SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
61
BAB 5. NUTRISI DAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA
Kompetensi
Dasar
: Dapat menjelaskan kebutuhan nutrisi dan media bagi
penumbuhan mikroba di laboratorium
Indikator : Mhs dapat menjelaskan
1. Kebutuhan nutrient bagi mikroba;
2. Penggolongan mikroba berdasarkan nutrisinya
3. Sifat dan fungsi nutrien
4. Jenis media pertumbuhan mikroba
Sub Pokok
Bahasan
1. Peranan dan kebutuhan nutrient bagi mikroba
2. Penggolongan mikroba berdasarkan sumber nutrisinya
3. Sifat dan fungsi nutrien
4. Media pertumbuhan mikroba
Sumber Bahan
Bacaan
: 1. Timotius, H. 1982. Mikrobiologi dasar: 26-36
2. Suriawiria, U. 1976. Pengantar mikrobiologi umum: 54-65
3. Berbagai sumber/situs internet
PENGANTAR
 Untuk tetap hidup, tumbuh dan berkembangbiak jasad hidup termasuk
mikroba harus mendapatkan suplai ‘makanan’ yang cukup, yang diekstrak
atau diperoleh dari lingkungannya. Zat atau bahan penyusun makanan
tersebut baik berupa senyawa organic maupun anorganik disebut sebagai
nutrient atau substrat, sedangkan proses menda-patkan atau penyerapan-
nya dikenal dengan isitilah nutrisi.
 Mengapa nutrient atau makanan penting bagi jasad hidup dan mikroba?
 Pada intinya dalam kehidupannya jasad hidup mempunyai kegiatan hidup
yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga aktivitas utama, yaitu:
1. Steady state control, yang meliputi pengaturan terhadap suplai
makanan, pengaturan aktivitas organ internal tubuh, pergerakan,
proteksi diri dan reparasi atau pemulihan kondisi tubuh;
2. Reproduksi, berkaitan dengan tumbuh dan berkembang biak;
3. Adaptasi, yang meliputi penyesuaian diri dan evolusi.
 Untuk menunjang segenap aktivitas tersebut diperlukan dua hal, yaitu
ENERGI dan bahan atau komponen pembangun sel (-sel) tubuh mereka.
Kedua hal tersebut dapat diekstrak atau diperoleh dari zat makanan
(nutrient) melalui aktivitas seluler, prosesnya dikenal sebagai META-
BOLISME, yang terdiri dua rangkaian proses sinambung, yaitu
1. KATABOLISME yang merupakan perombakan (dissimilasi) makro-
molekul dengan menghasilkan energi; dan
2. ANABOLISME yaitu proses sintesis (assimilasi) bahan-bahan
penyusun atau pembangun sel dan makromolekul lainnya dari
senyawa-senyawa sederhana (hasil perombakan – dissimilasi sebe-
lumnya) dan senyawa anorganik, yang menggunakan energy hasil
katabolisme.
SIFAT DAN FUNGSI NUTRIEN DALAM KEHIDUPAN MIKROBA:
 Peran utama nutrisi adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel,
dan sebagai aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang
menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan
terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron,
sumber mineral, faktor pertumbuhan, dan nitrogen.
 Jasad hidup ada yang dapat menggunakan sumber nutrient didalam bentuk
padat, ada pula yang hanya dapat menggunakan dalam bentuk cairan
(larutan).
 Jasad hidup yang dapat menggunakan sumber nutrient dalam bentuk padat
tergolong dalam tipe holozoik, sedang yang menggunakan nutrient
didalam bentuk cairan tergolong ke dalam tipe holofitik. Jasad holofitik
dapat pula menggunakan sumber nutrient dalam bentuk padat, tetapi
bahan tersebut harus diencerkan terlebih dahulu diluar sel dengan
pertolongan enzim ekstraseluler.
Sumber nutrien yang sangat diperlukan mikroba adalah dalam bentuk:
1. Air
 Air merupakan komponen utama sel mikroba dan medium. Fungsi air
adalah sebagai sumber oksigen untuk bahan organik sel pada respirasi.
Selain itu air berfungsi sebagai pelarut dan alat pengangkut dalam
metabolisme.
62
2. Sumber energy
Ada beberapa sumber energi untuk mikroba yaitu senyawa organik atau
anorganik yang dapat dioksidasi dan cahaya terutama cahaya matahari.
3. Sumber karbon
Sumber karbon untuk mikroba dapat berbentuk senyawa organik maupun
anorganik. Senyawa organik meliputi karbohidrat, lemak, protein, asam
amino, asam organik, garam asam organik, polialkohol, dan sebagainya.
Senyawa anorganik misalnya karbonat dan gas CO2 yang merupakan
sumber karbon utama terutama untuk tumbuhan tingkat tinggi.
4. Sumber aseptor electron
Proses oksidasi biologi merupakan proses pengambilan dan pemindahan
elektron dari substrat. Karena elektron dalam sel tidak berada dalam bentuk
bebas, maka harus ada suatu zat yang dapat menangkap elektron tersebut.
Penangkap elektron ini disebut aseptor elektron.
Aseptor elektron ialah agensia pengoksidasi. Pada mikrobia yang dapat
berfungsi sebagai aseptor elektron ialah O2
, senyawa organik, NO3
-
, NO2
-
,
N2O, SO4
2-
, CO2, dan Fe3+
.
5. Sumber mineral
Mineral merupakan bagian dari sel.
Unsur penyusun utama sel ialah C, O, N, H, dan P. unsur mineral
lainnya yang diperlukan sel ialah K, Ca, Mg, Na, S, Cl. Unsur mineral yang
digunakan dalam jumlah sangat sedikit ialah Fe, Mn, Co, Cu, Bo, Zn, Mo,
Al, Ni, Va, Sc, Si, Tu, dan sebagainya yang tidak diperlukan jasad.
Unsur yang digunakan dalam jumlah besar disebut unsur makro, dalam
jumlah sedang unsur oligo, dan dalam jumlah sangat sedikit unsur mikro.
Unsur mikro sering terdapat sebagai ikutan (impurities) pada garam
unsur makro, dan dapat masuk ke dalam medium lewat kontaminasi gelas
tempatnya atau lewat partikel debu.
Selain berfungsi sebagai penyusun sel, unsur mineral juga berfungsi
untuk mengatur tekanan osmose, kadar ion H+
(kemasaman, pH), dan
potensial oksidasireduksi (redox potential) medium.
6. Faktor tumbuh
Faktor tumbuh ialah senyawa organik yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan (sebagai prekursor, atau penyusun bahan sel) dan senyawa ini
tidak dapat disintesis dari sumber karbon yang sederhana.
Faktor tumbuh sering juga disebut zat tumbuh dan hanya diperlukan
dalam jumlah sangat sedikit.
Berdasarkan struktur dan fungsinya dalam metabolisme, faktor tumbuh
digolongkan menjadi asam amino, sebagai penyusun protein base purin dan
pirimidin, sebagai penyusun asam nukleat, dan vitamin sebagai gugus
prostetis atau bagian aktif dari enzim.
7. Sumber nitrogen
Mikroba dapat menggunakan nitrogen dalam bentuk amonium, nitrat, asam
amino, protein, dan sebagainya.
Jenis senyawa nitrogen yang digunakan tergantung pada jenis jasadnya.
Beberapa mikroba dapat menggunakan nitrogen dalam bentuk gas N2 (zat
lemas) udara. Mikroba ini disebut mikroba penambat nitrogen.
ELEMEN PENYUSUN SEL MIKROBA
Analisis kimia terhadap sel mikroba menunjukkan bahwa sel tersusun atas
berbagai elemen, yang tergolong sebagai makronutrien, mikonutrien dan trace
elemen, tergantung pada kadar atau jumlah masing-masing.
Mayoritas komponen seluler adalah karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen,
fosfor dan elemen ini merupakan penyusun utama membran, protein, asam
nukleat dan struktur seluler lainnya. Elemen ini diperlukan paling banyak oleh
mikroba untuk menyusun komponen selulernya. Oleh karena itu disebut
makronutrien.
Elemen lainnya yang lebih sedikit diperlukan oleh mikroba untuk menyu-
sun komponen selulernya disebut mikronutrien. Elemen lainnya yang sangat
sedikit (bahkan tidak terukur) diperlukan sel untuk menyusun komponen
seluler, tetapi harus hadir dalam nutrisinya disebut trace elemen. (Tabel 1)
Bahan-Ajar/ Bab-5/Mikrobiologi Pertanian/Arohyadi
63
Tabel 1. Komposisi, fungsi dan sumber elemen ‘esensial’ penyusun sel
mikroba
Elemen % dari
berat
kering
Fungsi Sumber
Karbon 50 Penyusun utama bahan selular Kompleks organic,
CO2
Oksigen 20 Konstituen dari sel dan sel bahan air; O2
adalah menerima elektron dalam
respirasi aerobik
H2O, Kompleks
organik, CO2, dan
O2
Nitrogen +14 Konstituen dari asam amino, asam
nukleat nucleotides, dan coenzymes
NH3, NO3,
Kompleks organik,
N2
Hidrogen 8 Penyusun utama dari bahan organik dan
air
H2O, Kompleks
organik, H2
Fosfor 3 Konstituen dari asam nukleat,
nucleotides, phospholipids, LPS, teichoic
asam
anorganik Fosfat
(PO4)
Belerang 1 Konstituen dari cysteine, methionine,
glutathione, beberapa coenzymes
SO4, H2S,
S,
belerang organik
Kalium 1 Kation anorganik utama selular dan
cofactor untuk enzim tertentu
Kalium
GARAM dapur
Magnesium 0.5 Kation anorganik selular, cofactor
