SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
Soal UKMPPD Sistem
Kardiovaskular
1. Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke UGD RS dengan
keluhan utama sesak hebat disertai nyeri dada kiri sejak 6 jam yang
lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg,
denyut nadi 100 x/menit, frekuensi napas 30 x/menit, ronki basah
kasar terdengar pada seluruh lapangan paru. Pemeriksaan EKG
didapatkan gambaran di bawah ini
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a) Infark miokard non ST elevasi
b) Infark miokard dengan ST elevasi daerah inferior
c) Angina pectoris tidak stabil
d) Perikarditis
e) Angina prinzmetal
2. Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke Poliklinik dengan keluhan
sesak saat aktivitas sejak 1 minggu yang lalu. Dari anamnesis didapat
penderita memiliki riwayat jantung rematik. Pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 100/60 mmHg.Dari pemeriksaan jantung
terdengar bising jantung diastolik 2/6 di apeks jantung. Hasil rekaman
EKG didapatkan irama atrial fibrilasi dengan HR 90-100 x/menit. Apa
kelainan yang mungkindidapatkan?
a. Regurgitasi aorta
b. Stenosis aorta
c. Stenosis mitral
d. Regurgitasi mitral
e. Stenosis tricuspid
Mitral stenosis merupakan suatu keadaan dimana
terjadi gangguan aliran darah dari atrium kiri menuju
ventrikel kiri melalui katup mitral karena obstruksi
akibat gangguan pembukaan katup menyebabkan
gangguan pengisisan ventrikel kiri pada saat diastole.
Etiologi tersering MS adalah
• Demam reumatik
• Penyakit kongenital
• Endokarditis infektif
Gambaran klinis murmur yang paling khas dari
stenosis trikuspid antara lain:
• Murmur mid-diastolik (jarang terdengar)
• Terkeras di ruang interkostal ke-3 sampai ke-4
di tepi kiri sternal
• Paling keras selama inspirasi
Thrill adalah getaran yang teraba yang disebabkan oleh aliran darah yang bergejolak melalui
katup jantung. Thrill mungkin dirasakan saat palpasi dinding dada anterior selama
pemeriksaan kardiovaskular.
Bunyi jantung pertama :
S1 terjadi karena penutupan katup mitral
dan trikuspid. Bunyi ini menandai awal
fase sistolik ventrikel dan denyut nadi
perifer dirasakan pada saat yang sama
(atau segera setelah) S1.
Bunyi jantung kedua :
S2 terjadi karena penutupan katup aorta
dan pulmonal. Bunyi jantung ini
menandai akhir fase sistolik ventrikel
dan awal fase diastolik. Katup pulmonal
menutup tepat setelah katup aorta dan
memanjang selama fase inspirasi atau
pada kerusakan yang menyebabkan lebih
banyak darah yang dipompa keluar dari
ventrikel kanan.
3. Ny. Lovegood, 54 tahun, ke IGD dengan keluhan sesak yang memberat
ketika beraktivitas dan membaik jika beristirahat sejak 1 minggu yang lalu.
Pasien memiliki riwayat lemah jantung dan darah tinggi. Pada pemeriksaan
didapatkan TD 160/100 mmHg, HR 90 x/menit, RR 30 x/menit, suhu 36,7°C,
SpO2 82%. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ronkhi basah halus di seluruh
lapang paru, JVP meningkat, edema pretibial bilateral. Pada rontgen thoraks
didapatkan batwing appearance dan kardiomegali. Medikamentosa yang
tepat pada kasus ini adalah...
a. Furosemide dan propranolol
b. Captopril dan mannitol
c. Furosemide dan nitrat
d. Captopril dan HCT
e. Morfin dan bisoprolol
4. Ny. Lestrange, 60 tahun, datang dengan keluhan sesak napas sejak 3
bulan lalu. Sesak napas bahkan dirasakan saat aktivitas ringan, namun
membaik saat istirahat. Pasien juga tidur dengan 2-3 bantal dan sering
terbangun karena sesak pada malam hari. Pasien memiliki riwayat
hipertensi tidak terkontrol sejak 5 tahun lalu. Pada pemeriksaan
didapatkan TD 150/110 mmHg, HR 88x/menit, RR 28x/menit, suhu
afebris, JVP meningkat, pitting edema, hepatojugular reflux (+), ronkhi
basah halus pada basal kedua paru. Klasifikasi kondisi pasien
berdasarkan acuan NYHA adalah...
a. NYHA I
b. NYHA II
c. NYHA III
d. NYHA IV
e. NYHA V
5. Seorang laki-laki usia 55 tahun dibawa keluarganya ke UGD RS dengan
keluhan sesak hebat memberat sejak 12 jam yang lalu. Tidak ada riwayat
nyeri dada maupun sakit jantung sebelumnya.
Pasien memiliki kebiasaan merokok
