dini: tidak ada gejala klinis, tetapi infeksi masih aktif. Tes serologi darah (VDRL, TPHA) positif Stadium rekuren: relaps dapat terjadi berupa kelainan kulitmirip sifilis sekunder – – – • Stadium lanjut (tidak menular) – Sifilis laten lanjut: lama bertahun-tahun,tidakmenular, diagnosis dengan tes serologik StadiumIII (sifilis tersier): 3-10 tahunsejak S I, kelainan khas adalah guma (infiltrat sirkumskrip, kronis, biasanya melunak,destruktif), nodus, dapat menyerang mukosa, tulang, hepar, jantung& aorta (sifilis kardiovaskular), otak (neurosifilis) –
  • 179. Sifilis • Tes Serologi Sifilis – Non treponemal • VDRL (Venereal Disease sensitif • antigen tidak spesifik treponemal Research Laboratory), paling – • • Tata TPHA (Treponemal pallidum Haemoglutination Assay) spesifik antigen treponemal laksana:penisilin G prokain/penisilin G • benzatin
  • 180. Chancre of Primary Syphilis on Labium Chancre of Primary Syphilis on Penis Chancre of Primary Syphilis on Lip
  • 181. Mucocutaneous Lesions of Secondary Syphilis Condyloma Lata in Secondary Syphilis
  • 182.
  • 183. Pilihan lain • Trichomonas vaginalis • Escherichia coli • Staphylococcus saprophyticus • Treponema palidum • Haemophylus
  • 184. 95 Seorang perempuan berusia 14 tahun datang ke dokter praktek umum dengan keluhan mual sejak 2 minggu. Keluhan ini diawali dengan demam selama 1 minggu dan penurunan nafsu makan sejak 3 hari yang lalu, urin tampak berwarna lebih gelap, kulit dan mata tampak kekuningan. Setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter tersebut menduga pasien menderita hepatitis dan menulliskan usulan pemeriksaan serologi. Dokter tersebut mencari evidence untuk memastikan apakah pemeriksaan penunjang yang diusulkan sudah sesuai. Apakah jenis artikel yang digunakan unutk menjawab permasalahan dokter tersebut ? A. Diagnosis B. Terapi C. Herm D. Prognosis E. Penelitian klinis
  • 185. 95. A. Diagnosis • Keyword – Perempuan berusia 14 thn – Mual sejak 2 minggu – Awalnya demam 1 minggu, nafsu makan turun, warna urin gelap, mata kekuningan – Dokter menduga hepatitis, memastikan pemeriksaan penunjang yang diusulkan dengan mencari evidence • Artikel jenis apa yang digunakan?
  • 186. Pilihan lainnya • Terapi  mencari terapi terbaru untuk suatu penyakit baik itu farmakologi maupun non-farmakologi • Harm  mencari efek samping dalam penggunaan obat • Penelitian klinis  mencari tanda dan gejala yang mungkin muncul pada suatu penyakit dan bagaimana perjalanan penyakit tersebut • Prognosis  mencari tingkat kesembuhan atau yang mempengaruhi dalam mempercepat atau memperlambat proses penyembuhan
  • 187. 96 Seorang laki-laki berusia 22 tahun dibawa keluarganya ke IGD RS dengan keluhan nyeri pada paha kiri setelah tertindih motor 2 jam yang lalu.nyeri diarsakan semakin memberat, paha kiri bengkak dan sulit digerakkan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan luka-luka lecet pada daerah paha kiri, ekstremitas bawah sebelah kiri pendek dan panggul yang tidak simetris. Dokter IGD kemudian melakukan peneta laksanaan pada pasien. Apakah diagnosis yang paling tepat ? A. Fraktur femur sinistra B. Fraktur coxae sinistra C. Fraktur fisiologis D. Fraktur patologis E. Fraktur femur
  • 188. 96.A. Fraktur femur sinistra • laki-laki berusia 22 tahun nyeri pada paha kiri setelah tertindi motor sejak 2 jam yang lalu. • Nyeri dirasakan semakin memberat, paha kiri bengkak dan sulit digerakkan. • Pada pemeriksaan fisik didapatkan luka-luka lecet pada daerah paha sebelah kiri, ekstrmitas bawah sebelah kiri lebih pendek dari panggul yang tidak simetris. • Dokter IGD kemudian melakukan penatalaksanaan awal pada paien. • Apakah diagnosis yang paling tepat?