tertentu untuk reaksi enzimatis
Magnesium
GARAM dapur
Kalsium 0.5 Kation anorganik selular, cofactor untuk
enzim tertentu dan komponen
endospores
Kalsium
GARAM dapur
Besi 0.2 Komponen cytochromes dan nonheme-
besi dan protein yang cofactor untuk
beberapa reaksi enzimatis
GARAM dapur
besi
PENGELOMPOKAN MIKROBA
Secara ringkas, peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan
pembangun sel, dan sebagai aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik yang
menghasilkan energi. Oleh karenanya substrat yang diperlukan harus mengan-
dungi air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber
mineral, faktor pertumbuhan, dan nitrogen, selain harus mengandung seluruh
elemen yang penting untuk sintesis biologik oranisme baru.
Berdasarkan sumber berbagai kebutuhan untuk menunjang aktivitas kehi-
dupannya tersebut, mikroba dibedakan menjadi berbagai kelompok.
1. Berdasarkan sumber karbon
Berdasarkan atas kebutuhan karbon mikroba dibedakan menjadi:
1) Mikroba ototrof ialah mikroba yang memerlukan sumber karbon dalam
bentuk anorganik, misalnya CO2 dan senyawa karbonat.
2) Mikroba heterotrof ialah mikroba yang memerlukan sumber karbon
dalam bentuk senyawa organik. Mikroba heterotrof dibedakan lagi
menjadi:
a. Mikroba saprofit ialah mikroba yang dapat menggunakan bahan
organik yang berasal dari sisa mikroba hidup yang telah mati.
b. Mikroba parasit ialah mikroba yang hidup pada atau di dalam
mikroba hidup lain dan menggunakan bahan dari mikroba inang
(hospes)-nya. Mikroba parasit yang dapat menyebabkan penyakit
pada inangnya disebut mikroba patogen.
2. Berdasarkan sumber energi
Berdasarkan atas sumber energi mikroba dibedakan menjadi mikroba foto-
ototrof, jika menggunakan energi cahaya; dan khemootrof, jika menggunakan
energi dari reaksi kimia.
Jika didasarkan atas sumber energi dan karbonnya, maka dikenal mikroba
fotoototrof, fotoheterotrof, khemoototrof dan khemoheterotrof. Perbedaan dari
keempat mikroba tersebut sbb:
Mikroba Sumber Karbon Sumber Energi
Fotoototrof
Fotoheterotrof
Khemootrof
khemoheterotrof
Zat anorganik
Zat organik
Zat anorganik
Zat organik
Cahaya matahari
Cahaya matahari
Oksidasi zat anorganik
Oksidasi zat organik
64
3. Berdasarkan sumber donor elektron
Berdasarkan atas sumber donor elektron mikroba digolongkan manjadi
mikroba litotrof dan organotrof.
Mikroba litotrof ialah mikroba yang dapat mengguna-kan donor elektron
dalam bentuk senyawa anorganik seperti H2, NH3, H2S, dan S. Mikroba
organotrof ialah mikroba yang menggu-nakan donor elektron dalam bentuk
senyawa organik.
4. Berdasarkan sumber energi dan donor elektron
Berdasarkan atas sumber energi dan sumber donor elektron mikroba dapat
digolongkan menjadi mikroba fotolitotrof, fotoorganotrof, khemolitotrof, dan
khemoorganotrof. Perbedaan keempat golongan mikroba tersebut sbb:
Mikroba Sumber
Energi
Sumber Donor
Elektron
Contoh
Fotolitotrof
Fotoorganotrof
Khemolitotrof
Khemoorganotrof
Cahaya
Cahaya
Oksidasi-
zat anorganik
Oksidasi
zat organik
Zat anorganik
Zat organik
Zat anorganik
Zat organik
Alga
Bakteri belerang
fotosintetik
Bakteri besi,
bakteri nitrifikasi
Mikroba heterotrof
5. Berdasarkan kebutuhan oksigen
Berdasarkan akan kebutuhan oksigen, mikroba dapat digolongkan dalam:
a. Mikroba aerob ialah mikroba yang menggunakan oksigen bebas (O2)
sebagai satu-satunya aseptor hidrogen yang terakhir dalam proses
respirasinya.
a. Mikroba anaerob, sering disebut anaerob obligat ialah mikroba yang tidak
dapat menggunakan oksigen bebas sebagai aseptor hidrogen terakhir
dalam proses respirasinya.
b. Mikroba mikroaerob ialah mikroba yang hanya memerlukan oksigen
dalam jumlah yang sangat sedikit.
c. Mikroba aerob fakultatif ialah mikroba yang dapat hidup dalam keadaan
anaerob maupun aerob. Mikroba ini juga bersifat anaerob toleran.
d. Mikroba kapnofil ialah mikroba yang memerlukan kadar oksigen rendah
dan kadar CO2 tinggi.
MEDIA PERTUMBUHAN
Media pertumbuhan mikroba adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan (nutrien) yang di perlukan mikroba untuk
pertumbuhan.
Media yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan
mikroba tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis
mikroba yang bersangkutan.
Untuk menumbuhkan mikroba yang diinginkan, yang pertama harus
dilakukan adalah memahami kebutuhan dasarnya, kemudian memfor-
mulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan.
SYARAT MEDIA
Untuk dapat digunakan menumbuhkan mikroba, maka media harus:
1) Mengandung semua komponen atau elemen ‘esensial’ yang
dibutuhkan mikroba untuk pertumbuhannya,
2) Mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang
sesuai dengan kebutuhan mikroba yang akan ditumbuhkan,
3) Dalam keadaan steril, tidak terkontaminasi
BAHAN-BAHAN PENYUSUN MEDIA MIKROBA
1. Bahan dasar
a. Air (H2O) sebagai pelarut
b. Agar (dari rumput laut) yang berfungsi sebagai pemadat media. Agar
sulit di degradasi oleh mikroba pada umunya dan mencair pada suhu
450
C.
c. Gelatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Gelatin adalah
polimer asam aminio yang diproduksi dari kologen.
d. Silica gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya
juga sebagai pemadat media. Silica gel khususnya digunakan untuk
memadatkan media bagi mikroba autotrof abligat.
2. Nutrien atau zat makanan
a. Media harus mengandung unsur-unsur esensial yang diperlukan untuk
metabolisme sel yaitu berupa unsur makro seperti C, H, O, N, P;
unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur pelekat/trace element.
b. Sumber karbon dan energy, berupa senyawa organic atau anorganik
sesuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotrof memerlukan sumber
65
karbon organik antara lain dari karbohidrat, lemak, protein, dan asam
organic.
c. Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa
bernitrogen lain. Sejumalah mikroba dapat menggunakan sumber N
anorganik seperti urea.
d. Vitamin-vitamin.
3. Bahan tambahan (suplemen)
 Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke dalam medium
dengan tujuan tertentu, misalnya phenol red (indicator asam basa)
ditambahkan untuk indicator perubahan pH akibat produksi asam organic
hasil metabolisme.
Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media
a. Agar, sebagai pemadat
b. Peptone, adalah hasil hidrolisis protein hewani atau nabati seperti otot,
liver, darah, susu, kasein, laktobumin, gelatin, dan kedelai.
c. Meat extract, mengandung basa organic terbuat dari otak, limpa, plasenta,
dan daging sapi.
d. Yeast extract, terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alcohol.
Yeast extract mengandung asam amino yang lengkap dan vitamin (B
complex).
e. Karbohidrat. Jenis karbohidrat yang umumnya digunakan adalah amilum,
glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, manitol, dan lain-lain. Kadar yang
ditambahkan untuk analisis fermentasi adalah 0,5-1%.
MACAM-MACAM MEDIA PERTUMBUHAN:
A. Berdasarkan konsistensi ataupun kepadatannya, medium terbagi
menjadi:
1. Medium cair/broth/liquid yaitu media yang tidak mengandung agar,
contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).
2. Medium setengah padat (semi solid medium) yaitu media yang
mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak
padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan
supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi
tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya
bakteri yang tumbuh pada media NfB (Nitrogen free Bromthymol
Blue) semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan di bawah
permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan
mudah hancur.
Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen,
misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit
oksigen meningkatkan metabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga
diharuskan tumbuh merata diseluruh media.
3. Medium padat (solid medium) yaitu media yang mengandung agar
15% sehingga setelah dingin media menjadi padat. Contoh: endo agar,
PDA, Nutrient agar
B. Medium berdasarkan komposisi