2 pak/hari dan tidak pernah memeriksakan TD. Pemeriksaan fisik
menunjukkan TD 250/120 mmHg, denyut nadi 120 x/menit, frekwensi napas
45 x/menit, jugular venous pressure meningkat. Pemeriksaan thorak
terdengar ronkhi pada seluruh lapangan paru. EKG menunjukkan sinus
takikardi dan Borderline Left Ventricle Hypertrophy tanpa perubahan
segmen ST atau gelombang T. Apakah diagnosis kasus di atas?
a. Pneumonia
b. Hipertensi urgensi
c. Hipertensi emergensi
d. Infark miokard akut
e. Asma Bronchiale
Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang
mendadak (systole >180 mmHg dan/atau diastole >120 mmHg) pada
penederita hipertensi yang membutuhkan penanggulangan degera
Hipertensi emergensi adalah kenaikan tekanan darah mendadak yang
disertai kerusakan organ targert yang progresif. Penurunan TD segera
dalam waktu menit/jam
Hipertensi urgensi adalah kenaikan TD yang mendadak yang tidak
disertai kerusakan organ target. Penurunan TD harus dilaksanakan
dalam kurun waktu 24-48 jam.
Manifestasi kerusakan organ target
• Neurologi : sakit keapa, kabur/hilang pengluatan, kejang deficit
neurologis fokal, gangguan kesadaran
• mata : funduskopi berupa perdarahan retina, eksudat retina, edema
papil
• Kardiovaskular : nyeri dada, edema paru
• Ginjal : azotemia, proteinuria, oligouria
• Obstetri : PEB dengan gejala berupa hgangguan penglihatan, sakit
kepala hebat, kejang nyeri abdomen kuadran atas, gagal jantung
kongestif
Faktor risisko :
• Hipertensi tidak terkontrol
• Kehamilan
• NAPZA
• Penderita hipertensi dnegan penyakit parenkim ginjal
Pemeriksaan lab awal dan penunjang
• Urinalisis,
• Darah rutin
• Kimia darah : ureum, kreatinin, gula darah dan elektrilit
• Pemeriksaan penunjang : EKG, foto toraks
• Pemeriksaan penunjang lain bila memungkinkan : CT scan kepala,
echo, usg
6. Tn. Malfoy, 65 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan sesak
napas yang memberat sejak 3 bulan lalu. Sesak napas dirasakan saat
beraktivitas maupun beristirahat. Pasien hanya bisa tidur bila diganjal
dengan 3 bantal, namun sering terbangun lagi karena batuk-batuk.
Pasien memiliki riwayat merokok sejak SMP. Pada pemeriksaan
didapatkan TD 170/100 mmHg, HR 102x/menit, RR 28x/menit, suhu
36,8°C. Pada PF didapatkan JVP meningkat, kardiomegali (+), S3 gallop,
dan edema tungkai bilateral. Pemeriksaan penunjang untuk
menegakkan diagnosis adalah...
a. Troponin T
b. CK-MB
c. Ureum dan kreatinin serum
d. NT proBNP
e. HbA1C
7. Tn. Hagrid, 46 tahun dibawa ke IGD dengan penurunan kesadaran.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai TD 160/90, HR 110 x/menit, untuk
pemeriksaan lain dalam batas normal. Pada pemeriksaan EKG
didaptkan seperti di bawah ini
Tatalaksana pada kasus diatas adalah...
A. Defibrilasi
B. RJP
C. Amiodaron
D. Efineprin
E. Kardioversi
• Fibrilasi Ventrikel adalah suatu keadaan dimana kontraksi otot
ventrikel tidak sinkron, tidak terorganisasi dan frekuensinya cepat.
Fibrilasi Ventrikel merupakan keadaan terminal dari aritmia ventrikel
yang ditandai oleh bentuk gelombang yang naik turun dengan
berbagai bentuk dan amplitudo gelombang yang berbeda-beda, tidak
tampak kompleks QRS atau segmen ST ataupun gelombang T.
• Pada ventrikel yang terdapat daerah iskemik, cedera, infark dapat
menyebabkan terjadinya pola depolarisasi dan repolarisasi ventrikel
yang tidak sinkron, akibatnya ventrikel tidak dapat berkontraksi
sebagai suatu kesatuan dan menyebabkan tidak adanya curah jantung
sehingga pasien dapat menjadi tidak sadar dan mengalami henti
napas dalam hitungan detik.
Tatalaksana
• Penanganan utama pada VF adalah dngan defibrilasi. Defibrilasi
nonsynchronized menggunakan energi 360 Joule gelombang monofasik
atau 120-200 Joule gelombang bifasik. Setelah dilakukan defibrilasi. Segera
lakukan kembali RJP sebanyak 5 siklus pada pasien.
• RJP (30 kompresi dada : 2 ventilasi) dilakukan jika pada pasien belum
dipasang advance airway (ETT). Jika pada pasien telah terpasang advance
airway, berikan venyilasi 8-10 kali/menit sambil terus melakukan kompresi
dada 100 kali/menit.
• Setelah 5 siklus RJP, cek irama jantung pasien sesuai monitor (shockable
