1. 1
BAB 1. PENGENALAN DUNIA MIKROBA
Kompetensi Dasar : Dapat menjelaskan ciri, peran dan kedudukan mikroba di
alam, serta prospek pemanfaatan potensi mikroba dalam
kehidupan manusia
Indikator : 1. Dapat menyebutkan Ciri umum mikroba
2. Dapat menguraikan Peran mikroba di alam dan bagi
kehidupan manusia
3. Dapat menjelaskan Kedudukan mikroba dalam
penggolongan JH
4. Dapat memberi contoh pemanfaatan mikroba oleh
manusia
Sub Materi
Pokok
: 1. Ciri dan jenis mikroba
2. Peranan mikroba
3. Kedudukan mikroba di antara jasad hidup
4. Pemanfaatan mikroba
Sumber Bahan : 1. Dasar-Dasar Mikrobiologi – Pelczar & Chan (p 34-
55)
2. Pengantar Mikrobiologi Umum – Unus S (p 7-11)
3. Berbagai Sumber di Internet
1. PENGERTIAN MIKROBIOLOGI
Mikrobiologi berasal dari akar kata micros: kecil, renik; bios: hidup; dan logos:
kata, ilmu, pembahasan). Sehingga secara harfiah mikrobiologi dapat diartikan
sebagai bagian dari kajian Biologi yang khusus mempelajari organisme yang
berukuran kecil (mikroskopis dan sub-mikroskopis; yang dikenal dengan istilah
jasad renik, mikroorganisme atau MIKROBA) dengan berbagai aspeknya
antara lain keberadaannya, ciri-ciri morfo-biologi dan fisiologinya, kekerabatan
antar mereka dan jasad hidup lainnya, ekologinya, perannya di alam, dan cara-
cara pemanfaatan dan pengendaliannya.
Sesungguhnya cakupan mikrobiologi sangatlah luas, dikarenakan hampir
semua sektor kehidupan melibatkan mikroba di dalamnya. Mikrobiologi telah
diterapkan di banyak sekali sektor kehidupan, antara lain yang paling mashur
adalah di bidang pangan, seperti dalam pembuatan tempe, bir, tape, keju dan
lain-lain; di bidang kedokteran; telah banyak dihasilkan berbagai jenis serum
dan antibiotika dari mikroba; di bidang lingkungan mikroba telah menjadi
bahasan penting, dan banyak lagi di bidang-bidang lainnya. Oleh karena itu,
walaupun mikrobiologi tergolong relatif muda dibandingkan ilmu-ilmu lainnya,
namun pada saat ini kedudukan mikrobiologi menjadi sangat penting, karena
hasil-hasil kajian mikrobiologi telah banyak mendasari perkembangan dan
kemajuan berbagai disiplin ilmu terutama di bidang ilmu biologi lainnya,
seperti kedokteran, pertanian, pertambangan, energi, industri dan lainnya, di
samping secara langsung telah mendukung pengembangan Bio-teknologi.
Saat ini, Mikrobiologi telah berkembang menjadi bermacam-macam ilmu
yaitu antara lain: Virologi, Bakteriologi, Mikologi, Mikrobiologi Pangan,
Mikrobiologi Tanah, Mikrobiologi Industri, dan sebagainya, yang mempelajari
mikroba spesifik secara lebih rinci atau menurut kemanfaatannya.
2. KRETERIA MIKROBA
Mikroba merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran yang sangat kecil.
Setiap sel tunggal mikroba memiliki kemampuan untuk melangsungkan
aktivitas kehidupan antara lain dapat dapat mengalami pertumbuhan,
menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Mikroba memiliki
fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroba harus mempunyai
kemampuan menyesuaikan diri yang besar untuk menghadapi kondisi lingkung-
an yang selalu berubah.
