SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
BUSINESS ETHICS AND GOOD
GOVERNANCE
TUGAS MINGGU KE-10
APRILIA SAFITRI
55118110131
DOSEN PENGAMPU:
Prof. Hapzi Ali, Ir. MM, CMA, MPM
Pasca Sarjana Studi Magister Manajemen
UNIVERSITAS MERUCUANA
2019
Jawablah soal Quiz ini dengan baik dan benar :
Apa yang dapat saudara resemukan tentang Corporate Social Responsibilities (CSR)
Jawabannya dapat di tambah dari sumber lain yang relevan
Selamat menjawab Quiz minggu ini.
Pendahuluan
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya
dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun
bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi
bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya
tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga
harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka
panjang.
Corporate Social Responsibility adalah sebuah kewajiban yang dibebankan pada
Perseroan Terbatas melalui Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Pasal 74 ayat (1) UU 40 tahun 2007 ini menjelaskan “Perseroan yang menjalanjan kegiatan
usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan. Dengan adanya Undang-Undang ini, industry atau korporasi-
korporasi wajib untuk melaksanakannya, namun kewajiban ini bukan merupakan suatu beban
yang memberatkan. Pembangunan suatu negara tidak hanya tanggung jawab pemerintah dan
industri saja. Diperlukan kerjasama dengan seluruh masyarakat untuk menciptakan kesejahteraan
sosial dan pengelolaan kualitas hidup masyarakat. Perusahaan berperan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan faktor lingkungan hidup. Saat ini
dunia usaha tidak hanya memperhatikan keuntungan yang didapatkan, namun juga harus
memperhitungkan aspek sosial, dan lingkungan. Ketiga elemen inilah yang kemudian bersinergi
membentuk konsep pembangunan berkelanjutan.
Corporate Social Responsibilities adalah sebuah wujud kepedulian perusahaan kepada
lingkungan sekitarnya. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan atau
dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan
memperhatikan tanggung jawab sosial. Pewajiban perusahaan untuk menyelenggarakan
Corporate Social Resposibilities tergolong baru, yaitu dengan diundangkannya UU No 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas. Sebenarnya bagaimanakah sejarah CSR terbentuk? Dan
bagaimanakah pelaksanaannya di Indonesia? Hal tersebut menarik perhatian penulis untuk
menuliskannya dalam makalah berjudul “Corporate Social Responsibility, Sebuah Kepedulian
Perusahaan terhadap Lingkungan di Sekitarnya”. Diharapkan melalui tulisan ini dapat
memperluas wawasan pembaca tentang Corporate Social Responsibilities.
Pengertian Corpotare Social Responsibilities (CSR)
CSR merupakan konsep yang terus berkembang. Ia belum memiliki sebuah definisi
standard maupun seperangkat kriteria spesifik yang diakui secara penuh oleh pihak-pihak yang
terlibat di dalamnya. Secara konseptual, CSR juga bersinggungan dan bahkan sering dipertukarkan
dengan frasa lain, seperti corporate responsibility, corporate sustainability, corporate
accountability, corporate citizenship dan corporate stewardship.
Definisi CSR sangat menentukan pendekatan audit program CSR. Sayangnya, belum ada
definisi CSR yang secara universal diterima oleh berbagai lembaga. Beberapa definisi CSR di
bawah ini menunjukkan keragaman pengertian CSR menurut berbagai organisasi (lihat Majalah
Bisnis dan CSR, 2007; Wikipedia, 2008; Sukada dan Jalal, 2008).
Maka, dapat disimpulkan CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan
atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai
bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.
Contoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk
anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk
desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya
masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Corporate Social Responsibility
(CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan
kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability
perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.
Mengapa sebuah perusahaan perlu mengembangkan CSR ?
1.Tanggung Jawab Ekonomi
Tanggung jawab ekonomi artinya bahwa tetap menguntungkan bagi pemegang saham,
menyediakan pekerjaan yang bagus bagi para pekerjanya, dan menghasilkan produk yang
berkualitas bagi pelanggannya.
2.Tanggung Jawab Hukum
Setiap tindakan perusahaan harus mengikuti hukum dan berlaku sesuai aturan permainan
3.Tanggung Jawab Etik
Menjalankan bisnis dengan moral, mengerjakan apa yang benar, apa yang dilakukan harus
fair dan tidak menimbulkan kerusakan
4.Tanggung Jawab Filantropis
Memberikan kontribusi secara sukarela kepada masyarakat, memberikan waktu, dan uang
untuk pekerjaan yang baik
Dari klasifikasi Caroll tersebut di atas, Lantos membuat klasifikasi yang berkaitan
dengannya yaitu:
1.Ethical CSR
Secara moral perusahaan memilih untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan dari segi
ekonomi, hukum, dan etika.
2.Altruistic CSR
Memenuhi tanggung jawab filantropik perusahaan, melakukan pencegahan timbulnya
kerusakan, untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa memperhitungkan
apakah hal itu menguntugkan perusahaan atau tidak
3.Strategic CSR
Memenuhi tanggung jawab filantropik yang menguntungkan perusahaan melalui publikasi
positif dan goodwill. (Ati Harmoni: 2008)
Corporate Social Responbility adalah elemen penting dalam kerangka keberlanjutan usaha
suatu industri yang mencakup aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya. Definisi secara luas
yang ditulis sebuah organisasi dunia World Bisnis Council for sustainable Development (WBCD)
menyatakan bahwa CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk
bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas
setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya serta
seluruh keluarga. Sedangkan menurut Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan
mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka
dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan
kemitraan.
CSR dapat dikatakan sebagai tabungan masa depan bagi perusahaan untuk mendapatkan
keuntungan. Keuntungan yang diperoleh bukan hanya sekedar keuntungan secara financial namun
lebih pada kepercayaan dari masyarakat sekitar dan para stakeholders berdasarkan prinsip
kesukarelaan dan kemitraan. Penelitian yang dilakukan Sandra Waddock dan Samuel Graves
membuktikan bahwa perusahaan yang memperlakukan stakeholders mereka dengan baik akan
meningkatkan kelompok mereka sebagai suatu bentuk manajemen yang berkualitas.
Stakeholders bukan hanya masyarakat dalam arti sempit yaitu masyarakat yang tinggal di
sekitar lokasi perusahaan melainkan masyarakat dalam arti luas, misalnya pemerintah, investor,
elit politik, dan lain sebagainya. Bentuk kerjasama yang dibentuk antara perusahaan dan
stakeholders hendaknya juga merupakan kerjasama yang dapat saling memberikan kesempatan
untuk sama-sama maju dan berkembang. Program-program CSR yang dibuat untuk kesejahteraan
masyarakat dan pada akhirnya akan berbalik arah yaitu memberikan keuntungan kembali bagi
perusahaan tersebut. Diharapkan perusahaan dengan seluruh stakeholders dapat bersama-sama
bekerjasama mengembangkan CSR sehingga keberlanjutan perusahaan baik itu keuntungan
ekonomi (keuntungan financial) keuntungan sosial maupun keuntungan lingkungan dapat
terwujud.
CSR diterapkan kepada perusahaan-perusahaan yang beroperasi dalam konteks ekonomi
global, nasional maupun lokal. Komitmen dan aktivitas CSR pada intinya merujuk pada aspek-
aspek perilaku perusahaan (firm’s behaviour), termasuk kebijakan dan program perusahaan yang
menyangkut dua elemen kunci:
1. Good corporate governance : etika bisnis, manajemen sumberdaya manusia, jaminan sosial bagi
pegawai, serta kesehatan dan keselamatan kerja;
2. Good corporate responsibility : pelestarian lingkungan, pengembangan masyarakat (community
development), perlindungan hak azasi manusia,perlindungan konsumen, relasi dengan pemasok,
dan penghormatan terhadap hak-hak pemangku kepentingan lainnya.
Dengan demikian, perilaku atau cara perusahaan memerhatikan dan melibatkan
shareholder, pekerja, pelanggan, pemasok, pemerintah, LSM, lembaga internasional dan
stakeholder lainnya merupakan konsep utama CSR. Kepatuhan perusahaan terhadap hukum dan
peraturan-peraturan yang menyangkut aspek ekonomi, lingkungan dan sosial bisa dijadikan
indikator atau perangkat formal dalam mengukur kinerja CSR suatu perusahaan. Namun, CSR
seringkali dimaknai sebagai komitmen dan kegiatan-kegiatan sektor swasta yang lebih dari sekadar
kepatuhan terhadap hukum.
Substansi keberadaan CSR adalah memperkuat keberlanjutan perusahaan itu sendiri
dengan jalan membangun kerjasama antar stakeholder yang difasilitasi perusahaan tersebut
dengan menyusun program-program pengembangan masyarakat di sekitarnya. Ada enam
kecenderungan utama yang semakin menegaskan arti penting CSR, yaitu meningkatnya
kesenjangan antara kaya dan miskin, posisi negara yang semakin berjarak kepada rakyatnya,
semakin mengemukanya arti kesinambungan, semakin gencarnya sorotan kritis dan resistensi dari
publik yang terkadang bersifat anti-perusahaan, tren ke arah transparansi, harapan bagi
terwujudnya kehidupan yang lebih baik dan manusiawi.
Pelaporan dan pemeriksaan
Untuk menunjukkan bahwa perusahaan adalah warga dunia bisnis yang baik maka
perusahaan dapat membuat pelaporan atas dilaksanakannya beberapa standar CSR termasuk dalam
hal:
1. Akuntabilitas atas standar AA1000 berdasarkan laporan sesuai standar John Elkington
yaitu laporan yang menggunakan dasar triple bottom line (3BL)
2. Global Reporting Initiative, yang mungkin merupakan acuan laporan berkelanjutan yang
paling banyak digunakan sebagai standar saat ini.
3. Verite, acuan pemantauan
4. Laporan berdasarkan standar akuntabilitas sosial internasional SA8000
5. Standar manajemen lingkungan berdasarkan ISO 14000
Di beberapa negara dibutuhkan laporan pelaksanaan CSR, walaupun sulit diperoleh
kesepakatan atas ukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam aspek sosial.
Smentara aspek lingkungan--apalagi aspek ekonomi--memang jauh lebih mudah diukur. Banyak
perusahaan sekarang menggunakan audit eksternal guna memastikan kebenaran laporan tahunan
perseroan yang mencakup kontribusi perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan, biasanya
diberi nama laporan CSR atau laporan keberlanjutan. Akan tetapi laporan tersebut sangat luas
formatnya, gayanya dan metodologi evaluasi yang digunakan (walaupun dalam suatu industri yang
sejenis).
Banyak kritik mengatakan bahwa laporan ini hanyalah sekadar "pemanis bibir" (suatu
basa-basi), misalnya saja pada kasus laporan tahunan CSR dari perusahaan Enron dan juga
perusahaan-perusahaan rokok. Namun, dengan semakin berkembangnya konsep CSR dan metode
verifikasi laporannya, kecenderungan yang sekarang terjadi adalah peningkatan kebenaran isi
laporan. Bagaimanapun, laporan CSR atau laporan keberlanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan akuntabilitas perusahaan di mata para pemangku kepentingannya.
Implementasi CSR di Indonesia
Salah satu bentuk dari tanggung jawab sosial perusahaan yang sering diterapkan di
Indonesia adalah community development. Perusahaan yang mengedepankan konsep ini akan
