SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
Teori-Teori Asal
Mula Negara
Basri Mulyani, SH., MH
ASAL MULA NEGARA
Terjadinya suatu negara :
– Kenyataan sejarah seperti
Liberia, ketika tahun 1847,
budak-budak negro
dibebaskan, mereka
menempati suatu wilayah,
yang kini disebut Liberia,
atau karena memerdekakan
diri seperti Indonesia pada
tahun 1945, atau juga
karena fusi yang membentuk
negara, seperti malaysia,
jerman
– Teori pembentukan negara
TEORI ASAL MULA NEGARA
– Teori Spekulatif :
berdasarkan
renungan dan
pemikiran teoreis
deduktif, dan abstrak
– Teori yang Historis :
bersifat empiris
induktif
TEORI SPEKULATIF 1. Teori Perjanjian Masyarakat
2. Teori Teokratis (Ketuhanan)
3. Teori Kekuatan
4. Teori Patriakhal dan
Matriakhal
5. Teori Organis
6. Teori Daluwarsa
7. Teori Idealistis (alamiah)
TEORI YANG HISTORIS
• Teori ini berpangkal dari
kenyataan bahwa masyarakat
manusia di dunia ini terbagi
dalam banyak masyarakat
bangsa (rakyat) dan tiap-tiap
masyarakat itu mempunyai
volkgeisy (jiwa rakyat)
• Volkgeist berbeda menurut
tempat dan zaman
• Teori ini didukung oleh Friedrich
Carl Von Savigny (1779-1861)
Terjadinya Negara
• Secara Primer
– Tahap gemeinschaft
– Tahap reich/rijk
– Tahap Staat
– Tahap Democratische
Natie dan Dictatuur
• Secara Sekunder
– De facto
– De Jure
SECARA PRIMER (1)
Tahap Gemeinschaft
– Kelompok yang didasari
persamaan kepentingan
dan kebudayaan.
Pemimpinnya dipilih
berdasarkan prinsip primus
inter pares
– Unsur yang terpenting
yaitu unsur rakyat
SECARA PRIMER (2)
• Tahap Reich/Rijk
– Kelompok pada geminschaft
mengadakan kepemilikan atas
benda (tanah dan kekayaan)
bahkan anggapan bahwa
negara mutlak dengan
kepemilikan tanah.
– Unsur terpentingnya wilayah
– Penguasanya menggunakan
sistem feodal
– Belum dapat dikatakan negara
karena kekuasaannya belum
terpusat
SECARA PRIMER (3)
Tahap Staat
– Sudah terdapat kekuasaan
bahkan unsur kewibawaan
– Unsur negara sudah
terpenuhi semua dan aspek
kekayaan.material (tanah)
sudah tidak penting
– Berkembang menjadi suatu
yang lebih ideal yaitu
kebangsaan yang sadar
bernegara
Tahap Democratische Natie dan Dictatuur
– Tumbuh setelah PD I dan PD II
– Tipe negara nasional yang rakyatnya
sudah sadar bernegara dan rakyat
merupakan pemegang kekuasaan
tertinggi
– Tahap dictatuur diperkenalkan oleh
sarjana Jerman yang menekankan
kekuasaan pada satu pimpinan atau
sekelompok penguasa. Contohnya
Jerman dengan Hitler dan Italia
dengan Mussolini. Sekelompok
penguasa dikenal dengan dictatuur
proletariat.
SECARA PRIMER (4)
SECARA SEKUNDER (1)
• Lebih pada adanya unsur
pengakuan dari negara-
negara lain, sehingga dalam
negara yang bersangkutan
diperlukan adanya
proklamasi atau pernyataan
kemerdekaan
• Dalam prakrik kenegaraan
secara sekunder negara
dapat terjadi karena faktor
penaklukan, penggabungan,
atau pemberontakan
SECARA SEKUNDER (2)
De Facto
– Pengakuannya bersifat
sementara dan belum perlu
mengadakan hubungan
diplomatik. Perwakilan
negara lain umumnya
berbentuk konsulat
– Pengakuan de facto
bersikap menunggu
perkembangan negara
yang bersangkutan
Secara Sekunder (3)
De Jure
– Pengakuannya diberikan
setelah pengakuan de
facto, sifatnya lebih kuat
dan tetap. Perwakilan
diplomatik dijalin dalam
berbagai macam
bidang
TEORI PENGAKUAN FRANCOIS
– Muncul setelah PD II untuk mengakui bekas
negara jajahan
– Berdasarkan Hukum Perdata dengan
konstruksi penguasa atas benda (bezitter)
dan pemilik atas benda (eugenaar).
– Dengan konstruksi demikian, mengambil
contoh Indonesia, maka Pemerintah
Indonesia sebagai penguasa atas benda
(untuk hubungan ke dalam) dan Pemerintah
Hindia Belanda (Belanda) sebagai pemilik
atas benda (untuk hubungan ke luar)
Teori Organis – Negara dipandang sebagai
organisme. Jika sel-selnya (warga
negara) kuat maka negaranya
akan menjadi kuat sebaliknya sel-
selnya lemah maka negara akan
menjadi lemah.
– Dengan demikian tugas negara
memberikan kebebasan bagi
warga negaranya agar menjadi
sehat sebaliknya warga negara
harus selalu menjaga pilar
penyangga negara agar
organisme negara dapat berdiri
kokoh
MATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdf

More Related Content

What's hot

PPT hak dan kewajiban warga negara indonesia
PPT hak dan kewajiban warga negara indonesiaPPT hak dan kewajiban warga negara indonesia
PPT hak dan kewajiban warga negara indonesia
Guru Ades Marsela
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Nuelnuel11
 
05.-DEMOKRASI.ppt
05.-DEMOKRASI.ppt05.-DEMOKRASI.ppt
05.-DEMOKRASI.ppt
nawazazmi
 

What's hot (20)

Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraTugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
 
Objek Hukum Tata Negara
Objek Hukum Tata NegaraObjek Hukum Tata Negara
Objek Hukum Tata Negara
 
PPT hak dan kewajiban warga negara indonesia
PPT hak dan kewajiban warga negara indonesiaPPT hak dan kewajiban warga negara indonesia
PPT hak dan kewajiban warga negara indonesia
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Hukum pertanahan indonesia
Hukum pertanahan indonesiaHukum pertanahan indonesia
Hukum pertanahan indonesia
 
11 penemuan hukum
11 penemuan hukum11 penemuan hukum
11 penemuan hukum
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
 
NEGARA DAN KONSTITUSI
NEGARA DAN KONSTITUSINEGARA DAN KONSTITUSI
NEGARA DAN KONSTITUSI
 
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
 
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
 
05.-DEMOKRASI.ppt
05.-DEMOKRASI.ppt05.-DEMOKRASI.ppt
05.-DEMOKRASI.ppt
 
Teori dalam hukum internasional 2
Teori dalam hukum internasional 2Teori dalam hukum internasional 2
Teori dalam hukum internasional 2
 
Hukum konstitusi
Hukum konstitusiHukum konstitusi
Hukum konstitusi
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukumAliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
 
Sosialisme
SosialismeSosialisme
Sosialisme
 
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGIPEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
 
Konsep Masyarakat, Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat, Bangsa dan NegaraKonsep Masyarakat, Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat, Bangsa dan Negara
 
Bab iii tata urutan peraturan perundang undangan dalam sistem hukum nasional ...
Bab iii tata urutan peraturan perundang undangan dalam sistem hukum nasional ...Bab iii tata urutan peraturan perundang undangan dalam sistem hukum nasional ...
Bab iii tata urutan peraturan perundang undangan dalam sistem hukum nasional ...
 