Beragam jasad hidup yang saat ini digolongkan sebagai mikroba pada
umumnya mempunyai ciri:
1. Tubuhnya berukuran renik: mikroskopik atau sub-mikroskopik, artinya
mereka hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop (biasa) dan atau
mikroskop elektron. Ukuran mikroba umumnya berkisar antara beberapa
nm (nano-meter: 10-9
meter) sampai dengan kurang dari 20 μm (micron=
mikro-meter: 10-6
m), walaupun demikian ada mikroba yang berukuran
besar sehingga dapat dilihat tanpa alat bantu. (Lihat Daftar 1.)
2. Sebagian besar mikroba mempunyai tubuh yang berupa sel yang
sederhana (selluler), yaitu ada yang hanya terdiri atas sel tunggal
(unicellular) dan lainnya mempunyai banyak sel (multi-celluler) namun
belum terdiferensiasi (terbagi; terbedakan) dalam jaringan organ fungsional
secara jelas, sebagaimana terdapat pada jasad hidup lainnya.
Bahan-Ajar/ Bab-1/Mikrobiologi Pertanian/Arohyadi
2. 2
Daftar.1. Karakteristik sel beberapa kelompok mikroba dan kepentingannya bagi lingkungan
KELOMPOK UKURAN CIRI PENTING KEPENTINGAN
Virus 0.015-0.2 μm Aseluler berupa partikel, Tidak tumbuh pada media
buatan; obligat parasitic, butuh sel hidup untuk
reproduksi. Perlu mikroskop electron untuk
mengamatinya
Agen penyakit pada manusia, hewan,
tumbuhan dan juga mikroba lainnya.
Bakteri 0.5-1.5 x 1.0-3.0 μm Prokariotik, uniseluler, struktur internal sederhana.
Tumbuh pada media laboratorium buatan.
Reproduksi aseksual: pembelahan biner
Beberapa penyebab penyakit (hewan,
tumbuhan). Pembusuk pangan. Berperan
dalam daur unsur tanah. Untuk industri
senyawa penting
Sianobakteri 5.0-15 μm Prokariotik. Uniseluler. Struktur sel seperti bakteri.
Tumbuh pada media laboratories. Reproduksi
aseksual atau menghasilkan spora. Mempunyai
klorofil dan berfotosintetik
Sumber makanan bagi hewan aquatic.
Pembentukan dan memperkaya tanah.
Jamur mikro: Khamir
(yeast)
5.0-10 μm Eukariotik. Uniseluler. Tumbuh pada media buatan.
Reproduksi aseksual dengan pertunasan atau
pembelahan sel; seksual dengan pembentukan
askuspora
Produksi minuman beralkohol; beberapa
penyebab penyakit tertentu. Untuk bio-
antagonist mikroba lain yang patogenik
Jamur mikro: Mold
(kapang, jamur
benang)
2.0-10 μm x beberapa mm Eukariotik, Multiseluler dengan banyak ciri khusus.
Tumbuh pada media buatan. Reproduksi aseksual:
pembentukan spora atau konidia, dan seksual: spora
Agen dekomposisi bahan organic.
Penghasil bermacam senyawa, khususnya
antibiotika. Penyebab penyakit penting
pada tumbuhan dan hewan
Protozoa 2.0-200 μm Eukariotik. Uniseluler. Beberapa jenis dapat
ditumbuhkan di laboratorium. Beberapa merupakan
parasit intraseluler. Reproduksi dengan cara aseksual:
pembelahan sel, dan seksual: fusi dua sel
Makanan bagi hewan aquatic. Beberapa
penyebab penyakit bagi manusia dan
hewan
Algae 1.0 μm – beberapa meter Eukariotik. Uniseluler dan multiseluler. Kebanyakan
di lingkungan aquatic. Mempunyai klorofil atau
pigmen lainnya: fotosintetik. Reproduksi secara
aseksual dan seksual
Produksi makanan di lingkungan aquatic.
Sumber sediaan farmasi. Penghasil agar
untuk media mikrobiologi. Beberapa
penghasil bahan beracun.