atau tidak shockable), selanjutnya tatalaksana sesuai temuan.
8. Seorang wanita usia 55 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan
sering pusing dan pandangan menjadi gelap, saat dari posisi duduk ke
berdiri. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan DM. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan TD saat berbaring 140/90 mmHg, TD setelah berdiri
lama selama 3 menit 110/80. Apakah diagnosis pasien?
a. BPPV
b. Postural orthostatic tachycardia syndrome
c. Sinkop
d. Hipotensi ortostatik
e. Insufisiensi vena kronik
• Hipotensi ortostatik didefinisikan sebagai penurunan tekanan darah
sistolik paling sedikit 20 mm Hg atau tekanan darah diastolik
penurunan minimal 10 mm Hg dalam waktu 3 menit berdiri. Ketika
seseorang berdiri dari duduk atau berbaring, tubuh harus bekerja
untuk menyesuaikan dengan perubahan posisi.
• Gejala yang umumnya terjadi pada hipo- tensi ortostatik yaitu pusing,
penglihatan kabur, dan dapat kehilangan kesadaran sementara
• Faktor risiko terjadinya hipotensi ortostatik pada lanjut usia adalah :
Hipertensi (60%), diabetes mellitus (22%) dan atrial fibrilasi (5,9%).
Kejadian hipotensi ortostatik pada lanjut usia yang mendapatkan
terapi antihipertensi oral adalah hal yang perlu mendapat perhatian
secara khusus, karena hal tersebut dapat meningkatkan risiko
terjadinya jatuh (Falls) pada lanjut usia.
POTS (POTS=Postural Orthostatic Tachycardia
Syndrome)
• ‘Sindrom Takikardi Ortostatik Postural’
• Terjadi lebih banyak pada kebanyakan wanita muda, muncul dengan
keluhan berat pada intoleransi ortostatik, namun tidak mengalami
sinkop, dengan peningkatan denyut jantung secara signifikan (>30
denyut per menit atau mencapai >120 denyut per menit) dan
ketidakstabilan tekanan darah. Patofisiologi yang mendasari masih
belum jelas.
9. Tn. Scamander, 50 tahun, dibawa ke IGD oleh temannya karena ruas
jari kaki putus secara tiba-tiba. Sejak 1 bulan memang ujung-ujung jari
pasien agak nyeri dan menjadi kehitaman, namun pasien tidak berobat.
Pasien memiliki kebiasaan merokok 2-3 bungkus/hari sejak remaja.
Riwayat penyakit lain tidak diketahui. Pada pemeriksaan didapatkan TD
150/90 mmHg, HR 86 x/menit, RR 18 x/menit, suhu 37°C. Diagnosis
yang sesuai pada kasus ini adalah...
a. Thromboflebitis
b. Thromboangiitis obliterans
c. Penyakit Raynaud
d. Chronic limb ischemia
e. Giant cell arteritis
Klasifikasi
• 1. Caludicatio intermittent
• Gejala utama dan sering terabaikan adalah:
1. Nyeri (claudikasio) dan sensasi lelah (fatigue)
• 2. Kram, atau nyeri pada otot tungkai bawah.
• yang terjadi saat aktivitas (seperti bejalan) & hilang dg istirahat
(dalam waktu 10 menit).
• 2. Critical Limb Ischemic
• CLI: bentuk paling berat dari PAD, sekitar 1% pasien PAP. CLI ditandai
dengan kondisi kronis (≥2 minggu):
• Nyeri saat istirahat (ischemic rest pain) Luka/ulkus yang tidak sembuh
Gangrene pada satu atau kedua kaki.
• CLI berhubungan dg risiko kehilangan tungkai bawah (amputasi) jika
tidak dilakukan revaskularisasi
3. Acute Limb Ischemic
• Terjadi↓ perfusi ok oklusi arteri secara tiba-tiba
• ALI dapat disebabkan oleh emboli atau thrombus Terjadi secara tiba-tiba,
< 24 jam, Sub-acute onset 24 jam - 2 minggu.
• Presentasi klinis klasik ALI ini biasa disebut dengan 6 P yaitu:
1. Pain
2. Pallor
3. Pulselessness
4. Paresthesia
5. Paralysis, dan
6. Poikilotermia (cold)
• ALI merupakan kasus Emergensi
• Rujuk segera untuk tatalaksana definitif
• Waktu emas revaskularisasi 6 jam, untuk mencegah kerusakan otot
yang permanen
• Angka mortalitas 30 hari 15-20% Risiko amputasi tetap tinggi pada ALI
(10-30%)
10. Bayi usia 3 bulan diabawa ke dokter dengan keluhan berat badan
sulit naik. Pada pemeriksaan didapatkan HR 160 x/menit, RR 52
x/menit, suhu 36,8°C. tidak disertai kebiruan. Pada auskultasi
didapatkan adanya pansistolik murmur pada sela iga ke-4 linea
parasternalis kiri. Apakah diagnosis yang tepat?
a. Atrial septal defect
b. Tetralogy of Fallot
c. Ventricular septal defect
d. Transposition of great arteries
e. Patent ductus arteriosus
SINGKAT KASUS UKMPPD
SINGKAT KASUS UKMPPD
SINGKAT KASUS UKMPPD
SINGKAT KASUS UKMPPD