lebih menekankan pembangunan sosial dan pembangunan kapasitas masyarakat sehingga akan
menggali potensi masyarakat lokal yang menjadi modal sosial perusahaan untuk maju dan
berkembang. Selain dapat menciptakan peluang- peluang sosial-ekonomi masyarakat, menyerap
tenaga kerja dengan kualifikasi yang diinginkan, cara ini juga dapat membangun citra sebagai
perusahaan yang ramah dan peduli lingkungan. Selain itu, akan tumbuh rasa percaya dari
masyarakat. Rasa memiliki perlahan-lahan muncul dari masyarakat sehingga masyarakat
merasakan bahwa kehadiran perusahaan di daerah mereka akan berguna dan bermanfaat.
Program yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam kaitannya dengan tanggung jawab
sosial di Indonesia dapat digolongkan dalam tiga bentuk, yaitu:
A. Public Relations
Usaha untuk menanamkan persepsi positif kepada komunitas tentang kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan.
B. Strategi defensif
Usaha yang dilakukan perusahaan guna menangkis anggapan negatif komunitas yang
sudah tertanam terhadap kegiatan perusahaan, dan biasanya untuk melawan ’serangan’ negatif dari
anggapan komunitas. Usaha CSR yang dilakukan adalah untuk merubah anggapan yang
berkembang sebelumnya dengan menggantinya dengan yang baru yang bersifat positif.
C. Kegiatan yang berasal dari visi perusahaan
Melakukan program untuk kebutuhan komunitas sekitar perusahaan atau kegiatan
perusahaan yang berbeda dari hasil dari perusahaan itu sendiri.
Program pengembangan masyarakat di Indonesia dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu:
- Community Relation, Yaitu kegiatan-kegiatan yang menyangkut pengembangan
kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada para pihak yang terkait. Dalam
kategori ini, program lebih cenderung mengarah pada bentuk-bentuk kedermawanan
(charity) perusahaan.
- Community Services, Merupakan pelayanan perusahaan untuk memenuhi kepentingan
masyarakat atau kepentingan umum. Inti dari kategori ini adalah memberikan kebutuhan
yang ada di masyarakat dan pemecahan masalah dilakukan oleh masyarakat sendiri
sedangkan perusahaan hanyalah sebagai fasilitator dari pemecahan masalah tersebut.
- Community Empowering, Adalah program-program yang berkaitan dengan memberikan
akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk menunjang kemandiriannya, seperti
pembentukan usaha industri kecil lainnya yang secara alami anggota masyarakat sudah
mempunyai pranata pendukungnya dan perusahaan memberikan akses kepada pranata
sosial yang ada tersebut agar dapat berlanjut. Dalam kategori ini, sasaran utama adalah
kemandirian komunitas.
Implementasi CSR di Indonesia saat ini belum menjadi perilaku umum karena CSR di
Indonesia menjadi hangat pada tahun 2001. Namun, seiring perkembangan teknologi dan
informasi di era globalisasi ini, maka CSR di Indonesia menjadi strategi bisnis untuk menjadi
keunggulan kompetitif yang sulit ditiru oleh pesaing.
Di Indonesia, Pelaksanaan CSR sangat tergantung pada pimpinan puncak korporasi.
Artinya, kebijakan CSR tidak selalu dijamin selaras dengan visi dan misi korporasi. Jika pimpinan
perusahaan memiliki kesadaran moral yang tinggi, besar kemungkinan korporasi tersebut
menerapkan kebijakan CSR yang benar. Sebaliknya, jika orientasi pimpinannya hanya berkiblat
pada kepentingan kepuasan pemegang saham (produktivitas tinggi, profit besar, nilai saham tinggi)
serta pencapaian prestasi pribadi, boleh jadi kebijakan CSR hanya sekadar kosmetik.
Model Corporate Social Responsibilities (CSR)
Sedikitnya ada empat model atau pola CSR yang umumnya diterapkan oleh perusahaan di
Indonesia, yaitu:
1. Keterlibatan langsung
Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri
kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara.Untuk menjalankan
tugas ini, sebuah perusahaan biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya,seperti corporate
secretary atau public affair manager atau menjadi bagian dari tugas pejabatpublic relation.
2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan
Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau groupnya. Model ini
merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan di perusahaan-perusahaan di negara maju.
Biasanya, perusahaan menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat digunakan
secara teratur bagi kegiatan yayasan. Beberapa yayasan yang didirikan perusahaan diantaranya
adalah Yayasan Coca Cola Company, Yayasan Rio Tinto (perusahaan pertambangan), Yayasan
Dharma Bhakti Astra, Yayasan Sahabat Aqua, GE Fund.
3. Bermitra dengan pihak lain
Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan lembaga sosial/organisasi
non-pemerintah (NGO/ LSM), instansi pemerintah, universitas atau media massa, baik dalam
mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya. Beberapa lembaga sosial/Ornop
yang bekerjasama dengan perusahaan dalam menjalankan CSR antara lain adalah Palang Merah
Indonesia (PMI), Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI), Dompet Dhuafa; instansi
pemerintah (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia/LIPI, Depdiknas, Depkes, Depsos); universitas
(UI, ITB, IPB); media massa (DKK Kompas, Kita Peduli Indosiar).
4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium
Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang
didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan model lainnya, pola ini lebih
berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan”. Pihak
konsorsium atau lembaga semacam itu yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang
mendukungnya secara pro aktif mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan
kemudian mengembangkan program yang disepakati bersama (Saidi, 2004:64-65).
Manfaat Corporate Social Responsibilities (CSR)
1. Meningkatkan Citra Perusahaan
Dengan melakukan kegiatan CSR, konsumen dapat lebih mengenal perusahaan sebagai
perusahaan yang selalu melakukan kegiatan yang baik bagi masyarakat.
2. Memperkuat “Brand” Perusahaan
Melalui kegiatan memberikan product knowledge kepada konsumen dengan cara membagikan
produk secara gratis, dapat menimbulkan kesadaran konsumen akan keberadaan produk
perusahaan sehingga dapat meningkatkan posisi brand perusahaan
3. Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan
Dalam melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan tentunya tidak mampu mengerjakan sendiri,
jadi harus dibantu dengan para pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, masyarakat,
dan universitas lokal. Maka perusahaan dapat membuka relasi yang baik dengan para pemangku
kepentingan tersebut.
4. Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya
Jika CSR dilakukan sendiri oleh perusahaan, perusahaan mempunyai kesempatan menonjolkan
keunggulan komparatifnya sehingga dapat membedakannya dengan pesaing yang menawarkan
produk atau jasa yang sama.
5. Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan Pengaruh Perusahaan
Memilih kegiatan CSR yang sesuai dengan kegiatan utama perusahaan memerlukan
kreativitas. Merencanakan CSR secara konsisten dan berkala dapat memicu inovasi dalam
perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan peran dan posisi perusahaan dalam bisnis
global.
6. Membuka Akses untuk Investasi dan Pembiayaan bagi Perusahaan
Para investor saat ini sudah mempunyai kesadaran akan pentingnya berinvestasi pada
perusahaan yang telah melakukan CSR. Demikian juga penyedia dana, seperti perbankan, lebih
memprioritaskan pemberian bantuan dana pada perusahaan yang melakukan CSR.
7. Meningkatkan Harga Saham
Pada akhirnya jika perusahaan rutin melakukan CSR yang sesuai dengan bisnis utamanya dan
melakukannya dengan konsisten dan rutin, masyarakat bisnis (investor, kreditur,dll), pemerintah,
akademisi, maupun konsumen akan makin mengenal perusahaan. Maka permintaan terhadap
saham perusahaan akan naik dan otomatis harga saham perusahaan juga akan meningkat.
Apapun alasan atau motif perusahaan melakukan CSR, yang pasti CSR penting dilakukan.
Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa CSR merupakan tabungan masa depan
bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh bukan sekedar
keuntungan ekonomi tapi, tetapi lebih dari itu yaitu keuntungan secara sosial dan lingkungan alam
bagi keberlanjutan perusahaan.
Perusahaan-perusahaan yang belum melakukan program CSR mungkin dapat mencontoh
perusahaan lain yang telah lebih dulu melakukan program CSR dan menikmati manfaat yang
ditimbulkan. Misalnya PT Unilever Indonesia telah melakukan program CSR melalui
pendampingan petani kedelai. PT Unilever telah berhasil membina petani yang menggarap lebih
dari 600 hektar kedelai hitam hingga mengkontribusikan sekitar 30 persen kebutuhan produksi
Kecap Bango. Program semacam ini tentu saja bermanfaat bagi petani dan perusahaan. Bagi petani
misalnya program ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas produksi dan juga menjamin
kelancaran distribusi, sedangkan bagi perusahaan dapat menjamin kelancaran pasokan bahan baku
untuk produk-produk yang menggunakan bahan dasar kedelai.
Contoh lain perusahaan yang telah melakukan kegiatan CSR adalah Sinar Mas Group melalui
Eka Tjipta Fondation. Organisasi ini merupakan organissi nirlaba yang didirikan untuk
Meningkatkan kualitas kehidupan, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat dalam aspek sosial,
ekonomi dan lingkungan hidup. Kegiatan yang dilakukan meliputi Bidang Sosial Kemasyarakatan
dan Budaya (melalui kegiatan pendidikan, seni budaya, olah raga, kesejahteraan sosial, keagamaan
dan kesehatan), bidang Pemberdayaan dan Pembinaan Ekonomi Masyarakat (melalui kegiatan
sosial kemitraan usaha kecil menengah serta pertanian terpadu), dan Bidang Pelestarian
Lingkungan Hidup (melalui kegiatan sosial pemberdayaan lingkungan hidup dan konservasi).
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan CSR yang dilakukan oleh Eka Tjipta Foundation telah
memberikan manfaat bagi perusahaan yaitu Sinar Mas sebagai berikut:
 Meningkatkan citra perusahaan dimata stakeholder,Membina hubungan/interaksi yang
positif dengan komunitas lokal, pemerintah, dan kelompok-kelompok lainnya
 Mendorong peningkatan reputasi dalam pengoperasian perusahaan dengan etika yang baik
Menunjukkan komitmen perusahaan, sehingga tercipta kepercayaan dan respek dari pihak
terkait
 Membangun pengertian bersama dan kesetiakawanan antara dunia usaha dengan
masyarakat
 Mempermudah akses masuk ke pasar atau pelanggan
 Meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja, sehingga semangat loyalitas terhadap
perusahaan akan berkembang
 Mengurangi resiko perusahaan yang mungkin dapat terjadi
 Meningkatkan keberlanjutan usaha secara konsisten
Manfaat-manfaat tersebut hendaknya dapat juga dirasakan oleh perusahaan lain yang telah
melakukan program CSR. Melihat contoh diatas, dapat memberikan gambaran pada kita bahwa
implementasi program CSR bukan hanya untuk mengejar keuntungan ekonomi tapi juga dapat
menghindari terjadinya konflik dan menjaga keberlanjutan usaha secara konsisten. Apa yang telah
dilakukan oleh PT Unilever dan Sinar Mas juga membuktikan bahwa sudah saatnya bagi setiap
perusahaan maupun instansi untuk memperhatikan CSR karena banyak manfaat positif yang dapat
diperoleh dalam pengaplikasiannya.
Keuntungan yang diperoleh dengan melakukan Corporate
Social Responsibilities (CSR)
