PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
13, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, business ethics impact of globalization, universitas mercu buana, 2019 converted (1)
1. BUSINESS ETHIC AND GOOD
GOVERNANCE
Tugas Minggu ke -13
Business Ethics : Impact of Globalization
Aprilia Safitri -55118110131
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA,MPM
Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen
UNIVERSITAS MERCUBUANA-JAKARTA
2019
2. Jawablah Quiz minggu ini dengan baik dan benar:
Apa yang dapat saudara resemekan tentang Globalization and Business Ethics
Jawabannya dapat di tambah dari sumber lain yang relevan
Selamat menjawab Quiz minggu ini.
A. Globalization and Business Ethics
Globalisasi dan Etika Bisnis Bisnis merupakan sebuah kegiatan yang telah mengglobal.
Setiap sisi kehidupan diwarnai oleh bisnis. Dalam lingkup yang besar, Negara pastinya terlibat
dalam proses bisnis yang terjadi. Tiap-tiap Negara memiliki sebuah karakteristik sumber daya
sendiri sehingga tidak mungkin semua Negara merasa tercukupi oleh semua sumber daya yang
mereka miliki. Mulai dari ekspedisi Negara Eropa mencari rempah-rempah di Asia sampai
perdagangan minyak Internasional merupakan bukti bahwa dari dulu sampai sekarang sebuah
Negara tidak dapat bertahan hidup tanpa keberadaan bisnis dengan Negara lainnya. Dewasa ini,
pengaruh globalisasi juga menjadi faktor pendorong terciptanya perdagangan internasional yang
lebih luas. Kemajemukan ekonomi dan sistem perdagangan berkembang menjadi sebuah
kesatuan sistem yang saling membutuhkan. Ekspor-Impor multinasional menjadi sesuatu yang
biasa. Komoditi nasional dapat diekspor menjadi pendapatan Negara, serta produk-produk
asing dapat diimpor demi memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Setiap Negara terus
mengeksplorasi bisnis ke luar negeri selain untuk mendapatkan yang mereka inginkan, juga
menaikkan tingkat ekonomi yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa Bisnis multinasional
merupakan kesempatan untuk meraih pundi-pundi uang demi meningkatkan tingkatan
ekonomi, terutama Negara berkembang yang rata-rata memiliki nilai tukar mata uang yang
rendah. Developing country mendapat keuntungan dengan kemudahan untuk mengekspor
barang domestiknya ke luar dan kemudahan untuk mendapatkan investor asing sebagai
penanam dana bagi usaha-usaha dalam negeri. Sedangkan developed country lebih mudah
dalam mendapatkan barang/jasa yang mereka inginkan. Globalisasi mendorong integrasi
internasional misalnya modal finansial dapat diperoleh dalam satu pasar nasional dan
digunakan untuk membeli bahan baku di tempat lainnya. Peralatan produksi yang dibeli dari
suatu negara ketiga dapat digunakan untuk menghasilkan barang yang
kemudian dijual di pasar keempat. Jadi globalisasi meningkatkan peluang yang tersedia
bagi suatu perusahaan. Meningkatnya saling ketergantungan antara negara industri, kebutuhan
dari negara-negara berkembang, disintegrasi, pembatas aliran uang, informasi dan teknologi
antar batas negara memungkinkan globalisasi dan integrasi pasar internasional. Kondisi-
kondisi ini mendorong perusahaan-perusahaan global untuk memikirkan secara serius
mengenai strategi yang harus diterapkan untuk mengembangkan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan. Sering kali strategi tersebut memungkinkan perusahaan untuk lebihhebat,
3. lebih fleksibel dan lebih terfokus dalam menyediakan barang dan jasa yang lebih efektif kepada
macam-macam konsumen di dunia. Persaingan global telah meningkatkan standar kinerja
dalam berbagai dimensi, meliputi kualitas, biaya, saat pengolahan produk, serta operasi yang
lancar. Penting juga disadari bahwa standar tersebut tidaklah statis dan tetap, sehingga
membutuhkan pengembangan lebih lanjut dari perusahaan dan pekerjanya. Dengan menerima
tantangan yang ditimbulkan dari standar yang makin meningkat ini, perusahaan yang efektif
bersedia melakukan apa yang penting untuk memiliki daya saing strategis. Hanya dengan
bersedia menerima tantangan ini, perusahaan dapat meningkatkan kemampuannya dan para
pekerja dapat mempertahankan keahlian mereka. Pasar global adalah pilihan strategis yang
menarik bagi perusahaan, akan tetapi bukanlah sumber daya saing satu-satunya. Faktanya
untuk banyak perusahaan, yang mampu bersaing dengan sukses di pasar global sekalipun,
adalah penting bagi mereka untuk tetap memperhatikan pasar domestik. Dengan demikian,
perusahaan di seluruh dunia ditantang untuk menjadi lebih bersaing secarastrategis dalam pasar
domestik mereka. Bagaimanapun karena patokan untuk bersaing secara strategis berhubungan
dengan standar global,perusahaan yang meningkatkan kemampuan untuk persaingan domestik
secara bersamaan ikut pula meningkatkan daya bersaing global mereka.Perusahaan yang
bersaing secara strategis telah menyadaribagaimana menerapkan pandangan bersaing yang
diperoleh secara lokal (domestik) ke dalam global. Perusahaan–perusahaan ini tidak
menekankan satu pemecahan dalam dunia yang bersifat majemuk. Mereka lebih menggunakan
pandangan lokal mereka, sehingga dapat secara tepat memodifikasi dan menerapkannya dalam
berbagai wilayah di seluruh dunia.Globalisasi bisnis telah mengarahkan baik perusahaan
maupun negara ke dalam spesialisasi, suatu kecenderungan yang baik untuk semua orang, suatu
perusahaan yang memanfaatkan 100% sumber-sumbernya, manusia dan bahan baku, sedikit
industri dalam suatu negara yang telah menjadi spesialis.
Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu :
• Sistematik Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis
yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana
bisnis beroperasi.
• Korporasi Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan
yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan
tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan
individual sebagai keseluruhan.
• Individu Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul
seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang
moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual. Ada kesempatan yang terbuka lebar
maka pasti ada persaingan untuk mendapatkannya. Berikut ini ada dua macam keuntungan
yang dapat digunakan sebagai modal untuk meraih keberhasilan : Keuntungan absolut,
disaat sebuah Negara dapat memproduksi sesuatu produk yang lebih murah dan/atau
kualitas yang lebih tinggi dari Negara lain. Contohnya Indonesia memiliki keunggulan
karena memiliki kekayaan alam yang berlimpah seperti minyak. Sehingga Indonesia dapat
menjual minyak lebih murah. Keuntungan komparatif, disaat sebuah Negara memproduksi
barang dengan lebih efisien atau lebih baik daripada Negara lain yang memproduksi
barang yang sama. Contohnya produsen mobil sport Ferrari dalam penggunaan teknologi
terpadu pada pembuatan mobil balap. Tidak semua kesempatan bisnis global dapat
4. langsung digunakan. Terdapat beberapa halangan yang dapat menghadang perdagangan
internasional seperti perbedaan sosial dan budaya, perbedaan ekonomi dan perebedaan
hukum dan politik. Perusahaan harus mampu menyikapi barrier tersebut Selain social
budaya, ekonomi dan hukum-politik, yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah
Etika Bisnis. Etika bisnis adalah perilaku baik atau buruk berdasarkan kepercayaan
perseorangan dan norma sosial dengan membedakan antara yang baik dan yang buruk.
Kode Etik yang ada bersumber dari pandangan anak-anak ke perilaku orang dewasa,
pengalaman, perkembangan nilai serta moral, dan pengaruh kawan.
Tujuan diciptakanya kode etik adalah :
• Meningkatkan kepercayaan publik pada bisnis.
• Berkurangnya potensial regulasi pemerintah yang dikeluarkan sebagai aktivitaskontrol.
• Menyediakan pegangan untuk dapat diterima sebagai pedoman.
Menyediakan tanggungjawab atas prilaku yang tak ber-etika. Tanggung jawab sosial
juga merupakan juga hal yang penting. Tanggung jawab sosial adalah sebuah konsep dimana
sebuah perusahaan terhubung dengan sosial dan lingkungan sekitar dalam hal proses bisnis
dan interaksi perusahaan dengan stakeholdernya. Tanggung jawab sosial dunia bisnis tidak
saja berorientasi pada komitmen sosial yang menekankan pada pendekatan kemanusiaan,
belas kasihan, keterpanggilan religi atau keterpangilan moral, dan semacamnya, tetapi menjadi
kewajiban yang sepantasnya dilaksanakan oleh para pelaku bisnis dalam ikut serta mengatasi
permasalahan sosial yang menimpa masyarakat.
B. Etika Bisnis dalam Persaingan
Dalam bisnis akan terjadi persaingan yang sangat ketat kadang-kadang menyebabkan
pelaku bisnis menghalalkan segala cara untuk memenangkannya, sehingga yang sering terjadi
persaingan yang tidak sehat dalam bisnis. Persaingan yang tidak sehat ini dapat merugikan
orang banyak selain juga dalam jangka panjang dapat merugikan pelaku bisnis itu sendiri.
Aspek hukum dan aspek etika bisnis sangat menentukan terwujudnya persaingan yang sehat.
Munculnya persaingan yang tidak sehat menunjukkan bahwa peranan hukum dan etika bisnis
dalam persaingan bisnis ekonomi belum berjalan sebagaimana semestinya. Dari segi etika
bisnis, hal ini penting karena merupakan perwujudan dari nilai-nilai moral. Pelaku bisnis
sebagian menyadari bahwa bila ingin berhasil dalam kegiatan bisnis, ia harus mengindahkan
prinsip-prinsip etika. Penegakan etika bisnis makin penting artinya dalam upaya menegakkan
iklim persaingan sehat yang kondusif. Sekarang ini banyak praktek pesaing bisnis yang sudah
jauh dari nilai-nilai etis, sehingga bertentangan dengan standar moral. Para pelaku bisnis sudah
berani menguasai pasar komoditi tertentu dengan tidak lagi mengindahkan sopan-santun
berbisnis. Keadaan ini semakin krusial sebagai akibat dari sikap Pemerintah yang memberi
peluang kepada beberapa perusahaan untuk menguasai sektor industri dari hulu ke hilir.