More Related Content

What's hot

Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4
Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4
Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4Heldy Eriston
 
P petri leptospirosis
P petri leptospirosisP petri leptospirosis
P petri leptospirosisfikri asyura
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizitirolyn
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularLilik Sholeha
 
Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]
Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]
Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]Penny Hutabarat
 
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS NajMah Usman
 
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di IndonesiaIdentifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di IndonesiaHilma Ahdiah
 
Mewujudkan inklusi sosial program peduli
Mewujudkan inklusi sosial program peduliMewujudkan inklusi sosial program peduli
Mewujudkan inklusi sosial program pedulisroyat
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuhanafieminence
 
Dasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologiDasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologiFlower Flower
 
Modal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdModal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdFrans Dione
 
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi   pengenalan alat labLaporan mikrobiologi   pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi pengenalan alat labMifta Rahmat
 
Pentingnya melanjutkan sekolah ke ptn
Pentingnya melanjutkan sekolah ke ptnPentingnya melanjutkan sekolah ke ptn
Pentingnya melanjutkan sekolah ke ptnKetut Swandana
 

What's hot (20)

Pameran gizi
Pameran giziPameran gizi
Pameran gizi
 
Nutrisi enteral parenteral
Nutrisi enteral parenteralNutrisi enteral parenteral
Nutrisi enteral parenteral
 
Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4
Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4
Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4
 
P petri leptospirosis
P petri leptospirosisP petri leptospirosis
P petri leptospirosis
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizi
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Menular
 
Mortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan MorbiditasMortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan Morbiditas
 
Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]
Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]
Pemasaran Sosial [Sejarah,Definisi, Pemahaman, dan Konsep]
 
Pengembangan Masyarakat
Pengembangan MasyarakatPengembangan Masyarakat
Pengembangan Masyarakat
 
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
 
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di IndonesiaIdentifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
 
TB - MDR
TB - MDRTB - MDR
TB - MDR
 
preventing dementia
preventing dementiapreventing dementia
preventing dementia
 
Mewujudkan inklusi sosial program peduli
Mewujudkan inklusi sosial program peduliMewujudkan inklusi sosial program peduli
Mewujudkan inklusi sosial program peduli
 
Imunodefisiensi
ImunodefisiensiImunodefisiensi
Imunodefisiensi
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
 
Dasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologiDasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologi
 
Modal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdModal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fd
 