3. 3
3. Sebagian lagi tubuhnya hanya berbentuk seperti partikel, tidak berupa sel
(acelluler atau non-celluler) karena tidak mempunyai bagian-bagian atau
komponen sel seperti dinding, sitoplasma dengan berbagai organnya dan
inti sel.
4. Kebanyakan mikroba mempunyai tipe sel prokariotik yaitu tidak
mempunyai inti sejati (intinya tidak mempunyai membran, inti seperti ini
disebut nukleoid dengan DNA-nya terdapat pada kromosom tunggal yang
telanjang), dan sebagian mempunyai tipe sel eukariotik (berinti sejati:
nukleolus) yang sederhana (lihat Daftar 2)
Secara ringkas jasad hidup yang tergolong mikroba tersebut adalah yang:
Mempunyai sel (celluler), tipe
1. Prokariotik: yaitu bakteri dan siano-bakteria (blue green algae,
ganggang biru-hijau)
2. Eukariotik: yaitu jamur (micro-fungi), algae (micro-algae), protozoa
dan nematoda.
Acelluler: virus, viroid dan prion
DAFTAR 2. CIRI SEL MIKROBA
Keterangan Prokariotik Eukariotik
Ukuran 0,5 – 5 μm >5 μm
Inti sel Nukleoid Nucleus
Dinding inti sel Tidak ada Ada
Susunan DNA Pada 1 kromosom,
sirkuler
>1 kromosom, linier
Mitokondria Tidak ada Ada
Endoplasmik
retikulum
Tidak ada,
sitoplasma
Ada
Penyusun dinding sel Peptido-glikan Khitin dan glican
Produksi energi Respirasi,
fermentasi, atau
fotosintesis
Respirasi, fotosintesis,
beberapa fermentative
Reproduksi Aseksual:
pembelahan biner
Seksual dan aseksual:
pembelahan biner,
Budding, pembentukan
spora, pemanjangan hifa
3. KEDUDUKAN MIKROBA
Untuk keperluan tertentu, misalnya untuk mengkaji lebih mendalam suatu
jenis organisme diperlukan terlebih dahulu pembedaan atau penyamaan sifat
antara suatu jenis organisme dengan lainnya. Untuk itulah pengelompokan
atau pengklasifikasian penting untuk dilakukan.
Sejauh ini beberapa system klasifikasi organisme telah dikembangkan
berdasar pada kreteria atau sifat-sifar tertentu.
Secara konvensional, seperti yang dilakukan oleh Carolus von Linnaeus
(1759), seorang ahli botani dari Swedia, jasad hidup dikelompokkan menjadi
dua golongan besar (Kingdom), yaitu Tumbuhan (Plantae) dan binatang
(Animalia). Bebarapa sifat diatara mereka yang dijadikan dasar penggolongan
itu antara lain:
DAFTAR 3. PERBEDAAN SIFAT PLANTAE DAN ANIMALIA
No. Keterangan Plantae Animalia
1. Bentuk sel Tetap Berubah
2. Penyususun
dinding sel
Selulose,
polisakarida
Peptidoglican
3. Vacuola Ada Tidak ada
4. Sumber energi Fotosintesis Menelan/ mencerna
5. Tipe pertumbuhan Terbuka Tertutup
6. Pergerakan Tropisme taksis
Penggolongan itu digunakan dalam waktu yang cukup lama, namun
setelah ditemukannya beragam jasad hidup yang mempunyai sifat-sifat yang
berada di antara keduanya: plantae dan animalia, maka penggolongan jasad
hidup itu ke dalam salah satu gologan menjadi sukar.
Sebagai contoh, ada jasad hidup yang dekat dengan sifat tumbuhan tetapi
juga mempunyai sifat binatang, misalnya kelompok jamur yang mempunyai
zoospore yang dapat bergerak, atau sebaliknya dekat dengan sifat binatang
tetapi juga mempunyai sifat tumbuhan, seperti Euglena, yakni protozoa ber-
flagela yang dapat bergerak aktif tetapi juga mempunyai klorofil; atau pada
kelompok lain yang tidak mempunyai kedua sifat tumbuhan atau binatang
sama sekali.
