1. 1
Seorang laki-laki 30 tahun dtg ke IGD RS dengan keluhan batuk berdahak
warna hijau 1 Minggu. Keluhan Pasien disertai dengan demam tinggi
yang kunjung sembuh. Riwayat DM dan HT disangkal, pasien tidak ada
Riwayat merokok. Pada pem. TTV didapatkan HR 120x/menit, RR
29x/Menit, BP 130/90mmHg, T 38.5C, SpO2 91%. Pemeriksaan fisik
thorax didapatkan perkusi redup seluruh lapang paru kanan disertai
penurunan suara napas. Foto Thorax didapatkan gambaran radioopak
pada hemithorax kanan membentuk meniscus sign disertai deviasi
trakea dan jantung kearah kiri. Dx ??
a. Atelektasis Paru dextra
b. Efusi pleura dextra
c. Tumor Paru dextra
d. Pneumonia Lobaris Dextra
e. Empiema Paru Dextra
2. 2
An. Tamasya, 5 tahun dibawa oleh orang tuanya ke puskesmas karena
batuk sejak 3 minggu terakhir, pasien juga mengeluh keringat malam (+)
sejak 1 minggu terakhir, tidak nafsu makan dan penurunan berat badan.
Ibu pasien khawatir anaknya mengalami penyakit yang sama dengan
ayahnya karena ayah sedang berobat pengobatan TB Paru BTA (+). Pada
pemeriksaan didapatkan pembesaran 2 KGB coli dengan ukuran 1.5cm.
Selanjutnya pasien dilakukan pemeriksaan mantoux dan didapatkan
hasil 11 mm. Nilai score TB anak pada pasien tersebut adalah...
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
3. 3
Perempuan 60 tahun dirawat di rumah sakit karena ulkus DM di ruang biasa,
sudah dirawat selama 4 hari karena kontrol gula darah yang buruk pada pasien
sehingga terjadi penundaan operasi beberapa kali. Pada hari ke 4 pasien
merasa sesak disertai dengan demam. Pada pemeriksaan x-ray thorax AP shift
malam tampak infiltrat di kedua paru yang tidak ada pada pasien saat pasien
masuk ke RS. Pada pemeriksaan fisik di shift pagi ditemukan adanya
penurunan kesadaran, retraksi intercostal, akral dingin. TD: 80/60, RR:
28x/mnt, N: 120x/menit, S:35C, pemeriksaan lab: leukositosis, peningkatan
CRP dan prokalsitonin. Dari pemeriksaan foto toraks tampak infiltrat di kedua
paru.. Diagnosis pasien tersebut adalah…
a. Pneumonia hospital-acquired awitan dini
b. Pneumonia hospital-acquired awitan lambat
c. Pneumonia komunitas
d. Pneumonia ventilator-acquired
e. Pneumonia health care-associated
4. 4
Seorang wanita 30 tahun datang ke IGD RS Medulab dengan keluhan
mual dan muntah sejak 3 hari yang lalu. Pasien sedang dalam
pengobatan TB baru dimulai 1 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
TD 110/70, HR 100x, R 20x, S 37oC. Didapatkan sklera ikterik, mata
cekung, jantung dan paru dalam batas normal. Pemeriksaan hepar 3 cm
di BAC dan BAX, tumpul, kenyal, nyeri tekan (+). Dokter melihat BAK
pasien berwarna kemerahan. Apakah pemeriksaan penunjang awal yang
dilakukan untuk menegakkan diagnosis?
a. Pemeriksaan urinalisis
b. Pemeriksaan fungsi ginjal
c. Pemeriksaan fungsi hepar
d. Pemeriksaan rontgen toraks
e. Pemeriksaan BTA
5. 5
Tn Azza 40 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak kuning sejak 3
minggu lalu. Riwayat demam diakui pasien, penurunan berat badan
disangkal. Saat ini TTV dbn dengan ronki samar di lapang paru kanan
atas. Riwayat pengobatan 3 tahun lalu dan dinyatakan sembuh. Hasil tes
cepat molekuler menunjukkan positif terhadap MTB namun negative
terhadap resistensi rifampisin. Terapi yang tepat pada pasien ini
adalah…
a. INH seumur hidup
b. 2RHZE/4RH
c. 2RHZES/4RHE
d. 2RHZES/RHZE/5(RH)3E3
e. 2RHZ/4RH
6. 6
Laki-laki 57 Tahun datang ke IGD RS dengan Keluhan sesak napas sejak 2
Minggu yang lalu. Keluhan disertai batuk berdahak berwarna putih.