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi   pengenalan alat labLaporan mikrobiologi   pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
 
Pentingnya melanjutkan sekolah ke ptn
Pentingnya melanjutkan sekolah ke ptnPentingnya melanjutkan sekolah ke ptn
Pentingnya melanjutkan sekolah ke ptn
 

Similar to SINGKAT KASUS UKMPPD

Ringkasan skenario 1
Ringkasan skenario 1Ringkasan skenario 1
Ringkasan skenario 1FadhilAulia7
 
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)ScrubsIndo
 
Astma portofolio radi fix
Astma portofolio radi fixAstma portofolio radi fix
Astma portofolio radi fixRadi Hadrian
 
Modul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7aModul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7aAi Coryde
 
[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf
[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf
[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdfJungkookJeon85
 
Total AV Block .pptx
Total AV Block .pptxTotal AV Block .pptx
Total AV Block .pptxssuser40ff1a
 
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)M Afzalurrahman Putranda
 
CHF WK 3 2023.pptx
 CHF WK 3 2023.pptx CHF WK 3 2023.pptx
CHF WK 3 2023.pptxMANDALAHEC
 
Supraventrikuler takikardi
Supraventrikuler takikardiSupraventrikuler takikardi
Supraventrikuler takikardirezky ilhamsyah
 
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdf
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdfDiskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdf
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdfKhadijahTufaillahAj
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiWarnet Raha
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to SINGKAT KASUS UKMPPD (20)

Ringkasan skenario 1
Ringkasan skenario 1Ringkasan skenario 1
Ringkasan skenario 1
 
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
 
Astma portofolio radi fix
Astma portofolio radi fixAstma portofolio radi fix
Astma portofolio radi fix
 
paket 11 151-200
paket 11 151-200  paket 11 151-200
paket 11 151-200
 
Kelompok 6 kardio
Kelompok 6 kardioKelompok 6 kardio
Kelompok 6 kardio
 
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmiaasuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
 
Modul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7aModul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7a
 
[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf
[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf
[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf
 
pretest.pptx
pretest.pptxpretest.pptx
pretest.pptx
 
Total AV Block .pptx
Total AV Block .pptxTotal AV Block .pptx
Total AV Block .pptx
 
Paket 11 51-100
Paket 11 51-100  Paket 11 51-100
Paket 11 51-100
 
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
 
CHF WK 3 2023.pptx
 CHF WK 3 2023.pptx CHF WK 3 2023.pptx
CHF WK 3 2023.pptx
 
I. teori hipertensi
I. teori hipertensiI. teori hipertensi
I. teori hipertensi
 
SKA / CAD
SKA / CADSKA / CAD
SKA / CAD
 
Supraventrikuler takikardi
Supraventrikuler takikardiSupraventrikuler takikardi
Supraventrikuler takikardi
 
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdf
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdfDiskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdf
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdf
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
 
Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
 

Recently uploaded

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugaslisapalena
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxZhardestiny
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 

Recently uploaded (9)

