PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
1. Ada 145 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media MS (Murashige & Skoog), yaitu media A sejumlah 47 botol, media B sejumlah 50 botol, dan media C sejumlah 48 botol, dan tidak ada yang mengalami kontaminasi.
2. Pada eksplan embrio Kacang Tanah (Arachis hypogaea) yang ditanam pada botol media MS (Murashige & Skoog) ada 3 eksplan dan semuanya mengalami kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari warna akar dan tunas kacang tanah yang berwarna jingga.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
PPT ini merupakan salah satu materi kuliah BIOTEKNOLOGI yang ditulis oleh Trianik Widyaningrum, M.Si. (dosen Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).
Butuh lebih banyak materi biologi..???
http://belajar-di-rumah.blogspot.com/
Hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
1. Ada 145 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media MS (Murashige & Skoog), yaitu media A sejumlah 47 botol, media B sejumlah 50 botol, dan media C sejumlah 48 botol, dan tidak ada yang mengalami kontaminasi.
2. Pada eksplan embrio Kacang Tanah (Arachis hypogaea) yang ditanam pada botol media MS (Murashige & Skoog) ada 3 eksplan dan semuanya mengalami kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari warna akar dan tunas kacang tanah yang berwarna jingga.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
PPT ini merupakan salah satu materi kuliah BIOTEKNOLOGI yang ditulis oleh Trianik Widyaningrum, M.Si. (dosen Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).
Butuh lebih banyak materi biologi..???
http://belajar-di-rumah.blogspot.com/
Hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Salah satu permasalahan dalam budidaya kelapa
sawit adalah hama dan penyakit tanaman,
diantaranya hama tikus. Kerugian akibat serangan
tikus antara lain pada:
Pembibitan
Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
Tanaman Menghasilkan (TM)
Serangga penyerbuk bunga sawit
Elaedobius camerunicus (Coleoptera)
Masuknya patogen sekunder pada luka.
3. JENIS TIKUS YANG MENYERANG KELAPA SAWIT ANTARA
LAIN:
tikus pohon atau tikus belukar (Rattus tiomanicus),
tikus sawah (Rattus argentiventer),
tikus rumah (Rattus-rattus diardii),
tikus ladang (Rattus exulans), dan
tikus wirok (Bandicota indica).
4. GEJALA SERANGAN;
a) Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
Gejala serangan pada pembibitan dan tanaman muda setelah
pindah tanam berupa keratan pada pangkal batang.
Serangan lebih lanjut dapat mencapai umbut tanaman. Ini
mengakibatkan pertumbuhan
tanaman tidak sempurna bahkan tanaman dapat mati.
Kerusakan pada pelepah dapat mengurangi hingga 20%
Tandan Buah Segar (TBS) pada satu tahun pertama.
5. GEJALA SERANGAN;
b) Tanaman Menghasilkan (TM)
Serangan pada bunga jantan mapun betina dapat terjadi apabila populasi
tikus cukup tinggi di lapangan. Serangan pada bunga akan mengakibatkan
tidak terbentuknya buah sehingga dapat mengakibatkan kerugian yang
relatiif besar
Gejala serangan pada tandan berupa keratan pada Tandan Buah Segar
(TBS). Kemampuan seekor tikus dalam mengkonsumsi buah sawit adalah
6-14 gr/hari, atau setara dengan kehilangan sebesar 328-962 kg minyak
sawit/ha/thn, dengan tingkat populasi tikus 183-537 ekor/ha.
6. METODE PENGENDALIAN
a) Pengendalian Kultur Teknis
Prinsipnya Ú Membuat lingkungan yang tidak
mendukung bagi kehidupan dan perkembangan
populasi tikus.
Contoh: pengaturan pola tanam, waktu tanam,
jarak tanam, dll. Cocok pada tanaman semusim,
sangat susah diterapkan pada kebun kelapa sawit.
7. METODE PENGENDALIAN
b) Sanitasi
Prinsip sanitasi Ú Membersihkan sarang dan tempat
persembunyian tikus
Sanitasi kebun dapat dilakukan terhadap:
- Tumpukan kayu sisa tebangan pohon-pohon
tua pada areal bukaan baru atau areal peremajaan.
- Gulma di sekitar pertanaman dan tumpukan pelepah.
Perlu diperhatikan agar pembersihan ini tidak mengganggu
kacangan penutup tanah (KPT).
8. METODE PENGENDALIAN
c) Fisik-Mekanis
Prinsip pengendalian secara fisik Ú Mengubah faktor
lingkungan fisik menjadi di atas atau di bawah batas
toleransi tikus.
Pengendalian mekanis Ú menggunakan alat, seperti:
- Perangkap; Livetrap, deadtrap, snaptrap,
- breakbacktrap, pitfalltrap
- Penghalang/barrier/proofing
- Berburu, Blanketing, krompyangan, gropyokan
9. METODE PENGENDALIAN
d) Pengendalian biologis (musuh alami)
- Predator, seperti:
Burung hantu (Tyto alba), kucing (Felis catus), ular
sawah (Ptyas koros).
Predator tikus yang lain seperti anjing (Canis familiaris),
Musang (Paradoxurus hermahroditus), dan
garangan(Herpestes javanicus).
- Patogen, seperti:
Protozoa Sarcocystis singaporensis, bateriTrypanosoma
evansi, dan nematoda Nippostrongilus brassiliensis