Pasien Riwayat memiliki pengobatan TB paru 5tahun yll. BP:
130/80mmHg, HR 100x/I, RR: 24x/I suhu Afebris. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan auskultasi suara paru menurun dan terdapat ronkhi di lapang
paru kanan dan Perkusi Redup. Pada pemeriksaan radiologi tampak
gambaran sebagai berikut. Apakah dx ??
a. Efusi Pleura
b. Pneumonia
c. Bronkopneumonia
d. TB paru Relaps
e. Tumor Mediastinum
7. 7
Tn, Kay, 34 tahun datang ke IGD dengan keluhan batuk darah semakin
parah 3 hari yang lalu, namun sudah dirasakan 2 bulan lalu yang disertai
dengan penurunan nafsu makan. Pasien juga mengeluh penurunan
berat badan lebih dari 5 kg. setelah dilakukan pemeriksaan dahak,
didapatkan hasilnya berupa +/++/+. Tiga tahun yang lalu minum OAT, 3
bulan, namun tidak dihabiskan karena sudah merasa sembuh. Dokter
melakukan uji resistensi: resistensi terhadap INH dan Rifampisin.
Diagnosis yang tepat untuk kasus ini adalah?
a. Multi Drug Resistant TB
b. Mono-Resistant TB
c. Extensively Drug Resistant TB
d. Poly-Resistant TB
e. Total Drug Resistant
8. 8
Seorang laki-laki usia 30 tahun datang untuk kontrol asma ke poliklinik,
biasanya pasien menggunakan inhaler ventolin dan serangan di malam hari
hanya kambuh sebanyak 1x dalam sebulan, sejak satu bulan terakhir ini pasien
mengalami serangan asma di malam hari sebanyak 3x sehingga mengganggu
tidurnya. Saat ini pasien sedang menggunakan SABA Inhalasi jika perlu dan ICS
Low dose harian. Apabila kontrol dianggap belum baik, apakah modifikasi
terapi yang paling baik untuk dilakukan oleh dokter tersebut?
a. Menaikkan ICS menjadi medium dose
b. Menaikkan ICS menjadi medium dose dan menambahkan LTRA
c. Menaikkan ICS menjadi medium dose dan mengganti SABA menjadi LABA
d. Menaikkan ICS menjadi medium dose dan mengganti SABA prn menjadi
SABA harian
e. Mengganti ICS low dose menajdi kortikoteroid oral
9. 9
Seorang laki-laki usia 20 tahun datang dengan keluhan sesak disertai mengi terutama
malam hari sejak 1 minggu terakhir, batuk (+), demam (-), pasien pernah mengalami
keluhan serupa 1 tahun yang lalu, ibu pasien juga pernah mengalami keluhan yang
serupa dengan pasien. Pemeriksaan fisik pasien tampak duduk, TD 120/80, RR 28x/m,
SpO2 90%, N: 118x/m, retraksi subclavicula (+), retraksi ICS (+), ekspirasi memanjang,
wheezing terdengar di kedua lapang paru tanpa stetoskop. Manakah gambaran
spirometry yang paling sesuai pada pasien ini?
a. FEV 1 meningkat >=12% atau >=200ml setelah pemberian bronkodilator
b. FEV 1 meningkat >=20% atau >=60Lpm setelah pemberian bronkodilator
c. FEV1/FVC<75% nilai normal
d. FEV1/FVC<0.7 pasca pemberian bronkodilator
e. FEV1/FVC dibawah 80% predicted
10. 10
Anda adalah seorang dokter PTT di Sebuah PKM di pedalaman Papua Barat. Anda
mendapatkan seorang anak berusia 4 tahun dengan keluhan batuk >2 minggu, demam
>2 minggu, dan BB tidak naik dalam 4 bulan penimbangan di posyandu. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan kondisi BB/TB <-3 SD, dengan kontak ayah pasien TB
Paru terkonfirmasi bakteriologis. Pemeriksaan fisik tidak ditemukan pembesaran KGB,
ronki kasar di lobus paru atas. Akses terhadap pemeriksaan PPD dan rontgen thorax
baru bisa dilakukan 2 bulan yang akan datang karena jadwal penerbangan pesawat
perintis. Apakah rencana terapi yang akan anda berikan pada pasien ini?