5. C. Persaingan usaha dalam Bisnis
Persaingan hanya terjadi pada system dunia yang bebas. Hal ini merupakan faktor yang
paling penting dalam memajukan perekonomian. Dalam bahasa Inggris persaingan disebut
“competition” , Marshaal Howard berpendapat bahwa persaingan merupakan istilah umum
yamg dapat digunakan untuk segala sumber daya yang ada. Persaingan adalah jantungnya
perekonomian pasar bebas. Produsen harus memenuhi keinginan konsumen dalam pelayanan
yang lebih efisien dan mendapatkan keuntungan yang lebih baik dari pesaingnya. Produsen
akan memperoleh keuntungan dari konsumen apabila ia mampu melayani konsumen secara
efisien, dan sebaliknya apila ia tidak mampu, maka ia akan mengalami kerugian dan
kebangkrutan. Adanya persaingan dalam bidang industry akan memaksa para pesaing bisnis
untuk menghasilkan barang-barang berkualitas. Perusahaan-perusahaan yang dikelola dengan
efisien akan memperoleh keuntungan yang besar dan tetap hidup. Sedangkan perusahaan yang
tidak efisien akan mengalami kekalahan dalam bersaing sehingga lama-kelamaan akan
bangkrut. Adanya persaingan akan memberikan peluang bisnis, yaitu pasar bebas, dimana tidak
ada larangan-larangan atau batasan-batasan bagi perusahaan untuk keluar atau masuk dari
pasar. Menurut Marshall, manfaat umum dari proses persaingan ekonomi adalahterbentuknya
harga yang semurah mungkin bagi barang dan jasa yang disertai adanya bentuk pilihan maupun
kualitas barang dan jasa yang diinginkan. Dalam hal demikian, banyak produsen yang member
kontribusi pada perdagangan atau pasar. Dan harga-harga yang bersaing ditentukan oleh
permintaan dan penawaran pasar. Jika sejumlah penjual yang mau menjual sama dengan
jumlah pembeli yang mau membeli, maka disini adalah sisi positif dari persaingan bisnis.
Sedangkan sisi negatifnya adalah ketika terjadi persaingan yang mutlak, dimana masing-
masing perusahaan hanya menginginkan keuntungan sebesarnya-sebesarnya. Dalam keadaan
seperti itu, akan timbul ketidakmerataan keuntungan dan hasil pendapatan. Pengusaha dengan
modal kecil akan tersisih dengan sendirinya. Dalam hal ini para pelaku ekonomi berhasrat
menguasai berbagai sector industry sekaligus, mulai dari industri hulu sampai industri hilir.
Iklim persaingan yang demikian akan menyebabkan persaingan yang tidak sehat. Disini
persaingan sesama usaha akan semakin ketat dan cenderung tidak jujur, ditambah dengan tidak
adanya paranata hukum yang membatasi kegiatan bisnis. Sehubungan dengan berlangsungnya
era globalisasi, maka persaingan harus transparan dan mengandalkan profesionalisme.
D. Peran Etika Bisnis di Era Global
Era globalisasi adalah situasi dan keadaan yang seolah-olah tanpa batas antar orang, tugas,
tempat, ruang atau dengan kata lain “mendunia.” Sehingga dalam menjalankan bisnis dalam
era globalisasi ini para pelaku bisnis menghadapi tantangan utama, yakni :
• Pelanggan lebih menuntut kecepatan waktu, dan budaya instant sudah menjadi trend
masa kini. Hal ini menjadikan waralaba yang laris adalah yang dapat menyediakan
makanan cepat saji.
• Etika-etika dalam bisnis kurang diperhatikan oleh pelaku bisnis yang memang hanya
mengandalkan kekuatan dan kekuasaan saja, sehingga terjadilah pengkotak-kotakan
kepada pelaku bisnis menurut suku, etnis ataupun agama.
• Pelanggan kini lebih cerdas dan kritis, dalam arti mereka tidak hanya melihat harga
tetapi juga membandingkan dengan mutu atau kualitas produk dan pasti akan
mengklaim jika kecewa terhadap suatu produk yang dibelinya.
6. • Ditentukan adanya standar mutu tertentu yang diputuskan secara bersama-sama oleh
suatu komite yang ditunjuk, misalnya ISO.
• Tingkat ekspansi dan persaingan bisnis sangat tinggi, baik secara domestic maupun
internasional, begitu suatu produk muncul di pasaran dan „boomin , pasti dalam sekejap
ada produk lain yang meniru, entah halal maupun tidak.
