SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
 Kecoa sebagai vector dgn penularan secara mekanik
 Reaksi alergi,spesies cacing, mikroorganisme (steptococus,salmonella sp, dll),
jenis virus (hepatitis, polio dll)
a. Pengertian
Kecoa adalah serangga yang termasuk dalam filum
Arthropoda,. Kebiasaan kecoa mencari makanan di daerah
kotor seperti tempat sampah, saluran pembuangan, septic
tank dan perilaku memuntahkan makanan yang sudah
masuk ke dalam lambung dapat dengan mudah
menularkan agen penyakit secara mekanis ke manusia
dengan mencemari dan merusak makanan
 Tempat Perindukan
menyukai tempat-tempat yang kotor, lembab dan sejuk. Seperti di toilet, di bawah
tumpukan barang-barang, di gudang yang lembab dan berbau atau di tempat-
tempat kotor dan gelap
 Cara Hidup
Kecoa pada umumnya tinggal berkelompok. Mereka beraktifitas mencari makan
pada malam hari dan di siang hari mereka bersembunyi, untuk melindungi dirinya
dari bahaya yaitu dengan mengeluarkan cairan berbau busuk.
 Makanan Disukai
Kecoa merupakan serangga yang memakan segala jenis makanan yang dikonsumsi
manusia, gula, lemak dan makanan pada umumnya
Habitat kecoa (resting and breeding place) adalah
temapat-tempat yang lembab, hangat, dan gelap.
Tempat-tempat tersebut dapat berupa celah-celah
disekitar tempat pembuangan air di dapur, tempat
pembuangan sampah, gudang makanan, lemari
makanan, toilet, dan septic tank
Kecoa rumah menghendaki tempat-tempat yang
memiliki suhu dan kelembaban yang tinggi seperti di
dapur, di dalam bangunan, basement, saluran air, dan
pipa-pipa.
 TELUR
Telur dihasilkan oleh kecoa betina secara
bergerombol dan dilindungi oleh kulit
keras yaitu ootheca
 NIMFA (KECOA MUDA)
Bentuknya seperti kecoa dewasa kecuali
ukurannya yang lebih kecil. Nimfa tidak
mempunyai sayap dan organ seksualnya
belum berkembang. Pertumbuhannya
terjadi dengan keluarnya eksoskleton dari
tubuhnya. Proses ini disebut dengan
pergantian kulit / molting. Biasanya
pergantian kulit 5-10 kali sebelum menjadi
dewasa.
 DEWASA
Kecoa jantan lebih cepat dewasa
dibandingkan kecoa betina karena kecoa
betina mengalami pergantian kulit yang
lebih sedikit selama menjadi nimfa
 Periplaneta Americana
1. Dewasa
 Ukuran tubuhnya antara 30-40 mm dan lebar 13-15 mm
 Abdomen warnanya merah kecoklatan
 Pronotum berwarna kuning keruh dengan dua bercak coklat
dibagian tengahnya
 Bagian belakang abdomen mepunyai serkus yang relative
panjang, tipis dan runcing ujungnya seperti cemeti
2. Telur
 Waktu menetas telur 1-2 bulan
 Dapat menampung 24 telur didalam Ootheca (kantung telur)
3. Nimfa
 Masa nimfa 6 – 12 bulan
4. Habitat
 Kebiasaan hidup ditempat gelap, lembab, seperti saluran air,
selokan, dapur dan kamar mandi
1. Telur
 Waktu menetas telur 1-2 bulan
 Menampung 24 telur didalam ootheca (kantong telur)
3. Nimfa
 Masa nimfa 6 -12 bulan berkembang menjadi dewasa
3. Dewasa
 Ukuran tubuh 10-15 mm, lebar 4-5 mm
 Abdomen warna coklat muda,yang betina sedikit lebih
tua warnanya dari pada jantan
 Pronotum berwarna coklat dari atas terlihat dua garis
hitam memanjang
4. Habitat
 Kebiasaan hidupnya dimusim dingin relatif ringan,
sering dijumpai diluar gedung namun pada saat
malam hari umumnya memasuki bangunan melalui
halaman atau puing uing bangunan
Blatella Germanica
Periplaneta Australasiae
1. Telur
 Waktu menetas telur 1-2 bulan
 Menampung 24 telur didalam ootheca (kantong telur)
2. Nimfa
 Masa nimfa 6 -12 bulan berkembang menjadi dewasa