Skala dan sifat keuntungan dari CSR untuk suatu organisasi dapat berbeda-beda tergantung
dari sifat perusahaan tersebut. Banyak pihak berpendapat bahwa amat sulit untuk mengukur kinerja
CSR, walaupun sesungguhnya cukup banyak literatur yang memuat tentang cara mengukurnya.
Literatur tersebut misalnya metode "Empat belas poin balanced scorecard oleh Deming. Literatur
lain misalnya Orlizty, Schmidt, dan Rynes yang menemukan suatu korelasi positif walaupun lemah
antara kinerja sosial dan lingkungan hidup dengan kinerja keuangan perusahaan. Kebanyakan
penelitian yang mengaitkan antara kinerja CSR (corporate social performance) dengan kinerja
finansial perusahaan (corporate financial performance) memang menunjukkan kecenderungan
positif, namun kesepakatan mengenai bagaimana CSR diukur belumlah lagi tercapai. Mungkin,
kesepakatan para pemangku kepentingan global yang mendefinisikan berbagai subjek inti (core
subject) dalam ISO 26000 Guidance on Social Responsibility--direncanakan terbit pada September
2010--akan lebih memudahkan perusahaan untuk menurunkan isu-isu di setiap subjek inti dalam
standar tersebut menjadi alat ukur keberhasilan CSR.
Hasil Survey "The Millenium Poll on CSR" (1999) yang dilakukan oleh Environics
International (Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales Business Leader
Forum (London) di antara 25.000 responden dari 23 negara menunjukkan bahwa dalam
membentuk opini tentang perusahaan, 60% mengatakan bahwa etika bisnis, praktik terhadap
karyawan, dampak terhadap lingkungan, yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR) akan paling berperan. Sedangkan bagi 40% lainnya, citra perusahaan & brand
image-lah yang akan paling memengaruhi kesan mereka. Hanya 1/3 yang mendasari opininya atas
faktor-faktor bisnis fundamental seperti faktor finansial, ukuran perusahaan,strategi perusahaan,
atau manajemen.
Lebih lanjut, sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai tidak melakukan CSR
adalah ingin "menghukum" (40%) dan 50% tidak akan membeli produk dari perusahaan yang
bersangkutan dan/atau bicara kepada orang lain tentang kekurangan perusahaan tersebut.
Secara umum, alasan terkait bisnis untuk melaksanakan biasanya berkisar satu ataupun lebih
dari argumentasi di bawah ini:
1. Sumberdaya manusia
Program CSR dapat berwujud rekruitmen tenaga kerja dan memperjakan masyarakat sekitar.
Lebih jauh lagi CSR dapat dipergunakan untuk menarik perhatian para calon pelamar pekerjaan ,
terutama sekali dengan adanya persaingan kerja di antara para lulusan. Akan terjadi peningkatan
kemungkinan untuk ditanyakannya kebijakan CSR perusahaan, terutama pada saat perusahaan
merekruit tenaga kerja dari lulusan terbaik yang memiliki kesadaran sosial dan lingkungan.
Dengan memiliki suatu kebijakan komprehensif atas kinerja sosial dan lingkungan, perusahaan
akan bisa menarik calon-calon pekerja yang memiliki nilai-nilai progresif. CSR dapat juga
digunakan untuk membentuk suatu atmosfer kerja yang nyaman di antara para staf, terutama
apabila mereka dapat dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang mereka percayai bisa
mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas, baik itu bentuknya "penyisihan gaji", "penggalangan
dana" ataupun kesukarelawanan (volunteering) dalam bekerja untuk masyarakat.
2. Manajemen risiko
Manajemen risiko merupakan salah satu hal paling penting dari strategi perusahaan. Reputasi
yang dibentuk dengan susah payah selama bertahun-tahun dapat musnah dalam sekejap melalui
insiden seperti skandal korupsi atau tuduhan melakukan perusakan lingkungan hidup. Kejadian-
kejadian seperti itu dapat menarik perhatian yang tidak diinginkan dari penguasa, pengadilan,
pemerintah dan media massa. Membentuk suatu budaya kerja yang "mengerjakan sesuatu dengan
benar", baik itu terkait dengan aspek tata kelola perusahaan, sosial, maupun lingkungan--yang
semuanya merupakan komponen CSR-pada perusahaan dapat mengurangi risiko terjadinya hal-
hal negatif tersebut.
3. Membedakan merek
Di tengah hiruk pikuknya pasar maka perusahaan berupaya keras untuk membuat suatu cara
penjualan yang unik sehingga dapat membedakan produknya dari para pesaingnya di benak
konsumen. CSR dapat berperan untuk menciptakan loyalitas konsumen atas dasar nilai khusus dari
etika perusahaan yang juga merupakan nilai yang dianut masyarakat. Menurut Philip Kotler dan
Nancy Lee, setidaknya ada dua jenis kegiatan CSR yang bisa mendatangkan keuntungan terhadap
merek, yaitu corporate social marketing (CSM) dan cause related marketing (CRM). Pada CSM,
perusahaan memilih satu atau beberapa isu--biasanya yang terkait dengan produknya--yang bisa
disokong penyebarluasannya di masyarakat, misalnya melalui media campaign. Dengan terus
menerus mendukung isu tersebut, maka lama kelamaan konsumen akan mengenali perusahaan
tersebut sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian pada isu itu.
Segmen tertentu dari masyarakat kemudian akan melakukan pembelian produk perusahaan itu
dengan pertimbangan kesamaan perhatian atas isu tersebut. CRM bersifat lebih langsung.
Perusahaan menyatakan akan menyumbangkan sejumlah dana tertentu untuk membantu
memecahkan masalah sosial atau lingkungan dengan mengaitkannya dengan hasil penjualan
produk tertentu atau keuntungan yang mereka peroleh. Biasanya berupa pernyataan rupiah per
produk terjual atau proporsi tertentu dari penjualan atau keuntungan. Dengan demikian, segmen
konsumen yang ingin menyumbang bagi pemecahan masalah sosial dan atau lingkungan,
kemudian tergerak membeli produk tersebut. Mereka merasa bisa berbelanja sekaligus
menyumbang. Perusahaan yang bisa mengkampanyekan CSM dan CRM-nya dengan baik akan
mendapati produknya lebih banyak dibeli orang, selain juga mendapatkan citra sebagai perusahaan
yang peduli pada isu tertentu.
4. Ijin usaha
Perusahaan selalu berupaya agar menghindari gangguan dalam usahanya melalui perpajakan
atau peraturan. Dengan melakukan sesuatu 'kebenaran" secara sukarela maka mereka akan dapat
meyakinkan pemerintah dan masyarakat luas bahwa mereka sangat serius dalam memperhatikan
masalah kesehatan dan keselamatan, diskriminasi atau lingkungan hidup maka dengan demikian
mereka dapat menghindari intervensi. Perusahaan yang membuka usaha diluar negara asalnya
dapat memastikan bahwa mereka diterima dengan baik selaku warga perusahaan yang baik dengan
memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja dan akibat terhadap lingkungan hidup, sehingga dengan
demikian keuntungan yang menyolok dan gaji dewan direksinya yang sangat tinggi tidak
dipersoalkan.
5. Motif perselisihan bisnis
Kritik atas CSR akan menyebabkan suatu alasan dimana akhirnya bisnis perusahaan
dipersalahkan. Contohnya, ada kepercayaan bahwa program CSR seringkali dilakukan sebagai
suatu upaya untuk mengalihkan perhatian masyarakat atas masalah etika dari bisnis utama
perseroan.
6. Membentangkan Akses Menuju Market
Investasi yang ditanamkan untuk program Corporate Social Responsibility ini dapat menjadi
tiket bagi perusahaan menuju peluang yang lebih besar. Termasuk di dalamnya memupuk loyalitas
konsumen dan menembus pangsa pasar baru.
7. Mereduksi Biaya
Banyak contoh penghematan biaya yang dapat dilakukan dengan melakukan Corporate Social
Responsibility. Misalnya: dengan mendaur ulang limbah pabrik ke dalam proses produksi. Selain
dapat menghemat biaya produksi, juga membantu agar limbah buangan ini menjadi lebih aman
bagi lingkungan.
8. Memperbaiki Hubungan dengan Stakehoder
Implementasi Corporate Social Responsibility akan membantu menambah frekuensi
komunikasi dengan stakeholder, dimana komunikasi ini akan semakin menambah trust
stakeholders kepada perusahaan.
9. Memperbaiki Hubungan dengan Regulator
Perusahaan yang melaksanakan Corporate Social Responsibility umumnya akan meringankan
beban pemerintah sebagai regulator yang sebenarnya bertanggung jawab terhadap kesejahteraan
lingkungan dan masyarakat.
10. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan
Image perusahaan yang baik di mata stakeholders dan kontribusi positif yang diberikan
perusahaan kepada masyarakat serta lingkungan, akan menimbulkan kebanggan tersendiri bagi
karyawan yang bekerja dalam perusahaan mereka sehingga meningkatkan motivasi kerja mereka.
11. Peluang Mendapatkan Penghargaan
Banyaknya penghargaan atau reward yang diberikan kepada pelaku Corporate Social
Responsibility sekarang, akan menambah kans bagi perusahaan untuk mendapatkan award.
Kesimpulan
Corporate Social Responsibilities adalah sebuah konsep pembangunan berkelanjutan
dimana suatu perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan semata namun juga harus
memperhatikan lingkungan dan juga kesejahteraan sosial masyarakat di sekitarnya. Meski di
Indonesia konsep ini baru diterapkan secara wajib dengan UU Nomor 40 tahun 2007, namun
sebenarnya konsep ini sudah ada jauh sebelum diundangkannya UU Nomor 40 tahun 2007.
Dalam undang-undang telah dikatakan bahwa perusahaan yang berstatus perseroan wajib
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dalam UU PT, disebutkan pada Ayat 1
pasal 74 berbunyi ”Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan
dengan sumberdaya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”. Hal ini
merupakan salah satu dari representasi dari kegiatan CSR sebuah perusahaan. Kalimat dalam
undang-undang tersebut hanya merupakan salah satu dari sekian banyak dari definisi CSR.
Kalau bukan ditujukan untuk pembangunan berkelanjutan negara di mana perusahaan itu
berada, maka CSR tersebut merupakan sekadar kosmetik untuk perbaikan citra. Jadi, dengan
menggunakan pembangunan berkelanjutan sebagai konsep kunci, ada perbedaan yang tegas antara
CSR dan greenwash alias pengelabuan citra. CSR mengandung lima komponen penting, yaitu :
ekonomi, sosial, lingkungan, pemangku kepentingan, dan voluntarisme. Komponen ekonomi,
sosial dan lingkungan menekankan bahwa CSR dengan pembangunan berkelanjutan tidak dapat
dipisahkan.
Memang jika dilihat CSR hanya akan merepotkan dan membuat keuntungan perusahaan
menjadi berkurang. Namun anggapan tersebut adalah anggapan yang salah. Melalui CSR ini
perusahaan dapat menaikkan citranya di hadapan para stakeholder sehingga nama baik perusahaan
dapat terangkat. Memang tidak mudah untuk menjalankan CSR. Dibutuhkan kerjasama yang baik
antara perusahaan, masyarakat sekitar, maupun para stakeholder.
Daftar Pustaka
Berita CSR. 2012. Contoh kegiatan CSR untuk perusahaan kecil.
http://beritacsr.wordpress.com/2012/03/28/contoh-kegiatan-csr-untuk-perusahaan-kecil/ diakses
pada tanggal 22 may 2019.
Rahadian, Dimas. 2012. Contoh program csr.
http://romannurbawastore.wordpress.com/2012/05/01/contoh-program-csr-corporate-social-
responbility-di-perusahaan/ diakses pada tanggal 22 may 2019.
Daniri, Mas Achmad. 2008. Standarisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Jakarta.
Dian. 2011. “Memahami Corporate Social Responsibility sebagai Wujud Investasi Persahaan”.
www.keepandshare.com/doc/764997/csr-166k?da=y. Diunduh pada 23 Msy 2019.
Kotler, Philip dan Nancy Lee. 2005. Corporate Social Responsibility; Doing the Most Good you’re your
Company and Your Cause. NewJersey; JohnWiley& Sons,Inc.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Marketing Managemen. Ed.13
Visser, Wayne. Corporate Social Responsibily in Developing Countries