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 

SINGKAT KASUS UKMPPD

  • 2. 1. Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan utama sesak hebat disertai nyeri dada kiri sejak 6 jam yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi 100 x/menit, frekuensi napas 30 x/menit, ronki basah kasar terdengar pada seluruh lapangan paru. Pemeriksaan EKG didapatkan gambaran di bawah ini
  • 3. Apakah diagnosis yang paling mungkin? a) Infark miokard non ST elevasi b) Infark miokard dengan ST elevasi daerah inferior c) Angina pectoris tidak stabil d) Perikarditis e) Angina prinzmetal
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10. 2. Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke Poliklinik dengan keluhan sesak saat aktivitas sejak 1 minggu yang lalu. Dari anamnesis didapat penderita memiliki riwayat jantung rematik. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/60 mmHg.Dari pemeriksaan jantung terdengar bising jantung diastolik 2/6 di apeks jantung. Hasil rekaman EKG didapatkan irama atrial fibrilasi dengan HR 90-100 x/menit. Apa kelainan yang mungkindidapatkan? a. Regurgitasi aorta b. Stenosis aorta c. Stenosis mitral d. Regurgitasi mitral e. Stenosis tricuspid
  • 11. Mitral stenosis merupakan suatu keadaan dimana terjadi gangguan aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri melalui katup mitral karena obstruksi akibat gangguan pembukaan katup menyebabkan gangguan pengisisan ventrikel kiri pada saat diastole. Etiologi tersering MS adalah • Demam reumatik • Penyakit kongenital • Endokarditis infektif Gambaran klinis murmur yang paling khas dari stenosis trikuspid antara lain: • Murmur mid-diastolik (jarang terdengar) • Terkeras di ruang interkostal ke-3 sampai ke-4 di tepi kiri sternal • Paling keras selama inspirasi
  • 12. Thrill adalah getaran yang teraba yang disebabkan oleh aliran darah yang bergejolak melalui katup jantung. Thrill mungkin dirasakan saat palpasi dinding dada anterior selama pemeriksaan kardiovaskular.
  • 13. Bunyi jantung pertama : S1 terjadi karena penutupan katup mitral dan trikuspid. Bunyi ini menandai awal fase sistolik ventrikel dan denyut nadi perifer dirasakan pada saat yang sama (atau segera setelah) S1. Bunyi jantung kedua : S2 terjadi karena penutupan katup aorta dan pulmonal. Bunyi jantung ini menandai akhir fase sistolik ventrikel dan awal fase diastolik. Katup pulmonal menutup tepat setelah katup aorta dan memanjang selama fase inspirasi atau pada kerusakan yang menyebabkan lebih banyak darah yang dipompa keluar dari ventrikel kanan.
  • 14. 3. Ny. Lovegood, 54 tahun, ke IGD dengan keluhan sesak yang memberat ketika beraktivitas dan membaik jika beristirahat sejak 1 minggu yang lalu. Pasien memiliki riwayat lemah jantung dan darah tinggi. Pada pemeriksaan didapatkan TD 160/100 mmHg, HR 90 x/menit, RR 30 x/menit, suhu 36,7°C, SpO2 82%. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ronkhi basah halus di seluruh lapang paru, JVP meningkat, edema pretibial bilateral. Pada rontgen thoraks didapatkan batwing appearance dan kardiomegali. Medikamentosa yang tepat pada kasus ini adalah... a. Furosemide dan propranolol b. Captopril dan mannitol c. Furosemide dan nitrat d. Captopril dan HCT e. Morfin dan bisoprolol
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20. 4. Ny. Lestrange, 60 tahun, datang dengan keluhan sesak napas sejak 3 bulan lalu. Sesak napas bahkan dirasakan saat aktivitas ringan, namun membaik saat istirahat. Pasien juga tidur dengan 2-3 bantal dan sering terbangun karena sesak pada malam hari. Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol sejak 5 tahun lalu. Pada pemeriksaan didapatkan TD 150/110 mmHg, HR 88x/menit, RR 28x/menit, suhu afebris, JVP meningkat, pitting edema, hepatojugular reflux (+), ronkhi basah halus pada basal kedua paru. Klasifikasi kondisi pasien berdasarkan acuan NYHA adalah... a. NYHA I b. NYHA II c. NYHA III d. NYHA IV e. NYHA V
  • 21.
