2. Latar Belakang
Untuk mendorong percepatan transformasi pendidikan dalam kebijakan
Merdeka Belajar, diperlukan pembaruan Model Kompetensi Guru
1.
Pengaturan mengenai Model Kompetensi Guru dalam Perdirjen
6565/B/GTK/2020 tentang Model Kompetensi dalam Pengembangan Profesi
Guru sudah tidak sesuai dengan kebutuhan
2.
3. Model Kompetensi Guru
Deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku dari
Kompetensi Teknis Guru yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas profesi.
Aparatur Sipil Negara (ASN)
Profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah.
Guru
Pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
Kompetensi Teknis
Pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur, dan dikembangkan yang spesifik
berkaitan dengan bidang teknis jabatan.
Definisi
4. ● Pemetaan Kompetensi Guru
● Seleksi Pengadaan Guru
● Uji Kompetensi Perpindahan Jabatan ke dalam
Jabatan Fungsional Guru
● Uji Kompetensi untuk Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional Guru
Model Kompetensi Guru
Digunakan sebagai acuan untuk:
Pengembangan
Instrumen
● Program Pendidikan Profesi Guru
● Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan untuk Guru
● Program Pendidikan Guru Penggerak
Pengembangan
Materi dan
Instrumen
● Kegiatan lain yang berkaitan dengan pengembangan kompetensi guru
Lainnya
5. Isi Perdirjen 2626
Kamus Kompetensi Guru (Lampiran I)
a Nama Kompetensi
b Definisi Kompetensi
c Deskripsi Level
d Indikator Kompetensi
e Level Kompetensi
Model Kompetensi Guru (Lampiran II)
a Kompetensi
b Level Kompetensi
c Deskripsi Level
d Indikator Perilaku
9. Pengertian Kompetensi
Kemampuan mengelola
pembelajaran yang
berpusat pada peserta
didik untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Kompetensi
Pedagogik
Kemampuan melakukan
refleksi dalam
menjalankan tanggung
jawab sebagai pendidik
dan/atau tenaga
kependidikan sesuai kode
etik profesi dan berpusat
pada peserta didik
sehingga menjadi pribadi
yang mantap, berakhlak
mulia, arif, berwibawa
serta menjadi teladan bagi
peserta didik dan
masyarakat.
Kompetensi
Kepribadian
Kemampuan melakukan
komunikasi dan interaksi
secara efektif dalam
berkolaborasi sesama
pendidik dan tenaga
kependidikan, melibatkan
orangtua/wali dan
masyarakat dalam
pembelajaran serta
mengembangkan diri
dalam organisasi profesi
dan jaringan yang lebih
luas.
Kompetensi
Sosial
Kemampuan menguasai
materi esensial secara
luas dan mendalam untuk
menetapkan tujuan
pembelajaran dan
pengorganisasian konten
pengetahuan
pembelajaran yang
berpusat pada peserta
didik.
Kompetensi
Profesional
10. ● Pengetahuan konten pembelajaran dan cara mengajarkannya
● Karakteristik dan cara belajar peserta didik
● Kurikulum dan cara menggunakannya
● 3 Sub Indikator
● 5 Sub Indikator
● 4 Sub Indikator
● Kolaborasi untuk peningkatan pembelajaran
● Keterlibatan orang tua/wali dan masyarakat dalam pembelajaran
● Keterlibatan dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas untuk peningkatan
pembelajaran
● 3 Sub Indikator
● 2 Sub Indikator
● 2 Sub Indikator
● Kematangan moral, emosi dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan kode etik guru
● Pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi
● Orientasi berpusat pada peserta didik
● 3 Sub Indikator
● 3 Sub Indikator
● 3 Sub Indikator
● Lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik
● Pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik
● Asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik
Kompetensi
Pedagogik
Kompetensi
Kepribadian
Kompetensi
Sosial
Kompetensi
Profesional
● 3 Sub Indikator
● 5 Sub Indikator
● 5 Sub Indikator
Rincian Kompetensi dan Indikatornya
(12 Indikator + 41 Sub Indikator)
11. Level 5
Ahli
Level 5
Ahli
Level 4
Mumpuni
Level 3
Menengah
Level 2
Dasar
Level Kompetensi
Level 1
Paham
kemampuan Guru
memahami
pengetahuan tentang
prinsip-prinsip
teori dan praktik.