More Related Content

What's hot

BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: Corporate Social Resp...
BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: Corporate Social Resp...BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: Corporate Social Resp...
BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: Corporate Social Resp...Friska Siahaan
 
10, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, corporate social responsibility, un...
10, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, corporate social responsibility, un...10, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, corporate social responsibility, un...
10, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, corporate social responsibility, un...Imam Arifin
 
10, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate social ...
10, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate social ...10, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate social ...
10, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate social ...ciciliaeritawanti
 
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, board of directors 2 & csr, universi...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, board of directors 2 & csr, universi...Be & gg, david oktario s, hapzi ali, board of directors 2 & csr, universi...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, board of directors 2 & csr, universi...DavidOktarioSidharta
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. corporate social respons...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. corporate social respons...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. corporate social respons...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. corporate social respons...Eka Yulianto
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corporate Social ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corporate Social ...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corporate Social ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corporate Social ...Antoni Butarbutar
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...warinah warinah
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Implementasi Corporate Social Responsibil...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Implementasi Corporate Social Responsibil...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Implementasi Corporate Social Responsibil...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Implementasi Corporate Social Responsibil...Ipung Sutoyo
 
10. be gg. vidya anggraeni, hapzi ali, corporate social responsibilities (csr...
10. be gg. vidya anggraeni, hapzi ali, corporate social responsibilities (csr...10. be gg. vidya anggraeni, hapzi ali, corporate social responsibilities (csr...
10. be gg. vidya anggraeni, hapzi ali, corporate social responsibilities (csr...Vidya Anggraeni
 
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, implementasi csr di indonesia, umb, 2017
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, implementasi csr di indonesia, umb, 2017Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, implementasi csr di indonesia, umb, 2017
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, implementasi csr di indonesia, umb, 2017Ryan Tantri Andi
 
10. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corporate so...
10. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corporate so...10. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corporate so...
10. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corporate so...arisatrias
 
BE GCG, ANNISA NURLESTARI, HAPZI ALI, Board of Director dan Good Corporate G...
BE GCG, ANNISA NURLESTARI, HAPZI ALI, Board of Director dan Good  Corporate G...BE GCG, ANNISA NURLESTARI, HAPZI ALI, Board of Director dan Good  Corporate G...
BE GCG, ANNISA NURLESTARI, HAPZI ALI, Board of Director dan Good Corporate G...Annisa Nurlestari
 
Pengertian & Konsep CSR_Materi Training "CSR"
Pengertian & Konsep CSR_Materi Training "CSR"Pengertian & Konsep CSR_Materi Training "CSR"
Pengertian & Konsep CSR_Materi Training "CSR"Kanaidi ken
 
8, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibilities, Unive...
8, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibilities, Unive...8, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibilities, Unive...
8, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibilities, Unive...Gunawan Adam
 
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Merc...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Merc...BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Merc...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Merc...Bonita Admaja
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...Muhammad Frayogi
 
Corporate Sosial Responsibility
Corporate Sosial ResponsibilityCorporate Sosial Responsibility
Corporate Sosial ResponsibilityHome
 

What's hot (20)

BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: Corporate Social Resp...
BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: Corporate Social Resp...BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: Corporate Social Resp...
BE & GG, Friska Y Siahaan, Hapzi Ali, Ethic & Business: Corporate Social Resp...
 
10, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, corporate social responsibility, un...
10, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, corporate social responsibility, un...10, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, corporate social responsibility, un...
10, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, corporate social responsibility, un...
 
10, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate social ...
10, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate social ...10, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate social ...
10, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate social ...
 
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, board of directors 2 & csr, universi...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, board of directors 2 & csr, universi...Be & gg, david oktario s, hapzi ali, board of directors 2 & csr, universi...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, board of directors 2 & csr, universi...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. corporate social respons...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. corporate social respons...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. corporate social respons...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. corporate social respons...
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corporate Social ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corporate Social ...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corporate Social ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corporate Social ...
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Implementasi Corporate Social Responsibil...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Implementasi Corporate Social Responsibil...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Implementasi Corporate Social Responsibil...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Implementasi Corporate Social Responsibil...
 
10. be gg. vidya anggraeni, hapzi ali, corporate social responsibilities (csr...
10. be gg. vidya anggraeni, hapzi ali, corporate social responsibilities (csr...10. be gg. vidya anggraeni, hapzi ali, corporate social responsibilities (csr...
10. be gg. vidya anggraeni, hapzi ali, corporate social responsibilities (csr...
 
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, implementasi csr di indonesia, umb, 2017
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, implementasi csr di indonesia, umb, 2017Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, implementasi csr di indonesia, umb, 2017
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, implementasi csr di indonesia, umb, 2017
 
10. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corporate so...
10. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corporate so...10. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corporate so...
10. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corporate so...
 
BE GCG, ANNISA NURLESTARI, HAPZI ALI, Board of Director dan Good Corporate G...
BE GCG, ANNISA NURLESTARI, HAPZI ALI, Board of Director dan Good  Corporate G...BE GCG, ANNISA NURLESTARI, HAPZI ALI, Board of Director dan Good  Corporate G...
BE GCG, ANNISA NURLESTARI, HAPZI ALI, Board of Director dan Good Corporate G...
 