3 Dewasa
 Ukuran tubuhnya 27-33 mm, Lebar 10-12 mm
 Warna keseluruhan lebih gelap (merah kehitaman)
 Abdomen merah kehitaman
 Pronotum berwarna merah kehitaman
 Sepanjang tepi pronotum dari atas terlihat garis berwarna
kuning
4. Habitat
 Kebiasaan hidupnya dimusim dingin relatif ringan, sering
dijumpai diluar gedung namun pada saat malam hari
umumnya memasuki bangunan melalui halaman atau puing
bangunan
1. Telur
 Waktu menetas telur 42 -81 hari
 Menampung 16 telur didalam ootheca (kantong telur)
2. Nimfa
 Masa nimfa membutuhkan waktu 12 bulan untuk
berkembang menjadi dewasa
3. Dewasa
 Ukuran tubuhnya 22-27 mm
 Warna coklat tua dan hitam
 Sayap betina tidak menutup abdomen/pendek
4. Habitat
 Pada umumnya ditemukan diluar ruangan, didaerah
yang hangat, lembat dan teduh seperti dipuing-puing
bangunan
Blatta Orientialis
Uraian Kapsul/Kotoran Kecoa Dewasa
(Mati/Hidup)
Bentuk Fisik Blatella Germanica 35 - 40 telur, Blatta
Orientalis 16 telur, Supella longipalpa
13-18 telur, P. Americana 24 telur.
Berdasarkan Jenis
Tempat Kotoran ditemukan di lantai, tempat-
tempat yang tersembunyi, tempat-
tempat yang sering dilalui. Kapsul
ditemukan di sudut-sudut bagian dari
meja, almari, celah-celah pada dinding
Kecoa ditemukan dibawah rak, dibagian
bawah daun meja, dilipatan tempat
tidur,celah-celah dinding dan lemari, dan
pada celah-celah yang terdapat pada dinding
itu sendiri
Cara/Metode Visual dan perabaan Visual
Alat dan Bahan Senter dan formulir pencatatan
pengamatan
Cermin bertangkai, senter dengan formulir
pencatatan pengamatan
Waktu Pada siang hari, frekwensi
pelaksanaan pengamatan satu kali
setiap bulan dengan jarak satu bulan
antar pemeriksaan
Pelaksanaan pada malam hari dan Frequensi
pelaksanaan pengamatan setiap bulan satu
kali dengan jarak satu bulan antar
pemeriksaan
Pengamatan kepadatan
kecoa dilakukan secara
visual dengan melihat
tanda - tanda seperti
adanya kecoa dewasa dalam
keadaan hidup atau mati,
kotoran dan kapsul telur
(ootheca) kecoa yang
memiliki ciri – ciri
sebagaimana tercamtum di
samping
Kategori
Periplaneta
Americana
Blatella
Germanica
Periplaneta
Australasiae
Blatella
orientalis
Rendah
0-1 0-5 0-3 0-1
Sedang
2-10 6-20 4-10 2-10
Tinggi
11-25 21-100 11-50 11-25
Sangat Tinggi
25+ 100+ 50+ 25+
Kepadatan kecoa diukur melalui
melalui penangkapan dengan
perangkap kecoa yang dipasang
dalam satu malam di dekat tempat-
tempat perkembangbiakan kecoak.
Tindakan pengendalian kecoak
disesuaikan dengan kategori hasil
penangkapan rata-rata
perperangkap permalam perjenis
kecoa sebagai berikut :
Rendah : Tidak menjadi masalah
Sedang : Perlu pengamanan tempat berkembangbiakan
Tinggi/Padat
Tinggi/Padat : Perlu pengamanan pengamanan tempat berkembangbiakan dan
rencana pengendalian (lakukan pest control / hapus serangga)
Sangat Tinggi : Perlu tempat perkembangbiakan dan Pengendalian secara
menyeluruh (lakukan disinseksi / hapus serangga)
Interpretasi hasil :
No Vektor Parameter Satuan Ukur
Nilai Baku
Mutu
1 Kecoa Indeks Populasi Kecoa
Angka rata – rata
populasi kecoa < 2
Indeks Populasi kecoa adalah angka
rata – rata populasi kecoa, yang
dihitung berdasarkan jumlah kecoa
tertangkap per perangkap per
malam mengunakan
perangkap lem
(sticky trap), bisa juga
metode spraying
insectisida
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑐𝑜𝑎 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑜𝑎 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝
 Stycky trap  Pes control kecoa

