Kejadian seperti ini masih dapat terjadi di masa sekarang. Beberapa hal yang mendukung antara lain:
1. Sifat manusia yang kompleks dengan berbagai kepribadian masih sama. Perbedaan persepsi dan interpretasi masih mungkin terjadi.
2. Tantangan dalam menjaga profesionalisme dan batasan antara hubungan kerja dan pribadi seiring semakin longgarnya batas tersebut.
3. Berkembangnya teknologi dan media sosial yang memud
1. Sarah Rusell, staff
accountant
Career Development Issues; Collegial Responsibilities of Auditors; Personal Integrity of
Auditors; Personal Lives vs. Professional Work Roles; Personnel Issues within Audit Firms;
Professional Roles of Auditors
KELOMPOK I
2. Kelompok I
Lisa V
Nancy Rameli
Retty
Riana
Sondang N.
Yohana Leonarda
3. Menampilkan
Sarah Russell, Staf Akuntan,
Lulusan Kansas University dengan nilai gemilang.
Pekerja keras dan mempersiapkan diri menjadi CPA
R.J. Bell, Partner Audit
Pria berumur 40 tahun, telah menjadi partner 8 tahun.
Kandidat terkuat untuk menjadi Managing Partner
Tahun depan.
Foto hanya ilustrasi belaka, bukan menggambarkan kejadian
sesungguhnya
4. Ringkasan Kasus (1/3)
Sarah Russell, tingal di Kansas, memiliki hasil transkrip yang menakjubkan, dengan
hanya 2 nilai B, yaitu pajak individu dan korporasi.
Sara terpesona dengan presentasi Partner wanita dari KAP besar di Career Fair,
kemudian ia berniat bekerja di kantor akuntan publik.
Ia diterima sebagai staf akuntansi pada KAP Big8. Pada akhirnya, ia memutuskan
untuk pindah ke Chicago di mana ia ditempatkan bekerja.
Pada tahun pertama penugasan, Sarah mendapat 6 perikatan audit, dengan
berbagai macam industri. Dengan kerja kerasnya, Sarah berhasil mendapatkan
penilaian kerja yang sangat memuaskan. Dan ia berniat agar dipromosikan menjadi
senior auditor secepatnya.
5. Ringkasan Kasus (2/3)
Bell berniat mengetahui lebih jauh keadaan junior auditor dan membantu mereka beradaptasi.
Bell mengundang sekelompok junior auditor untuk makan malam di rumahnya bersama
keluarganya. Mengetahui Sarah adalah pendatang dari Chicago, ia memberi bantuan khusus agar ia
mudah beradaptasi. Termasuk mencarikan pinjaman bank untuk membeli mobil ketika mobil Sarah
rusak.
Setelah 1 tahun berlalu, Bell menelepon sarah di Sabtu sore, hanya untuk berbincang yang tidak
terkait pekerjaan. Saat Sarah sedang lari pagi, Bell mendadak muncul dan menawarkan minuman.
Beberapa minggu kemudian, setiap Bell lembur di kantor, ia selalu menelepon Sarah untuk
berbincang.
Sarah merasa terganggu dengan sikap Bell, dan memutuskan tidak mengangkat telepon setiap
berdering dan tidak membukakan pintu ketika Bell datang
Karena stress dan malu, Sarah tidak membicarakan masalah ini kepada siapapun.
6. Ringkasan Kasus (3/3)
Setelah 6 minggu, Sarah membuat pertemuan dengan Bell. Sarah menegaskan
hubungan mereka sebatas profesional.
Bell terkejut karena Sarah salah mengintrepretasikan sikapnya. Ia hanya ingin Sarah
nyaman dengan lingkungan barunya. Oleh karenanya, Bell berusaha bersikap
sebagai teman dan bersosialisasi semaksimal mungkin.
Bell memutuskan untuk tidak menjadikan Sarah anggota timnya pada penugasan
selanjutnya.
Mendengar penjelasan Bell, Sarah kaget. Dan Sarah memutuskan untuk pulang ke
Kansas.
Berita terakhir, Sarah menjadi CFO di lembaga amal.
7. Q1: Bagaimana Sarah mengatasi masalah ini?
Identifikasi tanggung jawab profesional dan
pribadi Sarah, Bell dan lainnya.