• Perubahan yang sangat cepat kadang-kadang tak terduga atau memang sulit diduga,
misalnya setelah terjadi pemboman gedung WTC di AS oleh teroris, pasar modal dunia
menjadi lesu dan bergejolak tak menentu, yang pasti dampaknya ke aspek bisnis yang
sangat mengejutkan bagi setiap pelaku bisnis.
• Muncul ketidak pastian di sekitar hal-hal yang berkaitan dengan sumberdaya manusia,
misalnya bagaimana memotivasi karyawan dengan bermacam-macam latar belakang
pendidikannya, bagaimana mendapatkan karyawan yang berkualitas, cerdas,
berwawasan luas dalam lingkup domestic dan internasional. Tidak dapat dipungkiri
dunia bisnis dalam era global ini dihadapkan pada proses perubahan yang begitu cepat
dan rumit. Untuk itu kebutuhan akan perubahan yang dinamis dalam berbagai hal
seperti visi, misi, tujuan dan sistem berpikir menjadi hal pokok yang harus dimiliki
perusahaan. Dalam konteks organisasi belajar, setiap individu organisasi bisnis harus
memiliki komitmen dan kapasitas untuk belajar pada setiap tingkat apapun dalam
perusahaannya. Dengan kata lain setiap pekerjaan harus mengandung unsur
pembelajaran yang semakin aktif. Membawa perusahaan ke arah sukses adalahimpian
dan harapan setiap pemimpin bisnis, sepertinya memang mudah jika hanya berupa teori,
namun akan menjadi sulit jika harus diterapkan menjadi suatu rancangan strategi yang
menghasilkan program masa depan dan mampu menjawab tantangan. Globalisasi dan
teknologi telah mendorong seleksi alamiah yang mengarah pada „yang terkuat yang
bertaha . Keberhasilan pasar akan didapat oleh perusahaan yang mampu menyesuaikan
diri dengan persyaratan lingkungan saat ini, yaitu mereka yang mampu memberikan
apa yang siap dibeli orang. Baik individu, bisnis, kota bahkan seluruh negara harus
menemukan cara menghasilkan nilai yang dapat dipasarkan (marketable value) yaitu
barang dan jasa yang menarik minat beli.
Dalam era globalisasi berarti setiap orang bisa mendapatkan informasi dengan mudah
dan dari mana saja dalam waktu yang singkat, segala sesuatu yang terjadi di belahan dunia
manapun bias diakses oleh setiap orang, pergolakan ekonomi dan perubahan mata uang dunia
dapat dilacak dari kantor / tempat kerja hanya lewat alat elektronik yang canggih yaitu
komputer. Jadi permasalahan dan tantangan berbisnis di Indonesia khususnya sangatlah multi
kompleks baik dari dalam perusahaan sendiri maupun dari luar seperti halnya persaingan mutu
produk atau pemasaran dalam perdagangan pasar dunia yang mengglobal. Sebagai dampak
globalisasi dan perubahan teknologi, situasi pasar saat ini didorong ke arah keadaan yang
berbeda jauh sekali dibandingkan situasi pasar sebelumnya.
7. E. Implementasi Peran Etika dalam BISNIS Global
Untuk mengimplementasikan Prinsip-Prinsip Etika dalam Bisnis secara global, sedikitnya
harus dipelajari aspek-aspek yang menyebabkan bahwa peran etika dalam bisnis itu sangat
essensial. Ada beberapa prinsip yang perlu diterapkan oleh para penyandang profesi dilihat dari
konteks etika dalam bisnis global, yakni :
a. Prinsip Otonomi dalam bisnis global
Prinsip otonomi dalam bisnis khususnya bisnis global adalah sikap dan kemampuan pebisnis
untuk bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan. Namun, kebebasan saja belum menjamin bahwa orang bisa bertindak otonom dan
etis. Otonomi mengandaikan juga adanya tanggung jawab. Bagi dunia bisnis global, otonomi
yang menyangkut kebebasan dan tanggung jawab menjadi prinsip paling mendasar dan
menjadi titik pangkal dan landasan operasi bagi bisnis, terlebih-lebih dalam era globalisasi.
b. Prinsip Kejujuran dalam bisnis global.
Merupakan keharusan bahwa pebisnis perlu memahami dan mengakui bahwa kejujuran dalam
kegiatan bisnis terlebih-lebih dalam bisnis global, merupakan suatu jaminan dan dasar bagi
kegiatan bisnis yang baik dan berjangka panjang yang dijalankan secara profesional. Dalam
dunia bisnis, seorang pebisnis perlu mengetahui bahwa kejujuran menemukan wujudnya dalam
berbagai aspek, antara lain : a) kejujuran terwujud dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian
dan kontrak, b) kejujuran juga menemukan wujudnya dalam penawaran barang dan jasa dengan
mutu yang baik, c) kejujuran menyangkut hubungan kerja dalam perusahaan.