Pengertian & Konsep CSR_Materi Training "CSR"
Pengertian & Konsep CSR_Materi Training "CSR"Pengertian & Konsep CSR_Materi Training "CSR"
Pengertian & Konsep CSR_Materi Training "CSR"
 
8, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibilities, Unive...
8, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibilities, Unive...8, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibilities, Unive...
8, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibilities, Unive...
 
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Merc...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Merc...BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Merc...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibility, Universitas Merc...
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Corporate Social Responsibility_Universitas ...
 
Corporate Sosial Responsibility
Corporate Sosial ResponsibilityCorporate Sosial Responsibility
Corporate Sosial Responsibility
 
Csr etika bisnis
Csr etika bisnisCsr etika bisnis
Csr etika bisnis
 

Similar to CSR DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...Cut Amanda Pravitadewi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Ethics and Business : Prinsip-Prinsip CSR, ...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Ethics and Business : Prinsip-Prinsip CSR, ...BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Ethics and Business : Prinsip-Prinsip CSR, ...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Ethics and Business : Prinsip-Prinsip CSR, ...Intan Wachyuni
 
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)Imam Prastio
 
Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017
Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017
Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017desydharmawati
 
10, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate social responsibilities, uni...
10, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate social responsibilities, uni...10, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate social responsibilities, uni...
10, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate social responsibilities, uni...beny adhi
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corporate Socia...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corporate Socia...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corporate Socia...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corporate Socia...Rudy Harland
 
CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY ( CSR ) DAN KAITANNYA DENGAN ETHIC BUSINESS
CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY ( CSR ) DAN KAITANNYA DENGAN ETHIC BUSINESSCORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY ( CSR ) DAN KAITANNYA DENGAN ETHIC BUSINESS
CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY ( CSR ) DAN KAITANNYA DENGAN ETHIC BUSINESSAsteria Dian Perdanawati
 
slide coorporate social responbility ( csr )
slide coorporate social responbility ( csr )slide coorporate social responbility ( csr )
slide coorporate social responbility ( csr )satyaindrapermana
 
10, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, corporate social responsibili...
10, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, corporate social responsibili...10, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, corporate social responsibili...
10, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, corporate social responsibili...TeguhBudiSantoso9
 
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Lisca Ardiwinata
 
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Imroatul Yusuf
 
Insani vol 2_no_2_des_2015_yerah_melita-a57b3-2142_528
Insani vol 2_no_2_des_2015_yerah_melita-a57b3-2142_528Insani vol 2_no_2_des_2015_yerah_melita-a57b3-2142_528
Insani vol 2_no_2_des_2015_yerah_melita-a57b3-2142_528STISIPWIDURI
 
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...FatinahGhiyats1
 
10 be gg-muhammad surya alam-hapzi ali-corporate social responsibility-univer...
10 be gg-muhammad surya alam-hapzi ali-corporate social responsibility-univer...10 be gg-muhammad surya alam-hapzi ali-corporate social responsibility-univer...
10 be gg-muhammad surya alam-hapzi ali-corporate social responsibility-univer...MuhammadSuryaAlam
 
Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnisTanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnisWahono Syahida
 
Etbis CSR Kelompok 3.pptx
Etbis CSR Kelompok 3.pptxEtbis CSR Kelompok 3.pptx
Etbis CSR Kelompok 3.pptxNadoAng
 

Similar to CSR DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (17)

BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Ethics and Business : Prinsip-Prinsip CSR, ...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Ethics and Business : Prinsip-Prinsip CSR, ...BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Ethics and Business : Prinsip-Prinsip CSR, ...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Ethics and Business : Prinsip-Prinsip CSR, ...
 
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
 
Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017
Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017
Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017
 
10, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate social responsibilities, uni...
10, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate social responsibilities, uni...10, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate social responsibilities, uni...
10, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate social responsibilities, uni...
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corporate Socia...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corporate Socia...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corporate Socia...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corporate Socia...
 
CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY ( CSR ) DAN KAITANNYA DENGAN ETHIC BUSINESS
CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY ( CSR ) DAN KAITANNYA DENGAN ETHIC BUSINESSCORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY ( CSR ) DAN KAITANNYA DENGAN ETHIC BUSINESS
CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY ( CSR ) DAN KAITANNYA DENGAN ETHIC BUSINESS
 
slide coorporate social responbility ( csr )
slide coorporate social responbility ( csr )slide coorporate social responbility ( csr )
slide coorporate social responbility ( csr )
 
10, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, corporate social responsibili...
10, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, corporate social responsibili...10, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, corporate social responsibili...
10, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, corporate social responsibili...
 
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
 
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
 
Insani vol 2_no_2_des_2015_yerah_melita-a57b3-2142_528
Insani vol 2_no_2_des_2015_yerah_melita-a57b3-2142_528Insani vol 2_no_2_des_2015_yerah_melita-a57b3-2142_528
Insani vol 2_no_2_des_2015_yerah_melita-a57b3-2142_528
 
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...
 
10 be gg-muhammad surya alam-hapzi ali-corporate social responsibility-univer...
10 be gg-muhammad surya alam-hapzi ali-corporate social responsibility-univer...10 be gg-muhammad surya alam-hapzi ali-corporate social responsibility-univer...
10 be gg-muhammad surya alam-hapzi ali-corporate social responsibility-univer...
 
Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnisTanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
 
Etbis CSR Kelompok 3.pptx
Etbis CSR Kelompok 3.pptxEtbis CSR Kelompok 3.pptx
Etbis CSR Kelompok 3.pptx
 

More from ApriliaSafitri2

5. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
5. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...5. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
5. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...ApriliaSafitri2
 
6. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
6. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...6. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
6. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...ApriliaSafitri2
 
9. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, ethical issues in financial management,...
9. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, ethical issues in financial management,...9. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, ethical issues in financial management,...
9. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, ethical issues in financial management,...ApriliaSafitri2
 
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...ApriliaSafitri2
 
13, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, business ethics impact of globalizati...
13, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, business ethics impact of globalizati...13, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, business ethics impact of globalizati...
13, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, business ethics impact of globalizati...ApriliaSafitri2
 
14, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, corporate governance, universitas mer...
14, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, corporate governance, universitas mer...14, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, corporate governance, universitas mer...
14, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, corporate governance, universitas mer...ApriliaSafitri2
 
15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...
15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...
15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...ApriliaSafitri2
 

More from ApriliaSafitri2 (7)

5. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
5. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...5. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
5. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
 
6. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
6. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...6. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
6. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
 
9. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, ethical issues in financial management,...
9. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, ethical issues in financial management,...9. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, ethical issues in financial management,...
9. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, ethical issues in financial management,...
 
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
 
13, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, business ethics impact of globalizati...
13, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, business ethics impact of globalizati...13, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, business ethics impact of globalizati...
13, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, business ethics impact of globalizati...
 
14, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, corporate governance, universitas mer...
14, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, corporate governance, universitas mer...14, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, corporate governance, universitas mer...
14, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, corporate governance, universitas mer...
 
15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...
15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...
15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

