SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
P R O P O S A L
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP
PENGETAHUAN SUAMI TENTANG PELAYANAN PEMERIKSAAN
KEHAMILAN DAN KEHAMILAN RISIKO TINGGI
DI WILAYAH PUSKESMAS MUARA DELANG
TAHUN 2021
OLEH
RAHMANINA
NIM. 203001070205
PROGRAM STUDI SI KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
2021
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODE PENELITIAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Pendidikan Kesehatan
Masyarakat
Pengetahuan
Kehamilan Risiko Tinggi
Pelayanan Pemeriksaan
Kehamilan
Kerangka Teori
Hipotesis
Rancangan dan Desain
Penelitian
Tempat dan Waktu
Penelitian
Populasi dan Sampel
Kerangka Konsep
Definisi Operasional
Instrumen Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengolahan Data
Teknik Analisa Data
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ibu hamil bisa menghadapi kegawatan dengan
derajat ringan sampai berat yang dapat
memberikan bahaya terjadinya
ketidaknyamanan, ketidakpuasan, kesakitan,
kecacatan bahkan kematian bagi ibu hamil risiko
tinggi, maupun rendah yang mengalami
komplikasi dalam persalinan sehingga
menyebabkan terjadinya kematian (Saifuddin,
2014).
Menurut Bank Dunia (2006), ada empat alasan yang
menyebabkan rendahnya akses masyarakat (khususnya ibu
hamil) terhadap pelayanan kesehatan di negara-negara
berkembang. Pertama, rendahnya tingkat pendidikan dan
pengetahuan ibu hamil sehingga mereka kurang paham cara
mengatur dan merawat kehamilan. Kedua, dominasi laki-laki
dalam pengambilan keputusan. Ibu hamil boleh jadi
mengetahui dan memiliki kesadaran tentang pentingnya
mendatangi pusat-pusat pelayanan kesehatan, misalnya
puskesmas namun tidak melakukannya karena tidak mendapat
izin dari suami. Ketiga, ketiadaan fasilitas kesehatan. Ini
merupakan persoalan yang sering terjadi di Indonesia,
terutama di wilayah terpencil yang sulit di akses karena
keterbatasan infrastruktur. Keempat, adalah aspek-aspek non
teknis seprti adat-istiadat atau budaya. Misalnya ibu hamil lebih
nyaman ditangani oleh dukun (Suarayasa, 2020).
Selama ini informasi dan pendidikan kesehatan
reproduksi tentang pelayanan pemeriksaan kehamilan
dan kehamilan risiko tinggi lebih terfokus pada ibu
hamil dan suami belum dilibatkan, sehingga terjadi
kesenjangan informasi dalam kesehatan reproduksi.
Salah satu kelemahan metode yang selama ini banyak
diterapkan hanya metode konvensional. Mengingat
pentingnya permasalahan tersebut peneliti merasa
perlu dan tertarik untuk mengetahui pengetahuan
suami tentang pelayanan pemeriksaan kehamilan dan
kehamilan risiko tinggi dengan pendidikan kesehatan
metode partisipatif.
Daftar
Isi
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang
masalah diatas dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut
apakah pendidikan kesehatan metode
partisipatif berpengaruh terhadap tingkat
pengetahuan suami tentang pelayanan
pemeriksaan kehamilan dan kehamilan risiko
tinggi.
Daftar
Isi
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektifitas
pendidikan kesehatan metode
partisipatif terhadap pengetahuan
suami tentang pelayanan pemeriksaan
kehamilan dan kehamilan risiko tinggi
di wilayah Kerja Puskesmas Muara
Delang.
1.3.1 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengetahuan suami
tentang pelayanan pemeriksaan kehamilan
dan kehamilan risiko tinggi sebelum
diberikan pendidikan kesehatan metode
partisipatif dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan metode partisipatif di
wilayah Kerja Puskesmas Muara Delang
2. Untuk mengetahui efektifitas pendidikan
kesehatan metode partisipatif terhadap
pengetahuan suami tentang pelayanan
pemeriksaan kehamilan dan kehamilan
risiko tinggi di wilayah Kerja Puskesmas
Muara Delang.
Daftar
Isi
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Puskesmas Muara Delang
Penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan masukan dalam
pelayanan kesehatan terutama untuk
pelayanan pada ibu hamil dengan
mengembangkan metode partisipatif
dalam penyampaian informasi
pendidikan kesehatan keluarga
khususnya di wilayah Kerja Puskesmas
Muara Delang.
1.4.2 Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti lain yang
mengembangkan penelitian yang
serupa, hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan acuan
melakukan penelitian selanjutnya
Daftar
Isi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendidikan Kesehatan Masyarakat
1. Defenisi Pendidikan Kesehatan
Menurut Notoatmodjo (2010) pendidikan kesehatan adalah upaya
persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat agar masyarakat mau
melakukan tindakan- tindakan untuk memelihara, dan meningkatkan
taraf kesehatannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan
kesehatan adalah suatu bentuk kegiatan dengan menyampaikan