4. 4
Untuk menggolongkan jasad renik termasuk golongan Plantae atau
Animalia merupakan hal yang sulit. Untuk mengatasi itu, Ernest H. Haeckel
(1866) mengusulkan adanya golongan ketiga, yang antara lain dibedakan
berdasarkan organisasi selnya, yang disebut PROTISTA. Golongan ini me-
nampung semua jasad hidup yang sukar dimasukkan dalam golongan
tumbuhan atau binatang. Termasuk golongan ini adalah semua jasad renik
atau mikroba yang uniseluler, sonositik atau multiseluler tanpa diferensiasi
menjadi jaringan fungsional.
Pada saat ini banyak pakar menggunakan system klasifikasi yang
diusulkan oleh Robert Whittaker (1969). Pada system ini jasad hidup
digolongkan selain didasarkan pada kreteria-kreteria penggolongan sebe-
lumnya, juga didasarkan pada tingkat perkembangan selnya, dimana
Protista dipecah menjadi:
1. Fungi, yang menampung jasad Eukariotik yang multiseluler dan
multinukleat, yaitu jamur.
2. Protista, yang menampung semuajasad Eukariotik uniseluler yaitu algae
sel tunggal, khamir dan protozoa; dan
3. Monera yang menampung semua jasad Prokariotik (bakteri dan siano-
bakteri atau algae biru-hijau;
Monera meliputi sebagian besar prokariotik (yaitu tidak punya inti sel.
maka, nama lainnya adalah Prokaryota atau Prokaryotae. Ciri utama makhluk
hidup yang termasuk kelompok Monera adalah tidak adanya membran inti
(prokariotik). Bahan inti terdapat dalam sel tanpa membran yang mem-
bungkusnya. Satu individu monera tersusun oleh satu sel. Bakteri dan
ganggang hijau-biru (Cyanobacteria) merupakan makhluk hidup yang
termasuk kelompok Monera.
Kreteria lain yang juga ditambahkan adalah evolusi penggunaan atau cara
perolehan hara atau nutrisi, yaitu jasad hidup digolongkan menjadi golongan
jasad yang memperoleh energi berdasarkan fotosintesa, gologan yang
memperoleh nutrien dengan penyerapan (absorpsi) dan golongan yang
menelan atau mencernak makanannya. Berdasarkan kreteria-kreteria tersebut
secara umum penggolongan jasad hidup oleh Whittaker menjadi (Lihat
Gambar 1):
1. Plantae (golongan fotosintesis),
2. Animalia (golongan penelan dan pencerna),
3. Fungi (jamur; golongan penyerap),
4. Protista (meliputi algae sel-tunggal dan protozoa) dan
5. Monera (meliputi bakteri dan algae hijau-biru).
Sistem klasifikasi terbaru yang dikembangkan oleh Carl Woese (1977)
adalah didasarkan pada evolusi dari organisme. Menurut Woese, jasad hidup
yang ada saat ini semula berasal dari progenot (nenek moyang) yang sama,
selanjutnya berkembang atau berevolusi melalui jalur arkebakteri, eubakteri
dan urkariota. Dalam perkem-bangannya terjadi asosiasi antara eubakteri dan
eukaritota menghasilkan organisme yang ber-mitokondria primitive, yang
mengalami evolusi lanjutan menjadi organisme fotosintetik, dan selanjutnya
membentuk jasad-hidup yang mempunyai sifat yang lebih kompleks. Sistem
ini tergambarkan sebagai suatu pohon organisme yang menunjukkan
hubungan kekerabatan antar jenis jasad hidup yang ada saat ini. Secara
sederhana, Woese membagi jasad hidup dalam 6 kingdom: Animalia,
Plantae, Fungi, Protista, Eubacteria dan Archaebakteria
Gambar 1. Penggolongan Jasad Hidup menurut Whittaker (1969)
5. 5
Sejauh ini sistem yang telah dikembangkan lebih untuk jasad yang bersel
(selluler), sementara untuk yang non-selluler seperti virus dan lainnya
mempunyai system yang berbeda.