c. Prinsip Tidak Menipu dan Prinsip Berbuat Baik dalam bisnis Global
Prinsip ini sesungguhnya berintikan prinsip moral dari sikap seorang pebisnis dalam
menjalankan pola bisnisnya harus secara baik kepada orang lain. Perwujudan prinsip ini terdiri
dari dua bentuk, yakni : a) Prinsipnya, pebisnis dituntut untuk bersikap baik. Upayakan secara
aktif dan maksimal berbuat hal yang baik bagi orang lain pada saat melaksanakan pola
bisnisnya, b) Dalam wujudnya, Secara maksimal pebisnis dituntut untuk melakukan kegiatan
yang menguntungkan bagi orang lain dan tidak menipu kepada orang lain (atau lebih tepat,
saling menguntungkan/think winwin), tapi kalau situasinya tidak memungkinkan, maka titik
batas yang masih ditoleransi adalah tindakan yang tidak merugikan pihak lain lebih
diutamakan.
d. Prinsip Keadilan dalam bisnis global
Pebisnis internasional perlu kiranya memahami bahwa keadilan merupakan prinsip bisnis yang
tidak dapat diabaikan. Artinya, pebisnis dituntut untuk selalu memperlakukan orang lain sesuai
dengan haknya. Prinsip keadilan ini dimaksudkan adanya upaya mengatur agar kita bertindak
sedemikian rupa sehingga hak semua orang terlaksana secara kurang lebih sama sesuai dengan
apa yang menjadi haknya tanpa saling merugikan. Pada dasarnya setiap manusia tidak mau
diperlakukan dengan secara tidak adil. Kadilan merupakan dambaan bai siapapun dan harus
dikondisikan.
8. e. Prinsip Hormat Kepada Diri Sendiri
Sebaiknya, para pebisnis sebelum menghormati orang lain, terlebih dahulu harus dapat
menghormati diri sendiri. Sebagai manusia, perlu kiranya mendapatkan perlakuan yang dapat
meningkatkan harga diri di mata orang lain, termasuk juga harga diri organisasi bisnis dimata
internasional.
F. Implementasi Peran Etika dalam Komunikasi di Era Global
Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam setiap aspek
kehidupan. Etika menjadi dasar atau pedoman bagi seorang profesional dalam berhubungan
dengan orang lain atau dalam melakukan kegiatan komunikasi. Peran etika dalam kegiatan
komunikasi merupakan syarat mutlak dalam upaya membina hubungan, terlebih-lebih dalam
membina hubungan pada lingkup internasional. Pembinaan ini dimaksudkan untuk
menghindari atau tidak terjadi konflik yang akibatnya bisa fatal. Ada beberapa faktor etika
yang perlu diperhatikan seseorang pada saat melakukan kegiatan komunikasi, apakah itu dalam
bentuk komunikasi perorangan, kelompok, massa, lintas budaya ataupun komunikasi bisnis,
yakni memahami atau mempelajari etika komunikasi terlebih-lenih di era global dimana dapat
saja seseorang berhadapan dengan berbagai ragam kultur, agama, bahasa, bangsa dll yang
dalam prakteknya tidaklah mudah antara lain :
a. Tidak mendiskreditkan orang lain/kelompok lain/bangsa lain.
b. Tidak mencela orang lain/kelompok lain/bangsa lain
c. Hindari mengkritik orang lain/kelompok lain/bangsa lain sehingga dapat menimbulkan
sengketa.
d. Tidak berbohong, menipu
e. Tidak berprasangka
f. Berbicara berdasarkan fakta
g. Tidak Berbeda Pendapat hingga menimbulkan debat kusir
h. Menggunakan Istilah Khusus yang dapat menyinggung orang lain/ kelompok lain/bangsa
lain
i. Tidak bersifat menginterogasi
j. Tidak menyalahkan orang lain
k. Tidak mempertanyakan Integritas Interviewer
l. Tidak merendahkan harga diri/melecehkan orang lain/kelompok lain/bangsa lain
1) Tidak memaki. n. Dll. yang dapat menimbulkan konflik berkepanjangan sehingga bisa
berakhir di meja hijau. Oleh karenanya, pelaku komunikasi di era global upayakan
agar melakukan hal-hal yang dapat menyenangkan siapapun yang akan dihadapi
dengan cara : Mulailah kegiatan komunikasi dengan cara yang ramah dalam segala
situasi.
2) Menjaga atau meningkatkan harga diri orang lain/kelompok lain/bangsa lain.
3) Minta bantuan untuk menjelaskan hal yang belum jelas tentang keadaan sesuai dengan
kebiasaan atau budaya bangsa.
4) Berikan penghargaan yang jujur dan tulus bagi segala suku, ras, etnik dari berbagai
bangsa yang terlibat komunikasi.
5) Berikan perhatian yang sungguh-sungguh pada orang yang sedang berbicara, tanpa
melihat perbedaan suku, ras, etnik ataupun bangsa.
6) Jangan pelit memberikan senyuman bagi berbagai karakter orang yang dihadapi.
9. 7) Jadilah pendengar yang baik dan biasakan mendengarkan dengan penuh perhatian.
8) Berbicaralah sesuai dengan kebutuhan pendengar.
9) Hormati pendapat atau ide-ide orang lain.
10) Akuilah kesalahan jika Anda salah.