materi tentang kesehatan yang bertujuan untuk mengubah perilaku
sasaran.
2. Tujuan Pendidikan Kesehatan
Tujuan pendidikan kesehatan (Nursalam dan Efendi, 2008) yaitu:
Terjadi perubahan sikap dan tingkah laku individu, keluarga,
kelompok khusus dan masyarakat dalam membina serta
memelihara perilaku hidup sehat serta berperan aktif dalam
upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
3. Sasaran pendidikan kesehatan
Menurut Notoatmodjo (2010) sasaran pendidikan kesehatan
dibagi dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu :
a. Sasaran primer (Primary Target)
b. Sasaran sekunder (Secondary Target)
c. Sasaran tersier (Tertiary Target)
4. Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku di dalam proses pendidikan orang dewasa
(andragogik) pada umumnya lebih sulit dari pada perubahan
perilaku pendidikan anak (pedagogic). Hal ini dapat dipahami
karena orang dewasa sudah mempunyai pengetahuan, sikap
dan ketrampilan tertentu yang mungkin sudah mereka miliki
bertahun-tahun, yang terkait dengan sosial budaya (Glantz et
al., 2000). Salah satu upaya dengan memilihkan metode
belajar yang tepat adalah diskusi kelompok, studi kasus dan
simulasi merupakan metode yang sangat cocok untuk
pendidikan orang dewasa (Notoatmodjo, 2010).
5. Metode Partisipatif
1. Defenisi
Menurut Notoatmodjo (2010), metode partisipatif
merupakan berbagai metode atau media pelatihan
yang menitik beratkan pada keaktivan peserta latih
mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
2. Ciri pendidikan partisipatif
• warga belajar berperan sebagai subjek pendidikan
bukan sebagai objek;
• pelatih berfungsi sebagai fasilitator;
• peserta pelatihan bebas mengeluarkan pendapat,
saling mengkaji pengalaman dan proses pelatihan
sesuai dengan kebutuhan;
• materi pelatihan dimusyawarahkan dengan warga,
belajar sesuai dengan kebutuhan;
• proses pendalaman materi mengutamakan belajar
kelompok.
6. Prosedur pelaksanaan metode partisipatif
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, program pelatihan
metode partisipatif pada kelompok intervensi disusun langkah-
langkah proses pelatihan sesuai prosedur, yaitu:
• Mengkaji kebutuhan pelatihan, adalah pengkajian cara
mendapatkan informasi tentang kebutuhan tempat pelatihan,
materi, waktu, jumlah peserta dan latar belakang peserta;
• Merumuskan tujuan pelatihan, adalah langkah penentuan tujuan
yang ingin dicapai dari suatu pelatihan, yaitu dalam bentuk
pengetahuan kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta setelah
mengikuti pelatihan;
• Merancang program pelatihan, adalah penjabaran kegiatan
operasional pelatihan berupa rumusan kompetensi yang harus
dicapai dalam pemberian materi pelatihan;
• Melaksanakan program pelatihan; dan
• Melakukan evaluasi program pelatihan yang berorientasi pada
peserta latih dilakukan tes sebelum dan sesudah pelatihan,
sedangkan yang berorientasi pada program membandingkan hasil
program sebelum dan sesudah peserta diintervensi (Laura, 2020
dan Tillman dkk 2020).
Daftar
Isi
2.2 Pengetahuan
1. Defenisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan
hasil “tahu” dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca
indra manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba menurut
Bachtiar yang dikutip dari
Notoatmodjo (2012).
2. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
1) Faktor Internal
a. Pendidikan
b. Pekerjaan
c. Umur
2) Faktor Eksternal
a. Lingkungan
b. Sosial budaya
2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan seseorang terhadap objek
mempunyai intensitas atau tingkat yang
berbeda–beda. Secara garis besarnya dibagi 6
tingkat, yakni: (Notoatmodjo, 2014)
a. Tahu (know)
b. Memahami (Comprehensif)
c. Aplikasi (Aplication)
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi
g. Pengukuran Pengetahuan
Daftar
Isi
2.3 Kehamilan Risiko Tinggi
1. Defenisi kehamilan risiko tinggi
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan dengan lebih
dari satu faktor risiko, dimana hal tersebut akan
memberikan dampak yang merugikan bagi ibu dan
janinnya (Rochjati, 2014).
2. Kriteria kehamilan berisiko
Kriteria kehamilan berisiko dibagi menjadi 3 kategori
menurut Rochjati (2014), yaitu
• Kehamilan Risiko Rendah (KRR) dengan jumlah skor 2
• Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) dengan jumlah skor 6-
10
• Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST) dengan jumlah
skor ≥ 12
3. Batasan faktor risiko
Batasan dalam faktor risiko atau masalah dapat
dibagi menjadi tiga menurut Widatiningsih dan
Dewi (2017), yaitu Ada Potensi Gawat Obstetri
(APGO), Ada Gawat Obstetri (AGO), dan Ada
Gawat Darurat Obstetri (AGDO).
4. Penyebab kehamilan risiko tinggi
Rochjati dalam Kurniawati, Sugiarti, dan Arimina (2013) faktor-
faktor yang menjadi penyebab dari kehamilan risiko tinggi
adalah umur ibu yaitu usia ≤ 16 tahun dan ≥ 35 tahun, paritas