CSR DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

  • 1. BUSINESS ETHICS AND GOOD GOVERNANCE TUGAS MINGGU KE-10 APRILIA SAFITRI 55118110131 DOSEN PENGAMPU: Prof. Hapzi Ali, Ir. MM, CMA, MPM Pasca Sarjana Studi Magister Manajemen UNIVERSITAS MERUCUANA 2019
  • 2. Jawablah soal Quiz ini dengan baik dan benar : Apa yang dapat saudara resemukan tentang Corporate Social Responsibilities (CSR) Jawabannya dapat di tambah dari sumber lain yang relevan Selamat menjawab Quiz minggu ini. Pendahuluan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang. Corporate Social Responsibility adalah sebuah kewajiban yang dibebankan pada Perseroan Terbatas melalui Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 74 ayat (1) UU 40 tahun 2007 ini menjelaskan “Perseroan yang menjalanjan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Dengan adanya Undang-Undang ini, industry atau korporasi- korporasi wajib untuk melaksanakannya, namun kewajiban ini bukan merupakan suatu beban yang memberatkan. Pembangunan suatu negara tidak hanya tanggung jawab pemerintah dan industri saja. Diperlukan kerjasama dengan seluruh masyarakat untuk menciptakan kesejahteraan sosial dan pengelolaan kualitas hidup masyarakat. Perusahaan berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan faktor lingkungan hidup. Saat ini dunia usaha tidak hanya memperhatikan keuntungan yang didapatkan, namun juga harus memperhitungkan aspek sosial, dan lingkungan. Ketiga elemen inilah yang kemudian bersinergi membentuk konsep pembangunan berkelanjutan. Corporate Social Responsibilities adalah sebuah wujud kepedulian perusahaan kepada lingkungan sekitarnya. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial. Pewajiban perusahaan untuk menyelenggarakan Corporate Social Resposibilities tergolong baru, yaitu dengan diundangkannya UU No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sebenarnya bagaimanakah sejarah CSR terbentuk? Dan bagaimanakah pelaksanaannya di Indonesia? Hal tersebut menarik perhatian penulis untuk menuliskannya dalam makalah berjudul “Corporate Social Responsibility, Sebuah Kepedulian Perusahaan terhadap Lingkungan di Sekitarnya”. Diharapkan melalui tulisan ini dapat memperluas wawasan pembaca tentang Corporate Social Responsibilities.
  • 3. Pengertian Corpotare Social Responsibilities (CSR) CSR merupakan konsep yang terus berkembang. Ia belum memiliki sebuah definisi standard maupun seperangkat kriteria spesifik yang diakui secara penuh oleh pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Secara konseptual, CSR juga bersinggungan dan bahkan sering dipertukarkan dengan frasa lain, seperti corporate responsibility, corporate sustainability, corporate accountability, corporate citizenship dan corporate stewardship. Definisi CSR sangat menentukan pendekatan audit program CSR. Sayangnya, belum ada definisi CSR yang secara universal diterima oleh berbagai lembaga. Beberapa definisi CSR di bawah ini menunjukkan keragaman pengertian CSR menurut berbagai organisasi (lihat Majalah Bisnis dan CSR, 2007; Wikipedia, 2008; Sukada dan Jalal, 2008). Maka, dapat disimpulkan CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Contoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability. Mengapa sebuah perusahaan perlu mengembangkan CSR ? 1.Tanggung Jawab Ekonomi Tanggung jawab ekonomi artinya bahwa tetap menguntungkan bagi pemegang saham, menyediakan pekerjaan yang bagus bagi para pekerjanya, dan menghasilkan produk yang berkualitas bagi pelanggannya. 2.Tanggung Jawab Hukum Setiap tindakan perusahaan harus mengikuti hukum dan berlaku sesuai aturan permainan 3.Tanggung Jawab Etik Menjalankan bisnis dengan moral, mengerjakan apa yang benar, apa yang dilakukan harus fair dan tidak menimbulkan kerusakan 4.Tanggung Jawab Filantropis
  • 4. Memberikan kontribusi secara sukarela kepada masyarakat, memberikan waktu, dan uang untuk pekerjaan yang baik Dari klasifikasi Caroll tersebut di atas, Lantos membuat klasifikasi yang berkaitan dengannya yaitu: 1.Ethical CSR Secara moral perusahaan memilih untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan dari segi ekonomi, hukum, dan etika. 2.Altruistic CSR Memenuhi tanggung jawab filantropik perusahaan, melakukan pencegahan timbulnya kerusakan, untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa memperhitungkan apakah hal itu menguntugkan perusahaan atau tidak 3.Strategic CSR Memenuhi tanggung jawab filantropik yang menguntungkan perusahaan melalui publikasi positif dan goodwill. (Ati Harmoni: 2008) Corporate Social Responbility adalah elemen penting dalam kerangka keberlanjutan usaha suatu industri yang mencakup aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya. Definisi secara luas yang ditulis sebuah organisasi dunia World Bisnis Council for sustainable Development (WBCD) menyatakan bahwa CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya serta seluruh keluarga. Sedangkan menurut Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan. CSR dapat dikatakan sebagai tabungan masa depan bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh bukan hanya sekedar keuntungan secara financial namun lebih pada kepercayaan dari masyarakat sekitar dan para stakeholders berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan. Penelitian yang dilakukan Sandra Waddock dan Samuel Graves membuktikan bahwa perusahaan yang memperlakukan stakeholders mereka dengan baik akan meningkatkan kelompok mereka sebagai suatu bentuk manajemen yang berkualitas. Stakeholders bukan hanya masyarakat dalam arti sempit yaitu masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi perusahaan melainkan masyarakat dalam arti luas, misalnya pemerintah, investor, elit politik, dan lain sebagainya. Bentuk kerjasama yang dibentuk antara perusahaan dan stakeholders hendaknya juga merupakan kerjasama yang dapat saling memberikan kesempatan untuk sama-sama maju dan berkembang. Program-program CSR yang dibuat untuk kesejahteraan masyarakat dan pada akhirnya akan berbalik arah yaitu memberikan keuntungan kembali bagi perusahaan tersebut. Diharapkan perusahaan dengan seluruh stakeholders dapat bersama-sama bekerjasama mengembangkan CSR sehingga keberlanjutan perusahaan baik itu keuntungan ekonomi (keuntungan financial) keuntungan sosial maupun keuntungan lingkungan dapat terwujud.
  • 5. CSR diterapkan kepada perusahaan-perusahaan yang beroperasi dalam konteks ekonomi global, nasional maupun lokal. Komitmen dan aktivitas CSR pada intinya merujuk pada aspek- aspek perilaku perusahaan (firm’s behaviour), termasuk kebijakan dan program perusahaan yang menyangkut dua elemen kunci: 1. Good corporate governance : etika bisnis, manajemen sumberdaya manusia, jaminan sosial bagi pegawai, serta kesehatan dan keselamatan kerja; 2. Good corporate responsibility : pelestarian lingkungan, pengembangan masyarakat (community development), perlindungan hak azasi manusia,perlindungan konsumen, relasi dengan pemasok, dan penghormatan terhadap hak-hak pemangku kepentingan lainnya. Dengan demikian, perilaku atau cara perusahaan memerhatikan dan melibatkan shareholder, pekerja, pelanggan, pemasok, pemerintah, LSM, lembaga internasional dan stakeholder lainnya merupakan konsep utama CSR. Kepatuhan perusahaan terhadap hukum dan peraturan-peraturan yang menyangkut aspek ekonomi, lingkungan dan sosial bisa dijadikan indikator atau perangkat formal dalam mengukur kinerja CSR suatu perusahaan. Namun, CSR seringkali dimaknai sebagai komitmen dan kegiatan-kegiatan sektor swasta yang lebih dari sekadar kepatuhan terhadap hukum. Substansi keberadaan CSR adalah memperkuat keberlanjutan perusahaan itu sendiri dengan jalan membangun kerjasama antar stakeholder yang difasilitasi perusahaan tersebut dengan menyusun program-program pengembangan masyarakat di sekitarnya. Ada enam kecenderungan utama yang semakin menegaskan arti penting CSR, yaitu meningkatnya kesenjangan antara kaya dan miskin, posisi negara yang semakin berjarak kepada rakyatnya, semakin mengemukanya arti kesinambungan, semakin gencarnya sorotan kritis dan resistensi dari publik yang terkadang bersifat anti-perusahaan, tren ke arah transparansi, harapan bagi terwujudnya kehidupan yang lebih baik dan manusiawi. Pelaporan dan pemeriksaan Untuk menunjukkan bahwa perusahaan adalah warga dunia bisnis yang baik maka perusahaan dapat membuat pelaporan atas dilaksanakannya beberapa standar CSR termasuk dalam hal: 1. Akuntabilitas atas standar AA1000 berdasarkan laporan sesuai standar John Elkington yaitu laporan yang menggunakan dasar triple bottom line (3BL) 2. Global Reporting Initiative, yang mungkin merupakan acuan laporan berkelanjutan yang paling banyak digunakan sebagai standar saat ini. 3. Verite, acuan pemantauan 4. Laporan berdasarkan standar akuntabilitas sosial internasional SA8000 5. Standar manajemen lingkungan berdasarkan ISO 14000 Di beberapa negara dibutuhkan laporan pelaksanaan CSR, walaupun sulit diperoleh kesepakatan atas ukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam aspek sosial. Smentara aspek lingkungan--apalagi aspek ekonomi--memang jauh lebih mudah diukur. Banyak perusahaan sekarang menggunakan audit eksternal guna memastikan kebenaran laporan tahunan perseroan yang mencakup kontribusi perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan, biasanya diberi nama laporan CSR atau laporan keberlanjutan. Akan tetapi laporan tersebut sangat luas
  • 6. formatnya, gayanya dan metodologi evaluasi yang digunakan (walaupun dalam suatu industri yang sejenis). Banyak kritik mengatakan bahwa laporan ini hanyalah sekadar "pemanis bibir" (suatu basa-basi), misalnya saja pada kasus laporan tahunan CSR dari perusahaan Enron dan juga perusahaan-perusahaan rokok. Namun, dengan semakin berkembangnya konsep CSR dan metode verifikasi laporannya, kecenderungan yang sekarang terjadi adalah peningkatan kebenaran isi laporan. Bagaimanapun, laporan CSR atau laporan keberlanjutan merupakan upaya untuk meningkatkan akuntabilitas perusahaan di mata para pemangku kepentingannya. Implementasi CSR di Indonesia Salah satu bentuk dari tanggung jawab sosial perusahaan yang sering diterapkan di Indonesia adalah community development. Perusahaan yang mengedepankan konsep ini akan lebih menekankan pembangunan sosial dan pembangunan kapasitas masyarakat sehingga akan menggali potensi masyarakat lokal yang menjadi modal sosial perusahaan untuk maju dan berkembang. Selain dapat menciptakan peluang- peluang sosial-ekonomi masyarakat, menyerap tenaga kerja dengan kualifikasi yang diinginkan, cara ini juga dapat membangun citra sebagai perusahaan yang ramah dan peduli lingkungan. Selain itu, akan tumbuh rasa percaya dari masyarakat. Rasa memiliki perlahan-lahan muncul dari masyarakat sehingga masyarakat merasakan bahwa kehadiran perusahaan di daerah mereka akan berguna dan bermanfaat. Program yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam kaitannya dengan tanggung jawab sosial di Indonesia dapat digolongkan dalam tiga bentuk, yaitu: A. Public Relations Usaha untuk menanamkan persepsi positif kepada komunitas tentang kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. B. Strategi defensif Usaha yang dilakukan perusahaan guna menangkis anggapan negatif komunitas yang sudah tertanam terhadap kegiatan perusahaan, dan biasanya untuk melawan ’serangan’ negatif dari anggapan komunitas. Usaha CSR yang dilakukan adalah untuk merubah anggapan yang berkembang sebelumnya dengan menggantinya dengan yang baru yang bersifat positif. C. Kegiatan yang berasal dari visi perusahaan Melakukan program untuk kebutuhan komunitas sekitar perusahaan atau kegiatan perusahaan yang berbeda dari hasil dari perusahaan itu sendiri. Program pengembangan masyarakat di Indonesia dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu: - Community Relation, Yaitu kegiatan-kegiatan yang menyangkut pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada para pihak yang terkait. Dalam kategori ini, program lebih cenderung mengarah pada bentuk-bentuk kedermawanan (charity) perusahaan.