a. Menunggu pemeriksaan dahak pada pasien dan memulai OAT jika positif
b. Mengobati pasien dengan antibiotik non-OAT selama 2 minggu dan kontrol
sesudahnya
c. Observasi gejala selama 2 minggu yang akan datang
d. Merujuk pasien untuk dilengkapi kriteria skoring dan konsultasi pada dokter
spesialis anak
e. Langsung mengobati pasien dengan OAT anak karena bisa ditegakkan tanpa
sistem skoring bila tidak ada akses penunjang
11. 11
Perempuan 60 tahun dirawat di rumah sakit karena ulkus DM, sudah dirawat
selama 4 hari karena kontrol gula darah yang buruk pada pasien sehingga
terjadi penundaan operasi beberapa kali. Pada hari ke 4 pasien merasa sesak
disertai dengan demam. Pada pemeriksaan x-ray thorax AP shift malam
tampak infiltrat di kedua paru yang tidak ada pada pasien saat pasien masuk
ke RS. Pada pemeriksaan fisik di shift pagi ditemukan adanya penurunan
kesadaran, retraksi intercostal, akral dingin. TD: 80/60, RR: 28x/mnt, N:
120x/menit, S:35C, pemeriksaan lab: leukositosis, peningkatan CRP dan
prokalsitonin. Dari pemeriksaan foto toraks tampak infiltrat di kedua paru.
Pengobatan pasien tersebut adalah…
a. Imipenem + Azithromisin
b. Ceftriakson + Azithromisin
c. Meropenem + Ceftazidim
d. Cefoperazone Sulbaktam + Levoksasin.
e. Moxifloksasin + Tobramisin
12. 12
Tn Wijayanto, 64 tahun dibawa ke IGD karena keluhan sesak yang memberat sejak 1
minggu terakhir. Riwayat batuk batuk produktif berulang sejak 2 tahun SMRS diakui
pasien, diketahui sesak terus menerus hilang timbul namun tidak pernah perbaikan
penuh. Sesak tidak dipengaruhi aktivitas, nyeri dada disangkal, riwayat suara berubah
mengi (+). Demam disangkal pasien. Pasien merokok sejak usia 20 tahun sebanyak 1
bungkus/hari. Pemeriksaan fisik tampak status gizi overweight, TD 130/90, Nadi
90x/m, RR: 26x/m, SpO2 91%, S: 36, thorax terdengar ronkhi +/+ wheezing +/+ dengan
stetoskop, edema -/-. Gambaran spirometry yang paling sesuai untuk Tn Wijayanto
adalah….
a. FEV 1 meningkat >=12% atau >=200ml setelah pemberian bronkodilator
b. FEV 1 meningkat >=20% atau >=60Lpm setelah pemberian bronkodilator
c. FEV1/FVC<75% nilai normal
d. FEV1/FVC<0.7 pasca pemberian bronkodilator
e. FEV1/FVC dibawah 80% predicted
13. 13
Tn Bambang 68 tahun, kontrol ke tempat praktik pribadi Anda karena batuk yang terus menerus.
Batuk kesan berdahak, biasa warna bening kekuningan, sesekali disertai sesak dan suara mengi.
Batuk terjadi sejak 5 tahun SMRS, progresif, tidak pernah sembuh sepenuhnya. Demam
disangkal, penurunan BB disangkal, batuk darah disangkal; sesak tidak memburuk dengan
aktivitas atau posisi berbaring saat malam hari. Riwayat merokok disangkal pasien, namun
pasien mengaku tiap hari terpapar asap dari pekerjaannya sebagai pemilik restoran ikan bakar.