yaitu ibu yang pernah melahirkan anak sebanyak empat kali atau
lebih, jarak anak yaitu ≤ 2 tahun atau ≥ 10 tahun, terlalu lama
hamil pertama ≥ 4 tahun setelah menikah, terlalu pendek ≤ 145
cm, pernah gagal kehamilan, pernah melahirkan dengan tarikan
tang/vakum, uri dirogoh, diberi infus/transfusi, pernah operasi
sesar, penyakit yang menyertai kehamilan (kurang darah,
malaria, TBC paru, payah jantung, kencing manis, penyakit
menular seksual), bengkak pada muka/tungkai dan tekanan
darah tinggi, hamil kembar, hidramnion, bayi mati dalam
kandungan, kehamilan lewat waktu, letak sungsang, letak
lintang, perdarahan dalam kehamilan, preeklampsia dan
kejang-kejang.
5. Pencegahan kehamilan risiko tinggi
Pencegahan terjadinya kehamilan berisiko menurut Widatiningsih dan
Dewi (2017) dapat dijabarkan sebagai berikut:
• Penyuluhan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) untuk kehamilan
dan persalinan aman tentang:
• Kehamilan Risiko Rendah (KRR), tempat persalinan dapat dilakukan
di rumah maupun di polindes, tetapi penolong persalinan harus
bidan, dukun membantu perawatan nifas bagi ibu dan bayinya
• Kehamilan Risiko Tinggi (KRT), memberi penyuluhan agar
pertolongan persalinan oleh bidan atau dokter puskesmas, di
polindes atau puskesmas (PKM), atau langsung dirujuk ke rumah
sakit, misalnya pada letak lintang dan ibu hamil pertama (primi)
dengan tinggi badan rendah.
• Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST), diberi penyuluhan dirujuk
untuk melahirkan di rumah sakit dengan alat lengkap dan di
bawah pengawasan dokter spesialis (Widatiningsih dan Dewi,
2017).
5. Faktor non medis penyebab kehamilan risiko
tinggi
Faktor-faktor sosial yang dapat membantu
identifikasi wanita hamil yang berisiko tinggi
meliputi golongan sosial-ekonomi rendah,
pendidikan rendah, kondisi yang tidak
menguntungkan misalnya tempat tinggal yang
terpencil jauh dari fasilitas kesehatan yang
memadai.
2.4 Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan/ Antenatal
Care (ANC)
Menurut Kemenkes RI (2020), antenatal care
merupakan suatu bentuk pengawasan kehamilan
untuk mengetahui kesehatan umum ibu,
menegakkan secara dini penyakit yang menyertai
kehamilan dan menegakkan secara dini komplikasi
kehamilan.
Daftar
Isi
2.5 Kerangka Teori
Secara garis besar dapat dilihat dalam gambar 2
Daftar
Isi
2.6 Hipotesis
Pendidikan kesehatan metode
partisipatif dapat meningkatkan
pengetahuan suami tentang
pelayanan pemeriksaan kehamilan
dan kehamilan risiko tinggi
Daftar
Isi
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan dan Desain Penelitian
Rancangan penelitian ini adalah quasi experimental
dengan pre-test post-test control group design dengan
pertimbangan pengalokasian faktor penelitian kepada
subjek penelitian tidak mungkin atau tidak praktis
dilaksanakan dengan randomisasi di lapangan. Sampel
dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok
intervensi dan kelompok kontrol. Pada kelompok
intervensi diberikan pelatihan kesehatan reproduksi
metode partisipatif. Kelompok kontrol dilakukan kegiatan
pendidikan kesehatan seperti biasa dilakukan di desa
tersebut. (Sastroasmoro, 2010)
Model rancangan penelitian ini adalah :
Kelompok intervensi : 01 X 02
Kelompok kontrol : 02 - 03 Daftar
Isi
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Desa Sungai Sahut
wilayah Kerja Puskesmas Muara Delang pada bulan
Desember 2021.
3.3 Populasi dan Sampel
populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
semua suami yang mempunyai pasangan sedang
hamil di Desa Sungai Sahut wilayah kerja
Puskesmas Muara Delang yang berjumlah 80 orang.
Dari jumlah tersebut yang akan ditetapkan sebagai
populasi adalah yang memenuhi kriteria inklusi dan
ekslusi sebagai berikut :
Daftar
Isi
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh
subyek agar dapat diikutsertakan ke dalam penelitian
(Sastroasmoro, 2010)
1) Suami yang mempunyai istri yang sedang hamil
2) Bertempat tinggal di lokasi penelitian.
3) Bersedia mengikuti pelatihan, kegiatan yang akan dilakukan
sampai selesai.
4) Belum pernah mengikuti pelatihan kesehatan tentang
kehamilan risiko tinggi dan pelayanan pemeriksaan kehamilan.
5) Ibu hamil yang tidak mengalami Hypermesis Gravidarum.
6) Ibu hamil yang tidak dalam keadaan sakit
b. Kriteria ekslusi
Kriteria ekslusi adalah subyek yang tidak diikut sertakan
(Sastroasmoro, 2010). Dalam penelitian ini yang menjadi kriteria
ekslusi adalah :
1) Suami yang tidak bersedia untuk menjadi subyek penelitian.
3.3.2 Sampel
Dari populasi yang ada ditentukan subjek
secara purposive sampling yaitu subjek
penelitian hanya ditentukan mengambil unit
sampel yang disesuaikan dengan kriteria
inklusi yang ditetapkan berdasarkan tujuan
penelitian. Dengan demikian sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 80 yang terdiri