kemampuan Guru
menerapkan
pengetahuan tentang
prinsip-prinsip
teori dan praktik.
kemampuan Guru
mengevaluasi
dan merancang
perbaikan terhadap
pengetahuan
tentang prinsip-
prinsip
teori dan praktik.
kemampuan Guru
membimbing
guru lain dalam
mengembangkan
dan menggunakan
pengetahuan tentang
prinsip-prinsip teori
dan praktik.
kemampuan Guru
berkolaborasi dan
berbagi praktik baik
dengan guru-guru
lainnya untuk
mengembangkan
pengetahuan tentang
prinsip-prinsip teori
dan praktik.
12. Membimbing
rekan sejawat
dalam
melakukan
strategi
implementasi
lingkungan
pembelajaran
yang aman dan
nyaman bagi
peserta didik
Contoh Leveling pada Indikator Kompetensi
(Kompetensi Pedagogik)
1.1.
Lingkungan
pembelajaran
yang aman dan
nyaman bagi
peserta didik
Memahami
penting dan
manfaat
lingkungan
pembelajaran
yang aman dan
nyaman bagi
peserta didik
Menerapkan
strategi
lingkungan
pembelajaran
yang aman dan
nyaman bagi
peserta didik
Mengevaluasi
strategi
implementasi
lingkungan
pembelajaran
yang aman dan
nyaman bagi
peserta didik
dan merancang
perbaikannya
Berkolaborasi
dengan rekan
sejawat terkait
strategi
implementasi
lingkungan
pembelajaran
yang aman dan
nyaman bagi
peserta didik
Indikator
Kompetensi
Level Kompetensi
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
13. Membimbing
rekan sejawat
dalam
melakukan
strategi
kolaborasi
untuk
peningkatan
kualitas
pembelajaran
Contoh Levelling pada Indikator Kompetensi
(Kompetensi Sosial)
3.1.
Kolaborasi untuk
Peningkatan
Pembelajaran
Memahami
fungsi
kolaborasi
untuk
peningkatan
kualitas
pembelajaran
Melakukan
kolaborasi
untuk
peningkatan
kualitas
pembelajaran
Mengevaluasi
strategi
kolaborasi
untuk
peningkatan
kualitas
pembelajaran
dan
merancang
perbaikannya
Berbagi
praktik baik
dengan rekan
sejawat
terkait strategi
kolaborasi
untuk
peningkatan
kualitas
pembelajaran
Indikator
Kompetensi
Level Kompetensi
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
14. Kompetensi Pedagogik
(indikator dan Sub Indikatornya)
Lingkungan pembelajaran yang
aman dan nyaman bagi peserta
didik
Pembelajaran efektif
yang berpusat pada peserta
didik
Asesmen, umpan balik, dan
pelaporan yang berpusat pada
peserta didik
1.1.1. Pengelolaan perilaku peserta didik yang
sulit
1.2.1. Desain pembelajaran yang terstruktur dan
berurutan untuk mencapai tujuan pembelajaran
1.3.1. Perancangan asesmen yang berpusat
pada peserta didik
1.1.2. Pengelolaan kelas untuk mencapai
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
1.1.3. Rasa aman dan nyaman peserta didik
dalam proses pembelajaran
1.2.2. Desain pembelajaran yang relevan dengan
kondisi di sekitar sekolah dengan melibatkan
peserta didik
1.3.2. Pelaksanaan asesmen yang berpusat
pada peserta didik
1.2.3. Pemilihan dan penggunaan sumber belajar
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
1.3.3. Umpan balik terhadap peserta didik
mengenai pembelajarannya
1.2.4. Instruksi pembelajaran yang mencakup
strategi dan komunikasi untuk menumbuhkan
minat dan nalar kritis peserta didik
1.3.4. Penyusunan laporan capaian belajar
peserta didik
1.1 1.2 1.3
1.2.5. Penggunaan teknologi Informasi dan
komunikasi (TIK) secara adaptif dalam
pembelajaran
1.3.5. Komunikasi laporan capaian belajar
peserta didik
15. Kompetensi Kepribadian
(indikator dan Sub Indikatornya)
Kematangan moral, emosi dan