4. HABITAT DAN PERAN MIKROBA
Adanya kehidupan mikroba di alam merupakan hal yang unik jika
dibandingkan dengan jasad hidup lainnya. Mikroba merupakan jasad hidup
yang mempunyai sebaran yang paling luas di alam, mereka hidup hampir
dimana saja, bahkan di tempat dimana jasad hidup lainnya tak-mungkin
hidup. Mereka dapat ditemukan baik di dalam tanah, air, udara, bahan
makanan, air susu bahkan di dalam tubuh jasad hidup lainnya dengan jumlah
dan keragaman yang luar biasa. Meskipun demikian tidaklah semua jenis
mempunyai sebaran dan daerah penyebaran yang sama. Ada yang tergolong
kosmopolitan, artinya tersebar secara luas pada berbagai habitat, tetapi juga
banyak jenis yang menghuni tempat-tempat yang sangat khas atau spesifik,
seperti pada sumber air panas, laut dalam dll. Itu semua tentunya karena
adanya perbedaan faktor interna, seperti pada daya adaptasi dan kebutuhan
spesifik mereka tetapi juga dipengaruhi oleh faktor luar (eksterna), seperti
suhu, kelembaban dan lainnya.
Mikroba tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan biotic maupun
lingkungan abiotik dari suatu ekosistem. Keberadaan mikroba di alam adalah
sangat penting bagi keberlanjutan kehidupan di bumi. Dengan kemampuannya
untuk menguraikan bahan-bahan organik mikroba melalui aktivitasnya
berperan terutama sebagai penghancur bahan organik sisa-sisa kegiatan
jasad hidup yang lain. Mereka berperan aktif dalam proses-proses
pembusukan, humifikasi dan mineralisasi. Selain itu, ada juga mikroba
tertentu yang dapat mengikat zat lemas (N) dari udara bebas sehungga dapat
menyuburkan tanah.
Peranan-peranan tersebut sesungguh-nya terjadi sebagai konsekuensi logis
dari aktivitas mengekstrak energi untuk hidup dan mempertahankan jenis
mereka.
Sebagaimana diketahui secara umum jasad hidup berdasarkan peran
alaminya dapat dibagi produsen, konsumen dan redusen. Produsen adalah
penghasil bahan organik (energi biologi) (tumbuhan), yang digunakan atau
dimakan oleh golongan konsumen (binatang). Mikroba ada yang tergolong
produsen (algae) dan konsumen (protozoa), namun kebanyakan mikroba
adalah tergolong sebagai redusen atau dekomposer (pengurai) berbagai jenis
bahan organik peninggalan binatang (konsumer) atau sisa tumbuhan
(produsen bahan organik). Oleh karenanya tanpa peran redusen ini maka
siklus kehidupan di bumi akan terhenti karena ada penimbunan ampas organik
(organic wastes) yang luar biasa.
Mayoritas mikrobia bermanfaat karena banyak melakukan proses
metabolisme yang bertanggung jawab terhadap transformasi kimia untuk
menjaga keseimbangan ekologi yang diperlukan bagi kehidupan di bumi.
Tanpa mikrobia kehidupan di bumi tidak akan ada
Selain peran utama itu, mayoritas mikrobia bermanfaat karena banyak
melakukan proses metabolisme yang bertanggung jawab terhadap
transformasi kimia untuk menjaga keseimbangan ekologi yang diperlukan
bagi kehidupan di bumi. Tanpa mikrobia kehidupan di bumi tidak akan ada.