Similar to MATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdf

National Heroism Negara Dan Bangsa
National Heroism Negara Dan BangsaNational Heroism Negara Dan Bangsa
National Heroism Negara Dan Bangsa
nixfairy
 
Paham-Paham Baru
Paham-Paham BaruPaham-Paham Baru
Paham-Paham Baru
leohggi
 
Identitas nasional (p3)
Identitas nasional (p3)Identitas nasional (p3)
Identitas nasional (p3)
nongsa
 

Similar to MATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdf (20)

Asal mula Terjadinya Negara
Asal mula Terjadinya NegaraAsal mula Terjadinya Negara
Asal mula Terjadinya Negara
 
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negara
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negaraBab i kelas x hakikat bangsa dan negara
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negara
 
Bab I kelas X hakikat bangsa dan negara
Bab I kelas X hakikat bangsa dan negaraBab I kelas X hakikat bangsa dan negara
Bab I kelas X hakikat bangsa dan negara
 
Sejarah nasionalisme kel 4
Sejarah nasionalisme kel 4Sejarah nasionalisme kel 4
Sejarah nasionalisme kel 4
 
Resume Buku Ilmu Negara Karangan Soehino
Resume Buku Ilmu Negara Karangan SoehinoResume Buku Ilmu Negara Karangan Soehino
Resume Buku Ilmu Negara Karangan Soehino
 
National Heroism Negara Dan Bangsa
National Heroism Negara Dan BangsaNational Heroism Negara Dan Bangsa
National Heroism Negara Dan Bangsa
 
Hakikat berbangsa dan bernegara
Hakikat berbangsa dan bernegaraHakikat berbangsa dan bernegara
Hakikat berbangsa dan bernegara
 
Negara, Masyarakat Sipil dan Demokrasi
Negara, Masyarakat Sipil dan DemokrasiNegara, Masyarakat Sipil dan Demokrasi
Negara, Masyarakat Sipil dan Demokrasi
 
Paham-Paham Baru
Paham-Paham BaruPaham-Paham Baru
Paham-Paham Baru
 
Pkn gege
Pkn gegePkn gege
Pkn gege
 
Identitas nasional kwn
Identitas nasional kwnIdentitas nasional kwn
Identitas nasional kwn
 
Teori hakikat negara
Teori hakikat negaraTeori hakikat negara
Teori hakikat negara
 
Nasionalisme, Liberalisme, dan Sosialisme
Nasionalisme, Liberalisme, dan SosialismeNasionalisme, Liberalisme, dan Sosialisme
Nasionalisme, Liberalisme, dan Sosialisme
 
Ilmu negara
Ilmu negaraIlmu negara
Ilmu negara
 
Materi 1 kwarganegaraan
Materi 1 kwarganegaraanMateri 1 kwarganegaraan
Materi 1 kwarganegaraan
 
Asal Mula Terbentuknya Negara (Pendidikan Kewarganegaraan)
Asal Mula Terbentuknya Negara (Pendidikan Kewarganegaraan)Asal Mula Terbentuknya Negara (Pendidikan Kewarganegaraan)
Asal Mula Terbentuknya Negara (Pendidikan Kewarganegaraan)
 
Ideologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrika
Ideologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrikaIdeologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrika
Ideologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrika
 
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negaraMakalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
 
Identitas nasional (p3)
Identitas nasional (p3)Identitas nasional (p3)
Identitas nasional (p3)
 
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan BernegaraDInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
 

More from Wan Na

Kajian teoritis BAB 2.pdf
Kajian teoritis BAB 2.pdfKajian teoritis BAB 2.pdf
Kajian teoritis BAB 2.pdf
Wan Na
 
Stat Terori Peluang.pdf
Stat Terori Peluang.pdfStat Terori Peluang.pdf
Stat Terori Peluang.pdf
Wan Na
 
BIG BOOK FISIKA.pdf
BIG BOOK FISIKA.pdfBIG BOOK FISIKA.pdf
BIG BOOK FISIKA.pdf
Wan Na
 
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.pptPengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
Wan Na
 
Kasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptx
Kasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptxKasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptx
Kasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptx
Wan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
Wan Na
 