a) Medium sintetik yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui
jenis dan takarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac
Conkey Agar.
b) Medium semi sintetik yaitu media yang sebagian komposisinya
diketahui secara pasti, misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang
mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk bahan
ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang
komposisi senyawa penyusunnya.
c) Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi
yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung
diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, Brain
Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.
C. Media berdasarkan tujuan
a) Medium umum, yaitu medium yang dapat ditumbuhi berbagai jenis
mikroba. Contoh: NA (nutrient agar) umum untuk bakteri, PDA
(potato dextrose agar) dan toge agar umum untuk jamur.
b) Medium diferensial, yaitu medium yang hanya ditumbuhi berbagai
jenis mikroba, salah satu jenis memberikan cirri yang khas sehingga
dapat segera diketahui berbeda dari yang lain. Contoh: Blood Agar,
EMB agar, dll.
c) Medium pengaya, yaitu medium yang kaya akan nutrient tertentu
sehingga dapat menumbuhkan dan memperbanyak sel dengan cepat.
Contoh: medium Tetrathionat Broth, dll.
66
d) Media diperkaya (Enrichment media), merupakan media yang
mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan
ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, kunuing telur.
Media diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu.
Bakteri yang ditambah dalam media initidak hanya membutuhkan
nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi membutuhkan
komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Blle Agar,
Serum Agar, dll.
e) Media Selektif / penghambat merupakan media yang selain
mengandung nutrisi, juga ditambah suatu zat tertentu sehingga
media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan
merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan.
Misalnya Luria Bertani Medium, ditambahi Amphisilin untuk
merangsang E. coli yang resisten terhadap antibiotik dan
menghambat kontaminan yang peka. Ampicilline.Salt Broth yang
ditambah NaCl 4% digunakan untuk membunuh Streptococcus
agalactioe yang toleran terhadap garam.
Adapun beberapa definisi tentang media diperkaya/selektif di antaranya:
a. Media diperkaya (Enrichment media) merupakan media yang diperlu-kan
untuk oganisme yang memerlukan makanan tambahan.
b. Media diperkaya digunakan untuk memperbanyak bakteri baik di dalam
Specimen maupun koloni-koloni yang kecil.
c. Media diperkaya Eksklusif digunakan segolongan bakteri yang lain
termasuk dalam media ini antara lain Azide Broth, Selenite Broth.
d. Media Selektif merupakan media yang digunakan untuk membedakan
golongan sehingga dapat dipilih, koloni bakteri yang ada. Contoh: Endo
Plate.
CONTOH MEDIA PERTUMBUHAN YANG SERING DIGUNAKAN
Nutrien Agar (NA)
 Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA
juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroba yang tidak
selektif, dalam artian mikroba heterotrof.
 Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef,
pepton, dan agar. NA merupakan salah satu media yang umum digunakan
dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk
pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji
bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.
 Pada pembuatan medium NA ini ditambahkan pepton supaya mikroba
cepat tumbuh, karena mengandung banyak N2. Agar yang digunakan
dalam proses ini untuk mengentalkan medium dan disterilisasi dengan
autoklaf pada 121°C selama 15 menit.
Potato Dextrose Agar (PDA)
PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang.
Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel
atau produk makanan.
PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari
20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan
kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.
Plate Count Agar (PCA)
PCA digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik dengan inokulasi di
atas permukaan. PCA dibuat dengan melarutkan semua bahan (casein
enzymic hydrolisate, yeast extract, dextrose, agar) hingga membentuk
suspensi 22,5 g/L kemudian disterilisasi pada autoklaf (15 menit pada suhu
121°C).
Media PCA ini baik untuk pertumbuhan total mikroba (semua jenis mikroba)
karena di dalamnya mengandung komposisi casein enzymic hydrolisate yang
menyediakan asam amino dan substansi nitrogen komplek lainnya serta
ekstrak yeast mensuplai vitamin B kompleks.
Lactose Broth
Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform
dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-
enrichment broth) untuk Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi
laktosa oleh bakteri pada umumnya.
Pepton dan ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk metabolisme
bakteri. Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi
untuk organisme koliform. Pertumbuhan dengan pembentukan gas adalah
presumptive test untuk koliform.
67
Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan
0,5% laktosa.
Nutrient Broth (NB)
Nutrient broth merupakan media untuk mikroba yang berbentuk cair. Intinya
sama dengan nutrient agar. Nutrient broth dibuat dengan cara sebagai berikut.
1. Larutkan 5 g pepton dalam 850 ml air distilasi/akuades.
2. Larutkan 3 g ekstrak daging dalam larutan yang dibuat pada langkah
pertama.
3. Atur pH sampai 7,0.
4. Beri air distilasi sebanyak 1.000 ml.
5. Sterilisasi dengan autoklaf
EMBA (Eosin Methylene Blue Agar)
Media Eosin Methylene Blue mempunyai keistimewaan mengandung laktosa
dan berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan laktosa seperti
S. aureus, P. aerugenosa, dan Salmonella.
Mikroba yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan inti
berwarna gelap dengan kilap logam. Sedangkan mikroba lain yang dapat
tumbuh koloninya tidak berwarna. Adanya eosin dan metilen blue membantu
mempertajam perbedaan tersebut.
MRSA (deMann Rogosa Sharpe Agar)
MRSA merupakan media yang diperkenalkan oleh De Mann, Rogosa, dan
Shape (1960) untuk memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis
Lactobacillus dari seluruh jenis bahan.
MRS agar mengandung polysorbat, asetat, magnesium, dan mangan yang
diketahui untuk beraksi/bertindak sebagai faktor pertumbuhan bagi
Lactobacillus, sebaik nutrien diperkaya.
MRS agar tidak sangat selektif, sehingga ada kemungkinan Pediococcus dan
jenis Leuconostoc serta jenis bakteri lain dapat tumbuh.
MRS agar mengandung:
1. Protein dari kasein 10 g/L
2. Ekstrak daging 8,0 g/L
3. Ekstrak ragi 4,0 g/L
4. D (+) glukosa 20 g/L
5. Magnesium sulfat 0,2 g/L
6. Agar-agar 14 g/L
7. dipotassium hidrogen phosphate 2 g/L
8. Tween 80 1,0 g/L
9. Diamonium hidrogen sitrat 2 g/L
10. Natrium asetat 5 g/L
11. Mangan sulfat 0,04 g/L
MRSB
Medium ini merupakan media yang serupa dengan MRSA yang berbentuk
cair/broth.
SOAL-SOAL TUGAS LATIHAN
1. Apa yang dimaksud dengan nutrisi dan nutrien! Mengapa sangat
dibutuhkan oleh mikroba?
2. Terangkan tentang tiga aktivitas utama mikroba yang membutuhkan
banyak energy!
3. Sebutkan unsure hara penyusun sel mikroba!
4. Ada mikroba tergolong tipe holozoik dan tipe holofitik, terangkan apa
perbedaannya!
5. Ada tujuh bentuk sumber nutrient yang penting bagi mikroba, sebut-kan
dan terangkan!
6. Mikroba dapat digolongkan berdasarkan antara lain: sumber karbon,
sumber energy, sumber donor electron, sumber energy dan donor electron
dan kebutuhan oksigen. Sebut dan terangkan masing-masing!
7. Apa yang dimaksud dengan media pertumbuahn mikroba dan sebut-kan
syarat-syaratnya!
8. Apa saja bahan-bahan penyusun media mikroba?
9. Mengapa agar banyak digunakan dalam pembuatan media pertumbuh-an,
mengapa dan apa fungsi agar tersebut?
10. Terdapat berjenis-jenis media mikroba dan dikelompokkan berdasarkan
aspek-aspek tertentu. Sebutkan dan terangkan.
11. Sebutkan dan cirikan macam media mikroba yang banyak digunakan
dalam kegiatan mikrobiologi umumnya!
12. Terangkan bagaimana cara membuat medium NA dan PDA!