Secara ringkas peran mikroba yang lain dan penting bagi manusia secara
langsung dalam banyak hal, antara lain sebagai:
A. Yang menguntungkan adalah mikroba berperan sebagai:
1. Agensia bio-geokimia:
a. perombak bahan organik
b. pelapuk batuan dan pembentuk tanah
c. transformer unsur seperti N, S dan Fe
d. pembentuk bahan organik pemula
e. penghasil bahan-bahan seperti minyak bumi,
2. Penghasil bahan seperti antibiotika dan hormone
3. Simbion khas pada
a. system pencernaan dalam usus besar binatang ruminansia: sapi,
kerbau, kuda dan kambing
b. tumbuhan:
(1) penghasil hormon tumbuh seperti giberelin, auxin, sitokinin;
(2) penambat nitrogen pada bintil akar tanaman kacang-
kacangan;
(3) mikoriza yang mengefektifkan penyerapan hara dan air.
B. Yang merugikan, mikroba dapat berperan sebagai:
1. Agensia penyebab penyakit manusia, binatang dan tumbuhan
2. Agensia penyebab kebusukan makanan (spoilage)
3. Agensia penyebab keracunan makanan (food borne disease)
4. Pencemar lingkungan hidup
6. 6
5. PROSPEK PEMANFAATAN MIKROBA
Mikroba mempunyai berbagai potensi yang dapat dimanfaatkan. Dalam hal
ini nenek moyang kita telah mengetahui potensi itu, Ini terbukti misal-nya
dengan adanya produk makanan atau minuman yang dihasilkan melalui
pemanfaatan mikroba.
Di Jepang dan Indonesia sudah sejak zaman dahulu kacang kedelai diolah
menjadi tempe dengan menggunakan bantuan fungi ragi. Demikian juga, sejak
zaman perang dunia pertama fermentasi terarah dengan ragi digunakan untuk
membuat gliserin. Asam laktat dan asam sitrat dalam jumlah besar yang
diperlukan oleh industri makanan, masing-masing telah dibuat dengan
pertolongan bakteri asam laktat dan jamur Aspergillus niger.
Jauh sebelum itu, yaitu beberapa abad sebelum masehi minuman ber-
alkohol hasil fermentasi mikroba seperti ciu (sejenis arak) dan beer, telah
dibuat di Cina dan di Sumeria dan Mesopotamia.
Sementara pada saat ini berbagai produk makanan dan minuman modern
dapat kita dijumpai dengan mudah di berbagai tempat, seperti anggur, yogurt,
keju, vet-sin dll.
Pemanfaatan mikroba, yang dikenal sebagai bio-teknologi, dapat ditemu-
kan pada berbagai sektor kehidupan saat ini, dan telah digunakan dengan
sangat intensif, seperti pada industri:
1) Makanan dan minuman: keju, vitsin, yogurt, tempe, anggur dll.
2) Industri obat-obatan: antibiotika, insulin, dll.
3) Produksi vaksin
4) Industri energi: gas bio, gasohol.
5) Produksi bahan kimia bernilai komersial: pelarut dan enzim
6) Pertanian: pupuk hayati, biopestisida, kompos
7) Pertambangan: bioleaching logam dan minyak bumi
8) Persenjataan: senjata biologi.
9) Indikator kesehatan lingkungan (air, tanah dan pangan)
Berikut ini adalah contoh pemanfaatan sejumlah mikroba dalam proses
produksi pada beberapa kegiatan industri.