1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx
1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx
1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx
Wan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdfBAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdf
Wan Na
 
HO-Fungi.pdf
HO-Fungi.pdfHO-Fungi.pdf
HO-Fungi.pdf
Wan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
Wan Na
 
Materi3-Bakteri (1).pdf
Materi3-Bakteri (1).pdfMateri3-Bakteri (1).pdf
Materi3-Bakteri (1).pdf
Wan Na
 
Isolasi Pertumbuhan Mikroba.pdf
Isolasi  Pertumbuhan Mikroba.pdfIsolasi  Pertumbuhan Mikroba.pdf
Isolasi Pertumbuhan Mikroba.pdf
Wan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdf
BAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdfBAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdf
BAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdf
Wan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
Wan Na
 

More from Wan Na (20)

PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptxPERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
 
quiz mikro.docx
quiz mikro.docxquiz mikro.docx
quiz mikro.docx
 
Kajian teoritis BAB 2.pdf
Kajian teoritis BAB 2.pdfKajian teoritis BAB 2.pdf
Kajian teoritis BAB 2.pdf
 
Stat Terori Peluang.pdf
Stat Terori Peluang.pdfStat Terori Peluang.pdf
Stat Terori Peluang.pdf
 
BIG BOOK FISIKA.pdf
BIG BOOK FISIKA.pdfBIG BOOK FISIKA.pdf
BIG BOOK FISIKA.pdf
 
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.pptPengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
 
Kasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptx
Kasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptxKasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptx
Kasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptx
 
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
 
1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx
1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx
1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx
 
BAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdfBAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdf
 
HO-Fungi.pdf
HO-Fungi.pdfHO-Fungi.pdf
HO-Fungi.pdf
 
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
 
Virus.pdf
Virus.pdfVirus.pdf
Virus.pdf
 
Materi3-Bakteri (1).pdf
Materi3-Bakteri (1).pdfMateri3-Bakteri (1).pdf
Materi3-Bakteri (1).pdf
 
Isolasi Pertumbuhan Mikroba.pdf
Isolasi  Pertumbuhan Mikroba.pdfIsolasi  Pertumbuhan Mikroba.pdf
Isolasi Pertumbuhan Mikroba.pdf
 
FLUIDA_STATIS.pdf
FLUIDA_STATIS.pdfFLUIDA_STATIS.pdf
FLUIDA_STATIS.pdf
 
BAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdf
BAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdfBAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdf
BAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdf
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
 
TERMODINAMIKA.pdf
TERMODINAMIKA.pdfTERMODINAMIKA.pdf
TERMODINAMIKA.pdf
 
SUHU dan KALOR.pdf
SUHU dan KALOR.pdfSUHU dan KALOR.pdf
SUHU dan KALOR.pdf
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 

MATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdf

  • 2. ASAL MULA NEGARA Terjadinya suatu negara : – Kenyataan sejarah seperti Liberia, ketika tahun 1847, budak-budak negro dibebaskan, mereka menempati suatu wilayah, yang kini disebut Liberia, atau karena memerdekakan diri seperti Indonesia pada tahun 1945, atau juga karena fusi yang membentuk negara, seperti malaysia, jerman – Teori pembentukan negara
  • 3. TEORI ASAL MULA NEGARA – Teori Spekulatif : berdasarkan renungan dan pemikiran teoreis deduktif, dan abstrak – Teori yang Historis : bersifat empiris induktif
  • 4. TEORI SPEKULATIF 1. Teori Perjanjian Masyarakat 2. Teori Teokratis (Ketuhanan) 3. Teori Kekuatan 4. Teori Patriakhal dan Matriakhal 5. Teori Organis 6. Teori Daluwarsa 7. Teori Idealistis (alamiah)
  • 5. TEORI YANG HISTORIS • Teori ini berpangkal dari kenyataan bahwa masyarakat manusia di dunia ini terbagi dalam banyak masyarakat bangsa (rakyat) dan tiap-tiap masyarakat itu mempunyai volkgeisy (jiwa rakyat) • Volkgeist berbeda menurut tempat dan zaman • Teori ini didukung oleh Friedrich Carl Von Savigny (1779-1861)
  • 6. Terjadinya Negara • Secara Primer – Tahap gemeinschaft – Tahap reich/rijk – Tahap Staat – Tahap Democratische Natie dan Dictatuur • Secara Sekunder – De facto – De Jure
  • 7. SECARA PRIMER (1) Tahap Gemeinschaft – Kelompok yang didasari persamaan kepentingan dan kebudayaan. Pemimpinnya dipilih berdasarkan prinsip primus inter pares – Unsur yang terpenting yaitu unsur rakyat
  • 8. SECARA PRIMER (2) • Tahap Reich/Rijk – Kelompok pada geminschaft mengadakan kepemilikan atas benda (tanah dan kekayaan) bahkan anggapan bahwa negara mutlak dengan kepemilikan tanah. – Unsur terpentingnya wilayah – Penguasanya menggunakan sistem feodal – Belum dapat dikatakan negara karena kekuasaannya belum terpusat
  • 9. SECARA PRIMER (3) Tahap Staat – Sudah terdapat kekuasaan bahkan unsur kewibawaan – Unsur negara sudah terpenuhi semua dan aspek kekayaan.material (tanah) sudah tidak penting – Berkembang menjadi suatu yang lebih ideal yaitu kebangsaan yang sadar bernegara
  • 10. Tahap Democratische Natie dan Dictatuur – Tumbuh setelah PD I dan PD II – Tipe negara nasional yang rakyatnya sudah sadar bernegara dan rakyat merupakan pemegang kekuasaan tertinggi – Tahap dictatuur diperkenalkan oleh sarjana Jerman yang menekankan kekuasaan pada satu pimpinan atau sekelompok penguasa. Contohnya Jerman dengan Hitler dan Italia dengan Mussolini. Sekelompok penguasa dikenal dengan dictatuur proletariat. SECARA PRIMER (4)
  • 11. SECARA SEKUNDER (1) • Lebih pada adanya unsur pengakuan dari negara- negara lain, sehingga dalam negara yang bersangkutan diperlukan adanya proklamasi atau pernyataan kemerdekaan • Dalam prakrik kenegaraan secara sekunder negara dapat terjadi karena faktor penaklukan, penggabungan, atau pemberontakan
  • 12. SECARA SEKUNDER (2) De Facto – Pengakuannya bersifat sementara dan belum perlu mengadakan hubungan diplomatik. Perwakilan negara lain umumnya berbentuk konsulat – Pengakuan de facto bersikap menunggu perkembangan negara yang bersangkutan
  • 13. Secara Sekunder (3) De Jure – Pengakuannya diberikan setelah pengakuan de facto, sifatnya lebih kuat dan tetap. Perwakilan diplomatik dijalin dalam berbagai macam bidang
  • 14. TEORI PENGAKUAN FRANCOIS – Muncul setelah PD II untuk mengakui bekas negara jajahan – Berdasarkan Hukum Perdata dengan konstruksi penguasa atas benda (bezitter) dan pemilik atas benda (eugenaar). – Dengan konstruksi demikian, mengambil contoh Indonesia, maka Pemerintah Indonesia sebagai penguasa atas benda (untuk hubungan ke dalam) dan Pemerintah Hindia Belanda (Belanda) sebagai pemilik atas benda (untuk hubungan ke luar)
  • 15. Teori Organis – Negara dipandang sebagai organisme. Jika sel-selnya (warga negara) kuat maka negaranya akan menjadi kuat sebaliknya sel- selnya lemah maka negara akan menjadi lemah. – Dengan demikian tugas negara memberikan kebebasan bagi warga negaranya agar menjadi sehat sebaliknya warga negara harus selalu menjaga pilar penyangga negara agar organisme negara dapat berdiri kokoh