  • 22. 5. Seorang laki-laki usia 55 tahun dibawa keluarganya ke UGD RS dengan keluhan sesak hebat memberat sejak 12 jam yang lalu. Tidak ada riwayat nyeri dada maupun sakit jantung sebelumnya. Pasien memiliki kebiasaan merokok 2 pak/hari dan tidak pernah memeriksakan TD. Pemeriksaan fisik menunjukkan TD 250/120 mmHg, denyut nadi 120 x/menit, frekwensi napas 45 x/menit, jugular venous pressure meningkat. Pemeriksaan thorak terdengar ronkhi pada seluruh lapangan paru. EKG menunjukkan sinus takikardi dan Borderline Left Ventricle Hypertrophy tanpa perubahan segmen ST atau gelombang T. Apakah diagnosis kasus di atas? a. Pneumonia b. Hipertensi urgensi c. Hipertensi emergensi d. Infark miokard akut e. Asma Bronchiale
  • 23. Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak (systole >180 mmHg dan/atau diastole >120 mmHg) pada penederita hipertensi yang membutuhkan penanggulangan degera Hipertensi emergensi adalah kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ targert yang progresif. Penurunan TD segera dalam waktu menit/jam Hipertensi urgensi adalah kenaikan TD yang mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target. Penurunan TD harus dilaksanakan dalam kurun waktu 24-48 jam.
  • 24. Manifestasi kerusakan organ target • Neurologi : sakit keapa, kabur/hilang pengluatan, kejang deficit neurologis fokal, gangguan kesadaran • mata : funduskopi berupa perdarahan retina, eksudat retina, edema papil • Kardiovaskular : nyeri dada, edema paru • Ginjal : azotemia, proteinuria, oligouria • Obstetri : PEB dengan gejala berupa hgangguan penglihatan, sakit kepala hebat, kejang nyeri abdomen kuadran atas, gagal jantung kongestif
  • 25. Faktor risisko : • Hipertensi tidak terkontrol • Kehamilan • NAPZA • Penderita hipertensi dnegan penyakit parenkim ginjal
  • 26. Pemeriksaan lab awal dan penunjang • Urinalisis, • Darah rutin • Kimia darah : ureum, kreatinin, gula darah dan elektrilit • Pemeriksaan penunjang : EKG, foto toraks • Pemeriksaan penunjang lain bila memungkinkan : CT scan kepala, echo, usg
  • 27. 6. Tn. Malfoy, 65 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan sesak napas yang memberat sejak 3 bulan lalu. Sesak napas dirasakan saat beraktivitas maupun beristirahat. Pasien hanya bisa tidur bila diganjal dengan 3 bantal, namun sering terbangun lagi karena batuk-batuk. Pasien memiliki riwayat merokok sejak SMP. Pada pemeriksaan didapatkan TD 170/100 mmHg, HR 102x/menit, RR 28x/menit, suhu 36,8°C. Pada PF didapatkan JVP meningkat, kardiomegali (+), S3 gallop, dan edema tungkai bilateral. Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis adalah... a. Troponin T b. CK-MB c. Ureum dan kreatinin serum d. NT proBNP e. HbA1C
  • 28.
  • 29. 7. Tn. Hagrid, 46 tahun dibawa ke IGD dengan penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan fisik dijumpai TD 160/90, HR 110 x/menit, untuk pemeriksaan lain dalam batas normal. Pada pemeriksaan EKG didaptkan seperti di bawah ini Tatalaksana pada kasus diatas adalah... A. Defibrilasi B. RJP C. Amiodaron D. Efineprin E. Kardioversi
  • 30. • Fibrilasi Ventrikel adalah suatu keadaan dimana kontraksi otot ventrikel tidak sinkron, tidak terorganisasi dan frekuensinya cepat. Fibrilasi Ventrikel merupakan keadaan terminal dari aritmia ventrikel yang ditandai oleh bentuk gelombang yang naik turun dengan berbagai bentuk dan amplitudo gelombang yang berbeda-beda, tidak tampak kompleks QRS atau segmen ST ataupun gelombang T.
  • 31. • Pada ventrikel yang terdapat daerah iskemik, cedera, infark dapat menyebabkan terjadinya pola depolarisasi dan repolarisasi ventrikel yang tidak sinkron, akibatnya ventrikel tidak dapat berkontraksi sebagai suatu kesatuan dan menyebabkan tidak adanya curah jantung sehingga pasien dapat menjadi tidak sadar dan mengalami henti napas dalam hitungan detik.
  • 32.
  • 33. Tatalaksana • Penanganan utama pada VF adalah dngan defibrilasi. Defibrilasi nonsynchronized menggunakan energi 360 Joule gelombang monofasik atau 120-200 Joule gelombang bifasik. Setelah dilakukan defibrilasi. Segera lakukan kembali RJP sebanyak 5 siklus pada pasien. • RJP (30 kompresi dada : 2 ventilasi) dilakukan jika pada pasien belum dipasang advance airway (ETT). Jika pada pasien telah terpasang advance airway, berikan venyilasi 8-10 kali/menit sambil terus melakukan kompresi dada 100 kali/menit. • Setelah 5 siklus RJP, cek irama jantung pasien sesuai monitor (shockable atau tidak shockable), selanjutnya tatalaksana sesuai temuan.