More Related Content

Similar to BAHAN BACAAN BAB 5 Nutrisi dan Media Pertumbuhan Utk Mikroba.pdf

Falsafah BioKimia
Falsafah BioKimiaFalsafah BioKimia
Falsafah BioKimiaIbnu Masud
 
Falsafah BioKimia
Falsafah BioKimiaFalsafah BioKimia
Falsafah BioKimiaIbnu Masud
 
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdfBAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdfWan Na
 
Analisis mikroorganisme pembuat bioetanol
Analisis mikroorganisme pembuat bioetanolAnalisis mikroorganisme pembuat bioetanol
Analisis mikroorganisme pembuat bioetanolAhmad Jihad Almuhdhor
 
PPT KELOMPOK 3 Metabolisme Mikrobiologi.pptx
PPT KELOMPOK 3 Metabolisme Mikrobiologi.pptxPPT KELOMPOK 3 Metabolisme Mikrobiologi.pptx
PPT KELOMPOK 3 Metabolisme Mikrobiologi.pptxnurulrachmadianti
 
Ppt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanPpt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanmarwahmoniCha
 
Fisiologi bakteri
Fisiologi  bakteriFisiologi  bakteri
Fisiologi bakteriStHadijah
 
Unsur-unsur Sel dan Perngertiannya
Unsur-unsur Sel dan PerngertiannyaUnsur-unsur Sel dan Perngertiannya
Unsur-unsur Sel dan PerngertiannyaFêlîx TÃñèväñ
 
Konsep dasar nutrisi mikroba,teknik dasar dan berbagai tipe
Konsep dasar nutrisi mikroba,teknik dasar dan berbagai tipeKonsep dasar nutrisi mikroba,teknik dasar dan berbagai tipe
Konsep dasar nutrisi mikroba,teknik dasar dan berbagai tipeYudi Yatma
 
Struktur kimia sel
Struktur kimia sel Struktur kimia sel
Struktur kimia sel Bahari Lubis
 
BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER DALAM MAKHLUK HIDUP.pptx
BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER DALAM MAKHLUK HIDUP.pptxBIOLOGI SEL DAN MOLEKULER DALAM MAKHLUK HIDUP.pptx
BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER DALAM MAKHLUK HIDUP.pptxAriefHanisworo
 
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaLisa Tri Setiawati
 
Struktur dan Fungsi organel sel
Struktur dan Fungsi organel selStruktur dan Fungsi organel sel
Struktur dan Fungsi organel selade layyinah
 
BAB 1 Sel.pptx
BAB 1 Sel.pptxBAB 1 Sel.pptx
BAB 1 Sel.pptxHariLazy
 

Similar to BAHAN BACAAN BAB 5 Nutrisi dan Media Pertumbuhan Utk Mikroba.pdf (20)

Falsafah BioKimia
Falsafah BioKimiaFalsafah BioKimia
Falsafah BioKimia
 
Falsafah BioKimia
Falsafah BioKimiaFalsafah BioKimia
Falsafah BioKimia
 
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdfBAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
 
Biokimia ii met umum
Biokimia ii met umumBiokimia ii met umum
Biokimia ii met umum
 
Analisis mikroorganisme pembuat bioetanol
Analisis mikroorganisme pembuat bioetanolAnalisis mikroorganisme pembuat bioetanol
Analisis mikroorganisme pembuat bioetanol
 
PPT KELOMPOK 3 Metabolisme Mikrobiologi.pptx
PPT KELOMPOK 3 Metabolisme Mikrobiologi.pptxPPT KELOMPOK 3 Metabolisme Mikrobiologi.pptx
PPT KELOMPOK 3 Metabolisme Mikrobiologi.pptx
 