11) Tidak menyalahkan orang lain, Dalam keseharian, komunikasi selalu menempati
tempat terpenting dalam segala aktivitas, di rumah, di sekolah, di tempat kerja, di
pusat perbelanjaan, di warung kopi, dan sebagainya. Oleh karena itu komunikasi
merupakan alat bagi seseorang, sekelompok orang, anggota masyarakat untuk
berinteraksi bahkan saling bekerjasama guna mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks
ini tentu saja Etika komunikasi, merupakan norma, ukuran, dan nilai2, yang berlaku
dalam proses penyampaian keterangan yang berlangsung dalam segala situasi. Perlu
pula diperhatikan bahwa bagi seseorang, sekelompok orang maupun masyarakat agar
dalam melaksanakan kegiatan komunikasi diupayakan mentaati aturan-aturan yang
berlaku dalam segala situasi dan kondisi. Jadi, etika perlu kiranya diimplementasikan
dalam aktivitas komunikasi sehingga dalam upaya membina hubungan, baik dalam
konteks lingkungan terbatas, lingkungan nasional bahkan internasional, tidak
mengalami kesulitan.
Implementasi Globalisasi dan Etika Bisnis di MCDONALD’S
SEJARAH MCDONALD’S
Pada tahun 1917, Ray Kroc melamar pekerjaan sebagai supir ambulansuntuk Palang
Merah Dunia. Namun, saat ia masih menjalani proses pelatihan, perang tersebut berakhir.
Akhirnya ia memutuskan untuk bekerja sebagai pemain piano, sales paper cup,dan sales multi-
mixer .Pada tahun 1954, ia kaget karenaadanya pesanan besar sebesar delapan buah multi-
mixer dari sebuah restoran diSan Bernardino, California. Di sana ia menemukan sebuah
restoran kecil yangsukses yang dijalankan oleh Dick dan MacMcDonald’s. Pada saat itu
merekasedang dibingungkan oleh masalah efektifitas operasional restorannya.
Merekamemproduksi menu yang terbatas, terkonsentrasi pada sedikit item saja yakni burger,
kentang goreng, dan minuman yang membuat mereka harus fokus padakualitas produk saja
setiap waktu. Kroc mengemukakan sebuah visi untuk mendirikan restoran McDonald’s di
seluruh wilayah Amerika Serikat kepada dua bersaudara tersebut. Pada tahun1955, ia
mendirikan McDonald’sCorporation dan lima tahun kemudian iamembeli hak eksklusif atas
nama McDonald’s. Pada tahun 1958, McDonald’s telah berhasil menjual hamburger ke-100
milyar.
MCDONALD’S INDONESIA
Di Indonesia sendiri restoran McDonald’s hadir pada tahun 1991 danmerupakan negara
ke-70 dari McDonald’s seluruh dunia. H. Bambang N.Rachmadi adalah warga negara
Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak master franchise dari McDonald’s
Corporation dengan mengalahkan 13.000 pesaing. Beliau merupakan Presiden Direktur
McDonald’s Indonesia sampai hari ini. Sebelum membuka restorannya yang pertama di daerah
Sarinah-Jakarta, beliau diwajibkan mengikuti pelatihan selama setahun di Australia,
AmerikaSerikat, Malaysia, dan Singapura. Dalam masa pelatihan tersebut beliaumelakukan
semua pekerjaan di restoran McDonald’s dari yang paling sederhana termasuk membersihkan
10. toilet sampai ke tingkat manajerial, kemudia menerapkansemuanya di Indonesia. Tepat pada
22 Februari 1991, restoran McDonald’s di Sarinah Thamrin Jakarta beroperasi dengan
mempekerjakan 460 kru dan 26 manajer.
VISI MISI MCDONALD’S
Visi
Menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan terbaik di dunia.
Misi
Menjadi perusahaan terbaik bagi semua karyawan kami di setiapkomunitas di seluruh dunia.
Menghadirkan pelayanan dengan sistem operasionla yang unggul bagisetiap konsumen kami di
setiap restoran cabang
McDonald’s.
Terus mengalami perkembangan ke arah yang menguntungkan sebagai sebuah brand, serta
terus mengembangkan sistem operasional McDonald’s ke arah yang lebih baik lagi lewat
inovasi dan teknologi Untuk mencapai visinya, McDonald’s selalu dan terus menjamin mutu
produkproduknya, memberikan pelayanan yang memuaskan, menawarkan kebersihan dan
keamanan produk pangan serta nilai-nilai tambah lainnya.Senyuman konsumen adalah hal
penting untuk McDonald’s.
TUJUAN MCDONALD’S
Suatu sistem yang mampu menyediakan jasa makanan di dunia denganlebih dari 50.000
restoran.
Brand McDonald’smenyentuh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja saatmelakukan bisnis.
McDonald’s sebagai tempat bekerja yang terbaik untuk setiap orang yangada di seluruh dunia.
Restoran dimana setiap pelanggan tersenyum dan merasa spesial.
Makanan yang paling baik di kelasnya dengan penyajian yang istimewadan menu makanan yang
beragam.