1. Interpersonal conflict between an employee and partner of a CPA firm (Q)
Sarah dapat menganalisa permasalahannya dari komunikasi interpersonal seperti uraian di bawah. Dan tetap
menjalankan tugas profesionalnya sebagai atasan dan bawahan tanpa menyangkutkan dengan hal pribadi, dengan
tetap fokus menyelesaikan tugas profesional tanpa harus menghindari Bell dalam pekerjaan sehar-hari yang
menjadi tugasnya.
Respon Bell sudah tepat dengan mengeluarkan Sarah sementara dari tim nya karena ada conflict of interest dari
Sarah dan sebaiknya berpindah partner. Di mana dalam hubungan atasan yang mensupervisi dan bawahan yang
disupervisi, tidak diperkenankan terjadi hubungan pribadi demi profesionalisma
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi ini melibatkan lebih dari satu orang sebagai pihak komunikator dan komunikan.
Rasa percaya, keyakinan, keterbukaan, kejujuran, dukungan keamanan, kepuasan, keterlibatan, tingginya harapan
merupakan perusahaan yang ideal. Tujuan utama dari komunikasi atasan-bawahan adalah mengidentifikasi,
menciptakan dan menjalin hubungan timbal balik yang menguntungkan antara atasan dengan bawahan.
Kebanyakan komunikasi ke bawah digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkenaan dengan tugas-tugas
dan pemeliharaan. Pesan tersebut biasanya berhubungan dengan pengarahan, tujuan, disiplin, perintah, pertanyaan dan
kebijakan umum (Muhammad, 2009).
8. Q1: Bagaimana Sarah mengatasi masalah ini?
Identifikasi tanggung jawab profesional dan
pribadi Sarah, Bell dan lainnya.
Lunandi (1992) mengemukakan aspek-aspek komunikasi atasan-bawahan sebagai berikut:
a. Mendengarkan -Komunikasi harus dilakukan oleh atasan dengan pikiran dan hati serta segenap indra yang
diarahkan pada karyawan agar tujuan komunikasi dapat terjadi.
b. Pernyataan -Komunikasi pada hakikatnya adalah kegiatan yang menyatakan gagasan dan menerima umpan
balik dengan cermat yang berarti menafsirkan pernyataan tentang gagasan orang lain. Untuk dapat
menyampaikan gagasan kepada orang lain secara jelas, maka gagasan itu pun harus jelas pula bagi diri sendiri.
c. Keterbukaan -Keterbukaan karyawan diperlukan dalam menerima masukan dari atasan, merenungkan
dengan serius dan mengubah diri bila perubahan yang dilakukan diyakini sebagai suatu pertumbuhan ke arah
kemajuan.
d. Kepekaan - Kepekaan perlu dimiliki oleh pihak-pihak yang berkomunikasi. Kepekaan dalam hal ini
dihubungkan dengan kemahiran membaca bahasa tubuh untuk melakukan komunikasi yang mengena.
e. Umpan balik -Sebuah komunikasi disebut menghasilkan umpan balik apabila pesan yang disampaikan
mendapat tanggapan yang dikirimkan kembali. Pemberian umpan balik memungkinkan atasan mengetahui
lebih banyak mengenai diri sendiri. Umpan balik berdasar pada adanya suatu pengertian dan kepekaan akan
hal tertentu.
9. Q1: Bagaimana Sarah mengatasi masalah ini?
Identifikasi tanggung jawab profesional dan
pribadi Sarah, Bell dan lainnya.
Rakhmat (2009) faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi atasan-bawahan adalah:
a. Persepsi Interpersonal - Persepsi seseorang seringkali tidak cermat, bila kedua belah pihak menanggapi yang lain
secara tidak cermat, terjadilah kegagalan komunikasi. Kegagalan komunikasi ini dapat diperbaiki bila orang menyadari
bahwa persepsinya mungkin salah. Komunikasi interpersonal kita akan menjadi lebih baik bila kita mengetahui bahwa
persepsi kita bersifat subyektif dan cenderung keliru.
b. Konsep Diri - Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi interpersonal, karena setiap
orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Faktor ini merupakan yang amat penting dalam
terwujudnya kemampuan komunikasi interpersonal, karena jika seseorang mempunyai konsep diri positif maka akan
mampu mengeluarkan segala sesuatu yang ada pada dirinya terutama dalam mengeluarkan pendapat, ide, ataupun
gagasan pada orang lain.
c. Atraksi Interpersonal - Atraksi interpersonal artinya mampu meramalkan dari mana pesan akan muncul, kepada siapa
pesan akan mengalir, dan lebih-lebih lagi bagaimana pesan akan diterima. Ketika individu mengetahui siapa tertarik
pada siapa, atau siapa menghindari siapa, individu dapat meramalkan arus komunikasi interpersonal yang akan terjadi.