Makalah mikroganisme amanah raha
Makalah mikroganisme amanah rahaMakalah mikroganisme amanah raha
Makalah mikroganisme amanah raha
 
Ppt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanPpt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhan
 
Fisiologi bakteri
Fisiologi  bakteriFisiologi  bakteri
Fisiologi bakteri
 
Fisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhanFisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhan
 
Unsur-unsur Sel dan Perngertiannya
Unsur-unsur Sel dan PerngertiannyaUnsur-unsur Sel dan Perngertiannya
Unsur-unsur Sel dan Perngertiannya
 
Konsep dasar nutrisi mikroba,teknik dasar dan berbagai tipe
Konsep dasar nutrisi mikroba,teknik dasar dan berbagai tipeKonsep dasar nutrisi mikroba,teknik dasar dan berbagai tipe
Konsep dasar nutrisi mikroba,teknik dasar dan berbagai tipe
 
Struktur kimia sel
Struktur kimia sel Struktur kimia sel
Struktur kimia sel
 
BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER DALAM MAKHLUK HIDUP.pptx
BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER DALAM MAKHLUK HIDUP.pptxBIOLOGI SEL DAN MOLEKULER DALAM MAKHLUK HIDUP.pptx
BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER DALAM MAKHLUK HIDUP.pptx
 
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
 
Struktur dan Fungsi organel sel
Struktur dan Fungsi organel selStruktur dan Fungsi organel sel
Struktur dan Fungsi organel sel
 
Pengantar biokimia
Pengantar biokimiaPengantar biokimia
Pengantar biokimia
 
Archaebacteria
ArchaebacteriaArchaebacteria
Archaebacteria
 
BAB 1 Sel.pptx
BAB 1 Sel.pptxBAB 1 Sel.pptx
BAB 1 Sel.pptx
 
Materi biologi x bab 1 sel
Materi biologi x bab 1 selMateri biologi x bab 1 sel
Materi biologi x bab 1 sel
 

More from Wan Na

PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptxPERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptxWan Na
 
MATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdf
MATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdfMATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdf
MATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdfWan Na
 
quiz mikro.docx
quiz mikro.docxquiz mikro.docx
quiz mikro.docxWan Na
 
Kajian teoritis BAB 2.pdf
Kajian teoritis BAB 2.pdfKajian teoritis BAB 2.pdf
Kajian teoritis BAB 2.pdfWan Na
 
Stat Terori Peluang.pdf
Stat Terori Peluang.pdfStat Terori Peluang.pdf
Stat Terori Peluang.pdfWan Na
 
BIG BOOK FISIKA.pdf
BIG BOOK FISIKA.pdfBIG BOOK FISIKA.pdf
BIG BOOK FISIKA.pdfWan Na
 
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.pptPengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.pptWan Na
 
Kasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptx
Kasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptxKasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptx
Kasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptxWan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdfWan Na
 
1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx
1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx
1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptxWan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdfBAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdfWan Na
 
HO-Fungi.pdf
HO-Fungi.pdfHO-Fungi.pdf
HO-Fungi.pdfWan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdfWan Na
 
Virus.pdf
Virus.pdfVirus.pdf
Virus.pdfWan Na
 
Materi3-Bakteri (1).pdf
Materi3-Bakteri (1).pdfMateri3-Bakteri (1).pdf
Materi3-Bakteri (1).pdfWan Na
 
Isolasi Pertumbuhan Mikroba.pdf
Isolasi  Pertumbuhan Mikroba.pdfIsolasi  Pertumbuhan Mikroba.pdf
Isolasi Pertumbuhan Mikroba.pdfWan Na
 
FLUIDA_STATIS.pdf
FLUIDA_STATIS.pdfFLUIDA_STATIS.pdf
FLUIDA_STATIS.pdfWan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdf
BAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdfBAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdf
BAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdfWan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfWan Na
 
TERMODINAMIKA.pdf
TERMODINAMIKA.pdfTERMODINAMIKA.pdf
TERMODINAMIKA.pdfWan Na
 

More from Wan Na (20)

PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptxPERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
 
MATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdf
MATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdfMATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdf
MATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdf
 
quiz mikro.docx
quiz mikro.docxquiz mikro.docx
quiz mikro.docx
 
Kajian teoritis BAB 2.pdf
Kajian teoritis BAB 2.pdfKajian teoritis BAB 2.pdf
Kajian teoritis BAB 2.pdf
 
Stat Terori Peluang.pdf
Stat Terori Peluang.pdfStat Terori Peluang.pdf
Stat Terori Peluang.pdf
 
BIG BOOK FISIKA.pdf
BIG BOOK FISIKA.pdfBIG BOOK FISIKA.pdf
BIG BOOK FISIKA.pdf
 
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.pptPengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
 
Kasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptx
Kasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptxKasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptx
Kasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptx
 
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
 
1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx
1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx
1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx
 
BAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdfBAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdf
 
HO-Fungi.pdf
HO-Fungi.pdfHO-Fungi.pdf
HO-Fungi.pdf
 
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
 
Virus.pdf
Virus.pdfVirus.pdf
Virus.pdf
 
Materi3-Bakteri (1).pdf
Materi3-Bakteri (1).pdfMateri3-Bakteri (1).pdf
Materi3-Bakteri (1).pdf
 
Isolasi Pertumbuhan Mikroba.pdf
Isolasi  Pertumbuhan Mikroba.pdfIsolasi  Pertumbuhan Mikroba.pdf
Isolasi Pertumbuhan Mikroba.pdf
 
FLUIDA_STATIS.pdf
FLUIDA_STATIS.pdfFLUIDA_STATIS.pdf
FLUIDA_STATIS.pdf
 
BAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdf
BAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdfBAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdf
BAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdf
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
 
TERMODINAMIKA.pdf
TERMODINAMIKA.pdfTERMODINAMIKA.pdf
TERMODINAMIKA.pdf
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