dari 40 kasus dan 40 kontrol.
Daftar
Isi
3.4 Kerangka Konsep
Daftar
Isi
3.5 Definisi Operasional
No Variabel
Definisi Operasional
Alat
Ukur
Hasil ukur
1. Variabel
Dependen.
Metode
partisipatif dan
Metode
konvensional
Kombinasi metode strategi pembelajaran aktif,
(metode lecturing, learning cell, dan true or false)
yg melibatkan peran serta masyarakat dan semua
anggota peserta pembelajaran diberi materi
pelatihan dan penjelasan materi oleh fasilitator
bidan di desa setempat.
Metode konvensional adalah pemberian
pendidikan kesehatan yang biasa dilakukan di desa
setempat
1. Metode
Partisipatif
2. Metode
Konvensional
2 Variabel
Independen
Pengetahuan
Suami
kemampuan pemahaman responden dihitung
dengan score yang diperoleh dari penggunaan
angket pengetahuan tentang kehamilan risiko tinggi
dan pelayanan pemeriksaan kehamilan dengan
pilihan jawaban tipe item menggunakan tipe benar-
salah. Jawaban tes prestasi responden melalui
angket yang benar diberi score 1 dan jawaban yang
salah diberi score 0. Score pengetahuan diukur dari
score total jumlah jawaban yang benar setiap
responden, dengan skala pengukuran rasio.
Angket Skor dari kuesioner*
No Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur Hasil ukur
3 Jumlah
anak
Adalah jumlah kehamilan sampai
dengan kehamilan pada saat
penelitian dilakukan tanpa melihat
jumlah anak yang dilahirkan
Wawancara 1. Jumlah anak 3 atau
lebih
2. Jumlah anak 2 atau
kurang
4 Usia Adalah usia istri saat hamil pada
saat penellitian dilakukan
Wawancara 1. (<20 tahun dan >35
tahun
2. ( 20- 35 tahun)
5 Pekerjaan Adalah sumber mata pencaharian
responden dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya
Wawancara 1. Pegawai negeri
2. Swasta
3. Petani
4. Pedagang
5. buruh
6 Pendidikan Adalah jenjang pendidikan formal
yang pernah diselesaikan oleh
responden sesuai dengan
pengakuan responden
Wawancara 1. Pendidikan rendah
(SD sampai dengan
tamat
2. SMP sederajat)
3. Pendidikan tinggi
(minimal tamat SMA
sederajat)
(Aklima, 2009
Daftar
Isi
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk
mengumpulkan data tentang pengetahuan
suami. Jumlah item penilaian pengetahuan
ada 40 item yang dibagi menjadi dua yaitu
22 item untuk menilai pengetahuan tentang
kehamilan risiko tinggi dan 18 item
pemanfaatan pelayanan pemeriksaan
Daftar
Isi
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Proses Pengumpulan data peningkatan pengetahuan
suami dilakukan sebelum perlakuan (pre-test) pada
kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol
tanpa diberi perlakuan. Setelah 21 hari pelatihan
dilaksanakan pada kelompok intervensi dan 22 hari
setelah pre test dilaksanakan pada kelompok kontrol,
untuk selanjutnya dilakukan pengukuran ulang (post-
test), dengan pertanyaan yang sama. Hasil
pengumpulan data setelah diberi nilai selanjutnya
dijumlahkan, ini merupakan hasil pengukuran nilai
pengetahuan. Karakteristik responden seperti data
umur, pendidikan, pekerjaan dan jumlah anak
diperoleh dengan cara responden mengisi format
isian data umum identitas responden yang telah
disediakan oleh peneliti.
Daftar
Isi
3.8 Teknik Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan dilakukan pengolahan data dengan
tahap sebagai berikut:
1. Mengumpulkan dan mengkode data (editing dan coding)
Kuesioner yang telah dikumpulkan kemudian diperiksa
kelengkapannya termasuk pemberian kode/nomor. Langkah ini
dimaksud untuk pengecekan kelengkapan data, kesinambungan
data dan keseragaman data.
2. Masukan data (data entry)
Data yang telah terkumpul selanjutnya dimasukkan sesuai dengan
pilihan-pilihan responden berdasarkan rentang skala/skor yang
telah ditentukan.
3.Tabulasi data
Dilakukan dengan mengelompokan data sesuai dengan variabel-
variabel yang akan diteliti guna memudahkan dalam analisis.
Daftar
Isi
3.9 Analisa Data
1. Analisis Univariat
Analisa yang dilakukan dengan statistik univariat yaitu
data yang disajikan dalam daftar distribusi dan persentase
dari variabel yang diteliti. Untuk memperoleh distribusi
frekuensi dan persentase variabel yang diteliti dengan
menggunakan rumus (Budiarto,2012)
P =
`𝑓
𝑛
x 100
Keterangan: P : Persentase (%)
f : Frekuensi
n : Jumlah respon
Daftar
Isi
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan tabel silang (cross
table). Analisis hubungan dilakukan dengan uji statistik chi square test,
menggunakan rumus :
X2 =
( fo – fh )2
fh
Keterangan :
X2 = Chi Square.
fo = Frekuensi data yang diperoleh berdasarkan data.
fh = Frekuensi yang diharapkan.
X2 tabel ditetapkan berdasarkan besar derajat bebas (df) dengan tingkat
kepercayaan ( α ) pada tabel distribusi X2 (chi square). Besaran derajat bebas
dihitung berdasarkan kolom dan baris tabel silang yang digunakan, yaitu :
( r - 1 ) ( c – 1 )
Kesimpulan analisis :
Tolak Ho, bila X2 hitung > X2 tabel.
Terima Ho, bila X2 hitung < X2 tabel. Daftar
Isi