Organisasi yang memiliki hubungan kerja yang baik dan kuat antara pemilik, pemasok barang,
dan perusahaan.
Brand yang sukses dan memberikan kontribusi pada pemilik, pemsok barang, dan perusahaan
11. AKSI NYATA MCDONALD’S
Aktivitas yang dilakukan oleh McDonald’s dalam setiap aktivitasnya haruslah mencerminkan
hal-hal berikut ini yang menjadi keunggulan bersaing dalam McDonald’s Corporation.
1.Good Food
Maksud pernyataan Good Food tersebut adalah bahwaMcDonald’s senantiasa menyediakan
pilihan makanan yang lengkap dan seimbang serta menyediakan informasi yang dibutuhkan
oleh konsumen tentang makanantersebut. Hal-hal yang dilakukan oleh McDonald’s adalah
terus meningkatkankeseimbangan komposisi gizi pada menu-menu yang ada dan menambah
menu baru menggunakan bahan buah, sayur, susu rendah lemak, juga gandum utuh.
Selain ituMcDonald’s juga akan fokus pada kesehatan anak-anak denganmengoptimalkan gizi
pada menu anak dan mempromosikan aktivitas olahragaanak. Yang terakhir adalah
menyediakan informasi seputar nutrisi pada makanan untuk menginformasikan konsumen
kandungan gizi yang ada pada makanantersebut (misalnya lemak, karbohidrat, vitamin,protein,
dll).
2. Good Sourcing
Maksud pernyataan Good Sourcing tersebut adalah bahwa sumber bahan baku makanan yang
dipakai bahan berkualitas, memiliki cita rasa dan keamanan tinggi. Hal yang dilakukan oleh
McDonald’s untuk mencapai hal ini adalah dengan cara menggabungkan etika,lingkungan, dan
ekonomi dalam sistem supplychainnya lewat menetapkan satu pemasok untuk masing-masing
bahan makanan untuk menjaga kualitas. Hal lainyang dilakukan oleh McDonald’s adalah
mempromosikan suasana dan tempatkerja yang positif dan jaminan HAM lewat Program
Akuntabilitas Tempat KerjaPemasok. Yang terakhir adalah senantiasa memperhatikan
kesehatan hewan yangakan dijadikan bahan makanan.
3.Good Planet
Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa McDonald’s selalu membagikannilai yang baik
untuk bisnis dan kelestarian bumi.McDonald’s menunjukkan tanggungjawab dalam hal
kelestarian bumi ini dengan cara meminimalisasi dan mendiversifikasi limbah restoran serta
mengkonversi limbah menjadi sumber dayayang bernilai.McDonald’s juga mengurangi
intensitas karbon dengan caramengefisiensikan penggunaan energi, serta melaukan inovasi
dalam desainmaupun peralatan restoran. Selain itu,McDonald’s juga mengelola penggunaanair
di setiap restorannya secara efisien. McDonald’s menggunakan prinsip reduce,reuse,dan
recycle dalam mengurangi dan mengefisiensikan penggunaan energi dan kadar limbah.
4.Good People
Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa McDonald’s memberikan kesempatan untuk
bertumbuh dan berkembang bagi setiap karyawannya lewat program-program yang mereka
laksanakan untuk meningkatkan skill dan pengembangan karir karyawan. Selain
itu,McDonald’s juga sangat menghargai keberagaman dalam lingkungan kerja untuk
meningkatkan kontribusi karyawan.
12. 5.Good Communities
Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa nilai utama dari McDonald’s mengarahkan mereka
untuk memberikan banyak manfaat atau hal positif bagikomunitas masyarakat dunia. Hal ini
juga sudah sangat membudaya dalam perusahaan ini. McDonald’s melakukannya dengan cara
mendukung peningkatantaraf hidup anak-anak dan keluarga lewat program Ronal McDonald’s
HouseCharities serta memberikan bantuan untuk kegiatan pendidikan juga olahraga.
NILAI PERUSAHAAN
McDonald’s adalah perusahaan yang yang sangat memperhatikan nilai-nilai dalam setiap
aktivitasnya. Nilai-nilai ini juga yang mendukung ketercapaianvisi dan misi mereka.
1.Customer experience adalah inti dari semua aktivitas McDonald’s.Tujuan McDonald’s
adalah kualitas, servis, kebersihan dan nilai untuksetiap pelanggan sepajang waktu karena
pelanggan adaalh alasankeberadaan McDonald’s.
2.Komitmen terhadap penghargaan atas karyawan dengan memberikansetiap karyawan
pelatihan dan peluang untuk mengembangakan diri dantalenta yang dimiliki serta penghargaan
atas prestasi karyawan.
3.Kepercayaan akan sistem McDonald’s. Model bisnis McDonald’s digambarkan sebagai
bangku tiga kaki dimana pemilik, suplier, dankaryawan adalah fondasinya, dan
menyeimbangkan ketiganya adalahfaktor kunci.
4.McDonald’s menjalankan bisnis dengan etika.Standar tinggi akankejujuran dan integritas
sangat diutamakan dalam setiap aktivitasoperasional McDonald’s.
