3. PENGERTIAN TB
• Tuberculosis adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis(TBC).
• Meskipun dapat menyerang hampir semua
organ,namun bakteri TBC lebih sering
menyerang organ paru (80-85%)
(Depkes,2008).
4. ETIOLOGI
• Tuberkulosis adalah penyakit menular
langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium tuberculosis).
• Sebagian besar kuman TB menyerang
paru,tetapi dapat juga mengenai organ
tubuh lainnya.
5. • Indonesia sekarang berada pada ranking kelima
negara dengan beban TB tertinggi di dunia.
Estimasi insidensi berjumlah 430,000 kasus
baru per tahun. Jumlah kematian akibat TB
diperkirakan 61,000 kematian per tahunnya.
• Pada tahun 2009, tercatat sejumlah sejumlah
294.732 kasus TB telah ditemukan dan diobati
(data awal Mei 2010) dan lebih dari 169.213
diantaranya terdeteksi BTA+.
• Jumlah kasus TB anak pada tahun 2009
mencapai 30.806 termasuk 1,865 kasus BTA
positif.
EPIDEMIOLOGI
7. Sumber dan Cara Penularan TB
• Sumber penularan penyakit TB adalah
penderita yang pemeriksaan dahaknya di
bawah mikroskop ditemukan adanya
bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang
di sebut dengan BTA (basil tahan asam).
8. Cara penularan penyakit TB
• batuk atau bersin,pasien menyebarkan
kuman ke udara dalam bentuk percikan
dahak (droplet nuclei).
• Umumnya penularan terjadi dalam ruangan
dimana percikan dahak berada dalam waktu
yang lama. Ventilasi dapat mengurangi
jumlah percikan,sementara sinar matahari
langsung dapat membunuh kuman.
9. • Daya penularan seorang pasien
ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi
derajat kepositifan hasil pemeriksaan
dahak,makin menular pasien tersebut.
• Faktor yang memungkinkan seseorang
terpajan kuman TB ditentukan oleh
konsentrasi percikan dalam udara dan
lamanya menghirup udara tersebut.
10. KLASIFIKASI TB
berdasarkan organ tubuh yang terkena:
• Tuberkulosis paru.
adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan
(parenkim) paru. tidak termasuk pleura (selaput
paru) dan kelenjar pada hilus.
• Tuberkulosis ekstra paru.
merupakan tuberkulosis yang menyerang organ
tubuh lain selain paru, misalnya pleura, selaput
otak, selaput jantung (pericardium), kelenjar
lymfe, tulang,persendian, kulit, usus, ginjal, salura
n kencing, alat kelamin, dan lain-lain.
11. Tipe Pasien
• Tipe pasien ditentukan berdasarkan riwayat
pengobatan sebelumnya. Ada beberapa tipe
pasien yaitu:
1. Kasus baru
2. Kasus kambuh (Relaps)
3. Kasus setelah putus berobat (Default )
4. Kasus setelah gagal (failure)
5. Kasus Pindahan (Transfer In)
6. Kasus lain
12. Kasus baru
• Adalah pasien yang belum pernah diobati
dengan OAT atau sudah pernah menelan
OAT kurang dari satu bulan (4 minggu).
Kasus kambuh (Relaps)
• Adalah pasien tuberkulosis yang
sebelumnya pernah mendapat pengobatan
tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh
atau pengobatan lengkap, didiagnosis
kembali dengan BTA positif (apusan atau
kultur).
13. Kasus setelah putus berobat (Default )
• Adalah pasien yang telah berobat dan
putus berobat 2 bulan atau lebih dengan
BTA positif.
Kasus setelah gagal (failure)
• Adalah pasien yang hasil pemeriksaan
dahaknya tetap positif atau kembali
menjadi positif pada bulan kelima atau
lebih selama pengobatan.