  • 34.
  • 35. 8. Seorang wanita usia 55 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan sering pusing dan pandangan menjadi gelap, saat dari posisi duduk ke berdiri. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan DM. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD saat berbaring 140/90 mmHg, TD setelah berdiri lama selama 3 menit 110/80. Apakah diagnosis pasien? a. BPPV b. Postural orthostatic tachycardia syndrome c. Sinkop d. Hipotensi ortostatik e. Insufisiensi vena kronik
  • 36. • Hipotensi ortostatik didefinisikan sebagai penurunan tekanan darah sistolik paling sedikit 20 mm Hg atau tekanan darah diastolik penurunan minimal 10 mm Hg dalam waktu 3 menit berdiri. Ketika seseorang berdiri dari duduk atau berbaring, tubuh harus bekerja untuk menyesuaikan dengan perubahan posisi. • Gejala yang umumnya terjadi pada hipo- tensi ortostatik yaitu pusing, penglihatan kabur, dan dapat kehilangan kesadaran sementara
  • 37. • Faktor risiko terjadinya hipotensi ortostatik pada lanjut usia adalah : Hipertensi (60%), diabetes mellitus (22%) dan atrial fibrilasi (5,9%). Kejadian hipotensi ortostatik pada lanjut usia yang mendapatkan terapi antihipertensi oral adalah hal yang perlu mendapat perhatian secara khusus, karena hal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya jatuh (Falls) pada lanjut usia.
  • 38. POTS (POTS=Postural Orthostatic Tachycardia Syndrome) • ‘Sindrom Takikardi Ortostatik Postural’ • Terjadi lebih banyak pada kebanyakan wanita muda, muncul dengan keluhan berat pada intoleransi ortostatik, namun tidak mengalami sinkop, dengan peningkatan denyut jantung secara signifikan (>30 denyut per menit atau mencapai >120 denyut per menit) dan ketidakstabilan tekanan darah. Patofisiologi yang mendasari masih belum jelas.
  • 39. 9. Tn. Scamander, 50 tahun, dibawa ke IGD oleh temannya karena ruas jari kaki putus secara tiba-tiba. Sejak 1 bulan memang ujung-ujung jari pasien agak nyeri dan menjadi kehitaman, namun pasien tidak berobat. Pasien memiliki kebiasaan merokok 2-3 bungkus/hari sejak remaja. Riwayat penyakit lain tidak diketahui. Pada pemeriksaan didapatkan TD 150/90 mmHg, HR 86 x/menit, RR 18 x/menit, suhu 37°C. Diagnosis yang sesuai pada kasus ini adalah... a. Thromboflebitis b. Thromboangiitis obliterans c. Penyakit Raynaud d. Chronic limb ischemia e. Giant cell arteritis
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44. Klasifikasi • 1. Caludicatio intermittent • Gejala utama dan sering terabaikan adalah: 1. Nyeri (claudikasio) dan sensasi lelah (fatigue) • 2. Kram, atau nyeri pada otot tungkai bawah. • yang terjadi saat aktivitas (seperti bejalan) & hilang dg istirahat (dalam waktu 10 menit).
  • 45.
  • 46. • 2. Critical Limb Ischemic • CLI: bentuk paling berat dari PAD, sekitar 1% pasien PAP. CLI ditandai dengan kondisi kronis (≥2 minggu): • Nyeri saat istirahat (ischemic rest pain) Luka/ulkus yang tidak sembuh Gangrene pada satu atau kedua kaki. • CLI berhubungan dg risiko kehilangan tungkai bawah (amputasi) jika tidak dilakukan revaskularisasi
  • 47. 3. Acute Limb Ischemic • Terjadi↓ perfusi ok oklusi arteri secara tiba-tiba • ALI dapat disebabkan oleh emboli atau thrombus Terjadi secara tiba-tiba, < 24 jam, Sub-acute onset 24 jam - 2 minggu. • Presentasi klinis klasik ALI ini biasa disebut dengan 6 P yaitu: 1. Pain 2. Pallor 3. Pulselessness 4. Paresthesia 5. Paralysis, dan 6. Poikilotermia (cold)
  • 48. • ALI merupakan kasus Emergensi • Rujuk segera untuk tatalaksana definitif • Waktu emas revaskularisasi 6 jam, untuk mencegah kerusakan otot yang permanen • Angka mortalitas 30 hari 15-20% Risiko amputasi tetap tinggi pada ALI (10-30%)
  • 49.
  • 50.
  • 51. 10. Bayi usia 3 bulan diabawa ke dokter dengan keluhan berat badan sulit naik. Pada pemeriksaan didapatkan HR 160 x/menit, RR 52 x/menit, suhu 36,8°C. tidak disertai kebiruan. Pada auskultasi didapatkan adanya pansistolik murmur pada sela iga ke-4 linea parasternalis kiri. Apakah diagnosis yang tepat? a. Atrial septal defect b. Tetralogy of Fallot c. Ventricular septal defect d. Transposition of great arteries e. Patent ductus arteriosus