spiritual untuk berperilaku
sesuai dengan kode etik guru
Pengembangan diri melalui
kebiasaan refleksi
Orientasi berpusat pada
peserta didik
2.1.1. Makna, tujuan, dan pandangan
hidup guru berdasarkan prinsip moral
dan keyakinannya terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
2.2.1 Refleksi dan perencanaan
kebutuhan pengembangan diri yang
berpusat pada peserta didik
2.3.1. Interaksi aktif dan empatik
terhadap peserta didik
2.1.2. Pengelolaan emosi dalam
menjalankan peran sebagai pendidik
2.1.3. Penerapan kode etik guru dalam
bekerja dan pembelajaran
2.2.2. Cara adaptif melakukan
pengembangan diri untuk meningkatkan
pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik
2.3.2. Respek terhadap hak peserta didik
dalam menjalankan peran sebagai guru
2.2.3. Penerapan hasil pengembangan
diri untuk meningkatkan pembelajaran
peserta didik
2.3.3. Kepedulian terhadap keselamatan
dan keamanan peserta didik sebagai
individu dan kelompok
2.1 2.2 2.3
16. Kompetensi Sosial
(indikator dan Sub Indikatornya)
Kolaborasi untuk peningkatan
pembelajaran
Keterlibatan orang tua/wali
dan masyarakat dalam
pembelajaran
Keterlibatan dalam organisasi
profesi dan jejaring yang lebih
luas untuk peningkatan
pembelajaran
3.1.1. Komunikasi efektif dengan warga
sekolah yang mengarah pada
peningkatan pembelajaran
3.2.1. Pendampingan orang tua/wali
dalam mendukung pembelajaran di
rumah yang berpusat pada peserta didik
3.3.1. Berpartisipasi pada beragam
peran untuk pemecahan masalah
pembelajaran dalam organisasi profesi
dan jejaring yang lebih luas
3.1.2. Pengorganisasian tugas-tugas
bersama rekan sejawat untuk
peningkatan pembelajaran
3.1.3. Inisiatif berkontribusi untuk
mencapai tujuan bersama dalam
peningkatan pembelajaran
3.2.2. Pelibatan pengetahuan, keahlian,
dan perspektif orang tua/wali dan
masyarakat dalam pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik
3.3.2. Berbagi praktik baik dan karya
untuk peningkatan pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dalam
organisasi dan jejaring yang lebih luas
3.1 3.2 3.3
17. Kompetensi Profesional
(indikator dan Sub Indikatornya)
Lingkungan pembelajaran yang
aman dan nyaman bagi peserta
didik
Pembelajaran efektif
yang berpusat pada peserta
didik
Asesmen, umpan balik, dan
pelaporan yang berpusat pada
peserta didik
4.1.1. Struktur dan alur pengetahuan dari
suatu bidang keilmuan yang relevan untuk
pembelajaran
4.2.1. Tahapan perkembangan dan
karakteristik yang relevan dengan kebutuhan
belajar
4.3.1. Penggunaan kurikulum dalam proses
pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik
4.1.2. Identifikasi pengetahuan konten yang
relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran
4.1.3. Pengorganisasian pengetahuan konten
yang relevan terhadap pembelajaran
4.2.2. Latar belakang sosial, budaya, agama
dan ekonomi yang relevan dengan kebutuhan
belajar peserta didik
4.3.2. Penggunaan asesmen untuk
meningkatkan pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik
4.2.3. Potensi, minat dan cara belajar peserta
didik yang relevan dengan kebutuhan belajar
4.3.3. Penggunaan strategi untuk
meningkatkan pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik
4.2.4. Karakteristik dan cara belajar peserta
didik penyandang disabilitas
4.3.4. Penggunaan strategi pembelajaran