More Related Content

What's hot

Identifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamukIdentifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamukSiti Aisyah
 
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU Riskymessyana99
 
Program kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmasProgram kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmasJoni Iswanto
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersihInha Rusdy
 
Analisis kualitas lingkungan
Analisis kualitas lingkunganAnalisis kualitas lingkungan
Analisis kualitas lingkungannur efa aripka
 
Parameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraParameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraHotnida D'kanda
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelAhmadPurnawarmanFais
 
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah SakitPenanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah SakitAmako Rezeki Utama
 
Pengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatPengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatInoy Trisnaini
 
Sanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumSanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumsanggede
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidNajMah Usman
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...Muhamad Imam Khairy
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmasAdelina Hutauruk
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahJoy Irman
 
Biomarker dalam epidemiologi lingkungan
Biomarker dalam epidemiologi lingkunganBiomarker dalam epidemiologi lingkungan
Biomarker dalam epidemiologi lingkunganArief Muhammad
 

What's hot (20)

Identifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamukIdentifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
 
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
 
Rumah sehat
Rumah sehatRumah sehat
Rumah sehat
 
Program kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmasProgram kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmas
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
 
Analisis kualitas lingkungan
Analisis kualitas lingkunganAnalisis kualitas lingkungan
Analisis kualitas lingkungan
 
Parameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraParameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udara
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbah
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
 
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah SakitPenanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
 
Pengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatPengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor Lalat
 
Sanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumSanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umum
 
Pengendalian malaria smt3
Pengendalian malaria smt3Pengendalian malaria smt3
Pengendalian malaria smt3
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
 
Teknik pengambilan sampel bod
Teknik pengambilan sampel bodTeknik pengambilan sampel bod
Teknik pengambilan sampel bod
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
 
Pestisida
PestisidaPestisida
Pestisida
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah
 
Biomarker dalam epidemiologi lingkungan
Biomarker dalam epidemiologi lingkunganBiomarker dalam epidemiologi lingkungan
Biomarker dalam epidemiologi lingkungan
 

Similar to KECOA SEBAGAI VEKTOR PENULARAN PENYAKIT

Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptxInsekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptxAnonymouscdLyeXKB
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Fera Widyawati
 
Pengendalian Vektor Rumah Sakit
Pengendalian Vektor Rumah SakitPengendalian Vektor Rumah Sakit
Pengendalian Vektor Rumah SakitQbenk Aja
 
Arthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakitArthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakitLaksmi Bali
 
Makalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisMakalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisNovi Fachrunnisa
 
Trematoda paru
Trematoda paruTrematoda paru
Trematoda paruApridinata
 
Pembasmi lalat bekasi 085747890221
Pembasmi lalat bekasi   085747890221Pembasmi lalat bekasi   085747890221
Pembasmi lalat bekasi 085747890221winendar bisri
 
Pembasmi lalat bekasi 085747890221
Pembasmi lalat bekasi   085747890221Pembasmi lalat bekasi   085747890221
Pembasmi lalat bekasi 085747890221winendar bisri
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthesOnic Agustina
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesImawaty Yulia
 
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisPPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisRiskymessyana99
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelidaKurnia Wati
 
HAMA PADA BENIH, klasifikasi, jenis hama, dll
HAMA PADA BENIH, klasifikasi, jenis hama, dllHAMA PADA BENIH, klasifikasi, jenis hama, dll
HAMA PADA BENIH, klasifikasi, jenis hama, dllNodd Nittong
 

Similar to KECOA SEBAGAI VEKTOR PENULARAN PENYAKIT (20)

Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptxInsekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
 
Pengendalian Vektor Rumah Sakit
Pengendalian Vektor Rumah SakitPengendalian Vektor Rumah Sakit
Pengendalian Vektor Rumah Sakit
 
Arthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakitArthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakit
 
Makalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisMakalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopis
 
Trematoda paru
Trematoda paruTrematoda paru
Trematoda paru
 
Pembasmi lalat bekasi 085747890221
Pembasmi lalat bekasi   085747890221Pembasmi lalat bekasi   085747890221
Pembasmi lalat bekasi 085747890221
 
Pembasmi lalat bekasi 085747890221
Pembasmi lalat bekasi   085747890221Pembasmi lalat bekasi   085747890221
Pembasmi lalat bekasi 085747890221
 
Usus converted
Usus convertedUsus converted
Usus converted
 
nematoda usus
nematoda ususnematoda usus
nematoda usus
 
Vermes fix
Vermes fixVermes fix
Vermes fix
 
CILIOPHORA dan SPOROZOA.pptx
CILIOPHORA dan SPOROZOA.pptxCILIOPHORA dan SPOROZOA.pptx
CILIOPHORA dan SPOROZOA.pptx
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthes
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
 
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisPPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelida
 