Pasien menilai nilai kualitas hidup memburuk dan kesulitan ADL, dengan hasil skrining mMRC 2
dan CAT 10. Dalam 2 tahun terakhir pasien rutin kontrol dan tidak pernah mengalami
eksaserbasi, pasien terakhir dirawat di RS karena sesak +- 3 tahun SMRS. Hasil spirometry
diketahui FEV1 sebesar 65%, pasca pemberian bronkodilator, Bagaimana kategori kelas PPOK
pada pasien ini?
a. GOLD 2 Kelas A.
b. GOLD 2 Kelas B
c. GOLD 1 Kelas A
d. GOLD 1 Kelas B
e. GOLD 3 Kelas C
14. 14
Tn Bambang 68 tahun, kontrol ke tempat praktik pribadi Anda karena batuk yang terus menerus.
Batuk kesan berdahak, biasa warna bening kekuningan, sesekali disertai sesak dan suara mengi.
Batuk terjadi sejak 5 tahun SMRS, progresif, tidak pernah sembuh sepenuhnya. Demam
disangkal, penurunan BB disangkal, batuk darah disangkal; sesak tidak memburuk dengan
aktivitas atau posisi berbaring saat malam hari. Riwayat merokok disangkal pasien, namun
pasien mengaku tiap hari terpapar asap dari pekerjaannya sebagai pemilik restoran ikan bakar.
Pasien menilai nilai kualitas hidup memburuk dan kesulitan ADL, dengan hasil skrining mMRC 2
dan CAT 10. Dalam 2 tahun terakhir pasien rutin kontrol dan tidak pernah mengalami
eksaserbasi, pasien terakhir dirawat di RS karena sesak +- 3 tahun SMRS. Hasil spirometry
diketahui FEV1 sebesar 65%, pasca pemberian bronkodilator, Terapi yang paling sesuai untuk Tn
Bambang adalah….
a. Bronkodilator saja
b. ICS saja
c. LAMA
d. LAMA atau LABA
e. ICS + LABA
15. 15
Laki-laki 52 th, datang ke poli paru dengan keluhan batuk berdahak kental sejak 1
minggu yang lalu. Keluhan batuk berdahak sudah sering berulang selama 1 tahun
terakhir ini dengan dahak yang berwarna kuning terutama pagi hari. Pasien tidak
punya riwayat merokok. Hasil pemeriksaan fisisk TD 130/80, N 98x/m, RR 24x/m, T.ax
38 C. terdengar ronki pada basal paru kiri. Kemudian dilakukan pemeriksan foto thorax
didapatkan hasil sebagai berikut. Pada pemeriksaan sputum didapatkan lapisan paling
atas buih, saliva dan lapisan paling bawah pus. Apakah diagnosis dan terapi non
farmakologi pada pasien tersebut?
A. Bronkiektasis, mucolytic drugs
B. PPOK, fisioterapi dada
C. TB, OAT katagori 1
D. Bronkiektasis, Fisioterapi dada
E. PPOK, LABA inhaler
16. 16
Seorang pria usia 68 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak
napas, demam menggigil dan batuk berdahak sejak 2 hari. Pasien
memiliki riwayat DM sejak 5 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik
ditemukan TD 130/70 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 32 x/m, suhu
38,5OC, SpO2 91%, ronki pada kedua lapang paru. Foto toraks
ditemukan inflitrat bilateral pada kedua paru. Pilihan antibiotic
pada pasien ini adalah……
A. Penisilin G 1.5jt IU
B. Siprofloksasin 2x500mg
C. Cefixime 2x200mg
D. Levofloxacin 1x750mg.
E. Doxycycline 2x100mg
17. 17
Seorang laki-laki berusia 62 tahun dikonsulkan ke bagian paru
karena mengalami sesak nafas yang sangat berat dan mendadak
sejak 30 menit yang lalu. Pasien post ORIF femur sinistra. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 80/60 mmHg, akral
dingin, tidak ditemukan ronkhi maupun wheezing dan SaO2 70 %.
Pada pemeriksaan ekg didapatkan gambaran s dalam di lead I, Q
dalam di lead III dan T inversi di lead III. Apakah diagnosis
pasien tersebut?