yang efektif untuk capaian belajar literasi dan
numerasi peserta didik
4.1 4.2 4.3
4.2.5. Keragaman kebutuhan belajar peserta
didik untuk pembelajaran yang inklusif
18. Contoh Levelling pada Sub Indikator
(Kompetensi Kepribadian)
Membimbing
rekan sejawat
untuk dapat
melakukan
refleksi dan
perencanaan
kebutuhan
pengembangan
diri yang
berpusat pada
peserta didik
2.2.1 Refleksi dan
perencanaan
kebutuhan
pengembangan diri
untuk peningkatan
pembelajaran yang
berpusat pada
peserta didik
Memahami
pentingnya
refleksi dan
perencanaan
kebutuhan
pengembangan
diri yang
berpusat pada
peserta didik
Melakukan
refleksi dan
perencanaan
kebutuhan
pengembangan
diri yang
berpusat pada
peserta didik
Mengevaluasi
refleksi untuk
perbaikan
rancangan
kebutuhan
pengembangan
diri yang
berpusat pada
peserta didik
Berkolaborasi
dengan rekan
sejawat dalam
melakukan
refleksi dan
perencanaan
kebutuhan
pengembangan
diri yang
berpusat pada
peserta didik
Sub Indikator
Kompetensi
Level Kompetensi
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
Indikator 2.2. Pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi
19. Membimbing
rekan sejawat
dalam
mengidentifikas
i pengetahuan
konten yang
relevan untuk
menentukan
tujuan
pembelajaran
Contoh Levelling pada Sub Indikator
(Kompetensi Profesional)
4.1.2. Identifikasi
pengetahuan konten
yang relevan untuk
mencapai tujuan
pembelajaran
Memahami
pengetahuan
konten yang
relevan untuk
menentukan
tujuan
pembelajaran
Menggunakan
pengetahuan
konten yang
relevan untuk
menentukan
tujuan
pembelajaran
Mengevaluasi
isi dan struktur
dari
pengetahuan
konten yang
relevan untuk
merancang
perbaikan
tujuan
pembelajaran
Berkolaborasi
dengan rekan
sejawat dalam
mengidentifikas
i pengetahuan
konten yang
relevan untuk
menentukan
tujuan
pembelajaran
Sub Indikator
Kompetensi
Level Kompetensi
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
Indikator 4.1 Pengetahuan konten pembelajaran dan cara mengajarkannya
20. Matriks Model Kompetensi Guru
Model Kompetensi Guru per Jenjang Jabatan
No. Kompetensi Guru Pertama Muda Madya Utama
1 Pedagogik Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
2 Kepribadian Level 2 Level 3 Level 4 Level 4
3 Sosial Level 2 Level 3 Level 4 Level 4
4 Profesional Level 2 Level 3 Level 4 Level 4
Catatan:
Level per jenjang jabatan tersebut merupakan standar minimal
yang harus dipenuhi oleh guru dalam jenjang jabatannya.
21. Panduan Operasional
Model Kompetensi Guru
Bagi Guru:
● alat bantu dalam mengoperasikan kompetensi
teknis
● dokumen rujukan dalam merefleksikan,
mengukur, dan mengevaluasi kompetensinya
Tujuan Umum
● Bagi Instansi Pembina dalam merancang
desain pengembangan kompetensi guru,
pengembangan instrumen pemetaan
kompetensi
● Bagi Kepala Sekolah dan pemangku
kebijakan, sebagai tolok ukur dalam
pengelolaan kinerja, perencanaan
pengembangan kompetensi berkelanjutan,
dan pengembangan karier; dan
● Mitra pembangunan dan/atau pemangku
kepentingan lainnya yang akan berkontribusi
dalam peningkatan kompetensi guru
Tujuan Khusus
23. Dokumen
1. Perdirjen Model Kompetensi Guru
http://ringkas.kemdikbud.go.id/PerdirjenModelKomp
1. Panduan Operasional Model Kompetensi Guru
http://ringkas.kemdikbud.go.id/PanduanModelKomGuru
24. Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
1.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
4.