Industri Mikroba Produk
Pangan Acetobacter acetii Asam cuka
Aspergillus niger Asam Sitrat
Lactobacillus delbueckii Asam Laktat
Corynobacterium glutamicum Asam Glutamat
Brevibacterium
lactofermentum
Asam amino (Lisin)
Brevibacterium (Alanin, triptofan, as.glutamat)
Propionobacterim Vitamin ( Cyanocobalamin)
B. amyuloliquifaciens Enzim ( amilase dan glukosidase)
Saccharomyces cerevisae Wine, bir
Aspergillus oryzae,
Zygosaccharomyces rouxii
Kecap
Rhizopus sp Tempe
Hansenulla, Saccharomyces Tapai
Lactobacillus spp. Yoghurt, kefir, probiotik,
Acar, asinan
Nata de coco Acetobacter xylinum
Kesehatan Penicillium chrysogenum Penisilin
Bacillus brevis Antibiotik ( Gramisidin, Tirosidin)
Bacillus polimyxa Antibiotik (Polimiksin B)
Pseudomonas sp Dospatin ( menurunkan tekanan
darah)
Enzim Trichoderma viride,
Penicillium funiculosum
Selulase
Aspergilus ochraceus,
B. subtilis
Xylanase
B. subtilis, B. licheniformis Protease
Kimia Clostridium Isopropanol, aseton, butanol
(pelarut organik)
Bacillus As. akrilat (bahan pembuat plastik)
Bacillus subtilis Subtilisin (bahan detergen)
Xanthomonas campestris Xantan (pengental)
Methanobacterium Metan
Micrococcus luteus Hidrokarbon (petroleum)
Magnetospirilium magneticum Mineral (biomineralisasi)
7. 7
Pertanian Gibberella fujikuroi Hormon tumbuhan (Giberelin)
Bacillus thuringiensis Bioinsektisida
Rhizobium leguminosorum Biofertilizer
Pertambangan Thiobacillus ferrooxidans Tembaga, uranium, seng, timah
Leptospirilium ferrooxidans hitam, emas, cobalt, nickel
6. CARA MEMPELAJARI MIKROBA
Berhubungan dengan kemajuan dalam teknologi pemanfaatan mikroba saat
ini, maka bagi para pemula yang berminat untuk mempelajari mikroba
diperlu-kan penguasaan berbagai pengetahuan, teknik dan keterampilan dasar,
yang antara lain meliputi:
1. Penggunaan mikroskop
2. Teknik preparasi specimen
3. Teknik isolasi dan pemurnian, dan pembuatan kultur
4. Teknik dan prosedur identifikasi mikroba
5. Teknik analisis kimia
6. Teknik percobaan mengganakan mikroba
7. Teknik molekuler
Selain itu perlu diketahui pencirian mikroba, seperti:
1. Sifat morfologi sel dan koloni
2. Sifat nutrisional dan fisiologi
3. Susunan kimia mikroba
4. Susunan antigen, DNA
5. Sifat patogenik dll.
Bahan-Ajar/ Bab-1/Mikrobiologi Pertanian/Arohyadi
SOAL LATIHAN
1. Terangkan pengertian dan ruang lingkup mikrobiologi! Aspek apa saja
yang dikaji dalam mikrobiologi?
2. Jasad hidup apa saja yang tergolong mikroba, apa ciri utamanya?
3. Terdapat mikroba yang mempunyai tipe sel prokariotik dan tipe kariotik.
Sebutkan apa perbedaan antara kedua tipe sel tersebut!
4. Terangkan dimana mikroba dapat ditemukan di alam? Apa yang
menyebabkan mereka dapat tersebar sangat luas di alam?
5. Bagaimana mula-mula cara jasad hidup digolong-golongkan dan apa
dasar penggolongan tersebut?
6. Mengapa Haeckel mengusulkan adanya golongan Protista selain Plantae
dan Animalia?
7. Bagaimana Whittaker menggolong-golongkan jasad hidup dan bagaimana
kreteria penggolongan yang digunakan? Sebutkan apa saja jasad hidup
yang ada pada masing-masing golongan tersebut
8. Apa peran mikroba di alam, dan apa manfaat mikroba bagi manusia?
9. Sebutkan paling sedikit 10 contoh produk yang diproduksi dengan
bantuan mikroba!
10. Jelaskan mengapa diperlukan keterampilan mengidentifikasi mikroba
dalam upaya untuk pemanfaatan atau pengendaliannya! Sebutkan
keterampilan apa saja yang diperlukan dalam kajian mikrobiologi
11. Uraikan bagaimana prospek pemanfaatan mikroba di bidang pertanian!
Berikan contohnya!
12. Terangkan mengapa untuk mempelajari mikrobiologi diperlukan berbagai
ketrampilan yang pokok?. Sebutkan apa saja keterampilan yang
diperlukan itu!
13. Perlukah kita hidup tanpa mikroba? Mengapa?