BAHAN BACAAN BAB 5 Nutrisi dan Media Pertumbuhan Utk Mikroba.pdf

  • 1. 61 BAB 5. NUTRISI DAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA Kompetensi Dasar : Dapat menjelaskan kebutuhan nutrisi dan media bagi penumbuhan mikroba di laboratorium Indikator : Mhs dapat menjelaskan 1. Kebutuhan nutrient bagi mikroba; 2. Penggolongan mikroba berdasarkan nutrisinya 3. Sifat dan fungsi nutrien 4. Jenis media pertumbuhan mikroba Sub Pokok Bahasan 1. Peranan dan kebutuhan nutrient bagi mikroba 2. Penggolongan mikroba berdasarkan sumber nutrisinya 3. Sifat dan fungsi nutrien 4. Media pertumbuhan mikroba Sumber Bahan Bacaan : 1. Timotius, H. 1982. Mikrobiologi dasar: 26-36 2. Suriawiria, U. 1976. Pengantar mikrobiologi umum: 54-65 3. Berbagai sumber/situs internet PENGANTAR  Untuk tetap hidup, tumbuh dan berkembangbiak jasad hidup termasuk mikroba harus mendapatkan suplai ‘makanan’ yang cukup, yang diekstrak atau diperoleh dari lingkungannya. Zat atau bahan penyusun makanan tersebut baik berupa senyawa organic maupun anorganik disebut sebagai nutrient atau substrat, sedangkan proses menda-patkan atau penyerapan- nya dikenal dengan isitilah nutrisi.  Mengapa nutrient atau makanan penting bagi jasad hidup dan mikroba?  Pada intinya dalam kehidupannya jasad hidup mempunyai kegiatan hidup yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga aktivitas utama, yaitu: 1. Steady state control, yang meliputi pengaturan terhadap suplai makanan, pengaturan aktivitas organ internal tubuh, pergerakan, proteksi diri dan reparasi atau pemulihan kondisi tubuh; 2. Reproduksi, berkaitan dengan tumbuh dan berkembang biak; 3. Adaptasi, yang meliputi penyesuaian diri dan evolusi.  Untuk menunjang segenap aktivitas tersebut diperlukan dua hal, yaitu ENERGI dan bahan atau komponen pembangun sel (-sel) tubuh mereka. Kedua hal tersebut dapat diekstrak atau diperoleh dari zat makanan (nutrient) melalui aktivitas seluler, prosesnya dikenal sebagai META- BOLISME, yang terdiri dua rangkaian proses sinambung, yaitu 1. KATABOLISME yang merupakan perombakan (dissimilasi) makro- molekul dengan menghasilkan energi; dan 2. ANABOLISME yaitu proses sintesis (assimilasi) bahan-bahan penyusun atau pembangun sel dan makromolekul lainnya dari senyawa-senyawa sederhana (hasil perombakan – dissimilasi sebe- lumnya) dan senyawa anorganik, yang menggunakan energy hasil katabolisme. SIFAT DAN FUNGSI NUTRIEN DALAM KEHIDUPAN MIKROBA:  Peran utama nutrisi adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan, dan nitrogen.  Jasad hidup ada yang dapat menggunakan sumber nutrient didalam bentuk padat, ada pula yang hanya dapat menggunakan dalam bentuk cairan (larutan).  Jasad hidup yang dapat menggunakan sumber nutrient dalam bentuk padat tergolong dalam tipe holozoik, sedang yang menggunakan nutrient didalam bentuk cairan tergolong ke dalam tipe holofitik. Jasad holofitik dapat pula menggunakan sumber nutrient dalam bentuk padat, tetapi bahan tersebut harus diencerkan terlebih dahulu diluar sel dengan pertolongan enzim ekstraseluler. Sumber nutrien yang sangat diperlukan mikroba adalah dalam bentuk: 1. Air  Air merupakan komponen utama sel mikroba dan medium. Fungsi air adalah sebagai sumber oksigen untuk bahan organik sel pada respirasi. Selain itu air berfungsi sebagai pelarut dan alat pengangkut dalam metabolisme.
  • 2. 62 2. Sumber energy Ada beberapa sumber energi untuk mikroba yaitu senyawa organik atau anorganik yang dapat dioksidasi dan cahaya terutama cahaya matahari. 3. Sumber karbon Sumber karbon untuk mikroba dapat berbentuk senyawa organik maupun anorganik. Senyawa organik meliputi karbohidrat, lemak, protein, asam amino, asam organik, garam asam organik, polialkohol, dan sebagainya. Senyawa anorganik misalnya karbonat dan gas CO2 yang merupakan sumber karbon utama terutama untuk tumbuhan tingkat tinggi. 4. Sumber aseptor electron Proses oksidasi biologi merupakan proses pengambilan dan pemindahan elektron dari substrat. Karena elektron dalam sel tidak berada dalam bentuk bebas, maka harus ada suatu zat yang dapat menangkap elektron tersebut. Penangkap elektron ini disebut aseptor elektron. Aseptor elektron ialah agensia pengoksidasi. Pada mikrobia yang dapat berfungsi sebagai aseptor elektron ialah O2 , senyawa organik, NO3 - , NO2 - , N2O, SO4 2- , CO2, dan Fe3+ . 5. Sumber mineral Mineral merupakan bagian dari sel. Unsur penyusun utama sel ialah C, O, N, H, dan P. unsur mineral lainnya yang diperlukan sel ialah K, Ca, Mg, Na, S, Cl. Unsur mineral yang digunakan dalam jumlah sangat sedikit ialah Fe, Mn, Co, Cu, Bo, Zn, Mo, Al, Ni, Va, Sc, Si, Tu, dan sebagainya yang tidak diperlukan jasad. Unsur yang digunakan dalam jumlah besar disebut unsur makro, dalam jumlah sedang unsur oligo, dan dalam jumlah sangat sedikit unsur mikro. Unsur mikro sering terdapat sebagai ikutan (impurities) pada garam unsur makro, dan dapat masuk ke dalam medium lewat kontaminasi gelas tempatnya atau lewat partikel debu. Selain berfungsi sebagai penyusun sel, unsur mineral juga berfungsi untuk mengatur tekanan osmose, kadar ion H+ (kemasaman, pH), dan potensial oksidasireduksi (redox potential) medium. 6. Faktor tumbuh Faktor tumbuh ialah senyawa organik yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan (sebagai prekursor, atau penyusun bahan sel) dan senyawa ini tidak dapat disintesis dari sumber karbon yang sederhana. Faktor tumbuh sering juga disebut zat tumbuh dan hanya diperlukan dalam jumlah sangat sedikit. Berdasarkan struktur dan fungsinya dalam metabolisme, faktor tumbuh digolongkan menjadi asam amino, sebagai penyusun protein base purin dan pirimidin, sebagai penyusun asam nukleat, dan vitamin sebagai gugus prostetis atau bagian aktif dari enzim. 7. Sumber nitrogen Mikroba dapat menggunakan nitrogen dalam bentuk amonium, nitrat, asam amino, protein, dan sebagainya. Jenis senyawa nitrogen yang digunakan tergantung pada jenis jasadnya. Beberapa mikroba dapat menggunakan nitrogen dalam bentuk gas N2 (zat lemas) udara. Mikroba ini disebut mikroba penambat nitrogen. ELEMEN PENYUSUN SEL MIKROBA Analisis kimia terhadap sel mikroba menunjukkan bahwa sel tersusun atas berbagai elemen, yang tergolong sebagai makronutrien, mikonutrien dan trace elemen, tergantung pada kadar atau jumlah masing-masing. Mayoritas komponen seluler adalah karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, fosfor dan elemen ini merupakan penyusun utama membran, protein, asam nukleat dan struktur seluler lainnya. Elemen ini diperlukan paling banyak oleh mikroba untuk menyusun komponen selulernya. Oleh karena itu disebut makronutrien. Elemen lainnya yang lebih sedikit diperlukan oleh mikroba untuk menyu- sun komponen selulernya disebut mikronutrien. Elemen lainnya yang sangat sedikit (bahkan tidak terukur) diperlukan sel untuk menyusun komponen seluler, tetapi harus hadir dalam nutrisinya disebut trace elemen. (Tabel 1) Bahan-Ajar/ Bab-5/Mikrobiologi Pertanian/Arohyadi