  • 189. Pilihan lain • Fraktur patalogis • Fraktur femur sinistra jejas (+) • Fraktur coxae sinistra • Fraktur fisiologis • Fraktur femur
  • 190. 97 Seorang laki-laki berusia 36 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri pada lutut kanan setelah jatuh saat sedang bermain bola 1 hari yang lalu. Pasien masih bisa berjalan tetapi tidak bisa menkuk lututnya, dan tidak bisa jongkok. Saat pagi hari lutut terlihat bengkak, nyeri makin dirasakan dan tidak hilang dengan obat penghilang nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan edema pada lutut, nyeri tekan terutama sebelah medial lutut, gerakan sendi lutut terbatas. Apakah pemeriksaan penunjang yang paling tepat ? A. Foto rontgen sendi genu AP dan obique B. MRI C. Ultrasonografi sendi lutut D. CT-Scan dengan kontras E. Foto rontgen dendi genu AP dan lateral
  • 191. 97. E. Foto rontgen sendi genu AP dan lateral • Keyword – Laki-laki berusia 35 tahun – Nyeri pada lutut kanan 1 hari – Bisa berjalan tetapi tidak bisa menekuk lututnya – Tidak bisa jongkok – Edema (+), Nyeri (+) terutama bagian medial, gerakan terbatas • Pemeriksaan penunjang yang tepat?
  • 192. Pilihan Lainnya • CT scan dengan kontras  memasukkan kontras ke sendi? • Foto rontgen sendi genu AP dan oblique  pada posisi oblique tidak terlihat jelas bursa2 yang menopang patela • MRI  lebih cocok untuk pemeriksaan kepala atau dada • Ultrasonografi sendi lutut  rongga di sendi lutut hanya sedikit jadi sia sia jika dilakukan USG
  • 193. 98 Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke praktik dokter umum keluhan nyeri kepala berdenyut sejak 3 hari yang lalu.keluhan terkadang juga dirasakan dimata dan dada. Pemeriksaan tana vital TD 220/130 mmHg, nadi 100x/menit, napas30x/menit suhu 36,7 derajat C. Hasil pemeriksaan fisik tidak didapat kelemahan anggota gerak.pasien memiliki riwayat tekanan darah rata-rata 150an. Apakah kategori hipertensi pada kasus tersebut menurut JNC VIII ? A. Hipertensi urgency B. Hipertensi gr II C. Hipertensi emergency D. Pre Hipertensi E. Hipertensi gr I
  • 194. 98. C.Hipertensi Emergency Krisis hipertensi disebut juga kegawatan hipertensi. Klasifikasikan berdasarkan prioritas pengobatan, sebagai berikut : 1. Hipertensi emergensi (darurat) ditandai dengan TD Diastolik > 120 mmHg, disertai kerusakan berat dari organ sasaran yang disebabkan oleh satu atau lebih penyakit/kondisi akut. - Biasanya tekanan darah ≥ 220/120 mmHg - Keluhan TOD : sesak, nyeri orbita, nyeri dada, nokturia, disartria, gangguan kesadaran Keterlambatan pengobatan akan menyebabkan timbulnya sequele atau kematian. TD harus diturunkan sampai batas tertentu dalam satu sampai beberapa jam. Penderita perlu dirawat di ruangan intensive care unit atau (ICU). 2. Hipertensi urgensi (mendesak), TD diastolik > 120 mmHg dan dengan tanpa kerusakan/komplikasi minimum dari organ sasaran. TD harus diturunkan dalam 24 jam sampai batas yang aman memerlukan terapi parenteral.