More Related Content

Similar to Power Point mbak nina.pptx

RPS gerontik new 2022.docx
RPS gerontik new 2022.docxRPS gerontik new 2022.docx
RPS gerontik new 2022.docx
hanituasikal2
 
RPS KOMUNKASI D3 SMT III TAHUN 2022 (1).pdf
RPS KOMUNKASI D3 SMT III TAHUN 2022 (1).pdfRPS KOMUNKASI D3 SMT III TAHUN 2022 (1).pdf
RPS KOMUNKASI D3 SMT III TAHUN 2022 (1).pdf
RioErwansyah
 
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian asi eksklu...
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi  keberhasilan  pemberian  asi eksklu...Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi  keberhasilan  pemberian  asi eksklu...
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian asi eksklu...
Septian Muna Barakati
 
Analisis minat masyarakat posyandu menggunakan metode knn
Analisis minat masyarakat posyandu menggunakan metode knnAnalisis minat masyarakat posyandu menggunakan metode knn
Analisis minat masyarakat posyandu menggunakan metode knn
NurulFatma14
 
Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA
Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA
Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Power Point mbak nina.pptx (20)

Kb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anakKb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anak
 
Sem ii rps mk dasar kesehatan reproduksi
Sem ii rps mk dasar kesehatan reproduksiSem ii rps mk dasar kesehatan reproduksi
Sem ii rps mk dasar kesehatan reproduksi
 
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
 
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi KesehatanEvaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
 
RPS KESPRO-KB SEMT GENAP JAN 2024-0k.pdf
RPS  KESPRO-KB SEMT GENAP JAN 2024-0k.pdfRPS  KESPRO-KB SEMT GENAP JAN 2024-0k.pdf
RPS KESPRO-KB SEMT GENAP JAN 2024-0k.pdf
 
RPS gerontik new 2022.docx
RPS gerontik new 2022.docxRPS gerontik new 2022.docx
RPS gerontik new 2022.docx
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan KesehatanPenyuluhan Kesehatan
Penyuluhan Kesehatan
 
Modul pemebelajaran (7)
Modul pemebelajaran (7)Modul pemebelajaran (7)
Modul pemebelajaran (7)
 
Modul pemebelajaran
Modul pemebelajaran Modul pemebelajaran
Modul pemebelajaran
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
 
RPS KOMUNKASI D3 SMT III TAHUN 2022 (1).pdf
RPS KOMUNKASI D3 SMT III TAHUN 2022 (1).pdfRPS KOMUNKASI D3 SMT III TAHUN 2022 (1).pdf
RPS KOMUNKASI D3 SMT III TAHUN 2022 (1).pdf
 
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian asi eksklu...
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi  keberhasilan  pemberian  asi eksklu...Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi  keberhasilan  pemberian  asi eksklu...
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian asi eksklu...
 
Analisis minat masyarakat posyandu menggunakan metode knn
Analisis minat masyarakat posyandu menggunakan metode knnAnalisis minat masyarakat posyandu menggunakan metode knn
Analisis minat masyarakat posyandu menggunakan metode knn
 
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"
 
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"
 
Modul Asuhan Kebidanan Kehamilan
Modul Asuhan Kebidanan KehamilanModul Asuhan Kebidanan Kehamilan
Modul Asuhan Kebidanan Kehamilan
 
8.keluarga berencana 1
8.keluarga berencana 18.keluarga berencana 1
8.keluarga berencana 1
 
Rps psikologi 2020
Rps psikologi 2020Rps psikologi 2020
Rps psikologi 2020
 
Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA
Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA
Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