Semakin tertarik individu dengan seseorang, maka semakin besar kecenderungan individu berkomunikasi dengan orang
lain. Kesukaan kepada orang lain, sikap positif, dan daya tarik seseorang disebut sebagai atraksi interpersonal
d. Hubungan Interpersonal -Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi
kebutuhan mereka.
10. Q2: Apakah akibat bagi KAP? Dan
bagaimana KAP mengatasinya?
2. Responsibility of public accountants to respect personal rights of colleagues (Q)
Kerugian bagi KAP adalah hilangnya aset firma yaitu Sarah Russel yang memiliki prestasi gemilang;
rusaknya hubungan kerja antara Bell dan Sarah sehingga menjadi contoh buruk bagi lingkungan kerja KAP
KAP dapat mengatasinya dengan:
-Memberikan kebijakan jelas bahwa di dalam hubungan atasan dan bawahan dalam satu tim tidak
diperkenankan. Orang yang bersangkutan harus mengekskalasi ke atasan yang lebih tinggi minimal 1 tingkat.
Di mana seharusnya Sarah Russel dapat berdiskusi dengan Managing Partner, sebelum berbicara langsung ke
Bell.
- Atasan harus tetap menghargai kehidupan pribadi bawahan dengan tidak menggangu kehidupan pribadi
bawahan di luar tanggung jawab bawahan dan di luar jam kerja yang layak
-Memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada semua level dalam KAP mengenai: i) bagaimana membangun
komunikasi interpersonal yang baik, ii) bagaimana menjaga profesionalisme dalam bekerja, iii) dan keahlian
interpersonal lainnya
Managing Partner jika mengetahui masalah Sarah lebih awal, Managimg Partner dapat menjadi mediator
bagi Bell dan Sarah untuk menyamakan persepsi mereka mengenai tujuan pendekatan Bell terhadap Sarah,
tanpa menyinggung kedua belah pihak.
11. Q3: Kejadian ini terjadi di tahun 1980,
Dapatkah terjadi sekarang?
Tentu dapat terjadi. Terlebih sekarang ini dengan berbagai munculnya media
sosial, komunikasi/ infromasi dapat terjadi beragam bentuk. Jika tidak jelas
terklarifikasi dengan baik akan muncul konflik. Terutama konflik profesionalisme
yang terjadi antara atasan dan bawahan.
12. Q3: Kejadian ini terjadi di tahun 1980,
Dapatkah terjadi sekarang?
Hambatan penyampaian makna/ informasi/maksud dari komunikator dapat keliru diterima oleh
komunikan terjadi hingga sekarang, antara lain:
a.Kepribadian adalah suatu organisasi dinamis dalam diri individu yang sistem psikofisiknya menentukan
karakteristik, tingkah laku, serta cara berpikir seseorang.1 Contoh perbedaan kepribadian adalah adanya tipe
kepribadian menurut Carl Gustav Jung yang membagi kepribadian berdasarkan arah perhatian. Tipe‐tipe
tersebut adalah introver dan ekstrover. Jika perhatiannya lebih ditujukan keluar dari dirinya yakni sekelilingnya,
maka orang tersebut digolongkan sebagai tipe ekstrover. Jika perhatiannya lebih dominan ditujukan ke dalam
dirinya sendiri, maka tipe kepribadian orang tersebut adalah introver.
b.Hambatan pada komunikator dan komunikan
Hambatan ini disebabkan oleh adanya perbedaan individu, perbedaan peran dan kedudukan organisasional,
serta perbedaan budaya. Sebagai contoh, seorang auditor yang kurang pengalaman merasakan kecemasan
yang tinggi saat harus mewawancarai pemimpin . Kecemasan tersebut membuat situasi wawancara menjadi
sangat kaku.
c. Hambatan situasi komunikasi
Hambatan ini berkaitan dengan suasana psikologis yang terjadi saat komunikasi berlangsung. Hambatan bisa
berupa konflik, prasangka, ketegangan, kekakuan, dan kebosanan.