HAMA PADA BENIH, klasifikasi, jenis hama, dll
HAMA PADA BENIH, klasifikasi, jenis hama, dllHAMA PADA BENIH, klasifikasi, jenis hama, dll
HAMA PADA BENIH, klasifikasi, jenis hama, dll
 
Parasitologi. Nematoda
Parasitologi. NematodaParasitologi. Nematoda
Parasitologi. Nematoda
 

KECOA SEBAGAI VEKTOR PENULARAN PENYAKIT

  • 1.
  • 2.  Kecoa sebagai vector dgn penularan secara mekanik  Reaksi alergi,spesies cacing, mikroorganisme (steptococus,salmonella sp, dll), jenis virus (hepatitis, polio dll)
  • 3. a. Pengertian Kecoa adalah serangga yang termasuk dalam filum Arthropoda,. Kebiasaan kecoa mencari makanan di daerah kotor seperti tempat sampah, saluran pembuangan, septic tank dan perilaku memuntahkan makanan yang sudah masuk ke dalam lambung dapat dengan mudah menularkan agen penyakit secara mekanis ke manusia dengan mencemari dan merusak makanan
  • 4.  Tempat Perindukan menyukai tempat-tempat yang kotor, lembab dan sejuk. Seperti di toilet, di bawah tumpukan barang-barang, di gudang yang lembab dan berbau atau di tempat- tempat kotor dan gelap  Cara Hidup Kecoa pada umumnya tinggal berkelompok. Mereka beraktifitas mencari makan pada malam hari dan di siang hari mereka bersembunyi, untuk melindungi dirinya dari bahaya yaitu dengan mengeluarkan cairan berbau busuk.  Makanan Disukai Kecoa merupakan serangga yang memakan segala jenis makanan yang dikonsumsi manusia, gula, lemak dan makanan pada umumnya
  • 5. Habitat kecoa (resting and breeding place) adalah temapat-tempat yang lembab, hangat, dan gelap. Tempat-tempat tersebut dapat berupa celah-celah disekitar tempat pembuangan air di dapur, tempat pembuangan sampah, gudang makanan, lemari makanan, toilet, dan septic tank Kecoa rumah menghendaki tempat-tempat yang memiliki suhu dan kelembaban yang tinggi seperti di dapur, di dalam bangunan, basement, saluran air, dan pipa-pipa.
  • 6.
  • 7.  TELUR Telur dihasilkan oleh kecoa betina secara bergerombol dan dilindungi oleh kulit keras yaitu ootheca  NIMFA (KECOA MUDA) Bentuknya seperti kecoa dewasa kecuali ukurannya yang lebih kecil. Nimfa tidak mempunyai sayap dan organ seksualnya belum berkembang. Pertumbuhannya terjadi dengan keluarnya eksoskleton dari tubuhnya. Proses ini disebut dengan pergantian kulit / molting. Biasanya pergantian kulit 5-10 kali sebelum menjadi dewasa.  DEWASA Kecoa jantan lebih cepat dewasa dibandingkan kecoa betina karena kecoa betina mengalami pergantian kulit yang lebih sedikit selama menjadi nimfa
  • 8.  Periplaneta Americana 1. Dewasa  Ukuran tubuhnya antara 30-40 mm dan lebar 13-15 mm  Abdomen warnanya merah kecoklatan  Pronotum berwarna kuning keruh dengan dua bercak coklat dibagian tengahnya  Bagian belakang abdomen mepunyai serkus yang relative panjang, tipis dan runcing ujungnya seperti cemeti 2. Telur  Waktu menetas telur 1-2 bulan  Dapat menampung 24 telur didalam Ootheca (kantung telur) 3. Nimfa  Masa nimfa 6 – 12 bulan 4. Habitat  Kebiasaan hidup ditempat gelap, lembab, seperti saluran air, selokan, dapur dan kamar mandi
  • 9. 1. Telur  Waktu menetas telur 1-2 bulan  Menampung 24 telur didalam ootheca (kantong telur) 3. Nimfa  Masa nimfa 6 -12 bulan berkembang menjadi dewasa 3. Dewasa  Ukuran tubuh 10-15 mm, lebar 4-5 mm  Abdomen warna coklat muda,yang betina sedikit lebih tua warnanya dari pada jantan  Pronotum berwarna coklat dari atas terlihat dua garis hitam memanjang 4. Habitat  Kebiasaan hidupnya dimusim dingin relatif ringan, sering dijumpai diluar gedung namun pada saat malam hari umumnya memasuki bangunan melalui halaman atau puing uing bangunan Blatella Germanica