  • 3. 63 Tabel 1. Komposisi, fungsi dan sumber elemen ‘esensial’ penyusun sel mikroba Elemen % dari berat kering Fungsi Sumber Karbon 50 Penyusun utama bahan selular Kompleks organic, CO2 Oksigen 20 Konstituen dari sel dan sel bahan air; O2 adalah menerima elektron dalam respirasi aerobik H2O, Kompleks organik, CO2, dan O2 Nitrogen +14 Konstituen dari asam amino, asam nukleat nucleotides, dan coenzymes NH3, NO3, Kompleks organik, N2 Hidrogen 8 Penyusun utama dari bahan organik dan air H2O, Kompleks organik, H2 Fosfor 3 Konstituen dari asam nukleat, nucleotides, phospholipids, LPS, teichoic asam anorganik Fosfat (PO4) Belerang 1 Konstituen dari cysteine, methionine, glutathione, beberapa coenzymes SO4, H2S, S, belerang organik Kalium 1 Kation anorganik utama selular dan cofactor untuk enzim tertentu Kalium GARAM dapur Magnesium 0.5 Kation anorganik selular, cofactor tertentu untuk reaksi enzimatis Magnesium GARAM dapur Kalsium 0.5 Kation anorganik selular, cofactor untuk enzim tertentu dan komponen endospores Kalsium GARAM dapur Besi 0.2 Komponen cytochromes dan nonheme- besi dan protein yang cofactor untuk beberapa reaksi enzimatis GARAM dapur besi PENGELOMPOKAN MIKROBA Secara ringkas, peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik yang menghasilkan energi. Oleh karenanya substrat yang diperlukan harus mengan- dungi air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan, dan nitrogen, selain harus mengandung seluruh elemen yang penting untuk sintesis biologik oranisme baru. Berdasarkan sumber berbagai kebutuhan untuk menunjang aktivitas kehi- dupannya tersebut, mikroba dibedakan menjadi berbagai kelompok. 1. Berdasarkan sumber karbon Berdasarkan atas kebutuhan karbon mikroba dibedakan menjadi: 1) Mikroba ototrof ialah mikroba yang memerlukan sumber karbon dalam bentuk anorganik, misalnya CO2 dan senyawa karbonat. 2) Mikroba heterotrof ialah mikroba yang memerlukan sumber karbon dalam bentuk senyawa organik. Mikroba heterotrof dibedakan lagi menjadi: a. Mikroba saprofit ialah mikroba yang dapat menggunakan bahan organik yang berasal dari sisa mikroba hidup yang telah mati. b. Mikroba parasit ialah mikroba yang hidup pada atau di dalam mikroba hidup lain dan menggunakan bahan dari mikroba inang (hospes)-nya. Mikroba parasit yang dapat menyebabkan penyakit pada inangnya disebut mikroba patogen. 2. Berdasarkan sumber energi Berdasarkan atas sumber energi mikroba dibedakan menjadi mikroba foto- ototrof, jika menggunakan energi cahaya; dan khemootrof, jika menggunakan energi dari reaksi kimia. Jika didasarkan atas sumber energi dan karbonnya, maka dikenal mikroba fotoototrof, fotoheterotrof, khemoototrof dan khemoheterotrof. Perbedaan dari keempat mikroba tersebut sbb: Mikroba Sumber Karbon Sumber Energi Fotoototrof Fotoheterotrof Khemootrof khemoheterotrof Zat anorganik Zat organik Zat anorganik Zat organik Cahaya matahari Cahaya matahari Oksidasi zat anorganik Oksidasi zat organik
  • 4. 64 3. Berdasarkan sumber donor elektron Berdasarkan atas sumber donor elektron mikroba digolongkan manjadi mikroba litotrof dan organotrof. Mikroba litotrof ialah mikroba yang dapat mengguna-kan donor elektron dalam bentuk senyawa anorganik seperti H2, NH3, H2S, dan S. Mikroba organotrof ialah mikroba yang menggu-nakan donor elektron dalam bentuk senyawa organik. 4. Berdasarkan sumber energi dan donor elektron Berdasarkan atas sumber energi dan sumber donor elektron mikroba dapat digolongkan menjadi mikroba fotolitotrof, fotoorganotrof, khemolitotrof, dan khemoorganotrof. Perbedaan keempat golongan mikroba tersebut sbb: Mikroba Sumber Energi Sumber Donor Elektron Contoh Fotolitotrof Fotoorganotrof Khemolitotrof Khemoorganotrof Cahaya Cahaya Oksidasi- zat anorganik Oksidasi zat organik Zat anorganik Zat organik Zat anorganik Zat organik Alga Bakteri belerang fotosintetik Bakteri besi, bakteri nitrifikasi Mikroba heterotrof 5. Berdasarkan kebutuhan oksigen Berdasarkan akan kebutuhan oksigen, mikroba dapat digolongkan dalam: a. Mikroba aerob ialah mikroba yang menggunakan oksigen bebas (O2) sebagai satu-satunya aseptor hidrogen yang terakhir dalam proses respirasinya. a. Mikroba anaerob, sering disebut anaerob obligat ialah mikroba yang tidak dapat menggunakan oksigen bebas sebagai aseptor hidrogen terakhir dalam proses respirasinya. b. Mikroba mikroaerob ialah mikroba yang hanya memerlukan oksigen dalam jumlah yang sangat sedikit. c. Mikroba aerob fakultatif ialah mikroba yang dapat hidup dalam keadaan anaerob maupun aerob. Mikroba ini juga bersifat anaerob toleran. d. Mikroba kapnofil ialah mikroba yang memerlukan kadar oksigen rendah dan kadar CO2 tinggi. MEDIA PERTUMBUHAN Media pertumbuhan mikroba adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrien) yang di perlukan mikroba untuk pertumbuhan. Media yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroba tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroba yang bersangkutan. Untuk menumbuhkan mikroba yang diinginkan, yang pertama harus dilakukan adalah memahami kebutuhan dasarnya, kemudian memfor- mulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan. SYARAT MEDIA Untuk dapat digunakan menumbuhkan mikroba, maka media harus: 1) Mengandung semua komponen atau elemen ‘esensial’ yang dibutuhkan mikroba untuk pertumbuhannya, 2) Mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang akan ditumbuhkan, 3) Dalam keadaan steril, tidak terkontaminasi BAHAN-BAHAN PENYUSUN MEDIA MIKROBA 1. Bahan dasar a. Air (H2O) sebagai pelarut b. Agar (dari rumput laut) yang berfungsi sebagai pemadat media. Agar sulit di degradasi oleh mikroba pada umunya dan mencair pada suhu 450 C. c. Gelatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Gelatin adalah polimer asam aminio yang diproduksi dari kologen. d. Silica gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga sebagai pemadat media. Silica gel khususnya digunakan untuk memadatkan media bagi mikroba autotrof abligat. 2. Nutrien atau zat makanan a. Media harus mengandung unsur-unsur esensial yang diperlukan untuk metabolisme sel yaitu berupa unsur makro seperti C, H, O, N, P; unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur pelekat/trace element. b. Sumber karbon dan energy, berupa senyawa organic atau anorganik sesuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotrof memerlukan sumber
  • 5. 65 karbon organik antara lain dari karbohidrat, lemak, protein, dan asam organic. c. Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen lain. Sejumalah mikroba dapat menggunakan sumber N anorganik seperti urea. d. Vitamin-vitamin. 3. Bahan tambahan (suplemen)  Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke dalam medium dengan tujuan tertentu, misalnya phenol red (indicator asam basa) ditambahkan untuk indicator perubahan pH akibat produksi asam organic hasil metabolisme. Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media a. Agar, sebagai pemadat b. Peptone, adalah hasil hidrolisis protein hewani atau nabati seperti otot, liver, darah, susu, kasein, laktobumin, gelatin, dan kedelai. c. Meat extract, mengandung basa organic terbuat dari otak, limpa, plasenta, dan daging sapi. d. Yeast extract, terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alcohol. Yeast extract mengandung asam amino yang lengkap dan vitamin (B complex). e. Karbohidrat. Jenis karbohidrat yang umumnya digunakan adalah amilum, glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, manitol, dan lain-lain. Kadar yang ditambahkan untuk analisis fermentasi adalah 0,5-1%. MACAM-MACAM MEDIA PERTUMBUHAN: A. Berdasarkan konsistensi ataupun kepadatannya, medium terbagi menjadi: 1. Medium cair/broth/liquid yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth). 