14. Kasus Pindahan (Transfer In)
• Adalah pasien yang dipindahkan dari UPK
yang memiliki register TB lain untuk
melanjutkan pengobatannya
Kasus lain :
• Adalah semua kasus yang tidak
memenuhi ketentuan diatas. Dalam
kelompok ini termasuk Kasus Kronik,
yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan
masih BTA positif setelah selesai
pengobatan ulangan.
15. Gejala klinik
• Keluhan umum :
demam meriang > 1 bulan,turun nafsu
makan,badan lemas,BB turun,Berkeringat
dimalam hari
• Keluhan lokal paru
batuk dahak >3 mggu,sesak nafas,nyeri
dada
18. PENATALAKSANAAN TB
dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directly Observed
Treatment Shortcourse) direkomendasikan oleh WHO
Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap
intensif dan lanjutan.
Tahap awal (intensif)
1. pasien mendapat obat setiap hari minimal dengan 3 obat dan
perlu diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya
resistensi obat.
2. Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif
(konversi) dalam 2 bulan.
Tahap Lanjutan
1. Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih
sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lama
2. Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman sehingga
mencegah terjadinya kekambuhan
19. TUJUAN TERAPI
menyembuhkan pasien,mencegah kematian, mencegah
kekambuhan,memutuskan rantai penularan dan
mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap OAT.
• SASARAN TERAPI
Jumlah Basil Tuberculosa
21. Paduan OAT yang digunakan di
Indonesia
Paduan OAT yang digunakan oleh Program
Nasional Penanggulangan Tuberkulosis di
Indonesia:
- Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3.
- Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3.
- paduan obat sisipan (HRZE)
- Kategori Anak: 2HRZ/4HR
22. Kategori-1
Pasien baru TB paru BTA (+),Pasien TB paru
BTA (-) foto toraks (+),Pasien TB ekstra paru
Tahap
pengobatan
Lamanya
pengobatan
H
300 mg
R
450 mg
Z
500 mg
E
250 mg
Jumlah hari
Intensif
(harian)
2 bulan 1 1 1 1 60
Lanjutan
3x seminggu
4 bulan 1 1 - - 54
23. Kategori -2 (2HRZES/ HRZE/ 5H3R3E3)
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang
telah diobati sebelumnya:
Pasien kambuh,Pasien gagal,Pasien dengan
pengobatan setelah default (terputus)
Tahap
pengobatan
Lamanya
pengobatan
H
300 mg
R
450 mg
Z
500 mg
E
250 mg
Jumlah hari
Intensif
(harian)
2 bulan
1 bulan
1
1
1
1
3
3
3
3
60
30
Lanjutan
3x seminggu
5 bulan 2 1 - 1 66
24. 3. OAT Sisipan (HRZE)
Paket sisipan KDT adalah sama seperti
paduan paket untuk tahap intensif kategori 1
yang diberikan selama sebulan
Tahap
pengobatan
Lamanya
pengobatan
H
300 mg
R
450 mg
Z
500 mg
E
250 mg
Jumlah hari
Intensif
(harian)
1 bulan 1 1 1 1 60
27. Penatalaksanaan pasien dengan efek
samping “gatal dan kemerahan kulit”:
• Jika seorang pasien dalam pengobatan OAT mulai
mengeluh gatal-gatal singkirkan dulu kemungkinan
penyebab lain.
• Berikan dulu anti-histamin, sambil meneruskan OAT
dengan pengawasan ketat. Gatal-gatal tersebut pada
sebagian pasien hilang, namun pada sebagian pasien
malahan terjadi suatu kemerahan kulit. Bila keadaan
seperti ini, hentikan semua OAT. Tunggu sampai
kemerahan kulit tersebut hilang. Jika gejala efek samping
ini bertambah berat, pasien perlu dirujuk
28. Pencegahan TB
• Pengidap TBC di paru-paru diminta menutupi hidung
dan mulutnya apabila mereka batuk atau bersin.
• Bagi jenis TBC yang menjadikan nyawa terancam,
vaksin BCG dapat melindungi anak-anak .