  • 7. - Community Services, Merupakan pelayanan perusahaan untuk memenuhi kepentingan masyarakat atau kepentingan umum. Inti dari kategori ini adalah memberikan kebutuhan yang ada di masyarakat dan pemecahan masalah dilakukan oleh masyarakat sendiri sedangkan perusahaan hanyalah sebagai fasilitator dari pemecahan masalah tersebut. - Community Empowering, Adalah program-program yang berkaitan dengan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk menunjang kemandiriannya, seperti pembentukan usaha industri kecil lainnya yang secara alami anggota masyarakat sudah mempunyai pranata pendukungnya dan perusahaan memberikan akses kepada pranata sosial yang ada tersebut agar dapat berlanjut. Dalam kategori ini, sasaran utama adalah kemandirian komunitas. Implementasi CSR di Indonesia saat ini belum menjadi perilaku umum karena CSR di Indonesia menjadi hangat pada tahun 2001. Namun, seiring perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi ini, maka CSR di Indonesia menjadi strategi bisnis untuk menjadi keunggulan kompetitif yang sulit ditiru oleh pesaing. Di Indonesia, Pelaksanaan CSR sangat tergantung pada pimpinan puncak korporasi. Artinya, kebijakan CSR tidak selalu dijamin selaras dengan visi dan misi korporasi. Jika pimpinan perusahaan memiliki kesadaran moral yang tinggi, besar kemungkinan korporasi tersebut menerapkan kebijakan CSR yang benar. Sebaliknya, jika orientasi pimpinannya hanya berkiblat pada kepentingan kepuasan pemegang saham (produktivitas tinggi, profit besar, nilai saham tinggi) serta pencapaian prestasi pribadi, boleh jadi kebijakan CSR hanya sekadar kosmetik. Model Corporate Social Responsibilities (CSR) Sedikitnya ada empat model atau pola CSR yang umumnya diterapkan oleh perusahaan di Indonesia, yaitu: 1. Keterlibatan langsung Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara.Untuk menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya,seperti corporate secretary atau public affair manager atau menjadi bagian dari tugas pejabatpublic relation. 2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau groupnya. Model ini merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan di perusahaan-perusahaan di negara maju. Biasanya, perusahaan menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan. Beberapa yayasan yang didirikan perusahaan diantaranya adalah Yayasan Coca Cola Company, Yayasan Rio Tinto (perusahaan pertambangan), Yayasan Dharma Bhakti Astra, Yayasan Sahabat Aqua, GE Fund. 3. Bermitra dengan pihak lain Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan lembaga sosial/organisasi non-pemerintah (NGO/ LSM), instansi pemerintah, universitas atau media massa, baik dalam
  • 8. mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya. Beberapa lembaga sosial/Ornop yang bekerjasama dengan perusahaan dalam menjalankan CSR antara lain adalah Palang Merah Indonesia (PMI), Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI), Dompet Dhuafa; instansi pemerintah (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia/LIPI, Depdiknas, Depkes, Depsos); universitas (UI, ITB, IPB); media massa (DKK Kompas, Kita Peduli Indosiar). 4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara pro aktif mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan kemudian mengembangkan program yang disepakati bersama (Saidi, 2004:64-65). Manfaat Corporate Social Responsibilities (CSR) 1. Meningkatkan Citra Perusahaan Dengan melakukan kegiatan CSR, konsumen dapat lebih mengenal perusahaan sebagai perusahaan yang selalu melakukan kegiatan yang baik bagi masyarakat. 2. Memperkuat “Brand” Perusahaan Melalui kegiatan memberikan product knowledge kepada konsumen dengan cara membagikan produk secara gratis, dapat menimbulkan kesadaran konsumen akan keberadaan produk perusahaan sehingga dapat meningkatkan posisi brand perusahaan 3. Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan Dalam melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan tentunya tidak mampu mengerjakan sendiri, jadi harus dibantu dengan para pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, masyarakat, dan universitas lokal. Maka perusahaan dapat membuka relasi yang baik dengan para pemangku kepentingan tersebut. 4. Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya Jika CSR dilakukan sendiri oleh perusahaan, perusahaan mempunyai kesempatan menonjolkan keunggulan komparatifnya sehingga dapat membedakannya dengan pesaing yang menawarkan produk atau jasa yang sama. 5. Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan Pengaruh Perusahaan Memilih kegiatan CSR yang sesuai dengan kegiatan utama perusahaan memerlukan kreativitas. Merencanakan CSR secara konsisten dan berkala dapat memicu inovasi dalam perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan peran dan posisi perusahaan dalam bisnis global.
  • 9. 6. Membuka Akses untuk Investasi dan Pembiayaan bagi Perusahaan Para investor saat ini sudah mempunyai kesadaran akan pentingnya berinvestasi pada perusahaan yang telah melakukan CSR. Demikian juga penyedia dana, seperti perbankan, lebih memprioritaskan pemberian bantuan dana pada perusahaan yang melakukan CSR. 7. Meningkatkan Harga Saham Pada akhirnya jika perusahaan rutin melakukan CSR yang sesuai dengan bisnis utamanya dan melakukannya dengan konsisten dan rutin, masyarakat bisnis (investor, kreditur,dll), pemerintah, akademisi, maupun konsumen akan makin mengenal perusahaan. Maka permintaan terhadap saham perusahaan akan naik dan otomatis harga saham perusahaan juga akan meningkat. Apapun alasan atau motif perusahaan melakukan CSR, yang pasti CSR penting dilakukan. Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa CSR merupakan tabungan masa depan bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh bukan sekedar keuntungan ekonomi tapi, tetapi lebih dari itu yaitu keuntungan secara sosial dan lingkungan alam bagi keberlanjutan perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang belum melakukan program CSR mungkin dapat mencontoh perusahaan lain yang telah lebih dulu melakukan program CSR dan menikmati manfaat yang ditimbulkan. Misalnya PT Unilever Indonesia telah melakukan program CSR melalui pendampingan petani kedelai. PT Unilever telah berhasil membina petani yang menggarap lebih dari 600 hektar kedelai hitam hingga mengkontribusikan sekitar 30 persen kebutuhan produksi Kecap Bango. Program semacam ini tentu saja bermanfaat bagi petani dan perusahaan. Bagi petani misalnya program ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas produksi dan juga menjamin kelancaran distribusi, sedangkan bagi perusahaan dapat menjamin kelancaran pasokan bahan baku untuk produk-produk yang menggunakan bahan dasar kedelai. Contoh lain perusahaan yang telah melakukan kegiatan CSR adalah Sinar Mas Group melalui Eka Tjipta Fondation. Organisasi ini merupakan organissi nirlaba yang didirikan untuk Meningkatkan kualitas kehidupan, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat dalam aspek sosial, ekonomi dan lingkungan hidup. Kegiatan yang dilakukan meliputi Bidang Sosial Kemasyarakatan dan Budaya (melalui kegiatan pendidikan, seni budaya, olah raga, kesejahteraan sosial, keagamaan dan kesehatan), bidang Pemberdayaan dan Pembinaan Ekonomi Masyarakat (melalui kegiatan sosial kemitraan usaha kecil menengah serta pertanian terpadu), dan Bidang Pelestarian Lingkungan Hidup (melalui kegiatan sosial pemberdayaan lingkungan hidup dan konservasi). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan CSR yang dilakukan oleh Eka Tjipta Foundation telah memberikan manfaat bagi perusahaan yaitu Sinar Mas sebagai berikut:  Meningkatkan citra perusahaan dimata stakeholder,Membina hubungan/interaksi yang positif dengan komunitas lokal, pemerintah, dan kelompok-kelompok lainnya  Mendorong peningkatan reputasi dalam pengoperasian perusahaan dengan etika yang baik Menunjukkan komitmen perusahaan, sehingga tercipta kepercayaan dan respek dari pihak terkait  Membangun pengertian bersama dan kesetiakawanan antara dunia usaha dengan masyarakat  Mempermudah akses masuk ke pasar atau pelanggan  Meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja, sehingga semangat loyalitas terhadap perusahaan akan berkembang  Mengurangi resiko perusahaan yang mungkin dapat terjadi