2. Medium setengah padat (semi solid medium) yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB (Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan di bawah permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media. 3. Medium padat (solid medium) yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi padat. Contoh: endo agar, PDA, Nutrient agar B. Medium berdasarkan komposisi a) Medium sintetik yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar. b) Medium semi sintetik yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti, misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang komposisi senyawa penyusunnya. c) Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract. C. Media berdasarkan tujuan a) Medium umum, yaitu medium yang dapat ditumbuhi berbagai jenis mikroba. Contoh: NA (nutrient agar) umum untuk bakteri, PDA (potato dextrose agar) dan toge agar umum untuk jamur. b) Medium diferensial, yaitu medium yang hanya ditumbuhi berbagai jenis mikroba, salah satu jenis memberikan cirri yang khas sehingga dapat segera diketahui berbeda dari yang lain. Contoh: Blood Agar, EMB agar, dll. c) Medium pengaya, yaitu medium yang kaya akan nutrient tertentu sehingga dapat menumbuhkan dan memperbanyak sel dengan cepat. Contoh: medium Tetrathionat Broth, dll.
  • 6. 66 d) Media diperkaya (Enrichment media), merupakan media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, kunuing telur. Media diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditambah dalam media initidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi membutuhkan komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Blle Agar, Serum Agar, dll. e) Media Selektif / penghambat merupakan media yang selain mengandung nutrisi, juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Misalnya Luria Bertani Medium, ditambahi Amphisilin untuk merangsang E. coli yang resisten terhadap antibiotik dan menghambat kontaminan yang peka. Ampicilline.Salt Broth yang ditambah NaCl 4% digunakan untuk membunuh Streptococcus agalactioe yang toleran terhadap garam. Adapun beberapa definisi tentang media diperkaya/selektif di antaranya: a. Media diperkaya (Enrichment media) merupakan media yang diperlu-kan untuk oganisme yang memerlukan makanan tambahan. b. Media diperkaya digunakan untuk memperbanyak bakteri baik di dalam Specimen maupun koloni-koloni yang kecil. c. Media diperkaya Eksklusif digunakan segolongan bakteri yang lain termasuk dalam media ini antara lain Azide Broth, Selenite Broth. d. Media Selektif merupakan media yang digunakan untuk membedakan golongan sehingga dapat dipilih, koloni bakteri yang ada. Contoh: Endo Plate. CONTOH MEDIA PERTUMBUHAN YANG SERING DIGUNAKAN Nutrien Agar (NA)  Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroba yang tidak selektif, dalam artian mikroba heterotrof.  Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. NA merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.  Pada pembuatan medium NA ini ditambahkan pepton supaya mikroba cepat tumbuh, karena mengandung banyak N2. Agar yang digunakan dalam proses ini untuk mengentalkan medium dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit. Potato Dextrose Agar (PDA) PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Plate Count Agar (PCA) PCA digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik dengan inokulasi di atas permukaan. PCA dibuat dengan melarutkan semua bahan (casein enzymic hydrolisate, yeast extract, dextrose, agar) hingga membentuk suspensi 22,5 g/L kemudian disterilisasi pada autoklaf (15 menit pada suhu 121°C). Media PCA ini baik untuk pertumbuhan total mikroba (semua jenis mikroba) karena di dalamnya mengandung komposisi casein enzymic hydrolisate yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen komplek lainnya serta ekstrak yeast mensuplai vitamin B kompleks. Lactose Broth Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre- enrichment broth) untuk Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya. Pepton dan ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk metabolisme bakteri. Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk organisme koliform. Pertumbuhan dengan pembentukan gas adalah presumptive test untuk koliform.
  • 7. 67 Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan 0,5% laktosa. Nutrient Broth (NB) Nutrient broth merupakan media untuk mikroba yang berbentuk cair. Intinya sama dengan nutrient agar. Nutrient broth dibuat dengan cara sebagai berikut. 1. Larutkan 5 g pepton dalam 850 ml air distilasi/akuades. 2. Larutkan 3 g ekstrak daging dalam larutan yang dibuat pada langkah pertama. 3. Atur pH sampai 7,0. 4. Beri air distilasi sebanyak 1.000 ml. 5. Sterilisasi dengan autoklaf EMBA (Eosin Methylene Blue Agar) Media Eosin Methylene Blue mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan laktosa seperti S. aureus, P. aerugenosa, dan Salmonella. Mikroba yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap logam. Sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya tidak berwarna. Adanya eosin dan metilen blue membantu mempertajam perbedaan tersebut. MRSA (deMann Rogosa Sharpe Agar) MRSA merupakan media yang diperkenalkan oleh De Mann, Rogosa, dan Shape (1960) untuk memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis Lactobacillus dari seluruh jenis bahan. MRS agar mengandung polysorbat, asetat, magnesium, dan mangan yang diketahui untuk beraksi/bertindak sebagai faktor pertumbuhan bagi Lactobacillus, sebaik nutrien diperkaya. MRS agar tidak sangat selektif, sehingga ada kemungkinan Pediococcus dan jenis Leuconostoc serta jenis bakteri lain dapat tumbuh. MRS agar mengandung: 1. Protein dari kasein 10 g/L 2. Ekstrak daging 8,0 g/L 3. Ekstrak ragi 4,0 g/L 4. D (+) glukosa 20 g/L 5. Magnesium sulfat 0,2 g/L 6. Agar-agar 14 g/L 7. dipotassium hidrogen phosphate 2 g/L 8. Tween 80 1,0 g/L 9. Diamonium hidrogen sitrat 2 g/L 10. Natrium asetat 5 g/L 11. Mangan sulfat 0,04 g/L MRSB Medium ini merupakan media yang serupa dengan MRSA yang berbentuk cair/broth. SOAL-SOAL TUGAS LATIHAN 1. Apa yang dimaksud dengan nutrisi dan nutrien! Mengapa sangat dibutuhkan oleh mikroba? 2. Terangkan tentang tiga aktivitas utama mikroba yang membutuhkan banyak energy! 3. Sebutkan unsure hara penyusun sel mikroba! 4. Ada mikroba tergolong tipe holozoik dan tipe holofitik, terangkan apa perbedaannya! 5. Ada tujuh bentuk sumber nutrient yang penting bagi mikroba, sebut-kan dan terangkan! 6. Mikroba dapat digolongkan berdasarkan antara lain: sumber karbon, sumber energy, sumber donor electron, sumber energy dan donor electron dan kebutuhan oksigen. Sebut dan terangkan masing-masing! 7. Apa yang dimaksud dengan media pertumbuahn mikroba dan sebut-kan syarat-syaratnya! 8. Apa saja bahan-bahan penyusun media mikroba? 9. Mengapa agar banyak digunakan dalam pembuatan media pertumbuh-an, mengapa dan apa fungsi agar tersebut? 10. Terdapat berjenis-jenis media mikroba dan dikelompokkan berdasarkan aspek-aspek tertentu. Sebutkan dan terangkan. 11. Sebutkan dan cirikan macam media mikroba yang banyak digunakan dalam kegiatan mikrobiologi umumnya! 12. Terangkan bagaimana cara membuat medium NA dan PDA!