  • 195. Parameter Severe Hypertension (Urgency) Hypertensive Emergency Asymptomatic Symptomatic Blood pressure (mmHg) > 180/110 > 180/110 Usually > 220/140 Symptoms Headache, anxiety; often asymtomatic Severe headache, shortness of breath Shortness of breath, chest pain, nocturia, dysarthria, weakness, altered consciousness Examination No target organ damage, no clinical cardiovascular disease Target organ damage; clinical cardiovascular disease present, stable Encephalopathy,pulmonary edema, renal insufficiency, cerebrovascular accident, cardiac ischemia Therapy Observe 1-3 hr; initiate, resume medication; increase dosage of inadequte agent Observe 3-6 hr; lower BP with shortacting oral agent; adjust current therapy Baseline laboratory tests; intravenous line; monitor BP, may initiate parenteral therapy in emergency room Plan Arrange follow-up within 3-7 days; if no prior evaluation, schedule appointment Arrange follow-up evaluation in less than 72 hr Immediate admission to ICU; treat to initial goal BP, additional diagnostic studies EVALUASI KRISIS HIPERTENSI Sumber : Hebert e.j Prim Care 2008. 35
  • 196. 99 Seorang Ny. Cia , 28 tahun G1P0A0 38 minggu datang ke IGD dengan keluhan mules dan perut kencang- kencang. Cairan jernih keluar per-vaginam. Kontraksi dirasakan setiap 2 menit sekali. Pada pemeriksaan dalam pembukaan 6 cm, teraba dagu di bagian anterior. Tindakan apa yang harus dilakukan? Select one: a. Observasi persalinan b. Induksi persalinan c. Persiapkan SC d. Ekstraksi forsep e. ekstraksi vakum
  • 197. • Ny Cia 28 tahun, G1P0A0 38 minggu • Inpartu(+) : mules, perut kencang, keluar cairan jernih pervaginam • Kontraksi setiap 2 menit sekali • VT : pembukaan 6 cm, teraba dagu di anterior. • Tindakan yang harus dilakukan ? 99 A. Observasi persalinan
  • 198. Malpresentasi Malpresentasi : semua presentasi selain verteks
  • 199. Presentasi “wajah” dengan dagu sebagai denominator Left mentum anterior = dagu anterior kiri Right mentum posterior= dagu posterior kanan Right mentum anterior = dagu anterior kanan
  • 201. Jangan lakukan ekstrasi vakum pada presentasi wajah!
  • 202. Jangan lakukan ekstrasi vakum DAN forseps pada presentasi dahi!
  • 203. Jawaban Lainnya • B. Induksi persalinan : tidak perlu, karena pasien sudah inpartu • C. Persiapkan SC : bila tidak ada kemajuan penurunan dan pembukaan • D. Ekstraksi vakum : tidak boleh pada presentasi wajah • E. Ekstraksi forsep : bila pembukaan lengkap, namun tidak penurunan kurang lancer
  • 204. 100 Seorang laki-laki berusia 40 tahun diantar oleh ayahnya ke dokter karena timbul perubahan tingkah laku karena adanya perasaan bahwa segala sesuatu disekitarnya tidak nyata dalam dimensi waktu. Manakah dari pemeriksaan dibawah yang paling tepat untuk mengklarifikasi adanya masalah penggunaan zat ? A. Pemeriksaan fisik B. Pemeriksaan fungsi hati C. Pemeriksaan status mental D. Pemeriksaan toksiologi urine E. Pemeriksaan magnetic resonance imaging otak
  • 205. 99 A. Observasi persalinan Jadi, tatalaksana pasien ini adalah…
  • 206. 100. D. Pemeriksaan toksikologi urine • Seorang anak laki-laki berusia 20 tahun • timbul perubahan tingkah laku berupa adanya perasaan bahwa segala sesuatu disekitarnya “tidak nyata” dan hidupnya “tidak dalam dimensi waktu” • manakah dari pemeriksaan dibawah ini yang paling tepat untuk mengklarifikasi adanya masalah penggunaan zat ?
  • 207. Toksikologi urin toksikologi : ilmu yang menelaah tentang kerja dan efek berbahaya suatu zat kimia atau racun terhdap mekanisme bilogis suatu organisme tujuan : • Menganalisis zat atau racun baik kualitatif maupun kuantitatif • Membuat rekonstruksi suatu peristiwaa yang terjadi, sampai sejauh mana obat atau racun tersebut dapat mengakibatkan perubahan perilaku
  • 208. Pilihan lain • Pemeriksaan toksikologi urine • Pemeriksaan fungsi hati  menilai gangguan hati • Pemeriksaan fisik • Pemeriksaan magnetic resonance imaging otak  bila ada yanda-tanda atrofi otak atau kasus yang berat • Pemeriksaan status mental