A. Asthma bronkiale
B. Pulmonary embolism
C. Superior vena cava syndrome
D. COPD
E. Pneumonia
18. 18
Seorang perempuan 46 tahun diantar je IGD dengan keluhan sesak nafas
sejak 2 minggu yang lalu dan semakin memberat. Pasien memiliki
riwayat kanker paru sejak 2 tahun yang lalu. Pemeriksaan paru tampak
gerak dada sebelah kiri tertinggal, perkusi redup di basal paru bilateral,
auskultasi suara nafas menurun pada basal paru bilateral. Hasil
fotothoraks didapatkan sudut costophrenicus tumpul. Dokter melakukan
analisa cairan pleura dan didapatkan rasio protein: plasma > 0.5. Apakah
interpretasi hasil tersebut berdasarkan light criteria?
A. Cairan efusi adalah transudate
B. Cairan efusi adalah eksudat
C. Cairan efusi adalah darah
D. Cairan efusi mengandung bakteri
E. Interpretasi belum jelas karena sampel kurang
19. 20
Seorang perempuan usia 60 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas yang
memberat sejak 2 hari terakhir. Dalam kesehariannya pasien memang dikatakan sering
mengeluhkan sesak ringan tapi masih bisa beraktivitas. Pasien sudah >50 tahun
memasak dengan kayu bakar. Pada pemeriksaan fisik kesadaran kompos mentis, TD
120/70, Nadi 82x/m ,suhu 37.9 C, RR 30x/m Wheezing +/+, ronkhi -/-, SaO2 90%.
Apakah patofisiologi yang terjadi pada pasien diatas?
A. Inflamasi kronis yang menyebabkan fibrosis airways dan emfisema , bersifat
irreversible
B. Kontriksi bronkus akibat hipersensitivitas terhadap alergen, bersifat reversible
C. Inflamasi akut pada parenkim paru
D. Peningkatan tekanan tekanan arteri pulmonal sehingga menyebabkan gagal gagal
jantung kanan
E. Inflamasi kronis yang menyebabkan fibrosis airways dan emfisema , bersifat
reversible
20. 21
Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
telinga berdenging. Pasien memiliki riwayat keluhan batuk berdarah
sejak 1 bulan yang lalu disertai dahak kental. Pasien juga mengeluh
berat badan semakin menurun dan keringat pada malam hari. Pasien
dalam terapi OAT katagori I bulan ketiga. Pada pemeriksaan fisik TD
120/70mmHg, N 82bpm, RR 20x/menit, tax 36.8C. Manakah obat yang
menyebabkan keluhan tersebut?
A. Rifampisin
B. Pirazinamid
C. Ethambutol
D. Streptomisin
E. Isoniazid
21. 22
Anak laki-laki usia 9 tahun datang dibawa ayahnya ke IGD dengan
keluhan sesak napas yang dialami dua kali dalam sebulan ini. Di
antara serangan tidak ada keluhan batuk. Riwayat alergi dijumpai.
Pemeriksaan fisik suhu tubuh 36.5OC, frek napas 40x/m, nadi
96x/menit, terdapat wheezing pada seluruh lapang paru. Telah
diberikan nebul salbutamol 2x dengan respon partial. Apakah
tatalaksana berikutnya yang tepat?
A. Salbutamol inhalasi + ipratoprium bromida
B. Steroid inhalasi + ipratoprium bromida
C. Steroid intravena + ipratoprium bromide.
D. Teofilin intravena + ipratoprium bromida
E. Adrenalin intravena + ipratoprium bromida
22. 23
Seorang anak perempuan usia 10 bulan dibawa ke IGD RS karena sesak
napas dan batuk-batuk sejak 1 hari ini. Keluhan diawali dengan demam
dan pilek sejak 3 hari. Pemeriksaan fisik HR 150x/m, RR 60x/m, Tax 39C,
sianosis tidak ditemukan, retraksi ringan dan wheezing di seluruh lapang
paru. Dokter berencana melakukan pemeriksan rontgen thorax, apakah
gambaran radiologis yang diharapkan pada kasus tersebut?
A. Hiperaerasi dengan air trapping
B. Perselubungan pada apex paru
C. Honeycomb appereance
D. Air fluid level
E. Meniscus sign
23. 24
Pasien laki-laki 30 tahun sedang menjalani pengobatan TB.
