2. Salah satu permasalahan dalam budidaya kelapa
sawit adalah hama dan penyakit tanaman,
diantaranya hama tikus. Kerugian akibat serangan
tikus antara lain pada:
Pembibitan
Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
Tanaman Menghasilkan (TM)
Serangga penyerbuk bunga sawit
Elaedobius camerunicus (Coleoptera)
Masuknya patogen sekunder pada luka.
3. JENIS TIKUS YANG MENYERANG KELAPA SAWIT ANTARA
LAIN:
tikus pohon atau tikus belukar (Rattus tiomanicus),
tikus sawah (Rattus argentiventer),
tikus rumah (Rattus-rattus diardii),
tikus ladang (Rattus exulans), dan
tikus wirok (Bandicota indica).
4. GEJALA SERANGAN;
a) Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
Gejala serangan pada pembibitan dan tanaman muda setelah
pindah tanam berupa keratan pada pangkal batang.
Serangan lebih lanjut dapat mencapai umbut tanaman. Ini
mengakibatkan pertumbuhan
tanaman tidak sempurna bahkan tanaman dapat mati.
Kerusakan pada pelepah dapat mengurangi hingga 20%
Tandan Buah Segar (TBS) pada satu tahun pertama.
5. GEJALA SERANGAN;
b) Tanaman Menghasilkan (TM)
Serangan pada bunga jantan mapun betina dapat terjadi apabila populasi
tikus cukup tinggi di lapangan. Serangan pada bunga akan mengakibatkan
tidak terbentuknya buah sehingga dapat mengakibatkan kerugian yang
relatiif besar
Gejala serangan pada tandan berupa keratan pada Tandan Buah Segar
(TBS). Kemampuan seekor tikus dalam mengkonsumsi buah sawit adalah
6-14 gr/hari, atau setara dengan kehilangan sebesar 328-962 kg minyak
sawit/ha/thn, dengan tingkat populasi tikus 183-537 ekor/ha.
6. METODE PENGENDALIAN
a) Pengendalian Kultur Teknis
Prinsipnya Ú Membuat lingkungan yang tidak
mendukung bagi kehidupan dan perkembangan
populasi tikus.
Contoh: pengaturan pola tanam, waktu tanam,
jarak tanam, dll. Cocok pada tanaman semusim,
sangat susah diterapkan pada kebun kelapa sawit.
7. METODE PENGENDALIAN
b) Sanitasi
Prinsip sanitasi Ú Membersihkan sarang dan tempat
persembunyian tikus
Sanitasi kebun dapat dilakukan terhadap:
- Tumpukan kayu sisa tebangan pohon-pohon
tua pada areal bukaan baru atau areal peremajaan.
- Gulma di sekitar pertanaman dan tumpukan pelepah.
Perlu diperhatikan agar pembersihan ini tidak mengganggu
kacangan penutup tanah (KPT).
8. METODE PENGENDALIAN
c) Fisik-Mekanis
Prinsip pengendalian secara fisik Ú Mengubah faktor
lingkungan fisik menjadi di atas atau di bawah batas
toleransi tikus.
Pengendalian mekanis Ú menggunakan alat, seperti:
- Perangkap; Livetrap, deadtrap, snaptrap,
- breakbacktrap, pitfalltrap
- Penghalang/barrier/proofing
- Berburu, Blanketing, krompyangan, gropyokan
9. METODE PENGENDALIAN
d) Pengendalian biologis (musuh alami)
- Predator, seperti:
Burung hantu (Tyto alba), kucing (Felis catus), ular
sawah (Ptyas koros).
Predator tikus yang lain seperti anjing (Canis familiaris),
Musang (Paradoxurus hermahroditus), dan
garangan(Herpestes javanicus).
- Patogen, seperti:
Protozoa Sarcocystis singaporensis, bateriTrypanosoma
evansi, dan nematoda Nippostrongilus brassiliensis