5.Memberikan imbal balik kepada komunitas masyarakat dunia lewat program charity-nya.
6.Meningkatkan profitabilitas perusahaan. Operasional McDonald’s mendukung perumbuhan
profit bagi shareholder . Hal ini membutuhkanfokus yang terus menerus akan kepuasan
konsumen dan ‘kesehatan’sistem bisnis.
7.McDonald’s senantiasa bekerja keras untuk melakukan perubahanke arah yang lebih baik.
Inovasi-inovasi yang bersifat kontinyu dibutuhkan untuk bisa beradaptasi terhadap perubahan
untukmemenangkan persaingan.
SISTEM BISNIS MCDONALD’S
Bentuk bisnis yang dijalankan olehMcDonald’s Corporation adalah international franchising.
McDonald’s kini ada di lebih dari 100 negara seluruhdunia. Strategi bisnis yang dilakukan di
tiap-tiap negara juga berbeda-beda sesuaidengan selera dan kondisi pasar di masing-masing
negara. Sejak 1955, jumlahrestoran McDonald’s sudah lebih dari 35.000 gerai di seluruh
dunia.Restoran internasional pertama yang dibuka oleh McDonald’s ada diCanada dan Puerto
Rico pada tahun 1967. Saat ini McDonald’s memiliki jaringan1,9 miliar karyawan yang bekerja
untuk McDonald’s dan franchise-nya. Setiap harinya,McDonald’s melayani 70 miliar orang di
seluruh dunia. Lokasi restoran-restoran McDonald’s dikelompokkan menjadi 5 regional utama
yakni : AmerikaUtara, Amerika Latin, Eropa, Afrika dan Timur Tengah, dan Asia Pasifik.
13. MELINDUNGI ASET PERUSAHAAN
Semua karyawan McDonald harus menjaga aset Perusahaan, termasuk aset yang paling
berharga: merek. Salah satu cara melindungi merek adalah untuk mencegah penyalahgunaan
nama McDonald, merek dagang atau kekayaan intelektual lainnya. Serta bertanggung jawab
untuk penggunaan yang tepat dan perlindungan aset Perusahaan, dan harus menggunakanya
hanya untuk tujuan bisnis yang sah. Melakukan penilaian yang baik dan tanggung jawab dalam
penggunaan aset Perusahaan, dan tidak menyalahgunakan hak istimewa yang diterima dari
McDonald seperti aset perusahaan termasuk aset keuangan, kendaraan, kantor persediaan,
peralatan, komputer, jaringan, perangkat lunak, telepon dan internet jasa,voice mail dan e-
mail.berikut ini point untuk menjaga keamanan asset perusahaan
• Jangan menggunakan komputer atau jaringan Perusahaan dengan cara yang dapat
membahayakan keamanan atau integritas informasi atau perangkat lunak Perusahaan.
• Jangan menggunakan komputer atau jaringan Perusahaan untuk mengakses,menerima
atau mengirimkan bahan yang pantas, ilegal atau mungkin melanggar kebijakan
Mcdonald’s mengenai kerahasiaan.
• Jangan pinjaman, meminjam, menyumbangkan, menjual atau membuang barang milik
Perusahaan kecuali khusus diizinkan oleh petugas yang bertanggung jawab.
• Jangan gunakan Perusahaan properti, informasi atau posisi untuk keuntungan pribadi.
• Jangan pernah mengambil bagian dalam Aksi yang melibatkan pencurian, penipuan,
penggelapan, pemerasan atau penyalahgunaan properti.
14. Dafar Pustaka Pustaka Utama:
1) Fernando, A. C. (2012). Business Ethics and Corporate Governance, Second Edition. india.
Pearson.
Pendukung:
2) LoRusso, James Dennis. (2017). Spirituality, Corporate Culture, and American Business: The
Neoliberal Ethic and the Spirit of Global Capital (Critiquing Religion: Discourse, Culture,
Power), London. Bloomsbury .
3) Hapzi Ali, 2018. Modul BE & GG, Univeristas Mercu Buana.
4) Sumber Lain yang Relevan dengan RPS
5) Bertens, K, 1997, Etika, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
6) Keraf, A. Sonny, 1993, Etika Bisnis Membangun Citra Bisnis Sebagai Profesi Luhur,
Yogyakarta, Kanisius.
7) Koehn, Daryl, 2000, Landasan Etika Profesi, Yogyakarta, Pustaka Filsafat, Kanisius.
8) Magnis, Frans dan Suseno, 1995, Etika Dasar, masalah-masalah pokok etika moral,
Yogyakarta, Pustaka Filsafat, Kanisius.
9) Robinson, Dave dan Chris Garrat, Diedit Richard Appignanesi, , 1998, Etika For Begginers,
Bandung, Mizan.
10) https://farizadlanblog.wordpress.com/2017/04/12/etika-bisnis-dalam-perusahaan-mcdonalds-
tema-ethical-decision-making-technology-and-privacy-in-the-workplace/ Di akses pada 28 juni 2019