Pasien mendapatkan pengobatan TB 6 bulan, saat ini sedang
pengobatan sudah berjalan selama 2 bulan. Saat ini pasien
datang untuk control dan didapatkan TD : 120/80mmHg, HR:
80x/I, RR: 22x/I, dan T: 37C. Pdad pemeriksaan BTA Sputum
didapatkan hasil BTA (+/+). Apa tatalaksana yg akan dibrikan
pada pasien tsb ??
a. Melanjutkan Terapi TB fase Lanjutan
b. Mengulang terapi TB fase Intensif dari awal
c. Pengobatan TB kategori 2.
d. Pemeriksaan Rontgen
e. Pemeriksaan darah rutin
24. 25
Tn. Marcus, 65 tahun, datang dengan keluhan sesak napas sejak 3 bulan
lalu. Sesak napas dirasakan memberat. Sesak tidak dipengaruhi oleh
posisi tubuh. Pasien juga mengeluhkan sering batuk-batuk namun dahak
agak sulit dikeluarkan. Keluhan demam disangkal. Riwayat merokok 15-
20 batang per hari. Pada pemeriksaan didapatkan TD 140/90 mmHg, HR
87x/menit, RR 24x/menit, suhu 36,9°C. Pada PF tampak dada
membusung dan clubbing finger. Diagnosis yang paling mungkin pada
kasus ini adalah…
A. TB paru aktif
B. Penyakit paru obstruktif kronik
C. Karsinoma paru
D. Pneumonia
E. Bronkitis akut
25. 26
Ny. Agustin, 50 tahun, dibawa ke IGD oleh keluarganya karena
mengalami sesak napas dan batuk darah sekitar 30 menit lalu. Pasien
juga mengatakan dada nyeri. Pasien memiliki riwayat gagal jantung dan
DVT. Pada pemeriksaan didapatkan TD 140/90 mmHg, HR 110x/menit,
RR 32x/menit, suhu 36,2°C. Pada PF terdapat nyeri tumpul pada area
sela iga kelima hingga ketujuh linea aksilaris anterior dekstra, pada
auskultasi suara napas menurun. Kemungkinan diagnosis pasien
adalah…
A. Edema paru akut
B. Emboli paru
C. Pneumonia
D. Efusi pleura
E. Abses paru
26. meduPEDIA
TB
Diagnosis
Tatalaksana
TB Anak
Efek
Samping
obat
Batuk lama
Batuk darah
Keringat malam
Penurunan BB
Amphoric sound
Infiltrasi (Apeks), kaviti, milier, efusi pleura
Fibrotik, kalsifikasi, schwarte, penebalan pleura
Kategori I : 2RHZE/ 4RH
Kategori II : 2(HRZE)S / (HRZE) / 5(HRE)3)
TB Ibu hamil : NO STREPTOMICIN !
TB HIV : OAT (2-8 minggu) OAT + ARV + Kotrimoksazol
TB DM : hati-hati R dengan SU
Skoring TB
> 6 : terapi TB
≤ 6/ anak dengan HIV (+) :
PP INH 7-15 mg/kg 6 bulan
Hepatitis : Z, R, H (ZARAH STOP)
Ototoksik: S
Nyeri sendi : P
Buta : E
Kesemutan : H
BAK merah : R
27.
28. • FVC volume udara maksimum yang dapat dihembuskan secara paksa (normalnya dicapai
dalam 3 detik sebanyak 5 L)
• FEV1 FVC dalam 1 detik
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Diagnosis dan Penatalaksanaan PPOK (Penyakit Paru Obstrukti fKronik). Jakarta: PDPI; 2011.
29. DERAJAT HAMBATAN SALURAN NAPAS
In patients with FEV1/FVC < 0.70:
• GOLD 1: Mild FEV1 > 80% predicted
• GOLD 2: Moderate 50% < FEV1 < 80% predicted
• GOLD 3: Severe 30% < FEV1 < 50% predicted
• GOLD 4: Very Severe FEV1 < 30% predicted
*Based on Post-Bronchodilator FEV1
Classification of Severity of Airflow Limitation in COPD
30. TERAPI NOSOKOMIAL PNEUMONIA
HAP VAP HCAP
Ada faktor risiko MDR?