Power Point mbak nina.pptx

  • 1. P R O P O S A L PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI TENTANG PELAYANAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DAN KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI WILAYAH PUSKESMAS MUARA DELANG TAHUN 2021 OLEH RAHMANINA NIM. 203001070205 PROGRAM STUDI SI KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI 2021
  • 2. DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODE PENELITIAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Pendidikan Kesehatan Masyarakat Pengetahuan Kehamilan Risiko Tinggi Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan Kerangka Teori Hipotesis Rancangan dan Desain Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Kerangka Konsep Definisi Operasional Instrumen Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengolahan Data Teknik Analisa Data
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ibu hamil bisa menghadapi kegawatan dengan derajat ringan sampai berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya ketidaknyamanan, ketidakpuasan, kesakitan, kecacatan bahkan kematian bagi ibu hamil risiko tinggi, maupun rendah yang mengalami komplikasi dalam persalinan sehingga menyebabkan terjadinya kematian (Saifuddin, 2014).
  • 4. Menurut Bank Dunia (2006), ada empat alasan yang menyebabkan rendahnya akses masyarakat (khususnya ibu hamil) terhadap pelayanan kesehatan di negara-negara berkembang. Pertama, rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu hamil sehingga mereka kurang paham cara mengatur dan merawat kehamilan. Kedua, dominasi laki-laki dalam pengambilan keputusan. Ibu hamil boleh jadi mengetahui dan memiliki kesadaran tentang pentingnya mendatangi pusat-pusat pelayanan kesehatan, misalnya puskesmas namun tidak melakukannya karena tidak mendapat izin dari suami. Ketiga, ketiadaan fasilitas kesehatan. Ini merupakan persoalan yang sering terjadi di Indonesia, terutama di wilayah terpencil yang sulit di akses karena keterbatasan infrastruktur. Keempat, adalah aspek-aspek non teknis seprti adat-istiadat atau budaya. Misalnya ibu hamil lebih nyaman ditangani oleh dukun (Suarayasa, 2020).
  • 5. Selama ini informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi tentang pelayanan pemeriksaan kehamilan dan kehamilan risiko tinggi lebih terfokus pada ibu hamil dan suami belum dilibatkan, sehingga terjadi kesenjangan informasi dalam kesehatan reproduksi. Salah satu kelemahan metode yang selama ini banyak diterapkan hanya metode konvensional. Mengingat pentingnya permasalahan tersebut peneliti merasa perlu dan tertarik untuk mengetahui pengetahuan suami tentang pelayanan pemeriksaan kehamilan dan kehamilan risiko tinggi dengan pendidikan kesehatan metode partisipatif. Daftar Isi
  • 6. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut apakah pendidikan kesehatan metode partisipatif berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan suami tentang pelayanan pemeriksaan kehamilan dan kehamilan risiko tinggi. Daftar Isi
  • 7. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan metode partisipatif terhadap pengetahuan suami tentang pelayanan pemeriksaan kehamilan dan kehamilan risiko tinggi di wilayah Kerja Puskesmas Muara Delang.
  • 8. 1.3.1 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui pengetahuan suami tentang pelayanan pemeriksaan kehamilan dan kehamilan risiko tinggi sebelum diberikan pendidikan kesehatan metode partisipatif dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan metode partisipatif di wilayah Kerja Puskesmas Muara Delang 2. Untuk mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan metode partisipatif terhadap pengetahuan suami tentang pelayanan pemeriksaan kehamilan dan kehamilan risiko tinggi di wilayah Kerja Puskesmas Muara Delang. Daftar Isi
  • 9. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Puskesmas Muara Delang Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam pelayanan kesehatan terutama untuk pelayanan pada ibu hamil dengan mengembangkan metode partisipatif dalam penyampaian informasi pendidikan kesehatan keluarga khususnya di wilayah Kerja Puskesmas Muara Delang.
  • 10. 1.4.2 Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti lain yang mengembangkan penelitian yang serupa, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan melakukan penelitian selanjutnya Daftar Isi
  • 11. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendidikan Kesehatan Masyarakat 1. Defenisi Pendidikan Kesehatan Menurut Notoatmodjo (2010) pendidikan kesehatan adalah upaya persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan- tindakan untuk memelihara, dan meningkatkan taraf kesehatannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk kegiatan dengan menyampaikan materi tentang kesehatan yang bertujuan untuk mengubah perilaku sasaran. 2. Tujuan Pendidikan Kesehatan Tujuan pendidikan kesehatan (Nursalam dan Efendi, 2008) yaitu: Terjadi perubahan sikap dan tingkah laku individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat dalam membina serta memelihara perilaku hidup sehat serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
  • 12. 3. Sasaran pendidikan kesehatan Menurut Notoatmodjo (2010) sasaran pendidikan kesehatan dibagi dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu : a. Sasaran primer (Primary Target) b. Sasaran sekunder (Secondary Target) c. Sasaran tersier (Tertiary Target) 4. Perubahan Perilaku Perubahan perilaku di dalam proses pendidikan orang dewasa (andragogik) pada umumnya lebih sulit dari pada perubahan perilaku pendidikan anak (pedagogic). Hal ini dapat dipahami karena orang dewasa sudah mempunyai pengetahuan, sikap dan ketrampilan tertentu yang mungkin sudah mereka miliki bertahun-tahun, yang terkait dengan sosial budaya (Glantz et al., 2000). Salah satu upaya dengan memilihkan metode belajar yang tepat adalah diskusi kelompok, studi kasus dan simulasi merupakan metode yang sangat cocok untuk pendidikan orang dewasa (Notoatmodjo, 2010).
  • 13. 5. Metode Partisipatif 1. Defenisi Menurut Notoatmodjo (2010), metode partisipatif merupakan berbagai metode atau media pelatihan yang menitik beratkan pada keaktivan peserta latih mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. 2. Ciri pendidikan partisipatif • warga belajar berperan sebagai subjek pendidikan bukan sebagai objek; • pelatih berfungsi sebagai fasilitator; • peserta pelatihan bebas mengeluarkan pendapat, saling mengkaji pengalaman dan proses pelatihan sesuai dengan kebutuhan; • materi pelatihan dimusyawarahkan dengan warga, belajar sesuai dengan kebutuhan; • proses pendalaman materi mengutamakan belajar kelompok.