  • 10. Periplaneta Australasiae 1. Telur  Waktu menetas telur 1-2 bulan  Menampung 24 telur didalam ootheca (kantong telur) 2. Nimfa  Masa nimfa 6 -12 bulan berkembang menjadi dewasa 3 Dewasa  Ukuran tubuhnya 27-33 mm, Lebar 10-12 mm  Warna keseluruhan lebih gelap (merah kehitaman)  Abdomen merah kehitaman  Pronotum berwarna merah kehitaman  Sepanjang tepi pronotum dari atas terlihat garis berwarna kuning 4. Habitat  Kebiasaan hidupnya dimusim dingin relatif ringan, sering dijumpai diluar gedung namun pada saat malam hari umumnya memasuki bangunan melalui halaman atau puing bangunan
  • 11. 1. Telur  Waktu menetas telur 42 -81 hari  Menampung 16 telur didalam ootheca (kantong telur) 2. Nimfa  Masa nimfa membutuhkan waktu 12 bulan untuk berkembang menjadi dewasa 3. Dewasa  Ukuran tubuhnya 22-27 mm  Warna coklat tua dan hitam  Sayap betina tidak menutup abdomen/pendek 4. Habitat  Pada umumnya ditemukan diluar ruangan, didaerah yang hangat, lembat dan teduh seperti dipuing-puing bangunan Blatta Orientialis
  • 12. Uraian Kapsul/Kotoran Kecoa Dewasa (Mati/Hidup) Bentuk Fisik Blatella Germanica 35 - 40 telur, Blatta Orientalis 16 telur, Supella longipalpa 13-18 telur, P. Americana 24 telur. Berdasarkan Jenis Tempat Kotoran ditemukan di lantai, tempat- tempat yang tersembunyi, tempat- tempat yang sering dilalui. Kapsul ditemukan di sudut-sudut bagian dari meja, almari, celah-celah pada dinding Kecoa ditemukan dibawah rak, dibagian bawah daun meja, dilipatan tempat tidur,celah-celah dinding dan lemari, dan pada celah-celah yang terdapat pada dinding itu sendiri Cara/Metode Visual dan perabaan Visual Alat dan Bahan Senter dan formulir pencatatan pengamatan Cermin bertangkai, senter dengan formulir pencatatan pengamatan Waktu Pada siang hari, frekwensi pelaksanaan pengamatan satu kali setiap bulan dengan jarak satu bulan antar pemeriksaan Pelaksanaan pada malam hari dan Frequensi pelaksanaan pengamatan setiap bulan satu kali dengan jarak satu bulan antar pemeriksaan Pengamatan kepadatan kecoa dilakukan secara visual dengan melihat tanda - tanda seperti adanya kecoa dewasa dalam keadaan hidup atau mati, kotoran dan kapsul telur (ootheca) kecoa yang memiliki ciri – ciri sebagaimana tercamtum di samping
  • 13. Kategori Periplaneta Americana Blatella Germanica Periplaneta Australasiae Blatella orientalis Rendah 0-1 0-5 0-3 0-1 Sedang 2-10 6-20 4-10 2-10 Tinggi 11-25 21-100 11-50 11-25 Sangat Tinggi 25+ 100+ 50+ 25+ Kepadatan kecoa diukur melalui melalui penangkapan dengan perangkap kecoa yang dipasang dalam satu malam di dekat tempat- tempat perkembangbiakan kecoak. Tindakan pengendalian kecoak disesuaikan dengan kategori hasil penangkapan rata-rata perperangkap permalam perjenis kecoa sebagai berikut : Rendah : Tidak menjadi masalah Sedang : Perlu pengamanan tempat berkembangbiakan Tinggi/Padat Tinggi/Padat : Perlu pengamanan pengamanan tempat berkembangbiakan dan rencana pengendalian (lakukan pest control / hapus serangga) Sangat Tinggi : Perlu tempat perkembangbiakan dan Pengendalian secara menyeluruh (lakukan disinseksi / hapus serangga) Interpretasi hasil :
  • 14. No Vektor Parameter Satuan Ukur Nilai Baku Mutu 1 Kecoa Indeks Populasi Kecoa Angka rata – rata populasi kecoa < 2 Indeks Populasi kecoa adalah angka rata – rata populasi kecoa, yang dihitung berdasarkan jumlah kecoa tertangkap per perangkap per malam mengunakan perangkap lem (sticky trap), bisa juga metode spraying insectisida 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑐𝑜𝑎 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑜𝑎 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝
  • 15.  Stycky trap  Pes control kecoa