3. Rayap termasuk salah 1 serangga sosial yang terdiri atas kasta prajurit,pekerja,
reproduktik (raja dan ratu),serta laron.Rayap juga termasuk golongan hewan dari
kelas Arthropoda dalam ordo Isoptera.Jumlah anggota dari rayap ini cukup
banyak,yaitu mencapai jutaan individu pada setiap koloninya.Rayap mempunyai
keanekaragaman jenis yang tinggi dan persebaran rayap tersebut di permukaan
bumi ini sangat luas,sehingga mengakibatkan jumlah jenis dari spesies tersebut
belum diketahui secara pasti.Namun ada dilakukan sebuah penelitian tentang rayap
tersebut.Dalam penelitian tersebut dibuat sistematika dan identifikasi untuk
mempermudah penelitian tersebut.Setelah pembuatan sistematika dan identifikasi
tersebut terdapat pengelompokan rayap ke dalam 7 famili,yaitu
Mastotermitidae,Serritermitidae,Kalotermitidae,Rhinotemitidae,Termopsidae,dan
Latar Belakang Masalah
Penelitian
4. Identifikasi Masalah
Rayap merupakan hewan yang merugikan,namun dapat pula membawa pengaruh yang besar. Rayap Pengaruh besar dari rayap ialah
dalam proses dekomposisi material organik tanah dan dekomposisi kayu yang mati Sedangkan kerugian yang diakibatkan dari hewan
rayap ini ialah rayap dapat menyerang bangunan,perabotan,dan yang terutama ialah bahan yang terbuat dari kayu dan buku-buku atau
bahan-bahan lain yang mengandung bahan selulosa, Rayap juga dapat menjadi hama bila bahan atau kayu yang mati tersebut sukar
untuk diperoleh.Rayap tersebut akan menyerang tanaman yang dianggap memiliki arti penting.Tetapi beberapa jenis rayap yang
terdapat di Indonesia ialah merugikan secara ekonomi.Adapun jenis rayap yang merugikan Indonesia secara ekonomi tersebut
berjumlah sebanyak 3 jenis rayap tanah/subteran,yaitu (C.curvignathus,Macrotermes gilvus,Schedorhinotermesjavanicus) dan 1 jenis
rayap kayu kering (C.cynocephalus).
5. Rumusan Masalah
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa rayap
dapat menimbulkan kerugian yang besar bagi negara
Indonesia secara ekonomi.Salah 1 kerugian tersebut
ialah ketika rayap menyerang kelapa sawit.Cara rayap
menyerang kelapa sawit ialah dari dalam tanah
langsung mengebor bagian tengah pangkal batang
hingga terbentuk rongga dan bersarang didalamnya.
Masalah di perkebunan kelapa sawit tersebut biasanya
terdapat di areal baru bekas hutan. Jenis rayap yang
menyerang kelapa sawit ada 2,yaitu Coptotermes
curvignathus dan Macro termes gilvus yang menyerang
batang dan pelepah daun,baik jaringan yang masih
hidup maupun jaringan mati.Rayap
C.curvignathus,salah 1 jenis rayap pohon sawit yang
sulit dikendalikan.
6. LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.
LOREM IPSUM
DOLOR SIT AMET,
Batasan
Masalah
Telah dilakukan penelitian di Kota Medan,didalam penelitian tersebut
ditemukan kerusakan yang disebabkan oleh serangan rayap pada
beberapa komponen rumah.Adapun komponen yang diteliti ialah
dinding,daun pintu,kusen pintu,daun jendela,kusen jendela,lisplang,plafon,
dan tiang.Selain itu,di Kota Medan telah ditemukan bahwa rayap juga
dapat menyerang kelapa sawit.Cara rayap menyerang kelapa sawit ialah
dari dalam tanah langsung mengebor bagian tengah pangkal batang
hingga terbentuk rongga dan bersarang didalamnya. Masalah di
perkebunan kelapa sawit tersebut biasanya terdapat di areal baru bekas
hutan.Jenis rayap yang menyerang kelapa sawit ada 2,yaitu Coptotermes
curvignathus dan Macro termes gilvus yang menyerang batang dan
pelepah daun,baik jaringan yang masih hidup maupun jaringan
mati.Rayap C.curvignathus,salah 1 jenis rayap pohon sawit yang sulit
dikendalikan.
7. Tujuan
Penelitian
Untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh hama rayap,dibuatlah suatu tindakan
pengendalian yang dilakukan dengan berbagai cara,yaitu secara kimiawi dan secara hayati.
Tindakan pengendalian secara kimiawi dianggap kurang menguntungkan dari segi biaya
maupun dampak yang ditimbulkannya.Dari segi biaya,tindakan pengendalian secara kimiawi
ini mengeluarkan biaya yang cukup banyak karena harganya yang sangat mahal.Dari segi
dampak yang ditimbulkannya,tindakan pengendalian secara kimawi ini dapat
mengakibatkan pencemaran lingkunngan,seperti keracunan pada hewan dan manusia,dan
pencemaran air. Tindakan pengendalian secara hayati dapat dilakukan dengan
menggunakan entomopatogenik,yaitu multiple nucleopolyhedrovirus (MNPV).Selain itu,juga
terdapat sejumlah senyawa aktif yang tellah diidentifikasi dari sejumlah tanaman keras
sebagai anti rayap dan anti fungi.Senyawa aktif tersebut berupa zat ekstraktif yaitu suatu
senyawa yang mengisi rongga sel kayu.Zat tersebut berperan dalam keawetan alami kayu
mahoni terhadap serangan biologis yaitu berupa senyawa polipenol,terpenoid,dan tanin.
Jika tindakan pengendalian ini berhasil dilakukan,maka akan menghasilkan buah yang lebat
dan berbagai produk.Misalnya,dari buah kelapa sawit yang banyak,maka akan
menghasilkan minyak goreng yang banyak dan sabun yang banyak sehingga dapat dijual
hingga ke luar kota (didalam negeri) maupun luar negeri.Hasil dari penjualan tersebut akan
sangat menguntungkan karena akan mendapatkan uang yang banyak.