  • 14. 6. Prosedur pelaksanaan metode partisipatif Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, program pelatihan metode partisipatif pada kelompok intervensi disusun langkah- langkah proses pelatihan sesuai prosedur, yaitu: • Mengkaji kebutuhan pelatihan, adalah pengkajian cara mendapatkan informasi tentang kebutuhan tempat pelatihan, materi, waktu, jumlah peserta dan latar belakang peserta; • Merumuskan tujuan pelatihan, adalah langkah penentuan tujuan yang ingin dicapai dari suatu pelatihan, yaitu dalam bentuk pengetahuan kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta setelah mengikuti pelatihan; • Merancang program pelatihan, adalah penjabaran kegiatan operasional pelatihan berupa rumusan kompetensi yang harus dicapai dalam pemberian materi pelatihan; • Melaksanakan program pelatihan; dan • Melakukan evaluasi program pelatihan yang berorientasi pada peserta latih dilakukan tes sebelum dan sesudah pelatihan, sedangkan yang berorientasi pada program membandingkan hasil program sebelum dan sesudah peserta diintervensi (Laura, 2020 dan Tillman dkk 2020). Daftar Isi
  • 15. 2.2 Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba menurut Bachtiar yang dikutip dari Notoatmodjo (2012).
  • 16. 2. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan 1) Faktor Internal a. Pendidikan b. Pekerjaan c. Umur 2) Faktor Eksternal a. Lingkungan b. Sosial budaya
  • 17. 2. Tingkat Pengetahuan Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda–beda. Secara garis besarnya dibagi 6 tingkat, yakni: (Notoatmodjo, 2014) a. Tahu (know) b. Memahami (Comprehensif) c. Aplikasi (Aplication) d. Analisis (Analysis) e. Sintesis (synthesis) f. Evaluasi g. Pengukuran Pengetahuan Daftar Isi
  • 18. 2.3 Kehamilan Risiko Tinggi 1. Defenisi kehamilan risiko tinggi Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan dengan lebih dari satu faktor risiko, dimana hal tersebut akan memberikan dampak yang merugikan bagi ibu dan janinnya (Rochjati, 2014). 2. Kriteria kehamilan berisiko Kriteria kehamilan berisiko dibagi menjadi 3 kategori menurut Rochjati (2014), yaitu • Kehamilan Risiko Rendah (KRR) dengan jumlah skor 2 • Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) dengan jumlah skor 6- 10 • Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST) dengan jumlah skor ≥ 12
  • 19. 3. Batasan faktor risiko Batasan dalam faktor risiko atau masalah dapat dibagi menjadi tiga menurut Widatiningsih dan Dewi (2017), yaitu Ada Potensi Gawat Obstetri (APGO), Ada Gawat Obstetri (AGO), dan Ada Gawat Darurat Obstetri (AGDO).
  • 20. 4. Penyebab kehamilan risiko tinggi Rochjati dalam Kurniawati, Sugiarti, dan Arimina (2013) faktor- faktor yang menjadi penyebab dari kehamilan risiko tinggi adalah umur ibu yaitu usia ≤ 16 tahun dan ≥ 35 tahun, paritas yaitu ibu yang pernah melahirkan anak sebanyak empat kali atau lebih, jarak anak yaitu ≤ 2 tahun atau ≥ 10 tahun, terlalu lama hamil pertama ≥ 4 tahun setelah menikah, terlalu pendek ≤ 145 cm, pernah gagal kehamilan, pernah melahirkan dengan tarikan tang/vakum, uri dirogoh, diberi infus/transfusi, pernah operasi sesar, penyakit yang menyertai kehamilan (kurang darah, malaria, TBC paru, payah jantung, kencing manis, penyakit menular seksual), bengkak pada muka/tungkai dan tekanan darah tinggi, hamil kembar, hidramnion, bayi mati dalam kandungan, kehamilan lewat waktu, letak sungsang, letak lintang, perdarahan dalam kehamilan, preeklampsia dan kejang-kejang.
  • 21. 5. Pencegahan kehamilan risiko tinggi Pencegahan terjadinya kehamilan berisiko menurut Widatiningsih dan Dewi (2017) dapat dijabarkan sebagai berikut: • Penyuluhan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) untuk kehamilan dan persalinan aman tentang: • Kehamilan Risiko Rendah (KRR), tempat persalinan dapat dilakukan di rumah maupun di polindes, tetapi penolong persalinan harus bidan, dukun membantu perawatan nifas bagi ibu dan bayinya • Kehamilan Risiko Tinggi (KRT), memberi penyuluhan agar pertolongan persalinan oleh bidan atau dokter puskesmas, di polindes atau puskesmas (PKM), atau langsung dirujuk ke rumah sakit, misalnya pada letak lintang dan ibu hamil pertama (primi) dengan tinggi badan rendah. • Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST), diberi penyuluhan dirujuk untuk melahirkan di rumah sakit dengan alat lengkap dan di bawah pengawasan dokter spesialis (Widatiningsih dan Dewi, 2017).
  • 22. 5. Faktor non medis penyebab kehamilan risiko tinggi Faktor-faktor sosial yang dapat membantu identifikasi wanita hamil yang berisiko tinggi meliputi golongan sosial-ekonomi rendah, pendidikan rendah, kondisi yang tidak menguntungkan misalnya tempat tinggal yang terpencil jauh dari fasilitas kesehatan yang memadai.
  • 23. 2.4 Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan/ Antenatal Care (ANC) Menurut Kemenkes RI (2020), antenatal care merupakan suatu bentuk pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan umum ibu, menegakkan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan dan menegakkan secara dini komplikasi kehamilan. Daftar Isi
  • 24. 2.5 Kerangka Teori Secara garis besar dapat dilihat dalam gambar 2 Daftar Isi
  • 25. 2.6 Hipotesis Pendidikan kesehatan metode partisipatif dapat meningkatkan pengetahuan suami tentang pelayanan pemeriksaan kehamilan dan kehamilan risiko tinggi Daftar Isi
  • 26. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan dan Desain Penelitian Rancangan penelitian ini adalah quasi experimental dengan pre-test post-test control group design dengan pertimbangan pengalokasian faktor penelitian kepada subjek penelitian tidak mungkin atau tidak praktis dilaksanakan dengan randomisasi di lapangan. Sampel dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pada kelompok intervensi diberikan pelatihan kesehatan reproduksi metode partisipatif. Kelompok kontrol dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan seperti biasa dilakukan di desa tersebut. (Sastroasmoro, 2010) Model rancangan penelitian ini adalah : Kelompok intervensi : 01 X 02 Kelompok kontrol : 02 - 03 Daftar Isi