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
5.
25. Frequently Asked Questions (FAQ)
Perdirjen GTK 2626/2023
Apakah regulasi Perdirjen 2626/2023 tentang Model Kompetensi Guru mencabut sepenuhnya ketentuan Perdirjen
6565/2020 tentang Model Kompetensi dalam Pengembangan Profesi Guru?
Tidak. Perdirjen 2626/2023 hanya mencabut sebagian ketentuan tentang model kompetensi guru dalam Perdirjen
6565/2020 dan mengatur ulang ketentuan terkait kompetensi guru. Ketentuan terkait kompetensi kepemimpinan sekolah
dalam Perdirjen 6565/2020 masih tetap berlaku, sampai dinyatakan dicabut lewat regulasi yang akan datang.
Q.
A.
Mengapa perubahan tersebut diperlukan?
Pengaturan level kompetensi pada Perdirjen 6565/2020 dinilai sudah tidak sesuai dengan kebutuhan transformasi
pendidikan sehingga diperlukan penyesuaian. Tiap-tiap indikator kompetensi dalam Perdirjen 2626/2023 akan digunakan
untuk pengembangan instrumen pemetaan kompetensi untuk uji kompetensi kenaikan jenjang jabatan, self-assessment
kompetensi, juga untuk kebutuhan-kebutuhan lain seputar pengembangan kompetensi guru. Dengan begitu, guru-guru
dapat mengetahui tingkat kompetensinya secara berkala dan menemukan area mana saja dari kompetensinya yang
masih perlu ditingkatkan dan mana yang sudah baik.
Q.
A.
26. Frequently Asked Questions (FAQ)
Perdirjen GTK 2626/2023
Apakah Perdirjen 2626/2023 mengikat bagi semua guru, termasuk guru swasta?
Perdirjen 2626/2023 hanya diperuntukkan bagi Jabatan Fungsional Guru (PNS dan ASN) pada jenjang PAUD (formal)
hingga SMA/SMK. Namun demikian, bagi guru non-jabatan fungsional, model kompetensi tetap bisa digunakan untuk
mengidentifikasi tingkat kemampuan kompetensi secara mandiri lewat self-assessment.
A.
Saat ini saya guru namun menjabat sebagai kepala sekolah. Apakah Perdirjen 2626/2023 ini berlaku juga bagi
saya yang berkapasitas sebagai kepala sekolah?
Pengaturan tentang kompetensi Kepala Sekolah masih diatur dalam Perdirjen GTK 6565/2020, tentang kompetensi
kepemimpinan sekolah. Sementara, Perdirjen 2626/2023 bisa menjadi rujukan sepanjang Anda tetap menjalankan tugas
profesi sebagai ‘guru’.
A.
Q.
Q.
27. Frequently Asked Questions (FAQ)
Perdirjen GTK 2626/2023
Saya kesulitan menerjemahkan tiap indikator kompetensi guru. Apakah disediakan alat bantu dalam
mengoperasionalkan model kompetensi guru?
Direktorat Jenderal GTK menerbitkan Panduan Operasional Model Kompetensi Guru, yang didalamnya berisi penjelasan
atas tiap-tiap fokus area (sub-indikator) dari setiap indikator kompetensi yang diatur.
A.
Bagaimana cara menggunakan Perdirjen ini?
Perdirjen ini dilengkapi dengan ‘Kamus Model Kompetensi’ (Lampiran I) yang di dalamnya memuat deskripsi dari tiap-tiap
kategori kompetensi guru. Kemudian, pengaturan tentang kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh JF Guru diatur
dalam bagian ‘Model Kompetensi Guru’ (Lampiran II). Contoh, Anda adalah seorang guru pada jenjang ahli muda, maka
berdasarkan Perdirjen 2626/2023 Anda diharuskan untuk memiliki level kompetensi minimal level 3 untuk setiap
indikator kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian dan profesional.
A.
Q.
Q.