1. Minum AB dalam 90 hari
2. Dirawat di RS ≥ 5 hari
3. Imunosupresif
4. Faktor risiko HCAP
Monoterapi (pilih):
1. Betalaktam + antibetalaktamase
(Amox klavulanat)
2. Sefalosporin G3 (Seftriakson,
sefotaksim)
3. Kuinolon (Levofoloksasin,
moksifloksasin
NO YES---Pseudomonas!
CEPHALOSPORIN
atau
CARBAPENEM
atau
B-LACTAMASE
INHIBITOR
FLUOROKUINOLON
(Cipro/levo)
Atau
AMINOGLIKOSIDA
(Amikasin,/genta/t
obramisin)
+
Linesolid/
vankomisin/tei
koplanin
+
31. Terapi untuk PPOK didasarkan pada gabungan penilaian
gejala dan risiko eksaserbasi
Spirometri kini
dipisahkan dari
penentuan terapi
PPOK grup A-D.
Spirometri
digunakan untuk
penetuan terapi
tambahan secara
individu.
GOLD 2017
33. TATALAKSANA CAP
C U R B - 65
CONSCIOUSNESS
Somnolen = 1
UREMIA
BUN >20 = 1
RR
>30 = 1
BP
<90/60 = 1
USIA
≥ 65 = 1
TOTAL SKOR:
0-1 : RAWAT JALAN 2: RAWAT INAP 3: ICU
34. • Sebelumnya sehat
• Belum pernah minum AB
dlm 3 bulan
• Pykt cardiopulmonary (-)
Makrolid
(Azitromisin 500 mg/hr)
ATAU
Doksisiklin 100 mg PO bid
0-1 : RAWAT JALAN 2: RAWAT INAP 3: ICU
• Komorbiditas (+):
• Penyakit kronis
jantung, paru,
ginjal,liver
• DM, alkoholik, keganasan
• Asplenia, imunosupresi
• Pakai AB dalam 3 bulan
Fluoroquinolone
(levofloxacin 1x750 mg/hari)
ATAU
B-Lactam + Makrolid
Inpatient
B-lactam
+
Azitromisin/
fluoroquinolon
Editor's Notes
Inti soal ini: udah di Step 2 tapi gagal control sehingga harus step up. Alternatifnya bisa low dosenya ICS tetep, SABA ganti jadi LABA (salbutamol ganti jadi formoterol dulu). Jangan lupa as per GINA 2020, pilihan buat reliever adalah ICS+LABA (ga Cuma bronkodilator aja)
Yang B harusnya PEF, yang D buat PPOK. Yang C karakteristik obstruksi. Yang E age ngarang aja. Inget: Obstruktif (unable to get air out) jika rasio FEV1/FVC <75%; Restriktif (unable to get air in) rasio FEV1/FVC normal atau meningkat
Linezolidnya/Vankomisinnya nunggu kultur MRSA yah…. Imipenem/Meropenem golongan Karbapenem,
Azithromisin golongan makrolid
Tobramisin golongan Aminoglikosid
Levo/Moxi golongan quinolone (yang disebut respiratory quinolone dari Levo ke atas ((eg. Roxy, Moxy, Ganti)). Seftriakson sefalosporin generasi 3, Seftazidim sama Cefoperazone sefalosporin generasi 3 dengan aktivitas terhadap Pseudomonas. Cefoperazone punya sediaan kadang barengan sama sulbactam (anti beta lactamase). Di lapangan Ga perlu langsung naik dari seftri/sefo jadi sefoper/sefta sih karena pseudomonasnya masi kecurigaan kecuali Klinis jelas (tapi di kasus ini DM jadi hitungannya udah imunosupresif dan dirawat 5 hari)
Light Criteria
Dikatakan eksudat jika memenuhi salah satu dari:
1.Rasio protein : serum > 0,5
2.Rasio LDH : serum >0,6
3.Kadar LDH >2/3 dari batas atas lab setempat
Obstruktif (unable to get air out) jika rasio FEV1/FVC <75%
Restriktif (unable to get air in) rasio FEV1/FVC normal atau meningkat
post-bronchodilator FEV1/FVC < 0.70 maka dapat disimpulkan adanya hambatan saluran nafas yang menetap