  • 27. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di Desa Sungai Sahut wilayah Kerja Puskesmas Muara Delang pada bulan Desember 2021. 3.3 Populasi dan Sampel populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua suami yang mempunyai pasangan sedang hamil di Desa Sungai Sahut wilayah kerja Puskesmas Muara Delang yang berjumlah 80 orang. Dari jumlah tersebut yang akan ditetapkan sebagai populasi adalah yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebagai berikut : Daftar Isi
  • 28. a. Kriteria inklusi Kriteria inklusi adalah persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh subyek agar dapat diikutsertakan ke dalam penelitian (Sastroasmoro, 2010) 1) Suami yang mempunyai istri yang sedang hamil 2) Bertempat tinggal di lokasi penelitian. 3) Bersedia mengikuti pelatihan, kegiatan yang akan dilakukan sampai selesai. 4) Belum pernah mengikuti pelatihan kesehatan tentang kehamilan risiko tinggi dan pelayanan pemeriksaan kehamilan. 5) Ibu hamil yang tidak mengalami Hypermesis Gravidarum. 6) Ibu hamil yang tidak dalam keadaan sakit b. Kriteria ekslusi Kriteria ekslusi adalah subyek yang tidak diikut sertakan (Sastroasmoro, 2010). Dalam penelitian ini yang menjadi kriteria ekslusi adalah : 1) Suami yang tidak bersedia untuk menjadi subyek penelitian.
  • 29. 3.3.2 Sampel Dari populasi yang ada ditentukan subjek secara purposive sampling yaitu subjek penelitian hanya ditentukan mengambil unit sampel yang disesuaikan dengan kriteria inklusi yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 80 yang terdiri dari 40 kasus dan 40 kontrol. Daftar Isi
  • 31. 3.5 Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil ukur 1. Variabel Dependen. Metode partisipatif dan Metode konvensional Kombinasi metode strategi pembelajaran aktif, (metode lecturing, learning cell, dan true or false) yg melibatkan peran serta masyarakat dan semua anggota peserta pembelajaran diberi materi pelatihan dan penjelasan materi oleh fasilitator bidan di desa setempat. Metode konvensional adalah pemberian pendidikan kesehatan yang biasa dilakukan di desa setempat 1. Metode Partisipatif 2. Metode Konvensional 2 Variabel Independen Pengetahuan Suami kemampuan pemahaman responden dihitung dengan score yang diperoleh dari penggunaan angket pengetahuan tentang kehamilan risiko tinggi dan pelayanan pemeriksaan kehamilan dengan pilihan jawaban tipe item menggunakan tipe benar- salah. Jawaban tes prestasi responden melalui angket yang benar diberi score 1 dan jawaban yang salah diberi score 0. Score pengetahuan diukur dari score total jumlah jawaban yang benar setiap responden, dengan skala pengukuran rasio. Angket Skor dari kuesioner*
  • 32. No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil ukur 3 Jumlah anak Adalah jumlah kehamilan sampai dengan kehamilan pada saat penelitian dilakukan tanpa melihat jumlah anak yang dilahirkan Wawancara 1. Jumlah anak 3 atau lebih 2. Jumlah anak 2 atau kurang 4 Usia Adalah usia istri saat hamil pada saat penellitian dilakukan Wawancara 1. (<20 tahun dan >35 tahun 2. ( 20- 35 tahun) 5 Pekerjaan Adalah sumber mata pencaharian responden dalam memenuhi kebutuhan hidupnya Wawancara 1. Pegawai negeri 2. Swasta 3. Petani 4. Pedagang 5. buruh 6 Pendidikan Adalah jenjang pendidikan formal yang pernah diselesaikan oleh responden sesuai dengan pengakuan responden Wawancara 1. Pendidikan rendah (SD sampai dengan tamat 2. SMP sederajat) 3. Pendidikan tinggi (minimal tamat SMA sederajat) (Aklima, 2009 Daftar Isi
  • 33. 3.6 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mengumpulkan data tentang pengetahuan suami. Jumlah item penilaian pengetahuan ada 40 item yang dibagi menjadi dua yaitu 22 item untuk menilai pengetahuan tentang kehamilan risiko tinggi dan 18 item pemanfaatan pelayanan pemeriksaan Daftar Isi
  • 34. 3.7 Teknik Pengumpulan Data Proses Pengumpulan data peningkatan pengetahuan suami dilakukan sebelum perlakuan (pre-test) pada kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol tanpa diberi perlakuan. Setelah 21 hari pelatihan dilaksanakan pada kelompok intervensi dan 22 hari setelah pre test dilaksanakan pada kelompok kontrol, untuk selanjutnya dilakukan pengukuran ulang (post- test), dengan pertanyaan yang sama. Hasil pengumpulan data setelah diberi nilai selanjutnya dijumlahkan, ini merupakan hasil pengukuran nilai pengetahuan. Karakteristik responden seperti data umur, pendidikan, pekerjaan dan jumlah anak diperoleh dengan cara responden mengisi format isian data umum identitas responden yang telah disediakan oleh peneliti. Daftar Isi
  • 35. 3.8 Teknik Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan dilakukan pengolahan data dengan tahap sebagai berikut: 1. Mengumpulkan dan mengkode data (editing dan coding) Kuesioner yang telah dikumpulkan kemudian diperiksa kelengkapannya termasuk pemberian kode/nomor. Langkah ini dimaksud untuk pengecekan kelengkapan data, kesinambungan data dan keseragaman data. 2. Masukan data (data entry) Data yang telah terkumpul selanjutnya dimasukkan sesuai dengan pilihan-pilihan responden berdasarkan rentang skala/skor yang telah ditentukan. 3.Tabulasi data Dilakukan dengan mengelompokan data sesuai dengan variabel- variabel yang akan diteliti guna memudahkan dalam analisis. Daftar Isi
  • 36. 3.9 Analisa Data 1. Analisis Univariat Analisa yang dilakukan dengan statistik univariat yaitu data yang disajikan dalam daftar distribusi dan persentase dari variabel yang diteliti. Untuk memperoleh distribusi frekuensi dan persentase variabel yang diteliti dengan menggunakan rumus (Budiarto,2012) P = `𝑓 𝑛 x 100 Keterangan: P : Persentase (%) f : Frekuensi n : Jumlah respon Daftar Isi
  • 37. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan tabel silang (cross table). Analisis hubungan dilakukan dengan uji statistik chi square test, menggunakan rumus : X2 = ( fo – fh )2 fh Keterangan : X2 = Chi Square. fo = Frekuensi data yang diperoleh berdasarkan data. fh = Frekuensi yang diharapkan. X2 tabel ditetapkan berdasarkan besar derajat bebas (df) dengan tingkat kepercayaan ( α ) pada tabel distribusi X2 (chi square). Besaran derajat bebas dihitung berdasarkan kolom dan baris tabel silang yang digunakan, yaitu : ( r - 1 ) ( c – 1 ) Kesimpulan analisis : Tolak Ho, bila X2 hitung > X2 tabel. Terima Ho, bila X2 hitung < X2 tabel. Daftar Isi