  • 10.  Meningkatkan keberlanjutan usaha secara konsisten Manfaat-manfaat tersebut hendaknya dapat juga dirasakan oleh perusahaan lain yang telah melakukan program CSR. Melihat contoh diatas, dapat memberikan gambaran pada kita bahwa implementasi program CSR bukan hanya untuk mengejar keuntungan ekonomi tapi juga dapat menghindari terjadinya konflik dan menjaga keberlanjutan usaha secara konsisten. Apa yang telah dilakukan oleh PT Unilever dan Sinar Mas juga membuktikan bahwa sudah saatnya bagi setiap perusahaan maupun instansi untuk memperhatikan CSR karena banyak manfaat positif yang dapat diperoleh dalam pengaplikasiannya. Keuntungan yang diperoleh dengan melakukan Corporate Social Responsibilities (CSR) Skala dan sifat keuntungan dari CSR untuk suatu organisasi dapat berbeda-beda tergantung dari sifat perusahaan tersebut. Banyak pihak berpendapat bahwa amat sulit untuk mengukur kinerja CSR, walaupun sesungguhnya cukup banyak literatur yang memuat tentang cara mengukurnya. Literatur tersebut misalnya metode "Empat belas poin balanced scorecard oleh Deming. Literatur lain misalnya Orlizty, Schmidt, dan Rynes yang menemukan suatu korelasi positif walaupun lemah antara kinerja sosial dan lingkungan hidup dengan kinerja keuangan perusahaan. Kebanyakan penelitian yang mengaitkan antara kinerja CSR (corporate social performance) dengan kinerja finansial perusahaan (corporate financial performance) memang menunjukkan kecenderungan positif, namun kesepakatan mengenai bagaimana CSR diukur belumlah lagi tercapai. Mungkin, kesepakatan para pemangku kepentingan global yang mendefinisikan berbagai subjek inti (core subject) dalam ISO 26000 Guidance on Social Responsibility--direncanakan terbit pada September 2010--akan lebih memudahkan perusahaan untuk menurunkan isu-isu di setiap subjek inti dalam standar tersebut menjadi alat ukur keberhasilan CSR. Hasil Survey "The Millenium Poll on CSR" (1999) yang dilakukan oleh Environics International (Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales Business Leader Forum (London) di antara 25.000 responden dari 23 negara menunjukkan bahwa dalam membentuk opini tentang perusahaan, 60% mengatakan bahwa etika bisnis, praktik terhadap karyawan, dampak terhadap lingkungan, yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) akan paling berperan. Sedangkan bagi 40% lainnya, citra perusahaan & brand image-lah yang akan paling memengaruhi kesan mereka. Hanya 1/3 yang mendasari opininya atas faktor-faktor bisnis fundamental seperti faktor finansial, ukuran perusahaan,strategi perusahaan, atau manajemen. Lebih lanjut, sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai tidak melakukan CSR adalah ingin "menghukum" (40%) dan 50% tidak akan membeli produk dari perusahaan yang bersangkutan dan/atau bicara kepada orang lain tentang kekurangan perusahaan tersebut. Secara umum, alasan terkait bisnis untuk melaksanakan biasanya berkisar satu ataupun lebih dari argumentasi di bawah ini: 1. Sumberdaya manusia Program CSR dapat berwujud rekruitmen tenaga kerja dan memperjakan masyarakat sekitar. Lebih jauh lagi CSR dapat dipergunakan untuk menarik perhatian para calon pelamar pekerjaan , terutama sekali dengan adanya persaingan kerja di antara para lulusan. Akan terjadi peningkatan kemungkinan untuk ditanyakannya kebijakan CSR perusahaan, terutama pada saat perusahaan
  • 11. merekruit tenaga kerja dari lulusan terbaik yang memiliki kesadaran sosial dan lingkungan. Dengan memiliki suatu kebijakan komprehensif atas kinerja sosial dan lingkungan, perusahaan akan bisa menarik calon-calon pekerja yang memiliki nilai-nilai progresif. CSR dapat juga digunakan untuk membentuk suatu atmosfer kerja yang nyaman di antara para staf, terutama apabila mereka dapat dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang mereka percayai bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas, baik itu bentuknya "penyisihan gaji", "penggalangan dana" ataupun kesukarelawanan (volunteering) dalam bekerja untuk masyarakat. 2. Manajemen risiko Manajemen risiko merupakan salah satu hal paling penting dari strategi perusahaan. Reputasi yang dibentuk dengan susah payah selama bertahun-tahun dapat musnah dalam sekejap melalui insiden seperti skandal korupsi atau tuduhan melakukan perusakan lingkungan hidup. Kejadian- kejadian seperti itu dapat menarik perhatian yang tidak diinginkan dari penguasa, pengadilan, pemerintah dan media massa. Membentuk suatu budaya kerja yang "mengerjakan sesuatu dengan benar", baik itu terkait dengan aspek tata kelola perusahaan, sosial, maupun lingkungan--yang semuanya merupakan komponen CSR-pada perusahaan dapat mengurangi risiko terjadinya hal- hal negatif tersebut. 3. Membedakan merek Di tengah hiruk pikuknya pasar maka perusahaan berupaya keras untuk membuat suatu cara penjualan yang unik sehingga dapat membedakan produknya dari para pesaingnya di benak konsumen. CSR dapat berperan untuk menciptakan loyalitas konsumen atas dasar nilai khusus dari etika perusahaan yang juga merupakan nilai yang dianut masyarakat. Menurut Philip Kotler dan Nancy Lee, setidaknya ada dua jenis kegiatan CSR yang bisa mendatangkan keuntungan terhadap merek, yaitu corporate social marketing (CSM) dan cause related marketing (CRM). Pada CSM, perusahaan memilih satu atau beberapa isu--biasanya yang terkait dengan produknya--yang bisa disokong penyebarluasannya di masyarakat, misalnya melalui media campaign. Dengan terus menerus mendukung isu tersebut, maka lama kelamaan konsumen akan mengenali perusahaan tersebut sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian pada isu itu. Segmen tertentu dari masyarakat kemudian akan melakukan pembelian produk perusahaan itu dengan pertimbangan kesamaan perhatian atas isu tersebut. CRM bersifat lebih langsung. Perusahaan menyatakan akan menyumbangkan sejumlah dana tertentu untuk membantu memecahkan masalah sosial atau lingkungan dengan mengaitkannya dengan hasil penjualan produk tertentu atau keuntungan yang mereka peroleh. Biasanya berupa pernyataan rupiah per produk terjual atau proporsi tertentu dari penjualan atau keuntungan. Dengan demikian, segmen konsumen yang ingin menyumbang bagi pemecahan masalah sosial dan atau lingkungan, kemudian tergerak membeli produk tersebut. Mereka merasa bisa berbelanja sekaligus menyumbang. Perusahaan yang bisa mengkampanyekan CSM dan CRM-nya dengan baik akan mendapati produknya lebih banyak dibeli orang, selain juga mendapatkan citra sebagai perusahaan yang peduli pada isu tertentu. 4. Ijin usaha Perusahaan selalu berupaya agar menghindari gangguan dalam usahanya melalui perpajakan atau peraturan. Dengan melakukan sesuatu 'kebenaran" secara sukarela maka mereka akan dapat meyakinkan pemerintah dan masyarakat luas bahwa mereka sangat serius dalam memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan, diskriminasi atau lingkungan hidup maka dengan demikian
  • 12. mereka dapat menghindari intervensi. Perusahaan yang membuka usaha diluar negara asalnya dapat memastikan bahwa mereka diterima dengan baik selaku warga perusahaan yang baik dengan memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja dan akibat terhadap lingkungan hidup, sehingga dengan demikian keuntungan yang menyolok dan gaji dewan direksinya yang sangat tinggi tidak dipersoalkan. 5. Motif perselisihan bisnis Kritik atas CSR akan menyebabkan suatu alasan dimana akhirnya bisnis perusahaan dipersalahkan. Contohnya, ada kepercayaan bahwa program CSR seringkali dilakukan sebagai suatu upaya untuk mengalihkan perhatian masyarakat atas masalah etika dari bisnis utama perseroan. 6. Membentangkan Akses Menuju Market Investasi yang ditanamkan untuk program Corporate Social Responsibility ini dapat menjadi tiket bagi perusahaan menuju peluang yang lebih besar. Termasuk di dalamnya memupuk loyalitas konsumen dan menembus pangsa pasar baru. 7. Mereduksi Biaya Banyak contoh penghematan biaya yang dapat dilakukan dengan melakukan Corporate Social Responsibility. Misalnya: dengan mendaur ulang limbah pabrik ke dalam proses produksi. Selain dapat menghemat biaya produksi, juga membantu agar limbah buangan ini menjadi lebih aman bagi lingkungan. 8. Memperbaiki Hubungan dengan Stakehoder Implementasi Corporate Social Responsibility akan membantu menambah frekuensi komunikasi dengan stakeholder, dimana komunikasi ini akan semakin menambah trust stakeholders kepada perusahaan. 9. Memperbaiki Hubungan dengan Regulator Perusahaan yang melaksanakan Corporate Social Responsibility umumnya akan meringankan beban pemerintah sebagai regulator yang sebenarnya bertanggung jawab terhadap kesejahteraan lingkungan dan masyarakat. 10. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan Image perusahaan yang baik di mata stakeholders dan kontribusi positif yang diberikan perusahaan kepada masyarakat serta lingkungan, akan menimbulkan kebanggan tersendiri bagi karyawan yang bekerja dalam perusahaan mereka sehingga meningkatkan motivasi kerja mereka. 11. Peluang Mendapatkan Penghargaan Banyaknya penghargaan atau reward yang diberikan kepada pelaku Corporate Social Responsibility sekarang, akan menambah kans bagi perusahaan untuk mendapatkan award. Kesimpulan
  • 13. Corporate Social Responsibilities adalah sebuah konsep pembangunan berkelanjutan dimana suatu perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan semata namun juga harus memperhatikan lingkungan dan juga kesejahteraan sosial masyarakat di sekitarnya. Meski di Indonesia konsep ini baru diterapkan secara wajib dengan UU Nomor 40 tahun 2007, namun sebenarnya konsep ini sudah ada jauh sebelum diundangkannya UU Nomor 40 tahun 2007. Dalam undang-undang telah dikatakan bahwa perusahaan yang berstatus perseroan wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dalam UU PT, disebutkan pada Ayat 1 pasal 74 berbunyi ”Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumberdaya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”. Hal ini merupakan salah satu dari representasi dari kegiatan CSR sebuah perusahaan. Kalimat dalam undang-undang tersebut hanya merupakan salah satu dari sekian banyak dari definisi CSR. Kalau bukan ditujukan untuk pembangunan berkelanjutan negara di mana perusahaan itu berada, maka CSR tersebut merupakan sekadar kosmetik untuk perbaikan citra. Jadi, dengan menggunakan pembangunan berkelanjutan sebagai konsep kunci, ada perbedaan yang tegas antara CSR dan greenwash alias pengelabuan citra. CSR mengandung lima komponen penting, yaitu : ekonomi, sosial, lingkungan, pemangku kepentingan, dan voluntarisme. Komponen ekonomi, sosial dan lingkungan menekankan bahwa CSR dengan pembangunan berkelanjutan tidak dapat dipisahkan. Memang jika dilihat CSR hanya akan merepotkan dan membuat keuntungan perusahaan menjadi berkurang. Namun anggapan tersebut adalah anggapan yang salah. Melalui CSR ini perusahaan dapat menaikkan citranya di hadapan para stakeholder sehingga nama baik perusahaan dapat terangkat. Memang tidak mudah untuk menjalankan CSR. Dibutuhkan kerjasama yang baik antara perusahaan, masyarakat sekitar, maupun para stakeholder. Daftar Pustaka Berita CSR. 2012. Contoh kegiatan CSR untuk perusahaan kecil. http://beritacsr.wordpress.com/2012/03/28/contoh-kegiatan-csr-untuk-perusahaan-kecil/ diakses pada tanggal 22 may 2019. Rahadian, Dimas. 2012. Contoh program csr. http://romannurbawastore.wordpress.com/2012/05/01/contoh-program-csr-corporate-social- responbility-di-perusahaan/ diakses pada tanggal 22 may 2019. Daniri, Mas Achmad. 2008. Standarisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Jakarta. Dian. 2011. “Memahami Corporate Social Responsibility sebagai Wujud Investasi Persahaan”. www.keepandshare.com/doc/764997/csr-166k?da=y. Diunduh pada 23 Msy 2019.
  • 14. Kotler, Philip dan Nancy Lee. 2005. Corporate Social Responsibility; Doing the Most Good you’re your Company and Your Cause. NewJersey; JohnWiley& Sons,Inc. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Marketing Managemen. Ed.13 Visser, Wayne. Corporate Social Responsibily in Developing Countries